Anda di halaman 1dari 18

Fenomena Vandalisme di SMAIT ASSYIFA BOARDING SCHOOL

JALANCAGAK Putra.

( Sebuah studi Deviasi Sosial )

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kenaikan syarat

Oleh:

Kelas XI IIS

Kelompok 25

Ammar Zaki Pranata Putra

Hanief Aulia rahman

Muhammad Shidqi Alfarisi

SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM TERPADU (SMAIT)

ASSYIFA BOARDING SCHOOL

Tahun Pelajaran 2018/2019


Lembar pengesahan

Fenomena Vandalisme di SMAIT ASSYIFA BOARDING SCHOOL


JALANCAGAK Putra

Disetujui dan disahkan oleh

Pembimbing

Muhamad Iqbal, S.Pd

NIP

Mengetahui

Kepala Sekolah SMAIT As-syifa Boarding School

Marhusin

NIP

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puji dan syukur kehadirat-Nya , yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami , sehingga kami dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah tentang “Fenomena Vandalisme di SMAIT
ASSYIFA BOARDING SCHOOL JALANCAGAK Putra”

Karya tulis ilmiah ini telah kami susun dengan usaha yang maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan karya tulis ini . Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada :

 Ustadz Marhusin, S.Pd, selaku kepala sekolah SMAIT As-Syifa Boarding


School.
 Ustadz Dwi Wijayanto, S.Pd, selaku wakil kepala sekolah bidang
kurikulum SMAIT As-Syifa Boarding School.
 Ustadzah Sri Maryani, M.Pd, selaku ketua pelaksana program Karya Tulis
Ilmiah SMAIT As-Syifa Boarding School.
 Ustadz Ana Supriatna, S.Pd, selaku kordinator lapangan program Karya
Tulis Ilmiah SMAIT As-Syifa Boarding School.

Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pembimbing kami Ustadz
Muhammad Iqbal S.Pd yang telah membantu kami dengan sekuat tenaga dan
sepenuh jiwa dan raga.

ii
Terlepas dari semua itu , kami menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini
masih jauh dari kata kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini terdapat banyak kesalahan. Semoga Karya
Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi para pembaca.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................i

KATA PENGANTAR ...............................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN .........................................................................1

1.1 Latar Belakang ..............................................................................1


1.2 Rumusan Masalah .........................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian ..........................................................................1
1.4 Manfaat Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

1.1 Pengertian fenomena


1.2 Pengertian vandalisme
1.3 Pengertian Deviasi Sosial

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1.1 Jenis Penelitian


1.2 Lokasi Penelitian
1.3 Definisi Operasional Variabel
1.4 Populasi dan Sampel
1.5 Metode Pengumpulan Data
1.6 Metode Analisis Data

BAB IV PEMBAHASAN

1.1 Analisis Data


1.2 Pembahasan Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Manusia, sebagimana yang telah kita ketahui, adalah makhluk


social. Seorang manusia tidak akan bisa hidup tanpa orang lain. Manusia
perlu untuk berbicara, berinteraksi serta berhubungan dengan manusia
lainnya. Hal tersebut sudah menjadi kodrat dan ketentuan dari Tuhan Yang
Maha Esa. Maka dari itu, kontak serta interaksi antarmanusia tidak mungkin
dihindari.

Seiring berjalannya waktu dan pikiran bertamabah maju, manusia


mulai berpikir untuk membuat segala hal menjadi rapi dan teratur. Maka
manusia mulai membuat peraturan, norma ataupun hukum dalam segala
bidang. Tidak terkecuali dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Hukum
tersebut bersifat mengikat dan memaksa manusia untuk mematuhinya.

Meski begitu, masih banyak sekali perbuatan manusia yang tidak


sesuai dan bertentangan dengan norma-norma yang berlaku. Dalam ilmu
sosial, hal ini disebut dengan penyimpangan sosial. Penyimpangan ini begitu
sering terjadi sehingga sebagian besar masyarakat menganggapnya sebagai
hal yang biasa. Padahal, penyimpangan bisa berdampak besar bagi kehidupan
masyarakat. Salah satu bentuk penyimpangan sosial yang paling banyak
terjadi adalah vandalisme.

Menurut KBBI, vandalisme berarti suatu perbuatan merusak dan


menghancurkan hasil karya seni atau barang berharga lainnya. Berdasarkan
pengertian itu, cakupan vandalisme bisa menjadi sangat luas. Namun dalam
karya tulis ini pengertiannya akan dikerucutkan menjadi perbuatan mencorat-
coret dan merusak barang fasilitas umum. Vandalisme biasanya ada di
tempat-tempat umum seperti toilet umum, terminal, stasiun, bangunan
kosong. Bahkan banyak juga fenomena vandalisme yang terjadi di
lingkungan sekolah. Dan kebanyakan pelaku adalah murid dari sekolah itu
sendiri.

Lingkungan sekolah berasrama juga tidak luput dari vandalisme.


Seperti di SMAIT AS-SYIFA BOARDING SCHOOL putra. Banyak sekali
perbuatan vandalisme yang diperbuat oleh santri sendiri. Hal itu bisa
ditemukan di ruang kelas, kamar mandi, perpustakaan, jemuran, asrama, dan
GOR. Namun segala sesuatu tentu terjadi karena suatu sebab. Dengan
mengetahui sebab-sebabnya, kita bisa menghentikan dan mencegah hal yang
sama terulang kembali. Maka dari itu, kami memutuskan untuk membuat
karya tulis ilmiah berjudul “Fenomena Vandalisme di SMAIT AS_SYIFA
BOARDING SCHOOL Putra.”

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana Bentuk vandalisme yang terjadi di SMAIT ASSYIFA
BOARDING SCHOOL JALANCAGAK PUTRA ?
b. Mengapa terjadi vandalisme di SMAIT ASSYIFA BOARDING
SCHOOL JALANCAGAK PUTRA yang mengarah pada deviasi
sosial?
c. Bagaimana mengatasi vandalisme di SMAIT ASSYIFA
BOARDING SCHOOL JALANCAGAK PUTRA yang mengarah
pada deviasi sosial?

1.3 Tujuan penelitian

a. Mengetahui bentuk-bentuk vandalisme di SMAIT ASSYIFA


BOARDING SCHOOL JALANCAGAK PUTRA.
b. Mengetahui sebab-sebab terjadinya vandalisme di SMAIT
ASSYIFA BOARDING SCHOOL JALANCAGAK PUTRA.
c. Mengetahui solusi yang tepat untuk mengatasi vandalism di
SMAIT ASSYIFA BOARDING SCHOOL JALANCAGAK
PUTRA.
1.4 Manfaat Penelitian

Bagi guru :

a. Mempermudah guru untuk mencegah dan mengobati


vandalisme yang terjadi di SMAIT ASSYIFA BOARDING
SCHOOL JALANCAGAK PUTRA.
b. Memberikan solusi terbaik untuk mencegah dan mengobati
vandalisme yang terjadi di SMAIT ASSYIFA BOARDING
SCHOOL JALANCAGAK PUTRA.

Bagi murid :

a. Menambah pengetahuan murid SMAIT ASSYIFA


BOARDING SCHOOL JALANCAGAK PUTRA.
b. Menimbulkan kesadaran akan menjaga kebersihan dan
keindahan di SMAIT ASSYIFA BOARDING SCHOOL
JALANCAGAK PUTRA.

Bagi sekolah :

a. Mengurangi tingkat vandalisme di SMAIT ASSYIFA


BOARDING SCHOOL JALANCAGAK PUTRA.
b. Menjadi pedoman untuk mengurangi vandalisme di SMAIT
ASSYIFA BOARDING SCHOOL JALANCAGAK PUTRA
pada tahun selanjutnya.
BAB II

Landasan Teori

2.1 Teori-Teori Variabel Penelitian

a. Pengertian Fenomena

Fenomena adalah sesuatu hal yang bisa disaksikan dengan panca


indera serta dapat dinilai dan diterangkan secara ilmiah. (Prof. Dr. Buchari
Lapau, dr. MPH : 2012)

Fenomena adalah suatu fakta yang kita temui di lapangan.(Freddy


Rangkuti : 2011)

b. Pengertian Vandalisme

Vandalisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah


"perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang
berharga lainnya (keindahan alam dan sebagainya)" atau "perusakan dan
penghancuran secara kasar dan ganas"

Menurut Lase (2003) vandalisme merupakan tindakan atau


perilaku yang merugikan, merusak berbagai obyek lingkungan fisik dan
lingkungan buatan, baik milik pribadi (private properties) maupun fasilitas
atau milik umum (public amenities).

Haryanto Noor Laksono (2000) mendefinisikan vandalisme


sebagai suatu tindakan yang secara langsung atau tidak langsung merusak
keindahan alam, kelestarian alam dan merugikan alam.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa tindakan
vandalisme merupakan tindakan atau perilaku yang di lakukan remaja
seperti mengganggu atau merusak berbagai obyek lingkungan fisik
maupun lingkungan buatan, baik milik pribadi, milik orang lain maupun
fasilitas milik umum, yang berakibat pada rusaknya keindahan dan
kelestarian alam.

C. Pengertian Deviasi sosial

Penyimpangan sosial menurut Lewis Coser adalah perilaku


menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan
dengan perubahan sosial.

Penyimpangan sosial menurut Paul B. Horton adalah setiap


perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma
kelompok atau masyarakat.

Penyimpangan sosial menurut Robert M. Z. Lawang adalah semua


tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan
menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk
memperbaiki perilaku yang menyimpang itu.
BAB III

Metodologi Penelitian

3.1 Jenis Penelitian

Jenis yang digunakan pada penelitian kali ini berupa penelitian


kualitatif. Selanjutnya penelitian kualitatif menurut Moleong
(2007:6) adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara
holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat di SMAIT ASSYIFA BOARDING


SCHOOL JALANCAGAK PUTRA.

3.3 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel penelitian menurut Sugiyono (2015,


h.38) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari objek atau kegiatan yang
memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Definisi variabel-variabel
penelitian harus dirumuskan untuk menghindari keslalahan dalam
mengumpulkan data. Dalam penelitian ini, definisi operasional
variabelnya adalah sebagai berikut :
a. Vandalisme

Tindakan vandalisme merupakan tindakan atau perilaku


yang di lakukan remaja seperti mengganggu atau merusak
berbagai obyek lingkungan fisik maupun lingkungan buatan,
baik milik pribadi, milik orang lain maupun fasilitas milik
umum, yang berakibat pada rusaknya keindahan dan
kelestarian alam.

b. Murid SMAIT ASSYIFA JALANCAGAK PUTRA

3.4 Populasi dan Sampel

Populasi didefiniskan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari


objek, atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang telah ditetapkan oleh peneliti yang kemudian akan dipelajari dan
ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2015, h. 80). Populasi pada
penelitian ini adalah Murid SMAIT ASSYIFA BOARDING SCHOOL
JALANCAGAK PUTRA.

Sampel adalah bagian dari seluruh karakteristik yang dimiliki oleh


populasi tersebut (Sugiyono, 2015, h. 81). Mengingat sulitnya mencari
pelaku vandalisme, kami mencoba menerapkan teknik pengambilan
sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling).
3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan pada penelitian kali ini berupa Wawancara.


Pengambilan data melalui wawancara secara lisan langsung dengan
sumber datanya, baik melalui tatap muka atau lewat telephone,
teleconference. Jawaban responden direkam dan dirangkum sendiri oleh
peneliti.

3.6 Analisis Data

Kami

Bab IV

Analisis Data dan Pembahasan

4.1 Analisis Data


Pengalaman melakukan Vandalisme selama menjadi
murid SMAIT ASSYIFA BOARDING SCHOOL JALANCAGAK
Putra

23%
39%

38%

sering ( >5 kali ) pernah tidak pernah

Diagram 4.1 Perbandingan pengalaman melakukan Vandalisme

Melihat diagram diatas, jumlah presentase yang dimiliki sangatlah


bersaing antara pernah dan sering,,menunjukkan bahwa mayoritas
responden pernah melakukan vandalisme. Dengan menggunakan Teknik
Random Sampling, peneliti menemukan bahwa mayoritas responden
menyatakan bahwa mereka sering melakukan aksi Vandalisme.

Bentuk Vandalisme yang telah


dilakukan
15%
23%

23%

39%

Coretan di meja Coretan di tembok Merusak inventaris sekolah Ketiganya

Diagram 4.2 Perbandingan bentuk vandalisme


Mayoritas responden vandalisme menyatakan bahwa mereka
melakukan aksinya pada media dinding. Menurtu peneliti, hal ini
disebabkan karena jumlah media ini lebih banyak dibandin media yang
lainnya. Juga karena banyak media ini berada di tempat-tempat yang
tersembunyi. Sehingga pelaku berani untuk melancarkan aksinya.

Alasan dari aksi vandalisme

31%

69%

Aspirasi Iseng

Diagram 4.3 Perbandingan alasan pelaku vandalism

Berdasarkan diagram diatas, dapat kita lihat bahwa mayoritas


pelaku hanya berniat iseng dan tidak memeilikmi tujuan tertentu.
Sedangkan, sedikit dari responden yang memiliki aspirasi yang
dikeluarkan dengan cara yang salah. Kemudian peneliti menyimpulkan
sebab dari perbuatan iseng itu adalah pelaku tidak memiliki kegiatan yang
menyibukkan mereka dalam hal positif dan produktif.
Solusi yang tepat mengatasi
Vandalisme

31%

54%

15%

Hukuman Menahan diri Mencari media lain

Diagram 4.4 Perbandingan solusi mengatasi Vandalisme menurut pelaku

Menurut para responden yang kami wawancara, kebanyakan dari


rmereka menyataan bahwa solusi yang tepat untuk mengatasi perilaku
vandalisme yaitu dengan mencari media yang lain selain tembok dan meja
sebagaimana yang telah dilakukan para pelaku vandalisme. Media yang
dimaksud adalah media yang diperbolehkan untuk menuangkan ide,
aspirasi,serta kreatifitas yang dimiliki murid SMAIT As Syifa Boarding
School seperti papan tulis, buku gambar, karton maupun media yang
lainnya.

Setelah melihat hasil penyajian data diatas, ternyata kebanyakan


dari responden merupakan pelaku
Bab V

Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan
Setelah membaca, meneliti dan membahas data hasil penelitian
yang telah kami paparkan di atas, peneliti menarik kesimpulan bahwa
perbuatan Vandalisme yang terjadi di SMAIT As Syifa Boarding School
Putra memiliki angka kejadian yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan
kurangnya media untuk menuangkan ide, aspirasi dan kreatifitas para
murid. Mayoritas murid awalnya tidak bermaksud

5.2 Saran
Setelah menyimpulkan data, peneliti memiliki bebarapa
saran yang dapat dilaksanakan untuk mengurangi dan
menghilangkan perbuatan Vandalisme, yaitu:

. Namun, juga bisa disimpulkan bahwa mayotitas pelaku pada awalnya


tidak ada niat berbuat Vandalisme secara sengaja. Vandalisme itu terjadi
karena mayoritas pelaku tidak mempunyai kegiatan yangpositif dan juga
produktif. Sedangkan yang pelaku yang ingin beraspirasi merasa bahwa
sarana penyaluran aspirasi masih belum memadai.

Anda mungkin juga menyukai