Anda di halaman 1dari 12

Dahri Globe

 Home

 Business »

 Downloads »

 Parent Category »

 Featured

 Health »

 Uncategorized

Fungsi Hadis Terhadap Al Qur'an

08:46 kumpulan makalah

Fungsi Hadis Terhadap Al-qur’an

Fungsi hadis terhadap Al-qur’an secara umum adalah untuk


menjelaskan makna kandungan Alqur’an yang sangat dalam dan global atau
li al-bayan (menjelaskan) sebagaimana firman Allah dalam surah An-Nahl
(16) :
Dan kami turunkan kepadamu Al’qur-an, agar kamu menerangkan
kepada umat manusia apa yang telah di turunkan kepada mereka dan
supaya mereka memikirkan.
Hanya penjelasan itu kemudian oleh para ulama di perinci oleh
berbagai bentuk penjelasan. Secara garis besar ada empat makna fungsi
penjelasan (bayan) hadis terhadap Al-qur’an, yaitu sebagai berikut:
1. Bayan Taqrir

Posisi hadis sebagai penguat (taqrir) atau memperkuat keterangan Al-qur’an


(ta’kid).[2] Setiap perintah ataupun larangan yang sudah tertera dalam al-
Quran diperkuat kembali oleh hadist .Sebagian ulama menyebut bayan ta’kid
atau bayan taqrir. Artinya hadis menjelaskan apa yang sudah di jelaskan Al-
qur’an, misalnya hadis tentang zakat,puasa,dan haji, menjelaskan ayat-ayat
Al-qur’an tentang hal itu juga:

Dari ibnu umar ra. Berkata: Rasulullah bersabda: islam didirikan atas
lima perkara: menyaksikan bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwa
Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji, dan
puasa Ramadhan. (HR. Al-Bukhari)
Hadis diatas memperkuat keterangan perintah shalat, zakat,dan
puasa dalam Al-qur’an surah Al-baqarah (2): 83 dan 183 dan perintah haji
pada surah Ali Imran (3): 97.
Bayan Tafsir
Hadis sebagai penjelas (tafsir) terhadap Al-qur’an dan fungsi inilah yang
terbanyak pada umumnya. Penjelasan yang di berikan ada 3 macam, yaitu
sebagai berikut:
a. Tafshil Al-Mujmal
Sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya al-Quran diturunkan dalam
penjelasan yang sangat umum. Dengan adanya hadist , hal-hal yang umum
tersebut dapat dijelasklan oleh hadis secara terperinci.
Hadis memberi penjelasan secara terperinci pada ayat-ayat Al-qur’an
yang bersifat global (tafshil al-mujmal= memperinci yang global), baik yang
menyangkut masalah ibadah maupun hukum, sebagian ulama menyebutnya
bayan tafsir.[3] Misalnya perintah shalat pada beberapa ayat dalam Al-qur’an
hanya di terangkan secara global dirikanlah shalat tanpa disertai petunjuk
bagaimana pelaksanaannya berapa kali sehari semalam, berapa rakaat,
kapan waktunya, rukun-rukunnya, dan lain sebagainya. Perincian itu adanya
dalam hadis nabi, misalnya sabda nabi:

Shalatlah sebagaimana engkau melihat aku shalat . (HR. Al-Bukhari)


Hadis diatas menjelaskan bagaimana shalat itu dilaksanakan secara
benar sebagaimana firman Allah dalam Al-qur’an. Demikinlah juga masalah
haji dan zakat. Dalam masalah haji nabi bersabda:

Ambillah (dari padaku) ibadah hajimu. (HR. muslim)


Contoh lain ,Allh SWT memerintahkan kepada umat islam untuk
berzakat maka hadist menerangkamnya dengan sangat detail.
Nabi SAW bersabda tentang zakat mas dan perak yang artinya : “berikanlah
dua setengah persen dari harta-hartamu”.
Untuk zakat binatang dan tumbuh-tumbuhan, Nabi Muhammad SAW.
Menerangkan dengan beberapa surat yang dikirim kepada pegawai zakat
dan beberapa hadist yang ma’sur.
b. Takhshish Al-Amm
Hadis mengkhususkan ayat-ayat Al-qur’an yang umum, sebaigian ulama
menyebut bayan takhshish. Misalnya ayat-ayat tentang waris dalam surah
An-Nisa (4): 11

Allah mensyariatkan bagimu tentang (bagian pusaka untuk) anak-anakmu.


Yaitu: bagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang
perempuan.

Kandungan ayat diatas menjelaskan pembagian harta terhadap ahli


waris, baik anak laki-laki, anak perempuan, satu, dan atau banyak, orang tua
(bapak dan ibu) jika ada anak atau tidak ada anak, jika ada saudara atau
tidak ada seterusnya. Ayat harta warisan ini bersifat umum, kemudian di
khususkan (takhsish) dengan hadis nabi yang melarang mewarisi harta
peninggalan para nabi, berlainan agama dan pembunuh. Mislanya sabda
nabi:

Kami kelompok para Nabi tidak meninggalkan harta waris, apa yang kami
tinggalkan sebagi sedekah.
Dan sabda nabi:

Pembunuh tidak dapat mewarisi (harta pusaka). (HR.At-tirmidzi)

Ayat diatas kalau kita perhatikan bahwa setiap anak apabila orang
tuanya telah meninggal , maka dia akan mendapatkan harta warisan . Ayat
tersebut kemudian ditakhsis oleh sabda Nabi SAW. Yang artinya orang
muslim tidak mewarisi orang kafir dan orang kafir tidak mewarisi orang
muslim. Maksud dari hadist diatas adalah ahli waris bisa mendapatkan harta
warisan apabila ahli waris tersebut tidak kafir , apabila ahli waris tersebut
kafir maka dia tidak akan mendapatkan harta warisan.

c. Taqyid Al-Muthlaq

Hadis membatasi kemutlakan ayat-ayat Al-qur’an. Artinya Al-qur’an


keterangannya secara mutlak, kemudian di takhsish dengan hadis yang
khusus. Sebagian ulama menyebut bayan taqyid.[4] Mislanya firman Allah
dalam surah Al-Maidah (5): 38

Pencuri lelaki dan pencuri perempuan, maka potonglah tangan-tangan


mereka.

Pemotongan tangan pencuri dalam ayat diatas secara mutlak nama


tangan tanpa di jelaskan batas tangan yang harus di potong apakah dari
pundak, sikut, dan pergelangan tangan. Kata tangan mutlak meliputi hasta
dari bahu pundak, lengan, dan sampai teplapak tangan. Kemudian
pembatasan itu baharu dijelaskan dengan hadis ketika ada seorang pencuri
datang kehadapan nabi dan di putuskan hukuman dengan pemotongan
tangan, maka di potong pada pergelangan tangan. Ayat diatas juga ditaqyid
oleh hadist nabi yang lain yang artinya “ Tangan pencuri tidak boleh di
potong, melainkan pada (pencurian sebiali) seperempat dinar atau lebih.
(H.R.Mutafaqa’alaih menuru lafazh muslim)

Contoh lain adalah sabda Rasulullah SAW berikut :


Artinya: Telah dihalalkan bagi kamu dua (macam) bangkai dan dua (macam)
darah. Adapun dua bangkai adalah bangkai ikan dan belalang , sedangkan
dua darah adalah hati dan limpah.

Hadist ini mentaqyid ayat al-quran yang mengharamkan semua bangkai dan
darah, sebagaimana firman allah SWT. Dalam Q.S. Al-Ma’idah (5):3 yang
artinya : Diharamkan bagimu (memakan) bangkai dan darah . . . . . . (Q.S.
Al-Ma’idah (5): 3).

2. Bayan Naskhi
Hadis menghapus (nasakh) hukum yang di terangkan dalam Al-qur’an.
Para ulama, ada yang membolehkan adanya naskh dan ada yang tidak
Diantara ulama yang membolehkan adanya naskh hadist terhadap al-
quran, juga berbeda pendapat dalam macam hadist yang dapat dipakai
untuk menaskh Al-Quran. Dalam hal ini mereka terbagi ke dalam tiga kelom
pok.
Pertama , yang membolehkan me-naskh Al-Quran dengan segala
hadist , meskipun hadist ahad. Pendapat ini di antaranya di kemukakan oelh
para ulama mutaqaddimin dan Ibnu Hazm serta sebagian besar pengikut
Zhahiriah .
Kedua, yang membolehkan menaskh dengan syrat hadist tersebut
harus mutawair . Pendapat ini di antaranya dipegagan oleh Mu’tazilah.
Ketiga, ulama yang membolehkan menasakh dengan hadist masyhur ,
tanpa harus dengan mutawatir. Pendapat ini di antatranya di pegang oleh
ulama Hanafiyah.
Misalnya kewajiban wasiat yang di terangkan dalam surah Al-baqarah (2):
180

Diwajibkan atas kamu, apabila seorang diantara kamu kedatangan (tanda-


tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-
bapa dan karib kerabatnya secara maruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-
orang yang bertaqwa.
Ayat di atas di-nasakh dengan hadis Nabi :

Sesungguhnya Allah memberikan hak kepada setiap yang mempunyai hak


dan tidak ada wasiat itu wajib bagi waris. (HR. An-Nasa’i)
3. Bayan Tasyri’I
Hadis menciptakan hukum syari’at (tasyri’) yang belum dijelaskan oleh Al-
qur’an atau mewujudkan hukum yang tidak di sebut dalam Al-Quran. Para
ulama berpendapat tentang fungsi sunnah sebagai dalil pada sesuatu hal
yang tidak disebutkan dalam Al-qur’an. Mayoritas mereka berpendapat
bahwa berdiri sendiri sebagai dalil hukum dan yang lain berpendapat bahwa
sunnah menetapkan dalil yang terkandung atau tersirat secara implisit
dalam teks Al-qur’an.

Dalam hadis terdapat hukum-hukum yang tidak dijelaskan Al-qur’an,ia


bukan penjelas dan bukan penguat (ta’kid). Tetapi sunnah sendirilah yang
menjelaskan sebagai dalil atau ia menjelaskan yang tersirat dalam ayat-ayat
Al-qur’an. Misalnya, keharaman jula beli dengan berbagai cabangnya
menerangkan yang tersirat dalam surah Al-Baqarah (2): 275 dan An-nisa’ (4):
29
Hai orang-orang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku suka
sama suka diantara kamu. (QS. An-Nisa’) (4): 29)
Demikian juga keharaman makan daging keledai ternak, keharaman setiap
binatang yang berbelalai, dan keharaman menikahi seorang wanita bersama
seorang bibi dan paman wanitanya. Hadis tasyri diterima oleh para ulama
karena kapasitas hadis juga sebagai wahyu dari Allah yang menyatu dengan
Al-qur’an. Contoh lain seperti ridha’ (persusuan) mengharamkan pernikahan
mengingat hadist :

“Haram antara ridha’ apa yang haram lantaran nasab (keturunan).”


Sebagian ulama berpendapat , bahwa segala hokum yang di lengkapi
Sunnah, kembali kepada Al-Quran, tidak ada yang berdiri sendiri.[5]

[2]Abdul Majid Khon, Ulumul Hadist, (Jakarta:Amzah,2009.)hlm.16


[3] Abdul Majid Khon, Ulumul Hadist, (Jakarta:Amzah,2009.)hlm.17
[4] M.agung Salahuddin, Ulumul Hadist ,(Bandung:CV.Pustaka Setia,2009.)hlm.79
[5] Teungku Muhammd Hasbi ash-Shiddieqy,Sejarah & Pengantar Ilmu Hadist,
(Semarang::PT.PUSTAKA RIZKI PUTRA 2009.)hlm.140-141

Semoga bermanfaat bagi anda yang membacanya . . .

Terima kasih . . .

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook


Newer Post Older Post Home

Social Profiles
Search

 Popular

 Tags

 Blog Archives

Popular Posts
 PEMBUKTIAN DALAM HUKUM ACARA PERDATA

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Pembuktian merupakan tindakan


yang dilakukan oleh para pihak dalam suatu sengketa. Pem...

7 film yang menginspirasi terlaris yang di angkat dari kisah nyata

Slumdog Millionaire Sinopsis: Film ini dimulai dengan inspektur polisi (Irrfan Khan) di
Mumbai, India, menginterogasi dan m...

Fungsi Hadis Terhadap Al Qur'an

Fungsi Hadis Terhadap Al-qur’an Fungsi hadis terhadap Al-qur’an secara


umum adalah untuk menjelaskan mak...

Pengertian am dan khash


1. Pengertian ‘AM ‘Am artinya umum. Maksudnya mencakupnya semua perkara
terhadap yang berbilang-bilang. ‘Am menurut istilah Ush...

Cara Agar Profil di Twitter Terdapat Tanda Contreng

Cara Verifikasi Twitter - Mungkin anda pernah membuka profil twitter


@VanessaHudgens nah disitu anda akan melihat ada tanda centang pad...

Jakarta, Kota yang Tumbuh Tercepat

PLASADANA.COM - Di masa mendatang, Jakarta kemungkinan semakin diserbu


investor dan pendatang asing. Hal ini terjadi setelah Jakarta men...

 PERAN ADVOKAT DALAM NEGARA HUKUM

Sebagai warga yang hidup dalam Negara hukum tentu kita telah mengenal apa yang
disebut dengan advokat. Advokat adalah sebagai prof...

Konstitusi dan tata perundang-undangan dalam kehidupan

LATAR BELAKANG Konstitusi merupakan seperangkat aturan main dalam kehidupan


bernegara yang mengatur hak dan kewajiban warga negar...

Arti asal-usul Tasawuf Dalam Islam


A. ARTI TASAWUF Safa dalam arti suci dan sufi adalah orang yang disucikan. Dan
memang, kaum sufi banyak berusaha menyucikan diri me...

Membangun Link Yang Berkualitas untuk SEO

Link atau taut merupakan bagian krusial untuk memperoleh rangking pencarian yang
tinggi, namun kita harus sangat berhati-hati pada siap...

Labels
 asmara

 cerita lucu

 Computer

 Dunia Fitnes

 Dunia Liburan

 Film

 Gadget Terbaru

 health

 islami

 kata-kata mutiara

 kumpulan makalah

 law

 Motivation

 music

 news
 resensi buku

 Software

 Sport

 tips n trik

 tutorial blog

Powered by Blogger.

Copyright © 2012 Dahri Globe | Powered by Blogger


Design by FThemes | Blogger Theme by Lasantha - Distributed by: free blogger template white
free blogger templates zombie | best vpn program best vpn open source

Anda mungkin juga menyukai