LP Bronkopneumonia
LP Bronkopneumonia
DI SUSUN OLEH :
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
LAPORAN PENDAHULUAN BRONKO PNEMONIE
A. PENGERTIAN
penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di dalam bronchi
dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya. (Smeltzer & Suzanne C,
2002 : 572)
bersifat sekunder, menyertai infeksi saluran pernafasan atas, demam infeksi yang
spesifik dan penyakit yang melemahkan daya tahan tubuh.(Sudigdiodi dan Imam
Supardi, 1998)
oleh agen bakteri, jamur atau virus dan terdapat di daerah bronkus dan sekitar alveoli.
B. ETIOLOGI
Orang yang normal dan sehat mempunyai mekanisme pertahanan tubuh terhadap
organ pernafasan yang terdiri atas : reflek glotis dan batuk, adanya lapisan mukus,
gerakan silia yang menggerakkan kuman keluar dari organ, dan sekresi humoral
setempat.
antara lain:
Sebab lain dari pneumonia adalah akibat flora normal yang terjadi pada pasien
yang daya tahannya terganggu, atau terjadi aspirasi flora normal yang terdapat dalam
mulut dan karena adanya pneumocystis cranii, Mycoplasma. (Smeltzer & Suzanne C,
C. PATHOFISIOLOGI
tersebut, sebagian lagi masuk ke pembuluh darah dan menginfeksi saluran pernafasan
1. Infeksi saluran nafas bagian bawah menyebabkan tiga hal, yaitu dilatasi pembuluh
darah alveoli, peningkatan suhu, dan edema antara kapiler dan alveoli.
D. MANIFESTASI KLINIS
pernafasan bagian atas selama beberapa hari. Pada tahap awal, penderita
bronchopneumonia mengalami tanda dan gejala yang khas seperti menggigil, demam,
nyeri dada pleuritis, batuk produktif, hidung kemerahan, saat bernafas menggunakan
Terdengar adanya krekels di atas paru yang sakit dan terdengar ketika terjadi
kuma
strepcococus Kuman terbawa di Infeksi Saluran Pernafasan Bawah
berlebih di bronkus saluran pencernaan
Gangguan difusi
Bersihan jalan Mukus bronkus Peningkatan dalam plasma Peningkatan Edema paru
nafas tidak meningkat peristaltik usus metabolisme
efektif
Gangguan
Bau mulut tidak Malabsorbrsi pertukaran gas Evaporasi Pengerasan
sedap meningkat dinding paru
Intake kurang
Gangguan Suplai O2
keseimbangan menurun
cairan dan eletrolit
Nutrisi kurang dari
kebutuhan Hipoksia
Hiperventilasi
Metabolisme
anaeraob meningkat
Dispneu
Akumulasi asam
Retraksi dada / laktat
nafas cuping
hidung
Fatigue
Gangguan pola
nafas
Intoleransi
aktivitas
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan sputum
Bahan pemeriksaan yang terbaik diperoleh dari batuk yang spontan dan
dalam. Digunakan untuk pemeriksaan mikroskopis dan untuk kultur serta tes
Analisa gas darah untuk mengevaluasi status oksigenasi dan status asam basa.
Sampel darah, sputum, dan urin untuk tes imunologi untuk mendeteksi antigen
2. Pemeriksaan Radiologi
Rontgenogram Thoraks
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan proses inflamasi dalam alveoli.
Long, B. C.(1996). Perawatan Madikal Bedah. Jilid 2. Bandung :Yayasan Ikatan Alumni
Pendidikan Keperawatan
Soeparma, Sarwono Waspadji. (1991). Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Jakarta :Balai Penerbit
FKUI
Sylvia A. Price, Lorraine Mc Carty Wilson. (1995). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-