Disusun Oleh:
Kelompok 2
Dirannisa Nurul Huzaz (J3B918157)
Hegar Berlian Pangestu (J3B918147)
Rafi Hidary Nazif (J3B818085)
Siti Supartika Meyanti (J3B818093)
Dosen:
Ira Resmayasari, SS. M Par, MTHM
Occy Bonanza SP. M.T
Asisten Dosen:
Rijal Jaelani S.Hut
Shinta Amalia, S.ST.Par
Halaman
DAFTAR ISI i
DAFTAR TABEL ii
DAFTAR GAMBAR ii
DAFTAR LAMPIRAN ii
I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
II. TINJAUAN PUSTAKA 2
A. Identifikasi 2
B. Teknik 2
C. Dampak 2
D. Psycological Healing 3
III. METODE PRAKTIKUM 4
A. Waktu dan Tempat 4
B. Alat dan Bahan 4
C. Tahapan Kerja 4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 5
A. Teknik Hypnotherapy 5
B. Dampak Hypnotherapy 6
C. Media Terapi 7
KESIMPULAN 9
DAFTAR PUSTAKA 10
LAMPIRAN 11
i
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. Alat dan Bahan 4
2. Teknik Hypnotherapy 5
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Produk Aromaterapi Lavender 8
DAFTAR LAMPIRAN
ii
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
A. Identifikasi
B. Teknik
C. Dampak
Dampak menurut JE. Hosio (2007:57), adalah perubahan nyata pada tingkah
laku atau sikap yang dihasilkan oleh keluaran kebijakan. Berdasarkan pengertian
tersebut maka dampak merupakan suatu perubahan yang nyata akibat dari
keluarnya kebijakan terhadap sikap dan tingkah laku. Sedangkan menurut Irfan
Islamy (2001:115), dampak kebijakan adalah akibat-akibat dan konsekuensi-
konsekuensi yang ditimbulkan dengan dilaksanakannya kebijakan.
Menurut Finsterbusch dan Motz dalam Tangkilisan (2003:28), menyatakan
ada empat jenis evaluasi dampak berdasarkan kekuatan kesimpulan yang
diperoleh yaitu:
3
D. Psycological Healing
Metode yang digunakan dalam praktikum ini meliputi waktu dan tempat
penelitian, alat dan objek, metode pengambilan data serta tahapan kerja
praktikum. Metode-metode ini ditempuh guna untuk memperlancar kegiatan
praktikum. Adapun metode praktikum ini sebagai berikut.
C. Tahapan Kerja
A. Teknik Hypnotherapy
motivasi ini tidak terlau luas. Luas disini yaitu tidak terlalu umum sehingga dapat
mengerucut kedalam inti masalah dan agar terapis mengetahui dan memahi tujuan
pasien dalam melakukan terapi. Saat sesi awal ini yang penting dalam proses
hypnotherapy, pasien harus jujur dan mengatakan segala hal yang menjadi unek-
unek atau masalah apa yang menjadi keinginannya, agar pada saat melakukan
proses pengobatan terapi ini berjalan dengan lancar.
2. Teknik atau Sesi Inti
Teknik atau sesi inti merupakan sesi yang paling utama dalam pengobatan
hypnotherapy dimana pada sesi ini yaitu sesi yang sudah masuk kedalam alam
bawah sadar atau keadaan hypnosis (relaks dalam). Pada sesi inti hal yang
dilakukan terapis yaitu masuk kedalam dunia atau gelombang alfa pasien. Dimana
gelombang alfa pasien sendiri berupa dunia yang membuat pikiran pasien menjadi
kosong dan juga pada gelombang alfa ini pasien akan merasa adanya peralihan
antara sadar dan tidak sadar. Waktu yang diperlukan pada saat terapis memasuki
gelombang alfa ini sebanyak ± 5–10 menit. Selanjutnya sesudah memasuki
gelombang alfa terapis akan memasuki gelombang beta. Gelombang beta
merupakan gelombang yang memasuki fokus seseorang dan juga terlibat dalam
pemecahan masalah serta pengambilan keputusan. Gelombang beta ini merupakan
salah satu gelombang inti. Dimana pada saat pasien memasuki gelombang beta,
terapis akan memasukan motivasi, pikiran yang positif, serta pemecahan masalah
yang dihadapi pasien. Karena pada gelombang ini pasien akan merasa fokus dan
memikirkan kesalahan apa yang ingin dibenarkan atau dipecahkan. Setelah
motivasi dan hal positif diberikan kedalam pikiran pasien, pasien akan merasa
percaya diri untuk berubah dan berusaha menjadi lebih baik lagi.
3. Teknik atau Sesi Akhir
Teknik atau sesi akhir ini merupakan sesi yang dilakukan setelah
melakukan hypnotherapy dimana pasien akan diminta untuk keluar dalam
keadaan hypnosis. Selain itu, sesudah terapis melakukan masukan motivasi atau
hal yang positif kepada pasien, terapis akan meminta pasien untuk relaks serta
masuk kedalam dunia khayal pasien. Dunia khayal ini berupa khayalan pasien
pada saat akan menjadi orang yang lebih baik lagi dan membayangkan bagaimana
ketika dia sudah mencapai suatu perubahan yang akan dilakukan setelah
melakukan terapi ini, Kemudian setelah masuk kedalam dunia khayalnya pasien
akan di beri pertanyaan oleh terapis seperti pemulihan atau apakah motivasi yang
diberikan sudah masuk dalam pikiran pasien jika ya, pasien akan diberi perintah
untuk merespon dengan menganggukan kepala. Jika tidak, terapis akan memulai
kembali dan memasukan motivasi kepada pasien. Pada pengobatan hypnotherapy
sendiri pasien harus ingin atau mempunyai tekad untuk berubah atau menjadi
lebih baik lagi. Sehingga, ketika diberikan suatu motivasi atau masukan hal-hal
yang positif akan mudah diterima oleh pasien. Setelah semua teknik atau sesi
telah dilakukan pasien akan dibangunkan atau disadarkan untuk kembali seperti
semula.
B. Dampak Hypnotherapy
Dampak merupakan suatu akibat atau pengaruh yang terjadi. Dampak tersebut
dapat berupa dampak positif dan dampak negatif atau efek samping dalam
7
C. Media Terapi
1. Aromaterapi
Hasil wawancara dan observasi yang dilakukan mengenai aromaterapi yang
digunakan oleh terapis pengobatan hypnotherapy sendiri tidak ada. Hanya saja
aromaterapi yang biasanya digunakan dalam pengobatan hypnotherapy ini jenis
aromaterapi Lavender. Aromaterapi lavender merupakan salah satu jenis
aromaterapi yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan jenis aromaterapi
lainnya yaitu ekonomis, mudah diperoleh, aman dipergunakan, tidak memerlukan
waktu lama dan praktis. Aromaterapi lavender cocok untuk digunakan sebagai
salah satu media dalam pengobatan hypnotherapy. Hal ini disebabkan dalam
aromaterapi lavender sendiri mengandung zat seperti nerol, lavandulol,
generaniol, Imonene, Capphene, Alokasi, Ocimene, Iinaloool asetat, dan
Monoterpence hidrokarbon. Dari semua kandungan Lavender Iilanool asetatlah
yang paling utama. Karena kandungan inilah Lavender banyak dimanfaatkan
untuk membuat otot tubuh menjadi lebih rileks.
8
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN