Hubungan Suhu Dan Salinitas Terhadap Kedalaman Dikonversi
Hubungan Suhu Dan Salinitas Terhadap Kedalaman Dikonversi
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Daerah Penangkapan Ikan semester ganjil
Disusun oleh :
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2016
150
t
dipercaya atau tidak.
T 0C t
2 Dapat digunakan untuk meng- 200
Keterangan:
1 Kurva T-S yang diplot berdasarkan data
suhu dan salinitas yang baik akan berupa
T 0C
kurva yang smooth. Bila kurva T-S yang
diperoleh dari data lapangan tidak
Kurva T-S
“smooth” maka kita dapat mengatakan Yang smooth
S
Konvergensi Antartika T
00 90 S 450 S
AAIW Antartika
NADW
T-S diagram dari lokasi di lautan Atlantik diperlihatkan oleh gambar dibawah:
Di kedalaman antara 1400m sampai 3800m kita melihat adanya kenaikan
harga salinitas dan penurunan suhu. Kisaran (range) suhu dan salinitas pada
kedalaman ini dekat dengan kisaran suhu dan salinitas NADW. Jadi kita dapat
menyimpulkan bahwa pada kedalaman ini terdapat massa air dari NADW
yang ditandai oleh harga salinitas yang tinggi. Pada kedalaman 800m kita
melihat adanya salinitas yang rendah (salinitas minimum). Kisaran suhu dan
salinitas dekat dengan kisaran suhu dan salinitas AAIW walupun kedalaman
800m tersebut kisaran suhu dan salinitasnya lebih besar dari kisaran suhu dan
salinitas AAIW. Jadi dapat kita menyimpulkan pada kedalaman 800m ini
terjadi pencampuran antara
25
AAIW dengan massa air
20 100 di laut Atlantik Selatan di
15 lintang 90 S. Di kedalaman
300
5000m kita melihat adanya
10
T 0C kontribusi AABW yang
5 ditandai dengan suhu yang
800
AAIW
1400 lebih rendah dari 00 C. Jadi
0
NADW di dalam contoh ini kita
AABW 4000
5000 dapat melihat bagaimana
3434.53535.536 penggunaan diagram T-S
S 0/00
lautan Atlantik di 90 S
untuk mengidentifikasi AABW, AAIW dan NADW.
3 Suatu kolom air dikatakan stabil 30
t=23
jika kurva T-S memotong kurva t 60
t=24
kearah bawah (kearah per- 0 100
t=25
tambahan t). Bila kurva T-S 250
t=26
memotong kurva t kearah atas
T 0C 400
(kearah pengurangan t) maka
500
kolom air dikatakan tidak stabil.
Bila kurva T-S sejajar dengan 600
Karena massa air laut Tengah lebih berat daripada massa air laut utara maka ia
turun memasuki laut Atlantik melalui selat Giblartar sampai ke kedalaman
Dingin
Kurang Asin (lebih ringan) Hangat & berat
SPANYO
LAUT TENGAH
ATLANTIK S = 38.5 0/00 T
L
= 130 C
SILL
SELAT GIBLARTAR
-100m
St. 1
-1500m
St. 2
AFRIKA
1500m dimana densitasnya sama dengan densitas air laut Atlantik. Dari
kedalaman 1500m ini massa air laut Tengah menyebar ke bagian lautan
Atlantik.
Kita dapat merekonstruksi gerakkan massa air laut Tengah memasuki lautan
Atlantik utara dengan cara membandingkan dua T-S diagram yang diambil dari
dua lokasi yang berbeda dilautan Atlantik. Lokasi Stasiun 1 dan Stasiun 2 dimana
dilakukan pengambilan data suhu dan salinitas dibeberapa kedalaman
diperlihatkan oleh gambar berikut:
Diagram T-S dari Stasiun 1 dan stasiun 2 diperlihatkan pada gambar berikut
Diagram T-S dari Stasiun 1 dan stasiun 2 kita dapat melihat dengan jelas
bahwa pada kedalaman 1200m di Stasiun 1 dan kedalaman 1300m stasiun 2
tampak adanya penaikan harga salinitas. Kita dapat menyimpulkan bahwa
kenaikan harga salinitas pada kedalaman-kedalaman tersebut akibat dari
pengaruh massa air laut Tengah yang bercampur dengan massa air Atlantik di
kedua stasiun. Kenaikan harga salinitas di kedalaman 1200m di stasiun 1,
karena letak stasiun 2 sudah jauh dari dari laut Tengah. Jadi di stasiun 2, massa
15 15
10 10
T 0C 1200m T 0C
1300m
5 5
0 0
35 35.536 3S
6.5
0/00 35 35.536 3S
6.5
0/00
St. 1 St. 2
air laut Tengah sudah banyak bercampur dengan massa air laut Atlantik utara.
Dari contoh ini dapat kita lihat dengan membandingkan T-S diagram dari dua
stasiun di Atlantik utara kita dapat melacak adanya gerakan massa air laut
Tengah memasuki perairan Atlantik Utara bagian timur.
Daftar Pustaka
nodc.noaa.gov diakses pada hari Selasa pada pukul 18.15 WIB