Anda di halaman 1dari 6

KEPEMIMPINAN GLOBAL

1. KEPEMIMPINAN GLOBAL

Kepemimpinan selalu diidentikan dengan manajemen, padahal dari segi praktik itu
berbeda. Manajemen menyangkut hal mengenai Planing Organizing Actuating dan
Controling sedangkan kepemimpinan lebih kepada hal mengatasi perubahan. Kepemimpinan
didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok kearah tercapainya
tujuan. Dalam praktiknya kepemimpinan menetapkan visi yang akan dicapai dan
mengkomunikasikanya kepada kelompok agar dapat dilaksanakan.Manajemen sangat
berperan dalam hal mewujudkan visi yang dibuat oleh pemimpin, oleh karena itu manajemen
terbentuk untuk mengimplementasikan visi dan strategi yang telah dibuat serta mengawasi
mengevaluasi pelaksanaan visi tersebut.

kepemimpinan global adalah kemampuan untuk mengambil pandangan global dan


mampu menerapkan perspektif tersebut ke negara lain, dengan mempertimbangkan aspek
sosial-budaya. Menurut Alder.N and Bartholomew.S. (1992) terdapat beberapa alasan
mengapa perusahaan memerlukan pemimpin atau manajer berskala global, yakni :

Untuk memahami lingkungan bisnis dari sudut pandang global

a) Untuk mengintegrasikan asset, sumber daya dan keragaman SDM di seluruh dunia
b) Mempelajari banyaknya perspektif, cita rasa, trend, teknologi dan pedekatan budaya
asing untuk mengarahkan bisnis
c) Bekerja dan belajar dengan orang-orang dari banyak budaya secara simultan
d) Menciptakan lingkungan organisasional yang sinergis secara cultural
e) Beradaptasi untuk hidup pada banyak budaya asing
f) Berinteraksi dengan kolega-kolega asing secara sama
Manajer global juga harus belajar untuk menyesuaikan berbagai macam kemampuan
teknikal, kebiasaan dan sikap berkaitan dengan pelanggan, pemasok maupun karyawan
(Chase, 1998). Pada perusahaan Internasional diperlukan manajer expatriat yang memiliki
kemampuan dalam mentransfer teknologi ke budaya lokal, mengelola staf lokal dan
mengadaptasi praktek bisnis sesuai dengan kondisi lokal. Perusahaan transnasional
mensyarakatkan manajer yang memiliki kemampuan mengelola pekerjaan agar dapat
mempertinggi kapabilitas organisasional melakukan kerjasama dengan mitra dari seluruh
dunia dan mentransmisikan pengetahuan secara cepat dan efektif ke seluruh jaringan operasi
di seluruh dunia (Alder.N dan Bartholomew.S.,1992).

Menurut Barlett dan Ghoshal (1992) terdapat empat tipe manajer global yakni:
Business Manager, Country Manager, Functional Manager dan Corporate Manager. Tiga
yang pertama merupakan spesialis sedangkan yang terakhir adalah pemimpin dari ketiga
manajer tersebut.
1.1 BUSINESS MANAGER
Business Manager harus memiliki tiga kombinasi kemampuan yaitu sebagai penyusun
strategi (strategist) perusahaan, perancang (architect) bagi konfigurasi asset pada setiap
aktivitas perusahaan yang dibentuk maupun jumlah tempatnya, serta coordinator yang
bertujuan mengkoordinasi transaksi lintas Negara berkaitan dengan bagaimana aktivitas yang
dibentuk di negara-negara yang berbeda, serta mengkoordinasikannya satu dengan
lainnya. Ketiga kombinasi kemampuan yang dimiliki Business Manager tersebut bertujuan
mengambil semua manfaat operasi global yang terintegrasi untuk efisiensi dan keunggulan
bersaing global.

1.2 COUNTRY MANAGER

Country Manager harus memiliki kombinasi kemampuan sensor yakni dapat melihat
secara cepat dan menginterpretasikan ancaman dan peluang lokal. Selain itu juga harus
mampu menjadi builder yakni membangun sumber daya dan kecakapan lokal serta menjadi
Contributor yakni sebagai penyumbang strategi lokal.

1.3 Functional Manager

Memiliki kombinasi kemampuan scanner yang dengan cepat mampu mendeteksi


trend dan menyebar informasi kedalam strategic intelligence. Functional Manager juga
menjadi cross polinor yakni sebagai penyerbuk yang dapat dengan mudah membagi keahlian
di semua cabang bisnis di dunia, dan champion yang dapat menunjukkan manfaat koordinasi
untuk menjawab kebutuhan yang beragam di banyak tempat secara sensitive dan responsif.

1.4 Corporate Manager

Harus memiliki kombinasi kemampuan sebagai leader, talent scout dan


developer. Artinya selain memimpin, corporate manager juga mampu mengidentifikasikan
dan mengembangkan ketiga tipe manajer diatas yang berbakat, serta menyeimbangkan
negosiasi diantara mereka melalui pelatihan dan pengembangan sebagai prioritas
utama. Corporate manager harus memiliki pandangan yang luas terhadap organisasi dan
operasinya serta memahami tugas ketiga manajer tersebut
2. Karakteristik Kepemimpinan Global
Saat ini banyak perusahaan atau organisasi yang memerlukan pemimpin yang
mengerti tentang ekonomi, budaya, hukum, dan dampak politik dengan harapan pemimpin
dapat melihat dirinya sebagai bagian dari penduduk dunia dengan visi dan nilai-nilai yang
luas. Kepemimpinan global sangat dibutuhkan agar dapat seiring dengan adanya perdagangan
global dan integrasi teknologi secara global, seperti e-commerce. Pemimpin masa depan
harus dapat mempelajari bagaimana menangani produksi global, pemasaran, dan tim sales
untuk meraih keuntungan yang kompetitif.

Perkembangan teknologi yang sangat pesat sehingga mewajibkan pemimpin masa


depan untuk berpikir global untuk dapat bersaing. Dengan memanfaatkan teknologi dan
informasi yang ada saat ini, diharapkan pemimpin dapat meningkatkan komunikasi dan
kerjasama antar negara di seluruh dunia. Teknologi dan sistem informasi online dapat
mengurangi hambatan dalam bisnis global. Pemimpin yang dapat bekerja secara global, maka
akan memperoleh keuntungan yang lebih besar dari pada pemimpin yang tidak bekerja secara
global.

2.1 Lima karakteristik kepemimpinan global

a) Berpikir global
a) Menghargai perbedaan budaya
b) Membangun teknologi
c) Membangun kemitraan dan aliansi
d) Membagi kepemimpinan

e) 2.2 Dampak Globalisasi


Pemimpin sukses harus memahami bisnis global, termasuk :

 Mengerti keuangan ekonomi dunia.


 Memahami perbedaan budaya – contohnya , perbedaan budaya kerja Amerika dan
Jepang yang tidak akan dapat disatukan.
 Memahami pasar global dan regional.

Globalisasi berdampak pada setiap area dalam perusahaan mulai dari customer, produsen
dan distributor, dan strategi pemasaran, mitra kerja dan pesaing. Pemimpin global harus
peduli pada regulasi pada suatu negara , bangsa , hukum, dan regulasi bisnis, kejadian sosial
dan politik, dan keterlibatan pemerintah dalam bisnis.

2.2 2.3 Pendekatan Pemikiran Global

Setiap negara memiliki berbagai cara yang berbeda dalam menjalankan bisnis, kunci
dari keahlian seorang pemimpin global di masa depan adalah fleksibilitas dan kemampuan
dalam menggunakan berbagai perspektif daripada menyatakan perspektif orang lain “benar “
atau “salah “.
Seiring dengan perkembangan bisnis, banyak solusi dan pendekatan yang diterapkan
dalam dunis bisnis. Setiap budaya, perusahaan, dan individu akan membawa cara komunikasi
dan etika kerja tersendiri. Pengambilan keputusan dan gaya kepemimpinan akan berbeda bagi
setiap orang, organisasi, dan budaya. Penting untuk menerapkan cara yang objektif,
kemudian membiarkan organisasi untuk melakukan pekerjaannya sesuai dengan peraturan
yang berguna bagi lingkungan dan budaya organisasi. Dengan menerapkan satu cara tertentu
dalam menjalankan bisnis dalam organisasi di berbagai negara tidak akan memberikan
lingkungan kerja yang nyaman.

Setiap pelaku bisnis melihat interaksi diantara berbagai macam orang , unit bisnis, dan
lain-lain di dunia global, dan melihat bagaimana input dari setiap keputusan berdampak
terhadap perusahaan. Mereka harus keluar dari negara (regional) dan melihat ke dunia untuk
mendapatkan cara dan perspektif global. Mereka sebaiknya tidak memaksa untuk melihat
hanya sesuai dengan budaya dan nilai-nilai dari negara mereka.

2.4 Penerapan Pengalaman

Pemimpin global di masa depan perlu memiliki perspektif global dan pengalaman.
Dia harus tinggal di negara dan budaya berbeda dengan kemampuan berbahasa yang baik.
Pemimpin global dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam perjalanan bisnis di
luar negeri, kerjasama di berbagai lokasi, kunjungan, partisipasi dalam proyek multikultural,
dan penjelajahan umum terhadap masyarakat dan pemikiran dari berbagai latar belakang
budaya melalui pembacaan, pelatihan akademis, kerjasama personal dan pribadi, film, dan
sebagainya.

2.5 Berfikir Global dan Bertindak Global

Melalui pasar global, setiap negara terhubung saat ini. Oleh karena itu, pemimpin
global perlu memiliki pandangan global dan mengerti benefit pada level global. Pemimpin
global di masa depan harus memiliki perspektif yang mendunia saat membuat keputusan, dan
mereka harus memiliki strategi pemikiran yang dalam sebagai pengamat tren global.

Pemimpin masa depan harus memiliki kemampuan untuk memisahkan , untuk


sementara waktu, latar belakang budaya mereka dan melihat dari budaya masyarakat dimana
mereka berurusan dalam rangka mendapatkan pengertian dan kesempatan baru. Kemudian
pemimpin harus dapat mengambil informasi dari investigasi mikro kepada perspektif global
yang lebih makro dalam rangka memperoleh keputusan yang konsisten dengan pandangan
global.

Kesuksesan dari organisasi internasional tergantung dari kerjasama tim. Pemimpin


global harus dapat membantu untuk mendidik masyarakat dan menyiapkan mereka untuk
melakukan bisnis dengan berbagai latar belakang budaya yang berbeda. Setiap anggota dalam
tim akan dipersiapkan untuk melakukan bisnis dengan masyarakat di seluruh dunia. Seorang
pemimpin global tidak dapat berdiri sendiri tanpa organisasi di belakangnya.

Terdapat beberapa acuan dalam bisnis global, berhadapan dengan perubahan pasar,
dan pemimpin perlu untuk beradaptasi dan fleksibel untuk mengambil keuntungan dari
kesempatan yang diciptakan. Pendidikan dibutuhkan dari berbagai sumber daya, mereka
membutukan jaringan kerjasama dan dapat bekerja di region yang berbeda dimana mereka
menjalankan bisnis. Mereka akan lebih membutuhkan perbedaan dalam tim manajemennya,
perbedaan pandangan, dan mereka harus melihat pandangan dari dalam diri mereka untuk
mengambil strategi global dan menglokalisasi ide-ide tersebut. Belajar dari dari orang lain
adalah bagian dari proses pendidikan.

Karakteristik umum yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan


organisasi, yakni:

a) Kecerdasan, artinya pemimpin harus memiliki kecerdasan lebih dari pengikutnya,


tetapi tidak terlalu banyak melebihi kecerdasan pengikutnya.
b) Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial, artinya seorang pemimpin harus memiliki
emosi yang stabil dan mempunyai keinginan untuk menghargai dan dihargai orang
lain.
c) Motivasi diri dan dorongan berprestasi, sehingga pemimpin akan selalu energik dan
menjadi teladan dalam memimpin pengikutnya.
d) Sikap-sikap hubungan kemanusiaan, dalam arti bahwa pemimpin harus menghargai
dan memperhatikan keadaan pengikutnya, sehingga dapat menjaga kesatuan dan
keutuhan pengikutnya. Selain itu seorang manajer harus mampu mengelola konflik
yang terjadi dalam suatu organisasi dan dapat mencari win-win solution sehingga
kerjasama tim bisa berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Burt Nanus (2001). Kepemimpinan Visioner, Jakarta: Prenhalindo.


M Teguh, dkk. (2001). Latihan Kepemimpinan Islam Tingkat dasar,
Yogyakarta: UII Press.
Triantoro Safaria (2004). Kepemimpinan, Yogyakarta: Graha Ilmu. Warren B
dan Burt Nanus (1989). The Leader’s Edge: Ther seven Keys to Leadership in
Turbulent World, Chicago: Contemporary Books.

Anda mungkin juga menyukai