Disusun oleh
FAHRIN WANEWAR
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis dan kedua orang tua tercinta sehingga karya tulis ilmiah yang
berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Ny.E Dengan Diagnosa Medis Hiper Kolestrolemia Di
Panti Lanjut Usia Pos Tujuh Jayapura” ini dapat terselesaikan dalam rangka mencapai profesi
ners stase Gerontik tahun ajaran 2019/2020 tidak lipa saya ucapkan terimakasih kepada
ibu/bapak yang berada di lahan praktek beserta dosen yang telah membatu saya dalam
mengerjakan karya tulis ilmiah ini.
Penulis
Fahrin Wanewar
LEMBAR PERSEMBAHAN
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wanita disebut menopause yaitu ketika produksi hormon esterogen berkurang
sampai tidak terbentuk hormon esterogen sama sekali. Pada wanita menopause beresiko
tinggi terhadap stroke (Waluyo, 2007). Karena pada wanita menopause mengalami
penurunan produksi hormon esterogen sehingga kadar kolesterol jahat yaitu LDL tidak
dapat dikendalikan (Khomsan, 2008). Kolesterol merupakan suatu bahan untuk
menghasilkan hormon dan enzim pencernaan jika dalam keadaan normal, namun jika
kolesterol berlebih dalam darah dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Jika
kolesterol berlebih dalam darah dapat menumpuk pada pembuluh darah sehingga
menyebabkan penyumbatan pembuluh darah (Sutresno, 2007).
Secara global penyakit tidak menular yang merupakan penyebab kematian nomer
satu setiap tahunnya adalah penyakit kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler adalah
penyakit yang disebabkan oleh gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah seperti
penyakit jantung koroner, penyakit gagal jantung, hipertensi dan stroke. Setiap tahunnya
lebih dari 36 juta orang meninggal karena penyakit tidak menular. Lebih dari 9 juta
kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak menular terjadi sebelum usia 60 tahun, dan
90% dari kematian “dini” tersebut terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Badan Kesehatan se-Dunia (WHO) memperkirakan sebanyak 15 juta orang terserang
stroke setiap tahunnya.
Kolesterol sering kali dilihat sebagai sesuatu yang sangat menakutkan yang
mengaitkan, tingginya kadar kolesterol dalam darah dengan resiko terkena penyakit
jantung. Bila keadaan ini terus berlangsung dalam kehidupan sehari-hari maka akan
berdampak kurang baik bagi kesehatan. Peningkatan kadar kolesterol dapat menimbulkan
beberapa penyakit, seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, dan penyumbatan
pembuluh darah. Umumnya kebanyakan orang mengira bahwa kolesterol seseorang akan
tinggi pada orang-orang yang mengalami obesitas saja, padahal kolesterol juga dapat
tinggi pada orang yang berbadan kurus. Karena itu, baik orang yang mengalami masalah
dengan berat badan maupun tidak tetap harus menjaga kadar kolesterolnya (Minarti,
2014)
Kolesterol yang berlebihan dalam darah akan mudah melekat pada dinding
sebelah sebelah dalam pembuluh darah. Kadar kolesterol dalam tubuh pada dasarnya
dapat dikontrol dengan pola hidup yang sehat serta menghindari jenis makanan atau
minuman yang dapat meningkatkan kadar kolesterol (Ruslianti, 2014).
Penulis melakukan pemberian asuhan keperawatan di panti werda pos tujuh
sentani pada tanggal 2 Desember 2019 sampai 18 Desember 2019 didapatkan masalah
tentang hiperkolestrol di wisma tempat peneliti praktek yaitu wisma flamboyan terdapat 5
orang lansia dengan penyakit diagnosa media hiper kolestrol sebanyak 1 orang.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendeskripsikan asuhan keperawatan pada Ny.E dengan diagnosa medis hiper
kolestrol di panti bina lansia pos tujuh sentani
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada Ny.E dengan diagnose medis hiper kolestrol
b. Merumuskan diagnosis keperawatan
c. Membuat perencanaan tindakan keperawatan
d. Melaksanakan implementasi keperawatan
e. Melakukan evaluasi pada Ny.E
C. Manfaat
1. Bagi penulis
Penulis dapat mengetahui masalah dan merencanakan asuhan keperawatan pada
Ny.E
2. Bagi Pelayanan Pihak Panti
Dapat mengetahui masalah utama dan dapat menjadi bahan ebserfasi dalam
kesehatan Ny. E
3. Bagi Klien
Dapat mengetahui makanan maupun gaya hidup yang sehat dan cara menangani jika
tanda dan gejala timbul
BAB II
LADASAN TEORI
1. Definisi Lansia
Usia lanjut adalah kelompok orang yang sedang mengalami suatu proses
perubahan yang bertahap dalam jangka waktu beberapa dekade ( Notoatmojo,2011).
Menurut WHO, 1998 dikatakan usia lanjut tergantung dari konteks kebutuhan yang
tidak bisa dipisah-pisahkan, konsep kebutuhan tersebut dihubungkan seecara biologis
sosial dan ekonomi. Lanjut usia atau usia tua adalah suatu periode dalam tentang
hidup seseorang, yaitu suatu periodedi mana seseorang ’’beranjak jauh’’ dari periode
terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh
bermanfaat (Hurlock, 1999).
1. Hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi dimana meningkatnya konsentrasi
kolesterol dalam darah yang melebihi nilai normal (Guyton & Hall, 2008). Kolesterol
telah terbukti mengganggu dan mengubah struktur pembuluh darah yang mengakibatkan
gangguan fungsi endotel yang menyebabkan lesi, plak, oklusi, dan emboli. Selain itu
juga kolesterol diduga bertanggung jawab atas peningkatan stress oksidatif (Murray,
2009 Dalam Puspitasary E, 2018).
Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan akan dapat
meningkatkan kadar kolesterol dalam darah yang berakibat hiperkolesterolemia
(Soeharto, 2004). Salah satu penyakit tersering yang disebabkan oleh meningkatnya
kadar kolesterol dalam darah adalah aterosklerosis (Murray, 2009 Dalam Puspitasary E,
2018).
c. Genetik
Ada variasi kelainan genetik yang mempengaruhi cara tubuh memproduksi lipid.
Beberapa orang memiliki keturunan hiperkolesterolemia (familial
hypercholesterolemia). Kondisi genetik ini menyebabkan kadar kolesterol tinggi
yang turun temurun dalam anggota keluarga. Meskipun kolesterol tinggi tidak
menimbulkan gejala, tapi familial hypercholesterolemia bisa menunjukkan tanda
seperti deposit kolesterol yaitu berupa garis putih pada kulit disekitar mata.
Selain itu, kondisi ini bisa dideteksi melalui tes kolesterol atau tes genetik
(Nurrahmani, 2012).
d. Obesitas
Obesitas atau kegemukan merupakan sebuah penumpukan lemak tubuh
yang melebihi batas normal. Pada dasarnya, kegemukan merupakan
penimbunan lemak yang berlebihan di dalam tubuh. Jumlah lemak normal pada
laki-laki dewasa rata-rata berkisar 15-25% dari berat badan total dan wanita
berkisar 20- 25%. Jumlah lemak pada tubuh seseorang umumnya meningkat
sejalan dengan bertambahnya usia, terutama disebabkan melambatnya
metabolisme dan berkurangnya aktivitas fisik (Sofi Ariani, 2016).
Umumnya laki-laki sehat memiliki kadar lemak lebih rendah dibandingkan
wanita. Orang gemuk sebagian besar menyimpan lemaknya dibagian perut dan
selebihnya dibagian pinggul atau paha. Pada umumnya orang gemuk memiliki
trigliserida tinggi dan disimpan di bawah kulit. Perlu diperhatikan bahwa simpanan
trigliserida ini merupakan bahan utama pembentukan VLDL dan LDL di hati
yang akan masuk ke dalam cairan darah. Dengan demikian, maka kegemukan
cenderung menjadi penyebab meningkatnya kadar kolesterol ( Sofi Ariani, 2016).
Patofisiologi penimbunan lemak pada jaringan dalam jangka panjang
menyebabkan ketidakmampuan sel lemak untuk menyimpan trigliserida secara
berlebihan tahap awal terjadinya hiperkolesterolemia akibat perubahan lipid.
Mekanisme peran pada peningkatan produksi kolesterol akibat beberapa mekanisme
menimbulkan penumpukan lemak dalam jangka panjang sehingga menyebabkan
terjadinya peningkatan kadar kolesterol dalam darah (Hiperkolesterolemia)
(Subramanian, 2011).
Hal tersebut sesuai dengan penelitian Maratu sholeha (2012) menunjukkan
bahwa terdapat hubungan antara obesitas dengan kejadian hiperkolesterolemia.
Seseorang yang mengalami obesitas berisiko 1,61 kali lebih tinggi menderita
hiperkolesterolemia dibandingkan seseorang yang tidak mengalami obesitas
(95%CI=1,03-1,46).
e. Merokok
5. Patofisiologi
Lipid-lipid (kolesterol, fosfolipid dan trigliserida) diangkut dalam serum dalam
keadaan terikat pada protein. Tanpa protein, lipid-lipid tersebut tidak terlarut dalam
air. Kombinasi lipid dan protein ini disebut lipoprotein. Semua lipoprotein
mengandung kolesterol, fosfolipid dan trigliserida. Kolimikron tersusun dari 95
persen lemak netral atau trigliserida, tetapi tetap membawa kolesterol, protein dan
fosfolipid. Kadar kilomikron meningkat setelah makan. Individu- individu yang
normal memerlukan 12 hingga 16 jam untuk membersihkan semua kilomikron dari
serum.
Very-low-density lipoprotein (VLDL) kaya akan trigliserida dengan rasio
trigliserida-kolesterol sekitar 5:1. Lipoprotein ini mengandung lebih banyak
kolesterol dan lebih sedikit trigliserida dibandingkan kilomikron, dan juga membawa
fosfolipid dan juga protein. Lipoprotein low-density (LDL) sebagian besar
mengandung kolesterol serum dan protein, fosfolipid dan sedikit trigliserida.
Lipoprotein High-density (HDL) terutama mengandung protein, sedikit kolesterol,
fosfolipid dan sedikit sekali trigliserida.
Kadar kolesterol tinggi dalam darah bila dibiarkan terlalu lama dapat
membahayakan kesehatan, seperti terbentuknya aterosklerosis pada pembuluh darah.
Aterosklerosis adalah penumpukan aterom atau pada lapisan dalam pembuluh darah.
Jika aterom ini sudah menutupi seluruh lumen pembuluh darah maka aliran darah
akan tersumbat. Akibatnya maka jaringan yang ada didepan pembuluh darah akan
kekurangan oksigen dan akibat lebih lanjut dapat terjadi kematian jaringan.
6. Patogenesis Hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia merupakan tingginya fraksi lemak darah, yaitu
berupa peningkatan kadar kolesterol total, peningkatan kadar LDL kolesterol dan
penurunan kadar HDL kolesterol. Kolesterol dimetabolisme dihati, jika kadar
kolesterol berlebihan maka akan dapat mengganggu proses metabolisme
sehingga kolesterol tersebut menumpuk dihati. Kolesterol yang masuk kedalam hati
tidak dapat diangkut seluruhnya oleh lipoprotein menuju ke hati dari aliran darah
diseluruh tubuh. Apabila keadaan ini dibiarkan untuk waktu yang cukup lama,
maka kolesterol berlebih tersebut akan menempel di dinding pembuluh darah
dan menimbulkan plak kolesterol. Akibatnya, dinding pembuluh darah yang
semula elastis (mudah berkerut dan mudah melebar) akan menjadi tidak elastis
lagi (Murray, 2009 Dalam Puspitasary E, 2018).
d. Kolesterol LDL
Kolesterol LDL dikenal sebagai kolesterol jahat. Kolesterol LDL sangat
berbahaya, karena lemak yang terkandung dalam kolesterol ini dapat menempel
pada permukaan pembuluh darah dan dapat menyebabkan penyumbatan
pembuluh darah. Kolesterol LDL mengangkut kolesterol paling banyak
didalam darah. Kolesterol saat ini merupakan faktor resiko utama penyakit
kardiovaskular, karena menghambat pembuluh arteri.
Bagi yang tidak mempunyai penyakit jantung, ada baiknya mengurangi
kadar kolesterol hingga 110mg/dl. Kadar kolesterol pada tingkat ini bisa
membantu untuk menghindari penyakit jantung. Akan tetapi, Jika
menderita penyakit jantung koroner maka disarankan untuk menurunkan
kadar LDL hingga dibawah 100mg/dl. Pada tingkat ini, plak kolesterol
mulai pecah, dan arteri bebas dari hambatan. intinya, semakin rendah kadar
LDL, maka semakin baik (Sofi Ariani, 2016).
Setelah pemeriksaan selesai dan hasilnya didapat, maka dokter akan menjelaskan
kepada pasien dan menyimpulkan pasien tersebut memiliki resiko rendah, menengah,
atau tinggi untuk terkena penyakit kardiovaskular seperti penyakit stroke dan jantung
dalam kurun waktu 10 tahun. Kesimpulan tersebut bukan hanya didasarkan pada
hasil tes kolesterol, namun juga didapat dengan memperhitungkan beberapa hal
pendukungnya. Hal-hal yang di maksud tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Jenis kelamin, riwayat keluarga, etnis dan umur.
2. Faktor-faktor resiko yang dapat diobati seperti diabetes, tekanan darah tinggi,
dan penyakit lainnya.
3. Indeks massa tubuh pasien yang ukurannya didapat dari perbandingan berat
badan pasien dengan tinggi badannya.
4. Kadar kolesterol ideal bagi orang dewasa yang sehat dan bagi orang dewasa
yang berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular
5. Kadar kolestrol bagi orang dewasa yang sehat dan bagi orang dewasa yang beresiko
tinggi terkena penyakit kardiovaskuler
BAB III
METODOLOGI
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi
deskriptif
B. POPULASI
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di Panti Werda Pos Tujuh Sentani
C. SAMPEL
Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat di pergunakan sebagai subjek
penelitian melalui sampling. Sementara sampling adalah proses seleksi porsi dari populasi
yang dapat mewakili populasi yang ada (Nursalam 2015)
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Tanggal pengkajian : Senin, 02-05 Desember 2019
Keterangan :
Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang
lain. Seseorang yang menolak untuk melaukan suatu fungsi dianggap tidak
melakukan fungsi, meskipun ia anggap mampu.
Jumlah 130
Keterangan :
a. 130 : Mandiri
b. 60-125 : Ketergantungan sebagian
c. 55 : Ketergantungan penuh
M. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE (mini
mental status exam)
Aspek Nilai Nilai
NO Kreteria
Kognitif Max Klien
5 5 Menyebutkan dengan benar :
- Tahun : 2019 (benar)
- Musim : panas (benar)
1 Orientasi - Tanggal : 2 (benar)
- Hari : senin (benar)
- Bulan : Desember (benar)
5 5 Dimana kita berada ?
- Negara : Indonesia
- Propinsi : Papua
- Kota : Jayapura
- Panti : jompo pos 7
- Wisma : Melati
3 3 Sebutkan 3 nama objek
- Kursi
2 Registrasi
- Meja
- Tempat tidur
5 3 Minta klien untuk memulai
dari angka 100 kemudian
dikurangi 7 sampai 5
kali/tingkat
3 Perhatian dan
-93
kalkulasi
-80
-72
-60
-51
3 3 Meminta klien untuk
mengulangi ketiga objek pada
No. 2 (registrasi) tadi. Bila
benar, 1 point untuk masing-
4 Mengingat
masing objek
- jam tangan
-kecamata
-pensil
9 4 Tunjukan pada klien suatu
benda dan tanyakan namanya
pada klien
- meja (benar) (1)
- kursi (benar) (1)
Minta klien untuk
5 Bahasa
mengulangi kata berikut :
“Tidak ada jika,dan, atau
tetapi” bila benar nilai 1 point
“Tidak ada,atau tetapi” (1)
Minta klien untuk mengikuti
perintah berikut yang terdiri
dari 3 langkah :
“ambil kertas di tangan anda
lipat dua dan taruh dilantai”
(3)
Perntahkan pada klien untuk
hal berikut ( bila aktifitas
sesuai perintah, nilai 1 point)
“tutup mata anda” (1)
Perintahkan pada klien untuk
menulis satu kalimat dan
menyalin gambar
- tulis satu kalimat (1)
- menyalin gambar (1)
Total Nilai 25 23
Interpretasi Hasil : aspek kognitif dan fungsi mental baik
a. >23 : aspek kognitif dan fungsi mental baik
b. 18-22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan
c. ≤17 : terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
N. Pengkajian Keseimbangan
1. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Bangun dari tempat duduk dengan mata terbuka (0)
Duduk ke kursi dengan mata terbuka (0)
Bangun dari tempat duduk dengan mata tertutup (1)
Duduk ke kursi dengan mata tertutup (1)
Menahan dorongan pada sternum (pemeriksa mendorong sternum sebanyak 3X
dengan hati-hati) dengan mata terbuka (1)
Menahan dorongan pada sternum (pemeriksa mendorong sternum sebanyak 3X
dengan hati-hati) dengan mata tertutup (1)
Perputaran leher (klien sambil berdiri) (1)
Gerakan menggapai sesuatu (1)
Membungkuk (1)
2. Komponen gaya berjalan atau bergerak
Meminta klien untuk berjalan ditempat yang ditentukan (0)
Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki saat melangkah) (0)
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret kaki),
mengangkat kaki terlalu tinggi (>5 cm). (0)
Kontinuitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari samping klien) (1)
Penyimpangan jalur pada saat berjalan (0)
Berbalik (0)
Interpretasi Hasil :
Jumlahkan semua nilai yang diproleh klien, kemudian interpretasikan sebagai
berikut :
0-5 : Resiko jatuh rendah
6-10 : Resiko jatuh sedang
11-15 : Resiko jatuh tinggi
B. Klasifikasi Data
DATA SUMBEKTIF DATA OBJEKTIF
Klien mengatakan kurang Klien tampak bingung saat di tanya
mengetahui penyakitnya saat ini tentang penyakitnya
Klien mengtakan pengelihatan TTV :
sebelah kanan kabur TD : 140/90 mmHg
Klien mengatakan sakit pada tulang RR : 24 X/menit
belakang SB : 36 oC
N : 74 X/menit
SpO2 : 99 %
D. Diagnosis keperawatan
Defisit pengetahuan b/d kuranya pengetahuan mengenai penyakit (00126)
E. Intervensi Keperawatan
No. DATA DIAGNOSIS TUJUAN NOC NIC
KEPERAWATAN
1. DS : Domain 5 Setelah dilakukan tindakan Level 1 domain IV Level 1 domain 3
Klien mengatakan kurang mengetahui persepsi/kognisi keperawatan 2x24 jam di pengetahuan tentang perawatan yang
penyakitnya saat ini kelas 4 : defisien harapkan klien dapat kesehatan & perilaku mendukung funsi
DO : pengetahuan (00126) Mengetahui tentang psikososial dan
Klien tampak bingung saat di tanya penyakit yang di Menggambarkan sikap, memfasilitasi perubahan
tentang penyakitnya derita pemahaman, dan tindakan gaya hidup
TTV : Mengetahui cara terhadap menghargai
TD : 140/90 mmHg mengatasi keluhan kesehatan dan penyakit Level 2 kelas S pengajaran
RR : 24 X/menit penyerta proses penyakit (5602)
SB : 36 oC Level 2, kelas S : yang Indikator :
N : 74 X/menit menggambarkan Kaji tingkat
SpO2 : 99 % pemahaman individu pengetahuan pasien
dalam mengaplikasikan terkait dengan proses
informasi untuk penyakit yang spesifik
meningkatkan, Review pengetahuan
memelihara, dan menjaga pasien mengenai
kesehatan kondisinya
Jelaskan tanda dan
Level 3, hasil gejala yang umum dari
1803 Pengetahuan proses penyakit, sesuai
penyakit kebutuhan
Indikator :
Kontrol resiko
gangguan lipid
(1929)
Kontrol resiko
gangguan penglihatan
(1916)
Keamanan
lingkungan perawatan
kesehatan (1934
F. Implementasi
A. KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan dengan klien Ny. E di lakuakn pada
tanggal 2 Desember – 5 Desember 2019 di Panti Bina Lanjut Usia pos 7 Sentani di
Wisma Flamboyan, Penulis mengambi kesimpulan sebagai berikut :
Dari hasil kaji teoritis ditemukan pada klien Ny. E dengan Hiper kolestrol adalh
masalah-masalah keperawatan yaitu : defisit pengetahuan. Adapun teknik pengumpulan
data adalah melalui observasi.
B. SARAN
1. Bagi panti
Pihak panti bekerja sama dengan petugas kesehatan setempat untuk di lakukan
penyuluhan kesehatan agar para lansia dapat mengetahui tentang penyakitnya.
2. Bagi pasien
Harus lebih banyak bertanya tentang penyakit yang di derita agar dapat mengetahui
cara untuk menangani jika tanda dan gejala mulai muncul
DAFTAR PUSTAKA
Bangkit Hasrulsah, Dr. Muhartono M.kes, Sp PA, 2011. Hubungan Obesitas Dengan
Tingkat Hiper Kolesterolemia Pada Usia >30 Tahun Di Puskesmas Kiara Panda Kecamatan
Suka Jaya Kabupaten Bogor Jawa Barat. Skripsi: Universitas Lmabung.
Elsivier. 2017. NOC Edisi Kelima dan NIC edisi keenam. Indonesia : mocomedia
Fransiska BB Baticaca. Spd., Ns., Sp. Kep.Kom & Imma Wardhani, S.kep., Ns, 2019.
Buku Panduan Praktek Profesi Ners keperawatan Gerontik : Universitas Cenderawasih
Nurarif & kusuma. 2015. Apikasi Asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis dan
NANDA NIC-NOC edisi Revisi jilid 2. Jogja : medication