Anda di halaman 1dari 3

BLOG

PATOGENESIS

Achondroplasia disebabkan oleh mutasi dominan autosomal pada gen FGFR3 (fibroblast
growth factor receptor 3) pada lengan pendek kromosom 4p16.3. Gen FGFR3 berfungsi memberi
instruksi dalam hal pembentukan protein yang terlibat dalam pembentukan dan pemeliharaan
tulang, khususnya pembentukan tulang secara osifikasi endokondral.

Dua mutasi spesifik pada gen FGFR3 bertanggungjawab pada hampir semua kasus
Achondroplasia. Sekitar 98% kasus, terjadi mutasi G ke A pada nukleotida 1138 pada gen
FGFR3. Sebesar 1% kasus disebabkan oleh mutasi G ke C. Mutasi-mutasi ini mengakibatkan
protein tidak bekerja sebagaimana mestinya, sehingga mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan tulang.

Osifikasi endokondral adalah salah satu jenis pertumbuhan tulang dimana sel mesenkim
yang tidak terdifferensiasi langsung berkondensasi dan berdifferensiasi membentuk kondroblas.
Kondroblas berproliferasi dan berdifferensiasi membentuk kondrosit yang secara bertahap
menjadi matur membentuk hipertrofik kondrosit. Setelah itu, hipertrofik kondrosit akan
mengalami apoptosis (kematian sel) dan pada regio tersebut terjadi kalsifikasi matriks
ekstraseluler. Proses ini akan membentuk pelat pertumbuhan (growth plate) dan pertumbuhan
normal tulang panjang tercapai melalui differensiasi dan maturasi kondrosit yang sinkron.

Adanya mutasi gen FGFR3 pada Achondroplasia menyebabkan gangguan pada proses
osifikasi endokondral, dimana kecepatan perubahan sel kartilago menjadi tulang pada pelat
pertumbuhan (growth plates) menurun sehingga pertumbuhan dan perkembangan tulang
terganggu.

Pada lingkup kraniofasial yang terpengaruh adalah basis kranium dan bagian tengah
wajah (midface) karena bagian-bagian ini dibentuk secara osifikasi endokondral. Rongga
kranium dan maksila dibentuk secara osifikasi intramebranosa, sedangkan mandibula dibentuk
melalui osifikasi periosteal dan aposisi.

Basis kranium yang kurang berkembang pada penderita Achondroplasia berpengaruh


pada perkembangan maksila, karena pertumbuhan basis kranium akan mendorong maksila ke
anterior dan ke bawah. Saat perlekatan maksila ke ujung anterior basis kranium, perpanjangan
atau pertumbuhan basis kranium akan mendorong maksila ke anterior. Sampai usia 6 tahun,
pergerakan dari pertumbuhan basis kranium adalah bagian penting dalam pertumbuhan maksila
ke anterior.

Kegagalan perkembangan atau pertumbuhan basis kranium secara normal pada penderita
Achondroplasia, memberikan karakteristik midface deficiency atau hypoplasia midface. Hal ini
yang mengakibatkan maksila menjadi retrognatik, sedangkan mandibula normal atau sedikit
prognatik, sehingga menghasilkan hubungan rahang Klas III

JURNAL

PATOFISIOLOGIS

Akondroplasia disebabkan oleh mutasi pada gen fibroblast growth factor rcceptor-3
(FGFR3) yang terletak pada lengan pendek kromosom 4 (4pP16.3). Gen FGFR3 mengkodekan
protein FGFR3 yang berperan sebagai reseptor pada jalur sinyal yang menghambat proliferasi
dan meningkatkan differensiasi kondrosit. Protein FGFR3 terdiri dari 3 region yaitu: region
ekstaseluler, transmembran, dan intraselular. Jenis mutasi pada gen FGFR3 Yang Paling umum
melatarbelakangi akondroplasia adalah substitusi basa guanin menjadi adenin pada basa ke ll38
(Gll38A) atau substitusi guanine menjadi sitosin (Gl138C). Mutasi Gll38A dilaporkan sebagai
penyebab dari sebagian besar kasus akondroplasia (sekitar 90%) pada berbagai etnik. Kedua
jenis mutasi tersebut menyebabkan substitusi asam amino ke-360 dai glisin menjadi arginin
(G380R) yang terletak pada domain transmembran protein FGFR3. Residu glisin yang memiliki
berat molekul kecil dan tidak bermuatan digantikan oleh residu arginin yang molekulnya besar
dan bersifat basa menyebabkan terbentuknya ikatan hidrogen yang menstabilkan dimer FGFR3
sehingga FGFR3 teraktivasi tanpa adanya ligan yang berikatan (constitutively activated).

DIAGNOSIS

Gejala klinis

Achondroplasia ditandai dengan batang tubuh yang panjang dankecil serta ektremitas
bawah, khususnya bagian proksimal yang pendek.Pada kepala, ukuran cranium frontal besar
sedangkan wajah lebih keciloleh karena mengalami hipoplastik karena berasal dari
endokondrialdasar cranium. Hiperekstensi terutama pada sendi lutut dan tangan.Ektremitas atas
juga pendek dengan jari-jari membentuk trisula.

Gibbus thorasikhus biasanya telah ada sejak lahir namun,tampak lebih jelas pada usia 4
bulan. Hipotoni dari ringan hinggasedang sering ditemukan pada bayi baru lahir. Selain itu, bayi
seringmemiliki posisi abduksi pada sendi panggul saat dibaringkan.

Anda mungkin juga menyukai