Anda di halaman 1dari 222

BAB.I.

Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)


Puskesmas PANAGUAN
Kab./Kota PAMEKASAN
Tanggal 4 - 8 NOVEMBER 2018
Surveior dr Mochammad Sochib MARS

Kriteria.1.1.1. Elemen Penilaian FAKTA DAN ANALISIS


EP 1. 1.   Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan berdasarkan prioritas ada SK jenis pelayanan berdasar pada prioritas tetapi sosialisasi jenis
pelayanan perlu ditingkatkan

EP 2 2.   Tersedia informasi tentang jenis pelayanan dan jadwal pelayanan. tersedia informasi dan jadwal pelayanan

EP 3 3.   Ada upaya untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat. sudah ada upaya menjalin komunikasi dengan masyarakat tetapi belum
terprogram denagn baik

EP 4 4.   Ada Informasi tentang kebutuhan dan harapan masyarakat yang dikumpulkan  sudah ada upaya untuk mengumpulkan informasi tentang kebutuhan dan
melalui survei atau kegiatan lainnya. harapan masyarakat tetapi pelaksanaan masih minimal

EP 5 5.   Ada perencanaan Puskesmas yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan  sudah ada perencanaan Puskesmas yang disusun berdasarkan analisa


masyarakat dengan melibatkan masyarakat dan sektor terkait yang bersifat  kebutuhan masyarakat tetapi dokumentasinya belum jelas
komprehensif, meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Ep 6 6. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab, dan Pelaksana Kegiatan   sudah ada keselarasan antara kebutuhan dan harapan masyarakat dengan
menyelaraskan antara kebutuhan dan harapan masyarakat dengan visi, misi,  visi, misi, fungsi dan tugas pokok Puskesmas
fungsi dan tugas pokok Puskesmas 

Jumlah
Kriteria 1.1.2.
EP 1. 1. Pengguna pelayanan diikutsertakan secara aktif untuk memberikan umpan  pengguna pelayanan belum diikutsertakan secara aktif untuk memberikan
balik tentang mutu, kinerja pelayanan dan kepuasan terhadap pelayanan  umpan balik tentang mutu dan kinerja pelayanan tetapi pengelolan tentang
keluhan, ketidak puasan belum dilaksanakan secara baik sehingga jumlah
Puskesmas   keluhan dan ketidakpuasan yang masuk melalui kotak saran dan kotak
kepuasan belum banyak direspon pengguna pelayanan

EP 2 2. Ada proses identifikasi terhadap  tanggapan masyarakat tentang mutu  sudah dilakukan identifikasi terhadap tanggapan masyarakat tetapi belum


pelayanan dikelola dengan baik, kotak saran, kotak kepuasan belum banyak diisi
pengguna layanan

EP 3 3. Ada upaya menanggapi  harapan masyarakat terhadap mutu pelayanan dalam  sudah ada upaya untuk menanggapi umpan balik tetapi belum dikelola dengan
rangka memberikan kepuasan bagi pengguna pelayanan.

Jumlah

Kriteria 1.1.3.
EP 1 1. Peluang pengembangan dalam penyelenggaraan upaya Puskesmas dan  sudah ada identifikasi dan respon peluang pengembangan pelayanan tetapi
pelayanan diidentifikasi dan ditanggapi untuk perbaikan pengelolaan peluang pengembangan belum banyak melibatkan LS dan
masyarakat

EP 2 2. Didorong adanya inovasi dalam pengembangan pelayanan, dan diupayakan  sudah ada inovasi pengembangan pelayanan Puskesmasdan sudah


pemenuhan kebutuhan sumber daya memenuhi kebutuhan sumber daya

EP 3 3. Mekanisme kerja dan teknologi diterapkan dalam pelayanan untuk  belum menggunakan teknologi dalam perbaikan mutu pelayanan dalam


memperbaiki mutu pelayanan dalam rangka memberikan kepuasan kepada  rangka memperbaiki mutu pelayanan dan kepuasan pengguna pelayanan
tetapi belum dilakukan evaluasi hasil perbaikan
pengguna pelayanan.

Jumlah

Kriteria 1.1.4.
EP 1 1. Ada Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun berdasarkan Rencana Lima  sudah ada RUK dan RPK, tetapi RUK yang disusun masih lemah analisisnya
Tahunan Puskesmas, melalui analisis kebutuhan masyarakat. sehingga kegiatan-kegiatan yang diusulkan cenderung sama dan mengulang
tahun sebelumnya sehingga akan mengulang kesalahan yang sama
EP 2 2. Ada  Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Puskesmas sesuai dengan  RPK sudah sesuai sudah sesuai dengan anggaran yang ditetapkan olen Dinkes
anggaran yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk tahun 
berjalan.
EP 3 3. Penyusunan RUK dan RPK dilakukan secara lintas program dan lintas  penyusunan RUK sudah melibatkan LP dan masukan dari LS tetapibelum
sektoral. didukung notulensi
EP 4 4. RUK dan RPK merupakan rencana terintegrasi dari berbagai Upaya  RUK dan RPK belum belum merupakan rencana terintegrasi dari berbagai
Puskesmas. upaya Puskesmas
EP 5 5. Ada kesesuaian antara Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dengan Rencana  Sudah ada RUK dan RPKsudah sesuai dengan rencana 5 tahunan Puskesmas
Usulan kegiatan (RUK) dan Rencana Lima Tahunan Puskesmas.
Jumlah

Kriteria 1.1.5.
EP 1 1. Ada mekanisme monitoring yang dilakukan oleh Pimpinan Puskesmas dan  sudah ada mekanisme monitoring yang dilakukan oleh Pimpinan Puskesmas
Penanggung jawab Upaya Puskesmas untuk menjamin bahwa pelaksana  dan penanggung jawab upaya Puskesmas tetapi belum diatur dalam
mekanisme yang jelas
melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan operasional.
EP 2 2. Ada indikator yang digunakan untuk monitoring dan menilai proses  sudah ada indikator yang digunakan untuk monitoring dan menilai
pelaksanaan dan pencapaian hasil pelayanan. pencapaian hasil pelayanan dari Dinkes dan internal Puskesmas
EP 3 3. Ada mekanisme untuk melaksanakan monitoring penyelenggaraan pelayanan  ada mekanisme melaksanakan monitoring tetapi mekanisme belum diatur
dan tindaklanjutnya baik oleh Pimpinan Puskesmas maupun Penanggung jawab  dalam kebijakan Puskesmas
Upaya Puskesmas.
EP 4 4. Ada mekanisme untuk melakukan revisi terhadap perencanaan operasional jika  sudah ada mekanisme untuk melakukan revisi
diperlukan berdasarkan hasil monitoring pencapaian kegiatan dan bila ada 
perubahan kebijakan pemerintah.
Jumlah

Kriteria 1.2.1
EP 1 1. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan sesuai dengan Peraturan Perundangan dan  penetapan jenis-jenis pelayanan sudah sesuai dengan peraturan perundangan
Pedoman dari Kementerian Kesehatan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan 
masyarakat
EP 2 2. Pengguna pelayanan mengetahui jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh  pengguna layanan belum banyak mengetahui jenis-jenis pelayanan yang
Puskesmas dan memanfaatkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan tersebut. disediakan karena petugas Puskesmas saja belum mengetahui dengan baik
tentang produk, tarip dan keunggulan pelayanan yang disediakan apalagi
masyarakat

Jumlah

Kriteria 1.2.2.
EP 1 1. Masyarakat dan pihak terkait baik lintas program  maupun lintas sektoral  Lintas program belum mendapat informasi yang memadai apalagi
mendapat informasi yang memadai tentang tujuan, sasaran, tugas pokok, fungsi  masyarakat tentang tujuan, sasaran , tugas pokok , fungsi dan kegiatan
Puskesmas
dan kegiatan Puskesmas
EP 2 2. Ada penyampaian informasi dan sosialisasi yang jelas dan tepat berkaitan  penyampaian informasi dan sosialisasi ttg program kesehatan hanya
dengan program kesehatan dan pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas  dilaksanakan saat minilok LP/LS
kepada masyarakat dan pihak terkait.
Jumlah

1.2.3.
EP 1 1. Puskesmas  mudah dijangkau oleh pengguna pelayanan akses tidak mudah dijangkau, jalan sempit dan berbukit
EP 2 2. Proses penyelenggaraan pelayanan memberi kemudahan bagi pelanggan untuk  proses penyelenggaraan sudah memberi kemudahan bagi pelanggan
memperoleh pelayanan  
EP 3 3. Tersedia pelayanan sesuai jadwal yang ditentukan. pelayanan sudah sesuai dengan jadwal yang ditentukan
EP 4 4. Teknologi dan mekanisme kerja dalam penyelenggaraan pelayanan  belum ada teknologi dan mekanisme kerjauntuk mempercepat pelayanan,
memudahkan akses terhadap masyarakat.

Ep 5 5. Ada strategi komunikasi untuk memfasilitasi kemudahan akses masyarakat  komunikasi dengan masyarakat sudah ada tetapi belum ada strategi
terhadap pelayanan. komunikasi untuk memfasilitasi kemudahan akses masyarakat
Ep 6 6. Tersedia akses komunikasi dengan pengelola dan pelaksana untuk membantu  sudah ada akses komunikasi antara pengelola dan pelaksana melalui WA
pengguna pelayanan dalam memperoleh pelayanan sesuai kebutuhan spesifik  tetapi belum ada antara pengguna layanan dengan pengelola dan pelaksana
pengguna pelayanan.
Jumlah

Kriteria 1.2.4.
EP 1 1. Ada kejelasan jadwal pelaksanaan kegiatan Puskesmas. ada jadwal pelaksanaan kegiatan
EP 2 2. Jadwal pelaksanaan kegiatan disepakati bersama. disepakati bersama, tetapi belum didokumentasikan dengan baik
EP 3 3. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal dan rencana yang disusun pelaksanaan sesuai rencana yang disusun
Jumlah

Kriteria 1.2.5.
EP 1 1. Ada koordinasi dan integrasi dalam penyelenggaraan pelayanan dan Upaya  SOP koordinasi dan integrasi penyelenggaraan program dan layanan sudah
Puskesmas dengan pihak terkait, sehingga terjadi efisiensi dan menjamin  ada
keberlangsungan pelayanan.
EP 2 2. Mekanisme kerja, prosedur dan pelaksanaan kegiatan didokumentasikan. mekanisme kerja, prosedur dan pelaksanaan kegiatan sudah didokumentasikan

EP 3 3. Dilakukan  kajian  terhadap masalah-masalah spesifik yang ada dalam proses  sudah ada kajian masalah spesifik dalam proses penyelenggaraan


penyelenggaraan pelayanan dan Upaya Puskesmas, untuk kemudian dilakukan  pelayanan, tetapi analisanya masih lemah
koreksi dan pencegahan agar tidak terulang kembali
EP 4 4. Dilakukan kajian terhadap masalah-masalah yang potensial terjadi dalam  kajian terhadap masalah masalah potensial belum dilakukan
proses penyelenggaraan pelayanan dan dilakukan upaya pencegahan.
EP 5 5. Penyelenggara pelayanan secara konsisten mengupayakan agar pelaksanaan  sudah dilakukan monitoring terhadap penyelenggaraan melalui minilokarya
kegiatan dilakukan dengan tertib dan akurat agar memenuhi harapan dan  dan oleh tim audit internal
kebutuhan pelanggan.
EP 6 6. Informasi yang akurat dan konsisten diberikan kepada pengguna pelayanan  hasil kinerja disosialisasikan melalui minilok internal dan eksternal tetapi
dan pihak terkait.  analisis yang dilakuakan belum menemukan akar permasalahan

EP 7 7. Dilakukan perbaikan proses alur kerja  untuk meningkatkan efesiensi agar  sudah dilakukan monitoring oleh tim audit internal tetapi analisa yang
dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna pelayanan dilakukan belum mampu memecahkan masalah yang dalam memningkatkan
kinerja dan mutu pelayanan

EP 8 8. Ada kemudahan bagi pelaksana pelayanan untuk memperoleh bantuan  sudah dilakukan perbaikan proses alur keja melalui minilok dan rapat mingguan
konsultatif jika membutuhkan
EP 9 9. Ada mekanisme yang mendukung koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan  sudah ada SK dan SOP koordinasi yang mendukung pelaksanaan kegiatan
pelayanan  tetapi belum berjalan baik karena belum ada pedoman koordinasi

EP 10 10. Ada kejelasan prosedur, kejelasan tertib administrasi, dan dukungan tehnologi  SK Kepala Puskesmas tentang manejemen resiko sudah ada tetapi belum
sehingga pelaksanaan pelayanan minimal dari kesalahan, tidak terjadi  didukung oleh SOP
penyimpangan maupun keterlambatan. 
EP 11 11. Pelaksana kegiatan mendapat dukungan dari  pimpinan Puskesmas pimpinan Puskesmas mendukung pelaksanaan kegiatan, dengan aktifnya
hadir dalam minilok dan memberikan arahan
Jumlah

Kriteria 1.2.6.
EP 1 1. Ada mekanisme yang jelas untuk menerima keluhan dan umpan balik dari  sudah ada mekanisme untuk menerima keluhan tetapi belum dikelola dengan
pengguna pelayanan, maupun  pihak terkait tentang pelayanan dan 
penyelenggaraan Upaya Puskesmas.
EP 2 2. Keluhan dan umpan balik direspons, diidentifikasi, dianalisa, dan  keluhan sudah direspon dan sudah dianalisis dan ditindak lanjuti
ditindaklanjuti
EP 3 3. Ada tindak lanjut sebagai tanggapan terhadap keluhan dan umpan balik. keluhan direspon dan ditindak lanjuti tetapi pengelolaan belum berjalan
baik karena pengelolaan keluhan baik karena pengorganisasian belum baik

EP 4 4. Ada evaluasi terhadap tindak lanjut keluhan/umpan balik. tindak lanjut keluhan belum dievaluasi


Jumlah

Kriteria 1.3.1.
EP 1 1. Ada mekanisme untuk melakukan penilaian kinerja yang dilakukan oleh  ada mekanisme evaluasi yang dilakukan melalui tim audit internal dan tim
Pimpinan Puskesmas dan Pelanggung jawab Upaya Puskesmas dan kegiatan  audit mutu
pelayanan puskesmas
EP 2 2. Penilaian kinerja difokuskan untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan Upaya  Penilaian kinerjasudah difokuskan untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan
Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas upaya Puskesmas

EP 3 3. Ada indikator yang jelas untuk melakukan penilaian kinerja sudah ada indikator penilaian kinerja

EP 4 4. Pimpinan Puskesmas menetapkan tahapan cakupan Upaya Puskesmas untuk  belum semua masalah kinerja dilakukan penyelesaian sesuai tahapan untuk
mencapai indikator dalam mengukur kinerja Puskesmas sesuai dengan target  mencapai target yang ditetapkan
yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
EP 5 5. Monitoring dan Penilaian Kinerja dilakukan secara periodik untuk mengetahui  rencana monitoring dan penilaian kinerja sudah di tindak lanjuti tetapi
kemajuan dan hasil pelaksanaan penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan  tindak lanjut kegiatan belum semua tindak lanjut dilakukan evaluasi
kegiatan pelayanan Puskesmas
Jumlah

Kriteria 1.3.2.
EP 1 1. Hasil penilaian kinerja Puskesmas dianalisis dan diumpan balikkan pada pihak  Sudah ada penilaian kinerja Puskesmas dan sudah diumpan balikkan kepada
terkait pihak terkait melalui minilokakarya LP dan LS tetapi analisa kurang tajam

EP 2 2. Hasil analisis data kinerja dibandingkan dengan acuan standar atau jika  hasil analisis data kinerja sudah sudah mengacu kepada acuan standar dari
dimungkinkan dilakukan juga kajibanding (benchmarking)dengan Puskesmas  Dinkes tetapi pemahaman acuan standar dari Dinas belum dipahami dengan
baik
lain
EP 3 3. Hasil penilaian kinerja digunakan untuk memperbaiki kinerja pelaksanaan  hasil penilaian kinerja belum dilakukan tahapan-tahapan prioritas dalam
kegiatan Puskesmas memperbaiki kinerja Puskesmas

EP 4 4. Hasil penilaian kinerja digunakan untuk perencanaan periode berikutnya hasil penilaian kinerja belum semua digunakan untuk perencanaan periode
berikutnya
EP 5 5. Hasil penilaian kinerja dan tindak lanjutnya dilaporkan kepada Dinas  hasil penilaian kinerja dan tindak lanjutnya belum seluruhnya dilaporkan ke Dinkes
Kesehatan Kabupaten/Kota
Jumlah
REKOMENDASI

jadwalkan dengan pasti rencana kegiatan menjalin komunikasi dengan


masyarakat yang menyangkut tentang perencanaan program, pelaksanaan
program dan evaluasi hasil kegiatan yang dilakukan Puskesmas

lakukan pengumpulan informasi tentang kebutuhan dan harapan masyarakat


melalui SMD, MMD, minilokakarya, survei yang baik atau melalui FGD
lakukan peningkatan kegiatan dalam upaya peningkatan kinerja dan mutu
pelayanan dengan melibatkan peran serta LS dan masyarakat melalui
penetapan peran serta untuk membantu memecahkan masalah kinerja dan
mutu pelayanan

lakukan sosialisasi pentingnya tanggapan pengguna layanan dan masyarakat


tentang mutu pelayanan dan kelola dengan baik bila ada tanggapan melalui
penang jawab pengelola keluhan/tanggapan di masing-masing pokja Admen ,
UKM dan UK

lengkapi struktur organisasi mutu Puskesmas denagn bagian yang mengelola


asupan masyarakat / pengguna untuk peningkatan mutu pelayanan

manfaatkan teknologi dalam peningkatan mekanisme kerja seperti E


Pendaftaran. Pengelolaan dokumen serta teknologi lain untuk
mempermudah peningkatan kinerja dan mutu pelayanan
masukan LP dan LS dalam penyusunan RUK dan RPK dokumentasikan
dengan baik
lakukan integrasi UKM dan UKP dalam penyususnan RUK dan RPK

buat mekanisme monitoring yang jelas yang dilakukan oleh penanggung


jawab program, penanggung jawab upaya dan Kepaala Puskemas

buat indikator yang sesuai dengan kemampuan Puskesmas berdasrkan


dengan SPM atau Penilaian Kinerja dari Dimkes
lakukan mekanisme monitoring secara berjenjang mulai monitoring
pelaksana upaya - penanggung jawab program dan penanggung jawab upaya

ngan

lakukan sosialisasi jenis pelayanan tarip dan keunggulan jenis-jenis pelayanan


yang disediakan Puskesmas kepada karyawan dan masyarakat
lakukan mekanisme komunikasi, koordinasi dan integrasi yang memadai
secara berjenjang dari Pj upaya ke PJ program dan pelaksana kegiatan /
layanan

relokasi atau renovasi Puskesmas

mekanisme kerja lakukan dengan bantuan teknologi yang mqampu


mempercepat pelayanan denagn membuat sistem IT yang mampu
mengintegrasikan layanan mulai pendaftaran sampai pada rujukan pelanggan

buat startegi komunikasi untuk memudahkan akses masyarakat

dokumentasikan proses penyusunan jadwal


asikan

membuat kebijakan dan SOP kajian masalah spesifik dan laksanakan dengan
pendekatan sistem (input-proses-output)

membuatkajian terhadap masalah yang potensial terjadi dan dilakukan upaya


upaya pencegahan

lakukan analisa terhadap hasil monitoring dan temuan audit internal

ngguan

membuat pedoman koordinasi sehingga pelaqksanaaan kegiatan pelayanan


dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan

membuat SOP tentang menejen resiko

sempurnakan Tim mutu Puskesmas dengan bidana-bidang yang menangani


Resiko dan keluhan pelanggan pada setiap pokja UKM, UKP dan Admen

sempurnakan Tim mutu Puskesmas dengan bidana-bidang yang menangani


Resiko dan keluhan pelanggan pada setiap pokja UKM, UKP dan Admen
lengkapi pengorganisasian peningkatan kinerja dan mutu pelayanan dengan
orang-orang yang bertanggung jawab terhadap kepuasan, keluhan ditiap
Pokja Admin, pokja UKM dan Pokja UKP

Tindak lanjut dari keluhan perlu dievaluasi

membuat tahapan-tahapan untuk mencapai target yang ditetapkan

membuat kebijakan yang jelas tentang indikator penilaian, waktu penilaian


dan siapa yang melakukan penilaian sehingga tidak mengandalkan pada Tim
Manejemen mutu dan TU Puskesmas

hasil penilaian kinera seharusnya dijadikan dasar dalam perencanaan


peningkatan kinera dan mutu pelayanan
ke Dinkes
BAB.II. Kepemimpinan dan Manajemen Pu
Puskesmas PANAGUAN
Kabuaten/Kota PAMEKASAN
Tanggal 4 - 8 NOVEMBER 2018
Surveior dr Mochammad Sochib MARS

KRITERIA 2.1.1. Elemen Penilaian


EP 1 1. Dilakukan analisis terhadap pendirian Puskesmas 
yang mempertimbangkan tata ruang daerah dan rasio 
jumlah penduduk dan ketersediaan pelayanan 
kesehatan

EP 2 2. Pendirian Puskesmas mempertimbangkan tata 
ruang daerah

EP 3 3. Pendirian Puskesmas mempertimbangkan rasio 
jumlah penduduk dan ketersediaan pelayanan 
kesehatan
EP 4 4. Puskesmas memiliki perizinan yang berlaku

Jumlah

KRITERIA 2.1.2.
EP 1 1. Puskesmas diselenggarakan di atas bangunan yang 
permanen.
EP 2 2. Puskesmas tidak bergabung dengan tempat tinggal 
atau unit kerja yang lain.
EP 3 3. Bangunan Puskesmas memenuhi persyaratan 
lingkungan yang sehat.
Jumlah

KRITERIA 2.1.3.
EP 1 1. Ketersediaan memenuhi persyaratan minimal dan 
kebutuhan pelayanan

EP 2 2. Tata ruang memperhatikan akses, keamanan, dan 
kenyamanan.

EP 3 3. Pengaturan ruang mengakomodasi kepentingan 
orang dengan disabilitas, anak-anak, dan orang usia 
lanjut

Jumlah
KRITERIA 2.1.4.
EP 1 1. Tersedia prasarana Puskesmas sesuai kebutuhan

EP 2 2. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal terhadap 
prasarana Puskesmas

EP 3 3. Dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan 
prasarana Puskesmas

EP 4 4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi prasarana 
Puskesmas yang ada

EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring

Jumlah

KRITERIA 2.1.5.
EP 1 1. Tersedia peralatan medis dan non medis  sesuai 
jenis pelayanan yang disediakan

EP 2 2. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal terhadap 
peralatan medis dan non medis

EP 3 3. Dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan 
peralatan medis dan non medis
EP 4 4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi peralatan 
medis dan non medis

EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring

EP 6 6. Dilakukan kalibrasi untuk peralatan medis dan non 
medis yang perlu dikalibrasi

EP 7 7. Peralatan medis dan non medis yang memerlukan 
izin memiliki izin yang berlaku
Jumlah

KRITERIA 2.2.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas adalah tenaga kesehatan
EP 2 2. Ada kejelasan persyaratan Kepala Puskesmas

EP 3 3. Ada kejelasan uraian tugas Kepala Puskesmas
EP 4 4.    Terdapat bukti pemenuhan persyaratan 
penanggung jawab sesuai dengan yang ditetapkan.

Jumlah

KRITERIA 2.2.2.
EP 1 1. Dilakukan analisis kebutuhan tenaga sesuai 
dengan kebutuhan dan pelayanan yang disediakan

EP 2 2. Ditetapkan persyaratan kompetensi untuk tiap-tiap 
jenis tenaga yang dibutuhkan

EP 3 3. Dilakukan upaya untuk pemenuhan kebutuhan 
tenaga sesuai dengan yang dipersyaratkan 

EP 4 4. Ada kejelasan uraian tugas untuk setiap tenaga 
yang bekerja di Puskesmas
EP 5 5. Persyaratan perizinan untuk tenaga medis, 
keperawatan, dan tenaga kesehatan yang lain 
dipenuhi
Jumlah

KRITERIA 2.3.1.
EP 1 1. Ada struktur organisasi Puskesmas yang 
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
EP 2 2.  Pimpinan Puskesmas menetapkan Penanggung 
jawab Program/Upaya Puskesmas

EP 3 3.  Ditetapkan alur komunikasi dan koordinasi pada 
posisi-posisi yang ada pada struktur
Jumlah

KRITERIA 2.3.2.
EP 1 1.  Ada uraian tugas, tanggung jawab dan 
kewenangan yang berkait dengan struktur organisasi 
Puskesmas
EP 2 2. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya 
Puskesmas, dan karyawan  memahami tugas, 
tanggung jawab dan peran dalam penyelenggaraan 
Program/Upaya Puskesmas.
EP 3 3.  Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan uraian 
tugas
Jumlah

KRITERIA 2.3.3.
EP 1 1.  Dilakukan kajian terhadap struktur organisasi 
Puskesmas secara periodik
EP 2 2.  Hasil kajian ditindaklanjuti dengan perubahan/ 
penyempurnaan struktur
Jumlah

KRITERIA 2.3.4.
EP 1 1. Ada kejelasan persyaratan/standar kompetensi 
sebagai  Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab 
Upaya Puskesmas, dan  Pelaksana Kegiatan.

EP 2 2. Ada rencana pengembangan pengelola Puskesmas 
dan karyawan sesuai dengan standar kompetensi.

EP 3 3.  Ada pola ketenagaan Puskesmas yang disusun 
berdasarkan kebutuhan
EP 4 4.  Ada pemeliharaan catatan/ dokumen sesuai 
dengan kompetensi, pendidikan, pelatihan, 
keterampilan dan pengalaman
EP 5 5.  Ada dokumen bukti kompetensi dan hasil 
pengembangan pengelola dan pelaksana pelayanan

EP 6 6.  Ada evaluasi  penerapan hasil pelatihan terhadap 
pengelola dan pelaksana pelayanan

Jumlah

KRITERIA 2.3.5.
EP 1 1. Ada ketetapan persyaratan bagi Pimpinan 
Puskesmas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas 
dan Pelaksana kegiatan yang baru untuk mengikuti 
orientasi dan pelatihan.
EP 2 2. Ada kegiatan pelatihan orientasi bagi karyawan 
baru baik Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab 
Upaya Puskesmas, maupun Pelaksana kegiatan dan 
tersedia kurikulum pelatihan orientasi.

EP 3 3. Ada kesempatan bagi Pimpinan Puskesmas, 
Penanggung jawab Upaya Puskesmas, maupun 
Pelaksana kegiatan untuk mengikuti seminar atau 
kesempatan untuk meninjau pelaksanaan di tempat 
lain.
Jumlah
KRITERIA 2.3.6.
EP 1 1. Ada kejelasan visi, misi, tujuan, dan tata nilai 
Puskesmas  yang menjadi acuan dalam 
penyelenggaraan pelayanan, Upaya/Kegiatan 
Puskesmas
EP 2 2. Ada mekanisme untuk mengkomunikasikan tata 
nilai dan tujuan Puskesmas kepada pelaksana 
pelayanan, dan masyarakat

EP 3 3. Ada mekanisme untuk meninjau ulang tata nilai 
dan tujuan, serta menjamin bahwa tata nilai dan 
tujuan  relevan dengan kebutuhan dan harapan 
pengguna pelayanan
EP 4 4. Ada mekanisme untuk menilai apakah kinerja 
Puskesmas sejalan dengan visi, misi, tujuan dan tata 
nilai Puskesmas.
Jumlah

KRITERIA 2.3.7.
EP 1 1. Ada mekanisme yang jelas bahwa Pimpinan 
Puskesmas mengarahkan dan mendukung 
Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan  pelaksana  
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab 
mereka.
EP 2 2. Ada mekanisme penelusuran  kinerja pelayanan 
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
EP 3 3. Ada struktur organisasi Penanggung jawab Upaya 
Puskesmas yang efektif.
EP 4 4. Ada mekanisme pencatatan dan pelaporan yang 
dibakukan.
Jumlah

KRITERIA 2..3.8
EP 1 1. Ada kejelasan tanggung jawab Pimpinan 
Puskesmas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas 
dan pelaksana kegiatan  untuk memfasilitasi  
kegiatan pembangunan berwawasan kesehatan dan 
pemberdayaan masyarakat mulai dari perencanaan, 
pelaksanaan, dan evaluasi.

EP 2 2. Ada mekanisme yang jelas untuk memfasilitasi 
peran serta masyarakat dalam pembangunan 
berwawasan kesehatan dan Upaya Puskesmas.
EP 3 3. Ada komunikasi yang efektif dengan masyarakat 
dalam penyelenggaraan Upaya  Puskesmas.

Jumlah

KRITERIA 2.3.9.
EP 1 1. Dilakukan kajian secara periodik terhadap 
akuntabilitas Penanggungjawab Upaya Puskesmas 
oleh Pimpinan Puskesmas untuk mengetahui apakah 
tujuan pelayanan tercapai dan tidak menyimpang dari 
visi, misi, tujuan, kebijakan Puskesmas, maupun 
strategi pelayanan.

EP 2 2. Ada kriteria yang jelas dalam pendelagasian 
wewenang dari Pimpinan dan/atau Penanggung 
jawab Upaya Puskesmas kepada Pelaksana Kegiatan 
apabila  meninggalkan tugas.
EP 3 3. Ada mekanisme untuk memperoleh umpan balik 
dari pelaksana kegiatan kepada Penanggung jawab 
Upaya Puskesmas dan Pimpinan Puskesmas untuk 
perbaikan kinerja dan tindak lanjut. 
Jumlah

KRITERIA 2.3.10.
EP 1 1. Pihak-pihak yang terkait dalam penyelenggaraan 
Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan 
Puskesmas diidentifikasi.

EP 2 2. Peran dari masing-masing pihak ditetapkan.

EP 3 3. Dilakukan pembinaan, komunikasi dan koordinasi 
dengan pihak-pihak terkait.
EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap peran serta pihak 
terkait dalam penyelenggaraan Upaya Puskesmas.
Jumlah

KRITERIA 2.3.11.
EP 1 1. Ada panduan pedoman (manual) mutu dan/atau 
panduan mutu/kinerja Puskesmas.

EP 2 2. Ada pedoman atau panduan kerja penyelenggaraan 
untuk tiap Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan 
Puskesmas.
EP 3 3. Ada  prosedur pelaksanaan Upaya Puskesmas dan 
kegiatan pelayanan  Puskesmas sesuai kebutuhan.
EP 4 4. Ada kebijakan, pedoman, dan prosedur yang jelas 
untuk pengendalian dokumen dan pengendalian 
rekaman pelaksanaan kegiatan.
EP 5 5. Ada mekanisme yang jelas untuk menyusun 
pedoman dan prosedur.
Jumlah

KRITERIA 2.3.12.
EP 1 1. Ada ketetapan tentang pelaksanaan komunikasi 
internal di semua tingkat manajemen.
EP 2 2. Ada prosedur komunikasi internal.

EP 3 3. Komunikasi internal dilakukan untuk koordinasi 
dan membahas pelaksanaan dan permasalahan dalam 
pelaksanaan Upaya/Kegiatan Puskesmas.
EP 4 4. Komunikasi internal dilaksanakan dan 
didokumentasikan.
EP 5 5. Ada tindak lanjut yang nyata terhadap 
rekomendasi hasil komunikasi internal. 
Jumlah

KRITERIA 2.3.13.
EP 1 1. Ada kajian dampak kegiatan Puskesmas terhadap 
gangguan/dampak negatif terhadap lingkungan.

EP 2 2. Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan risiko 
akibat penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan 
kegiatan pelayanan Puskesmas.

EP 3 3. Ada evaluasi dan tindak lanjut terhadap  
gangguan/dampak negatif terhadap lingkungan, 
untuk mencegah terjadinya dampak tersebut.
Jumlah

KRITERIA 2.3.14.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi jaringan dan jejaring faslitas 
pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja 
Puskesmas
EP 2 2. Disusun program pembinaan terhadap jaringan dan 
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan dengan jadual 
dan penanggung jawab yang jelas  

EP 3 3. Program pembinaan terhadap jaringan dan jejaring 
fasilitas pelayan kesehatan dilaksanakan sesuai 
rencana.
EP 4 4. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil pembinaan

EP 5 5. Dilakukan pendokumentasian dan pelaporan 
terhadap pelaksanaan kegiatan pembinaan jaringan 
dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
Jumlah

KRITERIA 2.3.15.
EP 1 1. Pimpinan Puskesmas mengikutsertakan 
Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan pelaksana 
dalam pengelolaan anggaran Puskesmas mulai dari 
perencanaan anggaran, penggunaan anggaran 
maupun monitoring penggunaan anggaran.
EP 2 2. Ada kejelasan tanggung jawab pengelola keuangan 
Puskesmas.
EP 3 3. Ada kejelasan mekanisme penggunaan anggaran 
dalam pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan 
pelayanan Puskesmas.
EP 4 4.  Ada kejelasan pembukuan.
EP 5 5.  Ada mekanisme untuk melakukan audit penilaian 
kinerja pengelola keuangan Puskesmas.
EP 6 6.  Ada hasil audit/penilaian kinerja keuangan.

Jumlah

KRITERIA 2.3.16.
EP 1 1.  Ditetapkan Petugas Pengelola Keuangan
EP 2 2.  Ada uraian tugas dan tanggung jawab pengelola 
keuangan.
EP 3 3. Pengelolaan keuangan sesuai dengan standar, 
peraturan yang berlaku dan rencana anggaran yang 
disusun sesuai dengan rencana operasional.
EP 4 4.  Laporan dan Pertanggungjawaban keuangan 
dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.
EP 5 5.  Dilakukan audit terhadap pengelolaan keuangan 
dan hasilnya ditindaklanjuti.

Jumlah

KRITERIA 2.3.17.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi data dan informasi yang 
harus tersedia di Puskesmas.
EP 2 2. Tersedia prosedur pengumpulan, penyimpanan, 
dan retrieving (pencarian kembali) data.  
EP 3 3. Tersedia prosedur analisis data untuk diproses 
menjadi informasi.
EP 4 4. Tersedia prosedur pelaporan dan distribusi 
informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan 
dan berhak memperoleh informasi.
EP 5 5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap 
pengelolaan data dan informasi.
Jumlah

KRITERIA 2.4.1.
EP 1 1. Ada kejelasan hak dan kewajiban pengguna 
Puskesmas.
EP 2 2. Ada sosialisasi kepada masyarakat dan pihak-
pihak  yang terkait tentang hak dan kewajiban 
mereka.
EP 3 3. Ada kebijakan dan prosedur pemyelenggaraan 
Puskesmas mencerminkan pemenuhan terhadap hak 
dan kewajiban pengguna.

Jumlah

KRITERIA 2.4.2.
EP 1 1.  Ada peraturan internal yang disepakati bersama 
oleh pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya 
Puskesmas  dan Pelaksana dalam melaksanakan 
Upaya Puskesmas dan kegiatan Pelayanan 
Puskesmas. 
EP 2 2. Peraturan internal tersebut sesuai dengan visi, 
misi, tata nilai, dan  tujuan Puskesmas.
Jumlah

KRITERIA 2.5.1.
EP 1 1. Ada penunjukkan secara jelas petugas pengelola 
Kontrak / Perjanjian Kerja Sama

EP 2 2. Ada dokumen Kontrak/Perjanjian Kerja Sama 
yang jelas dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
EP 3 3. Dalam dokumen Kontrak/Perjanjian Kerja Sama  
ada kejelasan, kegiatan yang harus dilakukan, peran 
dan tanggung jawab masing-masing pihak, personil 
yang melaksanakan kegiatan, kualifikasi, indikator 
dan standar kinerja, masa berlakunya 
Kontrak/Perjanjian Kerja Sama, proses kalau terjadi 
perbedaan pendapat, termasuk bila terjadi pemutusan 
hubungan kerja.

Jumlah

KRITERIA 2.5.2.
EP 1 1. Ada kejelasan indikator dan standar kinerja pada 
pihak ketiga dalam melaksanakan kegiatan.

EP 2 2. Dilakukan monitoring dan evaluasi oleh pengelola 
pelayanan terhadap pihak ketiga berdasarkan 
indikator dan standar kinerja.
EP 3 3. Ada tindak lanjut terhadap hasil monitoring dan 
evaluasi 
Jumlah

KRITERIA 2.6.1.
EP 1 1. Ditetapkan Penanggung jawab barang inventaris 
Puskesmas.
EP 2 2. Ada daftar inventaris sarana dan peralatan 
Puskesmas yang digunakan untuk pelayanan maupun 
untuk penyelenggaraan Upaya Puskesmas.
EP 3 3. Ada program kerja pemeliharaan sarana dan 
peralatan Puskesmas.
EP 4 4. Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan peralatan 
sesuai program kerja.

EP 5 5. Ada tempat penyimpanan/ gudang sarana dan 
peralatan yang memenuhi persyaratan.
EP 6 6. Ada program kerja kebersihan lingkungan 
Puskesmas.
EP 7 7. Pelaksanaan kebersihan lingkungan Puskesmas  
sesuai dengan program kerja. 
EP 8 8. Ada program kerja perawatan kendaraan, baik  
roda empat maupun roda dua.
EP 9 9. Pelaksanaan pemeliharaan kendaraan sesuai 
program kerja

EP 10 10. Pencatatan dan pelaporan barang inventaris.
Jumlah
B.II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas.(KMP).

FAKTA DAN ANALISIS


Puskesmas dibangun sebelum tahun 2014

sudah mempertimbangkan tata ruang daerah

sudah memperetimbangkan rasio penduduk dan


ketersediaan pelayanan kesehatan

ijin operasional sudah dari Badan Perijinan Daerag

bangunan permanen

banguan tidak bergabung dengan tempat tinggaldan unit lain

sudah memenuhi persaratan lingkungan yang sehat , IPAL


dalam proses pembangunan

sudah memenuhi kebutuhan pelayanan,

tata ruang sudah memperhatikan akses sehingga keamanan


dan kenyamanan pelanggan, tetapi IPALdalam proses
pembangunan

belum seluruh ruang sudah mengakomodasi kepentingan orang


belum seluruh sarpras terpenuhi

pengelolaan pemeliharaan sarana dan prasarana belum


dikelola dengan baik

sudah dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan


prasarana puskesmas, tetapi hasil monitoring belum
didokumentasikan

sudah dilakukan monitoring terhadap fungsi prasarana


puskesmas tetapi belum semuanya karena petugasnya masih
baru

sudah dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring


tetapi dokumentasi hasil tindak lanjut belum ada

belum semua tersedia peralatan medis dan non medis sesuai jenis pelayanan

sudah ada jadwal pemeliharaan tetapi belum didukung


dokumentasi yang baik untuk mengetahui peralatan mana
yang harus diperbaiki dan atay masih berfungsi

belum dilakukanperencanaan dan monitoring terhadap pemel

sudah dilakukan monitoring terhadap fungsi prasarana


puskesmas tetapi identifikasi fungsi prasarana belum
didukung dokumen

sudah ada bukti tindak lanjut

selama 3 tahun terakhir belum pernah dilakukan kalibrasi


alat medis dan non medis yang perlu diperlukan

tidak ada alat medis yang memerlukan ijin

Kepala Puskesmas adalah sarjana kesehatan


kompetensi belum sesuai yang dibutuhkan, tetapi sudah
mengusulkan ke Dinkes untuk pengembangan potensi

ada kejelasan uraian tugas Kepala Puskesmas


profil Kepala Puskesmas sudah sesuai dgn persaratan

sudah dilakukan analisa kebutuhan tenaga sesuai kebutuhan dan pelayanan

belum semua ditetapkan persaratan kompetensi untuk tiap


jenis tenaga yg dibutuhkan

sudah dilakukan upaya untuk memenuhi kebutuhan tenaga


melalui usulan ke Dinkes tetapi terkendala oleh aturan
daerah meskipun Puskesmas mampu untuk pengadaan
sendiri

sudah ada tupoksi tetapi belum dipahami oleh tenaga yang b

belum seluruh persaratan perijinan untuk tenaga yang memerlukan perijinan terpenuhi

sudah ada struktur organisasi Puskesmas

sudah ada SK bagi penanngung jawab program / upaya


Puskesmas tetapi belum sesuai dengan struktur organisasi
yang sudah ditetapkan

alur komunikasi sudah diatur dalam SOP

semua pelaksana kegiatan diatur dalam uraian tugas

belum semua memahami uraian tugas

belum semua dilakuakan evaluasi terhadap pelaksanaan uraia


sudah ada kebijakan yang mengatur kajian struktur organisasi secara periodik

hasil kajian ditindak lanjuti

sudah ada kejelasan persaratan kompetensi sebagai


pimpinan Puskesmas, tetapi belum ada persaratan
kompetensi penanggung jawab upaya Puskesmas dan
pelaksana kegiatan

Belum ada perencanaan pengembangan pengelola Puskesmas

sudah ada pola ketenagaandan sudah dilakukan pemetaan kompetensi

sudah ada arsip kepegawaian

belum ada bukti pelaksanaan pengembangan kompetensi

penerapan hasil pelatihan sudah dilakukan tetapi belum


dilakukan evaluasi penerapan hasil pelatihan

sudah ada ketetapan kewajiban mengikuti program orientasi

belum ada bukti kegiatan pelatihan orientasi, sudah


didukung pedoman dan kerangka acuannya tetapi baru
terbatas Kepala Puskesmas

peluang untuk mengikuti seminar sudah ada tetapi belum


didukung oleh pedoman yang jelas
sudah ada SK Kepala Puskesmas tenang visi, misi, tujuam dan nilai

SOP tentang komunikasi visi, misi, tujuan dan tata nilai sudah
dilaksanakan karena dalam telusur kader kesehatan tahu
tentang visi Puskesmas namun perlu lebih ditingkat karena
dalam wawancara ada staf yang belum mengerti Misi
Puskesmas

SOP tentang peninjauan kembali tata nilai dan tujuan


penyelenggaraan program dan pelayanan belum ada

SOP tentang penilaian kinerja yg mencerminkan penilaian


kesesuaian terhadap visi, misi, tujuan dan tata nilai belum
ada

sudah dilakuakn pengarahan oleh Kepala Puskemas maupun


oleh penggung jawab tetapi belum didukung oleh SOP dan
nptulen tentang pengarahan belum ada

sudah ada penilaian kinerja dan sudah ada bukti tetapi belu

sudah ada struktur organisasi penanggung jawab upaya Puskesmas yg efektif

sudah ada mekanisme pencatatan dan pelaporan tetapi belu

sudah ada uraian tugas Kepala Puskesmas, Penanggung


jawab program dan pelaksana kegiatan dalam pembangunan
yang berwawasan kesehatan

sudah ada kegiatan dalam memfasilitasi PSM dalam


pembangunan yang berwawasan kesehatan tetapi belum
didukung pedoman yang jelas
sudah ada komunikasi yang efektif dgn masyarakat dalam
penyelenggaraan upaya puskesmas tetapi belum didukung
dokumen

akuntabilitas penanggung jawab upaya Puskesmas tetapi


belum didukung kerangka acuan penilaian akuntabiltas

sudah dilakukan mekanisme pendelegasian tetapi didukung


oleholeh pedoman tentang pendelegasian dari pimpinan dan
penanggung jawab upaya Puskesmas

sudah ada mekanisme untuk memperoleh umpan balik dari


pelaksana tetapi belum dilakukan evaluasi untuk perbaikan
kinerja

telah dilakukan identifikasi pihak-pihak yang terkait dalam


penyelenggaraan upaya dan pelayanan

peran LS belum sudah ditetapkan, tetapi belum didukung do

komunikasi dan koordinasi sudah dilakukan dengan lintas sek

belum dilakukan evaluasi peran pihak terkait dan tindak lanjut

sudah ada panduan pedoman mutu (manual mutu) tetapi


tidak jelas, karena belum didukug indikator mutu untuk
admen, UKM dan UKP

belum semua upaya Puskesmas mempunyai panduan dan pe

sudah ada dokumentasi pelaksanaan komunikasi internal


sudah ada bukti pelaksanaan komunikasi internal

sudah ada bukti tindak lanjut rekomendasi hasil komunikasi

sudah ada SK Kepla Puskesmas tentang komunikasi internal te

SOP komunikasi internal belum berjalan efektif karena hasil


monitoring kinerja belum dimengerti olehseluruh pelaksana
upaya puskesmas

belum semua komunikasi internal sudah didokumentasikan

sudah ada bukti pendokumentasian komunikasi internal

ada bukti tindak lanjut hasil komunikasi internal

sudah ada kajian dampak negatif kegiatan Puskesmas


terhadap lingkungan tetapi belum ada jadwal yang
terencana untuk kajian dampak negatif

sudah ada SK Kepala puskesmas tentang penerapan


manajemen resiko tetapi belum dilaksanakan sesuai
peraturan

belum ada evaluasi dan tindak lanjut terhadap kajian dampak

sudah dilakukan identifikasi jaringan dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan

sudah ada program pembinaan jaringan dan jejaring


fasilitas kesehatan tatpi belum didukung oleh pedoman,
kerangka acuan pembinaan

sudah dilakukan pembinaan jaringan dan jejaring fasilitas


kesehatan
belum semua jejaring dan jaringan belum dilakukan tindak lan

hasil tindak lanjut pembinaan belum didokumentasikan

Kepala Puskesmas melibatkan penanggung jawab upaya


puskesmas dan penanggung jawab pelayanan dalam
penggunaan anggaran

ada SK dan uraian tugas dan tanggung jawab pengelola keuangan

ada pedoman pengelolaan keuangan

ada panduan pembukuan anggaran


audit penilaian kinerja keuangan belum ada pedoman

sudah ada hasil audit kinerja pengelola keuangan

sudah ada SK dan uraian tugas dan tanggung jawab pengelola keuangan
sudah ada SK dan uraian tugas dan tanggung jawab pengelola keuangan

pengelolaan keuangan sudah sesuai denag pedoman pengelolaan keuangan

sudah ada dokumen laporan dan pertanggungjawaban keuangan

audit terhadap pengelolaan keuangan hanya terbatas pada ad

identifikasi data dan informasi belum lengkap yang meyangku

SOP sudah ada tetapi belum dilaksanakan dan dievaluasi


belum ada pedoman untuk menganalisa data untuk diproses m

SOP ada tetapi belum dilaksanakan dengan baik

belum dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pengelol

ada SK hak dan kewajiban pengguna Puskesmas dan sudah ada poster

Ada poster tetapi belum dilakukan sosialisasi dengan baik

sudah ada SK dan SOP yang mencerminkan pemenuhan


terhadap hak dan kewajiban pengguna

SK peraturan internal bagi karyawan

peraturan sesuai dgn Visi, Misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas

ada Perjanjian Kerjasama dengan Dinas Kebersihan untuk pembuangan sampah

ada dokumen kerjasama


dokumen kerjasama sudah mengatur ruang lingkup pekerjaan

ada kejelasan indikator dan standar kinerja pihak ketiga

ada SOP monitoring kinerja pihak ketiga tetapi belum dilakukan evaluasi pihak ketiga

belum ada jadwal monitoring

ada SK dan uraian tugas penanggung jawab barang inventaris Puskesmas

sudah ada daftar inventaris

belum h ada ada program kerja

pelaksanaan pemeliharaan barang hanya terbatas pada jadwal

tersedia tempatpenyimpanan dan belum sesuai dengan persa

ada SK penanggungjawab kebersihan lingkungan

sudah ada pelaksanaan program kerja, tetapi belum dilaksana

sudah ada Sk penanggung jawab kendaraan

belum ada program kerja pemeliharaan kendaraan

ada dokumen pencatatan dan pelaporan barang inventaris


s.(KMP).

REKOMENDASI

IPAL segera diopersikan

lakukan evaluasi terhadap tata ruang untuk meudahkan akses


keamanan dan kenyamanan pengguna layanan dan bamgun
IPAL

identifikasi tiap ruang untuk mengakomodasi orang dengan


disabilitas
penuhi kebutuhan sarpras yang dibutuhkan

lakukan pemeliharan saran dan prasaran lebih baik dengan


melakukan perencanaan dan monitoring sarpras secara baik

lakukan dokumentasi hasil monitoring dan evaluasi hasil


monitoring untuk rencana tindak lanjut perbaikan

lakukan monitoring terhadap fungsi prasarana

dokumentasikan hasil tindak lanjut monitoring untuk


perencanaan perbaiakan sarpras

edis sesuai jenis pelayanan

hasil monitoring pemeliharaan medis dan non medis perlu


dibuat untuk perencanaan perbaikan

lakukan perencanaan dan monitoring monitoring secara berkala

identifikasi fungsi prasaran dan dokumentasikan fungsi untuk


perencanaan perbaikan prasarana

lakukan perencanaan pemeliharaan dan monitoring kerusakan


unt dapat direncanakan perbaikan dan monitoring alat yang
dibutuhkab
kebutuhan dan pelayanan

lakukan sosialisasi mendalam tentang uraian tugas agar dapat


dipahami oleh tenaga yang bersangkutan
yang memerlukan perijinan terpenuhi

sesuaikan penanggung jawab dengan yang ada dalam stuktur


organisasi

melakukan sosialisasi kepada setiap petugas secara berjenjang

melakukan evaluasi uraian tugas


ur organisasi secara periodik

lakukan perencanaan pengembangan pengelola dan karyawan


Puskesmas

emetaan kompetensi

identifikasi kesenjangan kompetensi dan lakukan perencanaan


pengembangan kompetensi berdasarkan prioreitas

lakukan evaluasi hasil hasil penerapan pelatiham

sempurnakan SK orientasi karyawan baru yan lebih baik dengan


katagori, karyawan yang pindahan Puskesmas lain , karyawan
baru yang belum pernah bekerja di institusi kesehatan dan
karyawan strategis yang sangat dibutuhkan Puskesmas

membuat pedoman mengikuti seminar dan pelatihan


tujuam dan nilai

menyempurnakan Sk dengan kalusul peninjauan kembali


visi,misi,tujuan dan tata nilai

membuat SOP tentang penilaian kinerja terhadap visi, misi,


tujuan dan tata nilai

membuat SOP tentang penilaian kinerja

upaya Puskesmas yg efektif

membuat SOP mekanisme pencatatan dan pelaporan

membuatpedoman peran serta masyarakat dalam


pembangunan yang berwawasan kesehatan
membuat pedoman akuntabilitas penanggung jawab upaya Puskesmas

membuat pedoman tentang pendelegasian wwenang


pimpinan dan penanggng jawab upaya Puskesmas

lakukan evaluasi evaluasi umpan balik dari pelaksana ke


penanggung jawab dengan membuat pedoman yang jelas

peran LS ditetapkan dandidokumentasikan

membuat SOP tentang komunikasi dan koordinasi Lintas sektor

melakukan evaluasiperan pihak terkait dan melakukan tindak


lanjut dari hasil evaluasi

buat manual mutu yang jelas sehingga bisa menjadi pedoman


dalam peningkatan mutu dan kinerja

membuat panduasn dan pedoman semua upaya Puskesmas


buat SK yang mengatur tentang pelaksanaan komunikasi di
tingkat manajemen
laksanakan SOP komunikasi internal sehingga semua hasil
kinerja dapat dipahami oleh seluruh pelaksana

dokumentasikan semua komunikasi internal

membuat perencanaan kajian terhadap dampak negatif


kegiatan Puskesmas

buat identifikasi resiko yang mungkin dapat terjadi dari upaya


yang dilakukan Puskesmas kemudian kelola resiko dengan baik
dengan menerbitkan kebijakan

lakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap dampak lingan dan


bangun IPAL Puskesmas

asilitas pelayanan kesehatan

membuat pedoman, indikator target yang akan dicapai dsalam


pembinaan seta jadwal pembinaan
melakukan tindak lanjut hasil pembinaan

lakukan pendokumentasian dan laporkan semua hasil pembinaan

elola keuangan

membuat SOP tentang audit penilaian kinerja keuangan

b pengelola keuangan
b pengelola keuangan

an pengelolaan keuangan

aban keuangan

melakukan audit terhadap pengelolaan keuangan yang lengkap


selain administratif juga jumlah uang yang ada di bagian
keuangan

lakukan identifikasi data dan informasi thd seluruh upaya Puskesmas

melaksanakan SOP yang sudah ditetapkan dan lakukan evaluasi


membuat pedoman yang dapat menganalisa data untuk
doproses menjadi informasi
melaksanakan SOP yang sudah ditetapkan

melakukan evaluasi terhadap pengelolaan data dan informasi

an sudah ada poster

membuat kegiatan sosialisasi hak dan kewajiban pengguna

ai Puskesmas

n untuk pembuangan sampah


lengkapi perjanjian kerjasama dengan ruang lingkup pekerjaan
dan masa berlakunya

um dilakukan evaluasi pihak ketiga

menyusun jadwal pelaksanaan monitorng kepada fihak 3

g inventaris Puskesmas

buat program pemeliharaan dan perbaikan sarpras dan lakukan


onitoring
program kerja yang dibuat harus dilaksanakan

buat gudang yang sesuai persaratan dan buat usulan


penghapusa barang yang rusak berat

melaksanakan program kerja dengan diikuti monitoring yang baik

membuat program kerja pemeliharan kendaraan


BAB.III. Peningkatan Mutu
Puskesmas PANAGUAN
Kab/ Kota PAMEKASAN
Tanggal 4 - 8 NOVEMBER 2018
Surveior dr Mochammad Sochib MARS

KRITERIA 3.1.1. Elemen Penilaian


EP 1 1. Pimpinan Puskesmas menetapkan Penanggung jawab  
manajemen mutu.

EP 2 2. Ada kejelasan tugas, wewenang dan tanggung jawab 
Penanggung jawab manajemen mutu.

EP 3 3. Ada Pedoman Peningkatan Mutu dan Kinerja disusun 
bersama oleh Penanggung jawab manajemen mutu dengan 
Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab Upaya 
Puskesmas.
EP 4 4. Kebijakan mutu dan tata nilai disusun bersama dan 
dituangkan dalam pedoman (manual) mutu/Pedoman 
Peningkatan Mutu dan Kinerja sesuai dengan visi, misi dan 
tujuan Puskesmas.
EP 5 5. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya 
Puskesmas, dan Pelaksana Kegiatan Puskesmas 
berkomitmen untuk meningkatkan mutu dan kinerja secara 
konsisten dan berkesinambungan.
Jumlah

KRITERIA 3.1.2. Kreteria 3.1.2.


EP 1 1. Ada rencana kegiatan perbaikan mutu dan kinerja 
Puskesmas.

EP 2 2. Kegiatan perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas 
dilakukan sesuai dengan rencana kegiatan  yang tersusun 
dan dilakukan pertemuan tinjauan  manajemen yang 
membahas kinerja pelayanan dan upaya perbaikan yang 
perlu dilaksanakan.
EP 3 3. Pertemuan tinjauan manajemen membahas umpan balik 
pelanggan, keluhan pelanggan, hasil audit internal, hasil 
penilaian kinerja, perubahan proses penyelenggaraan 
Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas, 
maupun perubahan kebijakan mutu jika diperlukan, serta 
membahas hasil pertemuan tinjauan manajemen 
sebelumnya, dan rekomendasi untuk perbaikan
EP 4 4. Rekomendasi hasil pertemuan tinjauan manajemen 
ditindaklanjuti dan dievaluasi.

Jumlah

KRITERIA 3.1.3. Kreteria 3.1.3.


EP 1 1. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya 
Puskesmas dan Pelaksana Kegiatan memahami  tugas dan 
kewajiban mereka untuk meningkatkan mutu dan kinerja 
Puskesmas.

EP 2 2. Pihak-pihak terkait terlibat dan berperan aktif dalam 
peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas.
EP 3 3. Ide-ide yang disampaikan oleh pihak-pihak terkait untuk 
meningkatkan mutu dan kinerja Puskesmas ditindaklanjuti. 

Jumlah

KRITERIA 3.1.4. Kreteria 3.1.4.


EP 1 1. Data kinerja dikumpulkan, dianalisis dan digunakan 
untuk meningkatkan kinerja Puskesmas.
EP 2 2. Dilakukan audit internal secara periodik terhadap upaya 
perbaikan mutu dan kinerja dalam upaya mencapai 
sasaran-sasaran/indikator-indikator mutu dan kinerja yang 
ditetapkan.
EP 3 3. Ada laporan dan umpan balik hasil audit internal kepada 
Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Manajemen 
mutu  dan Penanggung jawab Upaya Puskesmas untuk 
mengambil keputusan dalam strategi perbaikan program 
dan kegiatan Puskesmas.
EP 4 4. Tindak lanjut dilakukan terhadap temuan dan 
rekomendasi dari hasil audit internal. 
EP 5 5. Terlaksananya rujukan untuk menyelesaikan masalah 
dari hasil rekomendasi jika tidak dapat diselesaikan sendiri 
oleh Puskesmas. 
Jumlah

KRITERIA 3.1.5. Kreteria 3.1.5.


EP 1 1. Ada mekanisme untuk mendapatkan asupan dari 
pengguna tentang kinerja Puskesmas.
EP 2 2. Dilakukan survei atau masukan melalui forum-forum 
pemberdayaan masyarakat untuk mengetahui  bahwa 
kebutuhan dan harapan pengguna terpenuhi.
EP 3 3. Asupan dan hasil survei maupun forum-forum 
pemberdayaan masyarakat  dianalisis dan ditindaklanjuti.

Jumlah

KRITERIA 3.1.6. Kreteria 3.1.6.


EP 1 1. Ditetapkan indikator mutu dan kinerja yang 
dikumpulkan secara periodik untuk menilai peningkatan 
kinerja pelayanan.
EP 2 2. Peningkatan kinerja pelayanan tersebut sebagai akibat 
adanya upaya perbaikan mutu dan kinerja penyelenggaraan 
pelayanan
EP 3 3.  Ada  prosedur tindakan korektif.
EP 4 4.  Ada prosedur tindakan preventif.

EP 5 5. Hasil pelayanan/program dan kegiatan yang tidak sesuai 
ditindaklanjuti dalam bentuk koreksi, tindakan korektif, 
dan tindakan preventif.
Jumlah

KRITERIA 3.1.7. Kreteria 3.1.7.


EP 1 1. Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung jawab 
Upaya Puskesmas menyusun rencana kaji banding.

EP 2 2. Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung jawab 
Upaya Puskesmas dan pelaksana menyusun instrumen kaji 
banding.

EP 3 3. Kegiatan kaji banding dilakukan sesuai dengan rencana 
kaji banding.
EP 4 4. Hasil kaji banding dianalisis untuk mengidentifikasi 
peluang perbaikan.
EP 5 5. Disusun rencana tindak lanjut kaji banding.

EP 6 6. Dilakukan pelaksanaan tindak lanjut kaji banding dalam 
bentuk perbaikan baik dalam pelayanan maupun dalam 
pelaksanaan program dan kegiatan.
EP 7 7. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kaji banding, 
tindak lanjut  dan manfaatnya.

Jumlah
BAB.III. Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)

FAKTA DAN ANALISIS


ada SK penanggung jawab manajemen mutu tatapi tupoksinya belum
jelas dan program peningkatan kinerja dan mutu pelayanan belum
berjalan baik

tugas , wewenang dan tanggung jawab penanggung jawab manajemen


mutu belum jelas sehingga tim mutu terlihat belum memahami

sudah ada pedoman peningkatan mutu dan kinerja tetapi belum


dilengkapi dengan sasaran/indikator mutu dan kinerja

manual mutu sudah seluruhnya dibuat sesuai dengan visi, misi dan
tujuan Puskesmas tetapi belum dapat dijadikan acuan oleh semua
penanggung jawab upaya

pimpinan dan penanggung jawab berkomitmen dalam peningkatan mutu


yang tercermin dalam merencanakan program peningkatan kinerja dan
mutu pelayanan

belum ada rencana perbaikan mutu dan kinerja secara terstruktur

sudah ada kegiatan perbaikan mutu dan kinerja tetapi belum


beradasrkan rencana kegiatan yang tersusun

SOP pertemuan tinjauan manajemen sudah ada tetapi pelaksanaanya


belum mengacu kepada standar
rekomendasi hasil pertemuan tinjauan manejemen belum semua
ditindaklanjuti dan dievaluasi

pimpinan, penanngung jawab dan pelaksana menunjukan peran serta


dalam memperbaiki mutu dan kinerja tetapi belum semuanya memahami
tugas dan kewajiban

belum semua stakeholder terlibat secara aktif dalam peningkatan mutu


dan kinerja
ide-ide yang disampaikan pihak terkait sudah ditindak lanjuti tetapi
belum didukung oleh notulensi yang baik

ada laporan data kinerja dan dianalisa namun kemampuan analisa


Puskesmas belum tajam
belum ada perencanaan audit internal secara periodik dalam upaya
mencapai sasaran/indikator mutu yang ditetapkan

laporan hasil audit belum dianalisis

audit internal dilakukan hanya 1 kaliu dalam setahun belum seluruh


upaya dilakukan audit
belum ada ada SOP rujukan untuk menyelesaikan msalah jika tidak dapat
diselesaikan sendiri oleh Puskesmas

sudah SOP untuk asupan pengguna tentang kinerja Puskesmas tetapi


belum dianalisa
sudah ada bukti kebutuhan dan harapan masyarakat terpenuhi
belum seluruh asupan pengguna di tindak lanjuti

sudah ada indikator mutu dan kinerja tetapi indikator mutu dan kinerja
belum berdasarkan capaian kinerja tahun sebelumnya sehingga sulit
unruk mewujutkannya

belum dilakukan analisa tentang peningkatan kinerja sebagai akibat


perbaikan mutu

tidak ada SOP tindakan korektif


tidak ada SOP tindakan preventif,

ada bukti pelaksanaan tindak lanjut, tetapi belum seluruhnya ditindak


lanjuti

sudah ada rencana kaji banding namun analisa kegiatan kaji banding
belum dianalisa berdasarkan pendekatan sistem

karena kaji banding yang dilakukan terhadap semua program sehingga


instrumen kaji bandingya belum seluruhnya dibuat dan belum mampu
memperoleh informasi keberhasilan Puskesmas yang dikaji bandingkan

pelaksanaan banding belum sesuai dengan rencana kaji banding

hasil kaji banding belum dianalisis

belum semua hasil kaji banding direncanakan untuk ditindak lanjuti

belum dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kaji banding tindak lanjut

belum dilakukan evaluasi thd pelaksanaan kaji banding


REKOMENDASI
bua turaian tugas yang jelas siapa yang bertanggung jawab
terhadap keluhan pelanggan, menejemen resiko, PMKP dan PPI

buat uraian tugas yang jelas tentang tugas, wewenang dan


tanggung jawab penanggung jawab majajemen kutu
buat pedoman yang jelas tentang upaya peningkatan kinerja dan
mutu pelayanan yang dapat dibuat panduan untuk mewujutkan
peningkatan kinerja dan mutu pelayanan

buat kebijakan mutu yang jelas bagaimana cara peningkatan kinerja


dan mutu pelayanan agar dapat dijadikan acuan

buat perencanaan program peningkatan mutu dan pelayanan


pasien berdasarkan masalah yang terjadi pada kinerja dan
pelayanan yang belum sesuai dengan standar kinerja dan mutu
yang ditetapkan

buat evaluasi kinerja dan ukur mutu pelayanan selanjutnya buat


perencanaan peningkatan kinerja dan mutu pelayanan sesuai
prioritas yang mampu dilaksanakan lebih dahulu

membuat pedoman pertemuan tinjauan manajemen sesuai standar


dalam dokumen akreditasi
menindak lanjuti dan mengevaluasi hasil pertemuan tinjauan
manejemen

Kepala Puskesmas, penanggung jawab mutu belum memahami


bagaimana cara meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan

libatkan semua stakeholder dalam peningkatan mutu dan kinerja

mendokumentasikan tindak anjut dari pihak terkait dalam


peningkatan mutu

membuat perencanaan audit internal sesuai sasaran/indikator yang


ditetapkan

melakukan analisa hasil audit

susun perencanaan audit dan lakukan audit secara berkala


terhadap semua upaya berdasarkan
membuat SOP tentang rujukan penyelesaian masalah

lakukan analisa setiap asupan pengguna tentang kinerja Puskesmas


dan ditindak lanjuti
lakukan kegiatan untuk mengetahui kebutuhan dan harapan
masyarakat pengguna terpenuhi
lakukan analisa asupan dan hasil survei untuk mencari akar masalah
dan lakukan tindak lanjut untuk perbaikan

buat indikator kinerja berdasarkanSPM dan PKP tetapi indikator


mutu pelayanan tidak spesifik dan belum diukur berdasarkan
kemampuan Puskesmas saat ini

membuat analisa peningkatan kinerja akibat perbaikan mutu

buat SOP tindakan korektif dan dilaksanakan


buat SOP tindakan preventif dan dilaksanakan untuk menghindari
masalah mutu yang mungkin terjadi

menindak lanjuti semua hasil pelayanan/program yang tidak sesuai

lakukan rencana kaji banding dengan mengidentifikasi


kegiatan/program dengan pendekatan sistem (input-proses-output0

buat intrumen kaji banding yang dapat memberikan informasi


keberhasilan Puskesmas yang dikaji bandingkan dengan pendekatan
input -proses dan output

melaksanakan kaji banding sesuai perencanaan

melakukana analisis hasil kaji banding

menindak lanjuti semua hasil kaji banding

melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan hasil kaji banding

melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan hasil kaji banding, tindak


lanjyt dan manfaat kaji banding
BAB.IV. Program Puskesmas yang Beror
Puskesmas PANAGUAN
Kab./Kota PAMEKASAN
Tanggal 4 - 8 NOVEMBER 2018
Surveior dr ANASRUL, SR

KRITERIA 4.1.1. Elemen Penilaian


EP 1 1. Dilakukan identifikasi kebutuhan dan harapan 
masyarakat, kelompok masyarakat, dan individu 
yang merupakan sasaran kegiatan.

EP 2 2. Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat, 
kelompok masyarakat, dan individu yang 
merupakan sasaran kegiatan dilengkapi dengan 
kerangka acuan, metode dan instrumen, cara 
analisis  yang disusun oleh Penanggung jawab 
UKM Puskesmas.

EP 3 3. Hasil identifikasi dicatat dan dianalisis sebagai 
masukan untuk penyusunan kegiatan.

EP 4 4. Kegiatan-kegiatan tersebut ditetapkan oleh 
Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung 
jawab UKM Puskesmas dengan mengacu pada 
pedoman dan hasil analisis kebutuhan dan 
harapan masyarakat, kelompok masyarakat, dan 
individu sebagai sasaran kegiatan UKM.

EP 5 5. Kegiatan-kegiatan tersebut dikomunikasikan 
kepada masyarakat, kelompok masyarakat, 
maupun individu yang menjadi sasaran.

EP 6 6. Kegiatan-kegiatan tersebut dikomunikasikan 
dan dikoordinasikan kepada lintas program dan 
lintas sektor terkait sesuai dengan pedoman 
pelaksanaan kegiatan UKM

EP 7 7. Kegiatan-kegiatan tersebut disusun dalam 
rencana kegiatan untuk tiap UKM Puskesmas.
Jumlah
KRITERIA 4.1.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab 
UKM Puskesmas menyusun kerangka acuan 
untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat 
dan sasaran program tentang pelaksanaan 
kegiatan UKM Puskesmas. 

EP 2 2. Hasil identifikasi umpan balik 
didokumentasikan dan dianalisis.

EP 3 3. Dilakukan pembahasan terhadap umpan balik 
dari masyarakat maupun sasaran  oleh Kepala 
Puskesmas, Penanggung jawab UKM Puskesmas, 
pelaksana, lintas program, dan jika diperlukan 
dengan lintas sektor terkait.
EP 4 4. Hasil identifikasi digunakan untuk perbaikan 
rencana dan/atau pelaksanaan kegiatan.

EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut dan evaluasi terhadap 
perbaikan rencana maupun pelaksanaan kegiatan.

Jumlah

KRITERIA 4.1.3.
EP 1 1. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM 
Puskesmas, dan Pelaksana  mengidentifikasi 
permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan 
penyelenggaraan UKM Puskesmas, perubahan 
regulasi, pengembangan teknologi, perubahan 
pedoman/acuan.

EP 2 2. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM 
Puskesmas, dan Pelaksana  melakukan 
identifikasi peluang-peluang inovatif untuk 
perbaikan pelaksanaan kegiatan untuk mengatasi 
permasalahan tersebut maupun untuk 
menyesuaikan dengan perkembangan teknologi, 
regulasi, maupun pedoman/acuan.

EP 3 3. Peluang inovatif untuk perbaikan dibahas 
melalui forum-forum komunikasi atau pertemuan 
pembahasan dengan masyarakat, sasaran 
kegiatan, lintas program dan lintas sektor terkait.

EP 4 4. Inovasi dalam pelaksanaan kegiatan UKM 
Puskesmas direncanakan, dilaksanakan, dan 
dievaluasi.
EP 5 5. Hasil pelaksanaan dan evaluasi terhadap 
inovasi kegiatan dikomunikasikan kepada lintas 
program, lintas sektor terkait, dan Dinas 
Kesehatan Kabupaten/Kota. 
Jumlah

KRITERIA 4.2.1.
EP 1 1. Jadwal pelaksanaan kegiatan ditetapkan sesuai 
dengan rencana.
EP 2 2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh pelaksana 
yang kompeten.

EP 3 3. Jadwal dan pelaksanaan kegiatan 
diinformasikan kepada sasaran.

EP 4 4. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal 
yang ditetapkan.

EP 5 5. Dilakukan evaluasi, dan tindak lanjut terhadap 
pelaksanaan kegiatan.

Jumlah

KRITERIA 4.2.2.
EP 1 1. Informasi tentang kegiatan disampaikan kepada 
masyarakat, kelompok masyarakat, individu yang 
menjadi sasaran.

EP 2 2. Informasi tentang kegiatan  disampaikan 
kepada lintas program terkait.

EP 3 3. Informasi tentang kegiatan disampiakan kepada 
lintas sektor terkait.

EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap kejelasan 
informasi yang disampaikan kepada sasaran, 
lintas program, dan lintas sektor terkait.
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap evaluasi 
penyampaian informasi.

Jumlah

KRITERIA 4.2.3.
EP 1 1. Penanggung jawab dan pelaksana kegiatan 
UKM Puskesmas memastikan waktu dan tempat 
pelaksanaan kegiatan yang mudah diakses oleh 
masyarakat.
EP 2 2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode 
dan teknologi yang dikenal oleh masyarakat atau 
sasaran.

EP 3 3. Alur atau tahapan kegiatan dikomunikasi 
dengan jelas kepada masyarakat.

EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap akses masyarakat 
dan/atau sasaran terhadap kegiatan dalam 
pelaksanaan UKM Puskesmas.

EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap evaluai akses 
masyarakat dan/atau sasaran terhadap kegiatan 
dalam pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 6 6. Informasi tentang waktu dan tempat 
pelaksanaan kegiatan UKM termasuk jika terjadi 
perubahan diberikan dengan jelas dan mmudah 
diakses oleh masyarakat dan sasaran kegiatan 
UKM

Jumlah

KRITERIA 4.2.4.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan cara untuk 
menyepakati waktu dan tempat pelaksanaan 
kegiatan dengan masyarakat dan/atau sasaran.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan cara untuk 
menyepakati waktu dan tempat pelaksanaan 
kegiatan dengan lintas program dan lintas sektor 
terkait.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
memonitor pelaksanaan kegiatan tepat waktu, 
tepat sasaran dan sesuai dengan tempat yang 
direncanakan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
melakukan evaluasi terhadap ketepatan waktu, 
ketepatan sasaran dan tempat pelaksanaan.

EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan 
Pelaksana menindaklanjuti hasil evaluasi.

Jumlah

KRITERIA 4.2.5.
EP 1 1. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM 
Puskesmas, dan pelaksana  mengidentifikasi 
permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan 
kegiatan.
EP 2 2. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM 
Puskesmas, dan Pelaksana melakukan analisis 
terhadap permasalahan  dan hambatan dalam 
pelaksanaan.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan 
Pelaksana merencanakan tindak lanjut untuk 
mengatasi masalah dan hambatan dalam 
pelaksanaan kegiatan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan 
Pelaksana melaksanakan tindak lanjut.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan 
Pelaksana mengevaluasi keberhasilan tindak 
lanjut yang dilakukan.
Jumlah

KRITERIA 4.2.6
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan media 
komunikasi untuk menangkap keluhan 
masyarakat/sasaran.

EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan media 
komunikasi untuk memberikan umpan balik 
terhadap keluhan yang disampaikan.

EP 3 3. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM 
Puskesmas dan Pelaksana melakukan analisis 
terhadap keluhan.
EP 4 4. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM 
Puskesmas, dan Pelaksana melakukan tindak 
lanjut terhadap keluhan.
EP 5 5. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM 
Puskesmas, dan pelaksana memberikan informasi 
umpan balik kepada masyarakat atau sasaran  
tentang tindak lanjut yang telah dilakukan untuk 
menanggapi keluhan.
Jumlah

KRITERIA 4.3.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas  menetapkan indikator dan 
target pencapaian berdasarkan pedoman/acuan.

EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan 
Pelaksana mengumpulkan data berdasarkan 
indikator yang ditetapkan.
EP 3 3. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM 
Puskesmas, dan Pelaksana  melakukan analisis 
terhadap capaian indikator-indikator yang telah 
ditetapkan.
EP 4 4. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM 
Puskesmas, dan Pelaksana  menindaklanjuti hasil 
analisis dalam bentuk upaya-upaya perbaikan.

EP 5 5. Hasil analisis dan tindak lanjut 
didokumentasikan.

Jumlah
BAB.IV. Program Puskesmas yang Berorientasi Sasaran (PPBS)

FAKTA DAN ANALISIS


Ada SOP Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat. Ada
bukti pelaksanaan identifikasi kebutuhan dan harapan
masyarakat terhadap kegiatan UKM tapi hanya melalui survei
mawas diri, tidak ditemukan adanya bukti surat tugas untuk
melakukan SMD

Ada kerangka acuan, metode dan instrumen, cara


menganalisis kebutuhan dan harapan masyarakat, kelompok
masyarakat, dan individu yang merupakan sasaran kegiatan,
ada instrumen

Ada catatan hasil analisis dan identifikasi kebutuhan kegiatan


UKM yang dijadikan sebagai bahan masukan untuk
menetapkan jenis kegiatan UKM dan penyusunan rencana
kegiatan UKM.

Ada SK Kepala Puskesmas No. 440/053/432.302.5/SK.I/2018,


tanggal 6 Januari 2018, tentang Jenis pelayanan kesehatan di
UPT Puskesmas Panaguan, ada 7 kegiatan UKM yang
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas masing-masing 5 kegiatan
UKM esensial dan 2 kegiatan UKM Pengembangan (Lansia
dan UKS)

Ada bukti pelaksanaan sosialisasi kegiatan kepada masyarakat


dan sasaran melalui pertemuan di desa, di tempat pelayanan
kegiatan UKM. Ada catatan hasil kegiatan tapi tidak lengkap

Ada bukti pelaksanaan sosialisasi kegiatan kepada lintas


program dan lintas sektor melalui pertemuan Internal UKM,
Mini Lokakarya bulanan dan Minilokakarya tribulanan, ada
notulen

Ada draft rencana kegiatan, untuk semua kegiatan UKM


Puskesmas esensial dan kegiatan UKM pengembangan
Ada kerangka acuan untuk memperoleh umpan balik dari
masyarakat dan sasaran program tentang pelaksanaan
kegiatan UKM Puskesmas

Dilakukan identifikasi umpan balik, analisis dan rencana


tindak lanjut terhadap hasil identifikasi umpan balik; ada
pertemuan analisis, ada notulen namun tidak lengkap

Ada SOP, ada bukti pelaksanaan pembahasan, hasil


pembahasan dan tindak lanjut pembahasan dengan LP dan
LS, ada notulen pertemuan pembahasan namun tidak
lengkap

Ada rencana perbaikan berdasarkan hasil pembahasan


umpan balik, ada bukti pelaksanaan perbaikan kegiatan UKM

Ada bukti tindak lanjut dan evaluasi terhadap rencana dan


perbaikan yang dilakukan

Dilakukan identifikasi permasalahan dalam pelaksanaan


kegiatan penyelenggaraan kegiatan UKM Puskesmas. Ada
hasil identifikasi masalah; tidak ada perubahan regulasi, tidak
ada pengembangan teknologi, dan perubahan
pedoman/acuan.

Ada hasil identifikasi peluang perbaikan inovatif dengan


menggunakan siklus PDCA, yang dibahas melalui pertemuan,
Ada notulen namun tidak lengkap

Dilakukan pembahasan peluang inovatif dengan LP dan LS


melalui LP melalui pertemuan internal UKM, Minilokakarya
Lintas Program, dan Minilokakarya Lintas Sektor, namun
belum dilakukan dengan dengan masyarakat dan sasaran
kegiatan. Ada notulen namun tidak lengkap

Ada rencana perbaikan kegiatan namun tidak lengkap,


dilaksanakan dan dievaluasi hasilnya. Belum ditemukan
adanya kegiatan inovatif
Dilakukan komunikasi tentang pelaksanaan dan evaluasi
terhadap perbaikan kegiatan kepada lintas program, namun
belum untuk lintas sektor. Tidak ada laporan ke Dinas
Kesehatan

Ada jadual kegiatan untuk semua kegiatan UKM esensial dan


kegiatan UKM pengembangan
Ada data kepegawaian pelaksana UKM Puskesmas dan ada SK
Kepala Puskesmas No. 440/002/432.302.5/SK.II/2018, tanggal
3 Januari 2018, tentang persyaratan kompetensi ketenagaan
UKP dan UKM Puskesmas

Dilakukan sosialisasi jadwal kegiatan kepada sasaran, melalui


pertemuan kader, pada waktu pelaksanaan kegiatan, namun
tidak ditemukan catatan dalam dalam Buku Kegiatan Petugas

Dilakukan pembahasan kesesuaian jadwal dengan


pelaksanaan kegiatan, melalui pertemuan internal UKM, mini
lokakarya bulanan. Ada notulen pembahasan
Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan
kegiatan sesuai jadwal untuk semua kegiatan UKM esensial
dan pengembangan. Ada pertemuan pembahasan, ada
notulen

Dilakukan penyampaian informasi kepada masyarakat tentang


tujuan, tahapan dan jadwal pelaksanaan semua kegiatan
UKM, melalui pertemuan di masyarakat, tempat pelaksanaan
kegiatan. Ada catatan laporan kegiatan harian tapi tidak
lengkap

Dilakukan penyampaian informasi kepada Lintas Program


terkait, tentang tujuan, tahapan, dan jadwal pelaksanaan
semua kegiatan UKM, melalui peretemuan internal UKM dan
pertemuan minilokakarya bulanan, ada notulen namun tidak
lengkap

Dilakukan penyampaian informasi kepada Lintas Sektor


terkait tentang tujuan, tahapan, dan jadwal pelaksanaan
semua kegiatan UKM, melalui pertemuan koordinasi
minilokakarya lintas sektor, ada notulen dan namun tidak
lengkap

Dilakukan evaluasi terhadap kejelasan pemberian informasi


yang disampaikan kepada sasaran, lintas program, dan lintas
sektor pada saat pertemuan
Ada bukti tindak lanjut terhadap hasil evaluasi terhadap
kejelasan informasi yang disampaikan kepada sasaran, lintas
program, dan lintas sektor terkait, dengan menjelaskan
kembali tentang informasi yang kurang jelas

Ada jadual dan tempat pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas


yang mudah diakses untuk semua kegiatan UKM

Ada rencana kegiatan dan metode yang digunakan dalam


pelaksanaan kegiatan, dilakukan evaluasi tentang metode dan
teknologi dalam pelaksanaan kegiatan

Dilakukan sosialisasi alur atau tahapan kegiatan kepada


masyarakat. Ada notulen pertemuan, namun tidak lengkap

Ada hasil evaluasi terhadap akses saat pelaksanaan kegiatan


dan melalui pertemuan; ada catatan dalam buku kegiatan
petugas namun isinya tidak lengkap

Tidak ada masalah dengan akses masyarakat terhadap,


informasi, menjangkau tempat pelayanan UKM, dan
memberikan umpan balik tentang pelaksanaan kegiatan

Ada kejelasan informasi tentang waktu dan tempat


pelaksanaan kegiatan UKM, tidak ada perubahan waktu dan
tempat pelaksanaan kegiatan UKM.

Ada SOP tentang penyusunan Jadual dan tempat


pelaksanaan kegiatan yang disepakati dengan masyarakat

Ada SOP tentang Penyusunan Jadual dan tempat pelaksanaan


kegiatan yang disepakati dengan LP/LS
Dilakukan monitoring pelaksanaan kegiatan tepat waktu,
tepat sasaran dan sesuai dengan tempat yang direncanakan
untuk semua kegiatan UKM

Ada bukti pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap


ketepatan waktu, sasaran dan tempat pelaksanaan untuk
semua kegiatan UKM, melalui pertemuan lintas program, ada
notulen, dan namun tidak lengkap

Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi kegiatan UKM


yang perlu ditindak lanjuti namun belum menyeluruh

Dilakukan identifikasi masalah dan hambatan pelaksanaan


kegiatan namun belum dilakukan secara berkala sesuai
keputusam kepala Puskesmas dan belum untuk semua
kegiatan UKM

Dilakukan analisis masalah dan hambatan pelaksanaannya


tidak secara berkala dan belum untuk semua kegiatan UKM
yang bermasalah

Ada rencana tindak lanjut penyelesaian masalah namun tidak


dibuat secara berkala dan belum untuk semua kegiatan UKM
yang bermasalah

Dilakukan tindak lanjut namun belum untuk semua kegiatan


UKM yang bermasalah
Dilakukan evaluasi terhadap tindak lanjut masalah dan
hambatan namun belum untuk semua kegiatan UKM yang
bermasalah

Ada SK Kepala Puskesmas


No.440/043/432.302.5/SK.IV/2018, tanggal 6 Januari 2018,
tentang media komunikasi untuk menangkap keluhan
masyarakat

Ada SK Kepala Puskesmas No.


440/044/432.302.5/SK.IV/2018, tanggal 6 Januari 2018,
tentang media komunikasi untuk menanggapi keluhan
keluhan masyarakat/sasaran

Dilakukan analisis keluhan masyarakat terhadap pelaksanaan


kegiatan UKM, ada pertemuan untuk menganalisis keluhan,
ada notulen namun tidak lengkap
Dilaksanakan tindak lanjut terhadap keluhan masyarakat
untuk semua kegiatan UKM yang dikeluhkan

Ada bukti penyampaian informasi tentang umpan balik dan


tindak lanjut terhadap keluhan masyarakat, namun belum
mengacu kepada SK Kepala Puskesmas
440/044/432.302.5/SK.IV/2018, tanggal 6 Januari 2018

Ada SK Kepala Puskesmas No. 440/094/432.302.5/SK.I/2018,


tanggal 10 Januari 2018, tentang indikator mutu dan kinerja
Puskesmas tahun 2018

Ada hasil pengumpulan data berdasarkan indikator yang


ditetapkan

Ada hasil analisis pencapaian indikator namun tidak lengkap


untuk semua kegiatan UKM esensial, dan kegiatan UKM
pengembangan

Ada bukti pelaksanaan tindak lanjut terhadap hasil analisis,


namun belum untuk semua kegiatan UKM esensial dan
pengembangan yang menghadapi permasalahan dalam
pelaksanaannya

Hasil analisis dan tindak lanjut untuk semua kegiatan UKM


esensial, dan kegiatan UKM pengembangan, namun belum di
dokumentasikan secara baik dan benar
an (PPBS)

REKOMENDASI
Lakukan identifikasi kebutuhan masyarakat melalui survei, kotak
saran dan temu muka dengan tokoh masyarakat. Buktikan
pelaksanaan nya antara lain dengan adanya surat tugas

Catatan hasil kegiatan sosialiasi harus dibuat dengan lengkap


sehingga mencerminkan adanya pembahasan dalam pertemuan
Notulen harus dibuat dengan lengkap yang antara lain harus
memuat judul pertemuan, topik bahasan, penyampaian, diskusi
tanya jawab, kesimpulan dan rekomendasi

Notulen harus dibuat dengan lengkap yang antara lain harus


memuat judul pertemuan, topik bahasan, penyampaian, diskusi
tanya jawab, kesimpulan dan rekomendasi

Notulen harus dibuat dengan lengkap yang antara lain harus


memuat judul pertemuan, topik bahasan, penyampaian, diskusi
tanya jawab, kesimpulan dan rekomendasi

Lakukan pembahasan identifikasi peluang inovatif dengan


masyarakat dan sasaran kegiatan. Notulen harus dibuat dengan
lengkap yang antara lain harus memuat judul pertemuan, topik
bahasan, penyampaian, diskusi tanya jawab, kesimpulan dan
rekomendasi

Rencanakan dan lakukan perbaikan untuk semua kegiatan UKM


yang menghadapi permasalahan
Hasil pelaksanaan dan evaluasi terhadap inovasi kegiatan dan
perbaikan kinerja harus dikomunikasikan kepada Lintas
Program, dan lintas sektor terkait, dan hasilnya dilaporkan ke
Dinas Kesehatan

Buku kegiatan harus ditulis secara lengkap seperti penulisan


notulen yang antara lain harus memuat judul pertemuan, topik
bahasan, penyampaian, diskusi tanya jawab, kesimpulan dan
rekomendasi

Catatan dalam laporan kegiatan harian harus dibuat secara


lengkap dan harus memuat rekaman pelaksanaan pembahasan
dalam opertemuan

Notulen harus dibuat dengan lengkap yang antara lain harus


memuat judul pertemuan, topik bahasan, penyampaian, diskusi
tanya jawab, kesimpulan dan rekomendasi

Notulen harus dibuat dengan lengkap yang antara lain harus


memuat judul pertemuan, topik bahasan, penyampaian, diskusi
tanya jawab, kesimpulan dan rekomendasi
Notulen harus dibuat dengan lengkap yang antara lain harus
memuat judul pertemuan, topik bahasan, penyampaian, diskusi
tanya jawab, kesimpulan dan rekomendasi

Catatan pelaksanaan dalam buku kegiatan petugas harus dibuat


dengan lengkap seperti notulen yang antara lain memuat judul
pertemuan, topik bahasan, penyampaian informasi, diskusi
tanya jawab, kesimpulan dan rekomendasi
Notulen harus dibuat dengan lengkap, termasuk harus ada
rekaman pembahasan pada waktu pertemuan

Setiap hasil evaluasi harus ditindak lanjuti

Lakukan identifikasi masalah dan hambatan pelaksanaan


kegiatan secara berkala sesuai keputusam kepala Puskesmas
untuk semua kegiatan UKM

Analisis masalah dan hambatan pelaksanaannya harus dilakukan


secara berkala untuk semua kegiatan UKM yang bermasalah

Rencana tindak lanjut penyelesaian masalah harus dibuat secara


berkala untuk semua kegiatan UKM yang bermasalah

Tindak lanjut harus dilakukan untuk semua kegiatan UKM yang


ada masalahnya
Evaluasi terhadap tindak lanjut terhadap masalah dan
hambatan pelaksanaan kegiatan harus dilakukan untuk semua
kegiatan UKM yang menghadapi permasalahan

Setiap notulen harus dibuat secara lengkap, dan harus memuat


rekaman pembahasan dalam pertemuan
Penyampaian umpan balik sebaiknya dilakukan melalui media
sesuai dengan SK Kepala Puskesmas No.
440/044/432.302.5/SK.IV/2018, tanggal 6 Januari 2018

Lakukan pengumpulan data berdasarkan indikator dan lakukan


analisis untuk semua kegitan UKM secara berkala

Lakukan tindak lanjut hasil analisis terhadap semua kegiatan


UKM

Laksanakan pendokumentasian hasil analisis dan tindak lanjut


untuk semua kegiatan UKM
BAB.V. KEPemimpinan dan Manajemen Program Pu

Puskesmas PANAGUAN
Kab./Kota PAMEKASAN
Tanggal 4 - 8 NOVEMBER 2018
Surveior dr ANASRUL, SR

KRITERIA 5.1.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan persyaratan 
kompetensi Penanggung jawab UKM 
Puskesmas sesuai dengan pedoman 
penyelenggaraan UKM Puskesmas.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan Penanggung 
jawab UKM Puskesmas sesuai dengan 
persyaratan kompetensi.

EP 3 3. Kepala Puskesmas melakukan analisis 
kompetensi terhadap Penanggung jawab UKM 
Puskesmas.
EP 4 4. Kepala Puskesmas menindaklanjuti hasil 
analisis kompetensi tersebut untuk 
peningkatan kompetensi Penanggung jawab 
UKM Puskesmas.
Jumlah

KRITERIA 5.1.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas mewajibkan  
Penanggung jawab UKM Puskesmas maupun 
Pelaksana  yang baru ditugaskan untuk 
mengikuti kegiatan orientasi.

EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan kerangka 
acuan kegiatan orientasi untuk Penanggung 
jawab maupun Pelaksana yang baru 
ditugaskan.
EP 3 3. Kegiatan orientasi untuk Penanggung jawab 
dan Pelaksana yang baru ditugaskan  
dilaksanakan sesuai dengan kerangka acuan.
EP 4 4. Kepala Puskesmas melakukan evaluasi 
terhadap pelaksanaan kegiatan orientasi 
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan 
Pelaksana yang baru ditugaskan.
Jumlah

KRITERIA 5.1.3.
EP 1 1. Ada kejelasan tujuan, sasaran, dan tata nilai 
dari tiap-tiap UKM Puskesmas yang 
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.

EP 2 2. Tujuan, sasaran, dan tata nilai tersebut 
dikomunikasikan kepada pelaksana, sasaran, 
lintas program dan lintas sektor terkait.

EP 3 3. Dilakukan evaluasi terhadap penyampaian 
informasi yang diberikan kepada sasaran, 
pelaksana, lintas program dan lintas sektor 
terkait untuk memastikan informasi tersebut 
dipahami dengan baik.
Jumlah

KRITERIA 5.1.4
EP 1 1. Penanggungjawab UKM Puskesmas 
melakukan pembinaan kepada pelaksana 
dalam melaksanakan kegiatan.

EP 2 2. Pembinaan meliputi penjelasan tentang 
tujuan, tahapan pelaksanaan kegiatan, dan 
teknis pelaksanaan kegiatan berdasarkan 
pedoman yang berlaku.

EP 3 3. Pembinaan dilakukan secara periodik sesuai 
dengan jadwal yang disepakati dan pada 
waktu-waktu tertentu sesuai kebutuhan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
mengkomunikasikan tujuan, tahapan 
pelaksanaan kegiatan, penjadwalan kepada 
lintas program dan lintas sektor terkait.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
melakukan koordinasi dalam pelaksanaan 
kegiatan kepada lintas program dan lintas 
sektor terkait.
EP 6 6. Ada kejelasan peran lintas program dan 
lintas sektor terkait yang disepakati bersama 
dan sesuai pedoman penyelenggaraan UKM 
Puskesmas.
EP 7 7. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
melakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap 
pelaksanaan komunikasi dan koordinasi lintas 
program dan lintas sektor.

Jumlah

KRITERIA 5.1.5
EP 1 1. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
melakukan identifikasi kemungkinan 
terjadinya risiko terhadap lingkungan dan 
masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan 
pelaksana melakukan analisis risiko.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan 
pelaksana merencanakan upaya pencegahan 
dan minimalisasi risiko.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan 
pelaksana melakukan upaya pencegahan dan 
minimalisasi risiko.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
melakukan evaluasi terhadap upaya 
pencegahan dan minimalisasi risiko.

EP 6 6. Jika terjadi kejadian yang tidak diharapkan 
akibat risiko dalam pelaksanaan kegiatan, 
dilakukan minimalisasi akibat risiko, dan 
kejadian tersebut dilaporkan oleh Kepala 
Puskesmas kepada Dinas Kesehatan 
Kabupaten/Kota.

Jumlah

KRITERIA 5.1.6.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan 
yang mewajibkan Penanggung jawab dan 
Pelaksana UKM Puskesmas untuk 
memfasilitasi peran serta masyarakat dan 
sasaran dalam survei mawas diri, perencanaan, 
 pelaksanaan, monitoring dan evaluasi 
pelaksanaan  UKM Puskesmas. 

EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
menyusun rencana, kerangka acuan, dan 
prosedur pemberdayaan masyarakat.
EP 3 3. Ada keterlibatan masyarakat dalam survey 
mawas diri, perencanaan, pelaksanaan, 
monitoring, dan evaluasi pelaksanaan UKM 
Puskesmas.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
melakukan komunikasi dengan masyarakat 
dan sasaran, melalui media komunikasi yang 
ditetapkan.
EP 5 5. Adanya kegiatan dalam pelaksanaan UKM 
Puskesmas yang bersumber dari swadaya 
masyarakat serta kontribusi swasta. 

Jumlah

KRITERIA 5.2.1.
EP 1 1. Rencana untuk tahun mendatang terintegrasi 
dalam RUK Puskesmas.

EP 2 2. Rencana untuk tahun berjalan terintegrasi 
dalam RPK Puskesmas.

EP 3 3. Ada kejelasan sumber pembiayaan baik 
pada RUK maupun RPK yang bersumber dari 
APBN, APBD, swasta, dan swadaya 
masyarakat.
EP 4 4. Kerangka Acuan tiap UKM Puskesmas 
disusun oleh Penanggung jawab UKM 
Puskesmas.
EP 5 5. Jadwal kegiatan disusun oleh Penanggung 
jawab UKM Puskesmas dan Pelaksana.
Jumlah
KRITERIA 5.2.2.
EP 1 1. Kajian kebutuhan masyarakat (community
health analysis) dilakukan.
EP 2 2. Kajian kebutuhan dan harapan sasaran 
dilakukan
EP 3 3. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab 
membahas hasil kajian kebutuhan masyarakat, 
dan hasil kajian kebutuhan dan harapan 
sasaran dalam penyusunan RUK.

EP 4 4. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab 
UKM Puskesmas membahas hasil kajian 
kebutuhan masyarakat, dan hasil kajian 
kebutuhan dan harapan sasaran dalam 
penyusunan RPK.
EP 5 5. Jadwal pelaksanaan kegiatan dilaksanakan 
dengan memperhatikan usulan masyarakat 
atau sasaran.
Jumlah

KRITERIA 5.2.3.
EP 1 1. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan.

EP 2 2. Pelaksanaan monitoring dilakukan dengan 
prosedur yang jelas.
EP 3 3. Dilakukan pembahasan terhadap hasil 
monitoring oleh Kepala Puskesmas, 
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan 
Pelaksana.

EP 4 4. Dilakukan penyesuaian rencana kegiatan 
oleh Kepala Puskesmas, Penanggung jawab 
UKM Puskesmas, lintas program dan lintas 
sektor terkait berdasarkan hasil monitoring, 
dan jika ada perubahan yang perlu dilakukan 
untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan 
harapan masyarakat atau sasaran.
EP 5 5. Pembahasan untuk perubahan rencana 
kegiatan dilakukan berdasarkan prosedur yang 
jelas.
EP 6 6. Keseluruhan proses dan hasil monitoring 
didokumentasikan.

EP 7 7. Keseluruhan proses dan hasil pembahasan 
perubahan rencana kegiatan 
didokumentasikan.
Jumlah

KRITERIA 5.3.1.
EP 1 1. Ada uraian tugas Penanggung jawab UKM 
Puskesmas yang ditetapkan oleh Kepala 
Puskesmas.
EP 2 2. Ada uraian tugas Pelaksana yang ditetapkan 
oleh Kepala Puskesmas.

EP 3 3. Uraian tugas berisi tugas, tanggung jawab, 
dan kewenangan.

EP 4 4. Uraian tugas meliputi tugas pokok dan tugas 
integrasi.

EP 5 5. Uraian tugas disosialisasikan kepada 
pengemban  tugas
EP 6 6. Dokumen uraian tugas didistribusikan 
kepada pengemban tugas.
EP 7 7. Uraian tugas disosialisasikan kepada lintas 
program terkait.

Jumlah

KRITERIA 5.3.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas melakukan monitoring 
terhadap Penanggung jawab UKM Puskesmas 
dalam melaksanakan tugas berdasarkan uraian 
tugas.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
melakukan monitoring terhadap pelaksana 
dalam melaksanakan tugas berdasarkan uraian 
tugas.
EP 3 3. Jika terjadi penyimpangan terhadap 
pelaksanaan uraian tugas oleh Penanggung 
jawab UKM Puskesmas, Kepala Puskesmas 
melakukan tindak lanjut terhadap hasil 
monitoring.
EP 4 4. Jika terjadi penyimpangan terhadap 
pelaksanaan uraian tugas oleh pelaksana, 
Penanggung jawab UKM Puskesmas 
melakukan tindak lanjut terhadap hasil 
monitoring.
Jumlah

KRITERIA 5.3.3.
EP 1 1. Periode untuk melakukan kajian ulang 
terhadap uraian tugas ditetapkan oleh Kepala 
Puskesmas.

EP 2 2. Dilaksanakan kajian ulang terhadap uraian 
sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh 
penangung jawab dan pelaksana.
EP 3 3. Jika berdasarkan hasil kajian perlu 
dilakukan perubahan terhadap uraian tugas, 
maka dilakukan revisi terhadap uraian tugas.
EP 4 4. Perubahan uraian tugas ditetapkan oleh 
Kepala Puskesmas berdasarkan usulan dari 
Penanggung jawab UKM Puskesmas sesuai 
hasil kajian.

Jumlah

KRITERIA 5.4.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas bersama dengan 
Penanggung jawab UKM Puskesmas 
mengidentifikasi pihak-pihak terkait baik 
lintas program maupun lintas sektor untuk 
berperan serta aktif dalam pengelolaan dan 
pelaksanaan UKM Puskesmas.

EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
bersama dengan lintas program 
mengidentifikasi peran masing-masing lintas 
program terkait.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
bersama dengan lintas sektor mengidentifikasi 
peran masing-masing lintas sektor terkait.

EP 4 4. Peran lintas program dan lintas sektor 
didokumentasikan dalam kerangka acuan.
EP 5 5. Komunikasi lintas program dan lintas sektor 
dilakukan melalui pertemuan lintas program 
dan pertemuan lintas sektor.
Jumlah

KRITERIA 5.4.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan 
dan prosedur komunikasi dan koordinasi 
program.

EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
melakukan komunikasi kepada pelaksana, 
lintas program terkait, dan lintas sektor terkait. 

EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan 
pelaksana melakukan koordinasi untuk tiap 
kegiatan dalam pelaksanaan UKM Puskesmas 
kepada lintas program terkait, lintas sektor 
terkait, dan sasaran.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan 
koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan.

Jumlah

KRITERIA 5.5.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan peraturan, 
kebijakan, dan prosedur yang menjadi acuan 
pengelolaan dan pelaksanaan UKM 
Puskesmas.

EP 2 2. Peraturan, kebijakan, prosedur, dan format-
format dokumen yang digunakan 
dikendalikan.
EP 3 3. Peraturan perundangan dan pedoman-
pedoman yang menjadi acuan dikendalikan 
sebagai dokumen eksternal.
EP 4 4. Catatan atau rekaman yang merupakan hasil 
pelaksanaan kegiatan disimpan dan 
dikendalikan.

Jumlah

KRITERIA 5.5.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan 
monitoring kesesuaian pengelolaan dan 
pelaksanaan UKM Puskesmas terhadap 
peraturan, pedoman, kerangka acuan, rencana 
kegiatan, dan prosedur pelaksanaan kegiatan.

EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan prosedur 
monitoring.

EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
memahami kebijakan dan prosedur 
monitoring. 
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
melaksanakan monitoring sesuai dengan 
ketentuan yang berlaku.
EP 5 5. Kebijakan dan prosedur monitoring 
dievaluasi setiap tahun.

Jumlah

KRITERIA 5.5.3.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan 
evaluasi kinerja tiap UKM Puskesmas.

EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan prosedur 
evaluasi kinerja.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
memahami kebijakan dan prosedur evaluasi 
kinerja. 
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
melaksanakan evaluasi kinerja secara periodik 
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
EP 5 5. Kebijakan dan prosedur evaluasi terhadap 
UKM Puskesmas tersebut dievaluasi setiap 
tahun.
Jumlah

KRITERIA 5.6.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab 
UKM Puskesmas melakukan monitoring 
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

EP 2 2. Hasil monitoring ditindaklanjuti untuk 
perbaikan dalam pengelolaan dan pelaksanaan 
kegiatan.

EP 3 3. Hasil monitoring dan tindak lanjut 
perbaikan didokumentasikan.

Jumlah

KRITERIA 5.6.2.
EP 1 1. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
memberikan arahan kepada pelaksana untuk 
pelaksanaan kegiatan.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
melakukan  kajian secara periodik terhadap 
pencapaian kinerja.

EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
bersama pelaksana melakukan tindak lanjut 
terhadap hasil penilaian kinerja.
EP 4 4. Hasil kajian dan tindak lanjut 
didokumentasikan dan dilaporkan kepada 
Kepala Puskesmas.

EP 5 5. Dilakukan pertemuan untuk membahas hasil 
penilaian kinerja bersama dengan Kepala 
Puskesmas.  
Jumlah

KRITERIA 5.6.3.
EP 1 1. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab 
UKM Puskesmas melakukan penilaian kinerja 
sesuai dengan  kebijakan dan prosedur 
penilaian kinerja. 
EP 2 2. Dilaksanakan pertemuan penilaian kinerja 
paling sedikit dua kali setahun.

EP 3 3. Hasil penilaian kinerja ditindaklanjuti, 
didokumentasikan, dan dilaporkan.

Jumlah

KRITERIA 5.7.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan hak dan 
kewajiban sasaran sesuai dengan kerangka 
acuan.

EP 2 2. Hak dan kewajiban sasaran 
dikomunikasikan kepada sasaran, pelaksana, 
lintas program dan lintas sektor terkait.

Jumlah

KRITERIA 5.7.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menentukan  aturan,  tata 
nilai dan budaya dalam pelaksanaan UKM 
Puskesmas yang disepakati bersama dengan 
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan 
Pelaksana.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan 
Pelaksana memahami aturan tersebut.

EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan 
Pelaksana melaksanakan aturan tersebut.

EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
melakukan tindak lanjut jika pelaksana 
melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan 
aturan tersebut.
Jumlah
.V. KEPemimpinan dan Manajemen Program Puskesmas (KMPP).

FAKTA DAN ANALISIS


Ada SK Kepala Puskesmas No.
440/002/432.302.5/SK.II/2018, tanggal 3 Januari 2018.,
tentang persyaratan kompetensi ketenagaan UKP dan
UKM Puskesmas

Ada SK Kepala Puskesmas No.


440/026/432.302.5/SK.II/2018, tanggal 6 Januari 2018
tentang Penetapan Penanggung Jawab dan pelaksana
program UKM dan UKP Puskesmas

Ada hasil analisis kompetensi Penanggung Jawab UKM

Ada rencana peningkatan kompetensi, sudah ditindak lanjuti


dengan penyampaian usulan ke Dinas Kesehatan Kabupaten

Ada SK Kepala Puskesmas No.


440/007/432.302.5/SK.II/2018, tanggal 2 Januari 2018,
tentang Kewajiban mengikuti program Orientasi bagi
kepala puskesmas,pegawai baru/pemegang program
baru

Ada kerangka Acuan Program Orientasi untuk


Penanggung jawab maupun pelaksana yang baru
ditugaskan.

Ada SOP Pelaksanaan Orientasi dan tidak ada


pelaksanaan orientasi terhadap Pj dan pelaksana UKM

Tidak ada PJ atau pelaksana kegiatan UKM yang


mengikuti program orientasi
Kerangka acuan kegiatan UKM memuat tujuan, sasaran, tata
nilai UKM Puskesmas, namun belum untuk semua kegiatan
UKM esensial dan pengembangan

Dilaksanakan sosialisasi tentang tujuan, sasaran dan tatanilai


kepada pelaksana, lintas program dan lintas sektor namun
belum dilakukan terhadap sasaran. Ada notulen pertemuan
namun tidak lengkap.

Dilakukan evaluasi tentang kejelasan informasi yang


disampaikan pada saat sosialisasi tujuan, sasaran, dan tata
nilai terhadap lintas program, maupun lintas sektor,namun
belum dilakukan terhadap sasaran

Dilakukan pembinaan oleh penanggungjawab UKM


kepada pelaksana kegiatan UKM, melalui pertemuan
monitoring, namun tidak dilakukan melalui supervisi
dan pembinaan melalui tatap muka langsung

Ada bukti pelaksanaan pertemuan pembinaan tentang


penjelasan tujuan, tahapan pelaksanaan kegiatan, dan teknis
pelaksanaan kegiatan melalui pertemuan internal UKM, ada
notulen dan namun tidak lengkap.

Ada jadwal pembinaan, dilaksanakan pembinaan namun


belum dilakukan secara periodik

Ada bukti pelaksanaan komunikasi tentang tujuan, tahapan,


jadual pelaksanaan kegiatan, kepada lintas program dan
lintas sektor

Ada bukti pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan


kegiatan dengan LP dan LS, ada notulen dan namun tidak
lengkap
Ada bukti kesepakatan peran masing2 LP/LS terkait yang
diidentifikasi namun belum disepakati melalui lokakarya mini
lintas program, lokakarya mini lintas sektor.

Tidak dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap


pelaksanaan komunikasi dan koordinasi LP dan LS, segera
setelah selesai pertemuan

Dilakukan identifikasi risiko terhadap lingkungan dan


masyarakat akibat pelaksanaan kegiatan UKM, ada hasil
identifikasi yang dituangkan dalam register resiko untuk
semua kegiatan UKM
Ada matriks hasil analisis risiko, untuk semua kegiatan
UKM

Ada rencana pencegahan dan minimalisasi risiko untuk


semua kegiatan UKM

Ada matriks rencana upaya pencegahan dan


minimalisasi risiko, ada bukti pelaksanaannya untuk
semua kegiatan UKM

Ada bukti pelaksanaan pertemuan untuk evaluasi


terhadap upaya pencegahan dan minimalisasi risiko, ada
notulen dan namun tidak lengkap

Tidak ada kejadian yang tak diharapkan dalam


pelaksanaan kegiatan
Ada SK Kepala Puskesmas No
440/05/432.302.5/SK.V/2018, tanggal 6 Januari 2018,
tentang memfasilitasi peran serta masyarakat dan
sasaran dalam program UKM

Ada rencana kegiatan, kerangka acuan, SOP


pemberdayaan masyarakat

Ada SOP pelaksanaan SMD, ada bukti keterlibatan


masyarakat dalam pelaksanaan SMD, ada dokumentasi
pelaksanaan dan hasil SMD

Ada SOP Komunikasi dengan masyarakat dan sasaran


UKM Puskesmas namun tidak ditemukan bukti
pelaksanaan komunikasi dengan masyarakat

Ada pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas yang


bersumber biaya dari masyarakat, namun tidak ada
bukti kegiatan tersebut diintegrasikan kedalam RUK dan
RPK

Ada RUK Puskesmas dengan kejelasan kegiatan untuk


semua kegiatan UKM esensial dan pengembangan

Ada RPK Puskesmas, dengan kejelasan kegiatan untuk


semua kegiatan UKM esensial dan pengembangan

Ada RUK dan RPK dengan kejelasan sumber pembiayaan


untuk semua kegiatan UKM esensial dan
pengembangan

Ada kerangka acuan, untuk semua kegiatan UKM


esensial dan pengembangan

Ada jadual kegiatan untuk semua kegiatan UKM esensial


dan pengembangan
Ada bukti pelaksanaan kajian kebutuhan masyarakat
melalui SMD
Ada bukti pelaksanaan kajian kebutuhan dan harapan
sasaran

Ada bukti pelaksanaan pembahasan kajian kebutuhan


dan harapan masyarakat dan sasaran, ada hasilnya yang
tertuang dalam RUK Puskesmas

Ada pertemuan pembahasan kajian kebutuhan dan


harapan masyarakat dan sasaran, ada hasilnya yang
tertuang dalam RPK Puskesmas

Ada jadual pelaksanaan kegiatan namun belum


sepenuhnya mempertimbangkan usulan
masyarakat/sasaran

Ada bukti pelaksanaan monitoring, ada hasil monitoring


namjun belum dilakukan secara berkala, dan untuk
semua kegiatan UKM esensial, dan kegiatan UKM
pengembangan

Ada SOP monitoring, jadual dan pelaksanaan


monitoring, dan ada hasil pelaksanaan monitoring

Ada SOP pembahasan hasil monitoring, ada bukti


pembahasan, hasil pembahasan, dan rekomendasi hasil
pembahasan untuk semua kegiatan UKM, ada notulen
pertemuan pembahasan dan namun tidak lengkap

Ada penyesuaian rencana yang harus dilakukan


berdasarkan hasil monitoring, namun belum untuk
semua kegiatan UKM yang menghadapi permasalahan
Ada SOP Perubahan rencana kegiatan, ada pertemuan
pembahasan perubahan rencana, ada notulen dan
lengkap

Keseluruhan proses dan hasil monitoring untuk semua


kegiatan UKM belum di dokumentasikan secara lengkap

Keseluruhan proses dan hasil monitoring belum di


dokumentasikan dengan baik

Ada dokumen uraian tugas penanggung jawab kegiatan


UKM

Ada dokumen uraian tugas pelaksana lengkap untuk


semua pelaksana kegiatan UKM esensial, dan pelaksana
kegiatan UKM pengembangan
Ada dokumen uraian tugas, yang, memuat tanggung
jawab dan kewenangan untuk semua pelaksana
kegiatan UKM

Ada dokumen uraian tugas yang memuat tugas pokok


dan integrasi untuk semua Pelaksana kegiatan UKM

Ada bukti pelaksanaan sosialisasi uraian tugas kepada


pengemban tugas
Ada bukti dokumen uraian tugas didistribusikan kepada
pengemban tugas
Ada bukti pelaksanaan sosialisasi uraian tugas kepada
lintas program terkait. Ada notulen pertemuan dan
lengkap

Dilakukan monitoring pelaksanaan uraian tugas


terhadap Penanggung Jawab UKM, namun tidak
ditemukan bukti pelaksanaannya

Dilakukan monitoring terhadap pelaksana dalam


melakukan tugas berdasarkan uraian tugas namun tidak
ditemukan bukti pelaksanaannya
Tidak ada penyimpangan pelaksanaan uraian tugas yang
dilakukan oleh Penanggung Jawab UKM

Tidak ada penyimpangan pelaksanaan uraian tugas oleh


pelaksana kegiatan UKM

Ada SK Kepala Puskesmas No.


440/046/432.302.5/SK.V/2018, tanggal 6 Januari 2018,
tentang Kajian ulang uraian tugas, tidak ada SOP Kajian
Ulang Uraian Tugas

Belum dilakukan pelaksanaan kajian ulang terhadap


uraian tugas, karena belum cukup satu tahun sesuai SK
Kepala Puskesmas

Belum dilakukan kajian ulang terhadap uraian tugas,


karenanya belum dilakukan revisi terhadap uraian tugas

Tidak ada perubahan uraian tugas yang ditetapkan oleh


Kepala Puskesmas berdasarkan usulan Penanggung
Jawab UKM sesuai hasil kajian, karena memang belum
waktunya dilakukan kajian ulang uraian tugas

Ada hasil identifikasi Lintas Program dan Lintas Sektor


yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan UKM. Ada
daftar lintas sektor yang dapat berperan dalam
pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas
untuk semua kegiatan UKM

Ada uraian peran lintas program, namun belum lengkap


untuk semua kegiatan UKM esensial, dan kegiatan UKM
pengembangan.
Ada uraian peran lintas sektor, namun belum lengkap
untuk semua kegiatan UKM esensial dan kegiatan UKM
pengembangan

Ada kerangka acuan kegiatan yang memuat peran LP/LS,


namun belum untuk semua kegiatan UKM

Ada bukti pelaksanaan komunikasi melalui pertemuan


LP dan LS

Ada SK Kepala Puskesmas No.


440/013/432.302.5/SK.I/2018, tanggal 3 Januari 2018
tentang Koordianasi dan interagsi program dan
pelayanan Puskesmas, ada SOP Mekanisme Koordinasi
dan integrasi Lintas program dan lintas Program.

Ada bukti pelaksanaan komunikasi dengan LP dan LS


mencakup semua kegiatan UKM, ada notulen namun
tidak lengkap

Ada bukti pelaksanaan koordinasi dengan LP dan LS


serta sasaran mencakup semua kegiatan UKM, melalui
pertemuan internal UKM, mini lokakarya bulanan dan
tribulanan

Ada bukti yang menunjukkan bahwa Penanggung Jawab


UKM melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
koordinasi LP namun belum dilakukan terhddap
pertemusn LS

Ada SK Kepala Puskesmas No.


440/100/432.302.5/SK.V/2018, tanggal 10 Januari 2018,
tentang peraturan, kebijakan dan prosedur-prosedur
yang digunakan sebagai acuan dalam pengelolaan dan
pelaksanaan UKM

Ada Panduan Pengendalian dokumen Kebijakan SOP,


dan format-format dokumen, namun tidak ada bukti
bahwa dokumen yang digunakan telah dikendalikan
dengan benar
Ada SOP Pengendalian dokumen eksternal, namun tidak
ditemukan bukti pengendalian dokumen eksternal

Ada SOP penyimpanan dan pengendalian arsip


perencanaan dan penyelenggaraan UKM Puskesmas,
namun pelaksanaaan pengendalian dokumen belum
dilakukan

Ada SK Kepala Puskesmas No.


440/046/432.302.5/SK.V/2018, tanggal 6 Januari 2018,
tentang kebijakan monitoring kesesuaian Pengelolaan
dan Pelaksanaan UKM terhadap peraturan, pedoman,
kerangka acuan, rencana kegiatan dan prosedur
pelaksanaan kegiatan

Ada SOP Monitoring, ada jadual monitoring, namun


belum dilaksanakan sebagaiman mestinya

Ada bukti bahwa Penanggungjawab memahami


kebijakan dan prosedur monitoring

Belum dilakukan monitoring sesuai dengan ketentuan.

Belum dilaksanaan evaluasi kebijakan dan prosedur


monitoring, karena belum satu tahun sejak
diterbitkannya SK kepala Pusesmas

Ada SK Kepala Puskesmas No.


440/131/432.302.5/SK.V/2018, tanggal 1 Februari 2018
tentang Evaluasi Kinerja UKM

Ada SOP Evaluasi Kinerja kegiatan UKM

Ada bukti bahwa Penanggungjawab memahami


kebijakan dan prosedur evaluasi kinerja

Ada SOP Evaluasi Kinerja, dilakukan evaluasi kinerja


namun belum secara periodik, ada hasil evaluasi untuk
semua kegiatan UKM esensial dan pengembangan
Belum dilakukan evaluasi terhadap kebijakan dan
prosedur evaluasi UKM Puskesmsas, karena kebijakan
SOP belum berusia 1 tahun

Ada SOP Monitoring kesesuaian proses pelaksanaan


program kegiatan UKM. Ada bukti pelaksanaan
monitoring, ada proses pembahasan hasil monktoring.
Ada notulen namun tidak lengkap

Ada hasil monitoring, rencana tindak lanjut dan bukti


pelaksanaan tindak lanjut hasil monitoring tiap kegiatan
UKM, namun belum dilakukan secara periodik

Ada hasil montoring dan tindak lanjut tiap kegiatan


UKM esensial dan pengembangan, namun belum
didokumentasikan dengan baik

Ada bukti pelaksanaan pengarahan kepada pelaksana,


ada notulen pertemuan dan namun tidak lengkap

Ada bukti pelaksanaan kajian terhadap pencapaian


kinerja, namun belum dilakukan secara periodik, ada
matriks hasil pencapaian kinerja untuk semua kegiatan
UKM esensial dan pengembangan

Ada bukti pelaksanaan tindak lanjut terhadap hasil


penilaian kinerja namun belum untuk semua kegiatan
UKM yang bermasalah

Belum dilakukan pendokumentasian secara baik dan


lengkap hasil pemnilaian kinerja untuk semua kegiatan
evaluasi

Ada bukti pelaksanaan pertemuan penilaian kinerja, ada


notulen pertemuan dan namun tidak lengkap

Ada hasil penilaian kinerja sesuai kebijakan dan


prosedur penilaian kinerja namun belum untuk semua
kegiatan UKM esensial dan pengembangan
Ada SOP dan Kerangka Acuan Penilaian Kinerja, ada
bukti pelaksanaan pertemuan penilaian kinerja, ada
notulen pertemuan dan namun tidak lengkap

Tidak ada bukti tindak lanjut yang didokumentasikan


namun tidak lengkap, dan tidak ditemukan bukti
laporan ke Dinas Kesehatan

Ada SK Kepala Puskesmas No.


440/032/432.302.5/SK.II/2018, tanggal 6 Januari 2018,
tentang Hak dan Kewajiban sasaran program dan
pasien/pengguna pelayanan Puskesmas

Ada bukti pelaksanaan sosialisasi Hak dan Kewajiban


Sasaran, kepada sasaran, pelaksana, LP dan LS. Ada
notulen pertemuan sosilisasi dan namun tidak lengkap

Ada SK Kepala Puskesmas Ada SK Kepala Puskesmas No.


440/048/432.302.5/SK.II/2018, tanggal 6 Januari 2018
tentang visi, misi, tujuan, sasaran, tata nilai dan budaya
pelayanan

Dilakukan sosialisasi aturan internal dan tatanilai kepada


PJ dan pelaksana. Ada bukti bahwa Penanggungjawab
UKM memahami aturan, tatanilai, dan budaya dalam
penyelenggaraan UKM Puskesmas, namun belum
semua pelaksana memahami atutran tersebut

Ada bukti bahwa Penanggungjawab melaksanakan


aturan, tatanilai, dan budaya dalam penyelenggaraan
UKM Puskesmas, namun belum semua pelakasana

Ada pelaksana kegiatan UKM yang belum melakukan


tindakan yang tidak sesuai aturan tatanilai dan budaya.
Tidak ada bukti tindak lanjut terhadap penyimpangan
tersebut,
kesmas (KMPP).

REKOMENDASI
Semua kerangka acuan kegitan UKM harus memuat tujuan,
sasaran dan tatanilai

Lakukan sosialisasi terhadap sasaran. Perbaiki dan lengkapi


notulen dengan rekaman proses pembahasan dalam
pertemuan

Kejelasan penyampaian informasi harus dievaluasi untuk


setiap pertemuan sosialisasi yang dilakukan

Lakukan pembinaan melalui pertemuan berkala, supervisi


tatap muka

Notulen harus dibuat dengan lengkap yang antara lain harus


memuat judul pertemuan, topik bahasan, penyampaian,
diskusi tanya jawab, kesimpulan dan rekomendasi

Lakukan pembinaan melalui pertemuan berkala, supervisi


tatap muka

Notulen harus dibuat dengan lengkap yang antara lain harus


memuat judul pertemuan, topik bahasan, penyampaian,
diskusi tanya jawab, kesimpulan dan rekomendasi
Lakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan
komunikasi dan koordinasi

Notulen harus dibuat dengan lengkap yang antara lain harus


memuat judul pertemuan, topik bahasan, penyampaian,
diskusi tanya jawab, kesimpulan dan rekomendasi
Setiap melaksanakan komunikasi dengan masyarakat
haruslah dibuktikan dengan dokumen yang sesual

Semua kegiatan UKM yang bersumber biaya dari masyarakat


dan swasta sehary=usnya diintegrasikan kedalam RUK dan
RPK
Penyusunan jadwal pelaksanaan kegiaan sebaiknya disusun
dengan memperhatikan ususlan masyaraka

Lakukan pelaksanaan monitoring secara berkalai setiap bulan


sekaliuntuk semua kegiatan UKM

Notulen harus dibuat dengan lengkap yang antara lain harus


memuat judul pertemuan, topik bahasan, penyampaian,
diskusi tanya jawab, kesimpulan dan rekomendasi

Lakukan penyesuaian rencana kegiatan terhadap semua


kegiatan UKM yang bermaslah berdasarkan hasil monitoring
Keseluruhan proses dan hasil monitoring harus di
dokumentasikan sesuai dengan pedoman

Keseluruhan proses dan hasil pembahasan rencana kegiatan


harus di dokumentasikan dengan baik

Lakukan monitoring pelaksanaan uraian tugas sesuai dengan


uraian tugas secara berkelanjutan

Lakukan monitoring pelaksanaan uraian tugas sesuai dengan


uraian tugas secara berkelanjutan
Lakukan identifikasi peran masing masing lintas program
untuk semua kegiatan UKM
Lakukan identifikasi peran masing masing lintas sektor untuk
semua kegiatan UKM

Dokumentasikan peran lintas sektor dalam kerangka acuan


dalam semua kegiatan UKM

Notulen harus dibuat dengan lengkap yang antara lain harus


memuat judul pertemuan, topik bahasan, penyampaian,
diskusi tanya jawab, kesimpulan dan rekomendasi

Notulen harus dibuat dengan lengkap yang antara lain harus


memuat judul pertemuan, topik bahasan, penyampaian,
diskusi tanya jawab, kesimpulan dan rekomendasi

Lakukan evaluasi terhadap pelaksanaan setiap pertemuan


segera sesudah melakukan pertemuan koordinasi

Laksanakan pengendalian dokumen yang digunakan sesuai


Pedoman dan SOP Pengendalian dokumen
Laksanakan pengendalian dokumen eksternal yang
digunakan sesuai Pedoman dan SOP Pengendalian dokumen
eksternal

Kendalikan semua dokumen yang berkaitan dengan semua


kegiatan UKM

Lakukan monitoring kesesuaian pelaksanaan kegiatan


dengan peraturan, prosedur, dan pedoman yang dijadikan
acuan

Lakukan monitoring kesesuaian pelaksanaan kegiatan


dengan peraturan, prosedur, dan pedoman yang dijadikan
acuan

Lakukan evaluasi kinerja secara periodik untuk semua


kegiatan UKM
Lakukan evaluasi terhadap kebijakan evaluasi kinerja
terhadap UKM Puskesmas sesudah kebijakan dan SOP
berusia satu tahun

Notulen harus dibuat dengan lengkap yang antara lain harus


memuat judul pertemuan, topik bahasan, penyampaian,
diskusi tanya jawab, kesimpulan dan rekomendasi

Monitoring harus dilakukan secara periodik dan hasilnya


ditindaklanjuti untuk perbaikan pengelolaan dan
pelaksanaan kegiatan

Hasil monitoring dan tindak lanjut perbaikan yang dilakukan


secara periodik harus di dokumentasikan secara lengkap dan
baik

Perbaiki dan lengkapi notulen dengan rekaman proses


pembahasan dalam pertemuan

Lakukan kajian pencapaian kinerja secara periodik terhadap


semua kegiatan UKM

Lakukan tindak lanjut terhadap hasil kajian pencapaian


kinerja secara periodik untuk semua kegiatan UKM yang
bermasalah

Dokumentasikan hasil kajian dan pelaksanaan tindak lanjut


pencapaian kinerja secara periodik untuk semua kegiatan
UKM dan hasilnya laporken kepada Kepala Puskesmas

Perbaiki dan lengkapi notulen dengan rekaman proses


pembahasan dalam pertemuan

Lakukan penilaian kinerja sesuai dengan kebijakan kepala


Puskesmas
Notulen harus lengkap dan antara lain memuat rekaman
diskusi dalam pembahasan

Hasil penilaian kinerja harus didokumentasikan dengan


lengkap untuk semua kegiatan evaluasi dan hasilnya
dilaporkan ke Dinas Kesehatan

Notulen harus lengkap dan antara lain memuat rekaman


diskusi dalam pembahasan

Lakukan sosialisasi ulang aturan tata nilai dan budaya


sehiingga semua pelaksana memahami aturan tersbut

Semua pelaksana harus melaksanakan aturan, tatanilai dan


budaya dalam penyelenggaraan UKM Puskesmas

Semua pelaksana yang belum melaksanakan aturan, tatanilai


dan budaya dalam penyelenggaraan UKM Puskesmas, harus
ditindak lanjuti
BAB. VI. Sasaran Kinerja dan MD

Puskesmas PANAGUAN
Kab./Kota PAMEKASAN
Tanggal 4 - 8 NOVEMBER 2018
Surveior dr ANASRUL, SR

KRITERIA 6.1.1.
EP 1 1. Ada komitmen Kepala Puskesmas, Penanggung 
jawab UKM Puskesmas dan Pelaksana untuk 
meningkatkan kinerja pengelolaan dan 
pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas secara 
berkesinambungan.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan 
peningkatan kinerja dalam pengelolaan dan 
pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 3 3. Kepala Puskesmas menetapkan tata nilai dalam 
pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan.

EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan 
Pelaksana memahami upaya perbaikan kinerja dan 
tata nilai yang berlaku dalam pelaksanaan kegiatan 
UKM Puskesmas.

EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas menyusun 
rencana perbaikan kinerja yang merupakan bagian 
terintegrasi dari perencanaan mutu Puskesmas.

EP 6 6. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
memberikan peluang inovasi kepada pelaksana, 
lintas program, dan lintas sektor terkait untuk 
perbaikan kinerja pengelolaan dan pelaksanaan 
UKM Puskesmas.
Jumlah

KRITERIA 6.1.2.
EP 1 1. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama 
pelaksana melakukan pertemuan  membahas 
kinerja dan upaya perbaikan yang perlu dilakukan.

EP 2 2. Penilaian kinerja dilakukan berdasarkan 
indikator-indikator kinerja yang ditetapkan untuk 
masing-masing UKM Puskesmas mengacu kepada 
Standar Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota, dan 
Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan 
Pelaksana menunjukkan komitmen untuk 
meningkatkan kinerja  secara berkesinambungan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama 
dengan Pelaksana menyusun rencana perbaikan 
kinerja berdasarkan hasil monitoring dan penilaian 
kinerja. 
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama 
dengan pelaksana melakukan perbaikan kinerja 
secara berkesinambungan.
Jumlah

KRITERIA 6.1.3.
EP 1 1. Keterlibatan lintas program dan lintas sektor 
terkait dalam pertemuan monitoring dan evaluasi 
kinerja.
EP 2 2. Lintas program dan lintas sektor terkait 
memberikan saran-saran inovatif untuk perbaikan 
kinerja.

EP 3 3. Lintas program dan lintas sektor terkait 
berperan aktif dalam penyusunan rencana 
perbaikan kinerja.

EP 4 4. Lintas program dan lintas sektor terkait 
berperan aktif dalam pelaksanaan perbaikan 
kinerja.

Jumlah

KRITERIA 6.1.4.
EP 1 1. Dilakukan survei untuk memperoleh masukan 
dari tokoh masyarakat, lembaga swadaya 
masyarakat dan/atau sasaran dalam upaya untuk  
perbaikan kinerja.
EP 2 2. Dilakukan pertemuan bersama dengan tokoh 
masyarakat, lembaga swadaya masyarakat 
dan/atau sasaran untuk memberikan masukan 
perbaikan kinerja.
EP 3 3. Ada keterlibatan tokoh masyarakat, lembaga 
swadaya masyarakat dan/atau sasaran dalam 
perencanaan perbaikan kinerja.
EP 4 4. Ada keterlibatan tokoh masyarakat, lembaga 
swadaya masyarakat dan/atau sasaran dalam 
pelaksanaan kegiatan perbaikan kinerja.
Jumlah

KRITERIA 6.1.5.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan dan 
prosedur pendokumentasian kegiatan perbaikan 
kinerja.

EP 2 2. Kegiatan perbaikan kinerja didokumentasikan 
sesuai prosedur yang ditetapkan.
EP 3 3. Kegiatan perbaikan kinerja disosialisasikan 
kepada pelaksana, lintas program dan lintas sektor 
terkait.
Jumlah

KRITERIA 6.1.6.
EP 1 1. Kepala Puskesmas bersama dengan 
Penanggung jawab UKM Puskesmas menyusun 
rencana kaji banding.
EP 2 2. Kepala Puskesmas bersama dengan 
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan 
Pelaksana menyusun instrumen kaji banding.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama 
dengan Pelaksana melakukan kegiatan kaji 
banding.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama 
dengan Pelaksana mengidentifikasi peluang 
perbaikan berdasarkan hasil kaji banding yang 
dituangkan dalam rencana perbaikan kinerja.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama 
dengan Pelaksana melakukan perbaikan kinerja. 
EP 6 6. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
melakukan evaluasi kegiatan kaji banding.

EP 7 7. Penanggung jawab UKM Puskesmas 
melakukan evaluasi terhadap perbaikan kinerja 
setelah dilakukan kaji banding.
Jumlah
BAB. VI. Sasaran Kinerja dan MDGs. (SKM).

FAKTA DAN ANALISIS

Dilakukan pertemuan dalam rangka penggalangan komitmen


bersama, ada notulen pertemuan dan namun tidak lengkap

Ada SK Kepala Puskesmas No.440/147/432.302.5/SK.VI/2018,


tanggal 1 April 2018 tentang peningkatan kinerja Upaya
Kesehatan Masyarakat

Ada SK Kepala Puskesmas Ada SK Kepala Puskesmas No.


440/048/432.302.5/SK.II/2018, tanggal 6 Januari 2018 tentang
visi, misi, tujuan, sasaran, tata nilai dan budaya pelayanan

Dilakukan sosialisasi tentang kebijakan peningkatan kinerja, dan


tata nilai dalam pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan; ada
bukti bahwa Penanggung jawab dan Pelaksana UKM Puskesmas
memahami upaya perbaikan kinerja dan tata nilai

Ada rencana perbaikan kinerja, namun tidak lengkap untuk


semua kegiatan UKM esensial, dan kegiatan UKM
pengembangan yang menghadapi permasalahan dan belum
dilakukan secara berkala sesuai keputusan kepala Puskesmas.
Tidak ditemukan bukti pelaksanaan tindak lanjut

Dilakukan pembahasan inovasi pelaksanaan kegiatan


berdasarkan proses PDCA, melalui forum komunikasi untuk
sasaran dan LP, namun belum dilaksanakan untuk lintas sektor.
Ada notulen pertemuan namun tidak lengkap
Dilakukan pertemuan pembahasan pencapaian kinerja, namun
belum dilakukan secara berkala dan berkesinambungan. Ada
notulen namun tidak lengkap

Ada indikator penilaian kinerja, ada hasil penilaian kinerja untuk


semua kegiatan UKM esensial, dan kegiatan UKM
pengembangan

Belum dilakukan penggalangan komitmen internal UKM


(Penanggungjawab dan Pelaksana kegiatan UKM} untuk
meningkatkan kinerja secara berkesinambungan

Ada rencana perbaikan kinerja berdasarkan hasil monitoring,


namun belum dilakukan untuk semua kegiatan UKM yang
bermasalah

Ada bukti pelaksanaan perbaikan kinerja berdasarkan hasil


monitoring, namun belum dilakukan secara berkesinambungan

Dilaksanakan pertemuan monitoring dan evaluasi kinerja yang


melibatkan LP, namun belum untuk LS terkait

Ada bukti bahwa Lintas Program dilibatkan dalam pertemuan


monitoring dana evaluasi kinerja, namun belum untuk lintas
sektor.

Ada keterlibatan Lintas Program dalam penyusunan rencana


perbaikan kinerja, namun tidak ditemukan bukti keterlibatan
lintas sektor berperan aktif dalam penyusunan rencana
perbaikan kinerja

Ada bukti Lintas Program berperan aktif dalam pelaksanaan


perbaikan kinerja, namun tidak ditemukan bukti keterlibatan
Lintas Sektor dalam pelaksanaan perbaikan kinerja
Belum pernah dilaksanaan survei untuk memperoleh masukan
dari tokoh masyarakat, LSM, dan/atau sasaran, untuk
mendapatkan masukan dalam perbaikan kinerja

Belum dilakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat, lembaga


swadaya masyarakat dan/atau sasaran untuk mendapatkan
masukan perbaikan kinerja.

Tidak ditemukan bukti keterlibatan tokoh masyarakat, LSM dan


atau sasaran dalam penyusunan perencanaan perbaikan kinerja.

Tidak ditemukan bukti keterlibatan tokoh masyarakat, LSM, dan


sasaran dalam pelaksanaan perbaikan kinerja

Ada SK Kepala Puskesmas No. 440/010/432.302.5/SK.II/2018,


tanggal 2 Januari 2018, tentang Pendokumentasian Kegiatan
Perbaikan Kinerja. Ada SOP Pendokumentasian kegiatan
perbaikan kinerja, namun perlu perbaikan

Sudah dilakukan pendokumentasian kegiatan perbaikan kinerja


sesuai prosedur, namun tidak lengkap
Tidak ditemukan bukti adanya kegiatan sosialisasi kegiatan
perbaikan kinerja kepada pelaksana, LP, namun belum untuk LS
terkait

Ada rencana pelaksanaan kaji banding kegiatan UKM


Puskesmas, dan namun tidak lengkap

Ada instrumen kaji banding yang disusun bersama dengan


Penanggung Jawab dan pelaksana kegiatan UKM, namun tidak
lengkap
Ada laporan hasil pelaksanaan kaji banding berdasarkan hasil
pembahasan dengan seluruh peserta kaji banding, namun masih
belum lengkap

Tidak ditemukan bukti pelaksanaan identifikasi peluang


perbaikan berdasarkan hasil kaji banding. Tidak ada rencana
perbaikan pelaksanaan kegiatan UKM berdasarkan hasil kaji
banding
Belum disusun rencana perbaikan kinerja berdasar hasil kaji
banding

Belum dilakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan kaji banding.

Belum dilakukan evaluasi perbaikan kinerja sesudah


pelaksanaan kegiatan kaji banding
).

REKOMENDASI

Notulen harus dibuat secara lengkap dan antara lain memuat


rekamandiskusi/pembahasan dalam pertemuan

Lakukan evaluasi kinerja secara berkala sesuai keputusan kepala


Puskesmas, untuk semua kegiatan UKM, dan tindak lanjuti
hasilnya

Lakukan pembahasan peluang inovasi dengan sasaran, Lintas


program dan Lintas sektor terkait. Notulen harus dibuat secara
lengkap dan antara lain memuat rekamandiskusi/pembahasan
dalam pertemuan
Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama pelaksana harus
melakukan pertemuan membahas kinerja secara berkala dan
berkesinambungan sesuai dengan keputusan kepala Puskesmas,
dan hasilnya digunakan untuk melakukan upaya perbaikan yang
perlu dilakukan.

Lakukan penggalangan komitmen internal UKM untuk


peningkatkan kinerja secara berkesinambungan

Rencana perbaikan kinerja harus disusun untuk semua kegiatan


UKM yang mengalami permasalahan

Perbaikan kinerja harus daksanakan sesuai rencana untuk semua


kegiatan UKM yang bermasalah secara berkala (3 bulan sakali,
seusai keputusan Ka Puskesmas)

Libatkan Lintas Sektor dalam pertemuan monitoring dan evaluasi


kinerja.

Lintas Sektor perlu di dilibatkan dalam pertemuan monitoring dan


evaluasi kinerja, agar diperoleh saran2 inovasi kegiatan yang
dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang ditemukan

Libatkan Lintas Sektor dalam penyusunan dan perbaikan kinerja

Libatkan Lintas Sektor dalam pelaksanaan perbaikan kinerja


Lakukan survei untuk mendapatkan masukan dari tokoh
masyarakat, LSM, dan/atau sasaran dalam upaya untuk perbaikan
kinerja

Lakukan pertemuan untuk mendapatkan masukan dari tokoh


masyarakat, LSM, dan/atau sasaran dalam upaya untuk perbaikan
kinerja

Libatkan tokoh masyarakat/LSM dan atau sasaran dalam


perencanaan perbaikan kinerja

Libatkan tokoh masyarakat/LSM dan atau sasaran dalam


pelaksanaan perbaikan kinerja

Lakukan pendokumentasian perbaikan kinerja untuk semua


kegiatan UKM secara lengkap dan berkesinambungan

Lakukan sosialisasi kegiatan perbaikan kinerja kepada Lintas


Sektor terkait

Siapkan rencana kaji banding secara lengkap dengan sebaik-


baiknya

Instrumen harus dirancang dengan baik dan lengkap agar hasil


yang didapatkan lebih maksimal

Laporan kaji banding harus dibahas disusun dan bersama dengan


seluruh peserta kaji banding

Identifikasi peluang peluang perbaikan berdasarkan hasil kaji


banding harus dilaksanakan setelah selesai pelaksanaan kegiatan
kaji banding, dan hasil digunakan untuk menyusun rencana
perbaikan
Penanggung Jawab dan pelaksana UKM harus melakukan upaya
perbaikan kinerja berdasarkan hasil kaji banding
Pelaksanaan kaji banding harus di evaluasi setelah selesai
melaksanakan kaji banding untuk mendapatkan masukan
perbaiikan pelaksanaan kaji banding dimasa depan

Evaluasi perbaikan kinerja sesudah pelaksanaan kaji banding


harus dilakukan
2
BAB.VII. Layanan Klinis yang Berorien
Puskesmas PANAGUAN
Kab./Kota PAMEKASAN
Tanggal 4 - 8 NOVEMBER 2018
Surveior dr SITI NOOR ZAENAB, Mkes

KRITERIA 7.1.1. Elemen Penilaian


EP 1 1.  Tersedia prosedur pendaftaran. 
EP 2 2.  Tersedia bagan alur pendaftaran.
EP 3 3.  Petugas mengetahui dan mengikuti 
prosedur tersebut. 
EP 4 4.  Pelanggan mengetahui dan mengikuti alur 
yang ditetapkan. 
EP 5 5.  Terdapat cara mengetahui bahwa 
pelanggan puas terhadap proses pendaftaran.

EP 6 6.  Terdapat  tindak lanjut jika pelanggan tidak 
puas
EP 7 7.  Keselamatan pelanggan terjamin di tempat 
pendaftaran. 

Jumlah

KRITERIA 7.1.2.
EP 1 1. Tersedia media informasi tentang 
pendaftaran di tempat pendaftaran
EP 2 2. Semua pihak yang membutuhkan informasi 
pendaftaran memperoleh informasi sesuai 
dengan yang dibutuhkan
EP 3 3. Pelanggan dapat memperoleh informasi lain 
tentang sarana pelayanan, antara lain tarif, 
jenis pelayanan, rujukan, ketersediaan tempat 
tidur untuk Puskesmas perawatan/rawat inap 
dan informasi lain yang dibutuhkan

EP 4 4. Pelanggan mendapat tanggapan sesuai yang 
dibutuhkan ketika meminta informasi kepada 
petugas 
EP 5 5. Tersedia informasi tentang kerjasama 
dengan fasilitas rujukan lain 
EP 6 6. Tersedia informasi tentang bentuk 
kerjasama dengan fasilitas rujukan lain
Jumlah

KRITERIA 7.1.3.
EP 1 1. Hak dan kewajiban pasien/keluarga 
diinformasikan selama proses pendaftaran 
dengan cara dan bahasa yang dipahami oleh 
pasien dan/keluarga
EP 2 2. Hak dan kewajiban pasien/keluarga 
diperhatikan oleh petugas selama proses 
pendaftaran 
EP 3 3. Terdapat upaya agar pasien/keluarga  dan 
petugas memahami hak dan kewajiban 
masing-masing
EP 4 4. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang 
terlatih dengan memperhatikan hak-hak 
pasien/ keluarga pasien 
EP 5 5. Terdapat kriteria petugas yang bertugas di 
ruang pendaftaran
EP 6 6. Petugas tersebut bekerja dengan efisien, 
ramah, dan responsif terhadap kebutuhan 
pelanggan 
EP 7 7. Terdapat  mekanisme koordinasi petugas di 
ruang pendaftaran dengan unit lain/ unit 
terkait agar  pasien/ keluarga pasien 
memperoleh pelayanan
EP 8 8. Terdapat upaya Puskemas memenuhi hak 
dan kewajiban pasien/keluarga, dan petugas 
dalam proses pemberian pelayanan di 
Puskesmas
Jumlah

KRITERIA 7.1.4.
EP 1 1. Tersedia tahapan dan prosedur pelayanan 
klinis yang dipahami oleh petugas

EP 2 2. Sejak awal pasien/keluarga memperoleh 
informasi dan paham terhadap tahapan dan 
prosedur pelayanan klinis 
EP 3 3. Tersedia daftar jenis pelayanan di 
Puskesmas berserta jadwal pelayanan
EP 4 4. Terdapat kerjasama dengan sarana 
kesehatan lain untuk menjamin kelangsungan 
pelayanan klinis (rujukan klinis, rujukan 
diagnostik, dan rujuakn konsultatif)
Jumlah

KRITERIA 7.1.5.
EP 1 1. Pimpinan dan staf Puskesmas 
mengidentifikasi hambatan bahasa, budaya, 
kebiasaan, dan penghalang yang paling sering 
terjadi pada masyarakat yang dilayani
EP 2 2. Ada upaya tindak lanjut untuk mengatasi 
atau membatasi hambatan pada waktu pasien 
membutuhkan pelayanan di Puskesmas.
EP 3 3. Upaya tersebut telah dilaksanakan. 
Jumlah

KRITERIA 7.2.1.
EP 1 1. Terdapat prosedur pengkajian awal yang 
paripurna (meliputi anamesis/alloanamnesis, 
pemeriksan fisik dan pemeriksaan penunjang 
serta kajian sosial) untuk mengidentifikasi 
berbagai kebutuhan dan harapan pasien dan 
keluarga pasien mencakup pelayanan medis, 
penunjang medis dan keperawatan

EP 2 2. Proses kajian dilakukan oleh tenaga yang 
kompeten untuk melakukan kajian
EP 3 3. Pemeriksaan dan diagnosis mengacu pada 
standar profesi dan standar asuhan
EP 4 4. Prosedur pengkajian yang ada menjamin 
tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu
Jumlah

KRITERIA 7.2.2.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi informasi apa saja 
yang dibutuhkan dalam pengkajian dan harus 
dicatat dalam rekam medis
EP 2 2. Informasi tersebut meliputi informasi yang 
dibutuhkan untuk kajian medis, kajian 
keperawatan, dan kajian lain yang diperlukan
EP 3 3. Dilakukan koordinasi dengan petugas 
kesehatan yang lain untuk menjamin 
perolehan dan pemanfaatan informasi tersebut 
secara tepat waktu 
Jumlah

KRITERIA 7.2.3.
EP 1 1. Petugas Gawat Darurat Puskesmas 
melaksanakan proses triase untuk 
memprioritaskan pasien dengan kebutuhan 
emergensi. 
EP 2 2. Petugas tersebut dilatih menggunakan 
kriteria ini.
EP 3 3.  Pasien diprioritaskan atas dasar urgensi 
kebutuhan.
EP 4 4. Pasien emergensi diperiksa dan dibuat 
stabil terlebih dahulu sesuai kemampuan 
Puskesmas sebelum dirujuk ke pelayanan 
yang mempunyai kemampuan lebih tinggi
Jumlah

KRITERIA 7.3.1.
EP 1 1. Kajian dilakukan oleh tenaga kesehatan 
yang profesional dan kompeten
EP 2 2. Tersedia tim kesehatan antar profesi yang 
profesional untuk melakukan kajian jika 
diperlukan penanganan secara tim
EP 3 3. Terdapat kejelasan proses pendelegasian 
wewenang secara tertulis (apabila petugas 
tidak sesuai kewenangannya)
EP 4 4. Petugas yang diberi kewenangan telah 
mengikuti pelatihan yang memadai, apabila 
tidak tersedia tenaga kesehatan profesional 
yang memenuhi persyaratan 

Jumlah

KRITERIA 7.3.2.
EP 1 1. Tersedia peralatan dan tempat pemeriksaan 
yang memadai untuk melakukan pengkajian 
awal pasien secara paripurna
EP 2 2. Ada jaminan kualitas terhadap peralatan di 
tempat pelayanan
EP 3 3. Peralatan dan sarana pelayanan yang 
digunakan menjamin keamanan pasien dan 
petugas 
Jumlah

KRITERIA 7.4.1.
EP 1 1. Terdapat kebijakan dan prosedur yang jelas 
untuk menyusun rencana layanan medis dan 
rencana  layanan terpadu jika diperlukan 
penanganan secara tim.
EP 2 2. Setiap petugas yang terkait dalam 
pelayanan klinis mengetahui kebijakan dan 
prosedur tersebut serta menerapkan dalam 
penyusunan rencana terapi dan/atau rencana 
layanan terpadu
EP 3 3. Dilakukan evaluasi kesesuaian pelaksanaan 
rencana terapi dan/atau rencana asuhan 
dengan kebijakan dan prosedur
EP 4 4. Dilakukan tindak lanjut jika terjadi 
ketidaksesuaian antara rencana layanan 
dengan kebijakan dan prosedur
EP 5 5. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan 
dan hasil tindak lanjut.
Jumlah

KRITERIA 7.4.2.
EP 1 1. Petugas kesehatan dan/atau tim kesehatan 
melibatkan pasien dalam menyusun rencana 
layanan
EP 2 2. Rencana layanan disusun untuk setiap 
pasien dengan kejelasan tujuan yang ingin 
dicapai 
EP 3 3. Penyusunan rencana layanan tersebut 
mempertimbangkan kebutuhan biologis, 
psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai 
budaya pasien 
EP 4 4. Bila memungkinkan dan tersedia, 
pasien/keluarga pasien diperbolehkan untuk 
memilih tenaga/ profesi kesehatan 
Jumlah

KRITERIA 7.4.3.
EP 1 1. Layanan dilakukan secara paripurna untuk 
mencapai hasil yang diinginkan oleh tenaga 
kesehatan dan pasien/keluarga pasien 
EP 2 2. Rencana layanan tersebut  disusun dengan 
tahapan waktu yang jelas 
EP 3 3. Rencana layanan tersebut dilaksanakan 
dengan mempertimbangkan efisiensi 
pemanfaatan sumber daya manusia
EP 4 4. Risiko yang mungkin terjadi pada pasien 
dipertimbangkan sejak awal dalam menyusun 
rencana layanan
EP 5 5. Efek samping dan risiko pengobatan 
diinformasikan 
EP 6 6. Rencana layanan tersebut 
didokumentasikan dalam rekam medis 
EP 7 7. Rencana layanan yang disusun juga 
memuat pendidikan/penyuluhan pasien.

Jumlah
KRITERIA 7.4.4.
EP 1 1. Pasien/keluarga pasien memperoleh 
informasi mengenai tindakan 
medis/pengobatan tertentu yang berisiko yang 
akan dilakukan
EP 2 2. Tersedia formulir persetujuan tindakan 
medis/pengobatan tertentu yang berisiko 
EP 3 3. Tersedia prosedur untuk memperoleh 
persetujuan tersebut 
EP 4 4. Pelaksanaan informed consent 
didokumentasikan.
EP 5 5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut 
terhadap pelaksanaan informed consent.
Jumlah

KRITERIA 7.5.1.
EP 1 1. Tersedia prosedur rujukan yang jelas serta 
jejaring fasilitas rujukan 
EP 2 2. Proses rujukan dilakukan berdasarkan 
kebutuhan pasien untuk menjamin 
kelangsungan  layanan
EP 3 3. Tersedia prosedur mempersiapkan pasien/ 
keluarga pasien untuk dirujuk
EP 4 4. Dilakukan komunikasi dengan fasilitas 
kesehatan yang menjadi tujuan rujukan untuk 
memastikan kesiapan fasilitas tersebut untuk 
menerima rujukan.
Jumlah

KRITERIA 7.5.2.
EP 1 1. Informasi tentang rujukan disampaikan 
dengan cara yang mudah dipahami oleh 
pasien/keluarga pasien
EP 2 2. Informasi tersebut mencakup alasan 
rujukan, sarana tujuan rujukan, dan kapan 
rujukan harus dilakukan 
EP 3 3. Dilakukan  kerjasama dengan fasilitas 
kesehatan lain untuk menjamin kelangsungan 
asuhan
Jumlah

KRITERIA 7.5.3.
EP 1 1. Informasi klinis pasien atau resume klinis 
pasien dikirim ke fasilitas kesehatan penerima 
rujukan bersama pasien.
EP 2 2. Resume klinis memuat kondisi pasien.
EP 3 3. Resume klinis memuat prosedur dan 
tindakan-tindakan lain yang telah dilakukan
EP 4 4. Resume klinis memuat kebutuhan pasien 
akan pelayanan lebih lanjut 
Jumlah

KRITERIA 7.5.4.
EP 1 1. Selama proses rujukan secara langsung 
semua pasien selalu dimonitor oleh staf yang 
kompeten.
EP 2 2. Kompetensi staf yang melakukan monitor 
sesuai dengan kondisi pasien. 
Jumlah

KRITERIA 7.6.1.
EP 1 1. Tersedia pedoman dan prosedur pelayanan 
klinis 
EP 2 2. Penyusunan dan penerapan rencana layanan 
mengacu pada pedoman  dan prosedur yang 
berlaku  
EP 3 3. Layanan dilaksanakan sesuai dengan 
pedoman dan prosedur yang berlaku 
EP 4 4. Layanan diberikan sesuai dengan rencana 
EP 5 layanan
5. Layanan yang diberikan kepada pasien 
didokumentasikan
EP 6 6. Perubahan rencana layanan dilakukan 
berdasarkan perkembangan pasien.
EP 7 7. Perubahan tersebut dicatat dalam rekam 
medis
EP 8 8. Jika diperlukan tindakan medis, 
pasien/keluarga pasien memperoleh informasi 
sebelum memberikan persetujuan mengenai 
tindakan yang akan dilakukan yang 
dituangkan dalam informed consent.
Jumlah

KRITERIA 7.6.2.
EP 1 1. Kasus-kasus gawat darurat dan/atau 
berisiko tinggi yang biasa terjadi diidentifikasi

EP 2 2. Tersedia kebijakan dan prosedur 
penanganan pasien gawat darurat (emergensi)

EP 3 3. Tersedia kebijakan dan prosedur 
penanganan pasien berisiko tinggi 
EP 4 4. Terdapat kerjasama dengan sarana 
kesehatan yang lain, apabila tidak tersedia 
pelayanan gawat darurat 24 jam
EP 5 5. Tersedia prosedur pencegahan 
(kewaspadaan universal) terhadap terjadinya 
infeksi yang mungkin diperoleh akibat 
pelayanan yang diberikan baik bagi petugas 
maupun pasien dalam penanganan pasien 
berisiko tinggi.

Jumlah

KRITERIA 7.6.3.
EP 1 1. Penanganan, penggunaan dan pemberian 
obat/cairan intravena diarahkan oleh 
kebijakan dan prosedur yang baku
EP 2 2. Obat/cairan intravena diberikan sesuai 
kebijakan dan prosedur
Jumlah

KRITERIA 7.6.4.
EP 1 1. Ditetapkan indikator untuk memantau dan 
menilai pelaksanaan layanan klinis.
EP 2 2. Pemantauan dan penilaian terhadap layanan 
klinis dilakukan secara kuantitatif maupun 
kualitatif
EP 3 3. Tersedia data yang dibutuhkan untuk 
mengetahui pencapaian tujuan dan hasil 
pelaksanaan layanan klinis  
EP 4 4. Dilakukan analisis terhadap indikator yang 
dikumpulkan
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil 
analisis tersebut untuk perbaikan layanan 
klinis
Jumlah

KRITERIA 7.6.5.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk 
mengidentifikasi keluhan pasien/keluarga 
pasien sesuai dengan kebutuhan dan hak 
pasien selama pelaksanaan asuhan
EP 2 2. Tersedia prosedur untuk menangani dan 
menindaklanjuti keluhan tersebut 
EP 3 mj

EP 4 4. Dilakukan dokumentasi tentang keluhan 
dan tindak lanjut keluhan pasien/keluarga 
pasien.
Jumlah

KRITERIA 7.6.6.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk 
menghindari pengulangan yang tidak perlu 
dalam pelaksanaan layanan

EP 2 2. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk 
menjamin kesinambungan pelayanan
EP 3 3. Layanan klinis dan pelayanan penunjang 
yang dibutuhkan dipadukan dengan baik, 
sehingga tidak terjadi pengulangan yang tidak 
perlu.
Jumlah

KRITERIA 7.6.7.
EP 1 1. Petugas pemberi pelayanan 
memberitahukan pasien dan keluarganya 
tentang hak mereka untuk menolak atau tidak 
melanjutkan pengobatan.
EP 2 2. Petugas pemberi pelayanan 
memberitahukan pasien dan keluarganya 
tentang konsekuensi dari keputusan mereka.
EP 3 3. Petugas pemberi pelayanan 
memberitahukan pasien dan keluarganya 
tentang tanggung jawab mereka berkaitan 
dengan keputusan tersebut.
EP 4 4. Petugas pemberi pelayanan 
memberitahukan pasien dan keluarganya 
tentang tersedianya alternatif pelayanan dan 
pengobatan.
Jumlah

KRITERIA 7.7.1.
EP 1 1. Tersedia pelayanan anestesi lokal dan 
sedasi sesuai kebutuhan di Puskesmas
EP 2 2. Pelayanan anestesi lokal dan sedasi 
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang 
kompeten
EP 3 3. Pelaksanaan anestesi lokal dan sedasi 
dipandu dengan kebijakan dan prosedur yang 
jelas
EP 4 4. Selama pemberian anestesi lokal dan sedasi 
petugas melakukan monitoring status fisiologi 
pasien
EP 5 5. Anestesi lokal dan sedasi,  teknik anestesi 
lokal dan sedasi ditulis dalam rekam medis 
pasien
Jumlah

KRITERIA 7.7.2.
EP 1 1. Dokter atau dokter gigi yang akan 
melakukan pembedahan minor melakukan 
kajian sebelum melaksanakan pembedahan
EP 2 2. Dokter atau dokter gigi yang akan 
melakukan pembedahan minor merencanakan 
asuhan pembedahan berdasarkan hasil kajian.

EP 3 3. Dokter atau dokter gigi yang akan 
melakukan pembedahan minor menjelaskan 
risiko, manfaat, komplikasi potensial, dan 
alternatif kepada pasien/keluarga pasien
EP 4 4. Sebelum melakukan tindakan harus 
mendapatkan persetujuan dari pasien/keluarga 
EP 5 pasien
5. Pembedahan dilakukan berdasarkan 
prosedur yang ditetapkan
EP 6 6. Laporan/catatan operasi dituliskan dalam 
rekam medis
EP 7 7. Status fisiologi pasien dimonitor terus 
menerus selama dan segera setelah 
pembedahan dan dituliskan dalam rekam 
medis
Jumlah

KRITERIA 7.8.1.
EP 1 1. Penyusunan dan pelaksanaan layanan 
mencakup aspek penyuluhan kesehatan 
pasien/keluarga pasien
EP 2 2. Pedoman/materi penyuluhan kesehatan 
mencakup informasi mengenai penyakit, 
penggunaan obat, peralatan medik, aspek 
etika di Puskesmas dan PHBS.
EP 3 3. Tersedia metode dan media 
penyuluhan/pendidikan kesehatan bagi pasien 
dan keluarga dengan memperhatikan kondisi 
sasaran/penerima informasi (misal bagi yang 
tidak bisa membaca
EP 4 4. Dilakukan  penilaian terhadap efektivitas 
penyampaian informasi kepada 
pasien/keluarga pasien agar mereka dapat 
berperan aktif dalam proses layanan dan 
memahami konsekuensi layanan yang 
diberikan

Jumlah

KRITERIA 7.9.1.
EP 1 1. Makanan atau nutrisi yang sesuai untuk 
pasien tersedia secara reguler
EP 2 2. Sebelum makanan diberikan pada pasien, 
makanan telah dipesan dan dicatat untuk 
semua pasien rawat inap.
EP 3 3. Pemesanan makanan didasarkan atas status 
gizi dan kebutuhan pasien
EP 4 4. Bila disediakan variasi pilihan makanan, 
maka makanan yang diberikan konsisten 
dengan kondisi dan kebutuhan pasien
EP 5 5. Diberikan edukasi pada keluarga tentang 
pembatasan diit pasien, bila keluarga ikut 
menyediakan makanan bagi pasien. 
Jumlah

KRITERIA 7.9.2
EP 1 1. Makanan disiapkan dengan cara yang baku 
mengurangi risiko kontaminasi dan 
pembusukan
EP 2 2. Makanan disimpan dengan cara yang baku 
mengurangi risiko kontaminasi dan 
pembusukan 
EP 3 3. Distribusi makanan secara tepat waktu, dan 
memenuhi permintaan dan/atau kebutuhan 
khusus
Jumlah

KRITERIA 7.9.3.
EP 1 1. Pasien yang pada kajian awal berada pada 
risiko nutrisi, mendapat terapi gizi.
EP 2 2. Suatu proses kerjasama dipakai untuk 
merencanakan, memberikan dan memonitor 
pemberian asuhan gizi 
EP 3 3. Respons pasien terhadap asuhan gizi 
dimonitor 
EP 4 4. Respons pasien terhadap asuhan gizi dicatat 
dalam rekam medis
Jumlah

KRITERIA 7.10.1.
EP 1 1. Tersedia prosedur pemulangan dan/tindak 
lanjut pasien 
EP 2 2. Ada penanggung jawab dalam pelaksanaan 
proses pemulangan dan/tindak lanjut tersebut

EP 3 3. Tersedia kriteria yang digunakan untuk 
menetapkan saat pemulangan dan/tindak 
lanjut pasien
EP 4 4. Dilakukan tindak lanjut terhadap umpan 
balik pada pasien yang dirujuk kembali sesuai 
dengan prosedur yang berlaku, dan 
rekomendasi dari sarana kesehatan rujukan 
yang merujuk balik.
EP 5 5. Tersedia  prosedur dan alternatif 
penanganan bagi pasien yang  memerlukan 
tindak lanjut rujukan akan tetapi tidak 
mungkin dilakukan
Jumlah

KRITERIA 7.10.2.
EP 1 1. Informasi yang dibutuhkan mengenai 
tindak lanjut layanan diberikan oleh petugas 
kepada pasien/keluarga pasien pada saat 
pemulangan atau jika dilakukan rujukan ke 
sarana kesehatan yang lain 
EP 2 2. Petugas mengetahui bahwa informasi yang 
disampaikan dipahami oleh pasien/keluarga 
pasien
EP 3 3. Dilakukan evaluasi periodik terhadap 
prosedur pelaksanaan penyampaian informasi 
tersebut
Jumlah

KRITERIA 7.10.3.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi kebutuhan dan 
pilihan pasien (misalnya kebutuhan 
transportasi, petugas kompeten yang 
mendampingi, sarana medis dan keluarga 
yang menemani) selama proses rujukan.
EP 2 2. Apabila tersedia lebih dari satu sarana yang 
dapat menyediakan pelayanan rujukan 
tersebut, pasien/keluarga pasien diberi 
informasi yang memadai dan diberi 
kesempatan untuk memilih sarana pelayanan 
yang diinginkan

EP 3 3. Kriteria rujukan dilakukan sesuai dengan 
SOP rujukan
EP 4 4. Dilakukan persetujuan rujukan dari 
pasien/keluarga pasien
Jumlah
BAB.VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKPP).

FAKTA DAN ANALISIS


ada SOP Pendaftaran dan tersusun rapi
ada bagan alur pendaftaran dlm leaflet dan banner
petugas mengikuti SOP Pendaftaran dgn baik

Observasi: Pelanggan mengetahui dan mengikuti alur yang 
ditetapkan. 
Ada formulir kepuasan, sekalian ada kritik dan saran.
Pembukaannya tdk rutin

Sudah ada mekanisme dan ada tindaklanjut pd pasien tdk puas


dgn mencatat pada papan
Tangga naik ke tempat pendaftaran sngt tebal. ada SOP Identifikasi
pasien. Proses identifikasi jelas, memakai KTP selain kartu
kunjungan. Ada pegangan utk Lansia.

Tersedia media informasi tentang pendaftaran di tempat 
pendaftaran, berupa banner dan leaflet. Jg ada videotron
ada informasi lisan dan tertulis

ada SOP, dan ada informasi tertulis ttg jenis pelayanan, tarif, dll

Pelanggan ditanggapi dg baik, dg bahasa lisan

Faskes rujukan yg ber MOU baru ada 3 RS. Jg ada MOU dgn
Laboratorium klnis
tidak ada kejelasan informasi bentuk MOU dgn RS tsb
ada informasi tertulis, dan jg lewat videtroon ttg hak dan
kewajiban pasien

Observasi: petugas bersikap ramah dan sabar melayani pasien

ada informasi tertulis ttg hak dan kewajiban pasien, tapi petugas
malah tdh hafal apa yg menjadi hak pasien

Blm Ada petugas D3 RM, pendaftaran dilakukan oleh tamatan SMA


yg terlatih

tidak terdapat kriteria yg jelas

ada SOP Pendaftaran. Petugas cukup ramah ttp kurang efisien

ada SOP koordinasi, sdh dilaksanakan dgn baik

ada brosur, leaflet, poster. Tetapi pasien tdk selalu membaca shg
kurang difahami

ada SOP alur pelayanan pasien, tetapi petugas nampak ragu-ragu

ada SOP alur pelayanan pasien, tapi pasien masih sering bertanya.

Tersedia daftar jenis pelayanan di Puskesmas berserta jadwal 
pelayanan, cukup rapi
Terdapat kerjasama dengan  3 RS rujukan yaitu RSUD, jg ada 
MOU dgn Laboratorium.
ada proses identifikasi dan didokumentasikan dgn lengkap

ada upaya tapi tidak ditemukan dokumennya

Sudah dilaksanakan, tapi dokumentasi tdk jelas

ada SK ttg SOAP, tetapi pelaksanaan masih belum rapi. Anamnesa


masih sekitar urusan biologi saja

Ada 4 org dokter umum, didukung perawat dan bidan.

Tdk ada Px penunjang lab sederhana kecuali Px dgn stik (PP test,
Kolesterol, as. Urat, HIV), jg ada da Px.BTA. Tdk ada Px.d/f/u
sederhana dgn alasan tdk ada alat
SOP ada, tetapi pelaksanaan blm rapi. Format utk pengkajian awal
tdk ada kolom utk tgl pelaksanaan, akhirnya tanggal tdk
dicantumkan

ada SOP. Formulir mencantumkan SOAP secara terinci, jg ada


kolom edukasi

Mencakup informasi utk kajian medis, keperawatan, tp


pelaksanaan blm rapi.

belum ada bukti ada upaya koordinasi dgn petugas lain

Dilakukan proses triase pd setiap pasien UGD, sementara pasien


tdk melebihi kapasitas. Tapi bagus sbg sarana latihan sehingga
kalau ada banyak korban petugas Pusk sdh terampil
Pernah ada pelatihan, tetapi tdk ada dokumentasinya

Ada upaya penentuan prioritas meski hanya di atas kertas, tdk


semua petugas terampil

Pasien distabilkan dahulu sebelum dirujuk. Petugas mampu


menjelaskan dgn baik

ada 4 org dokter umum dan 1 org drg

ada TIM IPC utk kasus-kasus prolanis sesuai pesanan BPJS

Blm ada format P.W sesaat pd wkt dokter berhalangan, yg ada adl
pendelegasian scr umum utk pelayanan yg dilakukan paramedis

belum pernah ada pelatihan dll terkait dgn penanganan kasus2 yg


bisa didelegasikan

tersedia 1 kamar periksa, meja tulis dan kursi utk petugas dan
pasien. Ada peralatan medis. Ruangan ckp luas

ada SOP pemeliharaan, SOP sterilisasi , tdk ada ada jadwal


pemeliharaan, belum ada sertifikat kalibrasi.
Sterilisasi dilakukan dgn pemanasan kering bukan autoclave, masih
diragukan efektifitasnya

ada SK dan SOP penanganan terpadu, khususnya Program Prolanis


BPJS tp belum utk kasus lain dan pasien non BPJS

beberapa petugas yg ditanya, ada yg blm paham


belum ada kegiatan evalusi pelaksanaan yg jelas

Belum pernah dilakukan tindak lanjut hsl evaluasi, karena memeng


blm ada evaluasi

Blm pernah dilakukan evaluasi terhdp tindaklanjut

Wawancara pasien: pasien dilibatkan dlm penyusunan rencana


layanan, ada diskusi2 singkat sblm resep ditulis

rencana layanan belum terrekam dgn baik dlm RM bagi setiap


pasien. Ada yg lengkap ada yg tidak

Belum jelas ada pertimbangan akan kebutuhan Bio-Psiko-Sosio-


Kultural- Spiritual. Pd umumnya hanya kebutuhan biologis.
Diagnosa dan terapi ditegakkan dr keluhan biologis semata.

pasien boleh memilih dokter, karena dokter ada 4 org

ada Kebijakan pelayanan dg konsep IPC, meski terbatas pd pasien


BPJS spt yg sudah ditentukan

sudah disusun dg tahapan waktu yg jelas

sudah tergambar dalam Rekam Medis

Wawancara dg petugas: Dipertimbangkan, tp tdk nampak dlm


tulisan d RM

sdh nampak dalam Informed Consent, tetapi pelaksanaan tdk jelas

belum didokumentasikan dgn baik dlm RM

ada dlm Format RM, tetapi pelaksanaan tdk jelas


Wawancara petugas mengatakan dmk, tapi tdk nampak pencatanan
ttg informasi apa sj yg telah diberikan dlm IC

Tersedia Format Persetujuan tindakan, tetapi blm memuat


informasi yg diberikan
ada SOP tapi pelaksanaan tdk sesuai

ada bukti pelaksanaan Persetujuan tindakan , tetapi tdk ditulis dgn


lengkap
belum dilakukan evaluasi dan TL pelaksanaan IC

ada SOP Rujukan dengan jejaring yg ada

telusur dokumen menunjukkan ada pemenuhan kebutuhan pasien.


Jg ada pengisian Resume Klinis

ada SOP persiapan pasien rujukan, tp pelaksanaan tdk sesuai SOP

belum ada bukti yg terdokumentasi ttg komunikasi dg faskes


rujukan

penyampaian informasi ckp jelas, dan tercatat dlm RM

wawancara dgn pasien: informasi yg disampaikan cukup lengkap

sdh MOU tertulis dg 3 RS Rujukan. Jg MOU dgn institusi


laboratorium klnis. Penyusunan MOU blm aman

Resume Klinis dikirim ke faskes rujukan

RK memuat kondisi pasien


RK tidak memuat tindakan dan pengobatan yg tlh diberikan

belum semua RK memuat kebutuhan lanjut

Format monitor tersedia dan dimonitor staf berkompeten pd


kasus2 yg berat pd saat merujuk

ada bukti pelaksanaan, biasanya perawat atau bidan

tersedia Pedoman dan SOP pelayanan klinis

pedoman tsb disusun berdasar Pedoman yanis bagi dokter, drg,


perawat, bidan

pelaksanaannya kadang tdk sesuai pedoman dan SOP yg berlaku

layanan diberikan kadang tdk sesuai rencana


ada dokumentasi dalam RM, kdng tdk lengkap

Perubahan terkadang tdk semua dicatat kembali dlm RM

Perubahan terkadang tdk semua dicatat kembali dlm RM

Informed Consent ada, tetapi aspek2 Informasi blm ada , langsung


consent. Kadang tidak diisi dgn lengkap

ada daftar kasus2 GD dan Resti yg biasa terjadi, tapi tdk jelas
kriterianya

ada SK dan SOP penanganan kasus GD

ada SK dan SOP penanganan kasus Resti


Tdk ada pelayanan GD 24 jam, dan ada MOU dg 3 RS, dan jg dgn
Laboratorium klinis.

ada Panduan dan SOP kewaspadaan universal, tapi pelaksanaan


belum rapi

ada SK dan SOP pemberian obat IV

Tidak bisa diobservasi karena tdk ada kasus

ada daftar Indikator pelayanan klinis

pemanatauan dan penilaian menggunakan indikator yg telah


ditetapkan

ada data hasil monitoring tp tdk lengkap. Jg yg ditampilkan


langsung hsl akhir, tdk ada kertas kerja yg jelas

Ada analisis terhadap indikator, tp tdk lengkap dan tdk jelas

Belum ada tindak lanjut hasil analisis terhadap indikator

ada SK dan SOP identifikasi dan penanganan keluhan dan


kebutuhan pasien/keluarganya

ada SOP tindak lanjut keluhan

Tdk semua keluhan ditindak lanjuti

dokumentasi keluhan dan tindak lanjut belum lengkap


ada SK dan SOP utk menghindari pengulangan yg tdk perlu,
tergambar jg dlm format RM (SOAP-E)

ada SK dan SOP yg menjamin kesinambungan pelayanan klinis. Tp


pelaksanaan tdk jelas.

Tidak tersedia Px Laboratorium Sederhana sesuai standart Pusk,


kecuali Px Screning dg stik (PP test, Kol, Glucosa, As.Urat, HIV)
dilakukan D3 Analis Lab

ada SK ttg hak dan kewajiban pasien, termasuk hak menolak


pengobatan. Petugas melakukannya

ada pemberian informasi tenang konsekuensi (tapi blm tercatat dlm


IC)

Tidak ada bukti pemberian informasi ttg tanggungjawab

Tidak ada pemberian informasi alternatif lain

ada SK ttg jenis2 anestesi lokal, yg biasa dipakai di Ruang KB, dan
UGD/ Emergensi
ada SK ttg kewenangan tenaga yanis (dokter, drg, perawat, bidan)
ada kebijakan dan SOP, tp pelaksanaan tdk sll sesuai dgn SOP

Dilakukan monitoring tp tdk tercatat dgn baik

Teknik anestesi tdk selalu ditulis dalam RM

ada assesment prabedah dalam RM

ada SOAP pembedahan minor dan rencana asuhan pembedahan

Ada penyampaian informasi scr lisan tp tdk tertulis dgn rapi IC

ada SOP Persetujuan tindakan , dan ditaati petugas

terkadang ada yg tdk sesuai SOP

terkadang ada yg tdk ditulis dalam RM

terkadang tdk dimonitor, dan atau tdk sll ditulis dlm RM

ada dokumen penyusunan dan pelaksanaan penyuluhan . Jg ada


leaflet bbrp penyakit

ada panduan penyuluhan tapi sangat minim


Metode dan media penyuluhan blm baik, masih sebatas ceramah
rutin

belum pernah dilakukan penilaian terhdp penyampaian informasi

disediakan secara reguler oleh catering yg sdh ada MOU

Makanan dipesan dan dcatan utk semua pasien ranap

Pemesanan didasarkan status gizi (dibuat oleh petugas Gizi)

Belum disediakan variasi makanan, disediakan menu dgn siklus 5


hari

Diberikan edukasi pd pasien baik oleh dokter maupun petugas gizi

Makanan disiapkan oleh catering dari luar puskesmas sehingga tdk


bisa ditelusur

Makanan disiapkan oleh catering dari luar puskesmas sehingga tdk


bisa ditelusur

makanan didistribusikan pada jam 7 - 12- 18 sesuai permintaan

Pasien yang pada kajian awal berada pada risiko nutrisi, 
mendapat terapi gizi.
ada kerjasama antara dokter, perawat, ahli gizi, dan pihak catering
Respon pasien terhadap asupan gizi tdk selalu dimonitor

Tidak selalu dicatat dalam Rekam Medis

Tersedia SOP pemulangan dan rencana tindak lanjut pasien 
setelah pulang
Ada  SK penanggung jawab  proses pemulangan dan/tindak 
lanjut tersebut

Ada SK tentang kriteria yang digunakan untuk pemulangan 
dan/tindak lanjut pasien

Puskesmas menindaklanjuti rekomendasi sarana fasyankes


rujukan, tetapi kadang-kadang fasyankes rujukan tidak
memberi rujuk balik

Tidak tersedia  SOP dan alternatif penanganan bagi pasien 
yang  tdk mungkin dirujuk, tapi staf puskesmas mengatakan 
bahwa akan dilakukan home care/ PHN

Informasi yang dibutuhkan mengenai tindak lanjut layanan 
diberikan oleh petugas kepada pasien/keluarga pasien pada 
saat pemulangan 

tidak ada mekanisme utk mengetahui masalah tsb

belum ada evalusi (apalagi periodik)terhadap SOP penyampaian


informasi

Dilakukan identifikasi kebutuhan dan pilihan pasien seperti 
alat transportasi, petugas kompeten yang mendampingi, sarana 
medis dan keluarga yang menemani) selama proses rujukan. 
Petugas Pusk lancar waktu menerangkan hal ini
Ada informed choice pilihan tempat rujukan. Pasien/klg diberi
kesempatan utk memilih

ada kriteria dan SOP rujukan, tapi pelaksanaan tdk selalu sama

Ada bukti persetujuan rujukan pd IC rujukan


sien (LKPP).

REKOMENDASI
-
-

Sebaiknya rutin dibuka setiap 3-6 hari sekali. Syukur bisa tiap hari

giring pasien utk bsa menyatakan pendapat, dan tindaklanjuti keluhannya


dan infokan pd ybs. Idealnya pd kartu saran dilengkapi no HP ybs

beri tanggapan yg dengan ramah sesuai kebutuhan pasien. Kalau ada


pasien marah, sentuhlah bahunya dgn sopan penuh perhatian

informasikan bentuk kerjasama dgn faskes lain, yg mudah dilihat oleh


pasien
petugas harus memahami dgn baik hak dan kewajiban pasien,
mempermudah komunikasi

Usulkan tenaga D3 RM, atau sekolahkan petugas yg sdh ada

Buat kriteria petugas pendaftaran

lakukan pekerjaan seefisien mungkin, jangan mengulang yg tdk perlu

Informasi harus dilengkapi scr lisan/ bertanya kpd pasien ttg kejelasan dg
pertanyaan terbuka.

Petugas harus memahami SOP sehingga lbh mantap

Beri penjelasan dan pemahaman yg lbh baik pd pasien


Semua aktifitas dokumentasikan dgn baik

Semua aktifitas dokumentasikan dgn baik

Lakukan sesuai Kebijakan dan SOP SOAP-E. Mulailah melatih diri utk rajin
ngomong dan rajin menulis

Usulkan alat & reagen utk px lab sederhana sesuai standar Puskesmas

Patuhi SOP pengkajian

lakukan kajian dgn lengkap dan rapi oleh dokter mengingat pasien tdk
terlalu banyak

dokumentasikan semua kegiatan dgn baik


Dokumentasikan kegiatan pelatihan dg baik

Lakukan pelatihan scr internal, dg pelatihnya petugas yg telah dilatih


(Learning Organization)

Lakukan juga utk kasus lain dan jg utk yg non BPJS

Buat formulir pendelegasian wewenang khusus

Adakan pelatihan kpd staf terkait utk kasus2 yg bisa didelegasikan, dlm
kegiatan learning organization (1-2 jam/ minggu utk belajar bersama)

Usulan kalibrasi utk semua alat ke Dinkes dikawal terus. Ulangi kalibrasi
sesuai rekomendasi
Usulkan alat sterilisator jenis autoclave ke Dinkes

Bentuk Tim IPC sesuai kebutuhan utk bbrp kasus, trmasuk yg non BPJS.
Lakukan pembinaan bersama (bbrp profesi) utk beberapa pasien/
keluarganya dg kasus yg sama

Upayakan Pusk sbg Learning Organization, belajar bersama scr rutin,


misalnya 1-2 jam perminggu pd hari yg sdh ditentukan
Lakukan dan Dokumentasikan hasil evaluasi

Tindaklanjuti hasil evaluasi (kalau sdh ada), dan Dokumentasikan dgn baik

lakukan evaluasi dari tindaklanjut (kalau sdh dilakukan), dan


Dokumentasikan dgn baik

Rencana layanan direkam dgn baik dlm RM

Lakukan pendekatan Bio-Psiko-Sosio- Kultural- Spiritual dgn sungguh2 dlm


praktek nyata. Kemungkinan keluhan dilandasi masalah kejiwaan atau
lainnya

Lakukan juga utk pasien non BPJS dgn kasus yg sama

Lengkapi dgn Catatan yg rapi dlm RM

Informasikan kemungkinan ESO dan catat dlm RM

Dokumentasikan dgn rapi dlm RM

Lakukan pendidikan/ penyuluhan pasien (terekam dlm RM). SOAP-E


Lengkapi formulir IC dg informasi2 yg dibutuhkan, sblm pasien menyatakan
persetujuannya -> formulir IC langsung diperbaiki

Lengkapi formlir IC dg informasi2 yg dibutuhkan, sblm pasien menyatakan


persetujuannya -> formulir IC langsung diperbaiki
Lakukan sesuai SOP

lakukan pengisian IC dgn lengkap, termasuk informasi2 yg diberikan sblm


persetujan
Lakukan Evaluasi dan TL pelaksanaan IC

Lakukan sesuai SOP rujukan

Lakukan koordinasi dgn Faskes Rujukan sblm pasien dirujuk

Setiap lembar MOU hars diparaf oleh kedua pihak


Lengkapi Resume Klinis dgn tindakan yg diberikan

Lengkapi Resume Klinis dg kebutuhan lanjut pasien

Pelaksanaan yanis hrs sesuai pedoman dan SOP yg telah disusun

Sesuaikan pelaksanaan yanis dgn rencana yg telah disusun


Dokumentasikan semua kegiatan pelayanan dgn lengkap

Lakukan dan catat dalam RM

Catat dgn lengkap dlm RM

Susun format IC dgn meliputi aspek2 Informasi, lengkap dg persetujuan. Isi


Informed Consent dg rapi dan lengkap

Susun kembali kasus-kasus GD dan Resti (menurut gejala dan tanda) yg


bisa dipahami petugas Informasi dan Pendaftaran (bukan diagnosa akhir,
spt pemahaman tenaga klinis)
Lakukan kewaspadaan universal sesuai SOP yg sudah disusun

lakukan pemberian obat/ cairan IV sesuai SOP yg sdh disusun

Siapkan data yg lengkap, termasuk kertas kerja yg dipakai sblm hasil akhir
tsb didapat

lakukan analisis terhdp semua indikator, dicatat dgn baik meskipun hanya
dalam buku skrip
Tindaklanjuti semua sesuai hasil analisis indikator utk peningkatan mutu
pelayanan

Tindaklanjuti semua keluhan utk peningkatan kepercayaan masyarakat dan


mutu pelayanan
Dokumentasikan manajemen keluhan pelanggan dgn lengkap
Lakukan sesuai kebijakan dan SOP

Usulkan alat dan berbagai jenis reagensia lab sesuai kebutuhan dasar
pelay Puskesmas.

Catat semua aktifitas dg baik dan rapi dalam IC dan RM

Buat dalam format Informed Concent

Siapkan daftar alternatif pelayanan dan pengobatan


Lakukan pemberian anestesi lokal/ sedasi sesuai SOP yg sdh disusun

Catat perkembangan pasien dgn lengkap dlm RM

Tulis lengkap semua aktifitas dlm RM

semua aktifitas termasuk informasi yg disampaikan dicatat dg rapi dlm IC


diserta paraf pasien/ klgnya

Semua pembedahan hrs sesuai SOP

Semua langkah kegiatan harus ditulis dlm RM

Semua hasil monitor hrs ditulis dalam RM

Lengkapi materi penyuluhan sesuai kebutuhan/ kondisi masyarakat


setempat
Cari inovasi metode dan media penyuluhan, sehingga menarik dan diikuti
oleh pasien/ klgnya

Lakukan penilaian efektifitas penyanpaian informasi penyuluhan, dgn


melakukan uji petik pada pasien/ masyarakat , pasca penyuluhan

Idealnya ada pilihan variasi makanan kalau pasien sdh banyak

idealnya Puskesmas mengelola sendiri makanan utk pasien ranap

idealnya Puskesmas mengelola sendiri makanan utk pasien ranap


Upayakan memonitor respon pasien pd asupan gizi

Upayakan respon dicatat dlm Rekam Medis

Cantumkan dgn jelas dalam MOUtentang kewajiban RS untuk membuat


jawaban rujukan/ rujuk balik

Buat SOP yg jelas shg bisa menjadi acuan bagi staf yang mengalami hal
yang sama

Lakukan uji petik pada bbrp pasien

Lakukan evaluasi periodik kesesuaian SOP penyampaian informasi


Lakukan sesuai SOP rujukan
BAB.VIII. Manajemen Penunjang La

Puskesmas PANAGUAN
Kab./Kota PAMEKASAN
Tanggal 4 - 8 NOVEMBER 2018
Surveior dr SITI NOOR ZAENAB, Mkes

KRITERIA 8.1.1. Elemen Penilaian


EP 1 1. Ditetapkan jenis-jenis pemeriksaan 
laboratorium  yang dapat dilakukan di 
Puskesmas
EP 2 2. Tersedia jenis dan jumlah petugas 
kesehatan yang kompeten sesuai kebutuhan 
dan jam buka pelayanan
EP 3 3. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh 
analis/petugas yang terlatih dan 
berpengalaman 
EP 4 4. Interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium 
dilakukan oleh petugas yang terlatih dan 
berpengalaman
Jumlah

KRITERIA 8.1.2.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk 
permintaan pemeriksaan, penerimaan 
spesimen, pengambilan dan  penyimpan 
spesimen

EP 2 2. Tersedia prosedur pemeriksaan 
laboratorium 
EP 3 3. Dilakukan pemantauan secara berkala 
terhadap pelaksanaan prosedur tersebut
EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap ketepatan 
waktu penyerahan hasil pemeriksaan 
laboratorium
EP 5 5. Tersedia kebijakan dan prosedur 
pemeriksaan di luar jam kerja (pada 
Puskesmas rawat inap atau pada Puskesmas 
yang menyediakan pelayanan di luar jam 
kerja)
EP 6 6. Ada  kebijakan dan prosedur untuk 
pemeriksaan yang berisiko tinggi (misalnya 
spesimen sputum, darah dan lainnya)
EP 7 7. Tersedia prosedur kesehatan dan 
keselamatan kerja, dan alat pelindung diri 
bagi petugas laboratorium
EP 8 8. Dilakukan pemantauan terhadap 
penggunaan alat pelindung diri dan 
pelaksanaan prosedur kesehatan dan 
keselamatan kerja
EP 9 9. Tersedia prosedur pengelolaan bahan 
berbahaya dan beracun, dan limbah medis 
hasil pemeriksaan laboratorium
EP 10 10. Tersedia prosedur pengelolaan reagen di 
laboratorium
EP 11 11. Dilakukan pemantauan dan tindak lanjut 
terhadap pengelolaan limbah medis apakah 
sesuai dengan prosedur
Jumlah

KRITERIA 8.1.3.
EP 1 1. Pimpinan Puskesmas menetapkan waktu 
yang diharapkan untuk laporan hasil 
pemeriksaan.
EP 2 2. Ketepatan waktu melaporkan hasil 
pemeriksaan yang urgen/gawat darurat 
diukur.
EP 3 3. Hasil laboratorium dilaporkan dalam 
kerangka waktu guna memenuhi kebutuhan 
pasien
Jumlah

KRITERIA 8.1.4.
EP 1 1. Metode kolaboratif digunakan untuk 
mengembangkan prosedur untuk pelaporan 
hasil yang kritis dan pemeriksaan diagnostik
EP 2 2. Prosedur tersebut menetapkan nilai ambang 
kritis untuk setiap tes
EP 3 3. Prosedur tersebut menetapkan oleh siapa 
dan kepada siapa hasil yang kritis dari 
pemeriksaan diagnostik harus dilaporkan 
EP 4 4. Prosedur tersebut menetapkan apa yang 
dicatat di dalam rekam medis pasien 
EP 5 5. Proses dimonitor untuk memenuhi 
ketentuan dan dimodifikasi berdasarkan hasil 
monitoring
Jumlah

KRITERIA 8.1.5.
EP 1 1. Ditetapkan reagensia esensial dan bahan 
lain yang harus tersedia
EP 2 2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia, 
dan ada proses untuk menyatakan jika reagen 
tidak tersedia
EP 3 3. Semua reagensia disimpan dan didistribusi 
sesuai pedoman dari produsen atau instruksi 
penyimpanan dan distribusi yang ada pada 
EP 4 kemasan
4. Tersedia pedoman tertulis yang 
dilaksanakan untuk  mengevaluasi semua 
reagensia agar memberikan hasil yang akurat 
dan presisi
EP 5 5. Semua reagensia dan larutan diberi label 
secara lengkap dan akurat
Jumlah

KRITERIA 8.1.6.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan 
nilai/rentang nilai rujukan untuk setiap 
pemeriksaan yang dilaksanakan
EP 2 2. Rentang nilai rujukan ini harus disertakan 
dalam catatan  klinis pada waktu hasil 
pemeriksaan dilaporkan
EP 3 3. Pemeriksaan yang dilakukan oleh 
laboratorium luar harus mencantumkan 
rentang nilai
EP 4 4. Rentang nilai dievaluasi dan direvisi 
berkala seperlunya 
Jumlah

KRITERIA 8.1.7.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur 
pengendalian mutu pelayanan laboratorium
EP 2 2. Dilakukan kalibrasi atau validasi 
instrumen/alat ukur tepat waktu dan oleh 
pihak yang kompeten sesuai prosedur 
EP 3 3. Terdapat bukti dokumentasi dilakukannya 
kalibrasi atau validasi, dan masih berlaku
EP 4 4. Apabila ditemukan penyimpangan 
dilakukan tindakan perbaikan
EP 5 5. Dilakukan pemantapan mutu eksternal 
terhadap pelayanan laboratorium oleh pihak 
yang kompeten  
EP 6 6. Terdapat mekanisme rujukan spesimen dan 
pasien bila pemeriksaan laboratorium tidak 
dilakukan di Puskesmas, dan Puskesmas 
memastikan bahwa pelayanan tersebut 
diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien

EP 7 7. Terdapat bukti dokumentasi dilakukannya 
pemantapan mutu internal dan eksternal
Jumlah

KRITERIA 8.1.8.
EP 1 1. Terdapat program keselamatan/keamanan 
laboratorium yang mengatur risiko 
keselamatan yang potensial  di laboratorium 
dan di area lain yang mendapat pelayanan 
laboratorium.
EP 2 2. Program ini adalah bagian dari program 
keselamatan di Puskesmas

EP 3 3. Petugas laboratorium melaporkan kegiatan 
pelaksanaan program keselamatan kepada 
pengelola program keselamatan di Puskesmas 
sekurang-kurangnya setahun sekali dan bila 
terjadi insiden keselamatan  

EP 4 4. Terdapat kebijakan dan prosedur tertulis 
tentang penanganan dan pembuangan bahan 
EP 5 berbahaya
5. Dilakukan identifikasi, analisis dan tindak 
lanjut risiko keselamatan di laboratorium
EP 6 6. Staf laboratorium diberikan orientasi untuk 
prosedur dan praktik keselamatan/keamanan 
kerja 
EP 7 7. Staf laboratorium mendapat 
pelatihan/pendidikan untuk prosedur baru dan 
penggunaan bahan berbahaya yang baru, 
maupun peralatan yang baru.
Jumlah

KRITERIA 8.2.1.
EP 1 1. Terdapat metode yang digunakan untuk 
menilai dan mengendalikan penyediaan dan 
penggunaan obat
EP 2 2. Terdapat kejelasan prosedur penyediaan 
dan penggunaan obat
EP 3 3. Ada kejelasan siapa yang bertanggung 
jawab 
EP 4 4. Ada kebijakan dan prosedur yang 
menjamin ketersediaan obat-obat yang 
seharusnya ada 
EP 5 5. Tersedia pelayanan obat-obatan selama 
tujuh hari dalam seminggu dan 24 jam pada 
Puskesmas yang memberikan pelayanan 
gawat darurat 
EP 6 6. Tersedia daftar formularium obat 
Puskesmas
EP 7 7. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut 
ketersediaan obat dibandingkan dengan 
formularium
EP 8 8. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut 
kesesuaian peresepan dengan formularium.
Jumlah

KRITERIA 8.2.2.
EP 1 1. Terdapat ketentuan petugas yang berhak 
memberikan resep 

EP 2 2. Terdapat ketentuan petugas yang 
menyediakan obat dengan persyaratan yang 
jelas
EP 3 3. Apabila persyaratan petugas yang diberi 
kewenangan dalam penyediaan obat tidak 
dapat dipenuhi, petugas tersebut mendapat 
pelatihan khusus 
EP 4 4. Tersedia kebijakan dan proses peresepan, 
pemesanan, dan pengelolaan obat
EP 5 5. Terdapat prosedur untuk menjaga tidak 
terjadinya pemberian obat yang kedaluwarsa 
kepada pasien
EP 6 6. Dilakukan pengawasan terhadap 
penggunaan dan pengelolaan obat oleh Dinas 
Kesehatan Kabupaten/Kota secara teratur 
EP 7 7. Terdapat ketentuan siapa yang berhak 
menuliskan resep untuk obat-obat tertentu 
(misal psikotropika dan narkotika) 
EP 8 8. Ada kebijakan dan prosedur penggunaan 
obat-obatan pasien rawat inap, yang dibawa 
sendiri oleh pasien/ keluarga pasien 
EP 9 9. Penggunaan obat-obatan 
psikotropika/narkotika dan obat-obatan lain 
yang berbahaya diawasi dan dikendalikan 
secara ketat
Jumlah

KRITERIA 8.2.3.
EP 1 1. Terdapat  persyaratan penyimpanan obat 

EP 2 2. Penyimpanan dilakukan sesuai dengan 
persyaratan
EP 3 3. Pemberian obat kepada pasien disertai 
dengan label obat yang jelas (mencakup 
nama, dosis, cara pemakaian obat dan 
frekuensi penggunaannya)
EP 4 4. Pemberian obat disertai dengan informasi 
penggunaan obat yang memadai dengan 
bahasa yang dapat dimengerti oleh 
pasien/keluarga pasien
EP 5 5. Petugas memberikan penjelasan tentang 
kemungkinan terjadi efek samping obat atau 
efek yang tidak diharapkan

EP 6 6. Petugas menjelaskan petunjuk tentang 
penyimpanan obat di rumah 
EP 7 7. Tersedia kebijakan dan prosedur 
penanganan obat yang kedaluwarsa/rusak

EP 8 8. Obat kedaluwarsa/rusak dikelola sesuai 
kebijakan dan prosedur.
Jumlah

KRITERIA 8.2.4.
EP 1 1. Tersedia prosedur pelaporan efek samping 
obat
EP 2 2. Efek samping obat didokumentasikan 
dalam rekam medis
EP 3 3. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk 
mencatat, memantau, dan melaporkan bila 
terjadi efek samping penggunaan obat dan 
KTD, termasuk kesalahan pemberian obat
EP 4 4. Kejadian efek samping obat dan KTD 
ditindaklanjuti dan didokumentasikan
Jumlah

KRITERIA 8.2.5.
EP 1 1. Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi 
dan melaporkan kesalahan pemberian obat 
dan KNC 
EP 2 2. Kesalahan pemberian obat dan KNC 
dilaporkan tepat waktu menggunakan 
prosedur baku
EP 3 3. Ditetapkan petugas kesehatan yang 
bertanggung jawab mengambil tindakan 
untuk pelaporan diidentifikasi 
EP 4 4. Informasi pelaporan kesalahan pemberian 
obat dan KNC digunakan untuk memperbaiki 
proses pengelolaan dan pelayanan obat.

Jumlah

KRITERIA 8.2.6.
EP 1 1. Obat emergensi tersedia pada unit-unit 
dimana akan diperlukan atau dapat terakses 
segera untuk memenuhi kebutuhan yang 
bersifat emergensi 

EP 2 2. Ada kebijakan yang menetapkan 
bagaimana obat emergensi disimpan, dijaga 
dan dilindungi dari kehilangan atau pencurian

EP 3 3. Obat emergensi dimonitor dan diganti 
secara tepat waktu sesuai kebijakan 
Puskesmas setelah digunakan atau bila 
kedaluwarsa atau rusak
Jumlah
KRITERIA 8.3.1.
EP 1 1. Pelayanan radiodiagnostik memenuhi 
standar nasional, undang-undang dan 
peraturan yang berlaku.

EP 2 2. Pelayanan radiodiagnostik dilakukan secara 
adekuat, teratur, dan nyaman untuk memenuhi 
kebutuhan pasien.

Jumlah

KRITERIA 8.3.2.
EP 1 1. Terdapat program keamanan radiasi yang 
mengatur risiko keamanan dan antisipasi 
bahaya yang bisa terjadi di dalam atau di luar 
unit kerja 
EP 2 2. Program keamanan merupakan bagian dari 
program keselamatan di Puskesmas, dan 
wajib dilaporkan sekurang-kurangnya sekali 
setahun atau bila ada kejadian
EP 3 3. Kebijakan dan prosedur tertulis yang 
mengatur dan memenuhi standar terkait, 
undang-undang dan peraturan yang berlaku.

EP 4 4. Kebijakan dan prosedur tertulis yang 
mengatur penanganan dan pembuangan bahan 
infeksius dan berbahaya.

EP 5 5. Risiko keamanan radiasi yang 
diidentifikasi diimbangi dengan prosedur atau 
peralatan khusus untuk mengurangi risiko 
(seperti apron timah, badge radiasi dan yang 
sejenis)
EP 6 6. Petugas pemberi pelayanan radiodiagnostik 
diberi orientasi tentang prosedur dan praktik 
keselamatan 

EP 7 7. Petugas pemberi pelayanan radiodiagnostik 
mendapat pendidikan untuk prosedur baru 
dan bahan berbahaya 

Jumlah
KRITERIA 8.3.3.
EP 1 1. Ditetapkan petugas yang melakukan 
pemeriksaan diagnostik 

EP 2 2. Tersedia petugas yang kompeten dan 
pengalaman yang memadai melaksanakan 
pemeriksaan radiodiagnostik

EP 3 3. Petugas yang kompeten dan pengalaman 
yang memadai menginterpretasi hasil 
pemeriksaan.

EP 4 4. Petugas yang kompeten yang memadai, 
memverifikasi dan membuat laporan hasil 
pemeriksaan

EP 5 5. Tersedia staf dalam jumlah yang adekuat 
untuk memenuhi kebutuhan pasien 

Jumlah

KRITERIA 8.3.4.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan tentang 
harapan waktu pelaporan hasil pemeriksaan.

EP 2 2. Ketepatan waktu pelaporan hasil 
pemeriksaan diukur, dimonitor, dan ditindak 
lanjuti

EP 3 3. Hasil pemeriksaan radiologi dilaporkan 
dalam kerangka waktu untuk memenuhi 
kebutuhan pasien 

Jumlah

KRITERIA 8.3.5.
EP 1 1. Ada program pemeliharaan peralatan 
radiologi dan dilaksanakan  
EP 2 2. Program termasuk inventarisasi peralatan 
EP 3 3. Program termasuk inspeksi dan testing 
peralatan

EP 4 4. Program termasuk kalibrasi dan perawatan 
peralatan 

EP 5 5. Program termasuk monitoring dan tindak 
lanjut 

EP 6 6. Ada dokumentasi yang adekuat untuk 
semua testing, perawatan dan kalibrasi 
peralatan

Jumlah

KRITERIA 8.3.6.
EP 1 1. X-ray film, reagensia dan semua 
perbekalan penting ditetapkan 

EP 2 2. X-ray film, reagensia dan perbekalan 
penting lain tersedia

EP 3 3. Semua perbekalan di simpan dan 
didistribusi sesuai dengan pedoman 

EP 4 4. Semua perbekalan dievaluasi secara 
periodik untuk akurasi dan hasilnya.

EP 5 5. Semua perbekalan diberi label secara 
lengkap dan akurat 

Jumlah

KRITERIA 8.3.7.
EP 1 1. Pelayanan radiologi dibawah pimpinan 
seseorang yang kompeten 

EP 2 2. Pelayanan radiologi dilaksanakan oleh 
petugas yang kompeten.

EP 3 3. Penanggung jawab pelayanan radiologi 
mengembangkan, melaksanakan, 
mempertahankan kebijakan dan prosedur, 
ditetapkan dan dilaksanakan.
EP 4 4. Penanggung jawab pelayanan radiologi 
melakukan pengawasan administrasi 
ditetapkan dan dilaksanakan.

EP 5 5. Penanggung jawab pelayanan radiologi 
mempertahankan program kontrol mutu 
ditetapkan dan dilaksanakan.

EP 6 6. Penanggung jawab pelayanan memantau 
dan me-review pelayanan radiologi yang 
disediakan

Jumlah

KRITERIA 8.3.8.
EP 1 1. Ada program kontrol mutu untuk pelayanan 
radiodiagnostik, dan dilaksanakan.

EP 2 2. Program kontrol mutu termasuk validasi 
metode tes.

EP 3 3. Program kontrol mutu termasuk 
pengawasan harian hasil pemeriksaan.

EP 4 4. Program kontrol mutu termasuk perbaikan 
cepat bila ditemukan kekurangan.
EP 5 5. Program kontrol mutu termasuk 
pendokumentasian hasil dan langkah-langkah 
perbaikan.

Jumlah

KRITERIA 8.4.1.
EP 1 1. Terdapat standarisasi kode klasifikasi 
diagnosis dan terminologi lain yang konsisten 
dan sistematis
EP 2 2. Terdapat standarisasi kode klasifikasi 
diagnosis dan terminologi yang disusun oleh 
Puskesmas (minimal 10 besar penyakit)

EP 3 3. Dilakukan pembakuan singkatan-singkatan 
yang digunakan dalam pelayanan sesuai 
dengan standar nasional atau lokal

Jumlah

KRITERIA 8.4.2.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur akses 
petugas terhadap informasi medis
EP 2 2. Akses petugas terhadap informasi  yang 
dibutuhkan dilaksanakan sesuai dengan tugas 
dan tanggung jawab
EP 3 3. Akses petugas terhadap informasi 
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan 
prosedur
EP 4 4. Hak untuk mengakses informasi tersebut 
mempertimbangkan tingkat kerahasiaan dan 
keamanan informasi
Jumlah

KRITERIA 8.4.3.
EP 1 1. Puskesmas mempunyai rekam  medis bagi 
setiap pasien dengan metoda identifikasi yang 
baku
EP 2 2. Sistem pengkodean, penyimpanan, dan 
dokumentasi memudahkan petugas untuk 
menemukan rekam pasien tepat waktu 
maupun untuk mencatat pelayanan yang 
diberikan kepada pasien
EP 3 3. Ada kebijakan dan prosedur penyimpanan 
berkas rekam medis dengan kejelasan masa 
retensi sesuai peraturan perundangan yang 
berlaku.
Jumlah

KRITERIA 8.4.4.
EP 1 1. Isi rekam medis mencakup diagnosis, 
pengobatan, hasil pengobatan, dan kontinuitas 
asuhan yang diberikan
EP 2 2. Dilakukan penilaian dan tindak lanjut 
kelengkapan dan ketepatan isi rekam medis 
EP 3 3. Tersedia prosedur menjaga kerahasiaan 
rekam medis
Jumlah

KRITERIA 8.5.1.
EP 1 1. Kondisi fisik lingkungan Puskesmas 
dipantau secara rutin.
EP 2 2. Instalasi listrik, kualitas air, ventilasi, gas 
dan sistem lain yang digunakan dipantau 
secara periodik oleh petugas yang diberi 
tanggung jawab
EP 3 3. Tersedia sarana untuk menangani  masalah 
listrik/api apabila terjadi kebakaran
EP 4 4. Tersedia kebijakan dan prosedur inspeksi, 
pemantauan, pemeliharaan dan perbaikan
EP 5 5. Inspeksi, pemantauan, pemeliharaan, dan 
perbaikan alat dilakukan sesuai dengan 
prosedur dan jadwal yang ditetapkan
EP 6 6. Dilakukan dokumentasi pelaksanaan, hasil 
dan tindak lanjut inspeksi, pemantauan, 
pemeliharaan dan perbaikan yang telah 
dilakukan.
Jumlah

KRITERIA 8.5.2.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur 
inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan 
penggunaan bahan berbahaya
EP 2 2. Ditetapkan kebijakan dan prosedur 
pengendalian dan pembuangan limbah 
berbahaya
EP 3 3. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak 
lanjut terhadap pelaksanaan kebijakan dan 
prosedur penanganan bahan berbahaya
EP 4 4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak 
lanjut terhadap pelaksanaan kebijakan dan 
prosedur penanganan limbah berbahaya
Jumlah

KRITERIA 8.5.3.
EP 1 1. Ada rencana program untuk menjamin 
lingkungan fisik yang aman
EP 2 2. Ditetapkan petugas yang bertanggung 
jawab dalam perencanaan dan pelaksanaan 
program untuk menjamin lingkungan fisik 
yang aman
EP 3 3. Program tersebut mencakup perencanaan, 
pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan 
petugas, pemantauan, dan evaluasi 
EP 4 4. Dilakukan monitoring, evaluasi dan tindak 
lanjut terhadap pelaksanaan program tersebut.

Jumlah

KRITERIA 8.6.1.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur untuk 
memisahkan alat yang bersih dan alat yang 
kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat 
yang membutuhkan perawatan lebih lanjut 
(tidak siap pakai), serta alat-alat yang 
membutuhkan persyaratan khusus untuk 
peletakannya 
EP 2 2. Tersedia prosedur sterilisasi alat-alat yang 
perlu disterilkan

EP 3 3. Dilakukan pemantauan terhadap 
pelaksanaan prosedur secara berkala
EP 4 4. Apabila memperoleh bantuan peralatan, 
persyaratan-persyaratan fisik, tehnis, maupun 
petugas yang berkaitan dengan 
operasionalisasi alat tersebut dapat dipenuhi
Jumlah

KRITERIA 8.6.2.
EP 1 1.      Dilakukan  inventarisasi peralatan yang 
ada di Puskesmas 
EP 2 2. Ditetapkan Penanggung jawab pengelola 
alat ukur dan dilakukan kalibrasi atau yang 
sejenis secara teratur, dan ada buktinya
EP 3 3. Ada sistem  untuk kontrol peralatan, 
testing, dan perawatan secara rutin
EP 4 4. Hasil pemantauan tersebut 
didokumentasikan
EP 5 5. Ditetapkan kebijakan dan prosedur 
penggantian dan perbaikan alat yang rusak 
agar tidak mengganggu pelayanan
Jumlah

KRITERIA 8.7.1.
EP 1 1. Ada penghitungan kebutuhan tenaga klinis 
di Puskesmas dengan persyaratan kompetensi 
dan kualifikasi.
EP 2 2. Ada  cara  menilai kualifikasi tenaga  untuk 
memberikan pelayanan yang sesuai dengan 
kewenangan
EP 3 3. Dilakukan proses kredensial yang 
mencakup sertifikasi dan lisensi

EP 4 4. Ada upaya untuk meningkatkan 
kompetensi tenaga klinis agar sesuai 
persyaratan dan kualifikasi
Jumlah

KRITERIA 8.7.2.
EP 1 1. Dilakukan evaluasi kinerja tenaga 
kesehatan yang memberikan pelayanan klinis 
secara berkala
EP 2 2. Dilakukan analisis dan tindak lanjut 
terhadap hasil evaluasi
EP 3 3. Tenaga kesehatan yang memberikan 
pelayanan klinis berperan aktif dalam 
meningkatkan mutu pelayanan klinis
Jumlah

KRITERIA 8.7.3.
EP 1 1. Tersedia informasi mengenai peluang 
pendidikan dan pelatihan bagi tenaga 
kesehatan yang memberikan pelayanan klinis
EP 2 2. Ada dukungan dari manajemen Puskesmas 
bagi tenaga kesehatan  untuk memanfaatkan 
peluang tersebut
EP 3 3. Jika ada tenaga kesehatan yang mengikuti 
pendidikan atau pelatihan, dilakukan evaluasi 
penerapan hasil pelatihan di tempat kerja.
EP 4 4. Dilakukan pendokumentasian pelaksanaan 
kegiatan pendidikan dan pelatihan yang 
dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Jumlah

KRITERIA 8.7.4.
EP 1 1. Setiap tenaga kesehatan yang memberikan 
pelayanan klinis  mempunyai uraian tugas 
dan wewenang yang didokumentasikan 
dengan jelas 
EP 2 2. Jika tidak tersedia tenaga kesehatan yang 
memenuhi persyaratan untuk menjalankan 
kewenangan dalam pelayanan klinis, 
ditetapkan petugas kesehatan dengan 
persyaratan tertentu untuk diberi kewenangan 
khusus
EP 3 3. Apabila tenaga kesehatan tersebut  diberi 
kewenangan khusus, dilakukan penilaian  
terhadap pengetahuan dan keterampilan yang 
terkait dengan kewenangan khusus yang 
diberikan
EP 4 4. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut 
terhadap pelaksanaan uraian tugas dan 
wewenang bagi setiap tenaga kesehatan
Jumlah
BAB.VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK).

FAKTA DAN ANALISIS


ada SK dan SOP Px.Lab yg memakai stik (PP test, Kol, Gula, AS.Urat, HIV). Tdk ada
Px lab rutin sederhana (sesuai standar Pusk. ranap), alasan tdk ada ( Alat, dan
reagen)

PJ dan pelaksana adalah D3 Analis Laboratorium

Petugas Laboratorium adalah D3 An alis Laboratorium

Petugas Laboratorium adalah D3 Analis Lab, terlatih Px. BTA

ada SK dan SOP permintaan PX, penerimaan spesimen, pengambilan dan


penyimpanan spesimen

ada SOP Px lab, meskipun hanya utk 8 parameter dgn stik, tetapi tdk jelas
maksudnya
ada SOP pemantauan pelak SOP Px lab, telah dilakukan pemantauan tetapi blm
rutin
Belum pernah dilakukan evaluasi terhadap ketepatan penyerahan hasi
pemeriksaan

Tersedia SK dan SOP pemeriksaan di luar jam kerja termasuk KS dengan Labkes
Ada SK dan SOP Px Lab yg beresiko tinggi (BTA, HIV, Hepatitis)

ada SOP K3 bagi petugas tp tdk lengkap (pedoman jelas)

Pernah dilakukan pemantauan APD, tetapiSOP K3 blm pernah dilakukan

SOP pengelolaan limbah B3 dan limbah medis Lab belum jelas.

Tidak ada SOP Pengelolaan reagen, karena kebanyakan px dgn stik

belum ada pemantauan Pengelolaan limbah medis dari lab

ada SK ttg waktu penyampaian hsl lab dan hsl Px Cito

Belum ada pengukuran ketepatan waktu pemeriksaan yg urgen/darurat

Ada pelaporan hsl Px lab, tapi tidak jelas waktunya

Katanya ada kolaborasi antara dokter, perawat, petugas lab (tp tdk jelas)

ada penetapan nilai ambang kritis pd setiap tes, tapi tdk jelas

ada SOP yg menyatakan bahwa hasil Px lab kritis disampaikan tp tdk jelas

ada SOP yg menetapkan apa yg dicatat, tetapi blm semua dicatat dlm RM
belum ada bukti monitoring, dan blm ditindaklanjuti utk perbaikan

Tidak ada Reagensia kecuali berupa stik (sesungguhnya hanya utk kegiatan
skrining)
Tdk ada kebijakan dan prosedur utk menyatakan reagen tidak ada

Tidak jelas ada SOP penyimpanan dan distribusi reagensia, krn memang tdk ada
reagensia. Tetapi stik disimpan dgn baik

Belum ada panduan tertulis evaluasi reagensia

Label ada dan lengkap di botol stik

ada SK ttg rentang nilaiPx Lab, meskipun hanya 8 jenis stik

Form lap hsl Px Lab memuat rentang nilai, tetapi tdk disertakan dlm catatan klinis/
RM

Tidak pernah ada hsl Lab luar karena blm pernah ada permntaan keluar

belum pernah dilakukan evaluasi rentang nilai

ada SK dan SOP pengendalian mutu lab, tapi SOP tdk jelas

katanya ada beberapa alat yg sdh dikalibrasi tetapi tdk bisa menunjukkan sertifikat
dan sticker tanda kalibrasi pd alat
Belum ada sertifikat kalibrasi

belum ada bukti perbaikan karena penyimpangan

Ada kegiatan PME oleh Labkesda yaitu Px. BTA, tapi hasil tdk ditindaklanjuti

Tidak ada mekanisme rujukan spesimen, banyak pasien diobati tanpa dukngan px
penunjang lab

Tidak ada kegiatan PMI, karena tidak banyak yg bisa dilakukan pada stik namun
bisa juga dilakukan meskipun sederhana

Belum ada program keselamatan di lab , tapi ada identifikasi KPC. Ada alat
pemadam kebakaran, meskipun tdk berada dlm ruang laborataorium.

APAR dipasang dekat pintu keluar, tdk dekat lab

ada SOP pelaporan tetapi blm ada bukti pelaporan

Ada kebijakan dan SOP yg jelas ttg pengelolaan limbah B3

Ada identifikasi KPC, belum ada pencatatan KTD, KNC, KTC. Tindak lanjut juga
belum jelas
Ada kegiatan, tapi tidak ada bukti kegiatan orientasi

Pernah ada pelatihan Px. Lab ttg BTA, tapi tdk ada bukti
ada Pedoman penyediaan, penggunaan, pengendalian, dan penilaian obat

ada SOP penyediaan dan penggunaan obat, penataan obat rapi

PJ adalah D3 Kebidanan yg sdh mendapat pelatihan

Belum ada SK dan SOP yg jelas utk menjamin ketersediaan obat.

ada obat emergensi 24 jam. Tapi blm tertata dg baik, tdk ada jumlah dan jg
daftar ED, jg tdk ada segel

ada Formularium Puskesmas, dan jelas pedoman penyusunannya

Pernah dilakukan evaluasi dan tindak lanjut ketersediaan obat dibanding


Formularium.

Belum dilakukan evaluasi kesesuaian peresepan dg formularium

ada SK ttg persyaratan petugas yg berhak memberi resep yaitu dr dan drg, juga
perawat dan bidan utk obat2 tertentu yg didelegasikan oleh dokter

petugas penyedia obat adalah D3 Kebidanan dg pelatihan, nampak menguasai


bidang tugasnya

Sudah memenuhi kriteria, sdh mengikuti pelatihan di Bapelkes Purnajati

ada SK dan SOP peresepan, pemesanan, dan pengelolaan obat. Tetapi tdk jelas
penyusunannya
Belum ada SOP yg jelas tentang pengelolaan obat kadaluwarsa
Kunjungan Dinkes rutin tiap 6 bln, pembinaan lebih kpd pengelolaan obat

ada SK dan SOP penulisan resep psikotropika dan narkotika, tp kenyataan dokter
belum memahami teknik penulisan obar narkotika dan psikotropika

Ada SK dan SOP penggunaan obat yg dibawa pasien, tapi pelaksanaannya tdk
jelas

Kunci dobel dipegang Pelaksana obat dan kepala Pusk msng2 memegang
pasangan knci yg berbeda. Utk bisa mengakses obat keduanya hrs hdr bersama.
Ckp aman

ada SOP penyimpanan obat

penyimpanan obat sesuai persayaratan. Obat berbentuk cair diletakkan di lemari


bag bawah
ada SOP pemberian obat , tetapi pelabelan blm lengkap

PIO tdk lengkap diberikan petugas obat , pasien tdk paham meski sudah
mengatakan "iya:

Observasi: Petugas memberitahukan ttg efek samping obat meski belum pada
semua pasien

Petugas tdk memberitahukan penyimpanan obat di rumah dgn lengkap. Khusus


penyimpanan suppositoria petugas kurang menguasai

ada SK dan SOP tapi tdk jelas, pelaksanaannya jg tdk jelas

Belum ada bukti pengelolaan obat ED. Kata petugas Farmasi tdk pernah ada obat
ED
ada SOP pelaporan ESO, penyusunan blm rapi

Tdk ada dokumetasi ESO dlm RM

Ada Kebijakan dan SOP (pencatatan , pemantauan, pelaporan), tetapi tidak jelas

Ada pencatatan ESO namun blm didokumetasikan dg baik dan blm ditindaklanjuti

ada SOP identifikasi dan pelaporan kesalahan pemberian obat dan KNC.
Penyusunan blm baik

tdk diketahui ada kesalahan pemberian obat dan KNC, tdk ada catatan shg tdk
ada pelaporan

ada SK PJ utk pelaporan dan identifikasi yaitu D3 Kebidanan yg dilatih

Tdk ada informasi kesalahan obat dan KNC

Obat emergensi tersedia di Ruang Tindakan (Poli Umum), Ruang KB. Tapi blm
tertata dgn baik

Belum ada SK dan SOP yg jelas utk pengamanan obat emergensi

Belum penah ada monitoring obat emerjensi, sehngga belum ada tindaklanjut
apapun
tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk


tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk


tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk


tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

tidak ada pelayanan Radiodiagnostk


tidak ada pelayanan Radiodiagnostk

Ada SK ttg standarisasi kode klasifikasi diagnosis dan terminologi, sistematis

Sudah ada standarisasi kode diagnostik, tersusun rapi

sudah ada SK ttg pembakuan singkatan yg bersifat nasional, yg lokal sangat sedikit

Ada SK dan SOP ttg akses terhdp RM dan disusun dgn baik

ditetapkan petugas yg bisa mengakses yaitu medis, paramedis, dan petugas


pendaftaran

Kebijakan dan prosedur blm disosialisasikan, pelaksanaan blm seperti yg


diharapkan

Pihak yg meminjam RM melalui petugas pendaftaran, sdh ada kebijakan


bgaimana pihak lain boleh mengakses RM, tapi pelaksanaannya masih longgar

ada SK penomeran RM, metode identifikasi memakai Family Number (cocok dg


fungsi Puskesmas). Sdh ada kode desa, tp Kode anggota keluarga blm ada

Pengkodean uk 2 digit awal (alamat desa), penyimpanan lumayan rapi, tp


pencarian kembali ckp lama
Sdh ada SK dan SOP Penyimpanan RM (retensi setelah 2 thn), petugas blm paham
ttg retensi

Ada SK ttg isi RM, format RM yg ada masih bermacam-macam bentuk, blm
mencerminkan dgn baik apa yg ada dlm SK

kata petugas sdh dilakukan, tapi Belum ada dokumen hasil penilaian kelengkapan
RM
Sudah ada SOP menjaga rahasia, tetapi pelaksanaannya blm jelas

Ada SOP maupun pelaksanaan pemantauan fisik lingkungan secara rutin, tp tdk
jelas. Dan dilakukan sekali2 saja
PJ Kesling adalah D3 Kesling . Dilakukan pemantauan meski blm terkonsep dgn
baik

ada SOP, ada APAR (tdk ada tgl kadaluwarsa), blm dilakukan pelatihan
penggunaan pd seluruh staf.
ada SK dan SOP pemantauan, pemeliharaan, dan perbaikan. Tetapi SOP tdk
spesifik dan tidak jelas utk masing2 kegiatan
Belum ada pemantauan dll yg jelas, blm terstruktur karena SOP blm spesifik

Belum ada pendokumentasian yg jelas

ada SK dan SOP ttg pengelolaan limbah B3, MOU dgn pihak ketiga langsung, jelas
pengaturan hak dan kewajiban masing2. Isi MOU blm dipahami dg baik

Ada SK dan SOP pengendalian dan pembuangan limbah B3, tetapi tdk jelas
Sudah ada pemantauan tetapi blm dievaluasi penanganan B3. B3 diletakkan dlm
gudang tidak terkunci, bisa diakses oleh siapapun

Blm ada pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan 
kebijakan dan prosedur penanganan limbah berbahaya

sdh ada rencana program pengamanan fisik lingkungan, tetapi penyusunannya


blm jelas
PJ keamanan fisik adalah adalah D3 Kesling

Program sudah ada, belum jelas rincian kegiatannya

tidak ada monitoring dan tindaklanjut

ada SK dan SOP ttg pemisahan alat yg bersih dan kotor. Alat yg perlu sterilisasi,
perawatan, dll. Tetapi pelaksanaan belum jelas

Ada SOP sterilisasi , sdh ada sterilisator kering (tapi bukan Autoclave). Terpusat,
tapi pelaksana dari unit masing-masing

Blm ada pemantauan prosedur scr berkala

Sudah ada kebijakan dan SOP ttg penanganan bantuan peralatan. Tapi blm
pernah dilakukan sesuai SOP
ada daftar inventaris peralatan klinis. Ada alat tp tdk tercatat, atau ada dlm
catatan tp tdk ada barangnya

Ada SK PJ pengelolaan peralatan, sudah ada beberapa peralatan yg dikalibrasi.


Tidak ditemukan sertifikat kalibrasi dan sticker kalibrasi yg menempel di alat

Belum ada sistem yg baku utk kontrol peralatan

Belum ada pendokumentasian yg lengkap

Belum ada SK dan SOP penggantian alat rusak.

Sudah ada perhitungan berdasar kualifikasi sbg Puskesmas Ranap. Persyaratan


kompetensi tenaga yanis sudah disusun dgn baik.

ada SOP penilaian kualifikasi tenaga yanis, sudah pernah dilakukan mski baru
seadanya

Belum pernah dilakukan kredensil, tenaga yanis blm memahami kredensialing

Sudah ada rencana peningkatan kompetensi, meski blm tersusun dgn baik.

Sudah pernah dilakukan penilaian kinerja tenaga yanis, tetapi baru satu kali

Sudah ada analisis hsl evaluasi tapi blm ada tindak lajut terhdp evaluasi.

ada SK ttg keterlibatan tenaga yanis dlm peningkatan mutu, tetapi blm semua
terlibat
Ada info tp tidak ditemukan info2 ttg peluang diklat

Katanya ada dukungan ijin dan jg bantuan dana utk ikut seminar, dll. Tetapi bukti
tdk ditemukan

Belum Ada evaluasi pasca pelatihan

Ditemukan beberapa dokumen meski tdk lengkap

Ada Uraian tugas dan wewenang masing2 tenaga (terutama tugas pokok dan
tugas integrasi) yg disusun sendiri leh msng2 tenaga berdasar SK Penugasan dari
Ka Puskesmas

Belum ada D3 RM, dlatih dari SMA (yg memang sdh bertugas). Belum ada
Apoteker/D3 Farmasis, dilatih dari D3 Bidan (memang sdh bertugas). Ada
keterangan pelatihan dari Bapelkes

Belum pernah dilakukan evaluasi pengetahuan dan keterampilan sesuai


kewenangan yg diberikan. Tetapi secara kenyataan mereka mampu meski tdk
maksimal

Sudah ada kegiatan evaluasi uraian tugas, tetapi bukti blm jelas
MPLK).

REKOMENDASI
Karena sdh ada D3 Analis, tinggal mengusulkan peralatan, reagen dan
bahan PX lab sedehana yg lebih lengkap (sesuai standar Lab Ranap: d/f/u
ruitn)

Susun SOP dgn metode yg jelas (lihat Pedoman Penyusunan Dokmen


Akreditasi)
Lakukan pemantauan, sesuai SOP dan dilakukan scr berkala

Lakukan evalusi secara berkala, dan hasil evaluasi tindaklanjuti


Lakukan pemantauan penggunaan APD dan K3 sesuai SOP yg baik

Susun kebijakan dan SOP pengelolaan B3 dan limbah medis dgn baik dgn
berpedoman pada "Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi atau
pedoman lain yg disepakati

Susun SOP dgn metode yg jelas (lihat Pedoman Penyusunan Dokmen


Akreditasi)
Lakukan pemantauan pengelolaan limbah medis sesuai SOP yg disusn
dgn jelas

Ukur ketepatan waktu dan Dokumentasikan dg baik

Tentukan waktu yg jelas utk pelaporan

Buat metoda yg jelas pengembangan SOP utk pelapran hasil yang kritis

Semua harus disusun dg pedoman yg jelas, utk setiap parameter


pemeriksaan
Susun SOP dgn jelas dan teliti supaya mudah difahami

Semua hasil pemeriksaan lab harus dicatat dalam RM


lakukan monitoring proses, dan tindaklanjuti hasil monitoring utk upaya
perbaikan

Perlu ditetapkan dan diadakan reagensia esensial Puskesmas, yg


mencakup Px lab sederhana (sesuai Standar Pusk Rajal)
Siapkan kebijakan dan prosedur yg menggambarkan ketersediaan reagen

Susun SOP penyimpanan reagensia dgn baik, ikuti SOP, lakukan


pengecekan dgn tertib

Susun pedoman evaluasi reagensia, meskipun itu berupa stik

Beri label reagensia secara lengkap dan akurat (kalau sdh tersedia
reagensia)

Sertakan rentang nilai rujukan dalam jawaban hasil px. Laboratorium

Hasil Px Lab luar selalu mencantumkan rentang nilai (kalau ada


permintaan keluar)

Lakukan Evaluasi Rentang nilai dan tindaklanjuti dg revisi kalau


diperlukan

Susun SOP dgn baik sesuai pedoman penyusunan SOP

Usulkan kalibrasi semua alat laboratorium kpd Dinkes (kalau sdh ada
alat), simpan sertifikat, tempelkan stiker pd alat
Lakukan kalibrasi utk alat2 yg masih baik ataupun baru

koreksi kalau ada penyimpangan . Kmd dikalibrasi lagi

Upayakan perbaikan atas hasil PME, jgn dibiarkan saja karena itu utk
peningkatan mutu Px. Lab

Buat mekanisme rujukan spesiemen keluar, untuk mendukung kegiatan


diagnosa dan terapi

lakukan PMI meskipun secara sederhana, dan dokumentasikan dengan


baik

Susun program keselamatan pasien yg lengkap dan direalisasikan dalam


kegiatan sehari-hari

Susun program keselamatan pasien yg lengkap dan direlisasikan.


Sinkronkan dg program keselamatan pusk secara keseluruhan. Letakkan
APAR dekat lab (yg memiliki sumber api)

Laporkan minimal sekali pertahun dan harus diarsip

Susun SK dan SOP yg baik. Kerjasama dgn pihak pengangkut dan


pengolah B3 dan harus tertulis dg dokumen yg baik
Lakukan analisis dan hasil KPC dtindaklanjuti dan dokumentasikan

Dokumentasikan proses orientasi praktek keselamatan/ keamanan kerja

Kalau ada alat baru perlu pelatihan dan Dokumentasikan proses


pelatihan
Usulkan tenaga S1 Farmasis/ Apoteker

Susun SK dan SOP yg baik. Lakukan proses perencanaan pengadaan obat


dg lbh cermat. Buffer stock harus jelas

Kelola obat emergensi dgn baik. Lengkapi jumlah dan ED. Cek scr rutin,
pasang segel kalau kotak pernah dibuka

Lakukan evaluasi Formularium setiap 1 atau 2 tahun dan sesuaikan


perkembangan terbaru

Lakukan evaluasi kesesuaian peresepan dgn formularium secara periodik

Usulkan tenaga S1 Farmasis/ Apoteker

SK dan SOP harus disusun sesuai Tata Naskah Dinas dan sesuai dgn
kenyataan
Susun SOP dgn baik, berdasar pedoman yg jelas dan kondisi nyata di
Puskesmas
Usulkan ada kegiatan Pengawasan rutin Dinkes frekuensi misal 3- 6 bl
sekali

Tegakkan ketentuan dan SOP. Psikoteropika sesuai Formularium hrs


tersedia di Pusk. Dokter hrs menulis dgn baik dan lengkap sesuai
ketentuan

Lakukan sesuai SK dan SOP yg sdh disusun dlm praktek sehari-hari

Beri pelabelan yg lengkap disertai cara pakai

Beri PIO dimulai dari poliklinik sampai Ruang Obat, dan dicek apa pasien
sudah faham betul?

Informasikan dgn jelas kemungkinan ESO kpd pasien atau keluarganya

Beri petunjuk penyimpanan obat, misal supos di lemari es atau kamar


mandi

Buat kebijakan dan SOP yg jelas dan taati

Susun SOP pengelolaan obat kadaluwarsa dan Lakukan sesuai SOP


Susun SOP dgn baik menurut pedoman yg jelas

Dokumentasikan dg baik dlm RM. Selain dlm Register khusus ESO

Susun SK dan SOP ttg ESO dg pedoman yg benar dan sesuaikan kondisi
Puskesmas

Dokumentasikan dan tindaklanjuti ESO baik di Puskesmas maupun


Dinkes

Susun SOP dengan baik dan rapi sesuai pedoman

Laporkan segera kalau ada KNC, sesuai SOP yg elah disusun dengan baik

Kesalahan dan KNC dicatat dgn baik, dianalisis utk perbaikan supaya hal
yg sama tidak terjadi lagi

Kelola dgn baik obat2 Emergensi. Tulis jumlah dan kpn ED dan disegel
dgn baik meskipun dgn lakban tetapi diberi tanggal kpn disegel

Susun kebijakan dan SOP yg jelas. Disegel, ada info: nama obat, jumlah,
tgl ED. Dan disegel n tulis tanggal kpn disegel

Segera ganti obat emergensi yg dipakai, prinsip "tdk boleh kurang",


bukan tidak boleh habis
Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian
antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif
Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian
antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif
Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian
antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif
Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian
antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif
Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian
antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian


antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif
Mhn kebijakan Komisi Akreditasi utk membedakan format penilaian
antara puskesmas yg memiliki pelayanan radiodiagnostik dgn yg tdk
memiliki sehingga didapat nilai yg obyektif

Bakukan singkatan ditambah yg bersifat lokal (yg sering dipakai)

Sosialisasikan prosedur tsb dan ditegakkan dgn baik

Buat Berita Acara kalau ada yg meminjam RM, batasi wkt pengembalian,
misal 24 jam dan tulis di cover RM

Lengkapi dgn kode masing-masing anggota klg sehingga setiap org


memiliki identitas tunggal (single identity)

idealnya Sistem penomeran minimal 8 digit, 2 no awal utk lokasi desa, 4


digit utk keluarga/ family, dan 2 no terakhir utk identitas anggota klg
(single identity)
Buat SK dan SOP penyimpanan dan retensi RM dgn tegas dan jelas.
Petugas harus memahami konsep tsb sehingga bisa melaksanakan dgn
baik

Review ulang format RM, tata lagi dgn lbh terstruktur yg mengandung
SOAP-E, jg dilengkapi paraf dan nama pemberi pelayanan

Lakukan evaluasi kelengkapan isi RM dan didokumentasikan dgn baik

Susun kebijakan dan SOP kerahasiaan RM dgn baik dan patuhi

Susun SOP pematauan kondisi fisik lingkungan dan lakukan sesuai SOP

Susun sistem pemantauan yg lbh terstruktur dan jelas

Upayakan pelatihan bagi semua staf shg kalau ada kebakaran segera
dilakukan penanganan yg baik. Sgr isi ulang tabung
Susun SK dan SOP yg lbh spesifik. Lakukan sesuai SOP

Susun SOP yg spesifik dan Lakukan sesuai SOP

Dokumentasikan proeses pelaksanaan dengan rapi, yg bisa sbg bukti

pada saat menyusun MOU kedua pihak terlbat aktif sehingga mengetahui
betul apa isi perjanjian. Pelaksanaan sesuaikan dgn perjanjian

Susun SOP dan Susun MOU dgn baik sesuai kebijakan dan SOP yg telah
disusun
Pintu TPS B3 digembok, hanya bisa diakses petugas tertentu yg mendp
wewenang dr kepala puskesmasLakukan evaluasi dr hasil pemantauan.
Hasil evaluasi ditindaklanjuti.

Lakukan pemantauan dan Tindak lanjut dg jelas dan tegas terhadap


pelaksanaan kebijakan

Susun program yg jelas utk lingkungan fisik puskesmas

Buat program dgn rincian kegiatan yg jelas

Lakukan monitoring dan tindaklanjuti, kalau kegiatannya sdh jelas

Laksanakan sesuai kebijakan dan SOP yg sdh ditetapkan

Susun SOP dan lakukan sesuai SOP. Letakkan petunjuk pemakaian di atas
alat (mengingat pemakai sterilisator berganti-ganti orang/ profesi)

Lakukan pemantauan secara berkala

Lakukan sesuai SOP


Susun inventaris alat dg rapi dan jelas

Upayakan semua alkes dikalibrasi, ada sertifikat dan sticker. Ulangi


kalibrasi sesuai rekomendasi

Lakukan kontrol peralatan sesuai SOP

Dokumentasikan hasil pemantauan

Susun SOP dan lakukan sesuai SOP

Lakukan penilaian kualifikasi tenaga sesuai pedoman yg ada

Lakukan kredentialing pd semua tenaga yanis, sehingga ada peta


ketenagaan yg jelas dan rapi

Susun rencana peningkatan kompetensi dan Laksanakan sesuai rencana

Lakukan penilaian scr berkala dgn metoda yg baik

Lakukan analisis dan tindaklanjut hasil evaluasi

Semua tenaga yanis hrs berperan aktif dlm penigkatan mutu yanis, sesuai
tugas dan wewenang masing-masing
Dokumentasikan info2 penting sbg referensi

Setiap kebijakan atau kegiatan harus didokumentasikan dgn baik

Lakukan evaluasi pasca pelatihan dan Dokumentasikan dgn rapi

Buat pendokumentasian yg rapi

Lakukan penilaian pengetahuan dan keterampilan ,dg metoda yg baik

Lakukan Evaluasi dan Tindaklanjut Pelaksanaan Uraian Tugas.


Dokumentasikan dgn baik
BAB.IX.Peningkatan Mutu Klinis dan Kesela

Puskesmas PANAGUAN
Kab./Kota PAMEKASAN
Tanggal 4 - 8 NOVEMBER 2018
Surveior dr SITI NOOR ZAENAB, Mkes

KRITERIA 9.1.1. Elemen Penilaian


EP 1 1. Adanya peran aktif tenaga klinis dalam 
merencanakan dan mengevaluasi mutu 
layanan klinis dan upaya peningkatan 
keselamatan pasien.
EP 2 2. Ditetapkan indikator dan standar mutu 
klinis untuk monitoring dan penilaian mutu 
klinis.
EP 3 3. Dilakukan pengumpulan data, analisis, dan 
pelaporan mutu klinis dilakukan secara 
berkala.
EP 4 4. Pimpinan Puskesmas bersama tenaga klinis 
melakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap 
hasil monitoring dan penilaian mutu klinis.

EP 5 5. Dilakukan identifikasi dan dokumentasi 
terhadap Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), 
Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kondisi 
Potensial Cedera (KPC), maupun Kejadian 
Nyaris Cedera (KNC).
EP 6 6. Ditetapkan kebijakan dan prosedur 
penanganan KTD, KTC, KPC, KNC, dan 
risiko dalam pelayanan klinis.
EP 7 7. Jika terjadi KTD, KTC, dan KNC 
dilakukan analisis dan tindak lanjut.
EP 8 8. Risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam 
pelayanan klinis diidentifikasi, dianalisis dan 
ditindaklanjuti.
EP 9 9. Dilakukan analisis risiko dan upaya-upaya 
untuk meminimalkan risiko pelayanan klinis
EP 10 10. Berdasarkan hasil analisis risiko, adanya 
kejadian KTD, KTC,  KPC, dan KNC, upaya 
peningkatan keselamatan pasien direncanakan, 
dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti

Jumlah

KRITERIA 9.1.2.
EP 1 1. Dilakukan evaluasi dan perbaikan perilaku 
dalam pelayanan klinis oleh tenaga klinis 
dalam pelayanan klinis yang mencerminkan 
budaya keselamatan dan budaya perbaikan 
yang berkelanjutan.
EP 2 2. Budaya mutu dan keselamatan pasien 
diterapkan dalam pelayanan klinis 
EP 3 3. Ada keterlibatan tenaga klinis dalam 
kegiatan peningkatan mutu yang ditunjukkan 
dalam penyusunan indikator untuk menilai 
perilaku dalam pemberian pelayanan klinis 
dan ide-ide perbaikan

Jumlah

KRITERIA 9.1.3.
EP 1 1. Dialokasikan sumber daya yang cukup 
untuk kegiatan perbaikan mutu layanan klinis 
dan upaya keselamatan pasien.
EP 2 2. Ada program/kegiatan peningkatan mutu 
layanan klinis dan keselamatan pasien yang 
disusun dan direncanakan oleh tenaga klinis.
EP 3 3. Program/kegiatan tersebut dilaksanakan 
sesuai rencana, dievaluasi, dan ditindak lanjuti
Jumlah

KRITERIA 9.2.1.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi fungsi dan proses 
pelayanan yang prioritas untuk diperbaiki  
dengan kriteria yang ditetapkan 
EP 2 2. Terdapat dokumentasi tentang komitmen 
dan pemahaman terhadap peningkatan mutu 
dan keselamatan secara berkesinambungan 
ditingkatkan dalam organisasi
EP 3 3. Setiap tenaga klinis dan manajemen 
memahami pentingnya peningkatan mutu dan 
keselamatan dalam layanan klinis 
EP 4 4. Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga 
klinis menetapkan pelayanan prioritas yang 
akan diperbaiki

EP 5 5. Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga 
klinis menyusun rencana perbaikan pelayanan 
prioritas yang ditetapkan dengan sasaran yang 
jelas
EP 6 6. Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga 
klinis melaksanakan kegiatan perbaikan 
pelayanan klinis sesuai dengan rencana

EP 7 7. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan 
kegiatan perbaikan pelayanan klinis
Jumlah

KRITERIA 9.2.2.
EP 1 1. Standar/prosedur layanan klinis disusun dan 
dibakukan didasarkan atas prioritas fungsi dan 
proses pelayanan
EP 2 2. Standar tersebut disusun berdasarkan acuan 
yang jelas 
EP 3 3. Tersedia dokumen yang menjadi acuan 
dalam penyusunan standar
EP 4 4. Ditetapkan prosedur penyusunan 
standar/prosedur layanan klinis
EP 5 5. Penyusunan standar/prosedur layanan klinis 
sesuai dengan prosedur
Jumlah

KRITERIA 9.3.1.
EP 1 1. Disusun dan ditetapkan indikator mutu 
layanan klinis yang telah disepakati bersama

EP 2 2. Ditetapkan sasaran-sasaran keselamatan 
pasien sebagaimana tertulis dalam Pokok 
Pikiran.
EP 3 3. Dilakukan pengukuran mutu layanan klinis 
mencakup aspek penilaian pasien, pelayanan 
penunjang diagnosis, penggunaan obat 
antibiotika, dan pengendalian infeksi 
nosokomial
EP 4 4. Dilakukan pengukuran terhadap indikator-
indikator keselamatan pasien sebagaimana 
tertulis dalam Pokok Pikiran

Jumlah

KRITERIA 9.3.2.
EP 1 1. Ada penetapan target mutu layanan klinis 
dan keselamatan pasien yang akan dicapai 
EP 2 2. Target tersebut ditetapkan dengan 
mempertimbangkan pencapaian mutu klinis 
sebelumnya, pencapaian optimal pada sarana 
kesehatan yang serupa, dan sumber daya yang 
dimiliki
EP 3 3. Proses penetapan target tersebut melibatkan 
tenaga profesi kesehatan yang terkait

Jumlah

KRITERIA 9.3.3.
EP 1 1. Data mutu layanan klinis dan keselamatan 
pasien dikumpulkan secara periodik

EP 2 2. Data mutu layanan klinis dan keselamatan 
pasien didokumentasikan 
EP 3 3. Data mutu layanan klinis dan keselamatan 
pasien dianalisis untuk menentukan rencana 
dan langkah-langkah perbaikan mutu layanan 
klinis dan keselamatan pasien

Jumlah

KRITERIA 9.4.1.
EP 1 1. Ada kejelasan siapa yang bertanggung 
jawab untuk peningkatan mutu layanan klinis 
dan keselamatan pasien 
EP 2 2. Terdapat tim peningkatan mutu layanan 
klinis dan keselamatan pasien yang berfungsi 
dengan baik
EP 3 3. Ada kejelasan uraian tugas dan tanggung 
jawab tim 
EP 4 4. Ada rencana dan program peningkatan 
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien 
yang dilaksanakan sesuai dengan rencana 
yang disusun
Jumlah

KRITERIA 9.4.2.
EP 1 1. Data monitoring mutu layanan klinis dan 
keselamatan dikumpulkan secara teratur
EP 2 2. Dilakukan analisis dan diambil kesimpulan 
untuk menetapkan masalah mutu layanan 
klinis dan masalah keselamatan pasien 
EP 3 3. Dilakukan analisis penyebab masalah  
EP 4 4. Ditetapkan program-program perbaikan 
mutu yang dituangkan dalam rencana 
perbaikan mutu
EP 5 5. Rencana perbaikan mutu layanan klinis dan 
keselamatan pasien disusun dengan 
mempertimbangkan peluang keberhasilan, dan 
ketersediaan sumber daya 
EP 6 6. Ada  kejelasan Penanggung jawab untuk 
melaksanakan kegiatan perbaikan yang 
direncanakan
EP 7 7. Ada kejelasan Penanggung jawab untuk  
memantau pelaksanaan kegiatan perbaikan
EP 8 8. Ada tindak lanjut terhadap hasil 
pemantauan upaya peningkatan mutu layanan 
klinis dan keselamatan pasien
Jumlah

KRITERIA 9.4.3.
EP 1 1. Petugas mencatat peningkatan setelah 
pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu 
layanan klinis dan keselamatan pasien
EP 2 2. Dilakukan evaluasi terhadap hasil penilaian 
dengan menggunakan indikator-indikator 
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien 
untuk menilai adanya perbaikan
EP 3 3. Hasil perbaikan ditindak lanjuti untuk 
perubahan standar/prosedur pelayanan.
EP 4 4. Dilakukan pendokumentasian terhadap 
keseluruhan upaya peningkatan mutu layanan 
klinis dan keselamatan pasien
Jumlah

KRITERIA 9.4.4.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur 
distribusi informasi dan komunikasi hasil-
hasil peningkatan mutu layanan klinis dan 
keselamatan pasien
EP 2 2. Proses dan hasil kegiatan peningkatan mutu 
layanan klinis dan keselamatan pasien 
disosialisasikan dan dikomunikasikan kepada 
semua petugas kesehatan yang memberikan 
pelayanan klinis
EP 3 3. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan 
sosialisasi dan komunikasi tersebut
EP 4 4.  Dilakukan pelaporan hasil peningkatan 
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien 
ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Jumlah
BAB.IX.Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamantan Pasien (PMPK).

FAKTA DAN ANALISIS


ada SK ttg kewajiban tenaga klinis dlm peningkatan mutu klinis
dan keselamatan pasien. Ada SK PMKP beserta uraian tugasnya

Sudah ditetapkan Indikator dan standar mutu dg SK Puskesmas,


tapi ada yg kurang spesifik sehingga sulit diukur

ada pengumpulan data, analisis. Tp blm dilakukan scr baik dan


berkala

sudah ada evaluasi hasil monitoring mutu klinis, tetapi


tindaklanjut blm jelas

ada proses identifikasi KPC, pencatatan KTD, KNC, KTC. Tetapi


blm memahami betul perbedaannya

ada SK dan SOP penanganan KTD dll. Seakan KPC merupakan


kelompok yg sama

Sudah ada analisis kejadian KTD, KNC, KTC, tetapi tindaklanjut


belum semua terdokumentasi dgn baik
ada panduan manajemen resiko klinis, identifikasi dan analisis.
Tp blm ada tindaklanjut

Sudah ada upaya identifikasi meminimalkan resiko pada bbrp


unit pelayanan, tapi blm menyeluruh
Belum ada rencana perbaikan berdasar hsl analisis. Baru
dilakukan sepotong-sepotong sesuai permintaan EP
Blm ada evaluasi perilaku petugas, sementara sdh memiliki tata
nilai yaitu RADHIN.Jg budaya 5 R, dan sdh ada 6 sasaran
keselamatan pasien

budaya mutu mulai nampak, meski belum jelas

Ada SK yg menunjukkan keterlibatan tenaga yanis, tapi


implementasinya belum jelas

alokasi sumber daya dari dana JKN, APBD dan jg DAK utk
perbaikan mutu dan keselamatan pasien, tetapi belum jelas
prioritas peruntukannya

Ada penyusunan rencana peningkatan mutu pelay klinis, tetapi


tdk jelas

belum ada evalusi dan blm ada tindaklanjut yg jelas terhadap


peningkatan mutu

ada proses identifikasi fungsi dan proses yg perlu diperbaiki tapi


kriteria tdk jelas

ada dokumen penggalangan komitmen, pelaksanaan sosialisasi


mutu klinis, tp baru 1 kali

uji petik pd beberapa tenaga yanis: belum semua paham ttg


PMKP

ada penetapan pelayanan prioritas yg akan diperbaiki, dgn


metoda 3 H 1 P. Pemahaman pd High Cost blm bagus

Ada rapat penyusunan rencana perbaikan, tetapi karena


penetapan prioritas blm mantap mk sasaran menjadi tdk tepat
Sudah ada perbaikan pelayanan klinis yg dilakukan , meski
baelum menyeluruah

belum ada evalusi yg jelas atas pelaksanaan kegiatan

Ada Panduan Praktek Klinik dan SOP layanan klinis, belum


tersusun dgn baik

standar berdasar acuan yg kurang jelas (tdk bisa menunjukkan)

Sebagian dokumen ditemukan, tdk lengkap

sudah ada SOP penyusunan SOP, blm ada pedoman yg jelas

belum semua sesuai SOP penyusunan SOP

ada SK penetapan Indikator mutu layanan klinis, ada yg tdk


spesifik sehingga sulit diukur. Kebanyakan indikator adalah
pemakaian APD

ada SK penetapan sasaran2 keselamatan pasien mencakup 6


aspek, stetapi blm ditetapkan indikator dan target masing2

Belum ada bukti pengukuran mutu layanan klinis yg baik,


karena tdk semua indikator bisa diukur. Jg tdk didukung
peralatan lab standar. Penggunaan AB jg blm pernah diukur

Belum ada bukti pengukuran mutu layanan klinis yg baik,


karena tdk semua indikator bisa diukur. Jg tdk didukung
peralatan lab standar. Penggunaan AB jg blm pernah diukur

Ada penetapan target mutu dan keselamatan yg akan dicapai.


target pencapaian ditetapkan blm semua dgn pertimbangan
pencapaian sebelumnya, pencapaian optimal, dan SD yg
dilmiliki

Sdh nampak keterlibatan tenaga pemberi layanan meski blm


semua paham dan aktif

ada bukti pengumpulan data mutu layanan klinis dan


keselamatan pasien meski baru beberapa kali

data mutu dan keselamatan pasien ada sebagian, blm


didokumentasikan scr menyeluruh

Sudah ada analisis dan rencana perbaikan, meski terkesan tiba2


tdk didukung notulensi yg rapi

Ada SK penunjukan Tim PMKP, diketuai dokter fungsional yg jg


menjabat sbg ketua Pokja UKP

ada SK pembentukan TIM PMKP,tp blm berfungsi dgn baik

ada uraian tugas dan tanggung jawab Tim meskipun blm terlalu
jelas
Ada pelaksanaan dari rencana, tetapi pencatatan kurang rapi

ada dokumen hasil akhir monitoring, meskipun tdk ada kertas


kerja proses monitoring
Analisis yg dilakukan sangat sederhana dan tidak ada
pengambilan keputusan

sdh dilakukan analisis penyebab masalah tp metodannya tdk


jelas (seadanya saja)
ada program2 perbaikan mutu, tapi tidak jelas dan tdk matang

Rencana perbaikan sudah ada (seadanya), tanpa


mempertimbangkan peluang keberhasilan, dan ketersediaan
sumber daya

ada kerancuan antara PJ pelaksanaan dgn PJ pemantauan

ada kerancuan antara PJ pelaksanaan dgn PJ pemantauan

Belum ada tindaklanjut dari hasil pemantauan PMKP

Ada kegiatan dan pencatatan peningkatan mutu yanis dan KP

ada evaluasi dgn menggunakan indikator, tp karena


indikatornya tidak jelas maka hasilnya menjadi tidak jelas

Belum ada tindaklanjut utk perbaikan

belum ada pendokumentasian yg menyeluruh

ada SK dan SOP penyampaian informasi hsl PMKP

Disosialisasikan lewat Lokmin Bulanan dan RTM shg kurang


efektif

Belum ada Evaluasi terhadap pelaksanaan sosialisasi


Sudah ada pelaporan ke Dinkes mengenai hasil peningkatan
mutu, tetapi tdk menjelaskan dgn tegas bantuan apa yg
diharapkan dari dinkes
ntan Pasien (PMPK).

REKOMENDASI

Susun Indikator dg kaidah yg baik (misal SMART) tentukan jg standar dan


target yg jelas

Lakukan pengumpulan datan, analisis, dan laporkan dgn baik dan berkala.

Tindaklanjuti hasil evaluasi utk peningkatan mutu klinis berkesinambungan

Pisahkan hasil identifikasi KPC (sesuatu yg blm terjadi) dr KTD, KNC, KTC
(sesuatu yg sdh terjadi)

Pisahkan KPC dr yg lain krn penanganan dan tindaklanjutnya berbeda. Utk


KPC ckp upaya promotif preventif saja, sdng KTD dkk butuh kuratif
rehabilitatif selain promotif preventif

Lakukan tindak lanjut berdasar hasil analisis KTD, KNC, KTC

Tindaklanjuti hasil analisis resiko dari KPC

Lakukan analisis risiko pada semua unit pelayanan

susun rencana, laksanakan, evaluasi dan tindaklanjuti hasil analisis dgn


komprehensif
Susun Daftar tilik utk observasi perilaku petugas dg komponen indikator yg
diambil dari tata nilai RADHIN & % R, dan 6 sasaran keselamatan pasien.
Kemudian lakukan evaluasi dan analisis

Kembangkan budaya mutu dlm setiap pelayanan klinis. 6 sasaran keselamatan


pasien diterjemahkan dlu dlm INDIKATOR spy bsa dilakukan pengukuran

Libatkan tenaga klinis dlm arti sesungguhnya, tdk berhenti pada kebijakan
saja

Susun rencana anggaran dg skala prioritas. Peningkatan mutu jadi prioritas

Susun rencana kegiatan dg memenuhi 5 W 1 H (What, Why, Who, When,


Where, How)

Lakukan evaluasi peningkatan mutu dan ditindaklanjuti

Tentukan kriteria yg jelas utk prioritas perbaikan

Lakukan secara periodik utk selalu menyemangati staf Puskesmas

perlu sosialisasi dan monitoring terus menerus tentang PMKP

Pemakaian metoda 3 H 1 P (High Volume, High Risk, High Cost, Problem


Prone), hrs teliti pd High cost. Itu mengandung makna, bahwa kalau masalah
tsb tdk dipecahkan maka efek yg mungkin terjadi membutuhkan biaya besar
utk menanggulanginya

Susun rencana perbaikan pelayanan prioritas, yg dimulai dari mantapnya


metode penentuan prioritas
Laksanakan perbaikan sesuai rencana yg menyeluruh sesuai prioritsa

Lakukan evaluasi perbaikan pelayanan klinis

Susun SOP dgn lebih baik dan rapi

Susun Standar berdasar acuan yg jelas (UU, PP, PMK, dll)

Peraturan perundangan yg diacu dlm penyusunan SK maupiun SOP hrs ada


dan dibaca dan difahami sblm masuk dlm konsideran SK
Peraturan perundangan yg diacu dlm penyusunan SK maupiun SOP hrs ada
dan dibaca dan difahami sblm masuk dlm konsideran SK
susun standar/ SOP layanan klinis sesuai pedoman yg jelas

Susun Indikator dg kaidah yg jelas ( misalnya pk kaidah SMART).

Tentukan indikator dan target dari masing2 sasaran (memakai kaidah SMART)
supaya mudah diukur

Tinjau kembali indikator mutu yg disusun spy bisa diukur. Lengkapi sarpras &
peralatan. kmd Lakukan pengukuran utk semua aspek dan tindaklanjuti

Susun indikator keselamatan pasien dgn metoda yg jelas supya spesifik dan
bisa diukur, kmd Lakukan pengukuran utk semua aspek dan tindaklanjuti
Kaji ulang target pencapaian mutu dgn pertimbangan berbagai aspek. Buat
dlm bentuk %ase. Susun dgn rapi

Libatkan anggota lain scr aktif, berdasar kondisi di Puskesmas

Lakukan pengumpulan secara periodik tiap bulan

Dokummentasikan semua data mutu klinis

Data2 selain dimasukkan dalam tabel2 hasil analisis, perlu dibuat notulensi
proses yg dilakukan

Lakukan pengendalian kegiatan TIM PMKP

Susun uraian tugas dan tanggungjawab tim dg lbh rapi

Segera lakukan perbaikan mutu dan keselamatan pasien, sinkronkan dgn


rencana

Idealnya ada kertas kerja yg menunjukkan proses monitoring

Lakukan analisis dg baik dan simpulkan, utk mengetahui masalah yg ada

Lakukan analisis penyebab masalah (misal dg Fish bond analysis: 5 M 1 E =


Man, Money, Material, Machine, Methode, Environment)
Matangkan programnya dan tuangkan dlm rencana perbaikan mutu

Susun rencana dg metoda yg jelas, mempertimbangkan peluang keberhasilan


dan sumber daya yg ada

Tegaskan siapa yg jadi PJ Pemamtauan dan PJ Pelaksanaan

Tegaskan siapa yg jadi PJ Pemamtauan dan PJ Pelaksanaan

Tindaklanjuti scr menyeluruh dari hasil pemantauan

Lakukan evaluasi dgn indikator yg jelas (evaluasi ulang penetapan indikator)

Tindaklanjuti dg mengubah standar

Dokumentasikan semua kegiatan dgn baik dan rapi

Sosialisasikan kpd semua staf, dg menggunakan berbagai sarana (rapat, WAG,


Webside, apel pagi, dll)

Lakukan evaluasi pd setiap informasi yg disampaikan, apakah betul2 sdh


difahami oleh penerima pesan
buat laporan ke Dinkes, Lengkapi dg kajian pencapain target mutu, upaya yg
dilakukan Puskesmas, dan daftar kebutuhan yg diharapkan dari Dinkes
dipasang pada halaman pertama

Anda mungkin juga menyukai