Makalah Obesitas
Makalah Obesitas
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa definisi dari obesitas.
2. Untuk mengetahui apa-apa saja gejala timbul obesitas.
3. Untuk mengetahui penyebab timbulnya obesitas
4. Untuk mengetahui Penyakit-penyakit apa saja yang timbul akibat obesitas?
5. Untuk mengetahui cara pencegahan dan pengobatan penyakit obesitas.
BAB II PEMBAHASASAN
b. Faktor Keturunan
Penelitian pada manusia maupun hewan menunjukan bahwa obesitas terjadi karena faktor
interaksi gen dan lingkungan.
c. Faktor Hormon
Menurunya hormon tyroid dalam tubuh akibat menurunya fungsi kelenjar tyroid akan
mempengaruhi metabolisme dimana kemampuan menggunakan energi akan berkurang.
d. Faktor Psikologis
Pada beberapa individu akan makan lebih banyak dari biasa bila merasa diperlukan suatu
kebutuhan khusus untuk keamanan emosional (security food).
f. Pemakaian Obat-Obatan
Efek samping beberapa obat dapat menyebabkan meningkatnya berat badan, misalnya obat
kontrasepsi.
Sebagai patokan, pinggang berukuran ≥ 90 cm merupakan tanda bahaya bagi pria, sedangkan
untuk wanita risiko tersebut meningkat bila lingkar pinggang berukuran ≥ 80 cm. Jadi
“Jangan hanya menghitung tinggi badan, berat badan dan IMT saja, lebih baik jika disertai
dengan mengukur lingkar pinggang”.
3. Indeks BROCCA
Salah satu cara lain untuk mengukur obesitas adalah dengan menggunakan indeks Brocca,
dengan rumus sebagai berikut:
Bila hasilnya :
90-110% = Berat badan normal
110-120% = Kelebihan berat badan (Overweight)
> 120% = Kegemukan (Obesitas)
Gangguan Pernapasan
Stroke
3.1 Kesimpulan
Obesitas merupakan suatu kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak, untuk
pria dan wanita masing- masing melebihi 20% dan 25% dari berat tubuh dan dapat
membahayakan kesehatan. Kriteria dan klasifikasi obesitas secara garis besar dibagi menjadi
dua, yaitu berdasarkan ciri fisik klinis yang terjadi dan antropometri (berdasarkan Indeks
Massa Tubuh (IMT) / Body Mass Index (BMI) dan berdasarkan pengukuran rasio lingkar
pinggang dan perbandingan antara lingkar pinggang dengan lingkar pinggul) dan secara
biokimia (penentuan lemak dalam tubuh dilakukan dengan menggunakan Bio – Impedance
analisis (BIA).
Faktor-faktor penyebab obesitas adalah faktor genetik, hormon, makanan, pola makan (gaya
hidup), phisikologis dan pemakaian obat-obatan. Adapun faktor yang paling berpengaruh
adalah pola makan (gaya hidup). Gaya hidup yang salah akan memperparah tingkat obesitas.
Obesitas dengan BMI > 40 dapat diatasi dengan pembedahan sedangkan obesitas yang tidak
terlalu parah dapat diatasi dengan cara hidup yang sehat dan seimbang.
3.2 Saran
Bagi penderita obesitas disarankan untuk bisa memilih makanan yang baik dan sehat serta
sesuai dengan kecukupan tubuhnya. Selain itu disarankan pula melakukan exercise dengan
prinsip FIT (frequency, intensity and time).
Bagi penderita super obesitas disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk
mengetahui treatment (jenis bedah atau terapi) apa yang dibutuhkan dan cocok untuk
keadaannya.
DAFTAR PUSTAKA
§ Khomsan, Ali. 2005. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Bogor : IPB Press.
§ www.google.co.id/adul2008’sblog/
§ www.wikipedia.com/
§ Steven B, Halls. 2003. Relationship Between The Body Mass Index and Body Compotition.
Article : Review and Comment (last edited 10 November, 2003), Copyright.
§ www.google.co.id/klinikdr.rocky/
§ Manuaba, I.A. 2004. Dampak Buruk
Obesitas.http://www.balipost.co.id/balipost/2004/3/7/cez.htm.
§ Katahn, Martin. 1987. Program 28 Hari Tanpa Diet. Semarang : Dahara prize.
§ http://gizi.net./cgi-bin
§ Efendy,Y.H 1992. Tinjauan Sekilas Tentang Obesitas. Jurnal Jurusan Gizi dan Masyarakat
dan Sumber Daya Masyarakat, Vol. 1, No.1, Bogor : Institute Pertanian Bogor
§ Poerwandari, E.K. 1998. Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologis ; Depok;
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1 1.2.1 Tujuan Umum
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Patofisiologi
Metode menentukan apakah ada obesitas :
1. Perbandingan berat dengan tabel berat badan yang diinginkan menurut tinggi
2. Indeks masa tubuh (BMI) > 27,8 untuk laki-laki / 27,3 untuk wanita.
Formula BMI adalah berat (kg) : tinggi (m)
3.
3
Pengukuran lemak supkutan, lipat kulit triseps 18,6 mm untuk laki-laki, 25,1 mm untuk wanita
telah dipergunakan sebagai indikator obesitas.
2.3 Etiologi
2.3.1. Genetik : Anak-anak dari orangtua obes cenderung 3-8 kali menjadi obesitas dibandingkan
dari orangtua berat badan normal, walaupun mereka tidak dibesarkan oleh orangtua kandung.
2.3.2 Lingkungan : Pengaruh keluarga (ex: penggunaan makanan sebagai hadiah, tidak boleh
makan makanan pencuci mulut sebelum semua makanan dipiring habis). Membantu
pengembangan kebiasaan makan yang dapat menyebabkan obesitas.
2.3.3 Psikologi : Makan berlebihan dapat terjadi sebagai respon terhadap kesepian,
berduka/depresi, dapat merupakan respon terhadap rangsangan dari luar, ex: Iklan
makanan/kenyataan bahwa ini adalah waktu makan.
2.3.4. Fisiologi : Energi yang dikeluarkan menurun dengan bertambahnya usia, dan ini sering
menyebabkan peningkatan berat badan pada usia pertengahan, Ex: kelainan endokrin / seperti
Hipotiroidy bertanggung jawab untuk obesitas.
Adapun penyebab dasarnya faktor etiologi primer dari obesitas adalah konsumsi
kalori yang berlebihan dari energy yang dibutuhkan (mary coutney moore, 1994).
Kegemukan disebabkan oleh ketidak imbangan kalori yang masuk dibanding yang
keluar. Kalori diperoleh dari makanan sedangkan pengeluarannya melalui aktivitas tubuh dan
olah raga. Kalori terbanyak (60-70%) dipakai oleh tubuh untuk kehidupan dasar seperti
bernafas, jantung berdenyut dan fungsi dasar sel. Besarnya kebutuhan kalori dasar ini
ditentukan oleh genetik atau keturunan. Namun aktifitas fisik dan olah raga dapat
meningkatkan jumlah penggunaan kalori keseluruhan.
Jadi ketidak imbangan kalori ini dapat ditentukan oleh faktor keturunan tapi dipicu
oleh pola hidup dan lingkungan. Kebiasaan hidup santai, malas bergerak, selalu dibantu oleh
orang lain (pembantu/supir) atau alat (remote/ handphone/ eskalator/ kendaraan) dan makan
berlebihan akan meningkatkan asupan dan menurunkan luaran kalori.
2.4 Gejala Obesitas
Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada
bisa menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun
penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat
tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu),
sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.
Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung
bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan
kaki). Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit.
Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih
sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang
secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan edema
(pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.
Kegemukan dapat diketahui dengan mengukur jumlah lemak seluruh tubuh
menggunakan alat impedans atau mengukur ketebalan lemak di tempat-tempat tertentu
menggunakan alat kaliper. Selain itu lemak di sekitar perut dapat diukur dengan
menggunakan meteran. Secara sederhana kegemukan dapat dihitung dengan menghitung
Indeks Massa Tubuh, yaitu membagi berat badan (kg) dengan tinggi badan dikuadratkan (m2)
atau
IMT = .
Perhitungan ini tidak berlaku bagi atlet, ibu hamil dan anak-anak.
2.5 Jenis-Jenis Obesitas
Obesitas biasanya didefinisikan sebagai kelebihan berat lebih dari 120% dari berat
badan ideal (BBI) atau berat badan yang diinginkan. Ada 3 derajat obesitas yaitu:
1. Ringan 120% - 140% BBI
2. Sedang 141% - 200% BBI
3. Berat/Abnormal >200% BBI
2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Obesitas
Faktor makanan ini merupakan yang terpenting untuk terjadinya kegemukan baik
sebagai penyebab tunggal maupun penyakit lainnya. Ketidakseimbangan antara masukan
kaliori dan pemakaian dapat disebabkan banyak faktor, antara lain:
2.6.1 Aktifitas Fisik
Pada umumnya seseorang yang gemuk kurang aktif daripada seseorang dengan berat badan
normal. Aktifitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran
yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik dan mental serta memanfaatkan
kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Aktifitas fisik secara teratur yang
dilakukan paling sedikit 30 menit/hari. Jika lebih banyak waktu yang dipergunakan untuk
beraktifitas fisik, maka manfaat yang diperoleh juga lebih banyak (admin, 2008).
2.6.2 Meningkatnya konsumsi zat gizi (asupan makanan)
Terutama zat gizi makro yang menyebabkan kegemukan bila dimakan secara berlebihan, zat
gizi ini akan disimpan dalam bentuk lemak tubuh dan akan meningkatkan berat badan secara
keseluruhan. Adapun zat gizi makro yang dapat mempengaruhi kenaikan berat badan jika
dikonsumsi berlebihan antara lain:
a. Karbohidrat
Karbohidrat memang merupakan peranan penting dalam alam karena merupakan sumber
energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relative murah. Semua karbohidrat
berasal dari tumbuh-tumbuhan. Fungsi utama karbohidrat adalah Sumber energi pemberi rasa
manis dari makanan, penghemat protein, mengatur metabolisme lemak, membantu
pengeluaran feces (altemaster, 2003).
Dalam diet seimbang, dianjurkan 50-60 % kebutuhan kalori berasal dari karbohidrat,
kegunaan utama energi. Kegunaan lainnya sebagai energy cadangan, komponen struktur sel,
dan sumber serat (Sayogo, 2006).
b. Protein
Protein adalah molekul makro dan merupakan bagian terbesar setelah air. Protein terdiri atas
rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptide. Protein ini
mempunyai fungsi khusus yang tidak tergantikan oleh zat lain, yaitu membangun serta
memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
Kebutuhan protein remaja berkisar antara 44-59 gr/hari. Tergantung pada jenis kelamin dan
umur. Protein juga menyuplai sekitar 12-14% asupan energi selama masa anak dan remaja
(Suandi, 2003).
c. Lemak
Lemak merupakan salah satu zat gizi makro yang berfungsi sebagai sumber energi, lemak
juga menghasilkan 9 kal/gr nya, sebagai pelumas yaitu membantu pengeluaran sisa-sisa
pencernaan dan metabolism, memelihara suhu tubuh dan pelindung organ-organ vital.
Depkes RI menganjurkan untuk mengkonsumsi lemak kurang dari 25% total energi per hari
(Sayogo, 2006).
1. Penderita dengan resiko kesehatan rendah, menjalani diet sedang (1200-1500 kalori/hari
untuk wanita, 1400-2000 kalori/hari untuk pria) disertai dengan olah raga.
2. Penderita dengan resiko kesehatan menengah, menjalani diet rendah kalori (800-1200
kalori/hari untuk wanita, 1000-1400 kalori/hari untuk pria) disertai olah raga.
3. Penderita dengan resiko kesehatan tinggi atau sangat tinggi, mendapatkan obat anti-obesitas
disertai diet rendah kalori dan olah raga.
Memilih program penurunan berat badan yang aman dan berhasil. Unsur-unsur yang
harus dipertimbangkan dalam memilih suatu program penurunan berat badan :
1. Diet harus aman dan memenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan (vitamin, mineral
dan protein). Diet untuk menurunkan berat badan harus rendah kalori.
2. Program penurunan berat badan harus diarahkan kepada penurunan berat badan secara
perlahan dan stabil.
3. Sebelum sebuah program penurunan berat badan dimulai, dilakukan pemeriksaan kesehatan
secara menyeluruh.
4. Program yang diikuti harus meliputi pemeliharaan berat badan setelah penurunan berat badan
tercapai. Pemeliharaan berat badan merupakan bagian tersulit dari pengendalian berat badan.
Program yang dipilih harus meliputi perubahan kebiasaan makan dan aktivitas fisik yang
permanen, untuk merubah gaya hidup yang pada masa lalu menyokong terjadinya
penambahan berat badan. Program ini harus menyelenggarakan perubahan perilaku, termasuk
pendidikan dalam kebiasaan makan yang sehat dan rencana jangka panjang untuk mengatasi
masalah berat badan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh
yang berlebihan. kegemukan adalah dampak dari konsumsi energy yang berlebihan, dimana
energy yang berlebihan tersebut dapat disimpan didalam tubuh sebagai lemak, sehingga
akibatnya dari waktu ke waktu badan akan bertambah berat disamping faktor kelebihan
konsumsi energi, faktor keturunan juga mempunyai andil dalam kegemukan
3.2 Saran
Untuk mencegah penyakit ini, maka perlu diseimbangkan antara kelebihan dan
keluaran kalori yang digunakan oleh tubuh.
Untuk para pembaca agar selalu menjaga keseimbangan tubuh sesuai dengan
lingkungan dan aktifitasnya sehari-hari.
12
DAFTAR PUSTAKA
13