Makalah Ttki PDF
Makalah Ttki PDF
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tata Tulis
Karya Ilmiah
Oleh :
Daud Julfan Mangatur 118170063
Shinta Bagus Puspa Nagari 118150013
2019
PRAKATA
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan semaksimal mungkin. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami mengucapkan
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Tata
Tulis Karya Ilmiah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Jejen
Jaelani, S.S., M.HUM. Selaku pembimbing mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah
yang masih meluangkan waktunya untuk membimbing kami dalam menulis
makalah ini.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Tim Penyusun
ABSTRAK
Upaya meningkatkan daya saing di era global saat ini, diperlukan pendidikan
tinggi agar menghasilkan sumber daya manusia yang cerdas, kreatif dan
berkarakter. Masyarakat yang memilih untuk melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi, akan dihadapkan pada berbagai pilihan dan permasalahan. Salah
satu permasalahan yang sering dialami oleh mahasiswa yaitu permasalahan
tentang uang kuliah tunggal. Sebagian mahasiswa ITERA berpendapat bahwa
uang kuliah tunggal yang telah ditetapkan oleh Institut Teknologi Sumatera tidak
sesuai dengan harapan, bahkan beban biaya yang ditetapkan tersebut melebihi
batas kemampuan ekonomi dari setiap mahasiswanya. Tujuan dibuatnya makalah
ini adalah untuk mengidentifikasi dampak yang dirasakan mahasiswa terhadap
uang kuliah tunggal yang dibebankan kepada mahasiswa serta mengidentifikasi
ketidaksesuaian uang kuliah tunggal yang didapat oleh mahasiswa ITERA.
Dalam upaya meningkatkan daya saing di era global saat ini maka diperlukan
pendidikan tinggi agar menghasilkan sumber daya manusia yang cerdas,
kreatif dan berkarakter. Pendidikan merupakan prioritas terpenting bagi
sebagian besar masyarakat. Sebagian dari masyarakat memiliki harapan untuk
dapat melanjutkan dan menyesaikan pendidikan hingga ke jenjang yang lebih
tinggi. Walaupun ada juga sebagian yang memilih untuk bekerja dan tidak
melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi.
Bagi masyarakat yang memilih untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi maka akan dihadapkan pada berbagai pilihan dan permasalahan. Namun
dari pandangan mahasiswa berpendapat bahwa dengan adanya uang kuliah
tunggal beban biaya yang telah ditetapkan oleh Institut Teknologi Sumatera
tidak sesuai dengan harapan bahkan ada juga beban biaya tersebut melebihi
dari batas kemampuan ekonomi dari setiap mahasiswa.
Polemik yang terjadi pada penetapan uang kuliah tunggal memberikan
dampak yang sangat signifikan diantaranya adalah masalah klasifikasi dari
sistem uang kuliah tunggal membuat mahasiswa maupun orangtua semakin
merasa kecewa dikarenakan beban biaya yang dikeluarkan setiap semesternya
dinilai bagi mahasiswa sangat memberatkan terlebih ada banyak mahasiswa
hampir dari semua program studi mengalami penangguhan.
Sehingga dari pengalaman tersebut Institut Teknologi Sumatera
mengupayakan agar mahasiswa yang terdaftar melaui pembayaran uang kuliah
tunggal tidak dikeluarkan karena kendala biaya kuliah per semesternya.
Penerapan uang kuliah tunggal sendiri berlaku untuk semua mahasiswa di
Institut Teknologi Sumatera kecuali yang menerima bantuan dari pemerintah.
Dengan adanya uang kuliah tunggal dalam penerapanya diharapkan mampu
membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam hal biaya kuliah yang
di bayarkan setiap semesternya.
1.2 Pembatasan Masalah
Agar parameter tetap relevan dengan hasil yang kami inginkan, kami
menyadari beberapa pembatasan masalah, yaitu:
“UKT itu ada levelnya, biaya kuliah yang ditanggu setiap mahasiswa itu berbeda-
beda. Ini adalah bentuk keringanan yang diberikan sesuai dengan kemampuan
ekonomi masing-masing mahasiswa,” jelas Menteri Nasir pada konferensi pers di
Gedung D Kemenristekdikti, Senayan. (26/7). (Kementrian Riset dan Teknologi /
Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia, 2019)
Gambar 3.2.1
Diagram diatas menunjukkan bahwa 73,1% dari 78 responden meras
belum cocok dengan besar UKT yang harus dibayarkan dan 26,9% mengatakan
sudah cocok.
Gambar 3.2.2
Diagram diatas menunjukkan besar UKT yang harus dibayarkan oleh
mahasiswa yang merasa belum cocok dengan golongan yang diterima. Sebanyak
27,6% masuk ke dalam Golongan V, sebanyak 15,5% masuk ke dalam Golongan
VI, sebanyak 20,7% masuk ke dalam Golongan VIII, dan tidak ada yang
mendapat Golongan IV ke atas berdasarkan diagram tersebut.
3.2.3 Yang Membayar UKT
Gambar 3.2.3
Diagaram diatas menunjukkan bahwa sebesar 93,2% yang membayar UKT
mahasiswa adalah orangtua mereka sendiri dan sisa nya ada yang diri sendiri, dan
ada juga yang dibayarkan oleh saudara mereka.
Gambar 3.2.4
Gambar 3.2.6
Dapat dilihat bahwa hampir semua yang mengajukan banding atau sebanyak 71%
mahsiswa tidak di terima hasil bandingnya, 24,2% juga biasa saja, tetapi ada
sedikit yang turun.
BAB IV
DAMPAK YANG DITERIMA OLEH MAHASISWA
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari data yang kami peroleh melewati
pengumpulan data adalah:
1. Uang kuliah tunggal merupakan semua biaya pendidikan per semester
yang ditanggung oleh mahasiswa hingga dengan semester delapan.
2. Dampak yang didapat dari mahasiswa yang memiliki uang kuliah tunggal
dengan golongan tidak sesuai dengan gaji orangtua mahasiswa adalah
terjadinya penunggakkan, pengajuan banding dan penangguhan, serta cuti
kuliah ataupun tidak mengikuti perkuliahan lagi.
3. Penangguhan atau pengajuan banding seringkali tidak mendapat respon
dari pihak kampus.
4. Adanya ketidakselarasan pada mahasiswa yang mendapatkan uang kuliah
tunggal dengan gaji orangtua mereka.
5. Diberikannya tenggang waktu untuk mahasiswa yang belum bisa
membayar uang kuliah tunggal pada waktu yang sudah ditentukan.
6. Terjadi penghambatan pada keperluan perkuliahan karena mahasiswa
seringkali memikirkan pembayaran biaya uang kuliah tunggal.
7. Beberapa dari mahasiswa mengajukan cuti kuliah karena mahalnya uang
kuliah tunggal yang mahasiswa dapat.
8. Dampak bagi anak rantau adalah pengurangan pendapatan mereka untuk
keperluan lainnya.
5.2 Saran
Uang Kuliah Tunggal (UKT) merupakan sesuatu yang menjadi perhatian atau
fokus yang harus dipandang, oleh karena itu kami selaku penulis memberi saran:
1. Ada baiknya ketika pada saat mahasiswa sudah mengajukan banding,
diturunkan biaya uang kuliah tunggalnya meskipun hanya turun satu
golongan.
2. Kepada pihak kampus, untuk memberi kemudahan kepada penangguhan
karena terkadang mereka sampai cuti kuliah bahkan banyak yang
mengundurkan diri dari kampus.
3. Diharapkan untuk mempertimbangkan lagi untuk jumlah uang kuliah
tunggalnya pada setiap golongan.
4. Jika memungkinkan disegerakan dalam menambah fasilitas agar setiap
mahasiswa tidak mengira kalau uang kuliah tunggal setiap mahasiswa
tidak sia-sia.
5. Kepada pihak kampus, untuk mencoba dilihat lagi jika ingin memberi
golongan uang kuliah tunggal kepada para mahasiswa agar tidak
memberatkan mahasiswa dan juga tidak menjadi beban yang harus
diselesaikan untuk pihak kampus maupun pihak mahasiswanya.
6. Menjalankan survei dengan benar dan adil.
7. Dimudahkan dalam pengajuan banding ataupun penangguhan.
Daftar Pustaka