Kondisi Pasien : Anak hiperktif dan berbicara sendiri selama 1,5 tahun dan kurang
konsentrasi dalam belajar, menangis di sekolah dan rasa malu
ketika didekati orang lain selama 6 bulan.
Diagnosis Keperawatan : Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
Rencana Keperawatan : Terapi Bermain
Tujuan : Mengendalikan hiperaktifnya
SP Komunikasi
Fase Orientasi
Perawat : " Halo adik, selamat pagi. Nama kakak A, nama adik siapa?"
Perawat : "Wah Alhamdulillah adik baik, adik diajak ibu jalan-jalan kesini ya. Adik suka bermain apa nih?"
Perawat : "Kebetulan sekali kakak juga suka bermain mobil-mobilan, kakak punya banyak mobil-mobilan
Lo.. mau gak bermain sama kakak? 30 menit aja deh dek"
Perawat : "Iya ajak ibu juga boleh, kakak siapkan dulu ya dek"
Perawat : "Ibu B, berhubung anak ibu menyukai permainan mobil-mobilan, kita mengambil langkah
untuk menggunakan terapi bermain mobil-mobilan dan akan menggunakan variasi permainan lainnya
Bu untuk mengendalikan hiperaktif anak ibu serta melatih konsentrasinya, direncanakan 2x pertemuan
setiap minggunya apa ibu setuju?
Ibu : "Baik sus, saya setuju. lakukan yang terbaik untuk anak saya ya sus."
Perawat : "Iya Bu kami akan melakukan yang terbaik untuk anak ibu, ibu harus sabar menunggu ya bu
karenan proses terapi tidak bisa berjalan dengan cepat."
Permainanpun berlangsung, Adik B berimajinasi balapan mobil dan kereta selalu menang.
Fase Terminasi
Perawat : "Bagaimana rasanya setelah bermain mobil-mobilan sama kakak?"
Pasien : "Suka kak, main lagi ya kak besok?"
Perawat : "Iya besok lusa kita main lagi ya, adik yang nurut ya?
Pasien : "Siap kak"
Perawat : "Ibu untuk jadwal bermain kembali 2 hari lagi ya Bu, saya akan melakukan evaluasi
kemampuan konsentrasi anak ibu setelah dilakukan 3x pertemuan terapi bermain ya bu"
Ibu : "Baik sus"