Pada hari ini Senin tanggal Delapan Bulan Juli Tahun Dua Ribu Sembilan Belas, di
Kolaka telah diadakan perjanjian antara pihak yang bertandatangan di bawah ini :
1. dr. H MUHAMMAD RAFI, jabatan Direktur Rumah Sakit Benyamin Guluh Kab
Kolaka, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Rumah Sakit Benyamin
Guluh Kab Kolaka, yang berkedudukan di Jl. Dr Sutomo No. 1 Kel. Lamokato Kec.
Kolaka Kab. Kolaka, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. dr. M. YUSUF HAMRA,MSc,Sp.PD jabatan Direktur Rumah Sakit Bahteramas,
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Rumah Sakit Bahteramas, yang
berkedudukan di Jl. Kapten Piere Tendean, Watubangga, Baruga, Kota Kendari,
Sulawesi Tenggara 93116., selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Bahwa untuk ketentuan yang berlaku terhadap PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
selanjutnya disebut PARA PIHAK
PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah sebuah Rumah Sakit Pemerintah Daerah yang
memiliki sarana dan fasilitas yang kurang memadai untuk memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat luas.
2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah Rumah Sakit Pemerintah yang memiliki sarana dan
fasilitas yang memadai untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat luas.
Pasal 2
DASAR HUKUM
1. Pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) yang berbunyi;” semua
persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka
yang membuatnya”.
2. Pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) yang berbunyi; ”
perikatan hapus “, karena :
a. Karena pembayaran;
b. Karena penawaran pembayaran tunai, diikuti dengan penyimpanan atau
penitipan;
c. Karena pembaharuan utang;
d. Karena perjumpaan utang atau kompensasi;
e. Karena percampuran utang;
f. Karena pembebasan utang;
g. Karena musnahnya barang yang terutang;
h. Karena kebatalan atau pembatalan;
i. Karena berlakunya suatu syarat batal;
j. Karena lewatnya waktu.
Pasal 3
RUANG LINGKUP PERJANJIAN
Ruang lingkup perjanjian meliputi pelayanan kesehatan berikut :
1. RAWAT JALAN meliputi :
a. Pemeriksaan kehamilan (Ante Natal Care/ANC)
b. Pemeriksaan dokter umum dan dokter gigi serta pengobatannya
c. Pemeriksaan dokter spesialis serta pengobatannya
d. Pemeriksaan penunjang diagnostik
e. Fisioterapi
f. Pengobatan HIV
2. RAWAT JALAN KHUSUS
a. Minor surgery tanpa rawat inap atau one day care
b. Perawatan lain yang memerlukan perawatan khusus (ESWL, Hemodialisa,
Kemoterapi, dll)
c. Pemeriksaan Kultur dan Sensitifitas Bakteri
3. RAWAT INAP
Pelayanan rawat inap meliputi ruang perawatan, pengobatan, pemeriksaan
penunjang medis dan penggunaan peralatan kedokteran sesuai dengan prosedur
tetap pelayanan medic, termasuk perawatan, pengobatan, pemeriksaan penunjang
medis dan penggunaan peralatan kedokteran di ruang perawatan intensif (HCU,
ICU), ruang perawatan jantung intensif (ICCU), dan ruang perawatan luka bakar
(burns unit) dengan atau tanpa operasi.
4. RAWAT KEHAMILAN/MELAHIRKAN
a. Persalinan tanpa pembedahan
b. Persalinan dengan pembedahan (Caesar)
c. Imunisasi ibu dan anak
d. Pengobatan dan perawatan bayi
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN
1. PIHAK PERTAMA berhak :
a. Mendapatkan pelayanan kesehatan yang diperuntukkan bagi pasien dari BLUD
RS Benyamin Guluh Kab. Kolaka sesuai dengan surat rujukan yang dibuat oleh
PIHAK PERTAMA atau dibawah oleh pasien yang dirujuk..
b. Memperoleh informasi yang diperlukan dari PIHAK KEDUA yang berkaitan
dengan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien yang dirujuk.
c. Menyampaikan keluhan kepada PIHAK KEDUA sehubungan dengan pelayanan.
2. PIHAK KEDUA berhak :
a. Melakukan konfirmasi kepada PIHAK PERTAMA tentang persyaratan dan
prosedur pelayanan yang berlaku di PIHAK KEDUA..
b. Tidak memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi pasien yang dirujuk yang
tidak memenuhi ketentuan dan prosedur yang ditetapkan.
Pasal 6
KETENTUAN PELENGKAP
1. Obat-obatan yang digunakan adalah yang rasional, diutamakan obat generik atau
berdasarkan standar formularium obat-obatan yang berlaku di RS Bahteramas ,
Jenis obat-obatan yang diperlukan akan disediakan oleh PIHAK KEDUA sesuai
dengan kemampuan dan fasilitas yang tersedia.dan bila penyediaan komponen
bahan dan alat tidak tersedia pada PIHAK KEDUA maka PIHAK KEDUA akan
membuatkan resep dan selanjutnya diserahkan pada pasien yang bersangkutan
untuk diambil di apotek yang sudah dirujuk PIHAK KEDUA.
2. Tindakan medik diagnostik dan terapi dilakukan sesuai standar pelayanan medik.
3. Pemeriksaan dan tindakan penunjang medis dilakukan sesuai standar pelayanan
medis yang mendukung. Dalam hal terjadi penambahan diagnostik dan atau terapi
yang tidak dapat dilakukan di rumah sakit PIHAK KEDUA dan perlu dirujuk ke
Rumah Sakit lain maka biaya yang timbul akibat perawatan atau pengobatan rujukan
di Rumah Sakit / sarana kesehatan lain sepenuhnya menjadi tanggung jawab pasien.
Pasal 8
KORESPONDENSI
Setiap dan seluruh pemberitahuan, permintaan, permohonan dan/atau komunikasi lain
sehubungan dengan pelaksanaan perjanjian ini harus dibuat secara tertulis dan dapat
dikirim melalui surat tercatat, kurir, faksimail, email atau dalam hal mendesak melalui
telepon atau handphone (yang harus dikonfirmasikan kemudian melalui email) dan
ditujukan ke alamat korespondensi sebagai berikut :
PIHAK PERTAMA
Nama Drg. DEWI MIRNAWATI
1 Jabatan Kepala Bidang Pelayanan
No. Telpon/HP dan Fax 0813 4273 1507
Email Dewimirnawati1965@gmail.com
PIHAK KEDUA
2 Nama
Jabatan
No. Telpon/HP dan Fax
Email
Pasal 9
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
1. Perjanjian kerjasama ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak ditandatanganinya
perjanjian ini oleh PARA PIHAK.
Pasal 10
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1. Yang dimaksud keadaan memaksa (force majeure) dalam perjanjian ini adalah suatu
keadaan diluar kekuasaan manusia namun tidak terbatas pada gempa bumi, banjir,
angin topan, kebakaran, epidemic, pemogokan masal, perang, huru-hara dan
kebijakan pemerintah di bidang moneter dan politik yang berhubungan langsung
dengan pelaksanaan surat perjanjian ini.
2. Dalam hal terjadinya keadaam memaksa (force majeure) ayat (1), salah satu pihak
wajib memberitahukan kepada pihak laiinnya secara tertulis selambat-lambatnya 7
(tujuh) x 24 jam sejak terjadnya force majeure. Apabila dalam waktu tersebut pihak
yang bersangkutan tidak memberitahukan kepada pihak lainnya maka force majeure
dianggap tidak pernah terjadi.
Pasal 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Perselisihan atau perbedaan pendapat dalam melaksanakan perjanjian ini, akan
diselesaikan secara musyawarah atau mufakat.
2. Apabila musyawarah untuk mufakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak
tercapai maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut
kepada badan Arbitrase yang dibentuk oleh PARA PIHAK.
3. Badan arbitrase sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini terdiri dari 3 (tiga)
orang anggota, yaitu 1 (satu) orang dari PIHAK PERTAMA, 1 (satu) orang dari PIHAK
KEDUA dan 1 (satu) orang yang ditunjuk atas kesepakatan PARA PIHAK.
4. Apabila badan Arbitrase yang dimaksud dalam ayat 3 (tiga) tidak dapat
menyelesaikan perselisihan yang terjadi, PARA PIHAK bersepakat menyelesaikan
perselisihan tersebut di Pengadilan Negeri Kendari.
Ditandatangani di : Kendari
Pada Hari/Tanggal : Senin 8 Juli. 2019