Anda di halaman 1dari 5

Makalah Mikrobiologi Lingkungan

“Pengaruh Oksigen Terhadap Pertumbuhan Mikroba”

Disusun oleh
Nurahma Herwinda Putri
1806200614

Departemen Teknik Sipil


Faktultas Teknik
Universitas Indonesia
2020
I. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah sel serta jaringan
intraseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti
sebagian atau seluruhnya. Pertumbuhan bersifat kuantitatif sehingga dapat kita ukur
dengan mempergunakan satuan (Narendra 2002). Pertumbuhan pada umumnya
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertumbuhan tergantung pada kondisi bahan
makanan dan juga lingkungan. Organisme akan tumbuh dengan baik apabila kondisi
makanan dan lingkungan cocok untuk organisme tersebut.
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran atau subtansi atau
masa zat suatu organisme, misalnya pada manusia, kita dikatakan tumbuh ketika
bertambah tinggi, bertambah besar atau bertambah berat. Pada organisme bersel
satu pertumbuhan lebih diartikan sebagai pertumbuhan pada koloni, yaitu
pertambahan jumlah koloni. Ukuran koloni yang semakin besar atau subtansi atau
massa mikroba dalam koloni tersebut semakin banyak, berarti pertambahan jumlah
sel mikroba itu semakin banyak.

II. Pengertian Mikroba


Mikroba merupakan organisme yang berukuran kecil (mikro), dapat
tergolong dalam prokaryotik seperti bakteri dan virus, dan eukaryotik seperti alga,
protozoa (Nester 2009). Mikroba terdiri dari bakteri, jamur, dan virus. Secara umum,
tiap mikroba mempunyai morfologi dan struktur anatomi yang berbeda (Waluyo
2004).
Mikroba memiliki banyak peran dalam kehidupan manusia termasuk dalam
bidang positif dan negatif. Peran positif mikroba contohnya dalam pembuatan
antibiotic dan dampak negative mikroba contohnya dapat menyebabkan penyakit-
penyakit tanaman. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui proses
pertumbuhan mikroba agar dapat mengontrolnya.

III. Pengertian Pertumbuhan Mikroorganisme


Pertumbuhan pada mikroorganisme dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu
pertumbuhan secara individu dan pertumbuhan secara koloni atau pertumbuhan
populasi. Pertumbuhan individu diartikan sebagai bertambahnya ukuran tubuh atau
sel mikroorganisme, sedangkan pertumbuhan koloni diartikan sebagai
bertambahnya jumlah atau kuantitas individu yang membentuk populasi tersebut
atau bertambahnya ukuran koloni.
Pertumbuhan mikroorganisme bersel satu atau unisel sulit diukur dari
pertambahanmmpanjang, luas, volume, maupun berat individunya, karena
pertambahannya sangat kecil, sehingga untuk mikroorganisme unisel
pertumbuhannya dilihat dari pertumbuhan populasinya. Pertumbuhan bakteri dan
mikroorganisme unisel lainnya dapat ditunjukan dengan cara menghitung jumlah sel
setiap koloninya maupun mengukur kandungan senyawa tertentu yang dihasilkan
(Winarsih 2011).
Pertumbuhan sel berarti penambahan jumlah sel melalui proses pembelahan
sel. Pertumbuhan sel diawali dengan molekul-molekul kecil yang saling berikatan
membentuk molekul yang lebih besar atau makromolekul kemudian menjadi struktur
sel yang lebih kompleks yang kemudian menjadi satu sel atau individu baru.
Pertumbuhan mikroba dalam suatu medium mengalami fase-fase yang berbeda,
yang berturut-turut disebut dengan fase lag, fase eksponensial, fase stasioner dan
fase kematian.
Dalam pertumbuhannya setiap makhluk hidup membutuhkan nutrisi yang
mencukupi serta kondisi lingkungan yang mendukung agar pertumbuhannya dapat
berjalan maksimal, termasuk bakteri. Pertumbuhan bakteri pada umumnya akan
dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi partumbuhan
mikroorganisme. Faktor-faktor tersebut dibagi menjadi faktor fisik dan faktor kimia.
Aspek-aspek fisik dapat mencakup suhu, pH dan tekanan osmotik. Sedangkan
aspek kimia meliputi air, sumber karbon, nitrogen, oksigen, dan mineral-mineral lain.

IV. Pengaruh Oksigen Terhadap Pertumbuhan Mikroba


Oksigen dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroba dalam melakukan
metabolismenya. Beberapa organisma seperti jamur memiliki sifat aerobic yaitu
melakukan metabolisme dengan bantuan oksigen. Organisme aerob melakukan
respirasi sel, menggunakan oksigen untuk memecah gula dan lemak agar
memperoleh energi. Sedangkan ragi bersifat anaerobik atau aerobik, tergantung
pada kondisinya. Berdasarkan pengaruh kebutuhan oksigen, mikroorganisme
diklasifikasikan menjadi 5 yaitu:
a. Mikroorganisme Aerob obligat / Aerob
Merupakan mikroorganisme yang memerlukan adanya oksigen dalam
metabolismenya. Pada mekanisme respirasi, mikroorganisme ini menggunakan
oksigen sebagai akseptor elektron atau akseptor hidrogen. Mikroba jenis ini
hanya dapat hidup apabila ada oksigen untuk melangsungkan oksidasi biologis.
Contohnyacadalah Nitrobacter,cHydrogenomonas,cMicrococcuscluteus,
Pseudomonas fluorescens dan Mycobacterium phlei.
b. Mikroorganisme Aerob Fakulatif
Merupakan mikroorganisme yang dapat tumbuh dengan baik jika tersedia
oksigen yang cukup, tetapi juga dapat tumbuh secara anaerob.
c. Mikroorganisme Anaerob Obligat / Anaerob
Merupakan mikroorganisme yang hanya dapat tumbuh jika tidak ada
oksigen. Mikroorganisme anaerob tidak dapat hidup dalam lingkungan dengan
konsentrasi oksigen yang lebih tinggi dari 0,4%. Contohnya adalah Clostridium
tetani. Streptococcus lactis, dan Bacteroides fragilis.
d. Mikroorganisme Anaerob Fakulatif
Merupakan mikroorganisme yang dapat tumbuh dengan sangat baik jika
terdapat oksigen ataupun tanpa oksigen. Contohnya adalah Escherichia coli,
Salmonella thypose, Staphylococcus aureus dan Shigella.
e. Mikroorganisme Mikroaerofil
Merupakan mikroorganisme yang memerlukan oksigen dengan kadar sama
dengan atau kurang dari 15%. Pada umumnya mikroorganisme ini dapat
tumbuh subur dengan kadar oksigen antara lima hingga sepuluh persen.
Contohnya adalah Campylobacter jejuni yang menyebabkan diarhea akut dan
gastroenteritis.
Daftar Pustaka

Narendra, Moersitowati. 2002. Buku Ajar 1 Tumbuh Kembang Anak dan Remaja.
Nester, E. W., Anderson, D. G., Roberts, C. E., & Nester, M. T. 2009. Microbiology A
Human Perspective (6th Edition ed.). New York.
Waluyo. 2004. Mikrobiologi Umum . Malang: UMM PRESS.
Winarsih, Sri. 2011. Reproduksi dan Pertumbuhan Mikroorganisme. Palangkaraya:
Universitas Palangkaraya.

Anda mungkin juga menyukai