Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENDIDIKAN KARAKTER DAN ANTI

KOROPSI

RESPEK TERHADAP DIRI DAN ORANG LAIN

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 2

Nama : DINA VISKA SOANDE ( P101 18 111)

FIRDHA REZKI DWITYA (P 101 18 093)

DIAN LARAS (P101 18 129)

ANNISA MADANIA (P10118057)

ANNISAFITRI (P10118201)

BELLA NOFRIYANTI (P101 18 045)

Kelas : C

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN AJARAN 2018/2019

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

A. Pengertian 3
B. Cara Menghargai (respek) Diri sendiri dan Orang Lain 3
C. Prinsip Membina Hubungan Dengan Orang Lain Maupun Diri Sendiri 6
D. Manfaat Respek Terhadap Diri Sendiri Dan Orang Lain 8

BAB II PENUTUP

A. Simpulan 9
B. Saran 9

DAFTAR PUSTAKA 10

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Oleh banyak orang, kata “Respek” terlalu mudah untuk diucapkan hari ini. Tapi
sulit dilakukan. Entah karena gengsi, ego, atau kesombongan. Ya, cukup manusiawi.
Itulah sifat dasar manusia. Dan hanya sedikit yang mampu mengendalikannya.
Mengapa ada permusuhan? Mengapa ada saling hujat? Atau saling tidak senang
satu sama lainnya? Bahkan masih banyak orang yang tidak kita pedulikan? Orang tua
yang membentak anak. Kawan yang tidak mau bertegur sapa. Atau apapun namanya, kita
sering kali lupa. Atau kita kurang satu hal saja, SIKAP RESPEK.
Salah satu hal yang membantu kita menerima diri sendiri adalah dengan
menghargai diri sendiri. Pandangan jelek terhadap diri sendiri, baik beralasan maupun
tidak, sedikit banyak akan tercermin dalam sikap terhadap orang-orang disekitar kita.
Misalnya, jika kita merasa tersiksa karena kita merasakan suatu kekurangan, rasa
penyesalan itu akan tertumpuk dalam hati kita, yang kemudian tersalurkan dalam bentuk
sikap permusuhan terhadap dunia luar. Sebaliknya jika kita belajar untuk menghargai dan
bersikap ramah pada diri sendiri, maka sedikit banyak akan bisa menambah cinta kita
kepada orang lain.
Bila kita tak sanggup memecahkan persoalan-persoalan kita diri sendiri, kita
mulai membenci orang lain. Hasilnya adalah hanya akan menghancurkan diri sendiri, kita
semua menghargai diri kita sendiri, dominan atau tidak, pd atau tidak pd, pintar atau tidak
pintar, Sukses atau Gagal kita harus menghargai diri kita sendiri. Kalau kita menghargai
diri sendiri, bagaimana orang mau menghargai kita?.
Beberapa cara yang kita bisa lakukan untuk membangun respek adalah kita mau
menerima diri apa adanya, mau menghindari sikap dan perilaku yang merusak
diri, berusaha jaga nama baik, berperilaku tetap baik, mengerti bahwa kita unik, berusaha
memperbaiki diri, berubahlah dan kembangkan terus diri kita ke arah yang baik. Dalam
hal berhubungan dengan orang lain, untuk membangun respek kita juga perlu
membudayakan hal-hal yang patut jadi perhatian, mulai dari: memahami karakter orang

3
lain, fokus pada kekuatan bukan kelemahan orang lain, lakukan pujian yang tulus &
teguran yang tepat, dan mulailah dengan apa yang kita pikirkan.
Jadi, pada pembahasan selanjutnya akan lebih di paparkan mengenai respek
terhadap diri sendiri dan orang lain.

B. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan pembahasannya maka akan dibahas sub masalah sesuai
dengan latar belakang diatas yakni sebagai berikut :
 Bagaimana agar kita bisa menerima diri sendiri dan menghargai diri sendiri.
 Bagaimana bila kita tak sanggup memecahkan persoalan kita sendiri apa
dampaknya pada lingkungan di mana kita berada.
 Apa saja cara-cara untuk meraih respek terhadap orang lain.

C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk :
 Agar kita respek terhadap diri sendiri dan memandang kelemahan diri kita secara
positif.
 Agar kita sanggup memecahkan persoalan kita sendiri dan bermanfaat bagi
lingkungan kita
 Agar kita mengetahui cara-cara untuk meraih respek terhadap orang lain.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Menurut kamus bahasa Inggris kata respect/respek diartikan sebagai :
Mengormati
Menaruh hormat
Menghargai, dan menjunjung tinggi
Mengakui dan menaati
Respek adalah rasa hormat. Bukan sekedar hormat saja, tapi juga hormat yang
disertai rasa kekaguman. Bisa dibilang ini adalah tingkat lanjutan dari simpati. Respek
bukan sekedar tertarik dan kagum karena hal-hal yang dilihat secara sekilas saja, tapi rasa
respek terhadap orang tertentu baru muncul setelah seseorang mengetahui pribadi atau
perbuatan si orang yang direspek dengan lebih dalam. Misalnya setelah berkenalan
dengan seorang teman, kemudian dalam tempo waktu tertentu menyadari bahwa dia ahli
dalam suatu bidang, bisa jadi timbul rasa respek terhadap teman itu. Respek tidak sama
dengan rasa takut. Rasa hormat dan penghargaan adalah kasih sayang dan kesadaran
bahwa diri adalah bagian dari sebuah masyarakat, dalam hal ini, masyarakat sekolah.
Jadi kesimpulannya, respek terhadap diri sendiri adalah rasa hormat dan kagum
terhadap kemampuan diri sendiri. Sedangkan respek terhadap orang lain adalah rasa
hormat-menghormati serta mengagumi kepribadian orang lain.

B. Cara Menghargai (respek) Diri sendiri dan Orang Lain


Adapun cara yang dapat kita lakukan untuk menhargai diri kita sendiri atau respek
terhadap diri sendiri yaitu:
1. Menerima diri apa adanya
Sebagian besar manusia dilahirkan dengan bentuk fisik yang utuh. Tapi, masih
saja merasa kurang dan mengeluhkan tentang ini dan itu. Memang banyak orang yang
dianugerahi keindahan bentuk dan tampilannya. Tetapi kesempurnaan manusia tidak

5
terletak pada keindahan fisiknya semata, melainkan perilaku, tabiat dan kemuliaan
akhlaknya. kesempurnaan fisik bukanlah segala-galanya.
2. Menghindari perilaku yang merusak diri.
Tanpa disadari, kita sering melakukan sesuatu yang merusak diri sendiri.
Misalnya, cara berkendara yang ugal-ugalan.
3. Memupuk rasa malu.
Rasanya tidak berlebihan jika saya mengatakan bahwa rasa malu itu merupakan
salah satu indikasi utama yang membedakan antara orang yang waras dengan para
penderita skizofrenia.. Bayangkan jika kita tidak memiliki rasa malu. Kita pasti akan
melakukan semua hal yang tidak sesuai dengan norma. Jika sudah demikian, masih
adakah harga diri kita? Orang justru dihargai karena penempatan rasa malunya secara
tepat. Maka memupuk rasa malu adalah kebutuhan mutlak untuk menjaga harga diri kita
sendiri.
4. Menjaga nama baik.
Tidak ada yang mau menghargai orang-orang yang tidak mempunyai nama baik.
Jika nama sudah tercemar, maka orang pun akan segera menjauhi kita. Hal ini
menunjukkan betapa pentingnya untuk menjaga nama baik. Apalagi jika kita sadar bahwa
ketika melakukan suatu perbuatan melanggar norma, sesungguhnya kita tidak hanya
mempertaruhkan nama baik kita sendiri, melainkan juga nama baik keluarga, dan orang-
orang terdekat kita.
5. Menjaga perilaku tetap baik.
Hadiah paling indah yang bisa kita berikan kepada diri sendiri adalah amal baik
yang kita lakukan selama hidup.
6. Kenali Diri Sendiri
Mengenali diri merupakan bagian tersulit dalam proses menghargai diri.
Mengenali diri merupakan sebuah proses yang menuntut kejujuran kita dalam melihat
dan mengevaluasi diri. Hanya dengan kejujuran inilah kita bisa mengidentifikasi
keunggulan kita dan hal-hal dalam diri kita yang masih perlu kita perbaiki ataupun
kembangkan lebih lanjut. Dengan mengenal diri kita dengan baik, kita bisa memilih
strategi terbaik untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain. Jika kita telah

6
mengenal diri dengan baik, kita bisa memahami kekuatan kita yang bisa kita “bagikan”
kepada orang lain. Kita juga bisa memahami apa yang bisa kita pelajari dari orang lain.
7. Menghargai Diri sebagai Ciptaan Tuhan
Menghargai diri sebagai ciptaan Tuhan membuat kita tetap rendah hati walaupun
telah diberi kesempatan menikmati banyak kesuksesan. Menghargai diri sebagai ciptaan
Tuhan juga dapat membuat kita lebih tegar dalam menyikapi kelemahan kita. Semua
ciptaan Tuhan adalah sempurna menurut fungsi dan tanggung jawab yang kita emban
dalam hidup ini. Kita tidak perlu meratapi diri dalam menghadapi kelemahan yang tidak
bisa diperbaiki. Kelemahan ini membuat kita mendapat kesempatan melihat hal-hal lain
yang bisa kita lakukan bukan terpaku pada hal-hal yang tidak bisa kita lakukan lagi.
8. Sadari bahwa kita ini unik
Yakinlah bawwa diri kita adalah unik dan tidak ada yang bisa menduplikasi dari
keunikan kita. Dari jumlah manusia yang milyar angkanya , tidak ada yang seperti kita
sebelum kita hadir di dunia ini, dan tidak ada yang seperti kita pada saat kita ada didunia
ini, lebih lagi di masa akan datang tidak aka nada yang bergerak, berbicara dan berpikir
sama persis seperti kita.
9. Atasi Kelemahan diri
Langkah yang satu ini sering kali sulit kita lakukan. Kita seringkali tidak mau
mengakui kelemahan kita. Kita sering kali mengandalkan penilaian orang lain semata
terhadap kelemahan kita. Padahal sebenarnya jika kita jujur, kitalah orang yang
seharusnya lebih tahu kelemahan kita sendiri. Jika kita jujur, kita mungkin mendapatkan
bahwa kelemahan kita mungkin saja bukan kelemahan, tetapi kesalahan yang kita
lakukan: kebiasaan buruk (misalnya: kebiasaan menunda pekerjaan, kebiasaan
melakukan terlalu banyak pekerjaan dalam kurun waktu tertentu; sikap negatif (misalnya:
lupa berterima kasih pada orang-orang yang telah banyak membantu, lebih suka
melakukan segala sesuatu sendiri tanpa melibatkan orang lain); atau cara pandang yang
salah terhadap kesuksesan dan strategi untuk meraih sukses.
10. Kembangkan Diri Anda
Setelah kita mampu mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan kita, kita perlu
membiarkan diri kita dibentuk menjadi lebih baik. Dalam hal ini kita tidak bisa

7
melakukannya sendirian. Selain berusaha, kita perlu juga mengandalkan Sang Pencipta
untuk membantu usaha pengembangan diri kita.
Adapun cara untuk meraih respek terhadap orang lain adalah:
 Jangan orang menghina atau mengolok-olok mereka.
 Mendengarkan orang lain ketika mereka berbicara.
 Nilai orang lain pendapat.
 Pertimbangkan kesukaan dan ketidaksukaan orang lain.
 Jangan mengejek atau menggoda orang.
 Jangan bicara tentang orang-orang di belakang mereka.
 Jadilah peka terhadap perasaan orang lain.
 Jangan menekan seseorang untuk melakukan sesuatu yang dia tidak ingin
melakukannya.
Beberapa cara kita bisa menghormati orang yang berbeda dari kita:
 Cobalah untuk belajar sesuatu dari orang lain.
 Jangan Pernah stereotip orang.
 Menunjukkan minat dan penghargaan untuk budaya dan latar belakang orang lain.
 Jangan pergi bersama dengan prasangka dan sikap rasis .

C. Prinsip Membina Hubungan Dengan Orang Lain Maupun Diri Sendiri


Untuk Mendapatkan Respek Terhadap Diri Sendiri Maupun Orang Lain Terlebih
Dahulu Kita Menjalin Hubungan Dengan Orang Lain Dan Diri Sendiri Dengan Beberapa
Prinsip Yaitu:
1. Pahami Karakter diri dan Orang Lain.
Menurut Florence Littauer, dalam bukunya yang berjudul Personality Plus,
karakter/watak berbeda dengan kepribadian. Karakter adalah diri kita yang
sesungguhnya, sedangkan kepribadian adalah seperti pakaian yang kita kenakan.
Kepribadian dapat kita ubah, sedangkan karakter tidak. Setiap manusia memiliki
keunikan masing-masing. Tidak ada dua orang yang sama persis. Setiap orang dilahirkan
dengan ciri khas karakter sendiri. Karakter kita tidak akan berubah. Yang bisa berubah
adalah kepribadian kita.

8
2. Ciptakan Spiral Kehidupan Positif.
Kehidupan ini seperti layaknya sebuah spiral. Kadang-kadang spiral positif, yaitu
spiral yang membesar ke atas. Hal ini terjadi ketika segala sesuatu berjalan dengan baik,
kita menjadi semakin percaya diri dan optimis, dan hidup kita menjadi penuh berkat,
akibatnya kita memiliki sikap yang positif terhadap orang lain dan menjadikan hubungan
kita dengan orang lain menjadi lebih baik. Sebaliknya spiral negatif, atau spiral yang
mengecil ke atas, ketika segala sesuatu menjadi tidak beres dan kacau, kehidupan kita
penuh dengan kegagalan dan kesulitan, kita menjadi semakin tertekan dan akibatnya
mempengaruhi hubungan kita dengan orang lain.
3. Fokus pada Kekuatan bukan Kelemahan.
Untuk membangun hubungan yang kokoh dan berlanjut untuk masa yang
panjang, kita perlu kemampuan untuk memfokuskan diri pada kekuatan kita atau
kekuatan orang lain, bukan pada kelemahan. Cobalah untuk mempelajari apa yang
menjadi kekuatan kita dalam berhubungan dengan orang lain. Selain itu kita harus juga
dapat melihat kekuatan atau hal-hal positif yang dimiliki orang lain, sehingga kita dapat
bersikap adil terhadap setiap orang. Karena setiap orang memiliki kekuatan dan
kelemahan masing-masing. Dengan memfokuskan pada kekuatan, kita dapat senantiasa
memperkuat fondasi dari setiap hubungan yang kita bangun dengan orang lain.
4. Kembangkan Komunikasi Empatik.
Salah satu kebiasaan manusia yang efektif yang dirumuskan oleh Stephen Covey
(7 Habits of Highly Effective People) adalah prinsip komunikasi empatik, yang berarti
berusaha mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti. Hal ini memerlukan perubahan
paradigma yang sangat mendalam. Kita biasanya berusaha lebih dahulu untuk dimengerti.
Kebanyakan orang mendengarkan orang lain tidak dengan maksud untuk mengerti,
mereka mendengar dengan maksud untuk menjawab. Orang Jawa mengenal prinsip ini
dengan istilah tepo sliro, artinya kita menempatkan diri kita pada situasi orang lain,
sehingga kita bisa lebih memahami perilaku orang lain kepada kita.
5. Pujian yang Tulus dan Teguran yang Tepat.
Kita dapat membuat orang lain atau diri kita sendiri menjadi lebih baik dengan
cara memberikan pujian, dorongan dan kata-kata atau gesture yang positif. Peliharalah
hubungan Anda dengan orang lain. Pelihara dan rawatlah hubungan pribadi kita. Kapan

9
terakhir kita mengatakan kepada istri bahwa kita mencintainya? Kapan terakhir
mengatakan kepada seseorang bahwa kita berterima kasih atas dukungan, perhatian, dan
kerja samanya? Jika hal ini dikatakan dengan sepenuh hati dapat menjadi sangat berarti.
6. Kehidupan Seperti Gema.
Kehidupan adalah seperti gema. Apa yang kita kirimkan ke luar – kembali lagi.
Apa yang kita tabur – kita panen. Apa yang kita berikan – kita peroleh. Apa yang kita
lihat pada diri orang lain – ada dalam diri kita. Merupakan hukum alam bahwa apa yang
kita terima dari orang lain adalah akibat dari apa yang kita berikan. Kita bisa
mendapatkan segala-galanya yang kita inginkan dalam kehidupan, jika kita cukup banyak
membantu orang lain mendapatkan apa yang mereka inginkan.
7. Mulai dengan Apa yang dipikirkan.
Jika apa yang Anda pikirkan mengenai orang lain berubah, maka sikap dan
tindakan mereka terhadap Anda juga akan berubah. Karena manusia sangat sensitif satu
sama lain dalam banyak hal, kita biasanya sangat peka terhadap apa yang dipikirkan oleh
satu sama lainnya.

D. Manfaat Respek Terhadap Diri Sendiri Dan Orang Lain


Memiliki rasa hormat (Respek) pada diri sendiri akan membimbing moral kita
dan dapat memahami diri sendiri sehingga mengetahui kelemahan dan kekurangan diri
sendiri serta potensi dan kemampuan yang ada dalam diri sendiri. memiliki rasa hormat
(respek) terhadap orang lain akan menjaga sikap sopan santun kita dalam menjalin
hubungan atau interaksi dengan orang lain sehingga tercipta kerukunan dan kedamaian
hidup dalam bersosial.

10
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Respek merupakan rasa hormat atau rasa kagum baik itu kepada diri sendiri
maupun orang lain. Untuk meraih respek terhadap orang lain dan diri sendiri kita harus
menjalin hubungan terlebih dahulu dan ada beberapa prinsip dalam menjalin hubungan
dengan orang lain. Meraih respek terhadap diri sendiri dan orang lain ada beberapa cara
atau langkah-langkah yang dapat diambil atau hal-hal yang perlu diperhatikan.
Jika kita respek terhadap diri sendiri atomatis kita sudah respek terhadap orang
lain. Jika kita bisa menghargai diri sendiri, kita dapat memandang diri secara positif.
Apabila kita memiliki pandangan positif, kita bisa melihat kelemahan kita sebagai suatu
kesempatan memperbaiki dan mengembangkan diri. Kita juga melihat kekuatan kita
sebagai anugerah yang dapat kita manfaatkan untuk berbagi dengan orang-orang di
sekitar kita. Dengan demikian, kita bisa membuat diri kita berharga dan berguna bagi
lingkungan kita dan orang-orang di sekitar kita.

B. SARAN
Menghormati diri sangat penting dalam keyakinan mengembangkan dan sikap
positif. Cara Anda merasa tentang diri Anda dapat mempengaruhi cara Anda
memperlakukan orang lain dan interaksi Anda dengan mereka. Anda mungkin berpikir
bahwa menghormati diri sendiri adalah sederhana, namun banyak orang tidak
memberikan diri cukup rasa hormat. Kebenaran yang menyedihkan adalah bahwa, jika
Anda tidak menghormati diri sendiri, Anda mungkin menemukan bahwa orang lain
mungkin tidak memiliki rasa hormat untuk Anda either.You juga dapat menemukan
bahwa sulit untuk menghormati orang lain ketika Anda tidak menghormati diri sendiri.
Menghormati dimulai dengan Anda, jadi belajar bagaimana menghormati diri sendiri.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://deathlock.wordpress.com/2008/05/09/simpati-respek-dan-keintiman/ (diakses tanggal 18


novenber 2011)

http://juara.blog.uns.ac.id/2010/08/31/bagaimana-cara-menghormati-orang-lain/ (diakses tanggal


27 oktober 2011)

http://muhammadilyasfaiz.blogspot.com/ (diakses tanggal 20 november 2011)


Hidayati, nia. “belajar menerima kekurangan diri sendiri” http://niahidayati.net/belajar-
menerima-kekurangan-diri.html (diakses tanggal 27 0ktober 2011)

Kadarusman, dadang. “menghargai diri


sendiri”http://www.dadangkadarusman.com/2011/09/28/menghargai-diri-sendiri.html (diakses
tanggal 22 oktober 2011)

Kusnandar, Erwin. “membina hubungan dengan orang


lain)http://erwinkusnandar.multiply.com/journal/item/106/Membina_Hubungan_dengan_Orang_
Lain.html(diakses tanggal 18 novenber 2011)

Linggasari,Ibnu. “menhargai diri


sendiri”http://ibnulinggasakti.wordpress.com/2010/05/03/menghargai-diri-sendiri/ (diakses
tanggal 22 oktober 2011)

12

Anda mungkin juga menyukai