Anda di halaman 1dari 34

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PETUNJUK TEKNIS
NOMOR 1069/3.1-100/IV/2018 : / /2017
TENTANG
PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
TAHUN 2018

I. LATAR BELAKANG


Target Legalisasi Aset Tahun 2018 sebagaimana tertuang dalam DIPA
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional adalah
sebanyak 8.000.000 Peta Bidang Tanah (PBT) dan 7.500.000 Sertipikat Hak
Atas Tanah (HAT). Mengingat keterbatasan jumlah petugas ukur yang
tersedia maka pelaksanaan pengukuran dan pemetaan bidang tanah,
disamping yang dilakukan secara Swakelola juga dilaksanakan oleh Pihak
III.
Berdasarkan SBK Tahun 2018 Harga Satuan PBT dan Harga Satuan
Sertipikat Hak Atas Tanah terdiri dari Tujuh Zonasi. Pada Tahun Anggaran
sebelumnya Zonasi Wilayah dibagi menjadi lima Zonasi saja. Dua Zonasi
tambahan adalah Zona Enam yaitu untuk wilayah Kepulauan dan Zona
Tujuh untuk daerah terpencil/terluar. Berdasarkan SBK Tahun 2018
kegiatan Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah pada Zona Enam dan
Zona Tujuh hanya terdapat SBK untuk ASN. Harga satuan 2018 mengalami
kenaikan bila dibandingkan dengan harga satuan Tahun Anggaran 2017.
Satuan biaya tersebut dibedakan menjadi dua kategori yaitu satuan biaya
pengukuran dan satuan biaya sertipikasi hak atas tanah.
Bahwa dalam pelaksanaan tahap Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap
(PTSL) tahun anggaran 2017 masih terdapat beberapa kendala dan
hambatan, khususnya masalah pemahaman tentang merealisasikan
anggaran sehingga menimbulkan keragu-raguan dalam pertanggungjawaban
anggaran dan kegiatannya.
Dengan terbitnya Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran Tanah
Sistematis Lengkap, yang merupakan perubahan atas Peraturan Menteri

Agraria ….
1


Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 35 Tahun 2017 jo.
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 1 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Pendaftaran
Tanah Sistematis Lengkap, perlu dilakukan penyesuaian pelaksanaan
anggaran dan kegiatan sebagaimana telah tertuang dalam Juknis Nomor
3760/3.2-100/X/2017 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendaftaran Tanah
Sistematis Lengkap.
Berdasarkan kondisi tersebut di atas diperlukan Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Anggaran Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Tahun
Anggaran 2018.

II. DASAR HUKUM


1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
Pokok Agraria;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara
Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif
Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
4. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
86/PMK.02/2017 tentang Standar Biaya Keluaran Tahun Anggaran
2018;
5. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 33 Tahun 2016 tentang Surveyor Kadaster Berlisensi;
6. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap;
7. Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional Nomor 3262/3.3-100/VIII/2017 tentang Petunjuk
Teknis Administrasi Pengelolaan Hibah dan Sistem Akuntansi Pelaporan
Hibah;
8. Pedoman Pelaksanaan Anggaran dan Pelaporan Barang Milik Negara
Tahun Anggaran 2018 di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

III. TUJUAN ….



III. TUJUAN
Tujuan dari ditetapkannya petunjuk teknis pelaksanaan anggaran ini adalah
agar terdapat keseragaman dalam pencatatan, pertanggungjawaban dan
pelaporan atas pelaksanaan kegiatan PTSL.

IV. RUANG LINGKUP


Pelaksanaan anggaran kegiatan PTSL dengan sumber dana melalui APBN,
APBD, Sertipikat Massal Swadaya, dana CSR BUMN/BUMD/Swasta atau
anggaran lain yang sah melalui mekanisme APBN.

V. PELAKSANAAN ANGGARAN PTSL


1. Objek PTSL
Objek PTSL meliputi seluruh bidang tanah tanpa terkecuali, baik bidang
tanah yang belum ada hak atas tanahnya maupun bidang tanah hak
yang memiliki hak dalam rangka memperbaiki kualitas data pendaftaran
tanah. Objek tersebut meliputi bidang tanah yang sudah ada tanda
batasnya maupun yang akan ditetapkan tanda batasnya dalam
pelaksanaan kegiatan PTSL.
Apabila lokasi yang ditetapkan sebagai objek PTSL terdapat Tanah Objek
Landreform yang tidak lagi memenuhi persyaratan, maka dengan
sendirinya tanah tersebut dikeluarkan dari objek landreform dan
pelaksanaan pendaftaran tanahnya dilakukan melalui mekanisme PTSL.

2. Tahapan Kegiatan dan Output


a. Kegiatan Pengukuran dan Pemetaan
Tahapan Output/Keluaran
051 Penyuluhan Berita Acara Penyuluhan dari Kantor Pertanahan
053 Pengukuran Bidang Tanah Gambar Ukur, Peta Bidang Tanah, Surat Ukur, Data
Tanah, Informasi Bidang Tanah/Toponimi dan
Penggunaan Tanah

b. Kegiatan Penerbitan Sertipikat

Tahapan Output/Keluaran
051 Penyuluhan Berita Acara Penyuluhan dari Kantor Pertanahan
052 Pengumpulan Data (alat bukti Dokumen Alas Hak, Daftar Nominatif Alas Hak
hak/alas hak)
054 Pemeriksaan Tanah Risalah Panitia Ajudikasi
055 Penerbitan SK Hak/Pengesahan Pengesahan Data Pengumuman, SK Hak Atas Tanah
Data Fisik dan Yuridis
056 Penerbitan Sertipikat Buku Tanah dan Sertipikat
057 Pelaporan Pelaporan kegiatan PTSL mulai dari penyuluhan
sampai dengan Penerbitan Sertipikat dan
Penyerahan Sertipikat (total target tiap satker)

3. Sumber ….


3. Sumber Pembiayaan
a. Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)
Target legalisasi aset tahun anggaran 2018 terdiri dari Peta Bidang
Tanah dan Sertipikat Hak Atas Tanah sebagai berikut :
Peta Bidang Tanah
ASN PIHAK III JUMLAH
FISIK ANGGARAN FISIK ANGGARAN FISIK ANGGARAN
4.930.000 882.473.000.000 3.070.000 650.757.650.000 8.000.000 1.433.230.650.000

Sertipikat Hak Atas Tanah 7.500.000 1.123.807.000

DIPA kegiatan PTSL dapat berada di Kantor Wilayah BPN Provinsi


atau Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota, tergantung pada kondisi
masing-masing wilayah.
b. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan Corporate Social
Responsibility (CSR) BUMN/D.
APBD dan dana CSR dapat menjadi alternatif pembiayaan
Pelaksanaan PTSL. Para Kepala Kantor Wilayah dan Kepala Kantor
Pertanahan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah
setempat dan pimpinan BUMN/D dalam rangka mengupayakan
pembiayaan pensertipikatan tanah melalui APBD/CSR. Apabila
skema pembiayaan tersebut disepakati bersama maka Kepala Kantor
Wilayah dan Kepala Kantor Pertanahan melaporkan kepada Menteri
Cq. Sekretaris Jenderal disertai naskah perjanjian hibah yang sudah
ditandatangani para pihak. Adapun tata cara hibah pembiayaan
legalisasi aset mengacu pada Surat Sekretaris Jenderal Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Nomor
3262/3.3-100/VIII/2017 tentang Petunjuk Teknis Administrasi
Pengelolaan Hibah dan Sistem Akuntansi Pelaporan Hibah, skema
hibah langsung sebagaimana dalam Lampiran I.
Biaya sertipikat dengan sumber dana berasal dari APBD/CSR
BUMN/D mengacu pada tarif PTSL tahun berjalan.
c. Sertipikat Massal Swadaya (SMS)
Terhadap permohonan pendaftaran tanah yang diajukan
mengelompok paling sedikit 10 (sepuluh) bidang dalam 1 (satu)
satuan wilayah kelurahan, desa, atau nama lainnya dengan biaya
berasal dari swadaya masyarakat dapat diberlakukan ketentuan
satuan biaya Sertipikat Massal Swadaya sebagai berikut:

1) Tarif ….



1) Tarif pengukuran dan penetapan batas bidang tanah massal
sebesar 75% x tarif pengukuran;
2) Tarif Pemeriksaan Tanah oleh Panitia A untuk pemeriksaan tanah
secara massal sebesar 1/5x(L/500xHSBKpa)+Rp.350.000,00;
3) Pelayanan Pendaftaran Penegasan Konversi atau Pengakuan Hak/
Pemberian Hak perorangan sebesar Rp.50.000,00.
d. Corporate Social Responsibility (CSR) Swasta
Alternatif pembiayaan pelaksanaan PTSL juga dapat bersumber dari
dana CSR perusahaan swasta pada lokasi pensertipikatan desa
lengkap atau untuk melengkapi target desa lengkap yang sudah
tersedia anggarannya namun belum mencukupi. Adapun tarif
biayanya sebesar tarif biaya SMS pada huruf c diatas atau apabila
anggaran tersebut dihibahkan ke DIPA Satuan Kerja Kantor
Pertanahan, maka tarifnya sesuai dengan tarif PTSL tahun berjalan.
e. Penerimaan lain yang sah berupa hibah (grant), pinjaman (loan)
badan hukum swasta atau bentuk lainnya melalui mekanisme APBN.

4. Standar Biaya Keluaran PTSL


Standar Biaya Keluaran (SBK) adalah besaran biaya yang ditetapkan
untuk menghasilkan keluaran (output)/sub keluaran (sub output). Dalam
rangka pelaksanaan anggaran, SBK berfungsi sebagai estimasi. Fungsi
estimasi merupakan prakiraan besaran biaya yang dapat dilampaui,
antara lain karena perubahan komponen tahapan dan/atau penggunaan
satuan biaya yang dipengaruhi harga pasar. Besaran biaya yang dapat
dilampaui memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. proses pengadaannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. ketersediaan alokasi anggaran; dan
c. prinsip ekonomis, efisiensi, dan efektifitas.

Zonasi Wilayah
Satuan biaya PTSL dibedakan dalam lima kategori berdasarkan zonasi
wilayah sebagai berikut :

1. Zona ….



1. Zona I Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku,
Maluku Utara
2. Zona II Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,
Nusa Tenggara Barat, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka
Belitung
3. Zona III Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur,
Kalimantan Barat, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera
Barat, Kalimantan Tengah, Gorontalo
4. Zona IV Kalimantan Selatan, Riau, Jambi, Sumatera Selatan,
Bengkulu, Lampung
5. Zona V Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I.
Yogyakarta, Jawa Timur, Bali
6. Zona VI Wilayah Kepulauan
7. Zona VII Wilayah Terpencil/Terluar

Standar Biaya Keluaran Sertipikat berdasarkan Peraturan Menteri


Keuangan Republik Indonesia Nomor 86/PMK.02/2017 yang terdiri dari
Peta Bidang Tanah (PBT) dan Pensertipikatan Hak Atas Tanah :

1)Harga Satuan Peta Bidang Tanah oleh ASN (Swakelola)

ASN
Tahapan
ZONA I ZONA II ZONA III ZONA IV ZONA V ZONA VI ZONA VII

051 Penyuluhan*) 14.000 13.300 12.620 11.880 11.160 17.128 23.128


053 Pengukuran
dan Pemetaan
311.600 262.600 214.980 163.920 114.340 524.872 929.872
Bidang Tanah

Jumlah 325.600 275.900 227.600 175.800 125.500 542.000 953.000

2)Harga Satuan Peta Bidang Tanah oleh Pihak III

PIHAK III
Tahapan
ZONA I ZONA II ZONA III ZONA IV ZONA V
051 Penyuluhan*) 14.000 13.300 12.620 11.880 11.160
Pengukuran dan
053 Pemetaan Bidang
Tanah
a.Persiapan 587 587 587 587 587
b.Pengukuran dan
Pemetaan Bidang Tanah
478.872 404.210 330.204 252.510 175.248
c.Kendali Mutu Per
Bidang 2.536 2.256 1.984 1.688 1.400
Sub Jumlah 481.995 407.210 332.775 254.785 177.145
Jumlah 495.995 420.510 345.395 266.665 188.305

3) Harga ….


3) Harga Satuan Sertifikasi Hak Atas Tanah

ASN
Tahapan
ZONA I ZONA II ZONA III ZONA IV ZONA V ZONA VI ZONA VII

051 Penyuluhan*) 14.000 13.300 12.620 11.880 11.160 17.914 23.681

052 Pengumpulan 80.000 68.100 56.540 43.960 31.720 50.732 69.763


Data (alat bukti
hak/alas hak)

054 Pemeriksaan 155.000 134.000 113.600 91.400 69.800 272.430 445.432


Tanah

055 Penerbitan SK 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000


Hak/Pengesahan
Data Fisik dan
Yuridis
056 Penerbitan 10.400 10.400 10.400 10.400 10.400 10.400 10.400
Sertipikat
057 Pelaporan 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000

Jumlah 263.400 229.800 197.160 161.640 127.080 355.476 553.276

*) Biaya penyuluhan pada Peta Bidang Tanah dan pada Sertipikasi Hak
Atas Tanah apabila dilakukan pada subyek yang sama dan tahun
yang sama hanya boleh direalisasikan salah satu saja. Pada kondisi
tertentu yang sangat diperlukan kedua-dua biaya penyuluhan
tersebut dapat dicairkan.

5. Output dan Pembayaran Kegiatan PTSL


Output dari kegiatan PTSL terdiri dari 4 Kluster:
a. Kluster 1/K1 : Terbit Sertipikat
b. Kluster 2/K2 : Data yuridis dan subyek memenuhi syarat namun
terdapat perkara di Pengadilan dan/atau sengketa,
dicatat dalam buku tanah.
c. Kluster 3/K3 : Data yuridis memenuhi syarat namun subyek
tidak memenuhi syarat, dicatat dalam daftar
tanah.
d. Kluster 4/K4 : Bidang tanah sudah bersertipikat, dengan kondisi
perlu penambahan/perbaikan informasi peta

a. Pembayaran Kluster 1/K1


Dibayarkan untuk seluruh tahapan mulai dari kegiatan Penyuluhan,
Pengumpulan Data (alat bukti hak/alas hak), Pengukuran Bidang
Tanah, Pemeriksaan Tanah, Penerbitan Surat Keputusan
Hak/Pengesahan Data Fisik dan Yuridis, Penerbitan Sertipikat dan
Pelaporan, sesuai dengan bukti/evidence yang ditentukan.

URAIAN ….



PBT Persertipikatan
URAIAN
Pihak III ASN HAT
Zona I 495.995 325.600 263.400
Zona II 420.510 275.900 229.800
Zona III 345.395 227.600 197.160
Zona IV 266.665 175.800 161.640
Zona V 188.305 125.500 127.080
Zona VI - 542.000 355.476
Zona VII - 953.000 553.276

b. Pembayaran Kondisi 2/K2


PBT
Pemeriksaan
Penyuluhan Puldadis Pihak
Uraian ASN Tanah
III
Zona I 14.000 80.000 495.995 325.600 155.000
Zona II 13.300 68.100 420.510 275.900 134.000
Zona III 12.620 56.540 345.395 227.600 113.600
Zona IV 11.880 43.960 266.665 175.800 91.400
Zona V 11.160 31.720 188.305 125.500 69.800
Zona VI 17.128 50.732 - 542.000 272.430
Zona VII 23.128 69.763 - 953.000 445.432

Catatan:
1. Jumlah tersebut hanya dapat dibayarkan bila didukung dengan
dokumen/evidence pertanggungjawaban.
Contoh: Apabila dalam Kluster 2/K2 tidak ada bukti pemeriksaan
tanah maka tahapan ini tidak dapat dibayarkan.
2. Untuk Kluster 2/K2, apabila telah terdapat putusan hukum yang
tetap (inkracht) atau berita acara penyelesaian sengketa yang
ditandatangani oleh para pihak yang bersengketa pada tahun
setelah ditetapkan sebagai lokasi PTSL, maka pemenang
perkara/sengketa yang ingin mendapatkan sertipikat diwajibkan
membayar biaya sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 128 Tahun 2015 yang meliputi biaya:
a.Pendaftaran Tanah;
b. Kutipan Surat Ukur.
Anggaran Peta Bidang Tanah baik oleh Pihak III maupun Swakelola

dapat ….



dapat dicairkan seluruhnya. Kecuali biaya penyuluhan apabila
pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan Pensertipikatan Hak
Atas Tanah maka dicairkan salah satu.

c. Pembayaran Kluster 3/K3


PBT
Pemeriksaan
Penyuluhan Puldadis Pihak
Uraian ASN Tanah
III
Zona I 14.000 80.000 495.995 325.600 155.000
Zona II 13.300 68.100 420.510 275.900 134.000
Zona III 12.620 56.540 345.395 227.600 113.600
Zona IV 11.880 43.960 266.665 175.800 91.400
Zona V 11.160 31.720 188.305 125.500 69.800
Zona VI 17.128 50.732 - 542.000 272.430
Zona VII 23.128 69.763 - 953.000 445.432

Catatan:
1. Jumlah tersebut hanya dapat dibayarkan bila didukung dengan
dokumen/evidence pertanggungjawaban.
Contoh: Apabila dalam Kluster 3/K3 tidak ada bukti pemeriksaan
tanah maka tahapan ini tidak dapat dibayarkan.
2. Untuk Kluster 3/K3, apabila subjek hak telah memenuhi syarat
dan ingin mendapatkan sertipikat, pada tahun berikutnya,
sepanjang lokasi tersebut ditetapkan sebagai lokasi PTSL dan data
fisik tidak ada perubahan, maka dapat dilanjutkan sebagai
kegiatan PTSL, namun apabila tidak memenuhi syarat maka
diwajibkan membayar biaya sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 yang meliputi biaya:
a. Pendaftaran Tanah;
b. Kutipan Surat Ukur.
Anggaran Peta Bidang Tanah baik oleh Pihak III maupun Swakelola
dapat dicairkan seluruhnya. Kecuali biaya penyuluhan apabila
pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan Pensertipikatan Hak
Atas Tanah maka dicairkan salah satu.

d. Pembayaran Kondisi 4/K4


Untuk pengukuran bidang tanah yang sudah bersertipikat namun
belum terpetakan, alokasi anggaran untuk pengumpulan informasi

bidang ….



bidang tanah atau penambahan informasi bidang tanah sebagai berikut :
053. Pengukuran Bidang Tanah (K4 ASN)

053. Pengukuran
521211 521219 Bidang Tanah Pihak
Uraian
Satuan/bidang III

Biaya Pengukuran
Belanja Bahan
Bidang Tanah
Zona I 1.702 154.298 156.000 239.400
Zona II 1.220 129.280 130.500 202.200
Zona III 910 105.090 106.000 162.800
Zona IV 418 78.582 79.000 120.400
Zona V 138 52.862 53.000 83.500
Zona VI 1.948 266.052 268.000 -
Zona VII 1.928 480.372 482.300 -

- Terhadap bidang tanah yang sudah terpetakan dan tidak terdapat


penambahan informasi bidang tanah, biaya tersebut tidak dibayarkan.
- Bidang tanah yang dapat dibayarkan dengan kualitas 4, 5 dan 6 yang
NIBnya terbit sebelum tanggal 1 Januari 2017.

Seluruh tahapan kegiatan PTSL baik K1, K2, K3 dan K4 dapat dibayarkan
dengan evidence sebagai berikut :
No Tahapan Bukti/Dokumen Pertanggungjawaban
1. Penyuluhan Surat Tugas, Berita Acara Kegiatan, Daftar
Absensi/Undangan, Laporan Kegiatan dan dokumen
terkait lainnya
2. Pengumpulan Data Data alat bukti hak/alas hak
Yuridis
3. Pengukuran Bidang Gambar Ukur, Peta Bidang Tanah, Toponimi
Tanah
4. Pemeriksaan Tanah Risalah Panitia A/Risalah Tim Ajudikasi
5. Penerbitan Surat Surat Keputusan Hak Atas Tanah atau penetapan
Keputusan yang menguatkan hak yang bersangkutan
Hak/Pengesahan Data
Fisik dan Yuridis
6. Penerbitan Sertipikat Buku Tanah dan Sertipikat
7. Pelaporan Laporan Kegiatan PTSL

Khusus K4 evidence untuk pencairan biayanya berupa :


a. Download data tekstual dan data spasial bidang tanah per
desa/kelurahan setelah tanggal penetapan lokasi;
b. Download data tekstual bidang dan data spasial bidang tanah per desa
setelah selesai masa pengumuman;
c. Hasil analisa overlay data spasial atau identifikasi data tekstual kedua
data pada periode yang berbeda tersebut (a dengan b) merupakan
realisasi bidang tanah K4;
d. Data tersebut dapat dicetak pada aplikasi KKP;
e. Berita Acara Mediasi dan atau Berita Acara Pengukuran Ulang (jika ada).

Pertanggungjawaban biaya setiap tahapan kegiatan sesuai dengan


volume/bidang yang diselesaikan.

Apabila ….


Apabila satker akan mempercepat kegiatan untuk seluruh tahapan,
dengan menambah sumber daya manusia, maka tidak dapat melakukan
tambahan anggaran/biaya, melainkan anggaran/biaya yang ada di
distribusikan kepada tim/panitia pendaftaran tanah, baik tenaga inti
maupun yang membantu kegiatan tersebut, baik berasal dari satker
maupun dari luar satker.

6. Mekanisme Pembayaran Kegiatan PTSL


Kegiatan PTSL yang dilakukan secara swakelola, dibayarkan per tahapan
kegiatan atau sekaligus diakhir kegiatan, mekanisme pembiayaan dapat
melalui UP/TUP atau LS.
a. Pembayaran Menggunakan Mekanisme UP/TUP
Dalam hal kegiatan PTSL dilakukan secara swakelola, maka
pembayaran dapat menggunakan Uang Muka Kerja (UMK) pada saat
persiapan/sebelum pekerjaan dilaksanakan. UP/TUP dapat diberikan
untuk pengeluaran-pengeluaran belanja barang (52), belanja modal
(53) dan belanja lain-lain (58). UP/TUP yang digunakan sebagai UMK
menggunakan mekanisme sebagai berikut :
1) Pengajuan pembayaran dilaksanakan per tahapan
pekerjaan/kegiatan;
2) Penanggungjawab/Koordinator Kegiatan mengajukan permohonan
UMK kepada PPK untuk diterbitkan Surat Perintah Bayar (SPBy)
yang ditujukan kepada Bendahara Pengeluaran dengan dilampiri :
a)Rencana pelaksanaan kegiatan/pembayaran;
b)Rincian kebutuhan dana; dan
c)Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka
kerja, dari penerima uang muka kerja.
3) Atas dasar SPBy, Bendahara Pengeluaran menyerahkan UMK
kepada Penanggungjawab/Koordinator Kegiatan selaku penerima
UMK;
4) Penanggungjawab/Koordinator Kegiatan wajib menyelesaikan
pertanggungjawaban UMK dalam jangka waktu maksimal 5 (lima)
hari kerja setelah tahapan kegiatan selesai. Bendahara
Pengeluaran dapat memberikan UMK untuk tahapan
pekerjaan/kegiatan selanjutnya, apabila Penanggungjawab/
Koordinator Kegiatan telah menyelesaikan kewajibannya.

b. Pembayaran ….


b. Pembayaran Menggunakan Mekanisme LS
Pembayaran dengan mekanisme LS dapat ditujukan kepada
Bendahara Pengeluaran/pegawai untuk pembayaran honorarium,
perjalanan dinas atas dasar Surat Keputusan, atau langsung kepada
pihak penyedia barang/jasa atas dasar kuitansi/SPK/kontrak.
Pembayaran LS kepada Bendahara Pengeluaran/Pegawai untuk
suatu kegiatan dapat dilakukan lebih dari 1 (satu) kali.
Penanggungjawab/Koordinator Kegiatan menyiapkan dokumen
pertanggungjawaban kegiatan PTSL sebagai berikut :
1) Belanja Barang/Jasa (ATK/konsumsi/sewa atau lainnya)
dilengkapi dengan bukti pembelian/kuitansi/SPK/kontrak serta
dokumen pendukung lainnya dan dibayarkan setelah barang/jasa
diterima;
2) Belanja operasional lapang yang digunakan untuk perjalanan
dinas/transport/uang saku/uang lapang/biaya petugas
desa/biaya lainnya dilengkapi dengan daftar nominatif penerima
transport/uang saku/uang lapang/dokumen pendukung lainnya
dan dapat dibayarkan sebelum/sesudah perjalanan dinas
dilaksanakan;
3) Belanja honorarium dilengkapi dengan daftar nominatif penerima
honor dan dibayarkan kepada pegawai atau pihak lain setelah
pekerjaan selesai dilaksanakan.
Contoh mekanisme pembiayaan PTSL sebagaimana tercantum
dalam Lampiran II.

c. Kegiatan PTSL oleh Pihak Ketiga


Kegiatan PTSL khususnya tahapan pengukuran bidang tanah yang
dilakukan melalui pihak ketiga merupakan jasa lainnya, dapat
dilakukan oleh Surveyor Kadaster Berlisensi, Kantor Jasa Surveyor
Kadaster Berlisensi (KJSKB), atau pihak lainnya yang sesuai
peraturan perundang-undangan, dengan menggunakan
perjanjian/kontrak yang berpedoman pada ketentuan tentang
pengadaan barang dan jasa dan peraturan perundang-undangan
yang terkait.

Langkah ….



Langkah yang harus dilaksanakan untuk persiapan pelaksanaan oleh
pihak ketiga sebagai berikut:
1) Terhadap kegiatan pengukuran, pemetaan dan informasi bidang
tanah yang dialokasikan di DIPA Kantor Wilayah BPN, PPK
Satuan Kerja Kantor Wilayah BPN agar segera menerbitkan Surat
Penunjukan Penyedia Barang dan Jasa (SPPBJ) dan kontrak
dengan penyedia.
2) Terhadap kegiatan pengukuran, pemetaan dan informasi bidang
tanah yang direncanakan dialokasikan di DIPA Kantor
Pertanahan, PPK Satuan Kerja Kantor Pertanahan agar
menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang dan Jasa
(SPPBJ) dan kontrak dengan penyedia dengan menyebutkan
pembebanan pada DIPA di Kantor Wilayah BPN. Klausul kontrak
dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) ditambahkan pasal
bahwa alokasi DIPA akan direvisi menjadi DIPA Kantor
Pertanahan.
3) Jumlah termin pembayaran agar diatur dalam kontrak minimal 3
(tiga) kali dan maksimal 5 (lima) kali termin. Pada setiap termin
pembayaran memperhitungkan pengembalian uang muka.
4) Setiap hasil pekerjaan dilakukan supervisi oleh satgas fisik selaku
pengawas pekerjaan yang berjumlah ganjil dan sekaligus
bertindak selaku panitia penerima hasil pekerjaan yang
ditetapkan dengan Surat Keputusan KPA.
Dalam penyusunan kontrak, PPK dapat mempedomani draft
sebagaimana terlampir dalam Lampiran III.
d. Pengenaan Pajak
Pengenaan pajak untuk kegiatan PTSL yang dilakukan secara
swakelola diatur sebagai berikut :
Kegiatan Penyuluhan, Pengumpulan Data, Pengukuran dan Pemetaan
Bidang Tanah, Pemeriksaan Tanah, Penerbitan Surat Keputusan
Hak/Pengesahan Data Fisik dan Yuridis, Penerbitan Sertipikat,
Pelaporan pada AKUN 521211 dan 521811 yang merupakan belanja
penggandaan/penjilidan/konsumsi dikenakan PPN dan PPh Pasal 22.

1) Pengenaan ….



1) Pengenaan pajak untuk nilai transaksi lebih dari Rp.
1.000.000,00 dikenakan PPN sebesar 10%; dan
2) Untuk nilai transaksi lebih dari Rp. 2.000.000,00 dikenakan PPN
sebesar 10% dan PPh Pasal 22 sebesar 1,5%.
Belanja non operasional lainnya (521219) merupakan rangkaian
kegiatan yang dibayarkan sekaligus (lumpsum) terdiri dari:
1) Biaya penyuluhan yang meliputi uang lapang, transport ke lokasi;
2) Biaya Pengumpulan data yang meliputi transport ke lokasi, uang
saku, biaya petugas desa;
3) Biaya Pengukuran yang meliputi biaya pembantu ukur, transport
petugas ukur, uang saku petugas ukur, transport koordinator
petugas ukur, uang saku koordinator petugas ukur;
4) Biaya Pemeriksaan tanah yang meliputi transport ke lokasi.
Terhadap point 1, 2, 3 dan 4 merupakan biaya sehingga tidak
dikenakan pajak (PPh Pasal 21).
Penghasilan yang diperoleh oleh para petugas yang berasal dari AKUN
521213 (honor output kegiatan) dikenakan PPh Pasal 21 yang
meliputi honor pengolahan data/sidang Panitia A pada kegiatan
pemeriksaan tanah.
Kegiatan PTSL yang dilakukan oleh pihak ketiga, dikenakan
pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% dan Pajak
Penghasilan Pasal 23 (PPh Pasal 23) sebesar 2%.

7. Optimalisasi
Pada saat penganggaran semua harga/bidang untuk K1, namun setelah
dilakukan penelitian data yuridis dan data fisik, target K1 tersebut bisa
menjadi K1, K2, K3 dan K4, karena dalam pelaksanaan PTSL tidak
seluruh bidang yang telah dilakukan pengukuran dapat diterbitkan
sertipikat. Dengan kondisi tersebut selisih angka K1 menjadi K2, K3 dan
K4 wajib dilakukan optimalisasi. Contoh perhitungan optimalisasi
sebagai berikut :
Contoh Zona V DESA “B”
DESA “B” (5.250 bidang)

Tahapan ….



Zona V
Output/Keluaran
Tahapan K1 K2 K3 K4 Per (Keterangan)
Bidang
051 Penyuluhan Ya Ya Ya Ya/X 11.160 Berita Acara dari Kantor
Pertanahan
052 Pengumpulan Data Ya Ya Ya X 31.720 Dokumen Alas Hak,
(alat bukti hak/alas Daftar Rekap Alas Hak
hak)
054 Pemeriksaan Tanah Ya Ya Ya X 69.800 Risalah Panitia A
/Risalah Tim Ajudikasi
055 Penerbitan Surat Ya X X X 2.000 SK Hak Atas Tanah
Keputusan
Hak/Pengesahan Data
Fisik dan Yuridis
056 Penerbitan Sertipikat Ya X X X 10.400 Buku Tanah dan Sertipikt
057 Pelaporan Ya X X X 2.000 Pelaporan kegiatan PTSL
(semua tahapan)
Sub jumlah yang di nihil 14.400 14.400 127.080 Sepanjang dilengkapi
saving bukti/ dokumen
pertanggungjawaban

053 Biaya Pengukuran


Perlu peningkatan Ya Ya Ya Ya
Kualitas data (53.000 61.340 114.340-53.000=61.340
K4 ASN) Optimalisasi :
400 x 61.340 =
24.536.000
Tidak Perlu X 114.340 Optimalisasi :
Peningkatan Kualitas 100 x 114.340 =
data 11.434.000
Jumlah yang Nihil 14.400 14.400 188.420/ Saving utk yang tidak
disaving/Optimalisasi atau perlu peningkatan
241.420 kualitas data
Rp.241.420,- yang perlu
peningkatan kualitas data
Rp.188.420,-
Penyuluhan sepanjang
ada dalam daftar hadir
tidak disaving/dibayar.

Penyuluhan X X X X 114.340 Optimalisasi = bidang x


114.340
Keterangan:
K1 : Terbit sertipikat (3.500 bidang)
K2 : Data yuridis dan subyek memenuhi syarat namun sengketa
(dicatat/dibukukan dalam buku tanah 750 bidang)
K3 : Data yuridis memenuhi syarat namun subyek tidak memenuhi syarat,
(dicatat/dibukukan dalam daftar tanah 500 bidang)
K4 : Bidang tanah sudah bersertipikat 500 bidang.
Pembayaran K4 sertipikat yang belum terpetakan dan perlu penambahan
informasi bidang tanah sebesar Rp.53.000,00 sisanya sebesar Rp.61.340,00
(Rp.114.340,00-Rp.53.000,00) dioptimalisasi. Apabila pemilik tanah ikut
diundang dalam penyuluhan, maka biaya penyuluhan sebesar
Rp.10.500,00 dapat dibayarkan.

Hasil ….



Hasil Optimalisasi DESA “B” sebagai berikut :
Jumlah
K Uraian Bidang Tarif / bidang
Optimalisasi
K1 Terbit sertipikat (3.500 bidang) X X X
K2 Data yuridis dan subyek memenuhi 750 14.400 10.800.000
syarat namun sengketa
(dicatat/dibukukan dalam buku tanah
750 bidang)
K3* data yuridis memenuhi syarat namun 500 14.400 7.200.000
subyek tidak memenuhi syarat,
(dicatat/dibukukan dalam daftar
tanah 500 bidang)
K4 bidang tanah sudah bersertipikat 500
bidang.
Update informasi bidang tanah 400 400 53.000 Digunakan
bidang,
24.536.000
jumlah saving 400 61.340

Tidak memerlukan update informasi 100 114.340 11.434.000


bidang tanah 100 bidang
Jumlah yang dioptimalisasi dari Desa B 53.970.000

*..Dari kondisi bidang tanah di Desa B jumlah optimalisasi sebesar


Rp.53.970.000,00 dengan rincian sebagai berikut:
a.Untuk status K2 dan K3 maka yang dioptimalisasi per bidang
Rp.14.400,00/bidang yaitu :
- Penerbitan Surat Keputusan Hak/Pengesahan Data fisik dan Yuridis
sebesar Rp.2.000,00/bidang;
- Penerbitan Sertipikat sebesar Rp.10.000,00 dan
- Pelaporan sebesar Rp. 2.000,00/bidang.
b.Untuk status K4 yang memerlukan perbaikan informasi bidang tanah
dioptimalisasi sebesar Rp.61.340,00/bidang, yang digunakan sebesar
Rp.53.000,00/bidang.
c.Untuk status K4 yang tidak memerlukan perbaikan informasi bidang
tanah maka seluruhnya dioptimalisasi yaitu sebesar
Rp.114.340,00/bidang
** Untuk bidang-bidang yang belum terbit Surat Ukurnya maka biaya yang
belum dapat dipertanggungjawabkan/tidak dapat dibayarkan sebesar
Rp.10.000,00/bidang.

8. Penggunaan Optimalisasi

Agar ….



Agar dapat menggunakan hasil optimalisasi di beberapa desa, Satuan
Kerja melakukan revisi DIPA terlebih dahulu di tingkat Kanwil DJPb
dengan mengacu pada tata cara revisi DIPA sesuai ketentuan yang
berlaku, setelah revisi selesai maka hasil optimalisasi dapat digunakan
untuk membiayai legalisasi aset pada:
a. Lokasi yang sudah ada infrastruktur ex lokasi IP4T; atau
b. Lokasi Desa baru untuk kegiatan penyuluhan sampai dengan terbit
sertipikat;
c. Lokasi Desa lama untuk memenuhi “satu desa lengkap”.
Lokasi IP4T yang dijadikan lokasi PTSL apabila telah memenuhi
persyaratan Pemetaan Kadastral, biaya pengukurannya tidak dapat
dibayarkan, namun apabila hasil pemetaan IP4T telah mengalami
perubahan atau belum dilakukan Pemetaan secara Kadastral maka biaya
pengukurannya dapat dibayarkan, dengan dibuktikan pernyataan dari
Kepala Kantor Wilayah/Kepala Bidang Infrastruktur Keagrariaan atau
Kepala Kantor Pertanahan/Kepala Seksi Infrastruktur Keagrariaan.

VI. REVISI DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA)


Prosedur Pengajuan Usul dan Proses Revisi DIPA di lingkungan Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional sebagai berikut:
1.Pengajuan Revisi Terhadap Perubahan Volume dan Biaya
a. Usul revisi DIPA Daerah diajukan oleh Kepala Kantor Wilayah BPN
yang bersangkutan kepada Sekretaris Jenderal dengan tembusan
Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama, dan Kepala Biro Keuangan
dan BMN serta Inspektur Jenderal, dengan melampirkan semua
Dokumen Revisi antara Lain :
1) Surat usulan Revisi Anggaran yang dilampiri matriks perubahan
(semula menjadi);
2) SPTJM bermaterai yang ditandatangani oleh KPA, ditandatangani
oleh penanggungjawab kegiatan/pimpinan unit Eselon II;
3) ADK RKA-K/L DIPA Revisi;
4) RKA Satker;
5) Copy DIPA Terakhir; dan/atau
6) Dokumen pendukung terkait (meliputi: TOR, RAB, Analisa satuan
biaya, Spesifikasi teknis, dll).

b. Sekretaris Jenderal selaku Kuasa Pengguna Anggaran mengajukan


Permohonan Revisi Anggaran ke Direktorat Jenderal Anggaran dengan
melampirkan :

1) Surat ….



1) Surat Permintaan Persetujuan dari Menteri Selaku Pengguna
Anggaran kepada Menteri Keuangan dengan Tembusan kepada
Deputi terkait di Bappenas, karena Revisi Panambahan dan
Pengurangan Volume terkait Program Prioritas;
2) Hasil Reviu APIP
3) Matriks perubahan (semula-menjadi);
4) SPTJM bermaterai yang ditandatangani oleh KPA,
5) ADK RKA-K/L DIPA Revisi;
6) RKA Satker;
7) Copy DIPA Terakhir; dan/atau
8) Dokumen pendukung terkait (meliputi: TOR, RAB, Analisa satuan
biaya, Spesifikasi teknis, dll).
Selanjutnya dalam tahun berjalan apabila terdapat perubahan lokasi
namun volume dan biaya tetap dalam 1 satker maka cukup dilakukan
revisi POK.
2.Pengajuan Revisi Terhadap Optimalisasi
Pengajuan revisi terhadap optimalisasi kegiatan Prioritas Nasional sama
dengan proses pengajuan revisi perubahan Volume dan biaya
sebagaimana huruf A (revisi anggaran melalui DJA)
Diagram Revisi Optimalisasi :

VII. Langkah ….



VII. Langkah-Langkah menghadapi akhir Tahun Anggaran
1. Pekerjaan Swakelola oleh ASN
Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan PTSL yang
akuntabel maka harus dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Tahapan kegiatan PTSL dikerjakan semaksimal mungkin, mulai dari
tahap penyuluhan sampai dengan penerbitan sertipikat;
b. Dalam hal pekerjaan pensertipikatan belum dapat diselesaikan maka
di upayakan minimal sampai terbit Peta Bidang Tanah (PBT);
c. Atas pekerjaan yang telah selesai maupun belum selesai agar
diajukan SPM paling lambat tanggal 19 Desember tahun 2018;
d. Pada tanggal 31 Desember tahun 2018 dilakukan penelitian terhadap
pekerjaan fisik, maka terhadap uang yang sudah ditarik namun
pekerjaannya belum dapat diselesaikan, harus disetorkan ke kas
Negara paling lambat tanggal 31 Desember tahun 2018;
e. Terhadap sisa pekerjaan agar diselesaikan pada tahun 2019, dengan
anggaran DIPA tahun 2019;
f. Apabila sisa pekerjaan tersebut tidak dapat diselesaikan dengan
anggaran yang ada pada tahun berikutnya, maka Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional akan
mengajukan APBN-P untuk melengkapi target volume tahun 2018
dan tahun 2019 yang diselesaikan tahun 2019.
2. Pekerjaan Pengukuran oleh Pihak Penyedia Jasa
a. Pekerjaan pengukuran oleh pihak ke tiga yang tidak dapat
diselesaikan pada saat berakhirnya masa kontrak yang disebabkan
force majeure, dapat diberikan addendum perpanjangan waktu
disertai alasan yang menyebabkan pekerjaan tidak dapat diselesaikan
sesuai dengan masa yang dicantumkan dalam kontrak.
b. Pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan sesuai dengan masa kontrak
dengan alasan yang bukan karena force majeure, apabila diberikan
perpanjangan masa kontrak, maka setiap hari perpanjangan
dikenakan denda atas keterlambatan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
c. SPM LS kontraktual yang pembuatan BA termasuk BAPP pembayaran

termin ….



termin mulai Desember 2018 sampai dengan tanggal 31 Desember
2018 harus sudah diterima KPPN paling lambat tanggal 21 Desember
2018.
d. Dalam hal pelaksanaan pekerjaan tidak diselesaikan/tidak dapat
diselesaikan 100% sampai berakhirnya masa kontrak, maka berlaku
ketentuan :
1) PPK menyampaikan surat pernyataan tertulis dilengkapi BAPP
dan BAP terakhir kepada Kepala KPPN paling lambat 5 hari kerja
sejak masa kontrak berakhir;
2) Kepala KPPN pada hari kerja berikutnya mengajukan klaim
pencairan jaminan/garansi bank untuk disetorkan ke Kas Negara
sebesar nilai pekerjaan yang tidak diselesaikan/tidak dapat
diselesaikan.
e. Perpanjangan waktu kontrak yang melewati batas waktu 31
Desember 2018 dapat diberikan paling lama 90 hari kerja, dan
dikenakan denda keterlambatan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
f. Penyelesaian sisa pekerjaan yang dapat dilanjutkan ke tahun
anggaran berikutnya, harus memenuhi ketentuan:
1) Penyedia barang/jasa akan mampu menyelesaikan keseluruhan
pekerjaan paling lama 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak
berakhirnya masa pelaksanaan pekerjaan;
2) Surat pernyataan kesanggupan dari penyedia barang/jasa yang
ditandatangani di atas materai;
3) KPA menjamin bahwa pembayaran atas penyelesaian sisa
pekerjaan dimaksud dapat dilakukan pada tahun anggaran
berikutnya melalui revisi anggaran;
4) Dalam memutuskan apakah sisa pekerjaan akan dilanjutkan atau
tidak dilanjutkan ke tahun anggaran berikutnya, KPA dapat
melakukan konsultasi dengan Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP);
5) Dalam hal KPA memutuskan untuk melanjutkan sisa pekerjaan
ke tahun anggaran berikutnya, PPK melakukan perubahan
kontrak berkenaan.

VIII. PENUTUP ….


VIII.PENUTUP
Demikian Petunjuk Teknis Pelaksanaan Anggaran Pendaftaran Tanah
Sistematis Lengkap ini dikeluarkan, sebagai pengganti Petunjuk Teknis
Nomor 3760/3.2-100/X/2017 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendaftaran
Tanah Sistematis Lengkap, untuk menjadi Pedoman Pelaksanaan
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap di lingkungan Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Hal-hal yang belum jelas akan di atur kemudian.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 9 April 2018
A.n. Menteri Agraria dan Tata Ruang/
Kepala Badan Pertanahan Nasional
Plt. Sekretaris Jenderal,

Sudarsono
NIP. 19590601 198503 1 002



/DPSLUDQ,3HWXQMXN7HNQLV
1RPRU ,9
7DQJJDO $SULO
2

/DPSLUDQ,,
1RPRU ,9
7DQJJDO $SULO

&2172+)250$7685$73(1*$-8$180.'$5,3(1$1**81*-$:$%.225',1$725
.(*,$7$1.(3$'$33.


.(0(17(5,$1$*5$5,$'$17$7$58$1*
%$'$13(57$1$+$11$6,21$/
.$17253(57$1$+$1.$%83$7(1.27$««««««
-DODQ«««««««7HOS««««««ZZZ«««««««



127$',1$6
120251'

.HSDGD 3HMDEDW3HPEXDW.RPLWPHQ.HJLDWDQ«««««««««
'DUL 3HQDQJJXQJMDZDE.RRUGLQDWRU.HJLDWDQ
7DQJJDO 
3HULKDO 3HQJDMXDQ8DQJ0XND.HUMD 80. .HJLDWDQ376/376


 'DODP UDQJND NHODQFDUDQ SHODNVDQDDQ NHJLDWDQ 376/  376 GL 'HVD ««««

NKXVXVQ\D SDGD WDKDSDQ 3HQ\XOXKDQ3HQJXPSXODQ 'DWD3HQJXNXUDQ 'DQ 3HPHWDDQ %LGDQJ 7DQDK

3HPHULNVDDQ7DQDK EHUVDPDLQLNDPLPHQJDMXNDQSHUPRKRQDQ8DQJ0XND.HUMD 80. VHEHVDU

5S «««« ««UXSLDK  $GDSXQ ULQFLDQ UHQFDQD SHQJJXQDDQ 80. GLPDNVXG VHEDJDLPDQD

WHUODPSLU

'HPLNLDQGLVDPSDLNDQGDQDWDVNHUMDVDPDQ\DGLXFDSNDQWHULPDNDVLK

3HQDQJJXQJMDZDE.HJLDWDQ
.RRUGLQDWRU.HJLDWDQ



««««««««««««««
1,3««««««««««

.HW 3LOLKVDODKVDWX



)250$763%\'$5,33..(3$'$%(1'$+$5$3(1*(/8$5$1


&2172+)250$73(1*$-8$1+2125$5,80

'$)7$5  '$)7$53(1(5,0$$1+2125$5,80
'$/$05$1*.$3(1<8/8+$13(1*8038/$1'$7$3(1*8.85$1'$13(0(7$$1
%,'$1*7$1$+3(0(5,.6$$17$1$+ .(*,$7$1376/376
%(5'$6$5.$1  685$7.(38786$1.(38786$1685$778*$6.(3$/$.$1725«««««««
120257$1**$/  «««««««««««

',7(5,0$ ',7(5,0$
12 1$0$ -$%$7$1'$/$07,0 *2/ 13:3 3$-$. 7$1'$7$1*$1
%5872 1(772

 
 
 
 
 
 
 
GVW
-80/$+     

-DNDUWD[[

6HWXMX%D\DU /XQDV%D\DU
3HMDEDW3HPEXDW.RPLWPHQ %HQGDKDUD3HQJHOXDUDQ

«««««««««« «««««««««««
1,3««««««««««« 1,3«««««««««««

.HW 3LOLKVDODKVDWX
3('20$13(1**81$$180.
%$*,3(1$1**81*-$:$%.225',1$725.(*,$7$1

12 7DKDSDQ.HJLDWDQ 'RNXPHQ3HUWDQJJXQJMDZDEDQ .HWHUDQJDQ

 3HQ\XOXKDQ
 %HODQMD%DKDQ
3HQJJDQGDDQ3HQMLOLGDQ.RQVXPVL  %XNWLSHPEHOLDQNXLWDQVL63..RQWUDN 
 8QGDQJDQ'DIWDUKDGLU%HULWD$FDUD 'RNXPHQ
SHUWDQJJXQJMDZDEDQ
 %HODQMD%DUDQJ3HUVHGLDDQ%DUDQJ.RQVXPVL WHUVHEXW
%DUDQJ3HUVHGLDDQ%DUDQJ.RQVXPVL  %XNWLSHPEHOLDQNXLWDQVL63..RQWUDN  GLVLDSNDQGLNXPSXONDQROHK
3HQDQJJXQJMDZDE
 %HODQMD%DUDQJ1RQ2SHUDVLRQDO .RRUGLQDWRU.HJLDWDQXQWXN
%LD\D3HQ\XOXKDQ  6XUDW7XJDV)RUPEXNWLNHKDGLUDQ'DIWDU GLVHUDKNDQNHSDGD
1RPLQDWLI%HULWD$FDUD3HQ\XOXKDQGRNXPHQ EHQGDKDUDSHQJHOXDUDQ
SHQGXNXQJODLQQ\D

 3HQJXPSXODQ'DWD DODWEXNWLKDNDODVKDN

 %HODQMD%DKDQ
3HQJJDQGDDQ3HQMLOLGDQ  %XNWLSHPEHOLDQNXLWDQVL63..RQWUDN 

'RNXPHQ
 %HODQMD%DUDQJ3HUVHGLDDQ%DUDQJ.RQVXPVL SHUWDQJJXQJMDZDEDQ
WHUVHEXW
%DUDQJ3HUVHGLDDQ%DUDQJ.RQVXPVL  %XNWLSHPEHOLDQNXLWDQVL63..RQWUDN 
GLVLDSNDQGLNXPSXONDQROHK
3HQDQJJXQJMDZDE
 %HODQMD%DUDQJ1RQ2SHUDVLRQDO .RRUGLQDWRU.HJLDWDQXQWXN
%LD\D3HQJXPSXODQ'DWD  6XUDW7XJDV6.)RUPEXNWLNHKDGLUDQ'DIWDU GLVHUDKNDQNHSDGD
QRPLQDWLIGRNXPHQSHQGXNXQJODLQQ\D EHQGDKDUDSHQJHOXDUDQ

 3HQJXNXUDQGDQ3HPHWDDQ%LGDQJ7DQDK
 %HODQMD%DKDQ
3HQJJDQGDDQ3HQMLOLGDQ  %XNWLSHPEHOLDQNXLWDQVL63..RQWUDN 
'RNXPHQ
SHUWDQJJXQJMDZDEDQ
WHUVHEXW
 %HODQMD%DUDQJ3HUVHGLDDQ%DUDQJ.RQVXPVL
GLVLDSNDQGLNXPSXONDQROHK
%DUDQJ3HUVHGLDDQ%DUDQJ.RQVXPVL  %XNWLSHPEHOLDQNXLWDQVL63..RQWUDN 
3HQDQJJXQJMDZDE
.RRUGLQDWRU.HJLDWDQXQWXN
 %HODQMD%DUDQJ1RQ2SHUDVLRQDO
GLVHUDKNDQNHSDGD
%LD\D3HQJXNXUDQ  6XUDW7XJDV6.)RUPEXNWLNHKDGLUDQ'DIWDU
EHQGDKDUDSHQJHOXDUDQ
QRPLQDWLIGRNXPHQSHQGXNXQJODLQQ\D

 3HPHULNVDDQ7DQDK

 %HODQMD%DKDQ
3HQJJDQGDDQ3HQMLOLGDQ  %XNWLSHPEHOLDQNXLWDQVL63..RQWUDN 

 %HODQMD%DUDQJ3HUVHGLDDQ%DUDQJ.RQVXPVL 'RNXPHQ


%DUDQJ3HUVHGLDDQ%DUDQJ.RQVXPVL  %XNWLSHPEHOLDQNXLWDQVL63..RQWUDN  SHUWDQJJXQJMDZDEDQ
WHUVHEXW
 +RQRU\DQJWHUNDLWGHQJDQRXWSXWNHJLDWDQ GLVLDSNDQGLNXPSXONDQROHK
+RQRUSHQJRODKDQGDWDVLGDQJ3DQ$  6.'DIWDUQRPLQDWLI 3HQDQJJXQJMDZDE
.RRUGLQDWRU.HJLDWDQXQWXN
 %HODQMD%DUDQJ1RQ2SHUDVLRQDO GLVHUDKNDQNHSDGD
 %LD\D3HPHULNVDDQ7DQDK  6XUDW7XJDV)RUPEXNWLNHKDGLUDQ'DIWDU EHQGDKDUDSHQJHOXDUDQ
QRPLQDWLIGRNXPHQSHQGXNXQJODLQQ\D


12 7DKDSDQ.HJLDWDQ 'RNXPHQ3HUWDQJJXQJMDZDEDQ .HWHUDQJDQ

 3HQHUELWDQ6.+DN3HQJHVDKDQGDWDILVLNGDQ
\XULGLV

 %HODQMD%DKDQ
3HQJJDQGDDQ3HQMLOLGDQ  %XNWLSHPEHOLDQNXLWDQVL63..RQWUDN 
'RNXPHQ
SHUWDQJJXQJMDZDEDQ
WHUVHEXW
 %HODQMD%DUDQJ3HUVHGLDDQ%DUDQJ.RQVXPVL GLVLDSNDQGLNXPSXONDQROHK
%DUDQJ3HUVHGLDDQ%DUDQJ.RQVXPVL  %XNWLSHPEHOLDQNXLWDQVL63..RQWUDN  3HQDQJJXQJMDZDE
.RRUGLQDWRU.HJLDWDQXQWXN
GLVHUDKNDQNHSDGD
EHQGDKDUDSHQJHOXDUDQ

 3HQHUELWDQ6HUWLSLNDW
 %HODQMD%DKDQ
3HQJJDQGDDQ3HQMLOLGDQ  %XNWLSHPEHOLDQNXLWDQVL63..RQWUDN 
'RNXPHQ
SHUWDQJJXQJMDZDEDQ
WHUVHEXW
 %HODQMD%DUDQJ3HUVHGLDDQ%DUDQJ.RQVXPVL GLVLDSNDQGLNXPSXONDQROHK
%DUDQJ3HUVHGLDDQ%DUDQJ.RQVXPVL  %XNWLSHPEHOLDQNXLWDQVL63..RQWUDN  3HQDQJJXQJMDZDE
.RRUGLQDWRU.HJLDWDQXQWXN
GLVHUDKNDQNHSDGD
EHQGDKDUDSHQJHOXDUDQ

 3HODSRUDQ

 %HODQMD%DKDQ
3HQJJDQGDDQ3HQMLOLGDQ  %XNWLSHPEHOLDQNXLWDQVL63..RQWUDN 
'RNXPHQ
SHUWDQJJXQJMDZDEDQ
WHUVHEXW
GLVLDSNDQGLNXPSXONDQROHK
3HQDQJJXQJMDZDE
.RRUGLQDWRU.HJLDWDQXQWXN
GLVHUDKNDQNHSDGD
EHQGDKDUDSHQJHOXDUDQ

 %HODQMD%DUDQJ3HUVHGLDDQ%DUDQJ.RQVXPVL
%DUDQJ3HUVHGLDDQ%DUDQJ.RQVXPVL  %XNWLSHPEHOLDQNXLWDQVL63..RQWUDN  'RNXPHQ
SHUWDQJJXQJMDZDEDQ
WHUVHEXW
GLVLDSNDQGLNXPSXONDQROHK
3HQDQJJXQJMDZDE
.RRUGLQDWRU.HJLDWDQXQWXN
GLVHUDKNDQNHSDGD
EHQGDKDUDSHQJHOXDUDQ

.HWHUDQJDQ
 6DPSDLGHQJDQ5SEHUXSDEXNWLSHPEHOL
8QWXNSHQJDGDDQGLDWDV5SVDPSDLGHQJDQ5SEHUXSDNXLWDQVL
8QWXNSHQJDGDDQGLDWDV5SVDPSDLGHQJDQ5SEHUXSD6XUDW3HULQWDK.HUMD 63.
8QWXNSHQJDGDDQGLDWDV5SEHUXSD6XUDW3HUMDQMLDQ.RQWUDN

&DWDWDQ 3HPEHOLDQ\DQJGLJXQDNDQXQWXNNHJLDWDQ)*'VHPLQDUUDSDWNHUMDGDQNHJLDWDQVHMHQLVODLQQ\D\DQJODQJVXQJKDELVXQWXN
NHJLDWDQWHUVHEXWPHQJJXQDNDQDNXQ
/DPSLUDQ,,,3HWXQMXN7HNQLV
1RPRU  ,9
7DQJJDO $SULO

[kop surat K/L/D/I]
685$73(5-$1-,$1

XQWXNPHODNVDQDNDQ
3DNHW3HNHUMDDQ-DVD/DLQQ\D
BBBBBBBBBB
1RPRUBBBBBBBBBB

685$7 3(5-$1-,$1 LQL EHULNXW VHPXD ODPSLUDQQ\D VHODQMXWQ\D GLVHEXW
³.RQWUDN´ GLEXDWGDQGLWDQGDWDQJDQLGLBBBBBBBBBBSDGDKDULBBBBBBBBBBWDQJJDO
BBEXODQBBBBBBBBBBWDKXQBBBBBBBBBBBB[tanggal, bulan dan tahun diisi dengan
huruf]DQWDUD BBBBBBBBBB[nama Pejabat Pembuat Komitmen] VHODNX 3HMDEDW
3HPEXDW.RPLWPHQ\DQJEHUWLQGDNXQWXNGDQDWDVQDPDBBBBBBBBBB[nama satuan
kerja Pejabat Pembuat Komitmen] \DQJ EHUNHGXGXNDQ GL BBBBBBBBBB[alamat
Pejabat Pembuat Komitmen] EHUGDVDUNDQ 6XUDW .HSXWXVDQ BBBBBBBBBBBBBBB
[pejabat yang menandatangani SK penetapan sebagai PPK] 1R
BBBBBBBBBBBBBBBBB [No. SK penetapan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen]
VHODQMXWQ\DGLVHEXW³33.´GDQ 
1. Untuk penyedia perseorangan, maka:
[ _____________ [nama penyedia], yang berkedudukan di ______________
[alamat penyedia], berdasarkan kartu identitas No. ____ [No. KTP/SIM/Paspor
Penyedia], selanjutnya disebut “Penyedia”]
2. Untuk penyedia badan usaha non KSO, maka:
[ __________[nama wakil Penyedia], __________[jabatan wakil Penyedia], yang
bertindak untuk dan atas nama __________[nama Penyedia], yang berkedudukan
di __________[alamat Penyedia], berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar
No. ___ [No. Akta Pendirian/Anggaran Dasar] tanggal____________ [tanggal
penerbitan Akta Pendirian/Anggaran Dasar], selanjutnya disebut “Penyedia”]
3. Untuk penyedia Kemitraan/KSO, maka:
[Kemitraan/KSO yang beranggotakan sebagai berikut:
1. _________________[nama Penyedia 1];
2. _________________[nama Penyedia 2];
yang masing-masing anggotanya bertanggung jawab secara pribadi dan tanggung
renteng atas semua kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak ini dan telah
menunjuk __________[nama anggota Kemitraan/KSO yang ditunjuk sebagai
wakil Kemitraan/KSO] untuk bertindak atas nama Kemitraan/KSO yang
berkedudukan di __________[alamat Penyedia wakil Kemitraan/KSO],
berdasarkan surat Perjanjian Kemitraan/KSO No. ___________ tanggal
___________,selanjutnya disebut “Penyedia”]
0(1*,1*$7%$+:$
D   33.WHODKPHPLQWD3HQ\HGLDXQWXNPHQ\HGLDNDQ-DVD/DLQQ\DVHEDJDLPDQD
GLWHUDQJNDQGDODP6\DUDW6\DUDW8PXP.RQWUDN\DQJWHUODPSLUGDODP.RQWUDN
LQL VHODQMXWQ\DGLVHEXW³3HNHUMDDQ3HQJDGDDQ-DVD/DLQQ\D´  
E   3HQ\HGLDVHEDJDLPDQDGLQ\DWDNDQNHSDGD33.PHPLOLNLNHDKOLDQSURIHVLRQDO
SHUVRQLO GDQ VXPEHU GD\D WHNQLV VHUWD WHODK PHQ\HWXMXL XQWXN PHQ\HGLDNDQ
-DVD/DLQQ\DVHVXDLGHQJDQSHUV\DUDWDQGDQNHWHQWXDQGDODP.RQWUDNLQL
F  33.GDQ3HQ\HGLDPHQ\DWDNDQPHPLOLNLNHZHQDQJDQXQWXNPHQDQGDWDQJDQL
.RQWUDNLQLGDQPHQJLNDWSLKDN\DQJGLZDNLOL
G   33. GDQ 3HQ\HGLD PHQJDNXL GDQ PHQ\DWDNDQ EDKZD VHKXEXQJDQ GHQJDQ
SHQDQGDWDQJDQDQ.RQWUDNLQLPDVLQJPDVLQJSLKDN
   WHODKGDQVHQDQWLDVDGLEHULNDQNHVHPSDWDQXQWXNGLGDPSLQJLROHKDGYRNDW
   PHQDQGDWDQJDQL.RQWUDNLQLVHWHODKPHQHOLWLVHFDUDSDWXW
   WHODKPHPEDFDGDQPHPDKDPLVHFDUDSHQXKNHWHQWXDQ.RQWUDNLQL
   WHODK PHQGDSDWNDQ NHVHPSDWDQ \DQJ PHPDGDL XQWXN PHPHULNVD GDQ
PHQJNRQILUPDVLNDQ VHPXD NHWHQWXDQ GDODP .RQWUDN LQL EHVHUWD VHPXD
IDNWDGDQGDQNRQGLVL\DQJWHUNDLW
0$.$ 2/(+ .$5(1$ ,78 33. GDQ 3HQ\HGLD GHQJDQ LQL EHUVHSDNDW GDQ
PHQ\HWXMXLKDOKDOVHEDJDLEHULNXW
  ”Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) yang diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan
sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar
Rp________________ (___________________ rupiah);”
 SHULVWLODKDQGDQXQJNDSDQGDODP6XUDW3HUMDQMLDQLQLPHPLOLNLDUWLGDQPDNQD
\DQJVDPDVHSHUWL\DQJWHUFDQWXPGDODPODPSLUDQ6XUDW3HUMDQMLDQLQL
 GRNXPHQGRNXPHQEHULNXW  PHUXSDNDQVDWXNHVDWXDQGDQEDJLDQ \DQJWLGDN
WHUSLVDKNDQGDUL.RQWUDNLQL 
a. DGHQGXP6XUDW3HUMDQMLDQ DSDELODDGD 
b. SRNRNSHUMDQMLDQ      
c. VXUDWSHQDZDUDQEHVHUWDSHQDZDUDQKDUJD
d. V\DUDWV\DUDWNKXVXV.RQWUDN
e. V\DUDWV\DUDWXPXP.RQWUDN
f. VSHVLILNDVLNKXVXV DSDELODDGD 
g. VSHVLILNDVLXPXP
h. JDPEDUJDPEDU DSDELODDGD 
i. GDIWDUNXDQWLWDVGDQKDUJD DSDELODDGD GDQ
j. GRNXPHQODLQQ\DVHSHUWLMDPLQDQMDPLQDQ633%-%$+3%$33


 'RNXPHQ .RQWUDN GLEXDW XQWXN VDOLQJ PHQMHODVNDQ VDWX VDPD ODLQ GDQ MLND
WHUMDGLSHUWHQWDQJDQDQWDUDNHWHQWXDQGDODPVXDWXGRNXPHQGHQJDQNHWHQWXDQ
GDODP GRNXPHQ \DQJ ODLQ PDND \DQJ EHUODNX DGDODK NHWHQWXDQ GDODP
GRNXPHQ\DQJOHELKWLQJJLEHUGDVDUNDQXUXWDQKLUDUNLSDGDDQJNDGLDWDV
 +DNGDQNHZDMLEDQWLPEDOEDOLN33.GDQ3HQ\HGLDGLQ\DWDNDQGDODP.RQWUDN
\DQJPHOLSXWLNKXVXVQ\D
a. 33.PHPSXQ\DLKDNGDQNHZDMLEDQXQWXN
  PHQJDZDVL GDQ PHPHULNVD SHNHUMDDQ \DQJ GLODNVDQDNDQ ROHK
3HQ\HGLD
  PHPLQWD ODSRUDQODSRUDQ VHFDUD SHULRGLN PHQJHQDL SHODNVDQDDQ
SHNHUMDDQ\DQJGLODNXNDQROHK3HQ\HGLD
  PHPEHULNDQ IDVLOLWDV EHUXSD VDUDQD GDQ SUDVDUDQD \DQJ GLEXWXKNDQ
ROHK 3HQ\HGLD XQWXN NHODQFDUDQ SHODNVDQDDQ SHNHUMDDQ VHVXDL
NHWHQWXDQ.RQWUDN
  PHPED\DU SHNHUMDDQ VHVXDL GHQJDQ KDUJD \DQJ WHUFDQWXP GDODP
.RQWUDN\DQJWHODKGLWHWDSNDQNHSDGD3HQ\HGLD

b. 3HQ\HGLDPHPSXQ\DLKDNGDQNHZDMLEDQXQWXN
  PHQHULPD SHPED\DUDQ XQWXN SHODNVDQDDQ SHNHUMDDQ VHVXDL GHQJDQ
KDUJD\DQJWHODKGLWHQWXNDQGDODP.RQWUDN
  PHPLQWDIDVLOLWDVIDVLOLWDVGDODPEHQWXNVDUDQDGDQSUDVDUDQDGDUL33.
XQWXNNHODQFDUDQSHODNVDQDDQSHNHUMDDQVHVXDLNHWHQWXDQ.RQWUDN
  PHODSRUNDQSHODNVDQDDQSHNHUMDDQVHFDUDSHULRGLNNHSDGD33.
  PHODNVDQDNDQ GDQ PHQ\HOHVDLNDQ SHNHUMDDQ VHVXDL GHQJDQ MDGZDO
SHODNVDQDDQSHNHUMDDQ\DQJWHODKGLWHWDSNDQGDODP.RQWUDN
  PHODNVDQDNDQGDQPHQ\HOHVDLNDQSHNHUMDDQVHFDUDFHUPDW   DNXUDW
GDQ SHQXK WDQJJXQJ MDZDE GHQJDQ PHQ\HGLDNDQ WHQDJD NHUMD
EDKDQEDKDQ SHUDODWDQ  DQJNXWDQ  NH DWDX GDUL ODSDQJDQ GDQ
VHJDODSHNHUMDDQSHUPDQHQPDXSXQVHPHQWDUD\DQJGLSHUOXNDQXQWXN
SHODNVDQDDQ SHQ\HOHVDLDQ GDQ SHUEDLNDQ SHNHUMDDQ \DQJ GLULQFL
GDODP.RQWUDN
  PHPEHULNDQ NHWHUDQJDQNHWHUDQJDQ \DQJ GLSHUOXNDQ XQWXN
SHPHULNVDDQSHODNVDQDDQ\DQJGLODNXNDQ33.
  PHQ\HUDKNDQ KDVLO SHNHUMDDQ VHVXDL GHQJDQ MDGZDO SHQ\HUDKDQ
SHNHUMDDQ\DQJWHODKGLWHWDSNDQGDODP.RQWUDN
  PHQJDPELO ODQJNDKODQJNDK \DQJ FXNXS PHPDGDL XQWXN PHOLQGXQJL
OLQJNXQJDQ WHPSDW NHUMD GDQ PHPEDWDVL SHUXVDNDQ GDQ JDQJJXDQ
NHSDGDPDV\DUDNDWPDXSXQPLOLNQ\DDNLEDWNHJLDWDQ3HQ\HGLD
 .RQWUDN LQL PXODL EHUODNX HIHNWLI WHUKLWXQJ VHMDN WDQJJDO \DQJ GLWHWDSNDQ 
GHQJDQWDQJJDOPXODLGDQSHQ\HOHVDLDQNHVHOXUXKDQSHNHUMDDQVHEDJDLPDQD
GLDWXUGDODP6\DUDW6\DUDW8PXP.KXVXV.RQWUDN

'(1*$1'(0,.,$133.GDQ3HQ\HGLDWHODKEHUVHSDNDWXQWXNPHQDQGDWDQJDQL
.RQWUDNLQLSDGDWDQJJDOWHUVHEXWGLDWDVGDQPHODNVDQDNDQ.RQWUDNVHVXDLGHQJDQ
NHWHQWXDQSHUDWXUDQSHUXQGDQJXQGDQJDQGL5HSXEOLN,QGRQHVLD
8QWXNGDQDWDVQDPDBBBBBBBBBB 8QWXNGDQDWDVQDPD 
33. 3HQ\HGLD.HPLWUDDQ .62 
 BBBBBBBBBB
 
 
[tanda tangan dan cap (jika salinan [tanda tangan dan cap (jika salinan
asli ini untuk Penyedia maka asli ini untuk satuan kerja PPK maka
rekatkan materai Rp 6.000,- )] rekatkan materai Rp 6.000,- )]
 
 
[nama lengkap] [nama lengkap]
[jabatan] [jabatan]





Anda mungkin juga menyukai