Anda di halaman 1dari 6

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT H. A.

ZAKY
DJUNAID KOTA PEKALONGAN
Nomor : KP.004/SK-Dir/03.01/RSZD/XI/2019
Tentang
PENGANGKATAN KARYAWAN KONTRAK

MENIMBANG : Bahwa nama yang tersebut dalam keputusan ini,


memenuhi syarat dan dipandang cakap, untuk di angkat
sebagai karywan kontrak.

MENGINGAT : 1. Keputusan Walikota Pekalongan Nomor : 445/092


tahun 2018 Tentang Perpanjangan Izin Operasional
Dan Penetapan Kelas Sarana Kesehatan Rumah
Sakit Umum H.A Zaky Djunaid Kota Pekalongan
2. SK Badan Pengurus Harian Yayasan RS H.A Zaky
Djunaid Nomor : 001/Peng-RSZD/XI/2019
Tentang Pengangkatan Direktur RS H.A Zaky
Djunaid;
Pertimbangan teknis kepala bagian umum dan sumber
MEMPERHATIKAN: daya manusia dan kabag pelayanan Rumah Sakit H. A.
Zaky Djunaid Pekalongan.

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN :
PERTAMA : Karyawan tersebut di bawah ini :
1. Nama : Nur Kholik
2. Tempat tanggal lahir : pekalongan, 14 Maret 1973
3. Pendidikan terahir : MAN
4. Jabatan : Rohaniawan Islam
5. Alamat : Kompleks Pndok Modern

Terhitung mulai tanggal 25 April 2019 di angkat


menjadi karyawan kontrak sampai dengan tanggal 24
April 2020 sebagai rohaniawan Islam dengan gaji Rp
600. 000 (Enam Ratus ribu rupiah) di tambah dengan
penghasilan lain berdasarkan ketentuan peraturan
Rumah Sakit H. A. Zaky Djunaid Pekalongan.
KEDUA : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliuran dalam
keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan
sebagaimana mestinya.
ASLI keputusan ini diberikan kepada yang
berkepentingan untuk diketahui dan dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pekalongan
Pada tanggal : 24 April 2020
RS H. A. Zaky Djunaid Kota
Pekalongan
Direktur,

dr.Emy Widyarti, MPH


NIK : 0116145

Tembusan :
1. Ka Bag Keuangan
2. Yang bersangkutan
3. Arsip
Lampiran
Surat Keputusan Direktur RS H.A. Zaky Djunaid Kota Pekalongan
Nomor : SK-Dir/03.01/RSZD/XI/2019
Tanggal : 4 November 2019

KEBIJAKAN HAK PASIEN DAN KELUARGA DI RUMAH SAKIT H. A.


ZAKY DJUNAID KOTA PEKALONGAN

1. Rumah Sakit bertanggung jawab untuk memberikan proses yang mendukung


hak pasien dan keluarganya selama dalam pelayanan, diimplementasikan oleh
seluruh pimpinan dan staf Rumah Sakit H. A. Zaky Djunaid Pekalongan dan
pasien berpartisipasi dalam proses pelayanan.
2. Setiap pasien mendapatkan informasi hak dan kewajiban pasien.
3. Informasi hak dan kewajiban pasien tercantum dalam form general consent,
bentuk leaflet dan banner yang mudah dilihat dan dibaca oleh setiap pasien
dan keluarganya dan diberikan saat mendaftar sebagai pasien baik rawat
jalan, rawat inap, atau saat mendapatkan pelayanan rawat inap.
4. Pasien dan keluarganya mendapat penjelasan hak dan tanggung jawab mereka
dalam proses asuhan dengan bahasa dan cara yang dapat mereka pahami, bila
diperlukan pernyataan tertulis tentang hak dan tanggung jawab pasien
diberikan pada saat masuk.
5. Pada saat registrasi pasien akan mendapat penjelasan persetujuan umum
dengan jelas tentang lingkup dan batas batasnya dari persetujuan umum,
menanda tangani persetujuan umum untuk mendapatkan pelayanan dan
didokumentasikan dalam rekam medis pasien.
6. Bila ada halangan dari pasien untuk memahami hak dan kewajiban pasien
seperti masalah bahasa, maka akan disediakan format hak dan kewajiban
pasien dalam Bahasa Indonesia, Jawa, Inggris dan Arab. Bila halangan dalam
bentuk pasien tidak bisa membaca dan cacat fisik seperti buta, maka
informasi hak dan kewajiban pasien disampaikan dengan dibacakan oleh staf
rumah sakit. Bila halangan dalam bentuk pasien bisu atau tuli maka akan
disampaikan dalam bentuk tulisan, gambar atau isyarat.
7. Untuk pasien anak dan pasien yang tidak memungkinkan memahami hak dan
kewajiban pasien, maka akan disampaikan kepada orang tuanya atau keluarga
terdekat.
8. Pelayanan kerohanian dan kepercayaan pasien
a. Rumah sakit menyediakan pelayanan rohani atau sejenisnya berkenaan
dengan agama dan kepercayaan pasien bagi pasien yang muslim dan non
muslim.
b. Bagi yang muslim akan dilakukan bimbingan rohani setiap hari
c. Bagi yang non muslim bimbingan rohani dilakukan bila ada pasien yang
meminta bimbingan, maka petugas ruangan menghubungi petugas yang di
tunjuk rumah sakit.
d. Setiap pelayanan kerohanian didokumentasikan dalam rekam medis
pasien.
e. Setiap pasien mempunyai hak untuk mendapatkan kebutuhan mengenai
nilai–nilai dan kepercayaan terhadap dirinya sendiri selama dilakukan
perawatan di Rumah Sakit.
f. Rumah Sakit menghormati, membantu dan menyediakan pelayanan,
fasilitas dan kebutuhan yang sesuai permintaan nilai – nilai dan
kepercayaan yang dianut pasien dan didokumentasikan dalam rekam
medis pasien.
9. Perlindungan privasi pasien.
a. Rumah sakit menghormati kebutuhan privasi pasien.
b. Dalam memberikan pelayanan, petugas menanyakan kebutuhan dan
harapan pasien terhadap privasi dalam kaitannya dengan asuhan atau
pelayanan.
c. Keinginan pasien untuk privasi dihormati pada setiap wawancara klinis,
pemeriksaan prosedur pengobatan dan transportasi.
10. Perlindungan barang milik pasien.
a. Rumah sakit mengambil langkah untuk melindungi barang milik pasien
dari pencurian atau kehilangan.
b. Barang milik pasien dilindungi dari pencurian atau kehilangan apabila
pasien tidak dapat melaksanakan tanggung jawabnya.
c. Pemberian perlindungan dan pengambilalihan tanggung jawab rumah sakit
diberikan kepada pasien yang tidak sadar, tidak ada keluarga yang
mendampingi, atau keluarga tidak mampu mengamankan barang milik
pasien.
11. Perlindungan pasien dari kekerasan fisik.
a. Pasien berisiko mendapat tindak kekerasan (diidentifikasi oleh petugas dan
mendapat perlindungan yang layak selain dari kekerasan fisik juga dari
kelalaian asuhan dan prioritas bantuan bila terjadi kebakaran / gempa.
b. Rumah sakit menjamin bahwa pasien dilindungi dari kekerasan fisik.
c. Rumah sakit bertanggung jawab melindungi pasien dari kekerasan fisik
baik dari pengunjung, pasien lain maupun dari staf rumah sakit.
d. Bayi, anak – anak, penderita cacat dan manula yang yang tidak mampu
melindungi dirinya juga mendapatkan perlindugan yang sama dari bahaya
kekerasan fisik.
e. Pengunjung diluar jam besuk mengikuti tata tertib dan prosedur yang
berlaku, dan semua pengunjung / tamu diluar jam besuk dilakukan
identifikasi.
f. Rumah sakit memberikan identifikasi berupa ID card bagi pengunjung
pasien di luar jam besuk dan pengunjung yang tidak memiliki atau
menggunakan ID card akan di periksa oleh petugas dan tidak
diperkenankan masuk.
g. Lokasi perawatan terpencil atau ruang isolasi dimonitor oleh petugas
secara berkala.
h. Petugas akan segera memberikan respon cepat, tanggap terhadap serangan
fisik yang muncul.
12. Perlindungan kerahasiaan pasien.
a. Rumah sakit menetapkan bahwa informasi tentang pasien adalah rahasia.
b. Rumah sakit menghormati kerahasiaan informasi kesehatan pasien dari
kehilangan dan penyalahgunaan dengan memberikan hak sepenuhnya
kepada pasien dan keluarganya untuk memberikan izin kepada siapa
informasi tentang kesehatannya diberikan.
c. Profesional Pemberi Asuhan (PPA) di rumah sakit dilakukan sumpah dan
mempunyai kewajiban merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
tentang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
13. Pendapat lain (Second Opinion)
a. Pasien dan keluarga akan dibantu untuk mencarikan pendapat lain dari
dokter lain di dalam atau diluar rumah sakit.
b. Pendapat lain dilakukan setelah mendapat persetujuan dari DPJP,pasien
dan atau keluarga dan didokumentasikan dalam rekam medis pasien.
14. Pemberian / Penjelasan Informasi
a. Pasien dan keluarga diberi informasi tentang waktu dan prosedur
penjelasan tentang diagnosa, kondisi medis, rencana pelayanan dan
pengobatan serta hasil yang tidak diharapkan oleh dokter, perawat / bidan
atau profesi lain dan diikutsertakan dalam keputusan tentang prioritas
kebutuhan yang perlu dipenuhi dengan cara dan bahasa yang dapat
dimengerti.
b. Pasien dan keluarga diberi penjelasan penyakit, saran pengobatan, Dokter
Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) dan para pemberi pelayanan,
sehingga mereka dapat membuat keputusan tentang pelayanan.
c. Pasien dan keluarga mendapat penjelasan dari Staf medis mengenai hasil
dari pelayanan dan pengobatan, kejadian tidak diharapkan / terduga dari
pelayanan dan pengobatan.
15. Penolakan Pengobatan dan Resusitasi
a. Rumah Sakit memberitahu pasien dan keluarganya tentang hak dan
tanggung jawab mereka yang berhubungan dengan penolakan atau tidak
melanjutkan pengobatan.
b. Pasien dan keluarga berhak untuk menolak atau tidak melanjutkan
pengobatan dan mengetahui tentang konsekuensi seta tanggung jawab dari
keputusan tersebut setelah diberi tahu staf medis termasuk tersedianya
alternative pelayanan dan pengobatan dengan menandatangani surat
penolakan pelayanan dan didokumentasikan dalam rekam medis pasien.
c. Pasien dan keluarganya berhak meminta tidak dilakukan pengobatan/
bantuan hidup dasar tersebut dengan menanda tangani surat penolakan
resusitasi (Do Not Resuscitate / DNR) dan didokumentasikan di rekam
medis pasien.
d. Pasien yang telah menanda tangani surat penolakan resusitasi (Do Not
Resuscitate / DNR akan diberi gelang identifikasi berwama ungu.
16. Manajemen Nyeri
a. Semua pasien rawat darurat, rawat inap, rawat jalan diskrining untuk rasa
sakit dan dilakukan assesmen apabila ada rasa nyerinya menggunakan
skala yang baku.
b. Pasien dan keluarga akan dikomunikasikan dan diberi pendidikan tentang
pengelolaan nyeri yang efektif oleh DPJP atau Perawat penanggung jawab
pasien.
17. Manajemen Konflik.
a. Pasien diberitahu tentang haknya untuk menyampaikan keluhan, konflik
atau perbedaan pendapat sesuai prosedur.
b. Keluhan, konflik, dan perbedaan pendapat yang timbul dalam proses
pelayanan dari pasien dan keluarga dilakukan penyelidikan, ditelaah dan
bila diperlukan keluarga ikut serta dalam proses penyelesaian dan
dilakukan secara konsistensi.
c. Dalam proses asuhan pasien staf mengidentifikasi dan menghormati nilai
nilai dan kepercayaan pasien maupun keluarganya dalam pelayanan.
18. Rumah Sakit H. A. Djunaid Pekalongan tidak digunakan untuk penelitian,
pemeriksaan / investigasi atau clinical trial dan donasi organ.
19. Pelaksanaan hak pasien dan keluarga di Rumah Sakit H. A. Djunaid
Pekalongan lebih lanjut akan dijabarkan dalam panduan pelayanan prosedur
di Rumah Sakit H. A. Djunaid Pekalongan.

Ditetapkan di : Pekalongan
Padatanggal : 5 Februari 2016
RS H.A. Zaky Djunaid Kota Pekalongan
Direktur,

dr.Emy Widyarti, MPH


NIK : 0116145

Anda mungkin juga menyukai