Anda di halaman 1dari 2

Pemeriksaan Fisik Saraf Kranial Nervus 9-12

No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/2


Program Ners Keperawatan

STANDAR Tanggal Terbit Di susun oleh Di setujui oleh


PROSEDUR 30 januari 2020
OPERASIONAL Herlingga Setya
(SPO) Nugraha Ns Maria Fudji
Hastuti, M.Kep
PENGERTIAN Pemeriksaan Fisik Saraf Kranial adalah sebuah pemeriksaan yang
dilakukan dalam rangka menentukan diagnosa keperawatan tepat
dan melakukan tindakan perawatan yang sesuai..
TUJUAN  Untuk mengevaluasi keadaan fisik klien secara umum dan juga
menilai apakah ada indikasi penyakit lainnya selain kelainan
neurologis
KEBIJAKAN 1. Panduan Praktik Ners 2020
PROSEDUR  Kondisi umum klien tenang.
Persiapan Pasien  Komunikasi verbal baik
 Klien mampu berinteraksi dalam waktu yang cukup lama
(fokus)

Alat dan Bahan Siapkan alat-alat yang meliputi:


1. Spatel tongue
2. Sarung tangan

Cara Kerja A. Tahap Preinteraksi


- Perawat menyiapkan diri
- Perawat menyiapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan
untuk pemeriksaan fisik saraf cranial

Pemeriksaan status Mental:


1. Cek status kesadaran (GCS)
2. Memori
3. Bahasa dan Bicara
4. Mood dan tingkah laku

B. Tahap Pemeriksaan
5. Saraf IX-X (N. Glossopharyngeus-N. Vagus)
Pemeriksaan saraf IX terbatas pada sensasi bagian belakang rongga
mulut atau 1/3 belakang lidah dan faring, otot-otot faring dan pita
suara serta reflek muntah/menelan/batuk. Pemeriksaan saraf X
mempersarafi organ visceral dan thoracal, pergerakan ulvula,
palatum lunak, sensasi pharynx, dan tonsil
- Test; Inspeksi gerakan uvula, (saat klien mengatakan “ah”
apakah simetris dan tertarik ketas)
- Refleks menelan: dengan cara menekan posteror dinding
pharynx dengan tong spatel, akan terlihat reflek klien
menelan
- Refleks Muntah: Tekan lidah klien dengan tongue spatel di
pallatum molle, apakah ada reflek muntah
6. Saraf XI (N. Accesssorius)
Hanya mempunyai komponen motorik.
Pemeriksaan :
- Klien diminta menoleh kesamping kanan atau kiri dan
melawan tahanan (pemeriksa yang melawan/ mendorong
sedangkan penderita yang menahan pada posisi lateral
fleksi).
- Kekuatan m. Trapezius bagian atas diperiksa dengan
menekan kedua bahu penderita kebawah, sementara itu
penderita berusaha mempertahankan posisi kedua bahu
terangkat (sebaliknya posisi penderita duduk dan pemeriksa
berada dibelakang penderita)
7. Saraf XII (N. Hypoglossus)
Pada lesi LMN, maka akan tamapk adanya atrofi lidah dan
fasikulasi (tanda dini berupa perubahan pada pinggiran lidah dan
hilangnya papil lidah) Pemeriksaan :
- Inspeksi posisi lidah dan mengkaji gerakan lidah
- Tremor lidah Diperhatikan apakah ada tremor lidah dan
atropi. Pada lesi perifer maka tremor dan atropi papil positip
- Minta klien mengeluarkan lidah klien dan memasukkan
dengan cepat, lalu meminta klien menggerakkan kiri dan
kanan
Fase terminasi
1. Menyampaikan hasil anamnesa dan mengevaluasi
2. Memberi kesempatan pasien untuk bertanya
3. Menyampaikan rencana tindak lanjut
4. Berpamitan
5. Cuci tangan
Hal-hal yang perlu  Sikap terbuka
diperhatikan  Tersenyum
 Posisi tubuh tegak
 Ada kontak mata
 Berjabat tangan saat berkenalan
Menunjukkan empati

Anda mungkin juga menyukai