Anda di halaman 1dari 11

Makalah Disiplin Kelas dan

Pengelolaan Kelas
22 Maret 2017 gurumuda21Meninggalkan komentar

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Disiplin adalah kesadaran untuk melakukan sesuatu pekerjaan dengan tertib dan teratur sesuai
dengan peraturan-peraturan yang berlaku dengan penuh tanggung jawab tanpa paksaan dari
siapapun (AsyMas’udi, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Yogyakarta: PT
TigaSerangkai, 2000).

Disiplin bukanlah kepatuhan lahiriah, bukanlah paksaan, bukanlah ketaatan pada otoritas
gurunya untuk menuruti aturan. Disiplin adalah suatu sikap batin, bukan kepatuhan otomatis.
Siswapun bertanggung jawab untuk menciptakan suasana kelas yang baik. Suasana kelas yang
tidak tegang, ada kebebasan tapi ada pula kerelaan mematuhi peraturan dan tata tertib sekolah.

1. Rumusan Masalah
2. Apa pengertian disiplin kelas?
3. Bagaimana bentuk-bentuk disiplin kelas?
4. Bagaimana Teknik-Teknik Membina Disiplin Kelas?
5. Apa saja aspek pengolahan kelas?

BAB II

PEMBAHASAN

1. Disiplin Kelas
2. Pengertian Disiplin Kelas
Disiplin adalah kesadaran untuk melakukan sesuatu pekerjaan dengan tertib dan teratur sesuai
dengan peraturan-peraturan yang berlaku dengan penuh tanggung jawab tanpa paksaan dari
siapapun (AsyMas’udi, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Yogyakarta: PT
TigaSerangkai, 2000). Sedangkan The Liang Gie (1972) memberikan pengertian disiplin sebagai
berikut Disiplin adalah suatu keadaan tertib di mana orang-orang yang tergabung dalam suatu
organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan rasa senang.

Dengan disiplin dimaksudkan sebagai upaya untuk mengatur perilaku anak dalam mencapai
tujuan pendidikan, karena ada perilaku yang harus dicegah atau dilarang, dan sebaliknya, harus
dilakukan. Pembentukan disiplin pada saat sekarang buakn sekedar menjadikan anak agar patuh
dan taat pada atyran dan tata tertib tanpa alas an sehingga mau menerima begitu saja, melainkan
sebagai usaha mendisiplinkan diri sendiri (self discipline). Artinya ia berperilaku baik, patuh dan
taat pada aturan bukan karena paksaan dari orang lain atau guru melainkan karena kesadaran dari
dirinya.

Disiplin bukanlah kepatuhan lahiriah, bukanlah paksaan, bukanlah ketaatan pada otoritas
gurunya untuk menuruti aturan. Disiplin adalah suatu sikap batin, bukan kepatuhan otomatis.
Siswapun bertanggung jawab untuk menciptakan suasana kelas yang baik. Suasana kelas yang
tidak tegang, ada kebebasan tapi ada pula kerelaan mematuhi peraturan dan tata tertib sekolah.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah ketaatan dan ketepatan
pada suatu aturan yang dilakukan secara sadar tanpa adanya dorongan atau paksaan pihak lain
atau suatu keadaan di mana sesuatu itu berada dalam tertib, teratur dan semestinya serta tiada
suatu pelanggaran-pelanggaran baik secara langsung maupun tidak langsung.

2. Bentuk- Bentuk Disiplin Belajar Siswa

 Disiplin siswa dalam menentukan dan menggunakan cara atau strategi belajar

Keberhasilan siswa dalam studinya dipengaruhi oleh cara belajarnya. Siswa yang memiliki cara
belajar yang efektif memungkinkan untuk mencapai hasil atau prestasi yang lebih tinggi dari
pada siswa yang tidak mempunyai cara belajar yang efektif.

Untuk belajar secara efektip dan efisien diperlukan kesadaran dan disiplin tinggi setiap siswa.
Belajar secara efektip dan efisien dapat dilakukan oleh siswa yang berdisiplin. Siswa yang
memiliki disiplin dalam belajarnya akan berusaha mengatur dan menggunakan strategi dan cara
belajar yang tepat baginya. Jadi langkah pertama yang perlu dimiliki agar dapat belajar secara
efektip dan efisien adalah kesadaran atas tanggung jawab pribadi dan keyakinan bahwa belajar
adalah untuk kepentingan diri sendiri, dilakukan sendiri dan tidak menggantungkan nasib pada
orang lain.

Hal ini sejalan dengan pendapat yang menyatakan belajar akan lebih berhasil apabila kita
memiliki :
1. Kesadaran atas tanggung jawab belajar,
2. Cara belajar yang efisien,
3. Syarat-syarat yang diperlukan ( Oemar Hamalik,Metoda Belajar Dan Kesulitan-
Kesulitan Belajar(Bandung: Tarsito,2005)

Selain memiliki strategi belajar siswa yang tepat, siswa juga perlu memperhatikan metode atau
cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dalam belajarnya. Seperti yang kita ketahui
belajar bertujuan untuk mendapat pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan. Cara yang
demikian itu jika dilakukan dengan penuh kesadaran dan disiplin tinggi maka akan menjadi suatu
kebiasaan, dan kebiasaan dalam belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar.

Demikianlah cara-cara belajar yang perlu diperhatikan oleh setiap siswa, karena dengan memiliki
cara belajar yang baik akan membantu siswa dalam mencapai prestasi yang tinggi, dan cara
tersebut dapat dilaksanakan dengan baik secara teratur setiap hari, apabila siswa memiliki sikap
disiplin. Jadi siswa yang pada dirinya tertanam sikap disiplin akan selalu mencari dan
menentukan cara belajar yang tepat baginya.

 Disiplin terhadap pemanfaatan waktu

1. Cara mengatur waktu belajar.

Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh pelajar atau siswa adalah banyak pelajar atau siswa
yang mengeluh kekuragan waktu untuk belajarnya, tetapi mereka sebenarnya kurang memiliki
keteraturan dan disiplin untuk mempergunakan waktu secara efisien. Banyak waktu yang
terbuang-buang disebabkan karna mengobrol omongan-omongan yang tidak habis-habisnnya.
Sikap yang demikian itu harus ditinggalkan oleh siswa karena yang demikian itu tidak
bermanfaat baginya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa orang-orang yang berhasil mencapai kesuksesan dalam hidupnya
adalah orang-orang yang hidup teratur dan berdisiplin memanfaatkan waktunya. Dalam ajaran
islam disiplin dalam pemanfaatan waktu sangat dianjurkan, disiplin bukan hanya dalam
pemanfaatan waktu belajar saja, tetapi disiplin perlu juga dilakukan oleh setiap orang dalam
setiap waktu dan kesempatan.

Dalam belajar pemanfaatan waktu secara baik dan dikerjakan dengan baik dan tepat waktu
adalah merupakan hal yang terpuji. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa penggunaan atau
pamanfaatan waktu dangan baik menumbuhkan disiplin dalam mempergunakan waktu secara
efisien.

2. Pengelompokan waktu.

Banyak siswa yang belajarnya kurang dapat memanfaatkan waktunya dengan sebaik-baiknya
karena tidak membagi-bagi waktunya untuk macam-macam keperluan, oleh karna itu, berbagai
segi dan teknik untuk mengatur pemakaian waktu perlu dipahami sebagai langkah untuk
mengembangkan keterampilan mengelola waktu studi.
3. Penjatahan waktu belajar.

Setiap siswa perlu mengadakan prinsip belajar secara taratur.dan untuk belajar secara teratur
setiap hari harus mempunyai rencana kerja. Agar siswa tidak bayak membuang waktu untuk
memikirkan mata pelajaran yang akan dipekajari suatu saat dan apa yang harus dikerjakannya.
Oleh karna itu agar siswa tidak dihinggapi keraguan-keraguan terhadap apa yang hendak
dipelajarinya maka ia harus punya rencana kerja atau daftar waktu dalam belajar.

Adapun cara untuk membuat jadwal yang baik adalah sebagai berikut

 Memperhitungkan waktu setiap hari untuk keperlua-keperluan tidur, belajar, makan,


mandi, olah raga dan lain-lain.
 Menyelidiki dan menentukan waktu-waktu yang tersedia setiap hari.
 Merencanakan peggunaan belajar itu dengan cara menetapkan jenis-jenis mata pelajaran
dan urutan-urutan yang harus dipelajari.
 Menyelidiki waktu-waktu mana yang dapat dipergunakan untuk belajar dengan hasil
terbaik.
 Berhematlah dengan waktu, setiap siwa janganlah ragu untuk memulai pekerjaan,
termasuk juga belajar.

4. Disiplin terhadap tugas.

 Mengerjakan tugas rumah

Salah satu prinsip belajar adalah ulangan dan latihan. Sejalan dengan pendapat yang mengatakan
bahwa : ”Mengerjakan tugas dapat berupa pengerjaan tes atau ulangan atau ujian yang diberikan
guru, tetapi juga termasuk membuat atau mengerjakan latihan-latihan yang ada dalam buku
ataupun soal-soal buatan sendiri”(Slameto, Belajar Dan Faktor-Fakto yang
Mempengaruhinya(Jakarta: Rineka Cipta,2003)

Berdasarkan pendapat tersebut di atas maka, tugas itu dapat berupa tes atau ulangan dan juga
dapat berupa latihan-latihan soal atau pekerjaan rumah.jika siswa mempunyai kebiasaan untuk
melatih diri mengerjakan soal-soal latihan serta mengerjakan pekerjaan rumah dengan disiplin,
maka siswa tersebut tidak akan terlalu kesulitan dalam belajarnya, serta dapat dengan mudah
mengerjakan setiap pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru.

 Mengerjakan tugas di sekolah

Adapun tugas di sekolah mencakup mengerjakan latihan-latihan tes atau ulangan harian, ulangan
umum ataupun ujian, baik yang tertulis maupun lisan. Dalam menghadapi tugas-tugas di atas
perlu dilaksanakan langkah-langkah persiapan sebagai berikut :
1. Hindarilah belajar terlalu banyak pada saat-saat terahir mengerjakan tes (semua bahan
hendaknya sudah siap jauh-jauh sebelumnya).
2. Pelajarilah kembali bahan yang sudah pernah didapat secara teratur sehari atau dua hari
sebelumnya.
3. Buatlah suatu ringkasan atau garis besar tentang bahan yang sedang dipelajari kembali
itu.
4. Pelajarilah juga latihan soal dan hasil tugas yang sudah pernah dikerjakan.
5. Peliharalah kondisi kesehatan.
6. Konsentrasikan seluruh perhatian terhadap tugas yang akan ditempuh.
7. Siapkanlah segala alat atau perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan dan jika
diperlukan syarat-syarat tertentu, bereskanlah seawal mungkin.

 Disiplin terhadap tata tertib.

Didalam proses balajar mengajar, disiplin terhadap tata tertib sangat penting untuk diterapkan,
karna dalam suatu sekolah tidak memiliki tata tertib maka proses belajar mengajar tidak akan
berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana,

Antara peraturan dan tata tertib merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan sebagai
pembentukan disiplin siswa dalam mentaati peraturan di dalam kelas maupun diluar kelas.

Untuk melakukan disiplin terhadap tata tertib dengan baik, maka guru bertanggung jawab
menyampaikan dan mengontrol berlakunya peraturan dan tata tertib tersebut. Dalam hal ini staf
sekolah atau guru perlu terjalinnya kerja sama sehingga tercipta disiplin kelas dan tata tertip
kelas yang baik tampa adanya kerja sama tersebut dalam pembinaan disiplin sekolah maka akan
terjadi pelanggaran terhadap peraturan dan tata tertip sekolah serta terciptanya suasana balajar
yang tidak diinginkan.

Dengan demikian untuk terciptanya disiplin yang harmonis dan terciptanya disiplin dari siswa
dalam rangka pelaksanaan peraturan dan tata tertib dengan baik, maka di dalam suatu lambaga
atau lingkungan sekolah perlu menetapkan sikap disiplin terhadap siswa, agar tercipta proses
belajar mengajar yang baik.

3. Teknik-Teknik Membina Disiplin Kelas

Terdapat beberapa teknik membina disiplin kelas, antara lain:

1. Teknik keteladanan guru, yaitu guru hendaknya memberi contoh teladan sikap dan
perilaku yang baik kepada siswanya.
2. Teknik bimbingan guru, yaitu diharapkan guru senantiasa memberikan bimbingan dan
penyuluhan untuk meningkatkan kedisiplinan para siswanya.
3. Teknik pengawasan bersama, yaitu dalam disiplin kelas yang baik mengandung pula
kesadaran akan tujuan bersama, guru dan siswa menerimanya sebagai pengendali,
sehingga situasi kelas menjadi tertib.
Dalam mewujudkan tujuan bersama tersebut, beberapa usaha yang dapat dilakukan dalam
pembinaan disiplin kelas adalah:

 Mengadakan perencanaan bersama antara guru dengan siswa.


 Mengembangkan kepemimpinan dan tanggung jawab pada siswa.
 Membina organisasi kelas secara demokratis.
 Membiasakan agar siswa dapat berdiri sendiri atau mandiri dalam melaksanakan tugas
dan kewajibannya.
 Membiasakan siswa untuk berpartisipasi sesuai dengan kemampuannya.
 Memberikan dorongan kepada siswa untuk mengembangkan pengettahuan dan
keterampilan.

4. Upaya Menegakan Disiplin

Upaya menegakan disiplin didalam kelas dapat dilakukan dengan meminta dukungan berbagai
pihak terkait, misalnya dari pihak guru, siswa dan orang tua. Pihak-pihak tersebut selayaknya
diajak bekerja sama dengan baik dan harmonis serta ikut bertanggung jawab untuk menciptakan
disiplin siswa. Upaya yang dapat dilakukan oleh masing-masing pihak adalah sebagai berikut:

1. Pihak guru

Disiplin banyak bergantung pada pribadi guru. Ada guru yang mempunyai kewibawaan sehingga
disegani oleh siswanya. Ia tidak akan mengalami kesulitan dalam menciptakan suasana disiplin
dalam kelasnya walaupun tanpa menggunakan tindakan atau hukuman yang ketat. Adapula guru
yang tampaknya tidak mempunyai kepribadian, ia tidak berwibawa sehingga tidak disegani
siswanya sekalipun ia menggunakan hukuman dan tindakan yang keras. Akhirnya hukuman dan
tindakan tidak efektif.
Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:

 Guru hendaknya jangan ingin berkuasa dan otoriter, memaksa siswa untuk patuh terhadap
segala sesuatu yang diperintahkan, karena sikap guru yang otoroter membuat suasan
kelas menjadi tegang dan sering diliputi rasa takut.
 Guru harus percaya diri bahwa ia mampu menegakan disiplin bagi dirinya dan siswanya.
Jangan tunjukan kelemahan dan kekurangannya pada siswa sebab pada dasarnya siswa
perlu perlindungan dan rasa aman dari gurunya.
 Guru jangan memberikan janji-janji yang tidak mungkin dapat ditepati. Juga tidak
memaksa siswa bebrjanji untuk memperbaiki perilakunya seketika sebab mengubah
perilaku tidak mudah, memerlukan waktu dan bimbingan.
 Guru hendaknya pandai bergaul dengan siswanya, akan tetapi jangan terlampau
bersahabat erat sehingga hilang rasa hormat siswa terhadapnya. Akibatnya siswa
menanggap guru sebagai teman dekat, sehingga cenderung akan hilang kewibawaanya.
2. Pihak siswa

Peranan siswa dalam menciptakan suasana disiplin dalam kelas tak kalah pentingnya, karena
factor utama adalah siswa sendiri dan siswa merupakan subyek dalam pembelajaran. Oleh karena
itu siswa harus mempunyai rasa tanggung jawab untuk turut serta mewujudkan disiplin di
kelasnya.
Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh siswa dalam mewujudkan disipilin
dalam kealas, anatara lain:

 Siswa hendaknya memiliki rasa tanggung jawab sosial untuk turut serta menciptakan
suasana disiplin didalam kelas.
 Siswa hendaknya memiliki keasadaran untuk mentaati aturan dan tata tertib sekolah
bukan karena rasa takut atau karena merasa terpaksa.
 Siswa hendaknya bertindak sebagai pengontrol atau pengawas dirinya sendiri tanpa harus
diawasi oleh orang lain.
 Apabila suatu saat melakukan pelanggaran, maka siswa harus berjanji pada dirinya sndiri
untuk tidak mengulanginya.
 Pihak siswa

Peranan orang tua dalam mewujudkan disiplin putra-putrinya dirumah, akan sangat membantu
penegakan disiplin kelas. Karena itu ada bbebrapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua
dalam rangka turut menegakan disiplin, antara lain:

 Orang tua hendaknya mengetahui tentang tata tertib sekolah yang harus dilaksanakan
putra putrinya ketika disekolah.
 Orang tua hendaknya ikut bertanggung jawab terhadap putra putrinya dengan cara turut
serta mengawasinya.
 Orang tua hendaknya turut berbicara dan turut membina putra putrinya apabila ia
melanggar tata tertib atau aturan sekolah.

1. Pengelolan Kelas
1. Pengelolaan Kelas Yang Efektif

Pengelolaan kelas yang efektif adalah salah satu keterampilan guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan ketrampilan untuk

mengembalikan kondisi belajar yang optimal dengan cara yang efektif. Berikut akan

disampaikan beberapa aspek yang perlu dicermati dalam pengelolaan kelas yang

efektif.

2. Tujuan Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas mempunyai dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

1. Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas belajar
untuk bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik.
2. Tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan
peserta didik bekerja dan belajar, serta membantu peserta didik untuk memperoleh hasil
yang diharapkan.

Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung pada tujuan pendidikan dan secara
umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam – macam kegiatan
belajar peserta didik sehingga subjek didik terhindar dari permasalahan mengganggu seperti
peserta didik mengantuk, enggan mengerjakan tugas, terlambat masuk kelas, mengajukan
pertanyaan aneh dan lain sebagainya.

Tujuan pengelolaan kelas lainnya yakni menciptakan dan menjaga kondisi kelas agar PBM dapat
berlangsung dengan baik sesuai dengan sasarannya. Artinya upaya yang dilakukan oleh guru,
agar peserta didik-peserta didik yang kemampuannya tidak semua sama, dapat mengikuti dan
menguasai materi pelajaran yang diajarkan guru. Kepemimpinan situasional dengan gaya
kepemimpinan situasionalnya yang dimiliki guru merupakan solusi untuk keberhasilan
pengelolaan kelas yang efektif. Guru akan selalu mempelajari kondisi peserta didik di kelas
tempat guru tersebut mengajar, dan menentukan apa yang harus dilakukan oleh guru, sehingga
kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan tujuan pengajaran tercapai.

3. ASPEK-ASPEK PENGELOLAAN KELAS

1. Menata Ruang Kelas dan Perlengkapan

Kelas merupakan salah satu rumah kedua bagi guru yang mengajar di lembaga pendidikan
formal baik SD, SMP, ataupun SMA. Sayangnya banyak guru yang tidak betah berlama lama di
kelas karena mereka beranggapan suasananya tidak kondusif, dan sebagainya.Sebenarnya ini
dapat diatasi dengan berbagai solusi salah satunya adalah dengan menata kembali ruang kelas.
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menata ruang kelas umum Sekolah
Menengah Atas (SMA), dengan peralatan seperti meja guru, bangku siswa, mungkin beberapa
SMA memiliki rak buku ataupun alat elektronik (proyektor yang belum dipasang, Laptop, dll).
Ketika Anda mengatur semua itu, Anda harus mempunyai keputusan.Bagaimana meja murid
diatur, atau dimana sebaiknya meletakan proyektor yang belum dipasang dan sebagainya.Untuk
mengatasi hal ini saya mengajak Anda untuk menyelesaikan masalah tersebut dalam tulisan ini.

1. Empat Kunci Bagi Pengaturan Ruang yang Baik

Ruang kelas bukan lah sebuah wilayah yang amat luas yang berinteraksi dalam waktu lama lebih
lanjut Anda dan siswa akan berpartisipasi dalam dalam berbagai kegiatan. Apabila Anda dapat
mengatur ruang Anda akan mendapati kemungkinan lancarnya pergerakan, dan penggunaan
kelas menjadi efisien. Oleh sebab itu, empat kunci berikut ini sebagai panduan untuk mengatur
ruang kelas:

1. Jadikan Wilayah Lalu Lalang Bebas Hambatan

Wilayah dimana banyak para siswa lalu lalang biasanya dapat menjadikan waktu pengajaran
menjadi berubah karena banyak siswa yang harus menghindari beberapa hambatan-
hambatan.Untuk mengatasi kasus tersebut sebaiknya guru mengatur jarak bangku setiap siswa
satu dengan yang lain sama lebar, kemudian melarang tas/ ransel siswa terletak di sisi luar meja
karena itu dapat menganggu siswa yang ingin maju untuk presentasi atau menjawab soal

2. Pastikan semua murid terpantau dengan mudah oleh guru

Masing-masing kelas memiliki siswa yang beraneka macam entah dari postur tubuh.perilaku
siswa dan sebagainya.Dalam keadaan normal guru banyak yang acuh terhadap point ini mungkin
karena guru telah banyak pikiran jadi malas untuk memikirkan hal-hal kecil.Sayangnya justru hal
yang kecil itulah dapat menyebabkan kondisi pengajaran makin tidak kondusif. Contoh konkret
hal kecil yang dapat berdampak besar adalah siswa senang duduk berkelompok di pojok
belakang kelas biasanya akan bercakap sendiri tanpa memperhatikan guru karena banyak alasan
misalnya pelajaran tidak menarik, cara pengajaran membosankan atau bahkan mereka tidak
paham akan mata pelajaran tersebut, kondisi ini diperparah dengan adanya siswa tinggi duduk
didepan sendiri sehingga menutupi teman yang membuat gaduh.

Masalah ini dapat kita pecahkan dengan cara menata kembali posisi duduk siswa dengan cara (1)
Siswa pintar yang tinggi normal/ kurang tinggi duduk didepan dengan duduk siswa yang kurang
pintar/ nakal yang berpostur sama tapi usahakan untuk dipencar jangan berdekatan dengan anak
nakal lain. (2) Apabila terdapat murid dengan postur tinggi taruh lah dibagian belakang sendiri
dan tetap untuk tidak di kelompokan dengan anak nakal lain. (3) Apabila ada siswa yang
memiliki kebutuhan khusus ( Rabun dekat/ Jauh/ Silinder) letakan mereka diposisi yang mereka
dapat membaca dengan jelas.

3. Jaga Material/ Perlengkapan Yang Sering Digunakan


Menjaga material yang mudah diakses tidak hanya mengurangi waktu yang hanya untuk
menyiapkan perlengkapan saja tapi juga dapat membantu menghindari penundaan pengajaran.
Alasan seperti ini logis karena apabila Anda atau siswa yang menyiapkan peralatan yang
sebenarnya telah memasuki jam pengajaran maka siswa lain akan teralihkan perhatiannya
dengan peristiwa tersebut dan juga jam pengajaran Anda akan berkurang banyak.

4. Pastikan Siswa Dapat Dengan Mudah Melihat Presentasi Ataupun Media Pengajaran

Ketika Anda dan siswa sedang presentasi/ diskusi kelas, pastikan bahwa pastikan bahwa tempat
duduk siswa dapat melihat LCD atau media lain tanpa harus memindahkan banyak bangku,
kondisi seperti itu membuat para siswa memperhatikan. Menarapkan tiap-tiap dari empat kunci
tersebut akan membantu Anda merancangruangan dapat laksanakan.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Disiplin kelas adalah rasa tanggung jawab dari pihak siswa berdasarkan kematangan rasa sosial
untuk mematuhi segala aturan dan tata tertib di sekolah sehingga dapat belajar dengan baik dan
sebagai upaya untuk mengatur perilaku anak dalam mencapai tujuan pendidikan.

Dalam membina disiplin kelas diperlukan beberapa teknik sperti, teknik keteladanan guru, teknik
bimbingan guru dan teknik pengawasan bersama. Dalam upaya menegakan disiplin kelas, akan
lebih mudah jika kita meminta dukungan dari pihak-pihak terkait yaitu, pihak guru, pihak siswa
dan orang tua.

Disiplin kelas lebih cenderung agar siswa dapat membina disiplin diri (self discipline). Self
discipline biasanya terdapat pada kelas yang gurunya bersikap demokratis bukan pada kelas yang
memiliki sikap guru yang otokratis.

Setiap guru, baik itu guru kelas maupun guru bidang studi secara langsung pasti
terlibat dalam kegiatan pengelolaan kelas. Keterampilan mengelola kelas ini sangat

penting dikuasai dan dilaksanakan oleh guru pada setiap kali melakukan

proses pembelajaran di dalam kelas. Tujuannya adalah agar proses pembelajaran itu

sendiri dapat berjalan efektif dan efisien, sehingga kompetensi yang diharapkan mampu dikuasai
oleh siswa dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai