SEMESTER GENAP
Dosen Pebimbing :
NIP:196805171997022001
Disusun Oleh :
NIM : 171610101110
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 2
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah yang berjudul “Hubungan Penyakit Sistemik dengan Bakteri
Rongga Mulut” dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis mengucapkan
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
` Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
terutama supra gingivalis, dapat meningkat 2 sampai 10 kali lipat 6 sehingga
memungkinkan masuknya bakteri ke jaringan dan aliran darah, menyebabkan
peningkatan prevalensi dan memperberat bakteremia.
Penyebaran infeksi dari fokus primer ke tempat lain dapat berlangsung
melalui beberapa cara, yaitu transmisi melalui sirkulasi darah (hematogen),
transmisi melalui aliran limfatik (limfogen), perluasan infeksi dalam jaringan,
dan penyebaran dari traktus gastrointestinal dan pernapasan akibat tertelannya
atau teraspirasinya materi infektif .
3
anastomosis pembuluh darah dari kedua sisi melalui pembuluh limfe bibir.
Akan tetapi anastomosis tersebut tidak ditemukan pada rahang bawah.
Kelenjar getah bening regional yang terkena adalah sebagai berikut:
4
rahang bawah. DI rahang atas, letak yang saling berdekatan antara sinus
maksila dan dasar hidung menyebabkan mudahnya ketelibatan mereka dalam
penyebaran infeksi melalui tulang.
5
tuberkel basil dapat memasuki tubuh melalui oral, yaitu pocket periodontal dan
flap gingiva yang terinfeksi yang meliputi molar ketiga. Infeksi oral, selain
dapat memperburuk TB paru yang sudah ada, juga dapat menambah systemic
load, yang menghambat respon tubuh dalam melawan efek kaheksia dari
penyakit TB tersebut. Mendel telah menunjukkan perjalanan tuberkel basilus
dari gigi melalui limfe, KGB submaksila dan servikal tanpa didahului ulserasi
primer. Tertelannya material septik dapat menyebabkan gangguan lambung
dan usus, seperti konstipasi dan ulserasi.
6
c. Mycobacterium leprae. Bakteri ini menyebabkan penyakit infeksi kronis
yang disebut Leprosy (Hansen's disease). Penyakit ini diketahui sedikit
menular. Sebelumnya mencapai proporsi epidemik tetapi sekarang hanya
endemik saja di bagian di dunia ini. Luka mulut terdiri atas tumor yang kecil
seperti hanya benjolan yang disebut lepromas, yang berkembang dibagian
atas lidah, bibir ataupun palatum. Selebihnya hiperplasi gingiva dapat terjadi
dengan terlepasnya gigi geligi. Histopatologi: Inflamasi granulomatous
dimana makrophage dengan multinucleated giants cells sangat dominant.
Acid fast bacilli dapat ditemukan diantara makrophage dan paling bagus
dengan pengecatan Fite.
7
tenggorokan kemerahan. Awal penyakit ini ditandai dengan lidah yang
terlapisi oleh jamur bewarna putih. Secara klinis kits sebut "strawbery
tongoe", tetapi lapisan penutup ini akan cepat hilang dan organ akan
menjadi merah sekali dan tampak mengkilat (glistening) dan halus. Pada
beberapa kasus, bagian mukosa bukal dan palatum memperlihatkan ulserasi
tetapi pada kasus yang biasa dalam 7-10 hari lidah akan kembali normal.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Fokal infeksi merupakan asal mula dan penyebab berkembangnya penyakit
sistemik, terutama penyakit periodontal di permukaan marginal maupun apical,
jumlah bakteri pada infeksi jaringan periodontal apical mencapai 200 macam
dan pada infeksi jaringan periodontal marginal mencapai 500 macam atau lebih
dan umumnya bakteri gram negatif. Ada beberapa macam penyakit sistemik
yang mempunyai hubungan langsung Fokal infeksi disebabkan oleh infeksi
kronis di suatu tempat (gigi) toxin, bakteri sisa-sisa dari kotoran maupun
mikroba penginfeksi dari gigi menyebar ke tempat lain di tubuh seperti ginjal,
jantung, mata, kulit. Menembus masuk kedalam aliran darah. Melalui suatu lesi
(kerusakan) yang ditimbulkan oleh trauma mekanis, misalnya pada tindakan
pencabutan gigi, penyebarannya percontinuitatum ke daerah- daerah sekitarnya
dan sistemik sebagai fokus infeksi dengan kelainan gigi dan jaringan
penyangga gigi. sepefii penyakit kardiovaskular, alergi, penyakit asthma hay
fever anemia, diabetes mellitus, arthritis, kanker kandung kemih dll.
9
DAFTAR PUSTAKA
Daniel m. Laskin, D.D.S., M.S., ; Oral and Maxillofacial Surgery, Vol. 1, The
C.V. Mosby Company, St. Louis-Toronto- London; 1980; p 108-178
Li, X.,Koolveit , K.M., Tronstad, dan Olsen, L ,2000, Systemic Disease caused by
oral infection, Clin, Microbial Rev, 13:547-558
10