VERTIGO
DI RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG
Oleh :
DEWI AGUSTINI
NIM. 14201. 10. 18049
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KERPERAWATAN
“VERTIGO”
NAMA MAHASISWA
DEWI AGUSTINI
NIM 14201.10.18049
( ) ( )
LAPORAN PENDAHULUAN
VERTIGO
A. Pengertian
sistem system tersebut diatas harus difungsikan dengan baik. Pada vertigo,
kadang berbentuk linier seperti mau jatuh atau rasa ditarik menjauhi bidang
nistagmus. Nistagmus yaitu gerak ritmik yang involunter dari pada bolamata.
Hal ini dapat terjadi akibat hilangnya masukan perifer yang disebabkan oleh
kerusakan pada labirin dan saraf vestibular atau juga dapat disebabkan oleh
(www.wikipedia.com)
Vertigo adalah sensasi berputar atau pusing yang merupakan suatu gejala,
B. Anatomi
Telinga dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu telinga luar, telinga
tengah atau cavum tympani, dan telinga dalam atau labyrinth (Tortora,
2009; Snell,2006).
1. Telinga
Luar
Auricula terdiri dari potongan kartilago tunggal yang ditutupi kulit dan
telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai
membran timpani.
Daun telinga terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit. Liang
bagian luar, sedangkan dua pertiga bagian dalam rangkanya terdiri dari
rambut. Kelenjar keringat terdapat pada seluruh kulit liang telinga. Pada
2. Telinga Tengah
ulang getaran dari sumber suara dan akan berhenti bergetas hampir segera
vertikalis.
rotundum.
3. Telinga Dalam
Telinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput) yang berupa
dua setengah lingkaran dan vestibuler yang terdiri dari 3 buah kanalis
dasar skala media adalah membran basalis. Pada membran ini terletak
disebut membran tektoria, dan pada membran basal melekat sel rambut
yang terdiri dari sel rambut dalam, sel rambut luar dan kanalis Corti, yang
incus dan stapes. Tiga ossicula ini melakukan fungsi penting menghantar
C. Etiologi
Tubuh merasakan posisi dan mengendalikan keseimbangan melalui organ
keseimbangan yang terdapat di telinga bagian dalam. Organ ini memiliki saraf
yang berhubungan dengan area tertentu di otak. Vetigo bisa disebabkan oleh
otak dan di dalam otaknya sendiri. Vertigo juga bisa berhubungan dengan
1. Keadaan lingkungan
2. Obat-obatan
Alkohol
Gentamisin
3. Kelainan sirkulasi
berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak) pada arteri vertebral
4. Kelainan di telinga
Herpes zoster
5. Kelainan neurologis
Sklerosis multipel
atau keduanya
Tumor otak
D. Patofisiologi
Vertigo disebabkan dari berbagai hal antara lain dari otologi seperti
meniere, parese N VIII, otitis media. Dari berbagai jenis penyakit yang terjadi
VIII, dapat terjadi karena penyebaran bakteri maupun virus (otitis media).
mempertahankan keseimbangan.
Hipertensi dan tekanan darah yang tidak stabil (tekanan darah naik turun).
parese N VIII.
beda.
E. Pathway
Vestibuler
a. Fisiologis: motion sickness
VERTIGO Non-vestibuler
a. Cerebeller hem
b. Vestibular neuronitis b. Brainstem isch
c. Meniere's disease Sistem keseimbangan c. Basilar artery
d. Labyrnthitis tubuh (vestibuler) d. Posterior fossa
e. Perilymphatic fistula terganggu e. Arterioskleros
f. Anemia
Sensasi seperti brgerak, g. Intoksikasi
Neuroma akustik berputar
Mengenai N. VIII
Pusing, sakit kepala Gg. di SSP atau Gangguan Ketidakco
SST keseimbangan informasi
Peningkatan Peristaltik sampaika
tekanan intra meningkat Spasme saraf / otak oleh
kranial peningkatan afere
intrakranial MK : Resiko
Mual, muntah tinggi Cidera Prose
pengola
Nyeri, sakit kepala
inform
Anoreksia tergan
Transmisi
MK : ke rese
MK : Gangguan
MK: Perubahan Gangguan. proprioc
pola tidur
nutrisi kurang Rasa nyaman tergan
dari kebutuhan nyeri akut /
kronis Kega
tubuh koordin
Ketidak
kerja
MK : Int
aktif
F. MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi klinis pada klien dengan vertigo yaitu Perasaan berputar yang
mual, muntah, rasa kepala berat, nafsu makan turun, lelah, lidah pucat dengan
Pasien Vertigo akan mengeluh jika posisi kepala berubah pada suatu
berputar jika akan ke tempat tidur, berguling dari satu sisi ke sisi lainnya,
bangkit dari tempat tidur di pagi hari, mencapai sesuatu yang tinggi atau jika
vertigo. Vertigo tidak akan terjadi jika kepala tegak lurus atau berputar secara
aksial tanpa ekstensi, pada hampir sebagian besar pasien, vertigo akan
berkurang dan akhirnya berhenti secara spontan dalam beberapa hari atau
perubahan posisi kepala dengan posisi tertentu. Secara klinis vertigo terjadi
pada perubahan posisi kepala dan akan berkurang serta akhirnya berhenti
secara spontan setelah beberapa waktu. Pada pemeriksaan THT secara umum
tidak didapatkan kelainan berarti, dan pada uji kalori tidak ada paresis kanal.
Uji posisi dapat membantu mendiagnosa vertigo, yang paling baik adalah
dipegang pada kedua sisi oleh pemeriksa, lalu kepala dijatuhkan mendadak
sambil menengok ke satu sisi. Pada tes ini akan didapatkan nistagmus posisi
dengan gejala :
berputar
penglihatan
(http://perawatyulius.blogspot.com)
G. KOMPLIKASI
1. Cidera fisik
kelemahan otot.
H. PENATALAKSANAAN
Menurut (Cermin Dunia Kedokteran No. 144, 2004: 48) Meliputi uji tes
diagnostik yang penting untuk dilakukan pada klien dengan kasus vertigo
antara lain:
1. Pemeriksaan fisik
a) Pemeriksaan mata
c) Pemeriksaan neurologik
d) Pemeriksaan otologik
2. Pemeriksaan khusus
a) ENG
c) Psikiatrik
3. Pemeriksaan tambahan
b) EEG, EMG
1. PENATALAKSANAAN MEDIS
a. Medikamentosa
Medikasi
Antihistamin
yang positif.
Betahistin
Dimenhidrinat (Dramamine)
Lama kerja obat ini ialah 4 – 6 jam. Dapat diberi per oral atau
ialah mengantuk.
mg (1 kapsul) – 50 mg, 4 kali sehari per oral. Obat ini dapat juga
Antagonis kalsium
Cinnarizine (Stugerone)
Mempunyai khasiat menekan fungsi vestibular. Dapat
Efek samping ialah rasa mengantuk (sedasi), rasa cape, diare atau
Fenotiazine
Promethazine (Phenergan)
Khlorpromazine (Largactil)
berat dan akut. Obat ini dapat diberikan per oral atau parenteral
(mengantuk).
Obat simpatomimetik
Efedrin
gugup.
- Lorazepam
- Diazepam
1. Skopolamin
b. Non Medikamentosa
Terapi fisik
atau tidak baik. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya gangguan
lain di susunan saraf pusat atau didapatkan deficit di sistem visual atau
Contoh latihan :
o Berdiri tegak dengan mata dibuka, kemudian dengan mata
ditutup.
Brand-Darrof.
Keterangan Gambar:
Untuk awal cukup 1-2 kali kiri kanan, makin lama makin
bertambah.
2. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
d. Bila mual dan muntah berat, cairan intravena harus diberikan untuk
mencegah dehidrasi.
hari pertama atau kedua. Pasien merasa sakit berat dan sangat takut
I. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
1) Identitas
Data klien, mencakup; nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, agama,
RM/CM, tanggal masuk, tanggal kaji, dan ruangan tempat klien dirawat.
pertolongan.
b) Keluhan Utama
b) Pola nutrisi
nafsu makan.
h. Kaji adanya mual, muntah, nyeri tekan abdomen, diet tinggi purin,
menurun.
c) Eliminasi
karakteristiknya.
- Mengkaji pola tidur klien yang meliputi lama waktu tidur, dan
keefektifan.
dalam mendengar.
- Biasanya klien merasa cemas dan takut jika penyakitnya tidak bisa
disembuhkan.
h) Peran – Hubungan
seks.
terjadinya perdarahan.
j) Koping – Toleransi Stress
yang diinginkan.
ia hadapi.
k) Nilai- Kepercayaan
kehidupannya.
4) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
Tingkat kesadaran
1. Compos mentis
2. Samnolen
3. Stupor
4. Apatis
b) Pemeriksaan tanda-tanda vital
lesi atau tidak, warna rambut, bentuk rambut, bersih atau tidak.
4. Hidung : simetris kiri dan kanan, Sekret tidak ada, tidak ada polip,
serumen.
halus.
9. Thorak
a. Paru – paru
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Tidak ada suara tambahan
b. Jantung
midclavicula
c. Perkusi : Pekak
10. Abdomen
ekstremitas.
aktifitas reflek .
d) Data Penunjang
o Farmakoterafi
Dikaji obat yang diprogramkan serta jadwal pemberian obat
o Pemeriksaan Laboratorium
2. Diagnosa Keperawatan
NO NANDA NOC
1. Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan keperawatan a. Manajemen
cidera biologi selama 1x24 jam klien menunjukkan Aktifitas :
perbaikan pada: - Lakukan
- Kontrol nyeri komprehensi
Indikator : karakteristik
Menilai faktor penyebab - Kaji ketidakn
Monitor TTV untuk memantau - Tentukan d
perawatan sehari-hari
Menilai gejala nyeri - Kurangi atau
Tingkat kenyamanan mempercepa
Indikator : (seperti
Melaporkan perkembangan fisik membosanka
Melaporkan perkembangan kepuasan - Ajari untuk
farmakologis
Melaporkan kepuasan dengan
hypnosis, re
tingkatan nyeri
terapi ber
- Tingkatan nyeri
hangat/dingi
Melaporkan nyeri
sesudah dan
Persen respon tubuh puncak nyer
Frekuensi nyeri meningkat d
atau mening
masih teruku
- Anjurkan un
adekuat untu
b. Pemberian a
Aktifitas :
- Tentukan lo
intensitas ny
- Periksa orde
frekuensi yan
- Cek riwayat
- Utamakan pe
2. Intoleransi aktivitas b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan a. Terapi aktivi
imobilisasi selama 1x24 jam, klien menunjukkan Aktivitas :
perbaikan pada : - Kolaborasi
- Toleransi aktifitas merncanakan
Indikator : aktivitas
Saturasi oksigen dengan aktivitas - Meningkatka
Denyut nadi dengan aktivitas beraktivitas
Tingkat pernapasan dengan aktivitas - Membantu
Tekanan darah sistolik dengan aktivitas bemanfaat ba
Temuan elektrocardiogram - Membantu
Kemudahan aktivitas hidup sehari-hari ( yang dimilik
ADL ) melakukan - Membantu m
Daya tahan disukai
Indikator : - Membantu
Kinerja kegiatan rutin beradaptasi d
Aktivitas fisik - Membantu m
Konsentrasi - Pastikan
Ketahanan otot pergerakan o
Pemulihan energy setelah istirahat - Jelaskan
Kadar oksigen darah saat beraktivitas meningkatka
- Berikan re
Kelelahan berkurang
beraktivitas
- Monitor resp
spiritual
b. Manajemen
Akivitas :
- Menilai sta
mengurangi
perkembang
- Anjurkan me
tentang keter
- Tentukan pa
dari penyeba
- Periksa st
(kemoterapi-
prioritas utam
- Pilih inter
kelelahan m
farmakologi
untuk ketepa
- Tentukan ap
yang dipe
ketahanan
- Monitor inta
sumber energ
- Konsultasi d
untuk mena
energi tinggi
- Monitor pas
berlebihan d
- Monitor res
(takikardi,
diaphoresis,
pernapasan)
- Monitor/cata
jam tidur
- Monitor
ketidaknyam
bergerak/akt
- Kurangi keti
mengganggu
monitor diri/
3. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan keperawatan a. Manajemen
nutrisi kurang dari selama 1x24 jam, klien menunjukkan Aktivitas :
kebutuhan tubuh b.d perbaikan pada - Tentukan sta
ketidakmampuan - Status nutrisi untuk meme
menelan makanan Indikator : - Identifikasi
Asupan gizi atau intolera
Asupan makanan - Tentukan pre
Asupan cairan - Anjurkan pa
Energy (yaitu , m
Perbandingan berat / tinggi piramida ma
Hidrasi - Bantu pasien
atau piram
- Status nutrisi : intake nutrisi piramida m
Indikator : piramida ma
untuk pasien
Intake Kalori
yang palin
Intake Protein
kebutuhan gi
Intake Lemak - Tentukan ju
Intake Karbohidrat yang dibu
Intake Vitamin kebutuhan nu
Intake Mineral - Berikan
Intake Zat Besi menawarkan
Intake Kalsium yang lebih se
Intake Sodium - Atur pola m
menyediakan
menyarankan
rempah-remp
garam, men
meningkatka
menambah
mineral , ata
b. Terapi nutris
Aktivitas :
- Mengontrol
dan menghit
diperlukan
- Memantau k
memenuhi k
- Menetapkan
diet,banyakn
nutrisi untuk
- Menentukan
makanan yan
kebutuhan
dengan ahli m
- Menetukan
mempertimb
- Memilih sup
- Menetukan
nasogastric
- Anjurkan pa
ringan, jik
mengganggu
- Anjurkan i
kalsium, jika
- Anjurkan in
tinggi kalium
- Memastikan
makanan yan
konstipasi
- Memberi pa
tinggi protei
yang siap dik
Baru
Rahayu,Nira.(2011).NeuronitisVestibular.(http://niarahayu9.blogspot.com).Online