Anda di halaman 1dari 32

MODUL PEMBELAJARAN

SMK NEGERI 1 ACEH BARAT DAYA

TAHUN 2018
MODUL PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran
INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

Oleh :
Niswar, ST
SMK Negeri 1 Aceh Barat Daya

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
DAFTAR ISI

Daftar Isi .............................................................................................................. i

Kompetensi Dasar ............................................................................................. 1

Kegiatan Pembelajaran ..................................................................................... 3

A. Pendahuluan .............................................................................................. 1

B. Uraian Materi .............................................................................................. 3

C. Latihan...................................................................................................... 22

D. Rangkuman .............................................................................................. 24

E. Tes Formatif ............................................................................................. 24

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................ 27

G. Kunci Jawaban ......................................................................................... 28

H. Daftar Pustaka .......................................................................................... 29

i
Kompetensi Dasar (KD)
3.3. Menentukan jumlah bahan dan biaya pada instalasi penerangan 1 fasa
4.3. Menghitung jumlah bahan dan biaya pada instalasi penerangan 1 fasa

PENDAHULUAN

Salam hangat kepada peserta didik sekalian di jurusan Teknik Instalasi Tenaga
Listrik mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik Semester 3 yang nantinya akan
belajar melalui modul yang telah saya buat sehingga menambah pengetahuan dan
wawasan kepada peserta didik sekalian
Pengembangan modul sebagai salah satu strategi dalam mengembangkan
pembelajaran materi ajar kepada peserta didik untuk mampu meningkatkan dan
mengembangkan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Modul merupakan
bahan ajar yag dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta didik
yang berisi materi, latihan dan tugas yang disajikan secara sistematik dan menarik
untuk mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat
kompleksitasnya.
Penyusunan modul ini berkaitan dengan mata pelajaran instalasi penerangan
listrik dengan topic menganalisis instalasi penerangan listrik yang menjelaskan
kepada peserta didik untuk dapat mengetahui komponen – komponen instalasi
listrik beserta dengan menentukan bahan dan biaya dalam perencanaan instalasi
penerangan listrik 1 fasa.
Modul ini merupakan acuan bagi guru dalam melaksanakan proses belajar
mengajar di kelas khususnya bidang ketenagalistrikan untuk keahlian Teknik
Instalasi Tenaga Listrik.

Tujuan
Setelah memepelajari dan menyelesaikan kegiatan pembelajaran dari modul ini
diharapkan peserta didik memiliki capaian kompetensi sebagai berikut :
1. Memahami komponen dan alat instalasi penerangan listrik sesuai standar
PUIL/SNI

1
2. Mampu mengidentifikasi komponen dan alat instalasi penerangan listrik
sesuai dengan standar PUIL/SNI
3. Mampu menentukan jumlah bahan dan biaya dalam merencanakan
instalasi penerangan 1 fasa.
4. Mampu membuat rencana anggaran biaya terhadap pelaksanaan
pekerjaan instalasi penerangan listrik.

Petunjuk Penggunaan Modul


Langkah – langkah belajar dan penggunaan modul adalah :
a. Petunjuk bagi peserta didik
1. Baca petunjuk kegiatan pembelajaran
2. Baca tujuan modul kegiatan pembelajaran
3. Pelajari materi yang diuraikan/dijelaskan peda kegiatan pembelajaran
4. Pelajari rangkuman yang terdapat pada setiap akhir modul kegiatan
pembelajaran
5. Tanyakan kepada guru yang mengajarkan mata pelajaran bersangkutan
apabila ada materi atau hal – hal yang masih belum jelas atau belum
dimengerti
6. Baca dan kerjakan setiap tugas yang harus dikerjakan pada setiap modul
kegiatan belajar
7. Kerjakan dan jawablah dengan singkat dan jelas setiap ada ujian akhir
modul kegiatan belajar (tes formatif).
b. Peran Guru
1. Menjelaskan petunjuk – petunjuk kepada peserta didik yang masih belum
mengerti
2. Mengawasi dan memandu peserta didik apabila ada yang masih kurang
paham atau ada yang belum jelas
3. Menjelaskan materi – materi pembelajaran tang ditanyakan oleh peserta
didik yang masih kurang dimengerti
4. Membuat pertanyaan dan memberikan penilaian kepada setiap peserta didik
mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik Semester 3

2
Peta Kompetensi
Jenjang Sekolah : SMK
Program Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Mata Pelajaran : Instalasi Penerangan Listrik
Judul Modul : Analisis Komponen Instalasi Penerangan Listrik

Kompetensi Indikator Pencapaian Sub Pokok


Pokok Bahasan
Dasar Kompetensi Bahasan
3.3. Menentukan 3.1. Memilih komponen  Komponen  Bahan
jumlah instalasi penerangan instalasi Penghantar
bahan dan listrik 1 fasa listrik 1 fasa  Sakelar
biaya pada  Kotak Kontak
instalasi 3.3.2.Menggunakan jenis –  Fiting
penerangan jenis bahan yang  Pengaman
1 fasa digunakan pada instalasi
penerangan
4.3. Menghitung 4.3.1. Menentukan jumlah  Analisis  Perhitungan
jumlah bahan bahan dan biaya untuk Kebutuhan jumlah bahan
dan biaya instalasi penerangan 1 Bahan dan dan biaya
pada instalasi Biaya Instalasi instalasi
fasa
penerangan 1 Penerangan penerangan
fasa Listrik listrik
4.3.2. Mengimplementasikan
daftar kebutuhan  Rancangan
bahan dan biaya pada Anggaran
instalasi penerangan 1 Biaya (RAB)
fasa

3
Kegiatan Pembelajaran

ANALISIS KOMPONEN INSTALASI PENERANGAN LISTRIK


Komponen Instalasi Listrik 1 Fasa
Komponen instalasi listrik merupakan perlengkapan yang paling pokok dalam
suatu rangkaian instalasi listrik. Dalam pemasangan instalasi listrik banyak
macamnya, untuk memudahkan bagi peserta didik komponen tersebut
dikelompokkan menjadi :
1. Bahan Penghantar
2. Sakelar
3. Kotak Kontak
4. Fiting
5. Pengaman
Komponen instalasi listrik yang akan di pasang pada instalasi listrik, harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Keandalan, menjamin kelangsungan kerja instalasi pada kondisi normal.
2. Keamanan, komponen instalasi yang dipasang dapat menjamin
keamanan sistem instalasi listrik
3. Kontinuitas, komponen dapat bekerja secara terus menerus pada kondisi
normal.
Syarat instalasi listrik dikatakan ekonomis apa bila harga keseluruhan instalasi
listrik tersebut, ongkos pemasangan dan ongkos pemeliharaan semurah
mungkin.
Rugi daya listrik yanghilang serendah mungkin. Oleh karena itu instalasi listrik
harus direncanakan sesederhana mungkin, agar alat – alat yang dipakai sedikit.
Mudah pemasangannya dan pemeliharannya, dan rugi – rugi daya sekecil
mungkin.
Kelangsungan kerja suatu instalasi listrik dapat dicapai, apabila instalasi listrik
direncanakan sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya atau
terhentinya aliran listrik sangat kecil. Bila masih terjadi gangguan yang
mengakibatkan terhentinya aliran listrik, maka gangguan tersebut harus mudah
dan cepat diatasi atau diperbaiki.

4
Pengenalan komponen instalasi listrik sangat diperlukan untuk mengetahui
fungsi masing – masing komponen tersebut dengan benar oleh karena itu,
diperlukan pengetahuan standar aman bagi komponen instalasi yang akan
digunakan. Disarankan untuk memilih komponen untuk perlengkapan instalasi
listrik yang mencantumkan hal – hal sebagai berikut :
1. Nama pembuat atau merk dagang
2. Keterangan tentang daya, tegangan atau arus pengenal
3. Tanda pengenal standar yang digunakan, seperti Standar Nasional
Indonesia (SNI) atau Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN)
Berikut ini akan dijelaskan komponen dan peralatan instalasi penerangan listrik
pada bangunan rumah.
1. Bahan Penghantar
Penghantar adalah benda logam ata bukan logam yang bersifat
menyalurkan arus listrik dan kawat/ pilinan kawat yang cocok digunakan
untuk meyalurkan arus listrik.
Kabel adalah rakitan satu penghantar atau lebih, baik penghantar pejal atau
berupa pintalan, masing – masing dilindungi dengan isolasi keseluruhannya
dilengkapi dengan selubung pelindung bersama.
Kabel instalasi ialah kabel untuk instalasi tetap. Kabel fleksibel ialah kabel
yang karena sifat penghantar, isolasi dan selubung yang fleksibel untuk
dihubungkan dengan perlengkapan listrik yang dapat dipindah – pindahkan
dan atau bergerak
Kabel tanah ialah semua jenis penghantar berisolasi dan berselubung yang
karena sifat isolasinya dan selubungnya boleh dipasang pada atau di dalam
tanah, termasuk di dalam air.
a. Jenis Penghantar
 Penghantar Berisolasi
Penghantar berisolasi dapat berupa kawat berisolasi atau kabel.
Batasan kawat berisolasi adalah rakitan penghantar tunggal, baik
serabut maupun pejal yang diisolasi, contoh kawat berisolasi
berupa NYA dan NYAF.
 Penghantar Tanpa Isolasi
Hantaran tak berisolasi merupakan penghantar yang tidak dilapisi oleh
isolator, contoh penghantar tidak berisolasi BC (Bare Conductor).

5
Jenis – jenis isolasi yang dipakai pada penghantar listrik meliputi isolasi
dari PVC (Poly Vinil Chlorid)
b. Jenis Kabel
Dilihat dari jenisnya, penghantar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
 Kabel Instalasi
Kabel instalasi biasa digunakan pada instalasi penerangan, jenis kabel
yang banyak digunakan dalam instalasi rumah tinggal untuk
pemasangan tetap ialah NYA dan NYM. Pada penggunaannya kabel
NYA menggunakan pipa untuk melindungi secara mekanis ataupun
melindungi dari air dan kelembaban yang dapat merusak kabel
tersebut.

Gambar 1. Konstruksi Kabel NYA


Kabel NYA hanya memiliki satu penghantar berbentuk pejal, kabel ini
pada umumnya digunakan pada instalasi rumah tinggal, sedangkan
kabel NYM adalah kabel yang memiliki beberapa penghantar dan
memiliki isolasi luar sebagai pelindung.

Gambar 2. Konstruksi Kabel NYM


 Kabel Tanah
Kabel tanah terbagi menjadi dua yaitu :

6
1) Kabel Tanah thermoplastic tanpa perisai
Kabel Tanah thermoplastic tanpa perisai seperti NYY, biasanya
digunakan untuk kabel tenaga pada industry. Kabel ini juga dapat
ditanam dalam tanah, dengan syarat diberikan perlindungan
terhadap kemungkinan kerusakan mekanis. Pada prinsipnya
susunan NYY ini sama dengan susunan NYM. Hanya tebal isolasi
dan selubung luarnya serta jenis PVC yang digunakan berbeda.

Gambar 3. Konstruksi Kabel NYY


2) Kabel Tanah thermoplastic perisai
Kabel tanah thermoplastic berperisai seperti NYFGbY, biasanya
digunakan apabila ada kemungkinan terjadi gangguan kabel secara
mekanis.

Gambar 4. Konstruksi Kabel NYFGbY

7
3) Kabel Fleksibel
Kabel fleksibel biasanya digunakan untuk peralatan yang sifatnya
tidak tetap atau berpindah – pindah, di tempat kemungkinan adanya
gangguan mekanis atau getaran dengan peralatan yang harus
tahan terhadap tarikan dan gesekan.
c. Ukuran Penghantar
Dinyatakan dalam ukuran luas penampang intinya dan satuannya adalah
mm2, ukuran luas penampang nominal kabel, penghantar tak berisolasi
yang tercantum pada tabel dibawah ini.
Tabel 1. Daftar Konstruksi Kabel Instalasi dan Penggunaannya

Jenis Kabel Tegangan Jumlah Inti Luas Penggunaan


Nominal Penampang
Thermo Plastik Untuk pasangan
NYFA , NYFAF 230/400 V 1 , 3 dan 4 tetap di dalam dan
NYFAZ, NYFAD 0,5 dan 0,75 pada lampu
2 dan 3

Thermo Plastik Untuk pasangan


tahan Panas 230/400 V 1 , 3 dan 4 0,5 – 1,0 tetap di dalam dan
0 pada lampu
sampai 150 C
2 dan 3 0,5 dan 0,75
NYFAw , NYFAFw
Dalam pipa yang
NYFAZw ,
dipasang di atas
NYFADw
atau di dalam
plesteran.

Atau Pasangan ter -


Kabel Rumah
1 0,5 -- 400 buka pada isolator
Thermo Plastik 400/690 V
di atas plesteran di
NYA dan NYAF atas jangkauan
tangan, dalam alat
listrik dan lemari
hubung bagi

Kabel Thermo
plastik khusus
NSYA NSYAF 400/690 V 1 1,5 -- 400 Sda
NSYAW
Hanya di dalam
Kabel Lampu pipa baja dalam
Tabung thermo udara atau di
plastik bawah plesteran.
4000 – 8000 1 1,5 Dalam lampu
NYL reklame dan
kendaraan

8
Kabel thermo Di dalam dan di
plastik pipih bawah plesteran,
dalam kamar mandi
NYIF NYIFY 230/400 V 2…5 1,5 .. 2,5 dan di celah-celah
dinding tanpa
plesteran

Kabel gantung
thermo plasti k 230/400 V 2 .. 4 0,75 Untuk lampu
tahan panas gantung
NYPLY
Kabel Rumah Di atas, di dalam
Thermo Plastik dan di bawah
berselubung NYM 230/400 V 1…5 1,5 -- 3 5 plesteran dan juga
dan NYM-O 2…3 pada kayu
Kabel thermo Sda
plastik berperisai
logam NYRAMZ 230/400 V 2…5 1 … 50

Jenis Kabel Tegangan Jumlah Inti Luas Penggunaan


Nominal Penampang

Kabel thermo Sda


plastik berperisai
logam berselubung 300/500 2 … 51 1,5 … 25
thermo plastik
Kabel tanah Kabel tenaga di
berisolasi dan dalam ruang,saluran
berselubung 1…4 1,5 … 400 kabel, dan dio alam
thermo plastik terbuka dan di
NYY NAYY 600/1200 V dalam tanah dengan
perlindungan

Kabel tanah Di dalm ruang,


berisolasi dan saluran kabel dan di
berselubung 600/1200 V 2…4 4 .. 400 bawah tanah untuk
thermoplastic 3 dan 4 25 … 400 instalasi industri dan
dengan perisai pita lemari penghubung
baja NYBY ,
NAYBY

9
Kabel tanah Di dalm ruang,
berisolasi dan saluran kabel dan di
berselubung bawah tanah untuk
thermoplastic instalasi ind ustri
dengan dan lemari
penghantar penghubung
konsentrik
NYCY NYCWY 600/1200 V 2 .. 4 1,5 …. 40

Kabel tanah
berisolasi dan Di atas, di dalam
berselubung dan di bawah
thermoplastic 1…4 1,5 -- 400 plesteran dan juga
dengan perisai pita 600/1200V 25 … pada kayu
baja NYFGbY 3…4
NYRGbY

2. Sakelar
Sakelar berfungsi untuk menghubungkan atau memutus arus listrik dari
sumber ke pemakai atau beban. Sakelar terdiri dari banyak jenis dan
tergantung pada cara pemasangan, sistem kerja, dan bentuknya.
Pada sakelar saat terjadi pemutusan atau penghubungan arus listrik
kemungkinan akan timbul busur api di antara kontak – kontaknya. Oleh
karena itu, waktu yang diperlukan untuk pemutusan arus harus singkat atau
pendek. Kecepatan waktu pemutusan ini sangat ditentukan oleh pegas yang
dipasang pada sakelar.
a. Sakelar Tunggal
Sakelar tunggal berfungsi untuk menyalakan dan mematikan lampu.
Sakelar ini mempunyai dua titik kontak yang menghubungkan hantaran
fasa dengan lampu.

(a) (b)

Gambar 5. Saklar Tunggal (a) SImbol dan (b) Konstruksi

10
b. Sakelar Kutub Ganda
Titik hubung sakelar kutub ganda ada empat, biasanya digunakan untuk
memutus atau menghubungkan hantaran fasa dan nol secara
bersamaan. Sakelar kutub ganda biasanya digunakan pada kotak
sekering satu fasa

(a) (b)

Gambar 6. Sakelar kutub ganda (a) Simbul dan (b) Konstruksi

c. Sakelar Seri

Sakelar seri adalah alat penghubung dan pemutus dua lampu, atau dua
golongan lampu baik secara bergantian maupun bersamaan , sakelar
seri sering juga disebut sakelar deret. Adapun simbul dan konstruksi
sakelar

(a) (b)
Gambar 7. Sakelar seri (a) Simbul dan (b) Konstruksi

d. Sakelar Tukar

(a) (b)

Gambar 8. Sakelar tukar (a) Simbul dan (b) Konstruksi

11
e. Sakelar Silang

(a) (b)
Gambar 9. Sakelar silang (a) Simbul dan (b) Konstruksi
Menurut konstruksinya sakelar dikelompokkan menjadi : sakelar kontak,
sakelar tumpuk atau sakelar paket, sakelar sandung, sakelar tuas, dan
sakelar giling. Sedangkan ditinjau dari cara kerjanya (jenis alat peng
hubungnya), dapat dikelompokkan menjadi : sakelar putar, sakelar balik,
sakelar tarik, sakelar jungkit, dan sakelar tombol tekan.

3. Kotak Kontak (stop kontak)


Kotak kontak merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan
listrik yang diperlukan untuk pesawat atau alat listrik. Tegangan sumber
listrik ini diperoleh dari hantaran fasa dan netral yang berasal dari PLN.

Gambar 10. Lambang dan bentuk kontak listrik

12
Kontak Tusuk
Kontak tusuk digunakan untuk menghubungkan pesawat atau alat listrik
yang dipasang tetap ataupun dapat dipindah-pindahkan

Kotak kontak Tusuk Kontak tusuk Tusuk

Tusuk Kontak tusuk alat Kotak kontak


Tusuk
kontak biasa tusuk alat
kontak

Gambar 11. Jenis – jenis Kontak Tusuk

Penggunaan dan pemasangan kontak ada beberapa ketentuan antara


lain :
a. Kotak-kontak dinding fasa satu harus dipasang hingga kontak
netralnya ada disebelah kanan (ayat 206 B4).
b. Kotak-kontak dinding yang dipasang kurang dari 1,25 meter di
atas lantai harus dilengkapi dengan tutup (ayat 840 C5)
c. Kotak-kontak yang dipasang dilantai harus tertutup (ayat 511 B4)
d. Kotak-kontak dinding dengan pengaman harus dipasang
hantaran pengaman (ayat 321 B1 sub b4)
e. Ruangan yang dilengkapi dengan kotak kontak dengan kotak
pengaman, tidak boleh dipasang kotak-kontak tanpa pengaman,
kecuali kotak-kontak tegangan rendah dan untuk pemisahan
pengaman (ayat 321 B1 sub b4)
f. Pada satu tusuk kontak, hanya boleh dihubungkan satu kabel
yang dapat dipindah- pindah (ayat 511 A9 sub c)
g. Kemampuan kotak-kontak harus sekurang-kurangnya sesuai
dengan daya yang dihubungkan padanya, tetapi tidak boleh
kurang dari 5 A (ayat 840 C6)

13
4. Fiting
Fiting adalah tempat memasang bola lampu listrik, dan menurut
penggunaanya dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu fiting langit – langit, fiting
gantung dan fiting kedap air.
a. Fiting langit – langit
Pemasangan fiting langit-langit ditempelkan pada langit-langit (eternit)
dan dilengkapi dengan roset. Roset diperlukan untuk
meletakan/penyekerupan fiting supaya kokoh kedudukannya pada
langit-langit

Gambar 12. Pemasangan fiting langit - langit


b. Fiting gantung
Pada fiting gantung dilengkapi dengan tali snur yang berfungsi sebagai
penahan beban bola lampu dan kap lampu, serta untuk menahan
konduktor dari tarikan beban tersebut.

Gambar 13. Konstruksi Fiting Lampu

14
c. Fiting Kedap Air
Fiting kedap air merupakan fiting yang tahan terhadap resapan/rembesan
air. Fiting jenis ini dipasang di tempat lembab atau tempat yang mungkin
bisa terkena air misalnya fiting untuk di kamar mandi. Konstruksi fiting
ini terbuat dari porselin, dimana bagian kontaknya terbuat dari logam
kuningan atau tembaga dan bagian ulirnya dilengkapi dengan karet yang
berbentuk cincin sebagai penahan air.

Gambar 14. Konstruksi Fiting Kedap Air


5. Pengaman
a. Sekekring (Circuit Breaker)
Circuit breaker seperti halnya sekering adalah merupakan alat proteksi,
walaupun circuit breaker dilengkapi dengan fasilitas untuk switching.

Sebagaimana sekering, fungsi proteksi circuit breaker adalah untuk


memproteksi beban lebih dan hubung singkat. Klasifikasi circuit breaker
ditentukan melalui triping action circuit breaker itu sendiri yaitu :

1) Thermal
Untuk keperluan tripping type ini menggunakan bimetal yang dipanasi
melalui arus beban lebih karena bimetal mengambil waktu untuk
menaikkan panas, maka type circuit breaker ini mempunyai
karakteristik inverse time limit untuk proteksi
Waktu untuk trip tergantung pada kondisi temperatur ruang jadi sangat
cocok untuk proteksi kabel atau proteksi yang memerlukan
kelambatan waktu pemutusannya

15
2) Magnetic
Type ini arus beban yang lewat melalui kumparan elektro magnetik
akan menarik inti jangkar dan secara mekanik akan melepaskan
pegangan circuit breaker dalam posisi “ON” (terjadi proses tripping).
Magnetic circuit breaker akan melengkapi trip yang segera
(instanteneous) terutama pada overload yang cukup berat (biaanya 10
kali arus beban penuh) atau pada keadaan hubung singkat. Karena
medan magnet cukup kuat untuk menarik jangkar.
Karena magnetic circuit breaker type ini operasionalnya bebas dari
pengaruh suhu ruang, maka proteksi ini lebih cenderung untuk proteksi
hubung singkat.
3) Thermal – magnetic
Circuit breaker type ini dilengkapi dengan thermal element untuk
mendapatkan karakteristik dengan kelembaban waktu pemutusan
(time delay characteristic) dari fasiltias pengaruh temperatur ruang.
Sedangkan action magentik diperlukan untuk pemutusan segera. Bila
terjadi beban lebih, maka diperlukan waktu untuk memanasi elemen
bimetal (time delay)
Dengan beban lebih yang sangat besar atau hubung singkat, maka
elemen magnetik yang akan mempengaruhi waktu tripping dan diatur
10 kali arus nominal untuk melengkapi secara lengkap pemutusan
instanteneuous dengan interruping time 0,01.
b. Sekering (Fuse)
Sakering adalah suatu peralatan proteksi yang umum digunakan.
Sekering adalah suatu peralatan proteksi kerusakan yang disebabkan
oleh arus berlebihan yang mengalir dan memutuskan rangkaian dengan
meleburannya elemen sekering
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan sekering :
1. Arus nominal sekering (current rating) adalah arus yang mengalir
secara terus menerus tanpa terjadi panas yang berlebihan dan
kerusakan
2. Tegangan nominal (voltage rating) yaitu tegangan kerja antar
konduktor yang diproteksi atau peralatan
3. Time current protection yaitu suatu lengkung karakteristik untuk

16
menentukan waktu pemutusan

4. Pre arcing time adalah waktu yang diperlukan oleh arus yang besar
untuk dapat meleburkan elemen sekering
5. Arcing time adalah waktu elemen sekering melebur dan memutuskan
rangkaian sehingga arus jatuh menjadi nol
6. Minimum fusing current adalah suatu harga minimun dari arus yang
akan menyebabkan elemen sekering beroperasi (melebur)
7. Fusing factor adalah suatu perbandingan antara minimum fusing
current dengan curret rating dari sekering. Umumnya sekering yang
tergolong pada semi enclosed mempunyai faktor 2 dan untuk type
HRC mempunyai faktor serendah mungkin 1,2
9. Total operating time adalah waktu total yang diambil oleh sekering
secara lengkap dapat mengisolasi dengan gangguan.
10. Cut off ini adalah satuan fungsi yang penting sekering HRC. Jika
elemen sekering melebur dan membatasi harga arus yang dicapai ini
kita kenal dengan sebutan “arus cut off”
11. Categori of duty. Sekering diklasifikasikan pada kategori
kesanggupan dalam menangani gangguan sesuai dengan harga
arus prospective pada rangkaian. Katagori A1 dan A2 untuk arus
propectif. 1.O.kA dan 4.0 kA. Sedangkan untuk kategori AC3, AC4
dan AC5 untuk arus 16,5 kA, 33 kA dan 46 kA.

Analisis Kebutuhan Bahan dan Biaya Instalasi Penerangan Listrik


Dalam merencanakan instalasi penerangan listrik diwajibkan menganalisa
kebutuhan bahan dan biaya agar syarat instalasi listrik dikatakan ekonomis apa
bila harga keseluruhan instalasi listrik tersebut, ongkos pemasangan dan
ongkos pemeliharaan semurah mungkin dan menghasilkan instalasi
penerangan sesuai dengan yang diharapkan.
Tak dipungkiri juga bahwa biaya instalasi penerangan listrik bisa mahal hal ini
disebabkan jenis bahan, jenis pekerjaan atau keterampilan para tenaga kerja
dan alat – alat bantu yang digunakan.

17
1. Perhitungan jumlah bahan dan biaya instalasi penerangan listrik
Contoh merencanakan instalasi penerangan listrik 1 fasa dari gambar denah
rumah ukuran 750 x 1125 x 400 cm.

Gambar 15. Denah rumah

Data denah rumah :


Berdasarkan gambar denah rumah di atas diperoleh data sebagai berikut :
 Luas bangunan 750 x 1125 cm
 Ruangan terdiri dari ruang tamu, 3 kamar tidur, ruang dapur dan kamar
mandi/ WC
 Jumlah lampu 8 titik
 kotak kontak 2 titik
 Saklar tunggal 6 titik
 Saklar seri 1 titik untuk 2 lampu di ruang tamu dan seri
Dari data di atas maka bahan – bahan instalasi dapat diidentiifkasi sebagai
berikut :
 MCB 1 set
 Saklar tunggal 6 buah
 Saklar seri 1 buah
 Kotak kontak 2 buah
 Lampu 8 buah
 Fitting lampu 8 buah

18
 Pipa PVC 5/8”
 Pipa PVC digunakan untuk pemasangan kabel tembok pada
komponen saklar dan stop kontak
 Menurut aturan PUIL, saklar dan stop kontak dipasang dengan jarak
minimum 1,5 m dari lantai
 Jika jarak lantai dengan plafon adalah 3,5 m, maka panjang pipa untuk
tiap komponen adalah : 3,5 – 1,5 = 2 m
 Jadi untuk saklar tunggal, seri dan stop kontak adalah (6 + 1 + 2) x 2 =
18 m
 Satu batang pipa, panjangnya 4 m, jadi 18/4 = 4,5 m, maka dibutuhkan
5 batang pipa PVC
 Penutup ujung pipa (tule)
 Tule dipasang pada ujung pipa, dan berguna untuk mencegah
terjadinya kerusakan isolasi ketika menarik kabel saat dipasang
 Karena ada 10 potong pipa dengan 2 ujung maka jumlah tule adalah
10 x 2 = 20 buah
 Kotak sambung (Junction Box)
Menurut gambar terdapat 16 percabangan, sehingga dibutuhkan 16 kotak
sambung, kotak sambung biasa juga disebut T - dos
 Kabel penghantar
- Kabel dalam pipa
 Panjang kabel NYA dihitung menurut panjangnya pia PVC ditambah
untuk 10 cm pada sambungan – sambungan dari saklar – saklar,
kotak kontak dan sambungan lainnya
 Panjang pipa 2 m, maka panjang kabel dalam pipa adalah
2 m + 10 cm = 2,1 m.
Perhitungan panjang kabel dalam pipa adalah sebagai berikut :
Pada 6 buah saklar tunggal = 6 x 2 x 2,1 m = 25,20 m
Pada 1 buah saklar seri = 1 x 3 x 2,1 m = 6,30 m
Pada 2 buah kotak kontak = 2 x 3 x 2,1 m = 12,60 m
Pada 1 buah MCB = 1 x 2 x 2,1 m = 4,20 m
Jumlah = 48,30 m

19
- Kabel di atas plafon
 Kebutuhan kabel di atas plafon di tambah dengan 10 cm pada
sambungan/ percabangan
 Panjangnya ditentukan dengan mengukur panjang yang terdapat
dalam gambar menurut skala sebagai berikut :
a) Saluran utama : 4 x 3,75 = 15 m
b) Saluran dari kotak sambung ke fiting :
8 x 2,5 m = 20 m
Jumlah panjang kabel pada plafon adalah :
15 m + 20 m + 10 cm = 35,1 m
- Panjang kabel adalah 48,30 m + 35,1 m = 83,4 m
Total kebutuhan kabel adalah jumlah hasil perhitungan + 10%
 Total kabel= 83,4 x 10 % = 8,34, maka totalnya 83,4 + 8,34 =
91,74 m
 Jumlah satu rol kabel NYA panjangnya 100 m, maka untuk
keperluan kabel tersebut dapat dibeli 1 rol kabel NYA ukuran 1,5
mm.
 Masing – masing untuk 1 rol warna hitam (fasa) ukuran 1,5 mm, 1
rol warna biru (netral) ukuran 1,5 mm dan 1 rol kabel grounding
(pentanahan) warna kuning + hijau loreng ukuran 1,5 mm.

2. Rancangan Anggaran Biaya (RAB)


a. Estimasi Kebutuhan Bahan dan Harga
Volu Harga Jumlah
No Nama Bahan Merk Satuan
me Satuan Harga
1 Saklar tunggal Broco 6 buah Rp 12.000 Rp 72.000
2 Saklar Seri Broco 1 buah Rp 18.000 Rp 18.000
3 Stop Kontak Broco 2 buah Rp 10.000 Rp 20.000
4 Fiting Broco 8 buah Rp 6.000 Rp 48.000
5 Tule 5/8 - 10 buah Rp 1.000 Rp 10.000
6 Kotak bagi Broco 16 buah Rp 2.500 Rp 40.000

7 Pipa PVC 5/8” Wavin 5 batang Rp 39.000 Rp 195.000


AW
8 MCB 6 A ABB 1 buah Rp 60.000 Rp 60.000

20
Kabel NYA 1 x 2,5
mm2
9 Hitam Antena 1 rol Rp 230.000 Rp 230.000
Biru Antena 1 rol Rp 230.000 Rp 230.000
Kuning loreng Antena 1 rol Rp 230.000 Rp 230.000
10 Biaya pertitik 18 titik Rp 75.000 Rp1.350.000
Total Rp 2.503.000

b. Estimasi Kebutuhan Biaya Upah Pekerja


 Pemasangan instalasi listrik mengacu pada gambar rencana dan
diagram pengkabelan
 Pemasangan kabel listrik dan pipa kabel dilakukan oleh tenaga kerja
yang ahli dan dibantu oleh tenaga pembantu
 Untuk mengerjakan instalasi listrik tersebut diperlukan 2 orang tukang
listrik dan 1 orang pelaksana selama 6 hari, dengan rincian upah
sebagai berikut :

Hari Harga Jumlah


No Tenaga Kerja Jumlah
Kerja Satuan Harga
1 Pelaksana 1 6 Rp 175.000 Rp 1.050.000
2 Tukang 2 6 Rp 100.000 Rp 1.200.000
Total Rp 2.250.000

c. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


Harian
No Jenis Pekerjaan
I II III IV V VI
1 Memasang pipa PVC
2 Memasang kabel dalam pipa PVC
3 Memasang sakelar dan kotak kontak
4 Memasang kotak sekering
5 Memasang fiting lampu
6 Pemeriksaan dan pengujian hasil
pemasangan instalasi listrik

21
d. Total Biaya Perencanaan Instalasi

No Uraian Biaya
1 Ongkos perencanaan dan pengerjaan Rp 4.753.000
2 Biaya tak terduga kira – kira 10 % Rp 475.300
3 Keuntungan 8% - 20% Rp 712.950
Total Rp 5.941.250

LATIHAN

1. Keamanan, komponen instalasi yang dipasang dapat menjamin keamanan


sistem instalasi listrik, pernyataan tersebut merupakan implementasi dari ?
(Petunjuk dalam menjawab latihan 1 dapat dilihat pada materi Komponen
Instalasi Listrik 1 Fasa)

2. Tentukan perbedaan dari kabel NYA dan kabel NYM yang digunakan pada
rumah tempat tinggal !
(Petunjuk dalam menjawab latihan 2 dapat dilihat pada materi Kabel
Penghantar)

3. Tentukan 3 langkah awal dalam pemasangan kotak kontak yang sesuai standar
PUIL !
(Petunjuk dalam menjawab latihan 3 dapat dilihat pada materi Kotak Kontak)

4. Klasifikasikan circuit breaker ditentukan melalui triping action circuit breaker !


(Petunjuk dalam menjawab latihan 4 dapat dilihat pada Sekering)

5. Tentukan jumlah bahan instalasi penerangan ruangan kelas seluas 8 x 4 m2 !


(Petunjuk dalam menjawab latihan 5 dapat dilihat pada Perhitungan instalasi
penerangan listrik)

22
LEMBAR KERJA

1. Keamanan, komponen instalasi yang dipasang dapat menjamin keamanan


sistem instalasi listrik, pernyataan tersebut merupakan implementasi dari ?
………………………………………………………………………………………….
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

2. Tentukan perbedaan dari kabel NYA dan kabel NYM yang digunakan pada
rumah tempat tinggal !
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

3. Tentukan 3 langkah awal dalam pemasangan kotak kontak yang sesuai standar
PUIL !
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

4. Klasifikasikan circuit breaker ditentukan melalui triping action circuit breaker !


..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

5. Tentukan jumlah bahan instalasi penerangan ruangan kelas seluas 8 x 4 m2 !


..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

23
RANGKUMAN
Instalasi penerangan memerlukan beberapa komponen pokok dan komponen
bantu. Masing – masing komponen memiliki fungsi tertentu agar instalasi
penerangan menjadi satu sistem yang saking terkait. Komponen tersebut adalah :
1. Bahan penghantar
2. Sakelar
3. Kotak kontak
4. Fiting
5. Pengaman
Dalam merencanakan instalasi penerangan listrik diwajibkan menganalisa
kebutuhan bahan dan biaya agar syarat instalasi listrik dikatakan ekonomis apa
bila harga keseluruhan instalasi listrik tersebut, ongkos pemasangan dan ongkos
pemeliharaan semurah mungkin dan menghasilkan instalasi penerangan sesuai
dengan yang diharapkan. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
menganalisis instalasi penerangan listrik adalah sebagai berikut :
1. Perhitungan jumlah bahan dan biaya instalasi penerangan listrik
2. Rancangan Anggaran Biaya (RAB)
 Estimasi Kebutuhan Bahan dan Harga
 Estimasi Kebutuhan Bahan dan Harga
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
 Total Biaya Perencanaan Instalasi

TES FORMATIF

Pilihlah satu jawaban yang paling terdapat dari berbagai alternatif jawaban berikut
ini.
1. Syarat instalasi listrik dikatakan ekonomis apa bila harga keseluruhan instalasi
listrik tersebut !
a. Bahan yang murah dan mudah diperoleh
b. Ongkos pemasangan sesuai dengan harga di pasaran
c. Harga bahan mudah dijangkau dan bahan lebih bagus

24
d. Ongkos pemasangan dan ongkos pemeliharaan semurah mungkin
e. Biaya pemeliharaan lebih murah dan harga bahan terjangkau

2. Kabel NYA yang terpasang pada instalasi rumah tinggal terdiri dari tiga buah
kabel, yang digunakan untuk !
a. Fasa, Fasa, Netral
b. Fasa, Netral dan Grounding
c. Fasa, Fasa, Grounding
d. Fasa, Grounding dan arde
e. Netral, Grounding dan arde

3. Arus nominal sekering (current rating) adalah arus yang mengalir secara terus
menerus tanpa terjadi panas yang berlebihan dan kerusakan, hal tersebut
merupakan bagian dari ?
a. Sekering
b. Penentuan Fuse
c. Penggunaan Kabel
d. Fungsi sekering
e. Pemilihan sekering

4. Dalam menentukan jumlah bahan pada instalasi penerangan listrik hal


mendasar yang dibutuhkan adalah !
a. Gambar denah bangunan
b. Tata letak bangunan
c. Gambar situasi
d. Posisi bangunan
e. Peralatan instalasi

5. Menurut aturan PUIL, saklar dan stop kontak dipasang dengan jarak dari lantai
adalah !
a. 1,6 meter
b. 1,3 meter
c. 1,5 meter
d. 1 meter

25
e. 1,4 meter

6. Konstruksi fiting ini terbuat dari porselin, dimana bagian kontaknya terbuat
dari logam kuningan atau tenbaga dan bagian ulirnya dilengkapi dengan karet
yang berbentuk cincin
a. Konstruksi fiting kedap air
b. Konstruksi fiting gantung
c. Bagian fiting gantung
d. Bagian dari fiting
e. Elemen fiting gantung

7. Supaya pekerjaan instalasi terselesaikan dengan waktu yang tepat dan sesuai
hasil kinerja, maka hal yang harus dilakukan oleh pekerja tersebut adalah !
a. Bekerja lebih cermat dan cepat
b. Melaksanakan pekerjaan yang sulit terlebih dahulu
c. Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan
d. Bekerja sesuai arahan pemilik bangunan
e. Membuat teknis kinerja dilapangan

8. Berapa besar persentase estimasi biaya tak terduga pada perencanaan


anggaran instalasi penerangan listrik agar biaya yang dibutuhkan cukup untuk
pelaksanaan pekerjaan tersebut !
a. 20 % b. 25 % c. 15 % d. 5 % e. 10 %

9. Peralatan dan bahan ini digunakan untuk pemasangan kabel tembok pada
komponen saklar dan stop kontak, bahan tersebut adalah !
a. Klem b. Pipa PVC c. T Doz
d. Kotak sambung e. Tule

10. Penggunaan dan pemasangan kontak ada beberapa ketentuan antara lain,
kecuali !
a. Kotak-kontak dinding fasa satu harus dipasang hingga kontak netralnya
ada disebelah kanan

26
b. Kotak-kontak dinding yang dipasang kurang dari 1,25 meter di atas lantai
harus dilengkapi dengan tutup
c. Kotak-kontak yang dipasang dilantai harus tertutup
d. Kotak-kontak harus terpasang terdapat fasa, netral dan grounding
e. Kotak-kontak dinding dengan pengaman harus dipasang hantaran
pengaman

UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Bandingkan jawaban peserta didik dengan kunci jawaban yang tersedia.


Hitunglah jumlah jawaban yang benar. Kemudian gunakan rumus dibawah ini
untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi kegiatan
pembelajaran.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟


Nilai Akhir = x 100%
10
81 – 100% = baik sekali
71 – 80% = baik
61 – 70% = cukup
41 – 60% = kurang
10 – 40% = gagal

Jika peserta didik mencapai tingkat penguasaan 70 % ke atas, peserta didik


dapat meneruskan ke modul berikutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan peserta
masih dibawah 70 %, anda harus mengulangi kegiatan belajar ini, terutama
bagian yang belum dikuasai. Apabila tingkat penguasaan peserta didik kurang
dari 50% peserta didik harus mengulang baca beberapa kali kegiatan belajar
ini.

27
KUNCI JAWABAN
Latihan
1. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk pemasangan komponen instalasi
listrik.
2. Pada penggunaannya kabel NYA menggunakan pipa untuk melindungi
secara mekanis ataupun melindungi dari air dan kelembaban yang dapat
merusak kabel tersebut.
Sedangkan kabel NYM adalah kabel yang memiliki beberapa penghantar
dan memiliki isolasi luar sebagai pelindung.
3. a. Kotak-kontak dinding fasa satu harus dipasang hingga kontak netralnya
ada disebelah kanan (ayat 206 B4).
b. Kotak-kontak dinding yang dipasang kurang dari 1,25 meter di atas
lantai harus dilengkapi dengan tutup (ayat 840 C5)
c. Kotak-kontak yang dipasang dilantai harus tertutup (ayat 511
B4)
4. a. Thermal
b. Magnetic
c. Thermal - Magnetic
5. Bahan instalasi yang dibutuhkan :
 Fiting lampu 6 buah
 Lampu 6 buah
 Kotak Kontak 2 buah
 Stop kontak seri isi 2 sebanyak 1 buah

Tes Formatif
1. D 6. A
2. B 7. C
3. E 8. E
4. A 9. B
5. C 10. D

28
DAFTAR PUSTAKA

Ir. Bartien Sayogo dkk. (2014). Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2011).
Jakarta: Kementrian Energi Dan Sumber Daya Mineral

Ismansyah, (2009), Perancangan Instalasi Listrik Pada Rumah Dengan Daya


Listrik Besar, Depok, Fakultas Teknik Elektro Universitas
Indonesia

Oriza Candra, ST, MT (2016), Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Kelompok A,


Jakarta, P4TK – BBL Medan

P4TK BMTI. (2014). Teknik Penerangan Listrik, Semester 3 Kelas XI, Hal 59 -
71 Bandung: Kemdikbud RI.

https://rejekiinsanmandiri.blogspot.com/2017/07/instalasi-listrik-1-phase-
definisi.html

https://www.tokopedia.com/p/elektronik/listrik

29

Anda mungkin juga menyukai