Jurnal Infus 2 PDF
Jurnal Infus 2 PDF
Disusun Oleh:
Kelompok 5/D
Berliana Angelina (10060316159)
Ivan Fadillah (10060316161)
Yudhistira Eka Fahmi (10060316162)
Lina Latifah K (10060316163)
Anggraini Ayu P. (10060316164)
Muhamad Joddy H. (100603161650
V. Perhitungan Tonisitas
5.1. Perhitungan Konsentrasi
1,55 g
⁄0,5 L
2. Na Laktat Anhidrat × 2 × 1000 = 55,328
112 ,06 g/mol
0,15 g
⁄0,5 L
3. KCl × 2 × 1000 = 8,048
74 ,55 g/mol
0,1 g
⁄0,5 L
4. CaCl2 dihidrat × 3 × 1000 = 4,081
147 ,012 g/mol
= 1,581 g + 5%
= 1,66 g
0,3 g
2. KCl = 1000mL 𝑥 500 𝑚𝑙 = 0,15 𝑔
0,15 g
= 500mL 𝑥 510 𝑚𝑙 = 0,153 𝑔
= 0,153 𝑔 + 5%
= 0,161 𝑔
0,2 g
3. CaCl2 = 𝑥 500 𝑚𝑙 = 0,1 𝑔
1000mL
0,1 g
= 𝑥 510 𝑚𝑙 = 0,102 𝑔
500mL
= 0,102 g + 5%
= 0,1071 g
6g
4. NaCl = 1000mL 𝑥 500 𝑚𝑙 = 3 𝑔
3g
= 𝑥 510 𝑚𝑙 = 3,06 𝑔
500mL
= 3,06 g + 5%
= 3,213 g
0,1 g
5. Carbo adsorben =100mL 𝑥 510 𝑚𝑙 = 0,51 𝑔 = 510 mg
8.2. Penimbangan
No Nama zat 1 botol (510 mL) 2 botol
1 Na Laktat 1,66 g 3,32 g
2 KCl 0,161 g 0,322 g
3 CaCl2 0,1071 g 0,2142 g
4 NaCl 3,213 g 6,426 g
5 Carbo adsorben 0,51 mg 1,02 g
6 Aqua p.i Ad 510 mL Ad 1020 mL
Pada pembuatan sediaan infus ringer laktat dilakukan sterilisasi agar sediaan
tersebut steril. Untuk sediaan infus Ringer Laktat ini disterilisasi dengan metode
sterilisasi akhir dan sterilisasi panas lembab yang menggunakan autoklaf pada suhu
121o C selama 15 menit. Hal ini dilakukan karena sterilisasi dengan metode akhir
dapat dilakukan untuk bentuk sediaan berupa larutan dengan pembawa air sehingga
kompatibel dengan uap air panas, stabilitas dari zat aktif yang terkandung dalam
sediaan tahan terhadap pemanasan (termostabil).
Metode sterilisasi yang digunakan untuk sediaan infus Ringer Laktat ini
adalah metode sterilisasi panas lembab dengan autoklaf karena zat aktif pada infus
Ringer Laktat ini tidak stabil pada pemanasan suhu tinggi dan lama sehingga tidak
dapat dilakukan sterilisasi panas kering. Selain melakukan sterilisasi untuk
menghilangkan mikroorgaanisme, pada sediaan infus ini dilakukan filtrasi
membran untuk membebaskan partikel asing. Walaupun dilakukan sterilisasi akhir,
zat aktif, zat eksipien, dan alat tetap dilakukan disterilisasi awal agar dapat
mengurangi kontaminasi mikroorganisme dengan cara:
1. Bahan
Zat Metode Sterilisasi
1. Natrium Laktat Panas Lembab atau Filtrasi
2. NaCl Panas Lembab atau Panas Kering
3. KCl Panas Lembab atau Panas Kering
4. CaCl2 dihidrat Panas Lembab atau Panas Kering
5. Karbon Adsorben Panas Lembab
6. HCl/ NaOH Filtrasi
7. Aqua pro injection Panas Lembab atau Panas Kering
2. Alat
Alat Metode Sterilisasi
1. Batang Pengaduk Panas Lembab
2. Corong kaca Panas Lembab
3. Erlenmeyer Panas Lembab
4. Gelas kimia 100, 500 mL Panas Lembab
5. Gelas Ukur 10, 100 mL Panas Lembab
6. Kaca arloji Panas Lembab
7. Pipet Volume Panas Lembab
8. Spatel Panas Lembab
X. Prosedur Pembuatan
Larutan pada gelas kimia dipanaskan di atas api Bunsen pada suhu 60-
700 C selama 15 menit sambil sesekali diaduk dan dicek suhu dengan
termometer
XI. Evaluasi
Evaluasi sediaan injeksi meliputi evaluasi fisika, biologi dan kimia.
1. Penetapan pH
Alat pH meter
Tujuan Mengetahui pH sediaan dengan persyaratan
yang telah ditentukan
Prinsip Pengukuran pH cairan uji menggunakan pH
meter yang telah di kalibrasi
Prosedur Digunakan alat potensiometer (pH meter)
yang dikalibrasi
Pengukuran Dilakukan pada suhu 25o ± 2o , kecuali
dinyatakan lain dalam masing-masing
monografi. Skala pH ditetapkan dengan
persamaan berikut :
(𝐸−𝐸₅)
𝑝𝐻 = 𝑝𝐻𝑠 + 𝑘
4. Uji Kebocoran
Tujuan Memeriksa keutuhan kemasan untuk menjaga
sterilisasi dan volume serta kestabilan sediaan
Prosedur Pada pembuatan secara kecil kecilan hal ini dapat
dilakukan dengan mata tetapi dalam jumlah besar
hal ini tidak mungkin bisa dikerjakan. Wadah-
wadah takaran tunggal yang masih panas, setelah
selesai disterilkan dimasukan kedalam larutan
biru metilena 0.1%. jika ada wadah-wadah yang
bocor maka larutan metilena akan masuk ke
dalamnya karena perbedaan tekanan di luar dan di
dalam. Sehingga cara ini tidak digunakan/dipakai
untuk larutan-larutan yang sudah berwarna.
Wadah-wadah takaran tunggal disterilkan terbalik
yaitu dengan cara ujungnya dibawah. Ini
digunakan pada pembuatan dalam skala kecil.
Jika terjadi kebocoran maka larutan ini akan
keluar dari dalam wadah dan wadah menjadi
kosong. Wadah-wadah yang tidak disterilkan,
kebocorannya harus diperiksa dengan
memasukan wadah-wadah tersebut ke eksikator
yang kemudian divakumkan. Jika terjadi
kebocoran larutan akan diserap keluar. Oleh
karena itu, harus dijaga agar jangan sampai
larutan yang keluar diisap kembali jika divakum
dihilangkan.
(Dirjen POM,1995:1055)
PT BHAKTI BUKTI
NO. REG. : GKL9230500149A1
Ringer Laktat
STERIL DAN BEBAS PIROGEN 510 ml
LARUTAN INFUS UNTUK PEMAKAIAN INTRAVENA
setiap 510 ml larutan mengandung :
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Na laktak 1.55 g
Kcl 0.15 g
CaCl2 0.1 g
NaCl 3g
Carbon absorben 0.1%
Aqua p.i ad 510 ml
simpan pada suhu di bawah 30 °C
Batch : 280417
Mfg. Date : 13 . 12 . 18
Ringer Laktat
Brosur
RINGER LAKTAT
Komposisi
2 botol sediaan mengan 500 ml ringer laktat
Indikasi
Mengembalikan keseimbangan elektrolit pada
dehidrasi.
Kontraindikasi
hipertemia, kelainan ginjal, kerusakan sel hati, laktat
asidosis.
Efek Samping
panas, injek pada tempat penyuntikan , thrombosis
vena atau flebitis yang meluas dari tempat
penyuntikan, ekstravasasi.
Aturan Pakai
Disuntikkan pada intra vena atau intra muskular.
Penyimpanan
Penyimpanan didalam lemari pendingin dalam wadah
tertutup rapat dan terlindung dari cahaya matahari.
Diproduksi oleh:
PT. 5/D Pharmacy
Bandung-Indonesia
Daftar Pustaka
Dirjen POM. 2014. Farmakope Indonesia edisi V. Jakarta: Depkes RI.
Dirjen, POM. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta: Depkes RI.
Reynolds, James E. F. (1982). Martindale The Extra Pharmacopoeia ed 28th .
Pharmaceutical Press: London.
Rowe, R.C., P.J. Sheskey, and Quinn M.E. 2009. Handbook of Pharmaceutical
Excipients 6th edition. London: Pharmaceutical Press
Sweetman, S et al. 2009. Martindale 36th. London: The Pharmaceutical Press.
Trissel, Lawrence A. 2009. Handbook On Injectable Drugs ed 15th. American
Society Of Health System Pharmacists.