Anda di halaman 1dari 14

e-ISSN : 2540-961

p-ISSN : 2087-8508

T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


H

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
DZA S A I NT I K A
Volume 10 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

EFEKTIFITAS MASSASE PUNGGUNG DAN KAKI TERHADAP


TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI

Etri Yanti, Dwi Christina Rahayuningrum, Eliza Arman,


STIKES Syedza Saintika Padang
yantietri84@.yahoo.co.id, noeninksweet@gmail.com, elizaarman.ea@gmail.com

ABSTRAK
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg
dan tekanan diastoliknya lebih dari 90 mmHg. Hipertensi berada pada peringkat 1 dari 10
penyakit lainnya dengan jumlah penderita hipertensi sebanyak 1.589 orang di Wilayah
Kerja Puskesmas Andalas. Hipertensi disebabkan oleh beberapa faktor seperti usia,
genetik, lingkungan. Penanganan hipertensi dapat dilakukan secara nonfarmakologi yaitu
dengan terapi masase punggung dan masase kaki. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektifitas masase punggung dan kaki terhadap tekanan darah pada penderita
hipertensi. Jenis penelitian ini yaitu Quasi Exsperiment, post test control grup design.
Jumlah sampel sebanyak 16 orang penderita hipertensi, 6 orang perlakuan masase
punggung, 6 orang perlakuan masase kaki dan 6 orang kontrol yang diambil dengan
teknik purposive sampling. Pemberian masase dilakukan selama 7 hari berturut-turut
dan pengukuran telkanan darah dilakukan pada hari ke 8. Data diolah dengan
komputerisasi dengan analisa univariat mengguanakan mean dan analisa bivariat
menggunakan uji T independen dengan tingkat kepercayaan 95%(α=0,05). Penelitian ini
dilakukan pada tanggal 28 Agustus – 4 September 2018. Berdasarkan hasil penelitian,
didapatkan rata-rata tekanan darah penderita hipertensi pada kelompok perlakuan masase
punggung 147,50/92,00 mmHg. Rata-rata tekanan darah pada kelompok masase kaki
yaitu dengan 127,50/76,25 mmHg. Tekanan darah pada kelompok kontrol 155,12/93,88
mmHg Hasil analisa bivariat didapatkan ada pengaruh masase punggung dengan nilai
sistole p=0,000, diastole p= 0,001 . dan rata-rata tekanan darah pada kelompok masase
kaki sistole dengan nilai p= 0,001 dan diastole dengan nilai p =0,000.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah pemberian masase kaki lebih efektif dari pada
dan masase punggung dilihat dari nilap value diastolenya terhadap tekanan darah pada
penderita hipertensi. Diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya perawat agar
menerapkan terapi non farmakologi khususnya masase punggung dan masae kaki
antihipertensi sebagai tindakan mandiri perawat untuk menurunkan tekanan darah pada
penderita hipertensi.

Kata Kunci : Hipertensi, massase kaki

18
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508

T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


H

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
DZA S A I NT I K A
Volume 10 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

THE EFFECT OF GIVING BACK MASSAGE ON BLOOD PRESSURE


IN PATIENTS OF HYPERTENSION IN THE WORKING AREA OF
ANDALAS PADANG HEALTH CENTER

ABSTRACT

Hypertension is persistent blood pressure where the systolic pressure is above 140 mmHg
and the diastolic pressure is> 90 mmHg. Hypertension is caused by several factors such
as age, genetic, environment. Handling of hypertension can be done non-
pharmacologically by foot massage therapy with fragrant citronella oil. The aims of this
study is to know defoimine the effect of foot massage with fragrant cf citronella oil.This
type of research is Quasi Exsperiment, post test control group design. The total sample of
16 people with hypertension, 8 treatment groups, 8 control groups were taken by
purposive sampling technique. Data were processed by computerization with univariate
analysis using descriptive statistics and bivariate analysis using independent T test with a
95% confidence level (≤ = 0.05). This research was conducted on August 28 to September
4. Based on the results of the study, obtaimed the average blood pressure of hypertensive
patients in the treatment group namely 127.50 mmHg systolic and 76.25 mmHg diastolic
and mean of blood pressure in to the control group with 142.50 systolic and 92.50 mmHg
diastolic, there was an effect foot massage with fragrant citronella oil, with p = systolic
0,001 and diastolic 0,000 (p≤0,05).
The conclusion of the results of this study is the effect of administering foot massage with fragrant
citronella oil on blood pressure in patients with hypertension. It is expected that health workers,
especially nurses, should include non-pharmacological therapies, especially foot massage with
fragrant lemongrass oil as antihypertensive as an independent action for nurses to reduce blood
pressure.
Keywords : Hypertension, foot massage with fragrant citronella oil

PENDAHULUAN Hipertensi perlu mendapat


Hipertensi adalah suatu keadaan perhatian khusus karena dampaknya
dimana seseorang mengalami peningkatan membahayakan keselamatan jiwa.
tekanan darah diatas normal yang Hipertensi yang tidak tertangani dengan
mengakibatkan peningkatan angka baik dapat berujung pada kematian karena
kesakitan (morbiditas) dan angka tekanan darah yang sangat tinggi yang
kematian (mortalitas). Tekanan darah dipicu oleh hipertensi. Penyakit jantung
140/90 mmhg didasarkan pada dua fase koroner dan stroke merupakan teman
dalam setiap denyut jantung yaitu fase dekat hipertensi (Santosa, Chasani, &
sistolik 140 menunjukkan fase darah yang Pramudo, 2016)
sedang dipompa oleh jantung dan fase Menurut Organisasi Kesehatan
diastolik 90 menunjukkan fase darah yang Dunia ( WHO ) mencatat pada tahun 2012
kembali ke jantung (Triyanto, 2014) sedikitnya sejumlah 839 juta kasus

19
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508

T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


H

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
DZA S A I NT I K A
Volume 10 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

hipertensi, diperkirakan menjadi 1,15 adalah genetika (keturunan), obesitas,


milyar pada tahun 2025 atau sekitar 29% stress lingkungan, jenis kelamin (gender),
dari total penduduk dunia, dimana pertambahan usia, asupan garam berlebih,
penderitanya lebih banyak pada wanita gaya hidup yang kurang sehat, obat-
(30%) dibanding pria (29%). Sekitar 80% obatan, akibat penyakit lain (Sutanto,
kenaikan kasus hipertensi terjadi terutama 2010)
di negara-negara berkembang (Triyanto, Pengobatan hipertensi ada dua
2014) jenis yaitu dengan farmakologis dan non
Kemenkes RI mencatat prevalensi farmakologis. Pengobatan farmakologis
penyakit hipertensi di Indonesia masih dalam jangka panjang bahkan seumur
tinggi pada 2013 yaitu 25,8 %. Kejadian hidup, dapat diberikan seperti diuretik,
pada perempuan lebih tinggi dari pada betabloker dan vasodilator (Wulandari,
laki-laki yaitu 28,8 % pada perempuan 2010). Obat kimia deuretik memiliki
dan 22,8% pada laki-laki, sementara di kelebihan yaitu mempunyai ketepatan
Sumatera Barat 24% (Riskesdas, 2013). dalam dosis karena dibuat zat aktif, akan
Data profil kesehatan Sumatera Barat tetapi, kelemahannya adalah memiliki
2015 terdapat 84,345 kasus. efek samping yang lebih besar
Dampak dari hipertensi apabila dibandingkan dengan terapi non
tidak dikontrol dangan baik, dapat farmakologi. Selain itu, harganya pun
menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik mahal, hal ini disebabkan karena bahan
secara langsung maupun tidak langsung, bakunya masih didatangkan dari luar negri
kerusakan organ-organ target yang umum .(Triyanto, 2014)
ditemui pada pasien hipertensi adalah Terapi relaksasi diperlukan pada
jantung, yang terdiri dari, hipertensi penderita hipertensi agar membuat
ventrikel kiri, angina atau infark otak yang pembuluh darah menjadi relaks
bisa mengakibatkan stroke atau transisten sehingga akan terjadi vasodilatasi yang
ischemic attack, penyakit ginjal kronis, menyebabkan tekanan darah kembali
penyakit arteri perifer, retinopati, turun dan normal. Untuk membuat
miokardium gagal jantung (Setyaningrum, tubuh menjadi relaks dapat dilakukan
Permana, & Yuniarti, 2018) dengan beberapa cara seperti terapi
Hipertensi terjadi karena volume musik klasik, yoga, teknik nafas dalam,
darah yang dipompa jantung meningkat dan terapi masase (Suarni, 2019)
sehingga mengakibatkan bertambahnya Sejumlah studi menunjukkan
volume darah di pembuluh arteri. Pada bahwa terapi masase/pijat yang
sebagian penderita penyakit, peningkatan dilakukan secara teratur dapat
tekanan darah diakibatkan oleh penyakit menurunkan tekanan darah sistolik dan
ginjal. Pada umumnya, hipertensi tidak diastolik, menurunkan kadar hormone
mempunyai penyebab yang spesifik. stress cortisol, menurunkan kecemasan
Diperkirakan sekitar 90 persen pasien sehingga tekanan darah akan turun dan
hipertensi termasuk dalam kategori fungsi tubuh semakin membaik
hipertensi primer.Bebeapa faktor yang (Churniawati, Martini, & Wahyuni, 2016)
mempengaruhi terjadinya hipertensi Relaksasi merupakan tindakan

20
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508

T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


H

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
DZA S A I NT I K A
Volume 10 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

yang harus dilakukan pada setiap terapi menyebutkan bahwa terapi (masase)
antihipertensi. Apabila tekanan darah dapat merangsang jaringan otot,
terlalu tinggi, pembuluh darah yang menghilangkan toksin, merilekskan
relaks akan terjadi vasodilatasi pembuluh persendian, meningkatkan aliran
darah sehingga akan menyebabkan oksigen, menghilangkan ketegangan otot
tekanan darah turun dan kembali sehingga berdampak terhadap penurunan
normal. Untuk membuat tubuh menjadi tekanan darah (Akoso,2009). Hal
rileks dapat dilakukan dengan beberapa tersebut dibuktikan dengan respon
cara seperti terapi musik klasik, yoga, keseluruhan responden mengalami
tehnik nafas dalam, dan terapi masase penurunan tekanan darah serta
(Suarni, 2019) menyatakan perasaan lebih rileks dan
Massase refleksi adalah pijat bugar setelah dilakukan terapi masase
dengan melakukan penekanan pada titik punggung.
syaraf di kaki, tangan atau bagian tubuh Masase pada otot-otot besar pada
lainnya untuk memberikan rangsangan kaki dapat memperlancar sirkulasi darah.
bio-elektrik pada organ tubuh tertentu Pada saat melakukan masase pada otot-
yang dapat memberikan perasaan rileks otot kaki maka tingkatan tekanan ke otot
dan segar karena aliran darah dalam tubuh ini secara bertahap untuk mengendurkan
menjadi lebih lancar (Trionggo, 2013). ketegangan sehingga membantu
Apabila pembuluh darah yang relaks akan memperlancar aliran darah ke jantung dan
terjadi vasodilatasi pembuluh darah tekanan darah menjadi turun (Widowati,
sehingga akan menyebabkan tekanan 2015).
darah turun dan kembali normal. Untuk Hasil penelitian Widowati (2015)
membuat tubuh menjadi relaks dapat di di kota Pekalongan tentang pemberian
lakukan dengan beberapa cara seperti masase kaki dengan minyak sereh wangi
terapi musik, tarik nafas dalam, dan terapi terhadap penurunan tekanan darah pada
masase (Muttaqin, 2009). Terdapat penderita hipertensi diperoleh Nilai p
beberapa teknik terapi masase yang dapat sebesar (0,000 dan 0,000) < 0,05, maka
dilakukan yaitu: masase leher, masase dapat disimpulkan bahwa masase kaki
kepala, masase kaki, dan masase dengan minyak sereh wangi berpengaruh
punggung (Saputro, 2013) signifikan terhadap penurunan tekanan
Hasil penelitian (Saputro, 2013) di darah pada pasien hipertensi di kota
RSUD Ungaran tentang pemberian pekalongan.
masase punggung terhadap penurunan Hasil penelitian Putri safitri (2009)
tekanan darah pada penderita hipertensi di dusun XI desa Buntu Bedimbar
diperoleh p = 0,000 ( p < 0,05 ), maka Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten
dapat disimpulkan bahwa masase Deli Serdang tentang efektivitas masase
punggung berpengaruh signifikan kaki dengan minyak esensial lavender
terhadap penurunan tekanan darah pada terhadap penurunan tekanan darah pada
pasien hipertensi di Ungaran. penderita hipertensi diperoleh p=0.00,
Hasil penelitian ini sejalan selanjutnya dengan uji independent t-test,
dengan kebenaran teori yang penelitian ini juga menemukan bahwa

21
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508

T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


H

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
DZA S A I NT I K A
Volume 10 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

tekanan darah kelompok intervensi Hipertensi dan pemberian obat


berbeda dengan kelompok kontrol antihipertensi. Tujuan Penelitian diketahui
(sistolik: t=1.92,p=0.10; diastolik: t=1.11, efektifitas masase puggung dan masase
p=0.30), maka dapat disimpulkan bahwa kaki terhadap tekanan darah pada
efektivitas masase kaki dengan minyak penderita hipertensi di Wilayah Kerja
esensial lavender berpengaruh signifikan Puskesmas Andalas Tahun 2018.
terhadap penurunan tekanan darah pada
pasien hipertensi di dusun XI desa Buntu
Bedimbar Kecamatan Tanjung Morawa METODOLOGI PENELITIAN
Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini menggunakan
Berdasarkan data dari Dinas rancangan Quasy Exsperiment, dengan
Kesehatan Kota Padang bahwa Puskesmas post test control grup design.
Andalas merupakan puskesmas yang Penelitian ini telah dilaksanakan 28
terbanyak menderita hipertensi dibanding Agustus – 4 September 2018. Di Wilayah
Puskesmas Padang Pasir dan Puskesmas Kerja Puskesmas Andalas Padang.
Lubuk Begalung yaitu pada tahun 2015 di Populasi dalam penelitian ini adalah
Puskesmas Andalas jumlah penderita seluruh penderita hipertensi di Wilayah
hipertensi sebanyak 1.158 orang, tahun Kerja Puskesmas Andalas Padang dari
2016 sebanyak 1029 orang dan tahun Januari 2018 sampai Maret 2018 sebanyak
2017 sebanyak 2.028 orang. Sedangkan 630 orang. Sampel pada penelitian ini di
data yang di dapatkan dari Puskesmas ambil dengan teknik purposive sampling
Andalas tahun 2018 untuk hipertensi sebanyak 18 orang penderita hipertensi, 6
berada pada peringkat 1 dari 10 penyakit orang pada kelompok masase punggung, 6
lainnya yaitu dengan jumlah penderita orangkelompok masase kaki dan 6 orang
hipertensi pada bulan Januari sebanyak pada kelompok kontrol. Instrumen
655 orang, Februari sebanyak 443 orang penelitianalat pengukuran tekanan darah
dan Maret sebanyak 491 orang. Upaya (sphygmomanometer), stetoskop, minyak
yang sudah di lakukan oleh Puskesmas urut dan lembar pencatatan hasil
yaitu dengan mengadakan senam pengukuran tekanan darah.

HASIL
A. Analisis univariat
1. Tabel 1.
Rata-rata Tekanan Darah Pada Kelompok Pemberian Massase Punggung
Std. Min-Max
Mean
Variabel Deviation

Tekanan Darah
Sistole 147.50 3.899 140-150
Diastole 92.00 2.191 80-90

22
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508

T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


H

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
DZA S A I NT I K A
Volume 10 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

2. Tabel 2.
Rata-Rata Tekanan Darah Pada kelompok Pemberian masase kaki

Variabel Mean SD Min-Max


Tekanan Darah
Perlakuan(Postest)
Sistole 127,50 7,07 120-140
Diastole 76,25 5,17 70-80

3. Tabel 3.
Rata-rata Tekanan Darah pada Kelompok Kontrol
Std. Min-Max
Mean
Variabel Deviation

Tekanan Darah
Sistole/ 155,12 3.575 150-160
Diastole 93,88 2.872 90-100

B. Analisis Bivariat
1. Tabel 4.
Efektifitas Pemberian Massase Punggung Terhadap Tekanan Darah

T-Test Mean Std. 95 % Confidence T df P


Deviation Interval of the Valu
difference e
Lower Upper

Tekanan
Darah
Sistole 7.625 1.500 6.826 8.424 20.333 15 0,000
0,965
Diastole 1.875 1.798 2.785 4.392 15 0,001

2. Tabel 5.
Efektifitas pemberikan masase kaki terhadap tekanan darah

23
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508

T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


H

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
DZA S A I NT I K A
Volume 10 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

95% Confidence
Interval Of The P
T-Test Mean SD Difference T Df value

Lower Upper

Tekanan
Darah
Sistole -15,00 3,53 -22,58 -7,41 -4,24 14 0,001

Diastole 2,45 -21,51 -10,98 -6,61 14 0,000


-16,25

PEMBAHASAN ditemukan sesudah di berikan


1. Univariat massase punggung didapatkan rata-
1. Rata-rata Tekanan Darah Pada rata tekanan darah pada pasien
Kelompok Pemberian Massase hipertensi adalah 145,78/82,61
Punggung pada Penderita Hipertensi mmHg.
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan Terapi relaksasi diperlukan
rata-rata tekanan darah penderita pada penderita hipertensi agar
hipertensi sesudah diberikan massase membuat pembuluh darah menjadi
punggung yaitu 147,50/92,00 mmHg relaks sehingga akan terjadi
dengan standar deviasi yaitu 3.899/ 2.191 vasodilatasi yang menyebabkan
mmHg. Tekanan darah terendah adalah tekanan darah kembali turun dan
140/80 dan tertinggi adalah 150/90 mmHg normal. Untuk membuat tubuh
di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas menjadi relaks dapat dilakukan
Padang tahun 2018. dengan beberapa cara seperti
Hasil penelitian ini sejalan terapi musik klasik, yoga, teknik
dengan penelitian yang dilakukan nafas dalam, dan terapi masase
oleh penelitian ini sejalan dengan (Muttaqin, 2009).
penelitian yang dilakukan oleh Tri Massase refleksi adalah pijat
Wijayanto (2015) di Wilayah Kerja dengan melakukan penekanan pada
Puskesmas Pembantu Rejosari titik syaraf di kaki, tangan atau
Kabupaten Pringsewu tentang bagian tubuh lainnya untuk
pengaruh pemberian massase memberikan rangsangan bio-elektrik
punggung terhadap tekanan darah pada organ tubuh tertentu yang
pada pasien hipertensi di RSUD dapat memberikan perasaan rileks
Ungaran Kabupaten Semarang, dan segar karena aliran darah dalam

24
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508

T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


H

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
DZA S A I NT I K A
Volume 10 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

tubuh menjadi lebih lancar minggu dapat memberikan efek


(Trionggo, 2013). relaksasi pada tubuh, selain itu
Pemberian masase punggung masase punggung juga dapat
selama 3-5menit dapat merangsang pengeluaran hormon
memberikan efek relaksasi pada endhorpin, hormon ini dapat
tubuh, selain itu masase punggung memberikan efek tenang pada
juga dapat merangsang pasien dan terjadi vasodilatasi
pengeluaran hormon endhorpin, pada pembuluh darah sehingga
hormon ini dapat memberikan pembuluh darah pun menjadi
efek tenang pada pasien dan rileks dan akan terjadi penurunan
terjadi vasodilatasi pada pembuluh tekanan darah. Dan responden tetap
darah sehingga pembuluh darah mengkonsumsi obat antihipertensi,
pun menjadi rileks dan akan dimana efek dari obat juga dapat
terjadi penurunan tekanan darah berpengaruh pada penurunan
(Labyak &Smeltzer, 1997). tekanan darah. Penurunan tersebut
Melaksanakan masase pada berkisar antara 7,62 mmHg. Rata-
bahagian punggung pasien dengan rata penurunan tekanan darah pada
posisi tidur telungkup dalam penderita hipertensi sesudah
keadaan rileks. Dilakukan dengan dilakukan massase punggung pada
teknik : efflurage (stroking), helusan usia > 50 tahun.
atau gosokan, Friction, gerusan 2. Rata-Rata Tekanan Darah Pada
spiral atau menekan melingkar Kelompok Perlakuan pemberian
dititik yang sama, Petrissage Masase Kaki Pada Penderita
(petrisase), dengan teknik kneading, Hipertensi.
tapotem atau percussion (cincangan) Berdasarkan hasil penelitian,
dengan teknik hacking, vibration didapatkan rata-rata tekanan darah
(fibrasi) atau getaran, dan penderita hipertensi sesudah
manipulasi pendukung dengan diberikan masase kaki terhadap
teknik menekan. (M. Ridwan, 2016) tekanan darah pada penderita
Apabila pembuluh darah yang hipertensi yaitu dengan sistole
relaks akan terjadi vasodilatasi 127,50 mmHg dan diastole 76,25
pembuluh darah sehingga akan mmHg dengan standar deviasi yaitu
menyebabkan tekanan darah turun dengan sistole 7,07 mmHg dan
dan kembali normal. Untuk diastole 5,17 mmHg. Tekanan darah
membuat tubuh menjadi relaks terendah adalah 120/70 mmHg dan
dapat di lakukan dengan beberapa tertinggi adalah 140/80 mmHg di
cara seperti terapi musik, tarik nafas Wilayah Kerja Puskesmas Andalas
dalam, dan terapi masase (Muttaqin, Padang tahun 2018.
2009). Hasil penelitian Widowati
Berdasarkan hasil observasi, (2015) di kota Pekalongan tentang
dengan pemberian massase 3-5 pemberian masase kaki dengan
menit sebanyak 3 kali dalam satu minyak sereh wangi terhadap

25
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508

T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


H

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
DZA S A I NT I K A
Volume 10 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

penurunan tekanan darah pada pembuluh kapiler. Peredaran darah


penderita hipertensi yaitu dengan yang lancar akan membantu proses
sistolik 141,43 mmHg dan diastolik penyerapan serta pembuangan sisa-
85 mmHg, tekanan darah terendah sisa pembakaran dalam jaringan
adalah 130/80 mmHg dan tertinggi tubuh (Darni dkk, 2012).
adalah 160/90 mmHg. Gerakan-gerakan ritmis
Masase dapat menurunkan masase akan memudahkan
hipertensi. Dalam semua organ dan pengangkutan darah dalam arteri-
jaringan tubuh manusia terdapat arteri dan mempercepat pengiriman
sekitar 4 milyar kapiler (pembuluh darah dalam pembuluh vena. Arteri-
darah). Di dalam kapiler terjadi arteri merupakan pembuluh-
pertukaran darah dalam jaringan dan pembuluh darah yang mengalirkan
disekitarnya, pelepasan zat asam dan darah dari jantung keseluruh tubuh.
zat makanan, serta pengambilan Vena adalah pembuluh darah balik.
asam arang dan sisa-sisa Dengan demikian dapat dikatakan
pembakaran oleh darah. Dengan bahwa masase bermanfaat untuk
cara melakukan penekanan- melancarkan sirkulasi darah dalam
penekanan atau masase (pijat) yang tubuh kita (Darni dkk, 2012).
dilakukan pada kaki, akan 3. Rata-rata Tekanan Darah pada
memberikan efek untuk Kelompok kontrol pada Penderita
melancarkan peredaran darah dalam Hipertensi
pembuluh kapiler. Peredaran darah Berdasarkan hasil penelitian,
yang lancar akan membantu proses didapatkan rata-rata tekanan darah
penyerapan serta pembuangan sisa- penederita hipertensi pada kelompok
sisa pembakaran dalam jaringan kontrol yaitu tekanan darah sistole
tubuh (Darni dkk, 2012). sebesar 155,12 dan diastole sebesar
Masase pada otot-otot besar 93,88 mmHg dengan standar
pada kaki dapat memperlancar deviasi yaitu 3.575/ 2.872 mmHg.
sirkulasi darah. Pada saat melakukan Tekanan darah terendah 150/90
masase pada otot-otot kaki maka mmHg dan tertinggi adalah 160/100
tingkatan tekanan ke otot ini secara mmHg di Wilayah Kerja Puskesmas
bertahap untuk mengendurkan Andalas Padang tahun 2018.
ketegangan sehingga membantu Hasil penelitian ini hampir
memperlancar aliran darah ke sama dengan penelitian yang
jantung dan tekanan darah menjadi dilakukan oleh (Saputro, 2013)
turun (Widowati, 2015). tentang pengaruh pemberian
Masase dapat menurunkan massase punggung terhadap tekanan
hipertensi dengan cara melakukan darah pada pasien hipertensi di
penekanan-penekanan atau masase RSUD Ungaran Kabupaten
(pijat) yang dilakukan pada kaki, Semarang, ditemukan sebelum di
akan memberikan efek untuk berikan massase punggung
melancarkan peredaran darah dalam didapatkan rata-rata tekanan darah

26
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508

T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


H

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
DZA S A I NT I K A
Volume 10 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

pada pasien hipertensi adalah usia sangat berpengaruh terhadap


160/80 mmHg, dengan standar hipertensi karena dengan
deviasi yaitu 11,01/56,0 mmHg. bertambahnya umur maka semakin
Hipertensi adalah tekanan tinggi mendapat resiko hipertensi.
darah persisten dimana tekanan Dimana rata-rata pasien berumur >
sistoliknya di atas 140 mmHg 50 tahun. Dengan riwayat hipertensi
dan tekanan diastoliknya > 90 < 5 tahun sebanyak 5 orang, 5-10
mmHg. Hipertensi disebabkan oleh tahun sebanyak 9 orang dan >10
beberapa faktor seperti usia, genetik, tahun sebanyak 2 orang.
lingkungan. Faktor usia sangat
berpengaruh terhadap hipertensi 2. Analisis Bivariat
karena dengan bertambahnya umur Efektifitas Pemberian Massase Punggung
maka semakin tinggi mendapat dan masase kaki Terhadap Tekanan Darah
resiko hipertensi. Ini sering pada Penderita Hipertensi
disebabkan oleh perubahan alamiah Hasil uji statistik t-test dependen
di dalam tubuh yang mempengaruhi pada kelompok pemberian masase
jantung, pembuluh darah dan punngung didapatkan sistole nilai p =
hormon. Hipertensi ditandai dengan 0,000, dan diastole p=0.001 berarti p <
nyeri kepala, penglihatan kabur, 0,05. Sedangkan hasil uji statistik t-test
kadang disertai mual dan muntah. pada kelompok pemberian masase kaki
Tekanan darah tinggi apabila tidak didapatkan nilai sistole p= 0,001 tekanan
diobati dan ditanggulangi, maka darah dan diastolik p = 0,000 (p < 0,05)
dalam jangka panjang akan terlihat ada pengaruh pemberian masase
menyebabkan kerusakan arteri kaki terhadap tekanan darah pada
didalam tubuh sampai organ yang penderita hipertensi
mendapat suplai darah dari arteri Walaupun hasilnya sama
tersebut. Hipertensi tidak dapat berpengaruh pada kedua kelompok
secara langsung membunuh perlakuan tapi untuk nilai p value distolik
penderitanya, melainkan hipertensi lebih berpengaruh pada kelompok
memicu terjadinya penyakit lain perlakuan pemberian masase kaki dari
yang tergolong kelas berat dan pada kelompok pemberian masase
mematikan serta dapat punngung. Kemampuan jantung saat
meningkatkan resiko serangan relaksai (nilai diastolik) seharusnya lebih
jantung, gagal jantung, stroke dan rendah daripada saat berkontraksi (nilai
gagal ginjal (Triyanto, 2014) sistolik) pada kasus hipertensi ditandai
Menurut peneliti, tekanan dengan nilai diastolik yang tinggi ( lebih
darah pada kelompok kontrol pada dari 100 mmHg) ini artinya saat relaksasi
penderita hipertensi didapatkan rata- kekuatan jantung masih tinggi juga. Pada
rata tekanan darah sistole yaitu hasil penelitian ini perlakuan masase kaki
155,12 dan diastole yaitu 93,88 menunjukan lebih besar pengaruhnya
mmHg. Hipertensi disebabkan oleh terhadap penurunan tekanan darah
beberapa faktor seperti usia. Faktor daripada masase punggung karena nilai p

27
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508

T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


H

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
DZA S A I NT I K A
Volume 10 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

diastoliknya lebih kecil. Hal ini peredaran darah dalam pembuluh kapiler.
dikarenakan dengan masase pada kedua Peredaran darah yang lancar akan
kaki lebih memberikan efek relaksasi membantu proses penyerapan serta
yang lebih besar terhadap sirkulasi darah pembuangan sisa-sisa pembakaran dalam
seluruh tubuh daripada hanya masase di jaringan tubuh (Darni dkk, 2012).
punggung saja. Gerakan-gerakan ritmis masase
Hasil penelitian ini sejalan dengan akan memudahkan pengangkutan darah
penelitian yang dilakukan oleh Tri dalam arteri-arteri dan mempercepat
Wijayanto (2015) di Wilayah Kerja pengiriman darah dalam pembuluh vena.
Puskesmas Pembantu Rejosari Kabupaten Arteri-arteri merupakan pembuluh-
Pringsewu tentang pemberian masase pembuluh darah yang mengalirkan darah
punggung terhadap penurunan tekanan dari jantung keseluruh tubuh. Vena adalah
darah pada penderita hipertensi diperoleh pembuluh darah balik. Dengan demikian
p = 0,000 ( p < 0,05 ), maka dapat dapat dikatakan bahwa masase bermanfaat
disimpulkan bahwa masase punggung untuk melancarkan sirkulasi darah dalam
berpengaruh signifikan terhadap tubuh kita (Darni dkk, 2012).
penurunan tekanan darah pada pasien Melakukan masase kaki bagian atas,
hipertensi di Ungaran. yang jadi sasarannya adalah otot
Terapi relaksasi diperlukan pada gastrocnemius yaitu otot pada betis,
penderita hipertensi agar membuat dengan posisi responden tidur
pembuluh darah menjadi relaks telungkup.Dilakukan dengan teknik :
sehingga akan terjadi vasodilatasi yang Manipulasi Effleurage (Menggosok),
menyebabkan tekanan darah kembali Manipulasi Friction pada pergelangan
turun dan normal. Untuk membuat kaki, manipulasi petrissage pada betis,
tubuh menjadi relaks dapat dilakukan manipulasi tapoteman pada betis dan
dengan beberapa cara seperti terapi manipulasi vibration pada betis. kemudian
musik klasik, yoga, teknik nafas dalam, melakukan masase kaki bawah bagian
dan terapi masase (Suarni, 2019) depan dengan teknik : manipulasi
Masase pada otot-otot besar pada efflurage pada punggung kaki dan
kaki dapat memperlancar sirkulasi darah. manipulasi friction pada punggung kaki.
Pada saat melakukan masase pada otot- (Ridwan, 2016).
otot kaki maka tingkatan tekanan ke otot Pemberian masase punggung
ini secara bertahap untuk mengendurkan selama 3-5 menit dapat memberikan
ketegangan sehingga membantu efek relaksasi pada tubuh, selain itu
memperlancar aliran darah ke jantung dan masase punggung juga dapat merangsang
tekanan darah menjadi turun (Widowati, pengeluaran hormon endhorpin, hormon
2015). ini dapat memberikan efek tenang pada
Masase dapat menurunkan pasien dan terjadi vasodilatasi pada
hipertensi dengan cara melakukan pembuluh darah sehingga pembuluh
penekanan-penekanan atau masase (pijat) darah pun menjadi rileks dan akan
yang dilakukan pada kaki, akan terjadi penurunan tekanan darah
memberikan efek untuk melancarkan (Labyak &Smeltzer, 1997).

28
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508

T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


H

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
DZA S A I NT I K A
Volume 10 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

Sejumlah studi menunjukkan KESIMPULAN DAN SARAN


bahwa terapi masase/pijat yang A. Kesimpulan
dilakukan secara teratur dapat 1. Rata-rata tekanan darah pada
menurunkan tekanan darah sistolik dan kelompok massase punggung dengan
diastolik, menurunkan kadar hormone sistole sebesae 145,70 dan diastole
stress cortisol, menurunkan kecemasan sebesar 92,00 mmHg.
sehingga tekanan darah akan turun dan 2. Rata-rata tekanan darah penderita
fungsi tubuh semakin membaik (Wahyuni, hipertensi pada kelompok perlakuan
2014). sesudah diberikan masase kaki sistole
Apabila pembuluh darah yang sebesar 127,50 dan diastole sebesar
relaks akan terjadi vasodilatasi pembuluh 76,25 mmHg.
darah sehingga akan menyebabkan 3. Rata-rata tekanan darah penderita
tekanan darah turun dan kembali normal. hipertensi pada kelompok kontrol
Untuk membuat tubuh menjadi relaks dengan sistole sebesar 155,12 dan
dapat di lakukan dengan beberapa cara diastole sebesar 93,88 mmHg.
seperti terapi musik, tarik nafas dalam, 4. Pemberian masase kaki terhadap
dan terapi masase .(Muttaqin, 2009). teknan darah pada penderita hipertensi
Menurut peneliti, ada pengaruh di wilayah kerja puskesmas Andalas
pemberian masase kaki terhadap Padang tahun 2018 lebih efektif
penurunan tekanan darah pada penderita dengan didapatkan nilai p = tekanan
hipertensi Masase dapat menurunkan darah sistolik 0,001 dan tekanan darah
hipertensi dengan cara melakukan diastolik 0,000 ( p < 0,05 )
penekanan-penekanan atau masase (pijat) dibandingkan dengan masase
yang dilakukan pada kaki, akan punggung dengan tekanan darah
memberikan efek untuk melancarkan sistole nilai p = 0,000 berarti p <0,05
peredaran darah dalam pembuluh kapiler. dan tekanan darah diastole yaitu nilai
Peredaran darah yang lancar akan p =0,001 berarti p <0,05. Hal ini
membantu proses penyerapan serta dilihat dari nilai diastoliknya,
pembuangan sisa-sisa pembakaran dalam
jaringan tubuh (Darni dkk, 2012). B.Saran
Gerakan-gerakan ritmis masase Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan
akan memudahkan pengangkutan darah dari hasil penelitian maka peneliti
dalam arteri-arteri dan mempercepat menyarankan :
pengiriman darah dalam pembuluh vena. 1. Bagi Puskesmas Andalas Padang
Arteri-arteri merupakan pembuluh- Melalui pimpinan puskesmas,
pembuluh darah yang mengalirkan darah diharapkan kepada petugas kesehatan
dari jantung keseluruh tubuh. Vena adalah khususnya perawat agar memasukkan
pembuluh darah balik. Dengan demikian terapi non farmakologi khususnya masase
dapat dikatakan bahwa masase bermanfaat punggung dan kaki sebagai tindakan
untuk melancarkan sirkulasi darah dalam mandiri perawat untuk menurunkan
tubuh kita (Darni dkk, 2012). tekanan darah dan mengaplikasikan pada
komunitas untuk mengatasi permasalahan

29
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508

T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


H

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
DZA S A I NT I K A
Volume 10 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

hipertensi melalui pendidikan kesehatan Lingga, Lanny. 2012. Bebas Hipertensi


dengan menggunakan media yang Tanpa Obat. Jakarta: PT
menarik. Agromedia Pustaka.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan kepada peneliti Muttaqin, A, 2009, Asuhan Keperawatan
Klien dengan Gangguan Sistem
selanjutnya agar melakukan penelitian
Kardiovaskular, Salemba
selanjutnya dengan menggunakan Medika, Jakarta, p. 112-119.
terapi non farmakologi lain dalam
menurunkan hipertensi pada pasien Nurrahmani, U. 2015. Stop Hipertensi:
hipertensi seperti pemberian jus Memahami Hipertensi, cara
wortel, daun salam, jus mentimun, mencegah Hipertensi, Memerangi
Hipertensi dengan cara
rebusan daun alpukat dan lain-lain.
Tradisional, Menu diet Hipertensi.
Penerbit Pustaka Keluarga Familia
DAFTAR PUSTAKA
Permadi A. 2006. Tanaman Obat
Pelancar Air Seni. Jakarta: Penebar
Darni, dkk, 2012, Buku Ajar Teori dan
swadaya.
Praktek Massage Olahraga, Fakultas
Ilmu Keolahragaan, Putri. 2009. Efektivitas Masase Kaki
Dengan Minyak Esensial Lavender
Dinas Kesehatan Provinsi Kota padang.
Terhadap Penurunan Tekanan
2016. Data Hipertensi Puskesmas
Darah Pada Penderita Hipertensi
Kota padang : Dinas Kesehatan.
Di Dusun XI Desa Buntu
Churniawati, L., Martini, S., & Wahyuni, Bedimbar Kecamatan Tanjung
C. U. (2016). Prehipertensi pada Morawa Kabupaten Deli Serdang.
Obesitas Abdominal. Kesmas: Skripsi fakultas keperawatan
National Public Health Journal. universitas sumatra utara.
https://doi.org/10.21109/kesmas.v9i4.
RISKESDAS. 2013. Badan Penelitian
732
Dan Pengembngan Kesehatan
Kementrian Kesehatan : RI.
Labyak & Smeltzer, 1997, dalam Ayu
D.A, 2016, Perbedaan Pengaruh Santosa, L. H. K., Chasani, S., &
Masase Punggung dan Slow Pramudo, S. G. (2016). FAKTOR
Stroke Back Massage (SSBM) RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI
Terhadap Tekanan Darah Pada DI PUSKESMAS KENDURUAN,
Lansia dengan Hipertensi, KABUPATEN TUBAN. JURNAL
Skripsi, Universitas Jember. KEDOKTERAN DIPONEGORO.
Diakses pada tanggal 12
November 2017. Saputro, F. D. (2013). Pengaruh
Pemberian Masase Punggung

30
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508

T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


H

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
DZA S A I NT I K A
Volume 10 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

Terhadap Tekanan Darah pada Pasien Terhadap Penurunan Tekanan


Hipertensi. Jurnal Ilmu Keperawatan Darah Hipertensi Lansia Di Kota
Dan Kebidanan. Pekalongan. Jurnal Kesehatan

Setyaningrum, N., Permana, I., &


Yuniarti, F. A. (2018). Progressive
Muscle Relaxation dan Slow Deep
Breathing pada Penderita Hipertensi.
Jurnal Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (JPPNI).
https://doi.org/10.32419/jppni.v2i1.8
1

Suarni, L. (2019). HUBUNGAN POLA


MAKAN DENGAN TERJADINYA
HIPERTENSI PADA PASIEN
HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT
PTPN II BANGKATAN BINJAI
TAHUN 2017. Jurnal Riset Hesti
Medan Akper Kesdam I/BB Medan.
https://doi.org/10.34008/jurhesti.v2i2
.74
Sutanto. (2010). Cekal (Cegah & Tangkal)
Penyakit Modern. Public Health
Perspective Journal.
Triyanto, E. (2014). Pelayanan
Keperawatan Bagi Penderita
Hipertensi secara Terpadu. In Graha
Ilmu.

Wijayanto, dkk, 2015, Perbedaan


Pengaruh Terapi Terapi Masase
dengan Minyak Aromaterapi dan
Minyak VCO Terhadap
Penurunan Tekanan Darah
Pasien Hipertensi Primer. Jurnal
Kesehatan Metro Sai Wawai
Volume VIII No. 2. Diakses pada
tanggal 26 April 2018.

Widowati, dkk. 2015. Pengaruh Masase


Kaki Dengan Minyak Sereh Wangi

31

Anda mungkin juga menyukai