Air Keran
Air Keran
TEORI
Air adalah zat cair yang tidak mempunyai rasa, warna, dan bau yang terdiri
dari hidrogen dan oksigen dengan rumus kimia H2O. Air merupakan suatu larutan
yang bersifat universal (Linsley,1991). Air merupakan sumber daya alam yang
diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup.
Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan
dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk
berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana, dengan memperhitungkan
kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang. Aspek penghematan
dan pelestarian sumber daya air harus ditanamkan pada segenap pengguna air
(Effendi,2003). Suatu perairan merupakan ekosistem yang kompleks sekaligus
merupakan habitat dari berbagai jenis makhluk hidup, baik yang berukuran besar
seperti ikan dan berbagai jenis makhlik hidup yang berukuran kecil(mikroba) yang
hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop. Perairan alami mempunyai sifat
yang dinamis dan aliran energi yang kontinyu selama sistem didalamnya
mengalami gangguan atau hambatan antara lain dalam bentuk pencemaran
(Nugroho, 2006). Agar air layak untuk dikonsumsi sebagai air minum maka air
yang berasal dari berbagai jenis sumber air harus terlebih dahulu diolah. Secara
umum pengolahan air dapat digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu pengolahan untuk
domestik misalnya air konsumsi rumah tangga, pengolahan untuk keperluan khusus
industri, dan pengolahan air untuk layak dibuang ke lingkungan. Air untuk
keperluan domestik harus didisinfeksi terlebih dahulu untuk menghilangkan
mikroorganisme patogen penyebab penyakit (Situmorang, 2007).
Sumber air untuk keperluan domestik, misalnya air minum dapat berasal
dari beberapa sumber yaitu dari aliran sungai yang masih relatif sedikit
terkontaminasi, berasal dari mata air pegunungan, berasal dari danau dan berasal
dari tanah atau sumber lain sepertiair laut. Air tersebut harus terlebih dahulu diolah
didalam wadah pengolahan air sebelum didistribusikan kepada penggguna. Variasi
dari sumber air akan mengandung senyawa yang berbeda, maka harus dikelola
terlebih dahulu untuk menjadikan air minum aman untuk dikonsumsi, yaitu air yang
tidak mengandung bahan berbahaya untuk kesehatan berupa senyawa kimia atau
mikroorganisme. Air yang akan digunakan untuk keperluan industri, misalnya
untuk pendingin mesin-mesin industri, kesadahan air harus dihilangkan serendah
mungkin agar tidak terjadi pengendapan di dalam mesin dan kehadiran bakteri dan
mikroorganisme didalam air tidak menjadi masalah. Air limbah yang akan
dikembalikan kedalam air sungai maka pengolahannya harus lebih ketat agar semua
senyawa pencemar yang membahayakan lingkungan dapat dihilangkan sehingga
tidak membahayakan lingkungan. Air buangan umumnya mengandung komponen
pencemar seperti senyawa kimia pengoksidasi dan pereduksi, sedimen, kotoran,
lumpur, minyak, bakteri patogen, virus, garam, nutrien, pestisida, senyawa organik,
logam berat dan bahan-bahan lain yang mengapung, melayang dan tersuspensi
didalam air. Agar air buangan ini dapat di kembalikan atau digunakan kembali
maka perlu dilakukan usaha untuk memisahkan bahan pencemar ini dari dalam air
(Situmorang, 2007).
Karakteristik Air
Air memiliki karakteristik fisika, kimia dan biologis yang sangat mempengaruhi
kualitas air tersebut. Oleh sebab itu, pengolahan air mengacu kepada beberapa
parameter guna memperoleh air yang layak untuk keperluan domestik terutama
pada industri minuman.
A. Kekeruhan
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik danorganik
yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh buangan
industri.
B. Temperatur
Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar
oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat
degradasi anaerobic ynag mungkin saja terjadi.
C. Warna
Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi
yang berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik serta tumbuh-tumbuhan.
B. DO (dissolved oxygent)
DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan
absorbsi atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah DO maka kualitas air semakin
baik.
C. BOD (biological oxygent demand)
BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorgasnisme untuk
menguraikan bahan-bahan organik (zat pencerna) yang terdapat di dalam air secara
biologi.
D. COD (chemical oxygent demand)
COD adalah banyaknya oksigen yang di butuhkan untuk mengoksidasi bahan-
bahan organik secara kimia.
E. Kesadahan
Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi efektifitas pemakaian sabun, namun
sebaliknya dapat memberikan rasa yang segar. Di dalam pemakaian untuk industri
(air ketel, air pendingin, atau pemanas) adanya kesadahan dalam air tidaklah
dikehendaki. Kesadahan yang tinggi bisa disebabkan oleh adanya kadar residu
terlarut yang tinggi dalam air.
F. Senyawa-senyawa kimia yang beracun
Kehadiran unsur arsen (As) pada dosis yang rendah sudah merupakan racun
terhadap manusia sehingga perlu pembatasan yang agak ketat (± 0,05 mg/l).
Kehadiran besi (Fe) dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau
ligan, menimbulkan warna koloid merah (karat) akibat oksidasi oleh oksigen
terlarut yang dapat menjadi racun bagi manusia (Farida, 2002).
II. TUJUAN
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Kawat ose
4. Gelas ukur
5. Bunsen
6. Inkubator
7. Media NA
8. Air keran kosan
V. HASIL PENGAMATAN
No Gambar Keterangan
1 Terdapat 9 koloni bakteri
yang tumbuh pada
permukaan media NA
miring dengan
menggunakan metode
gores.
Nama : Amaliana Tanggal praktikum : 28 April 2014
VI. PEMBAHASAN
Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara
karena tiga per empat bagian tubuh manusia terdiri dari air oleh karena itu manusia
tidak dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Air juga merupakan
zat yang paling parah akibat pencemaran. Penyakit-penyakit yang menyerang
manusia dapat ditularkan dan disebarkan melalui air. Penyakit-penyakit tersebut
merupakan akibat semakin tingginya kadar pencemar yang memasuki air.
Pengadaan air bersih untuk keperluan air minum, harus memenuhi persyaratan yang
sudah ditetapkan oleh pemerintah. Air minum aman bagi kesehatan apabila
memenuhi persyaratan secara fisika, mikrobiologi, kimia, dan radioaktif. Parameter
wajib penentuan kualitas air minum secara mikrobiologi adalah total bakteri
Coliform dan Escherichia coli. Semakin sulitnya penyediaan air yang layak
dikonsumsi serta modernisasi yang menuntut kepraktisan kebutuhan hidup
menyebabkan pergeseran kebiasaan dan perilaku manusia. Air layak minum harus
memenuhi syarat kimiawi maupun bakteriologis. Salah satu indicator untuk air
layak minum adalah jumlah bakteri yang terkandung. Menurut persayaratan Dirjen
POM , batas cemaran bakteri dalam makanan dan minuman adalah angka TPC <
100 / ml sample.
VII. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.library.uksw.edu/bitstream/handle/123456789/261/LAPPEN_Sus
anti%20Pudji%20Hastuti-
Lusiawati%20Dewi__Uji%20air%20minum%20_BAB%20II.pdf?sequence=3
http://jurnal.fk.unand.ac.id/articles/vol_1no_3/129-133.pdf
Slamet, 1994. Pemeriksaan Bakteriologis Air Minum Isi Ulang dibeberapa Depo
Air Minum Isi Ulang di Daerah Lenteng Agung dan Srengseng Sawah Jakarta
Selatan (Online)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20807/4/Chapter%20II.pdf .
Diakses 29 Agustus 2013
http://sinarkesehatan.blogspot.com/2013/09/laporan-lengkap-bakteriologis.html
http://www.scribd.com/doc/211434612/bakteriologi
Nama : Isnaeni Apriliani Tanggal Praktikum : 28 April 2014
NIM : 1305572 Tanggal Laporan : 7 Mei 2014
Judul Praktikum : Uji penduga (presumtive test) Bakteri coliform
VI. PEMBAHASAN
Pemeriksaan air secara mikrobiologis sangat penting dan dapat dilakukan
terhadap semua jenis air yang ada, terutama dilakukan untuk menentukan standar
kualitas air. Pencemaran air secara biologis yang mungkin terdapat dalam air,
minuman, atau makanan, terutama adalah mikroorganisme penyebab penyakit
(patogen) penghasil racun atau yang dikenal sebagai pencemar.
Pada praktikum yang kami lakukan pada hari Senin tanggal 28 April 2014
yaitu mengenai Uji penduga (Presumtive test bakteri Coliform). Dalam praktikum
kali ini, kami menggunakan beberapa sampel air sebagai objek pengamatan,
diantaranya adalah air keran kosan, air galon isi ulang, dan air minum dari mata air.
Dalam praktikum kali ini, kelompok kami bertugas untuk mengamati bakteri yang
terdapat pada air keran kosan, sampel air yang kami amati untuk pengamatan ini
adalah air keran kosan yang berasal dari kosan salah satu teman kami yaitu Olin
Marlina yang berlokasi di Panorama. Dalam praktikum ini, kami mengamati sampel
air keran kosan pada media NA miring dengan menggunakan metode gores secara
duplo yang kemudian menginkubasinya selama dua hari.
VII. KESIMPULAN
1. Terdapat bakteri Coliform pada sampel air keran kosan yang diamati
2. Bakteri Coliform yang tumbuh pada permukaan media tersebut hidup secara
berkoloni, hal ini menunjukan bahwa bakteri Coliform yang terdapat pada
air keran kosan tersebut merupakan bakteri Coliform yang patogen dan
berbahaya bagi kesehatan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Fardiaz S. 1989. Mikrobiologi Pangan. Pusat Antar Universitas. Bogor :
Institut Pertanian Bogor Press.
VI. PEMBAHASAN
Prosedur yang di lakukan pada percobaan kali ini adalah uji penduga
(presumptive test), uji penduga (presumptive test) ialah uji yang bertujuan untuk
mendeteksi mikroorganisme yang dapat diduga sebagai bakteri coliform dan untuk
melihat apakah sample air mampu memfermentasi laktosa. Prosedur pertama
adalah mensterilkan seluruh alat yang akan di gunakan dengan autoklaf dan
menyiapkan sampel yang akan di uji coba, sampel yang di gunakan kali ini adalah
air kran. Kemudian setelah itu, ambil sampel air kran dengan ose lalu masukkan ke
dalam tabung reaksi yang sudah di isi dengan media NA yang di miringkan dengan
cara gores sebanyak 3 kali secara bulak balik, setelah itu di inkubasi selama 2 hari
pada suhu 37oC. Dari data hasil pengamatan, ternyata air kran yang di gunakan
sebagai sampel memiliki jumlah 6 koloni besar bakteri dan 3 koloni kecil bakteri
pada media NA tersebut. Sehingga sampel air kran ini positif mengandung coliform
yang menunjukkan kemungkinan adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik
dan atau toksikgenik yang berbahaya bagi kesehatan.
VII. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
VI. PEMBAHASAN
Air adalah kebutuhan utama sehari-hari kita, dimulai dari memasak, mandi,
mencuci hingga minum. Dan kebanyakan air yang digunakan adalah air keran, atau
dikenal juga dengan air ledeng,di air keran teedapat bahan bahan yang mudah
terkontaminasi baik dai bakteri, Timbal dan Tembaga, Air ledeng atau air keran
tentu melalui pipa-pipa saluran air yang dapat terbuat dari timbal dan tembaga.
Porsi kecil akan timbal dan tembaga yang tidak terlihat oleh mata telanjang kita,
dapat saja berada di dalam air keran kita selagi air itu melalui pipa saluran air
tersebut, Berbagai kimia berbahaya, Dalam keadaan yang paling buruk, ada
kemungkinan bahwa air tersebut dapat berisikan bahan-bahan kimia yang buruk
untuk kesehatan, seperti pupuk, pestisida, arsenik (limbah pembuangan, erosi dan
seterusnya) atau bahkan bahan bakar roket juga dapat berada di dalam air keran
tersebut, By-Product,By-Product adalah produk yang didapatkan sebagai hasil dari
reaksi atau proses kimia sebagai produk sampingan yang terbentuk tanpa sengaja
dalam proses pembuatan produk utamanya,dan sebagai nya.
VII.KESIMPULAN
Bahwa semua jenis air pasti mengadung bakteri di dalam nya, karena bakteri
di dalam air tersebut terjadi kontaminasi baik itu terhadap alat nya maupun manusia
itu sendiri, di dalam air keran ini terdapat Sembilan bakteri, bakteri ini bernama
Naegleria fowleri yang terdapat di kolam, sungai, danau dan air panas.
DAFTAR PUSTAKA
http://biologipedia.blogspot.com/2013/04/bakteri-dalam-air-minum.html
http://www.tahupedia.com/content/show/218/Ketahui-Apa-Saja-yang-Ada-Di-
Dalam-Air-Keran-Anda
Nama : Tiara rismayanti Tanggal Praktikum : 28 April 2014
VI. PEMBAHASAN
Pada pembahasan kali ini kami akan membahas mengenai praktikum yang
kami laksanakan pada tanggal 28 Mei 2014. Kami melakukan praktikum mengenai
mikroorganisme pada air. Sampel yang kami amati yaitu air keran dari daerah
panorama setiabudi.
Air merupakan komponen esensial bagi kehidupan jasad hidup. Akan tetapi
dapat juga merupakan suatu substansia yang membawa malapetaka, karena air
dapat membawa mikroorganisme patogen dan zat-zat kimia yang bersifat racun
(Tarigan, 1988). Air keran pada umumnya berasal dari 2 sumber, sumber pertama
adalah dari air alami seperti waduk, danau, atau sungai (paling umum), dan sumber
lainnya dapat berasal dari air tanah seperti sumur. Sebelum air mencapai keran ,
semua air akan melalui proses penyaringan 4 tahap, yakni koagulasi, pengendapan,
penyaringan dan terakhir adalah disinfeksi Inti dari keempat tahap ini adalah
mengeliminasi atau menghancurkan senyawa-senyawa bakteri dan parasit
berbahaya yang ada di dalamnya. Proses tersebut tidak sepenuhnya membuat air
tersebut menjadi benar-benar bersih. Masih ada kemungkinan akan adanya hal-hal
lain yang dapat masih berada di air tersebut.
Faktor-faktor biotis (dalam hal ini mikroba) yang terdapat di dalam air,
menurut Suriawiria (1985) terdiri dari:
1.Bakteri
2.Fungi (jamur)
3.Mikroalga
4.Protozoa
5.Virus
Kualitas Air
Pengadaan air bersih untuk kepentingan rumah tangga harus memenuhi persyaratan
yang sudah ditentukan sesuai peraturan Internasional (WHO dan APHA). Kualitas
air bersih di Indonesia sendiri harus memenuhi persyaratan yang tertuang di dalam
peraturan Menteri Kesehatan RI No. 173/Men. Kes/Per/VIII/77. Menurut
Suriawiria (1985), kualitas tesebut menyangkut:
Aerobacter dan Klebsiela yang biasa disebut golongan perantara, memiliki sifat
Coli, dan lebih banyak didapatkan dalam habitat tanah dan air daripada dalam usus,
sehingga disebut “nonfekal” dan umumnya tidak patogen. Pencemaran bakteri fekal
tidak dikehendaki, baik dari segi estetika, sanitasi, maupun kemungkinan terjadinya
infeksi yang berbahaya. Jika dalam 100 ml air minum terdapat 500 bakteri Coli,
mungkin terjadi penyakit gastroenteritis yang segera dapat mengalahkan
mekanisme pertahanan tubuh, sehingga dapat tinggal dalam blander (cystitis) dan
pelvis (pyelitis), ginjal dan hati.
Hal-hal yang dapat ada di dalam air keran walaupun sudah melalui tahap
penyaringan selain bakteri yaitu ;
Air keran tentu melalui pipa-pipa saluran air yang dapat terbuat dari timbal
dan tembaga. Porsi kecil timbal dan tembaga yang tidak terlihat oleh mata ,
dapat saja berada di dalam air keran selagi air itu melalui pipa saluran air
tersebut.
Dalam keadaan yang paling buruk, ada kemungkinan bahwa air tersebut
dapat berisikan bahan-bahan kimia yang buruk untuk kesehatan, seperti
pupuk, pestisida, arsenik (limbah pembuangan, erosi dan seterusnya) atau
bahkan bahan bakar roket juga dapat berada di dalam air keran tersebut.
By-Product
By-Product adalah produk yang didapatkan sebagai hasil dari reaksi atau
proses kimia sebagai produk sampingan yang terbentuk tanpa sengaja dalam
proses pembuatan produk utamanya. By-Product ini dapat berada di dalam
air keran kita sebagai hasil dari penyaringan .
Kaporit
VII. KESIMPULAN
http://bpk.litbang.depkes.go.id/index.php/jek/article/view/1332/pdf [online]
diakses pada sabtu , 3 Mei 2014
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031
-
KUSNADI/BUKU_COMMON_TEXT_MIKROBIOLOGI,_Kusnadi,dkk/petunju
k_mikro.pdf [online] diakses pada sabtu , 3 Mei 2014
http://www.tahupedia.com/content/show/218/Ketahui-Apa-Saja-yang-Ada-
Di-Dalam-Air-Keran-Anda [online] diakses pada sabtu , 3 Mei 2014