Anda di halaman 1dari 5

c.

Turunan Asam N-Arilantranilat

Asam antranilat adalah analog nitrogen dari asam salisilat. Turunan asam N- arilantranilat terutama
digunakan sebagai antiradang untuk pengobatan rematik, dan sebagai analgesik untuk mengurangi rasa
nyeri yang ringan dan moderat. Turunan ini menimbulkan efek samping iritasi saluran
cerna,mual,diare,nyeri abdominal,anemia,agranulosit dan trombositopenia. Modifikasi struktur turunan
asam N-arilantranilat dapat dilihat pada tabel 69.

Hubungan struktur-aktivitas

1) Turunan asamN- antranilat mempunyai aktivitas yang lebih tinggi bila pada cincin benzene yang
terikat atom N mempunyai substituent-substituen pada posisi 2,3,6.
2) Yang aktif adalah turunan senyawa 23-disubstitusi. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa
mempunyai aktivitas yang lebih besar apabila gugus-gugus pada N aril berada diluar koplanaritas
asam atranilat. Struktur tidak planar tersebut sesuai dengan tempat reseptor hipotetik
antiradang. Contoh : adanya substituen orto-metil pada asam mefenamat dan ortoklor pada
asam meklofenamat akan meningkatkan aktivitas analgesic.
3) Penggantian atom N pada asam antrailat dengan gugus-gugus isoterik seperti O,S dan CH2 dapat
menurunkan aktivitas.

Tabel 69 Struktur asam N- arilantranilat

Contoh :
1) Asam mefenamat ( ponstan, bonostan, mefinal) mempunyai aktivitas analgesic 2-3 kali
aspirin dan aktivitas antiradang seperlima kali fenilbutazon. Asam mefenamat banyak
digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri setelah operasi gigi. Asam mefenamat
menimbulkan toksisitas hematopoitik dan efek samping iritasi lambun. Batas keamanannya
menurun bila diberikan dalam dosis yang besar dan jangka waktu yang lama sehingga untuk
pengobatan tidak boleh lebih dari 1 minggu. Absorbs obat dalam saluran cerna cepat dan
hampir sempurna ±99% obat terikat oleh protein plasma. Kadar plasma tertinggi dicapai
dalam ±2 jam stelah pemberian oral,dengan waktu paro plasma ±3-4 jam.
2) Asam flufenamat (Arlef), mempunyai aktivitas antirematik lebih besar dan masa kerjanya
lebih panjang disbanding asam mefenamat. Efek samping yang ditimbulkan serupa dengan
asam mefenamat. Asam flufenamat digunakan untuk antirematik dan analgesic. Absorbs
obat dalam saluran cerna cepat, dengan waktu paro plasma ± 3 jam.
3) Natrium meklofenamat (Meclomen), mempunyai aktivitas antiradang 25 kali lebih besar
disbanding asam mefenamat. Aktivitas antirematiknya lebih besar disbanding asam
flufenamat. Meklofenamat digunakan terutama untuk mengurangi rasa nyeri akibat
keradangan, pada berbagai kondisi rematik dan arthritis.
4) Glafenin (glaphen,glifanan,biofenin),aktivitas analgesiknya 5 kali lebih besar disbanding
aspirin dengan efek samping lebih rendah dan batas keamanan yang lebih luas. Absorpsi
obat dalam saluran cerna cepat,awal kerja obat ± 15-30 menit. Kadar plasma tinggi dicapai
dalam waktu 1-2 jam setelah pemberian oral, dan masa kerja obat ± 6-8 jam. Glafenin
digunakan terutama untuk analgesic pada nyeri yang akut dan kronik, misal nyeri setelah
operasi gigi.
5) Floktafenin (Idarac), merupakan analgesic dengan aktivitas yang hamper sama dengan
glafenin, digunakan terutama untuk mengurangi rasa nyeri yang akut dan kronik. Absorpsi
dalam saluran cerna cepat, dan obat segera termetabolisis menjadi asam floktafenat yang
aktif. Kadar plasma tertinggi dicapai dalam ±0,5-2,5 jam setelah pemberian oral

d. Turunan Asam Arilasetat

Turunan ini mempunyai aktivitas antiradang dan analgesic yang tinggi, dan terutama digunakan sebagai
antirematik. Seperti pada obat antirematik yang lain turunan ini juga menimbulkan efek samping iritasi
saluran cerna cukup besar.

Struktur umum turunan arilasetat dan heteroarilasetat digambarkan sebagai berikut :

R1 = gugus alkil : turunan asam fenilasetat

R2 = gugus yang bersifat hidrofob

X = gugus yang bersifat elektronegatif (F atau C) yang terletak pada posisi meta dari rantai samping.
Contoh turunan asam fenilasetat: namoksirat, diklofenak Na, ibufenak, fenbufen, ibuprofen, ketoprofen
dan fenoprofen.

Hubungan struktur aktivitas turunan asam arilasetat

Turunan asam arilasetat secara umum mempunyai gambaran struktur sebagai berikut :

1) Mempunyai gugus karboksil atau ekivalennya seperti asam enolat, asam hidroksamal,
sulfonamide dan tetraol,yang terpisah oleh satu atom C dari inti aromatic datar. Pemisahan
dengan lebih dari satu atom C, missal pada turunan asam propinat atau butirat, akan
menurunkan aktivitas.
2) Adanya gugus α-metil pada rantai samping asetat dapat meningkatkan aktivitas antiradangnya.
Contoh : ibufenak, tidak mempunyai gugus α metal dan bersifat hepatotoksik, turunan α
metilnya( ibuprofen ) mempunyai aktivitas antiradang yang lebih tinggi disbanding ibufenak.
Makin panjang jumlah atom C aktivitasnya makin menurun.
3) Adanya α substitusi menyebabkan senyawa bersifat optis-aktif dan kadang-kadang isomer 1
lebih aktif disbanding yang lain. Konfigurasi yang aktif adalah isomer S. contoh : S(+) ibuprofen
lebih aktif disbanding isomer (-), sedang isomer (+) dan (-) fenoprofen mempunyai aktivitas yang
sama.
4) Mempunyai gugus hidrofob yang terikat pada atom C inti aromatic pada posisi meta atau para
dari gugus asetat.
5) Turunan ester dan amida juga mempunyai aktivitas antiradang karena secara in vivo dihidrolisis
menjadi bentuk asamnya. Demikian pula untuk turunan alcohol dan aldehida, secara in vivo
dioksidasi menjadi gugus karboksil.
Contoh turunan arilasetat:

1) Diklofenak Na (voltaren, neurofenac) dan diklofenak K (cataflam), mempunyai aktivitas


antirematik ,antiradang dan analgesic-antipiretik,di gunakan terutama untuk mengurangi rasa
nyeri akibat keradangan pada berbagai keadaan rematik dan kelainan degenerative pada system
otot rangka. Diklofenak diabsopsi secara cepat dan sempurna dalam lambung, kadar plasma
tertinggi dicapai 2 jam setelah pemberian oral dengan waktu paro eliminasi 3-6 jam. Dosis : 25-
50 mgdd.
2) Ibuprofen (brufen,ifen,motrin), mempunyai aktivitas antirematik,antiradang dan analgesic-
antipiretik, digunakan terutama untuk mengurangi rasa nyeri akibat keradangan pada berbagai
kondisi rematik dan arthritis. Ibuprofen diabsorpsi dengan cepat dalam saluran cerna ,kadar
serum tertinggi terjadi dalam 1-2 jam setelah pemberian oral, dengan waktu paro 1,8-2 jam.
Dosis : 400mg 3-4 dd.
3) Ketoprofen (profenid), mempunyai aktivitas antiradang dan analgesic-antipiretik, digunakan
terutama untuk mengurangi rasa nyeri akibat keradangan pada berbagai pada kedaan rematik
dan kelainan degenerative pada system otot rangka. Ketoprofen diabsorpsi secara cepat dan
sempurna dalam saluran cerna, kadar plasma tertinggi dicapai dalam 0,5-1 jam setelah
pemberian oral dengan waktu paro eliminasi ± 2-3 jam. Dosis : 50-100 mg 2 dd.
4) Flurbiprofen (ansaid), aktivitas dan kegunaan serupa dengan ketoprofen. Dosis : 50 mg 2 dd.
5) Laksoprofen (lanoxin) , aktivitas dan kegunaan serupa dengan ketaprofen. Dosis : 60 mg 3 dd.
6) Fenbufen (cybufen), 3-(4-befenilil) asam propinat, mempunyai aktivitas antirematik,antiradang
dan analgesi-antipiretik, digunakan terutama untuk pengobatan rematik arthritis, arthritis
tulang,arthritis pirai dan mengurangi rasa nyeri pada otot rangka. Fenbufen diabsorpsi secara
cepat dalam saluran cerna, kadar plasma tertinggi dicapai ± 2jam setelah pemberian oral dengan
waktu paro antara 6-15 jam. Dosis : 300 mg 3 dd.

Kadang-kadang pada cincin fenil bergabung fenil lain, seperti pada turunan naftalenasetat , contoh :
naproksen dan namebuton.

Hubungan struktur dan aktivitas turunan naftalenasetat

1) Penggantian gugus OCH3 dengan SCH3 atau penggantian gugus COOH dengan gugus alcohol atau
aldehid, senyawa tetap aktif sebagai analgesik.
2) Penggantian gugus CH3 dengan gugus alkil yang lebih besar akan menurunkan aktivitas.

Contoh :
1) Naproksen (naxen) mempunyai aktivitas antiradang dan analgesic,antipiretik, digunakan
terutama untuk mengurangi rasa nyeri dan antiradang pada berbagai keadaan rematik dan
kelainan degenerative pada system otot rangka. Naproksen diabsorpsi secara sempurna
dalam saluran cerna, kadar plasmatertinggi dicapai 2-4 jam setelah pemberian oral dengan
waktu paro biologis ± 13 jam . Dosis : 250- 500 mg 2 dd
2) Namebutol (relifex) adalah pra-obat turunan keton, dalam tubuh akan termetabolisis
menjadi senyawa aktif asam 6 metoksi-2-naftil- asetat, senyawa analog naproksen dengan
sifat dan kegunaan yang mirip. Dosis tunggal : 1000mg.

Anda mungkin juga menyukai