Abstrak : Indonesia merupakan negara heterogen dengan berbagai macam lapisan masyarakat.
Perbedaan yang ada di kalangan masyarakat ini menimbulkan kesenjangan terutama di bidang ekonomi.
Di era globalisasi ini, manusia semakin mementingkan dirinya sendiri, bersifat individualis dan tidak
peduli kepada orang lain terutama kepada orang yang berekonomi kurang mampu dan memerlukan
kebutuhan. Sebagai mahasiswa, tentunya kita harus dapat menjadi agent of change . Perubahan dapat
dimulai dari melakukan hal yang dianggap remeh oleh orang lain. Di sekitar kampus A Unair terdapat
tukang becak yang mulai tergeser lapangan pekerjaannya dikarenakan perkembangan teknologi.
Kebanyakan para warga sekitar lebih senang menggunakan kendaraan online, seperti gojek.
Mengetahui hal tersebut, kami berusaha untuk meringankan beban tukang becak di sekitar kampus A
dengan melaksanakan bakti sosial, memberikan sedekah berupa makanan kepada tukang becak
sekaligus berbagi cerita tentang pendapat mereka terhadap perkembangan ojek online serta alasan untuk
memilih bertahan bekerja sebagai tukang becak. Selain untuk meringankan beban mereka, kami
mahasiswa juga dapat memberikan dorongan kepada orang lain agar mau melihat sekitar dan lebih
peduli dengan sesama, dengan kesusahan orang lain sekaligus juga mengingatkan diri kita sendiri untuk
menjaga kepedulian dan membantu orang lain terutama yang membutuhkan tanpa pamrih dan tulus.
Dari pelaksanaan kegiatan tersebut, kami memperoleh hasil bahwa kebanyakan dari mereka memilih
pekerjaan sebagai tukang becak karena hanya hal tersebut yang dapat mereka lakukan dan dikarenakan
adanya ojek online ini, penghasilan mereka semakin berkurang sehingga kesulitan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Kami jadi belajar bahwa pemberian kecil yang kami berikan tersebut, dapat
sangat membantu para tukang becak. Hal tersebut menggerakkan hati kami untuk semakin peduli dan
peka terhadap sesama yang membutuhkan.
Kata Kunci: Bakti sosial, tukang becak, komunikasi, interaksi sosial, kepedulian.
Indonesia merupakan negara multicultural yang terdiri atas berbagai lapisan masyarakat
baik secara ekonomi, sosial, maupun budaya. Perbedaan yang ada di masyarakat kita ini
seharusnya dimanfaatkan untuk memajukan Indonesia. Namun kenyataannya, perbedaan
tersebut justru menjadi penghalang diantara masyarakat. Timbulah kesenjangan
antarmasyarakat terutama di bidang sosial-ekonomi. Masyarakat yang berada cenderung
bersikap individualis dan tak acuh kepada mereka yang memerlukan bantuan dan kesusahan.
Padahal selain sebagai individu, manusia juga merupakan makhluk sosial yang memerlukan
manusia lain dalam hidupnya.
Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kecenderungan untuk bergantung dengan
orang lain. Meningkatnya kecenderungan untuk bergantung dengan orang lain menimbulkan
kesejahteraan umum yang bersifat universal. Hal tersebut berarti kesejahteraan umum
merupakan hak dan kewajiban setiap umat manusia di dunia ini tanpa terkecuali (Gaudium et
Spes art. 26). Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk semakin memajukan
kesejahteraan umum adalah dengan meningkatkan komunikasi dan interaksi dengan sesama
terutama kepada mereka yang membutuhkan.
Komunikasi dan interaksi sosial sudah merupakan hakikat manusia itu sendiri sebagai
mahkluk sosial. Dengan adanya interaksi antarsesama, tiap orang dapat semakin lebih peduli
dan mengerti dengan kesulitan yang dialami orang lain. Bentuk dari perwujudan komunikasi
terhadap sesama yang membutuhkan salah satunya adalah dengan melaksanakan kegiatan bakti
sosial.
Di sekitar kampus A Unair terdapat banyak penyedia layanan jasa yang terkadang kurang
beruntung seperti tukang becak. Ojek online saat ini telah menjadi pilihan utama masyarakat
di kampus A Unair. Hal ini tentunya mempengaruhi pendapatan mereka dan kondisi keuangan
serta pemenuhan kebutuhan hidup. Oleh karena itu dilaksanakan bakti sosial untuk sedikit
meringankan beban mereka. Kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan sedikit bantuan
kepada tukang becak di sekitar kampus A Unair dan dorongan kepada orang lain agar tergerak
untuk lebih peduli dan berkomunikasi dengan orang-orang yang kurang mampu dalam
kehidupannya.
2. Metode
2.1 Partisipan
Partisipan yang terlibat dalam kegiatan ini adalah seluruh anggota kelompok ini, yaitu:
Daniella, Adelia, Bryan, dan Phara. Setiap anggota kelompok memiliki tugas yang sama yaitu
melakukan pengumpulan data dengan wawancara.
2.2 Sampel
Sampel yang diambil untuk kegiatan ini adalah tukang becak yang berada di sekitar
Kampus A Universitas Airlangga tepatnya di Jalan Mayjen Prof. Moestopo. Kriteria lain yang
dipilih adalah persetujuan tukang becak tersebut untuk diwawancara. Selain itu, kami memilih
tukang becak yang memiliki pengalaman bekerja di bidang ini dengan rentang waktu yang
berbeda-beda sehingga hasil penelitian lebih menyeluruh.
Menarik
Kesimpulan
Dari sampel yang telah kami peroleh, di dunia modern yang serba online ini ternyata
mempengaruhi mereka yang masih bekerja secara tradisional seperti tukang becak atau bahkan
tukang koran. Peminat untuk tukang becak sendiri sangat berkurang karena ojek online pun
sudah tersebar dimana-mana. Selain praktis, terkadang juga ada promo menarik sehingga harga
menjadi lebih murah. Hal ini yang membuat hati kami tergerak untuk setidaknya membantu
mereka sedikit saja agar mereka dapat melepas lapar ketika tidak mendapatkan pelanggan.
Setelah melakukan kegiatan ini, kami menjadi lebih mengerti akan persaingan hidup di
dunia modern dan perjuangan hidup untuk tidak menyerah akan keadaan. Terutama dari Bapak
Tohari yang mengajarkan kami untuk selalu bersyukur, karena rejeki kita sudah diatur oleh
Tuhan. Kami juga belajar bahwa dengan memberi bantuan kecil saja mereka sangat bersyukur,
sehingga hati kami menjadi lebih tergerak untuk lebih peka terhadap mereka yang kurang dari
kita.
4. Kesimpulan dan Saran
Melalui metode pendekatan wawancara yang kami lakukan, diketahui bahwa pendapatan
dari bapak tukang becak berkurang drastis terutama setelah maraknya fenomena ojek online.
Hal tersebut tentu berpengaruh pada kehidupan keluarga dari bapak yang bersangkutan. Dalam
kegiatan sosial yang kami lakukan, untuk meringankan beban dan menambah semangat kerja
bapak tukang becak kami memberikan makan siang dan mengajak bapak yang bersangkutan
untuk berbincang, hal tersebut kami lakukan juga agar bapak tersebut masih merasa
diperhatikan dan dipedulikan oleh lingkungan sekitar, sehingga tidak mudah menyerah dalam
menjalani kehidupannya.
Sebagai mahasiswa terkadang tentu transportasi adalah kendala yang dapat dengan mudah
diatasi dengan adanya kemajuan teknologi, namun sesungguhnya tidak ada salahnya untuk
menggunakan jasa tukang becak sebagai pilihan untuk berpindah dari satu lokasi ke lokasi
lainnya yang jaraknya tidak begitu jauh. Dokter dokter di RSGM UNAIR sebagian sudah
melaksanakan hal tersebut, diketahui dari hasil wawancara dengan bapak tukang becak yang
kerap mengantar dokter ke tujuan. Hal tersebut tentu merupakan contoh yang baik karena
selain membantu bapak tukang becak, juga mencintai lingkungan dengan mengurangi polusi
udara.
5. Profile dan Kontribusi
Anggota 1 :
Nama lengkap Adelia Rista Octavilia, biasa dipanggil Adel dari Fakultas
Kedokteran dan Prodi Kebidanan. Asalnya dari Rembang, Jawa Tengah.
Sekarang bertempat tinggal di daerah Rungkut Mejoyo Selatan, Surabaya.
Kontribusi yang telah diberikan berupa aksi di kegiatan lapangan,
mewawancarai dan pembuatan laporan.
Anggota 2 :
Nama lengkap Daniella Gloria Thresdy Wijaya biasa dipanggil Daniella
dari Fakultas Kedokteran Gigi prodi kedokteran gigi. Berasal dari Surabaya,
Jawa Timur. Kontribusi yang telah dilakukan yaitu dengan membeli
makanan untuk diberikan kepada tukang becak, melakukan wawancara dan
berinteraksi langsung dengan bapak becak serta ikut membuat laporan
kegiatan akhir.
Anggota 3 :
Nama lengkap Christopher Bryan Vidhianto biasa dipanggil Bryan dari
Fakultas Kedokteran Gigi prodi kedokteran Gigi. Berasal dari Tangerang,
Banten. Kontribusi yang telah diberikan yaitu dengan melakukan aksi di
lapangan, menyusun pertanyaan wawancara, dan membuat laporan
kegiatan akhir.
Anggota 4 :
Nama lengkap Phara Aster Chandra Adventia biasa dipanggil Phara
berasal dari Fakultas Kedokteran Gigi prodi kedokteran Gigi.
Berasal dari Solo, Jawa Tengah. Kontribusi yang telah diberikan
yaitu melakukan aksi di lapangan, membeli makanan untuk
diberikan, dan membuat laporan kegiatan akhir.
6. Daftar Pustaka
Mangatta, B. H. 2016. Strategi Adaptasi Tukang Becak dalam Kehidupan Sosial Ekonomi.
Jurnal Holistik IX(12):1-22
https://prasetya.ub.ac.id/berita/Bakti-Sosial-Sosma-BEM-FP-UB-15076-id.pdf
Rahayu, I. S. 2018. Hubungan Interaksi Sosial dengan Komunikasi Interpersonal Siswa SMP
7. Dokumentasi
Foto-foto saat melaksanakan kegiatan bakti sosial kepada Tukang Becak di Sekitar
Kampus A unair pada tanggal 21 Oktober- 1 November 2019