Anda di halaman 1dari 6

Purwadianto A, Wasisto B, Sjamsuhidayat R.

Penerapan Revisi Sumpah Dokter Terbaru oleh World ISSN 2598-179X (cetak)
Medical Association (WMA) di Indonesia. JEKI. 2018;2(1):7–12. doi: 10.26880/jeki.v2i1.9. ISSN 2598-053X (online)

Penerapan Revisi Sumpah Dokter Terbaru oleh


World Medical Association (WMA) di Indonesia
Agus Purwadianto1,2, Broto Wasisto1,3, R Sjamsuhidajat1
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia
1

2
Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
3
Ikatan Konsultan Kesehatan Indonesia (Ikkesindo)

Kata Kunci Abstrak World Medical Association (WMA) mengeluarkan


dokter, sumpah, revisi, World Medical revisi sumpah dokter terbaru dalam Deklarasi Geneva tahun
Association 2017. Sumpah dokter di Indonesia tercantum di KODEKI 2012
Korespondensi dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 26 Tahun 1960. Sumpah
contact@ilmiah.id disesuaikan dengan nilai dan keragaman agama di suatu negara.
Beberapa revisi tersebut antara lain menghormati otonomi dan
Publikasi
keluhuran pasien tanpa mempertimbangkan latar belakang pasien
© 2018 JEKI/ilmiah.id
serta menghargai hubungan dengan guru, kolega, dan mahasiswa.
DOI Perubahan lainnya adalah menghilangkan kata “sejak konsepsi”
10.26880/jeki.v2i1.9 pada butir menghormati kehidupan manusia. Butir tambahan
Tanggal masuk: 13 Februari 2018
adalah dokter akan menjaga kesehatan dirinya, menjalankan
profesi sesuai praktis medis, dan akan membagi ilmu yang
Tanggal ditelaah: 10 Maret 2018
dimilikinya untuk kepentingan pasien. Untuk penerapannya di
Tanggal diterima: 11 Maret 2018
Indonesia, diperlukan persetujuan draft sumpah WMA yang
Tanggal publikasi: 19 Maret 2018 disesuaikan dengan nilai di Indonesia, kemudian diterjemahkan
oleh pihak yang dipilih PB IDI dan ditetapkan menjadi peraturan
pemerintah.

Abstract World Medical Association (WMA) has launced a revision of Declaration of Geneva in 2017.
Doctor’s Oath in Indonesia was based on Indonesian Medical Code of Ethics 2012 and government
regulation (PP No. 26 Year 1960). The oath is adjusted to Indonesia’s diverse value and religion.
Some revisions were to respect the autonomy and dignity of patients without considerations of
patients backgrounds and to give respect and gratitude to teachers, colleagues, and students. Another
modification was deletion of phrase “since conception” in the point of “I will maintain the utmost
respect for human life”, that doctor must attend to his own health, practice his profession accordance
with good medical practice, and will share his medical knowledge for patient benefit. To be applied
in Indonesia, the WMA Oath draft has to be adjusted with Indonesian value, translated, and then
declared as government regulation.

di Indonesia adalah Deklarasi Geneva 1948 dan


PENDAHULUAN
terus disempurnakan hingga tahun 2012 di
Berdasarkan Kode Etik Kedokteran Muktamar IDI ke-28.1
Indonesia tahun 2012 pasal 1, setiap dokter Deklarasi Geneva merupakan sumpah
wajib menjunjung tinggi, menghayati, dan yang diterapkan oleh World Medical Association
mengamalkan sumpah dan atau janji dokter. (WMA) yang mencakup seluruh tugas
Dokter lulusan fakultas kedokteran di Indonesia dan prinsip etik profesi dokter, antara lain
melafalkannya di depan pimpinan fakultas, hubungan dokter-pasien, kerahasiaan medis,
sementara dokter lulusan luar negeri atau asing dan penghargaan terhadap guru dan kolega.
melafalkan sumpah dokter di depan pemimpin Baru-baru ini, WMA membuat revisi terhadap
IDI. Kalimat-kalimat dalam sumpah dokter telah Deklarasi Geneva pada tanggal 14 Oktober
mengalami perubahan dan penyempurnaan. 2017.2
Sumber pertama sumpah dokter yang diterapkan

Jurnal Etika Kedokteran Indonesia Vol 2 No. 1 Mar 2018 7


Penerapan Revisi Sumpah Dokter Terbaru oleh World Medical Association (WMA) di Indonesia

Jika kedokteran Indonesia turut pelanggaran sumpah membuatnya tidak dapat


menggunakan revisi Deklarasi Geneva, perlu menjadi seorang dokter lagi, serta dapat masuk
dipertimbangkan relevansi dan prinsip etik ke ranah pidana jika ada undang-undang
yang terdapat pada revisi tersebut. yang mengaturnya. Akan tetapi, belum ada
ketentuan hukuman mengenai pelanggaran
HASIL DAN PEMBAHASAN sumpah. Masalah lainnya adalah Indonesia
merupakan negara dengan bermacam agama
Sumpah Dokter di Indonesia sehingga untuk penerapannya apakah perlu
Sumpah sebagai moralitas hukum memiliki mengakomodir semua agama?
dua sifat, yakni promisoris dan asertoris.
Sumpah promisoris adalah janji publik luas Deklarasi Geneva
yang bersifat jangka panjang yang masuk ke World Medical Association (WMA)
ranah pelayanan medik. Sumpah asertoris menggunakan Deklarasi Geneva 1948 sebagai
adalah janji public yang terbatas dan berjangka dasar sumpah dokternya. Deklarasi ini
pendek. Jika masuk ke pengadilan, masuk ke diyakini sebagai Sumpah Hipokrates modern
ranah medikolegal. Sumpah dokter merupakan yang diucapkan dokter dalam menjalankan
sumpah yang bersifat promisoris. Di Indonesia, profesinya sesuai komitmen moral.3
terdapat dua jenis sumpah yang dipakai dalam Deklarasi Geneva merupakan salah
pelantikan dokter, yakni berdasarkan Kode satu sumpah selain Sumpah Hipokrates yang
Etik Kedokteran Indonesia 2012 dan PP 26 banyak digunakan dalam profesi dokter. Di
tahun 1960 tentang Lafal Sumpah Dokter. Isi setiap negara, sumpah disesuaikan dengan
keduanya kurang lebih sama. kondisi negaranya. Sumpah dokter Indonesia,
Peraturan pemerintah adalah peneguhan tercantum dalam Kode Etik Kedokteran
sumpah untuk kepentingan publik. Peraturan Indonesia, menggunakan Deklarasi Geneva
pemerintah tidak memiliki sanksi hukum. tahun 1948 sebagai sumber pertama. Sumpah
Dokter yang melanggar pasal 1, akan melanggar dokter Indonesia terus mengalami pembaharuan
etik, KODEKI, dan sumpah. Di era defensive kalimat yang disesuaikan dengan kebutuhan.1,4
medicine, pelanggaran terdapat sumpah Selain sebagai sumpah, Deklarasi
membuat dokter melanggar etik, sumpah, dan Geneva juga digunakan sebagai kode etik
hukum. profesi kedokteran. Selama 67 tahun,
Sumpah kedokteran diucapkan sebanyak Deklarasi Geneva sudah mengalami beberapa
satu kali kemudian akan mendapat sertifikat perubahan minor. Dibandingkan dengan
yang akan berlaku universal. Sumpah diucapkan Sumpah Hipokrates, Deklarasi Geneva hanya
di hadapan dekan suatu fakultas kedokteran menyinggung penghormatan murid terhadap
didampingi pemuka agama sebagai simbol gurunya. Sementara itu, Sumpah Hipokrates
bahwa ucapan oleh calon dokter didengar menyinggung adanya hubungan timbal balik
oleh Tuhan sehingga menjadi suatu dosa jika guru dan murid dalam proses pendidikan
dilanggar. Sumpah yang diucapkan oleh dokter seorang dokter. Menghargai pertimbangan
berbeda dengan sumpah yang diucapkan di pasien, suatu isu yang sudah berkembang saat
pengadilan karena sumpah dokter berhubungan ini, juga belum disebutkan dalam Deklarasi
dengan sesuatu yang akan dijalankan. Geneva.3
Sumpah di Indonesia dimuat di dalam Perubahan kehidupan kedokteran
Peraturan Pemerintah dan KODEKI (yang terus terjadi seiring perubahan kondisi
berasal dari kesepakatan dokter) sehingga demografik dan sosioekonomi masyarakat serta
pelanggaran yang dilakukan masuk ke dalam perkembangan dunia medis dan teknologi.
pelanggaran etik dan sumpah sesuai kebijakan Perubahan-perubahan yang terjadi harus
majelis. Pelanggaran etik membuat seorang mempertimbangkan tujuan atau akibat yang
dokter dapat menjadi dokter lagi setelah lebih baik disertai prinsip moral. Prinsip moral
hukuman selesai dijalankan. Sementara itu, tersebut menjadi jangkar penting untuk tetap
8 Jurnal Etika Kedokteran Indonesia Vol 2 No. 1 Mar 2018
Purwadianto A, Wasisto B, dan Sjamsuhidayat R

dimasukkan dalam sumpah dokter.3 makhluk yang bermartabat yang menghormati


hubungan dengan kolega, guru, dan mahasiswa.
Perubahan yang Terjadi pada Revisi Declaraton Butir yang menjaga hubungan dokter dan
of Geneva mahasiswanya ini dimaksudkan supaya terjadi
Revisi terhadap Deklarasi Geneva disetujui transfer ilmu pengetahuan terhadap generasi
oleh negara yang hadir. Akan tetapi, PB IDI selanjutnya (andragogi) dan mencegah bullying.
tidak mengirimkan perwakilan sehingga belum Pada sumpah dokter KODEKI poin kesembilan
ada persetujuan apakah akan mengikuti revisi dan kesepuluh, terdapat sumpah mengenai
tersebut. (Tabel 1) hubungan dokter dengan kolega dan murid
Perubahan Deklarasi Geneva dibuat oleh terhadap guru. Akan tetapi, tidak tercantum
seluruh negara anggota dengan memperhatikan sumpah mengenai hubungan guru terhadap
latar belakang, benua, budaya, dan agama yang murid.1,2
beragam. Pertimbangan dalam revisi disesuaikan Butir “I will maintain the utmost respect for
dengan faktor lingkungan yang akan atau human life” menghilangkan “respect for human
telah terjadi dengan tetap mempertahankan life, from the time of conception”. Penghapusan
prinsip dasar moral untuk mempertahankan ini menimbulkan masalah akibat kemajuan
semaksimal mungkin norma universal.3 teknologi (IVF dan stem cell) yang dapat
Prinsip etik yang terdapat pada lafal sumpah bertentangan dengan tanda kehidupan dimulai
tersebut adalah: kerahasiaan, menghargai (pada embrionik stem cell). Oleh sebab itu,
kolega dan profesi, menghargai kehidupan diperlukan kesepakatan sejak kapan kehidupan
manusia, acuan standar untuk perilaku pribadi, dimulai dengan mempertimbangkan keragaman
menolak diskriminasi, menghargai pasien, agama dan kepercayaan di Indonesia tentang
beneficence, kemanusiaan, menghargai otonomi, waktu dimulainya kehidupan.
kesetaraan, dan kesehatan, menghargai guru, Butir baru “I will practise my profession
non-maleficence, menghargai hak asasi manusia, with conscience and dignity” dikuatkan dengan
keadilan, dan menghargai murid.4 menambahkan “and in accordance with good
Perubahan yang terjadi pada Deklarasi medical practice” untuk meningkatkan standar
Geneva 2017 adalah dicantumkannya autonomy etik dan profesionalisme dokter sebagai janji
dan dignity sebagai butir “I will respect the publik. Poin ini telah tercantum pada sumpah
autonomy and dignity of my patient” sebagai simbol dokter nomor 2 dan 7.1,2
profesionalisme, yang diletakkan di bagian awal Terdapat butir tambahan, yakni “I will attend
dan menunjukkan bahwa hak pasien adalah to my own health, well-being, and abilities in order
yang utama, untuk kemudian diikuti dengan to provide care of the highest standard. Pada butir
kewajiban profesi. Dalam KODEKI, sumpah ini, dokter diharapkan harus tetap menjaga dan
dokter mengenai penghargaan hak pasien mempedulikan kesehatannya sendiri. Semua
tercantum dalam poin keempat dan keenam.1,2 pemangku kepentingan akan dilibatkan akibat
Selain itu, dokter juga diharapkan adanya butir ini untuk mempertimbangkan
dapat menghormati orientasi seksual pasien beban kerja, stress pekerjaan, dan dampak yang
yang terdapat dalam butir “I will not permit potensial mengakibatkan terjadinya faktor risiko
considerations of age, disease or disability, creed, gangguan kesehatan dan kesejahteran dokter.
ethnic origin, gender, nationality, political affiliation, Begitu strategisnya kemampuan publik dokter,
race, sexual orientation, social standing, or any other menempatkan dokter untuk bertanggung jawab
factor to intervene between my duty and my patient” pula atas dirinya1,2
Butir lainnya yang diubah adalah “My Butir baru lainnya adalah “I will share my
colleagues will be my sisters and brothers,” menjadi medical knowledge for the benefit of the patient
“I will give to my teachers, colleagues, and students and the advancement of healthcare”. Selain itu,
the respect and gratitude that is their due”. Di butir terdapat pernyataan penguatan berupa “I will
ini, konsep kesejawatan bergeser. Butir ini foster the honour and noble traditions of the medical
menekankan bahwa dokter adalah insan atau profession”

Jurnal Etika Kedokteran Indonesia Vol 2 No. 1 Mar 2018 9


10
Tabel 1. Perbandingan Sumpah Dokter berdasarkan Kode Etik Kedokteran Indonesia 2012, Deklarasi Geneva 1948 amandemen 1968 dan 1983, dan Revisi Deklarasi Geneva.

Declaration of Geneva, World Medical Association


Declaration of Geneva Revised (Terjemahan Revisi
Kode Etik Kedokteran Indonesia 2012 [1948, amended 1968, 1983] (Terjemahan Deklarasi
Deklarasi Geneva sementara)
Geneva 1948, amandemen 1968, 1983 sementara)
At the time of being admitted as a member of the medical profes- As a member of the medical profession (Sebagai anggota profesi
Demi Allah saya bersumpah, bahwa:
sion (Saat saya diterima menjadi anggota profesi dokter) dokter)
I solemnly pledge myself to consecrate my life to the service of I solemnly pledge to dedicate my life to the service of humanity
Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perike-
humanity; (Dengan khidmat saya bersumpah akan mengabdikan (Dengan khidmat saya bersumpah akan membaktikan diri saya
manusiaan.
diri saya bagi pelayanan kemanusiaan) bagi pelayanan kemanusiaan)
I will give to my teachers the respect and gratitude which is their The health and well-being of my patient will be my first consider-
Saya akan menjalankan tugas dengan cara yang terhormat dan
due; (Saya akan senatiasa menghormati dan menghargai guru-gu- ation; (Kesehatan dari pasien saya akan menjadi perhatian (per-
bersusila sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter.
ru saya sebagaimana layaknya) timbangan) yang utama)
Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tra- I will practice my profession with conscience and dignity; (Saya I will respect the autonomy and dignity of my patient; (Saya akan
disi luhur profesi kedokteran. akan menjalanan profesi saya secara jujur dan mulia) menghormati otonomi dan kemuliaan/keluhuran pasien)
The health of my patient will be my first consideration; (Kesehatan
Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena I will maintain the utmost respect for human life; (Saya akan
dari pasien saya akan menjadi perhatian (pertimbangan) yang
keprofesian saya. tetap menghormati setinggi-tingginya kehidupan manusia)
utama)
I will not permit considerations of age, disease or disability,
creed, ethnic origin, gender, nationality, political affiliation,
race, sexual orientation, social standing, or any other factor to
I will respect the secrets which are confided in me, even after
Saya tidak akan menggunakan pengetahuan saya untuk sesuatu intervene between my duty and my patient; (Saya tidak akan
the patient has died; (Saya akan menghormati kerahasiaan yang
yang bertentangan dengan perikemanusiaan, sekalipun diancam. membuat pertimbangan tentang usia, penyakit atau kecacatan,
dipercayakan kepada saya bahkan sesudah pasien meninggal)
turunan, asal etnik, jenis kelamin, kebangsaan, afiliasi politik,
kesukuan, orientasi kelamin, status sosial, atau faktor lain
mempengaruhi kewajiban saya kepada pasien)
I will maintain by all the means in my power, the honor and the
I will respect the secrets that are confided in me, even after the
Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai saat noble traditions of the medical profession; (Saya akan menjaga
patient has died; (Saya akan menghormati kerahasiaan yang
pembuahan. dengan sekuat tenaga kehormatan dan tradisi luhur dari profesi
dipercayakan kepada saya bahkan sesudah pasien meninggal)
kedokteran)
Penerapan Revisi Sumpah Dokter Terbaru oleh World Medical Association (WMA) di Indonesia

I will practice my profession with conscience and dignity and in


Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien, dengan MY colleagues will be my sisters and brothers; (Kolega saya akan accordance with good medical practice; (Saya akan menjalanan
memperhatikan kepentingan masyarakat. menjadi saudara sekandung) profesi saya secara jujur dan mulia sesuai dengan praktik kedok-

Jurnal Etika Kedokteran Indonesia Vol 2 No. 1 Mar 2018


teran yang baik)
Tabel 1 (lanjutan).

Declaration of Geneva, World Medical Association


Declaration of Geneva Revised (Terjemahan Revisi
Kode Etik Kedokteran Indonesia 2012 [1948, amended 1968, 1983] (Terjemahan Deklarasi
Deklarasi Geneva sementara)
Geneva 1948, amandemen 1968, 1983 sementara)
I will not permit considerations of age, disease or disability, creed,
ethnic origin, gender, nationality, political affiliation, race, sexual
Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya
orientation, or social standing to intervene between my duty and I will foster the honour and noble traditions of the medical
tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan,
my patient; (Saya tidak akan membuat pertimbangan tentang profession; (Saya akan menjaga kehormatan dan tradisi luhur
kesukuan, gender, politik, kedudukan sosial dan jenis
usia, penyakit atau kecacatan, turunan, asal etnik, jenis kelamin, dari profesi kedokteran)
penyakit dalam menunaikan kewajiban terhadap pasien.
kebangsaan, afiliasi politik, kesukuan, orientasi kelamin, atau
status sosial mempengaruhi kewajiban saya kepada pasien)
I will maintain the utmost respect for human life from its
beginning even under threat and I will not use my medical
I will give to my teachers, colleagues, and students the respect and
knowledge contrary to the laws of humanity; (Saya akan tetap
Saya akan memberi kepada guru-guru saya penghormatan dan gratitude that is their due; (Saya akan senatiasa menghormati dan
menghormati setinggi-tingginya kehidupan manusia sejak
pernyataan terima kasih yang selayaknya. menghargai guru-guru, sejawat, dan mahasiswa saya sebagaimana
permulaannya walaupun di bawah ancaman dan saya tidak akan
layaknya)
menggunakan pengetahuan kedokteran saya untuk melanggar
hak asasi manusia)

Jurnal Etika Kedokteran Indonesia Vol 2 No. 1 Mar 2018


I will share my medical knowledge for the benefit of the patient
I make these promises solemnly, freely and upon my honor.
Saya akan perlakukan teman sejawat saya seperti saudara and the advancement of healthcare; (Saya akan berbagi ilmu
(Saya mengikrarkan sumpah ini secara khidmat dan bebas demi
kandung. kedokteran yang saya miliki untuk kemanfaatan pasien dan
kehormatan saya.)
kemajuan pelayanan kesehatan)
I will attend to my own health, well-being, and abilities in order
Purwadianto A, Wasisto B, dan Sjamsuhidayat R

Saya akan mentaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran to provide care of the highest standard; Saya akan menjaga
Indonesia. kesehatan, kesejahteraan, dan kemampuan diri agar dapat
memberikan pelayanan dengan standar tinggi
I will not use my medical knowledge to violate human rights and
Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan civil liberties, even under threat; (Saya akan menjaga kesehatan,
mempertaruhkan kehormatan diri saya. kesejahteraan, dan kemampuan diri agar dapat memberikan
pelayanan dengan standar tinggi)
I make these promises solemnly, freely, and upon my honour
(Saya mengikrarkan sumpah ini secara khidmat dan bebas demi
kehormatan saya.)

11
Penerapan Revisi Sumpah Dokter Terbaru oleh World Medical Association (WMA) di Indonesia

Penerapan Deklarasi Geneva yang Direvisi di


Indonesia KONFLIK KEPENTINGAN
Deklarasi Geneva dibuat untuk Tidak ada konflik kepentingan
memperbaharui Sumpah Hipokrates. Revisi
yang dilakukan pada Deklarasi Geneva REFERENSI
mempertimbangkan nilai otonomi.e Pada
penelitian Rheinsberg, Deklarasi Geneva 1. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia.
diterapkan oleh pendidikan kedokteran, Kode Etik Kedokteran Indonesia. 2012. Pasal 1.
pembuatan peraturan, dan menteri kesehatan.
2. Parsa-Parsi RW. The revised declaration
Pada penelitian tersebut, dikatakan bahwa
of Geneva: A modern-day physician’s pledge.
penggunaan teks sumpah selain Deklarasi
JAMA 2017;318(20):1971-2. doi: 10.1001/
Geneva dapat dilakukan karena adanya
jama.2017.16230.
perbedaan standar etik dokter di setiap
negara ditambah dengan adanya globalisasi 3. Wiesing U, Parsa-Parsi R. The World
yang membuat perbedaan latar belakang dan Medical Association launches a revision of the
budaya menjadi semakin berkembang. Prinsip Declaration of Geneva. Bioethics. 2016 Mar
utamanya disesuaikan dengan nilai moral, salah 1;30(3):140. doi: 10.1111/bioe.12256.
satunya adalah tidak diskriminasi terhadap
4. Rheinsberg Z, Parsa R, Kloiber O,
budaya dan agama.4,5
Wiesing U. Medical oath: Use and relevance of
Prinsip moral pada Deklarasi Geneva yang
the Declaration of Geneva. A survey of member
direvisi adalah menghormati kolega dan profesi,
organizations of the World Medical Association.
menghargai otonomi pasien, menghargai
Med Health Care and Philos 2017. doi: 10.1007/
kehidupan, dan menolak diskriminasi, yang
s11019-017-9794-x.
telah terdapat pada berbagai macam sumpah
dokter yang sudah disesuaikan dengan kondisi 5. Kuroyanagi T. Historical transition in
saat ini.4 medical ethics: Challenges of the World Medical
Untuk penerapannya di Indonesia, perlu Association. JMAJ 2013;56(4):220-6.
disesuaikan dengan nilai dan kepercayaan yang
beragam di Indonesia. MKEK perlu melakukan
pembuatan draft terjemahan dengan melihat
adanya nilai-nilai yang baru atau berubah
yang disesuaikan dengan nilai yang dianut.
Kemudian, perlu dilakukan penerjemahan oleh
pihak yang dipilih oleh PB IDI, lalu diangkat
menjadi peraturan pemerintah melalui Menteri
Kesehatan dan kabinet.

KESIMPULAN

Perubahan pada Deklarasi Geneva dapat


menjadi masukan untuk memperbaharui
Sumpah Dokter Indonesia setelah disesuaikan
dengan nilai dan agama di Indonesia. Penerapan
Deklarasi Geneva yang direvisi memerlukan
persetujuan akan nilai yang akan diambil,
kemudian diterjemahkan oleh pihak yang
ditentukan PB IDI dan diatur dalam peraturan
pemerintah.

12 Jurnal Etika Kedokteran Indonesia Vol 2 No. 1 Mar 2018

Anda mungkin juga menyukai