Anda di halaman 1dari 234

C B T O P T I M A B AT C H F E B R U A R I 2 0 2 0

P S I K I AT R I
| DR. SEPRIANI | DR. YOLINA | DR. OKTRIAN | DR. REZA | DR. CEMARA |
| DR. AARON | DR. CLARISSA
Jakarta
Jl. Layur Kompleks Perhubungan VIII No.52 RT.001/007
Kel. Jati, Pulogadung, Jakarta Timur Tlp 021-22475872
WA. 081380385694/081314412212

Medan
Jl. Setiabudi Kompleks Setiabudi Square No. 15 Kel. Tanjung
Sari, Kec. Medan Selayang 20132 WA/Line 082122727364

w w w. o p t i m a p r e p . c o . i d
TO 1
SOAL NO 1
• Anak Quickdraw Synchron berusia 5 tahun
dibawa ibunya ke poliklinik dengan keluhan
belum dapat bicara dan tidak dapat
mengenal anggota tubuh. Meski sudah
diajarkan berulang kembali oleh gurunya, anak
masih sulit untuk berbicara lancar ataupun
mengingat. Segala hal seperti makan dan
mandi pun harus dibantu oleh ibunya. Pada
pemeriksaan IQ didapatkan hasil 32.
Diagnosis pada anak ini adalah…
A. RM ringan
B. RM sedang
C. RM ringan-sedang
D. RM berat
E. RM sangat berat

Jawaban: D. RM Berat
• Pada anak ini kemungkinan terjadi retardasi
mental karena terdapat keluhan keterlambatan
perkembangan (belum dapat bicara, tidak dapat
mengenal anggota tubuh, belum dapat makan
sendiri, mandi sendiri). Retardasi mental
ditegakkan dengan pemeriksaan IQ. Berdasarkan
PPDGJ – III, Rentang IQ antara 20 hingga 34
masuk ke retardasi mental berat. Ringan antara
50-69, sedang antara 35-49 dan sangat berat bila
dibawah 20. Tidak ada klasifikasi ringan-sedang
untuk retardasi mental.
1. RETARDASI MENTAL
• Retardasi mental merupakan suatu penurunan fungsi
intelektual secara menyeluruh yang terjadi pada masa
perkembangan dan dihubungkan dengan gangguan
adaptasi sosial (AAMD).
• 3 komponen utama yang terganggu: penurunan fungsi
intelektual, adaptasi sosial, dan masa perkembangan.
• Ketentuan subtipe retardasi mental meliputi:
• F70: Ringan (IQ 50-69)
• F71: Sedang (IQ 35-49)
• F72: Berat (IQ 20-34)
• F73: Sangat Berat (<20)
• Masih dapat dididik (educable)
• Komunikasi sehari-hari masih baik

Ringan • Masih dapat merawat diri secara independen (makan,


mandi, mencuci)
• Kesulitan utamanya pada pekerjaan akademik di sekolah
(terutama membaca dan menulis)

• Retardasi mental yang dapat dilatih (trainable)


• Keterlambatan pemahaman dan penggunaan bahasa
Sedang • Kemampuan motorik dan kemampuan merawat diri
terbatas, butuh pengawasan
• Kemampuan sekolah terbatas

• Kemampuan serupa dengan RM sedang

Berat • Pada kelompok ini, kemampuan motorik sangat


terbatas
• Umumnya disertai defisit neurologis

Sangat • Sangat terbatas untuk mengerti instruksi


• Sangat terbatas dalam mobilitas
Berat • Hanya mampu komunikasi non verbal yang sederhana

Sari Pediatri, Vol. 2, No. 3, Desember 2000


Mental Retardation

Kaplan & Sadock synopsis of psychiatry.


SOAL NO 2
• Tuan Junk Synchron usia 48 tahun merasa cemas
dan ketakutan hingga tidak bisa berangkat kerja.
Pasien 1 minggu yang lalu mengalami kecelakaan
mobil dimana saat pasien mengemudi, pintu mobil
pasien ditabrak motor sangat kencang hingga
penyok dan menjepit kaki pasien. Pasien baru
dapat dikeluarkan setelah pintu tersebut digergaji.
Sejak saat itu pasien tidak berani naik mobil
ataupun taksi, juga tidak berani naik motor.
Diagnosis pada pasien adalah…
A.Stress akut
B.Stress berat
C.Gangguan penyesuaian
D.PTSD
E.Gangguan kepribadian histrionik

• Jawaban: A. Stress akut


• Pasien di atas mengalami reaksi stress akut oleh karena
ada kejadian traumatik yang berat dan pasien dapat
mengingat secara detail kejadian traumatik tersebut.
Reaksi stress akut muncul setelah kejadian traumatik
dan dapat bertahan hingga 1 bulan.
• Tidak ada klasifikasi penyakit stress seperti stress berat
pada diagnosis psikatri. Pada gangguan penyesuaian,
stressor bersifat ringan-sedang contohnya seperti baru
berganti pekerjaan atau baru menikah. Pada PTSD akan
ditemukan gejala flashback akan kejadian traumatik,
biasa terjadi 1 bulan pasca trauma. Pada gangguan
kepribadian histrionik akan ditemukan sifat pasien yang
suka mencari perhatian orang lain, namun tidak spesifik
dicirikan pada soal ini.
2-3. GANGGUAN MENTAL PASCA
TRAUMA
Gangguan Karaktristik

Reaksi stres akut Kesulitan berkonsentrasi, merasa terlepas dari tubuh,


mengingat detail spesifik dari peristiwa traumatik
(prinsipnya gejala serupa dengan PTSD), terjadinya
beberapa jam setelah kejadian traumatis, dan paling
lama gejala tersebut bertahan selama 1 bulan.

Reaksi stres pasca trauma Adanya bayang-bayang kejadian atau flashback yang
(Post traumatic stress persisten, mengalami gejala penderitaan bila terpajan
disorder/ PTSD) pada ingatan akan trauma aslinya, menimbulkan
hendaya pada kehidupan sehari-hari. Gejala terjadi
selama 1-6 bulan.
Reaksi Stres Akut vs PTSD vs Gangguan Penyesuaian

Reaksi Stres Akut Ggn. Penyesuaian PTSD


Tipe stresor Berat (kejadian Ringan-sedang Berat (kejadian
traumatis, traumatis,
kehilangan orang kehilangan orang
terdekat) terdekat)

Waktu antara Beberapa hari Maksimal 3 bulan Bisa bertahun-


stresor dan hingga maksimal 4 tahun
timbulnya gejala minggu

Durasi gejala Maksimal 1 bulan Maksimal 6 bulan >1 bulan


setelah stresor
berakhir
Diagnosis Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)

• Diagnosis baru bisa ditegakkan apabila gangguan stres pasca trauma


ini timbul dalam kurun waktu 6 bulan setelah kejadian traumatik
berat.

• Gejala yang harus muncul sebagai bukti tambahan selain trauma


bahwa seseorang telah mengali gangguan ini adalah:
1. Individu tersebut mengalami mimpi-mimpi atau bayang-bayang
dari kejadian traumatik tersebut secara berulang-ulang kembali
(flashback)
2. Muncul gangguan otonomik, gangguan afek dan kelainan tingkah
laku, gejala ini mungkin saja mewarnai hasil diagnosis akan tetapi
sifatnya tidak khas.
PPDGJ-III
Tatalaksana PTSD
• Cognitive behavioral therapy (CBT), prolonged
exposure (PE) dan pengobatan-pengobatan
psikososial lain, seperti eye movement
desensitization and reprocessing (EMDR), terbukti
bekerja dengan baik pada PTSD (Foa, Keane and
Friedman, 2000).

http://www.ipap.org/pdf/ptsd/bahasa/IPAP_PTSD_Notes_BAHASA.pdf
Tatalaksana PTSD
• Intervensi farmakologis lini pertama yang
direkomendasikan adalah SSRI (sertraline, paroxetine,
fluoxetine.
• Dosis permulaan dapat rendah (fluoxetine 10mg.; sertraline,
25mg; paroxetine, 10mg.)
• Sementara obat yang lain dalam kategori ini mungkin
menguntungkan, seperti citalopram dan fluvoxamine, namun
tidak ada bukti sama sekali dalam hal escitalopram.

• Di daerah di mana pertimbangan formulari atau biaya


menghalangi pemakaian SSRI atau SNRI's, trisiklik
imipramin atau amitriptilin dapat dipertimbangkan
sebagai pengobatan lini pertama

http://www.ipap.org/pdf/ptsd/bahasa/IPAP_PTSD_Notes_BAHASA.pdf
SOAL NO 3
• Tuan Nitro Synchron usia 42 tahun merasa cemas
dan dada berdebar setiap kali melihat lift. Pasien
pernah kecelakaan di sebuah mall dimana kabel
dari lift yang dinaiki pasien terlepas dari geriginya
yang menyebabkan lift pasien jatuh dari lantai 2 ke
lantai dasar. Pasien selamat tapi mengalami patah
tulang. Kejadian sudah terjadi 2 bulan yang lalu
tapi bila pasien melihat lift akan terbayang
kembali kejadian tersebut. Tatalaksana yang tepat
diberikan kepada pasien adalah…
A.Quetiapine
B.Haloperidol
C.Clozapine
D.Sertraline
E.Lithium

• Jawaban: D. Sertraline
• Pasien di atas mengalami PTSD, atas dasar adanya
peristiwa traumatis sebelumnya yaitu kecelakaan di
lift, kemudian saat ini pasien mengalami kecemasan
setiap teringat peristiwa itu. Pengobatan
farmakologis PTSD terutama dengan antidepresan
SSRI, yang pada pilihan ini adalah sertraline
SOAL NO 4
• Nyonya Fleur Synchron usia 32 tahun dibawa ke
UGD RS karena demam tinggi dengan suhu 40 C.
Keluhan dirasakan setelah pasien berobat ke dokter
karena gangguan skizofrenia dan diberi obat oleh
dokter. Pemeriksaan vital didapatkan nadi
110x/menit dan pernafasan 24x/menit, didapatkan
banyak keringat. Pada pemeriksaan neurologis
didapatkan kenaikan tonus otot dan kekakuan.
Apa diagnosis yang paling mungkin?
A.Tardive diskinesia
B.Neuroleptic malignant syndrome
C.Reaksi distonia
D.Drug induced parkinsonism
E.Extrapyramidal syndrome

• Jawaban: B. Neuroleptic malignant syndrome


• Pasien mengalami hiperpireksia, takikardia, takipnea,
dan dystonia otot (kenaikan tonus otot dan kekakuan)
setelah mengkonsumsi obat untuk gangguan perilaku.
Kemungkinan besar pasien mengalami sindrom
neuroleptic maligna sebagai reaksi idiosinkratik dari
obat-obatan antipsikotik golongan tipikal.
• Tardive dyskinesia  gejala ekstrapiramidal berupa
gerakan-gerakan involunter seperti gerakan
mengunyah, mengecap-ngecap, menjulurkan lidah, dsb
• Drug induced parkinsonism  gejala ekstrapiramidal
menyerupai penyakit Parkinson: tremor, rigiditas,
akinesia/bradykinesia, dan instabilitas postural.
4. SINDROM NEUROLEPTIK MALIGNA

• Rare, but life-threatening, idiosyncratic reaction to


neuroleptic medications
• Characterized by fever, muscular rigidity, altered mental
status, and autonomic dysfunction.
• Often occurs shortly after the initiation of neuroleptic
treatment, or after dose increases.
Tanda Kardinal
Sindrom Neuroleptik Maligna

• Rigiditas otot berat


• Hipertermia (suhu>38°C)
• Instabilitas otonom
• Penurunan kesadaran

http://emedicine.medscape.com/article/816018-overview
Tatalaksana
• Tatalaksana utama bersifat suportif

• Pasien perlu dirawat di ICU

• Yang paling penting:


• semua obat neuroleptik (antipsikotik) harus dihentikan.
• Umumnya gejala akan hilang dalam 1-2 minggu setelah
penghentian obat neuroleptik

http://emedicine.medscape.com/article/816018-overview
SOAL NO 5
• Tuan Mono Synchron, umur 28 tahun dibawa
keluarganya karena akhir-akhir ini suka mengurung diri
di rumah. Pasien baru saja bercerai 1 bulan yang lalu.
Semenjak itu, pasien sering terlihat bicara sendiri,
katanya dia sedang telepati untuk konsultasi dengan
12 Jin penunggu pondasi dunia. Pasien merasa
terganggu karena orangtua dan tetangga sering
membicarakannya dengan mengolok-olok karena dia
sudah seorang duda. Pasien marah saat dibawa ke
rumah sakit karena dia merasa sakit yang sudah jelas
gara-gara keluarganya dan harusnya ke psikolog bukan
psikiater. Bagaimana tilikan pasien ini?
A.Derajat 1
B.Derajat 2
C.Derajat 3
D.Derajat 4
E.Derajat 5

• Jawaban: A. Derajat 3
• Pada soal ini, pasien menyalahkan keluarganya atas
dasar penyebab penyakitnya sehingga masuk tilikan
derajat 3. Derajat 1 bila tidak merasa sakit, derajat
2 bila terdapat ambivalensi antara merasa sakit
atau tidak. Derajat 4 bila tidak tahu apa penyebab
sakitnya dan derajat 5 bila tahu sakit tapi tidak
berobat dengan semestinya.
5. TILIKAN
• Tilikan adalah kemampuan seseorang untuk memahami sebab
sesungguhnya dan arti dari suatu situasi (termasuk di
dalamnya gejala yang dialaminya sendiri).

Derajat Deskripsi

1 penyangkalan total terhadap penyakitnya

2 ambivalensi terhadap penyakitnya

3 menyalahkan faktor lain sebagai penyebab penyakitnya

4 menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan tetapi tidak memahami penyebab
sakitnya
5 menyadari penyakitnya dari faktor-faktor yang berhubungan dengan
penyakitnya namun tidak menerapkan dalam perilaku praktisnya
6 menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai motivasi untuk
mencapai perbaikan
TO 2
SOAL NO 6
• Tuan Road Synchron, usia 32 tahun dibawa
oleh keluarganya karena sejak 6 bulan lalu
sering mengamuk dan marah-marah tanpa
sebab yang jelas. Pasien mengatakan bahwa
ada roh-roh halus yang membisikinya tentang
dunia roh yang sebentar lagi akan menyatu
dengan dunia manusia dan semua manusia
yang hidup akan dicabut rohnya hingga tidak
ada seorang pun yang hidup lagi di dunia ini.
Waham yang dimiliki oleh pasien adalah...
A.Waham bizzare
B.Waham grandiosity
C.Waham somatik
D.Waham nihilistik
E. Waham rujukan

• Jawaban: D. Waham nihilistik


• Pada pasien didapatkan waham dimana dunia akan segera
kiamat atau semua orang akan segera mati. Waham seperti
ini dinamakan waham nihilistic. Waham nihilistic
merupakan waham pandangan masa depan hampa seperti
dunia akan segera kiamat atau pasien akan segera mati.
• Waham grandiosity lebih mengarah kepada hal yang
berlebihan seperti pasien adalah orang yang sangat kaya,
seorang presiden atau lainnya, yang tidak sesuai dengan
keadaan pasien sebenarnya. Waham somatic merupakan
waham yang melibatkan fungsi tubuh, contohnya pasien
percaya dapat melihat menggunakan tangan. Waham
rujukan seperti pasien percaya ada orang yang mengontrol
atau membicarakan dirinya.
6. WAHAM
• Waham merupakan suatu perasaan keyakinan atau
kepercayaan yang keliru, berdasarkan simpulan
yang keliru tentang kenyataan eksternal, tidak
konsisten dengan intelegensia dan latar belakang
budaya pasien, dan tidak bisa diubah lewat
penalaran atau dengan jalan penyajian fakta.
Rentang Respon Neurobiologi
terhadap stress
Jenis Waham
Waham Karakteristik
Bizzare keyakinan yang keliru, mustahil dan aneh
Sistematik keyakinan yang keliru atau keyakinan yang tergabung dengan satu
tema/kejadian.
Nihilistik perasaan yang keliru bahwa diri dan lingkungannya atau dunia tidak ada
atau menuju kiamat.
Somatik perasaan yang keliru yang melibatkan fungsi tubuh.
Paranoid termasuk didalamnya waham kebesaran, waham kejaran/presekutorik,
waham rujukan (reference), dan waham dikendalikan.
Kebesaran/ keyakinan atau kepercayaan, biasanya psikotik sifatnya, bahwa dirinya
grandiosity adalah orang yang sangat kuat, sangat berkuasa atau sangat besar.
Kejar/ mengira bahwa dirinya adalah korban dari usaha untuk melukainya, atau
persekutorik yang mendorong agar dia gagal dalam tindakannya.
Rujukan/ selalu berprasangka bahwa orang lain sedang membicarakan dirinya dan
delusion of kejadian-kejadian yang alamiah pun memberi arti khusus/berhubungan
reference dengan dirinya
Jenis Waham
Waham Karakteristik
Kendali keyakinan yang keliru bahwa keinginan, pikiran, atau perasaannya
dikendalikan oleh kekuatan dari luar. Termasuk di dalamnya:
thought of withdrawal, thought of broadcasting, thought of
insertion.
Thought of withdrawal waham bahwa pikirannya ditarik oleh orang lain atau
kekurangannya.
Thought of insertion/ waham bahwa pikirannya disisipi oleh orang lain atau kekuatan
sisip pikir lain.
Thought of waham bahwa pikirannya dapat diketahui oleh orang lain, tersiar
broadcasting/ siar pikir di udara.
Cemburu keyakinan yang keliru yang berasal dari cemburu patologis
tentang pasangan yang tidak setia.
Erotomania keyakinan yang keliru, biasanya pada wanita, merasa yakin bahwa
seseorang sangat mencintainya.
SOAL NO 7
• Tuan Change Synchron, 20 tahun datang dibawa
keluarganya ke dokter umum. Menurut
keluarganya pasien sering bersikap aneh 1 bulan
ini. Pasien kemarin baru saja dipukuli warga sekitar
karena ketahuan sedang mengintip perempuan
kost tetangganya yang sedang mandi. Menurut
pasien, pasien sangat suka melakukan hal tersebut
karena membangkitkan gairah. Kemungkinan
diagnosis pasien ini adalah...
A.Fetishisme
B.Voyeurism
C.Transverse Fetishisme
D.Frotteurisme
E.Ekhibisionisme

• Jawaban: B. Voyeurism
• Voyeurisme atau skopofilia merupakan keadaan seseorang yang
harus mengamati tindakan seksual atau ketelanjangan orang lain
untuk mencapai kepuasan seksual.
• Fetishisme: gangguan prefrensi seksual yang di mana gairah
seksual terbangkitkan oleh objek tertentu, umumnya barang milik
lawan jenis. Barang tidak dipakai sesuai fungsinya.
• Transvetis fetishime gairah seksualnya terbangkitkan oleh
tindakan mengunakan objek milik lawan jenis. Misalnya, laki-laki
memakai pakaian dalam wanita.
• Frotteurisme  kelainan suka menggesek-gesekkan tubuh/alat
kelaminnya pada orang lain yang tidak berkenan untuk
membangkitkan gairah seksual.
• Ekshibisionisme  kelainan suka menunjukkan alat kelaminnya
pada orang lain yang tidak menginginkan untuk membangkitkn
gairah seksual.
Kaplan & Sadock synopsis of psychiatry.

7. SEXUAL DISORDER (PARAFILIA)


Diagnosis Karakteristik
Fetishism Sexually arousing fantasies, sexual urges, or behaviors involving the
use of nonliving objects (e.g., female undergarments).
Frotteurism Sexually arousing fantasies, sexual urges, or behaviors involving
touching and rubbing against a nonconsenting person.
Masochism Sexually arousing fantasies, sexual urges, or behaviors involving the
act (real, not simulated) of being humiliated, beaten, bound, or
otherwise made to suffer.
Sadism Sexually arousing fantasies, sexual urges, or behaviors involving acts
(real, not simulated) in which the psychological or physical suffering
(including humiliation) of the victim is sexually exciting to the person.
Voyeurism Sexually arousing fantasies, sexual urges, or behaviors involving the
act of observing an unsuspecting person who is naked, in the process
of disrobing, or engaging in sexual activity.
Necrophilia Necrophilia is an obsession with obtaining sexual gratification from
cadavers.
Diagnosis Karakteristik
Pedophilia Sexually arousing fantasies, sexual urges, or behaviors involving
sexual attraction to prepubescent children (generally 13 years or
younger) and the pedophilia must at least 16 years or older and at
least 5 years older than the child
Eksibisionis Seseorang yang selalu ingin memperlihatkan kemaluannya/genital
kepada orang lain (biasanya orang asing) untuk mendapatkan
kepuasan seksual
SOAL NO 8
• Seorang pria bernama Accel Synchron, 24 tahun,
dibawa oleh istrinya datang ke praktek doktek
dengan keluhan selalu marah-marah kepada
istrinya. Sang suami terkadang melakukan itu tanpa
alasan, bahkan bisa marah-marah karena hal kecil.
Hal ini sudah berlangsung selama 4 minggu
terakhir. Ketika ditanya kepada suaminya hal itu
terkadang dilakukan karena dia kesal karena baru
saja dimarahi bos di kantor. Pembelaan ego
apakah yang dipakai suaminya ini?
A.Represi
B.Proyeksi
C.Sublimasi
D.Introyeksi
E.Displacement

• Jawaban: E. Dispacement
• Mekanisme defensif pada kasus ini adalah displacement, karena
sang suami melampiaskan pikiran/emosi atau impuls kepada orang
lain atau objek lainnya akibat kekesalannya.
• Proyeksi merupakan mekanisme pertahanan di mana seseorang
menuduhkan pikiran/emosi/impuls yang tidak baik kepada orang
lain. Contohnya, seorang istri marah karena merasa suaminya tidak
pernah mendengarkannya, padahal dalam kenyataannya istrilah yang
tidak mendengarkan suaminya.
• Represi adalah mekanisme pertahanan di mana seseorang di bawah
sadarnya menahan suatu pikiran/emosi/impuls yang tidak sesuai
(unconscious blocking).
• Sublimasi adalah mengalihkan suatu pikiran/emosi/impuls yang tidak
sesuai dengan budaya setempat menjadi suatu pikiran/emosi/impuls
yang lebih dapat diterima. Contohnya, ketika seseorang memiliki
hasrat seksual terhadap orang tertentu, ia mengalihkannya dengan
melakukan olahraga.
• Introyeksi adalah mekanisma pertahanan di mana seseorang
meleburkan sifat positif orang lain ke dalam egonya. Contohnya,
seorang remaja mengadopsi gaya hidup seorang artis untuk
memberikan remaja tersebut rasa menghargai diri sendiri dan
meminimalkan perasaan inferiornya.
8. DEFENSE MECHANISM
S
• Almost always
pathological
• Appears insane and
irrational
• These are the psychotic
defense
• Found in dreams and
throughout childhood
SOAL NO 9
• Nona Cyberse Synchron, 22 tahun, dibawa keluarganya ke
IGD RS karena sudah tiga hari tidak pulang ke rumah.
Keluhan ini sudah sering terjadi sebelumnya. Menurut
keluarga pasien sering sekali kumat seperti ini. Pasien
dikatakan memang sering keluar rumah bertemu dengan
kenalan-kenalannya dan selalu berbicara terus menerus.
Pasien sering telepon lama dan buang uang banyak untuk
pemakaian pulsa. Dari pemeriksaan status mental tampak
dandanan yang menor. Pasien merasa tidak masalah
karena merasa dia adalah orang yang sangat kaya, dan
punya lima rumah di pantai Mutiara. Namun keluarganya
mengatakan pasien tidak demikian. Saat pemeriksaan
tampak pasien sangat gembira dan selalu mendominasi
pembicaraan dengan dokter. Diagnosis pada pasien ini
adalah...
A.Skizoafektif dengan manic
B.Manik dengan gejala psikotik
C.Mania berat
D.Gangguan bipolar episode kini depresif
E.Gangguan bipolar episode kini manic

• Jawaban: B. Manik dengan gejala psikotik


• Pada pasien terjadi mood elasi dan peningkatan
aktivitas seperti sering jalan-jalan, telepon lama,
menandakan mania, dan pada pasien juga terdapat
waham kebesaran seperti memiliki lima rumah di
pantai mutiara. Sering sekali kumat menandakan gejala
ini sudah berulang kali terjadi, kejadian yang berulang
menandakan kejadian yang episodik yang lebih
menandakan gangguan bipolar dengan episode manik,
maka dipilih jawaban B. Sementara itu apabila
skizoafektif gangguan akan terjadi terus menerus tanpa
ada periode istirahat, oleh karena itu tidak dipilih
pilihan A. Tidak dipilih E karena kurang lengkap, kurang
gejala psikotik.
9. GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR

1 atau lebih
1 atau lebih Gangguan
Gangguan episode
episode afektif
mood mania atau
depresi bipolar
hipomania

Dengan/ tanpa Episode kini


psikosis? manik/ depresi?
Pedoman Diagnosis Gangguan Bipolar
(PPDGJ-III)
• Ditandai setidaknya 2 episode yang menunjukkan
pada 1 waktu tertentu terjadi peninggian mood dan
energi (mania/hipomania), dan pada 1 waktu lain
berupa penurunan mood dan energi (depresi).
• Ada periode penyembuhan sempurna antar
episode.
• Manik terjadi tiba-tiba, lamanya antara 2 minggu-5
bulan.
• Depresi biasanya terjadi selama 6 bulan-1 tahun.
Episode Manik (DSM-IV)
F25.0 Skizoafektif (DSM V)
• Diagnostik gangguan skizoafektif hanya dibuat
apabila gejala definitif skizofrenia dan adanya
gangguan afektif yang sama-sama menonjol pada
saat yang bersaman.
• Afek harus meningkat secara menonjol atau ada
peningkatan afek yang tak begitu menonjol
dikombinasi dengan iritabilitas atau kegelisahan
yang memuncak
• Dalam episode yang sama harus ada sedikitnya satu
atau lebih baik lagi dua gejala skizofrenia yang khas
Skizofrenia vs Skizoafektif vs
Gangguan Mood dengan Gejala Psikotik
Skizofrenia Skizoafektif Gangguan mood disertai
gejala psikotik

Gejala Kronik, sejak awal Kronik, sejak awal Hanyaada setelah episode
psikotik onset sakit onset sakit gangguan mood terjadi

Gangguan Tidak ada, atau ada Ada terus menerus Ada, memenuhi kriteria
mood tetapi tidak selama sakit diagnosis gangguan mood
menonjol berlangsung. Gejala (manik/ depresi)
mayor gangguan mood
belum tentu ada

Lama Kronik Kronik Episodik


penyakit
SOAL NO 10
• Nona Drill Synchron, 33 tahun datang dengan
keluarganya dan dibawa dengan keluhan pasien
tampak seperti orang gila. Pasien sering berbicara
sendiri, tertawa dan sering mengatakan kalau dia
sedang berjalan bersama Tom Cruise dan makan-
makan di Shanghai Garden. Padahal tidak ada
siapa-siapa disekitar pasien. Kejadian terjadi
seminggu ini dan pasien sering keluyuran di
lingkungan rumahnya, setelah pasien baru saja
bercerai seminggu yang lalu. Apa diagnosis pasien
ini?
A.Skizofrenia hebefrenik
B.Skizofrenia paranoid
C.Depresi
D.Psikotik akut
E.Skizofrenia katatonik

• Jawaban: D. Psikotik akut


• Diagnosis psikotik akut pada pasien ini atas dasar adanya
perubahan perilaku (sering berperilaku aneh, pasien sering
keluyuran, dan senyum sendiri) dan adanya halusinasi
(berbicara sendiri, merasa jalan-jalan dengan tom cruise)
yang terjadi kurang dari 1 bulan.
• Kriteria depresi seperti afek depresif, hilang minat dan
mudah lelah tidak dijelaskan di soal. Karena belum sebulan
tidak bisa dibilang skizofrenia. Skizofrenia paranoid bila ada
waham kejar, herbefrenik bila pasien memiliki kepercayaan
yang aneh dimana seperti pasien hidup di dunianya sendiri
yang berbeda dari dunia nyata, katatonik bila pasien
memiliki stupor katatonik berupa kekakuan postur atau
fleksibilitas cerea dimana pasien dapat diubah posisinya dan
mempertahankan posisi tersebut seperti lilin.
10. PSIKOTIK AKUT
• Untuk menegakkan diagnosis gejala pasti
gangguan psikotik akut, harus ada setidaknya satu
dari gejala di bawah ini:
1. Halusinasi
2. Waham
3. Agitasi atau perilaku aneh (bizarre)
4. Pembicaraan aneh atau kacau (disorganisasi)
5. Keadaan emosional yang labil dan ekstrim
(iritabel)
Dengan lama episode >1 hari, tetapi <1 bulan.
PPDGJ-III
PPDGJ

Diagnosis Banding Psikotik Akut


Penyakit Karakteristik
Skizofrenia Gangguan isi pikir, waham, halusinasi, minimal 1 bulan
Skizofrenia Paranoid merasa terancam/dikendalikan
Skizofrenia Hebefrenik 15-25 tahun, afek tidak wajar, perilaku tidak dapat diramalkan,
senyum sendiri
Skizofrenia Katatonik stupor, rigid, gaduh, fleksibilitas cerea
Skizotipal perilaku/penampilan aneh, kepercayaan aneh, bersifat magik, pikiran
obsesif berulang
Waham menetap hanya waham
Psikotik akut gejala psikotik <4 minggu.
Skizoafektif gejala skizofrenia & afektif bersamaan
Residual Gejala negatif menonjol, ada riwayat psikotik di masa lalu yang
memenuhi skizofrenia
Simpleks Gejala negatif yang khas skizofrenia (apatis, bicara jarang, afek
tumpul/tidak wajar) tanpa didahului halusinasi/waham/gejala
psikotik lain. Disertai perubahan perilaku pribadi yang bermakna
(tidak berbuat sesuatu, tanpa tujuan hidup, penarikan diri).
SOAL NO 11
• Sekumpulan orang datang ke IGD malam hari
membawa seorang laki-laki yang tampak gelisah.
Laki-laki tersebut bernama Rokket Synchron yang
berusia 25 tahun. Laki-laki itu mendadak berteriak
ketakutan dan menangis. Ia merasa ada orang
mengejar dan ingin membunuhnya. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan mulut kering dan
injeksi konjungtiva, nystagmus (+). Laki-laki
tersebut diketahui sehabis pesta narkoba dengan
teman-temannya. Apa zat psikotropika yang dapat
menyebabkan hal ini?
A.Kokain
B.Opioid
C.Marijuana
D.Alkohol

• Jawaban: D.Mariijuana
• Gejala yang dominan nampak pada pasien di atas
adalah halusinasi (merasa ada orang mengejar dan
ingin membunuhnya), paranoid (ketakutan dan
menangis). Hal ini bisa disebabkan oleh zat
psikotropika yang bersifat halusinogen, seperti
marijuana dan LSD, dan stimulant seperti kokain
dan amfetamin. Pada pasien ini, lebih dipilih
Marijuana dipilih karena terdapat pula gejala mulut
kering dan injeksi konjungtiva serta nystagmus
seperti keterangan di soal.
11. OBAT PSIKOAKTIF
• Secara umum, sering dibagi menjadi 3 golongan
utama berdasarkan gejalanya, yaitu:
• Golongan depresan
• Golongan stimulan
• Golongan halusinogen
Depressant
• Zat yang mensupresi, menghambat dan menurunkan aktivitas
CNS.
• Yang termasuk dalam golongan ini adalah sedatives/hypnotics,
opioids, and neuroleptics.
• Medical uses sedation, sleep induction, hypnosis, and
general anaesthesia.
• Contoh:
• Alcohol dalam dosis rendah, anaesthetics, sleeping pills, and opioid
drugs such as heroin, morphine, and methadone.
• Hipnotik (obat tidur), sedatif (penenang) benzodiazepin
• Effects:
• Relief of tension, mental stress and anxiety
• Warmth, contentment, relaxed detachment from emotional as well
as physical distress
• Positive feelings of calmness, relaxation and well being in anxious
individual
• Relief from pain
Stimulants
• Zat yang mengaktivkan dan meningkatkan aktivitas CNS
psychostimulants
• Memiliki berbagai efek fisiologis
• Perubahan denyut jantung, dilatasi pupil, peningkatan TD,
banyak berkeringat, mual dan muntah.
• Menginduksi kewaspadaan, agitasi, dan mempengaruhi
penilaian
• Penyalahgunaan kronik akan menyebabkan perubahan
kepribadian dan perilaku seperti lebih impulsif, agresif,
iritabilitas, dan mudah curiga
• Contoh:
• Amphetamines, cocaine, caffeine, nicotine, and synthetic
appetite suppressants.
• Effects:
• feelings of physical and mental well being, exhilaration,
euphoria, elevation of mood
• increased alertness, energy and motor activity
• postponement of hunger and fatigue
Hallucinogens (psyche delics)
• Zat yang merubah dan mempengaruhi persepsi, pikiran, perasaan,
dan orientasi waktu dan tempat.
• Menginduksi delusi, halusinasi, dan paranoia.
• Adverse effects sering terjadi
• Halusinasi yang menakutkan dan tidak menyenangkan (“bad trips”)
• Post-hallucinogen perception disorder or flashbacks
• Delusional disorder persepsi bahwa halusinasi yang dialami nyata,
setelah gejala mereda
• mood disorder (anxiety, depression, or mania).
• Effects:
• Perubahan mood, perasaan, dan pikiran“mind expansion”
• Meningkatkan kepekaan sensorismore vivid sense of sight, smell, taste
and hearing
• dissociation of body and mind
• Contoh:
• Mescaline (the hallucinogenic substance of the peyote cactus)
• Ketamine
• LSD
• psilocybin (the hallucinogenic substance of the psilocybe mushroom)
• phencyclidine (PCP)
• marijuana and hashish
SOAL NO 12
• Nona Jet Synchron, 21 tahun, sering sekali
berpergian. Minggu kemarin pasien baru saja
travelling keliling Jawa menggunakan mobil
bersama teman-temannya. Minggu ini pasien mau
pergi ke Singapura dan langsung ke Thailand tiga
hari setelahnya lalu mau ke Jepang lagi untuk
melihat festival api di gunung Hakumai. Suami
pasien mengeluhkan kalau pasien terlalu sering
jalan-jalan dan akhirnya membawa istrinya ke
psikiater. Apa kemungkinan diagnosis pada pasien
ini?
A.Piromania
B.Wanderlust
C.Kleptomania
D.Histeria
E.Manik

• Jawaban: B. Wanderlust
• Pada pasien ditemukan keinginan untuk selalu berpergian,
jadi diagnosis pada pasien ini adalah wanderlust.
Wanderlust merupakan sebuah keinginan yang tidak bisa
ditahan untuk bepergian.
• Kleptomania merupakan salah satu gangguan pengendalian
impuls yang ditandai dengan sulit menahan impuls untuk
mencuri barang-barang yang tidak diperlukan untuk
pemakaian pribadi atau yang memiliki arti ekonomi, benda-
benda yang diambil sering kali dibuang, dikembalikan secara
rahasia, atau disembunyikan. Piromania merupakan sebuah
keinginan untuk menyalakan api. Histeria bukan merupakan
suatu diagnosis. Gangguan manik tidak dijelaskan pada soal
seperti afek dan aktivitas yang meningkat.
12. GANGGUAN PENGENDALIAN IMPULS
(DSM-IV)
Penyakit Karakteristik
Intermittent explosive Ditandai dengan episode perilaku impulsif yang mengakibatkan
disorder kerusakan serius baik kepada orang atau properti, dimana tingkat
agresivitas tidak proporsional dengan keadaan atau provokasi.

Kleptomania Sulit menahan impuls untuk mencuri barang-barang yang tidak


diperlukan untuk pemakaian pribadi atau yang memiliki arti ekonomi,
benda-benda yang diambil sering kali dibuang, dikembalikan secara
rahasia, atau disembunyikan
Piromania Dorongan yang tidak dapat ditolak untuk melakukan pembakaran.
Muncul perasaan puas atau lega saat api mulai membakar.

Judi patologis Adanya kebutuhan untuk mempertaruhkan uang dalam jumlah yang
semakin banyak dari waktu ke waktu dan timbul gejala gelisah ketika
berusaha berhenti (withdrawal).

Trikotilomania Adanya dorongan untuk mencabuti rambut sendiri dari bagian tubuh
yang manapun, termasuk rambut di kulit kepala, alis dan bulu bulu
tangan.
SOAL NO 13
• Seorang perempuan bernama Performapal Odd
Eyes synchron, 65 tahun, datang ke RS dengan
penurunan daya ingat sejak suaminya meninggal
setahun yang lalu. Aktivitas sosial pasien
berkurang seperti sekarang pasien jadi malas pergi
arisan yang dulu disukainya, namun pekerjaan
rumah tangga masih dikerjakan dengan baik. Pada
pemeriksaan, pasien tampak kurang semangat dan
mengatakan dirinya tidak mampu mengikuti
instruksi dokter. Pemeriksaan fisik dan lab normal.
Hasil pemeriksaan psikogeriatrik MMSE 25. Apa
diagnosisnya?
A.Mild cognitive impairment
B.Demensia Alzheimer
C.Pseudodemensia
D.Masked depression
E.Agitated depression

• Jawaban: C. Pseudodemensia
• Berdasarkan skor MMSE pasien ini, pasien ini tidak
mengalami gangguan kognitif karena skor
MMSEnya dalam batas normal (>23). Keluhan
penurunan daya ingat kemungkinan besar
disebabkan karena pseudodemensia.
Pseudodemensia merupakan penurunan fungsi
kognitif yang terjadi sementara akibat adanya
gangguan psikiatri yang mendasari (biasanya
depresi). Gejala depresi yang nampak pada pasien
ini antara lain aktivitas sosial pasien berkurang dan
tidak bersemangat
13. DEMENSIA
Pedoman diagnostik demensia (PPDGJ III):
• Adanya penurunan kemampuan daya ingat dan
daya pikir, yang sampai mengganggu kegiatan
harian seseorang (personal activities of daily living)
seperti : mandi, berpakaian, makan, kebersihan diri,
buang air besar dan kecil.
• Tidak ada gangguan kesadaran (clear
consciousness)
• Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling
sedikit 6 bulan
Deteksi Dini Demensia
• Dengan menggunakan mini mental state
examination (MMSE)/ Folstein test.

• Interpretasi skor MMSE:


• 24-30: kognitif normal
• 19-23: mild cognitive impairment
• 10-18: moderate cognitive impairment
• <=9: severe cognitive impairment
Demensia

Practical Guidelines for the Recognition and Diagnosis of Dementia,


J Am Board Fam Med May-June 2012 vol. 25 no. 3 367-382
Mild Cognitive Impairment (MCI) dan
Demensia

Mild cognitive impairment (MCI)merupakan permulaan dari


terjadinya demensia. Pada MCI, gangguan umumnya pada analisa
dan pengambilan keputusan sehingga belum mengganggu kegiatan
sehari-hari seperti mandi, makan, memakai sepatu dll seperti yang
terdapat pada demensia.
MCI - Demensia
Demensia vs Pseudodemensia
• Pseudodemensia merupakan penurunan fungsi kognitif yang
terjadi sementara akibat adanya gangguan psikiatri yang
mendasari (biasanya depresi)

http://www.encephalos.gr/48-3-07e.htm
SOAL NO 14
• Tuan Steam Synchron, 22 tahun datang ke dokter
umum dengan keluhan ingin menurunkan berat
badan. Pasien mengeluhkan cepat sekali berat
badannya naik, akibatnya pasien sering menahan
lapar dengan meminum air karena takut gemuk.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tinggi badan
160 cm dan berat 65 kg. Pasien ingin turun ke 60
kg. Kondisi ini muncul 1 bulan yang lalu setelah
pasien diputuskan pacarnya karena dikatakan
terlalu gemuk. Diagnosis pada pasien ini adalah...
A.Hiperemesis non organik
B.Distorsi body image
C.Anoreksia Nervosa
D.Bulimia Nervosa
E.Obesephobia

• Jawaban C. Anoreksia Nervosa


• Diagnosis Anoreksia nervosa pada pasien ini ditegakkan atas
adanya tindakan untuk menghindari makan karena takut
gemuk. Hal ini disebabkan akibat distorsi ‘body image’ takut
gemuk terus menerus pada pasien.
• Bulimia nervosa adalah preokupasi untuk makan secara
berlebihan (nafsu makan meningkat tidak mengenal waktu),
disertai usaha pasien melawan kegemukan dengan sering
memuntahkan makanannya. Distorsi body image adalah
gangguan dismorik tubuh berupa preokupasi dengan
bayangan cacat di penampilan yang biasanya pasien
menindaklanjuti dengan operasi plastic
• Hyperemesis non organic bukan merupakan suatu diagnosis
yang tertera baik dalam DSM V ataupun PPDGJ III. Tidak ada
istilah obesephobia dalam diagnosis psikiatri
14. F50 GANGGUAN MAKAN
F50.0 Anoreksia Nervosa
 Untuk diagnosis dibutuhkan :
 Berat badan dipertahankan 15 % di bawah yang
seharusnya
 Berkurangnya berat badan dilakukan sendiri dengan cara
menghindari makanan
 Distorsi ‘body image’ takut gemuk terus menerus.
 Adanya gangguan endokrin yang meluas
 Jika terjadi pada masa pra-pubertas maka perkembangan
pubertas tertunda
F50.2 Bulimia Nervosa
 Untuk diagnosis pasti dibutuhkan:
 Terdapat pre-okupasi yang menetap untuk makan dan
ketagihan.
 Pasien berusaha melawan efek kegemukan dengan :
▪ Merangsang muntah oleh diri sendiri
▪ Menggunakan pencahar berlebihan
▪ Menggunakan obat penekan nafsu makan
 Merasa ketakutan yang luar biasa untuk gemuk
Bulimia Nervosa
• SSRIs (specifically fluoxetine)
• the drugs of first choice for the treatment of bulimia nervosa
in terms of acceptability, tolerability and reduction of
symptoms
• Dosis Lebih tinggi daripada untuk depresi (60 mg
daily)
• Tidak ada obat-obatan lain, selain antidepresan yang
direkomendasikan untuk terapi bulimia nervosa
• Fluoxetine merupakan satu-satunya terapi
farmakologi yang di setujui oleh FDA untuk gangguan
makan
http://www.nice.org.uk/guidance/cg9/resources/guidance-
eating-disorders-pdf. January 2004
Anorexia
vs
Bulimia
SOAL NO 15
• Nyonya Drill Synchron, 25 tahun, sudah sejak 1 bulan
ini tampak murung. Pasien selalu mengurung diri di
rumah tanpa pernah berinteraksi dengan siapapun,
termasuk keluarganya. Bila ditanya pasien hanya diam
saja tidak menjawab. Riwayat mendengar suara atau
melihat bayangan semacamnya tidak diketahui
keluarga. Pasien juga tampak tidak ada niat mencari
kerja ataupun pacar. Pada pemeriksaan terlihat afek
datar, dan pasien tidak menjawab satu pun
pertanyaan dokter. Gejala kaku atau mempertahankan
posisi tubuh tidak wajar tidak ada. Diagnosis pada
pasien adalah…
A.Skizofrenia Herbefrenik
B.Skizofrenia Paranoid
C.Skizofrenia Katatonik
D.Skizofrenia Residual
E.Skizofrenia Simpleks

• Jawaban: E. Skizofrenia simpleks


• Diagnosis skizofrenia simpleks pada pasien didasari
adanya afek datar dan perilaku apatis yang merupakan
gejala negative skizofrenia, dan tidak didahului waham
atau halusinasi lainnya. Tidak dipilih skizofrenia residual
karena meski gejalanya juga gejala negatif yang menonjol,
namun harus ada riwayat psikotik di masa lampau.
• Pada skizofrenia herbefrenik terjadi pada pasien usia
muda, sekitar 20 tahun dan biasanya disertai dengan afek
yang tidak wajar seperti senyum-senyum tanpa sebab
dengan perilaku tak dapat diramalkan. Pada skizofrenia
paranoid akan terdapat kendali pikir, sisip pikir atau
waham paranoid. Pada skizofrenia katatonik seharusnya
didapatkan perilaku stupor atau fleksibilitas cerea yang
tidak ada pada soal ini.
15. Skizofrenia
• Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang
amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila
gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):
• Thought echo, atau thought insertion or withdrawal,
atau thought broadcasting
• Delusion of control/ passivity/ influence/ perception
• Halusinasi auditorik
• Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut
budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang
mustahil (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau
berkomunikasi dengan mahluk asing atau dunia lain)

Referensi: PPDGJ-III
Pedoman Diagnostik Skizofrenia
• Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang
harus selalu ada secara jelas:
• Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja
• Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami
sisipan (interpolation) yang berakibat inkoherensia atau
pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme.
• Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah
(excitement), posisi tubuh tertentu (posturing) atay
fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor.
• Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan
respons emosional yang menumpul tidak wajar

• Telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan


atau lebih
Referensi: PPDGJ-III
Key Points
Skizofrenia (F20) Gangguan isi pikir, waham, halusinasi, minimal 1 bulan
Paranoid merasa terancam/dikendalikan
Hebefrenik 15-25 tahun, afek tidak wajar, perilaku tidak dapat diramalkan,
senyum sendiri
Katatonik stupor, rigid, gaduh, fleksibilitas cerea
Skizotipal (F21) perilaku/penampilan aneh, kepercayaan aneh, bersifat magik, pikiran
obsesif berulang
Waham menetap (F22) hanya waham minimal 3 bulan (PPDGJ) atau 1 bulan (DSM)
Psikotik akut (F23) gejala psikotik <2 minggu.
Skizoafektif (F25) gejala skizofrenia & afektif bersamaan
Residual Gejala negatif menonjol, ada riwayat psikotik di masa lalu yang
memenuhi skizofrenia
Simpleks Gejala negatif yang khas skizofrenia (apatis, bicara jarang, afek
tumpul/tidak wajar) tanpa didahului halusinasi/waham/gejala
psikotik lain. Disertai perubahan perilaku pribadi yang bermakna
(tidak berbuat sesuatu, tanpa tujuan hidup, penarikan diri).
Terapi Antipsikotik
• Antipsikotik generasi pertama (tipikal)
• antagonis reseptor dopamin D2
• Contoh: haloperidol dan chlorpromazine
• Efek samping: lebih sering menyebabkan gejala
ekstrapiramidal, neuroleptic malignant syndrome
• Sebagai alternatif jika antipsikotik generasi kedua tidak bisa
digunakan
• Antipsikotik generasi kedua (atipikal)
• afinitas rendah terhadap reseptor D2, afinitas tinggi terhadap
reseptor 5HT
• Contoh: risperidone, clozapine, dan olanzapine
• Efek samping neurologis (-)
• Efek samping metabolik (+)
• Obat pilihan pertama
PRINSIP TERAPI ANTIPSIKOTIK
1. An oral atypical antipsychotic drug should be considered as first-line
treatment.
2. The lowest-effective dose should always be prescribed initially, with
subsequent titration.
3. Treatment trial should be at least 4-8 weeks before changing antipsychotic
medication.
4. Antipsychotic medications, atypical or conventional, should not be prescribed
concurrently, except for short periods to cover changeover.
5. Treatment should be continued for at least 12 months, then if the disease has
remitted fully, may be ceased gradually over at least 1-2 months.
6. Prophylactic use of anticholinergic agents should be determined on an
individual basis and re-assessment made at 3-monthly intervals.
7. A trial of clozapine should be offered to patients with schizophrenia who are
unresponsive to at least two adequate trials of antipsychotic medications.

Western Australian Psychotropic Drugs Committee. Antipsychotic Drug Guidelines Version 3 August 2006
SOAL NO 16
• Seorang laki-laki bernama Synchron Carrier, usia
27 tahun dibawa oleh ibunya ke dokter karena
ibunya merasa anaknya tidak bisa berbicara
dengan normal. Pasien sering diejek karena
berbicara tidak nyambung. Saat berbicara
didapatkan pasien menggunakan gabungan
kosakata yang aneh seperti “Tadi Honda saya
ompong bersendawa kabel listrik dengan saos
kursi. Rusaknya pahit lakone komputer yang tidak
dimandikan.” Apakah kelainan yang tersebut?
A.Konfabulasi
B.Verbigrasi
C.Inkoheren
D.Mutisme selektif
E.Flight of ideas

• Jawaban: C. Inkoheren
• Pada pasien didapatkan penggunaan kata-kata yang tidak nyambung satu
dengan lainnya seperti saya ompong bersendawa kabel listrik. Hal ini
berarti inkoheren atau word salad. Inkoheren (word salad) adalah asosiasi
longgar yang berat, kata yang satu tidak berhubungan dengan kata yang
lain. Asosiasi longgar adalah arus pikir yang terganggu dimana antara satu
gagasan yang diucapkan dengan gagasan berikutnya tidak menyambung
sama sekali.
• Flight of idea adalah arus pikir melompat-lompat dari satu topik ke topik
lain tanpa terputus, namun masih terdapat benang merah sehingga tidak
dipilih pilihan ini, karena pada pasien tidak ada benang merah atau
kesimpulan dari apa yang dia ucapkan.
• Mutisme selektif adalah seseorang yang tidak mau berbicara kepada
seseorang atas alasan pribadi tertentu
• Konfabulasi adalah tindakan secara tidak sadar mengisi lubang-lubang
dalam ingatannya dengan cerita yang tidak sesuai dengan kenyataan akan
tetapi dipercayai.
• Verbigerasi adalah pengulangan kata-kata atau frasa spesifik yang tidak
mempunyai arti.
16. Gangguan proses pikir
• Konfabulasi: Secara tidak sadar mengisi lubang-lubang
dalam ingatannya dengan cerita yang tidak sesuai dengan
kenyataan akan tetapi dipercayai.

• Verbigerasi: pengulangan kata-kata atau frasa spesifik yang


tidak mempunyai arti.

• Flight of idea: Arus pikir melompat-lompat dari satu topik ke


topik lain tanpa terputus, dimana masih terdapat benang
merah antara satu topik ke topik yang lain.

• Asosiasi Longgar: gangguan arus piker dengan ide-ide yang


berpindah dari satu ke yang lain yang tidak ada
hubungannya sama sekali.
• Inkoheren (word salad): asosiasi longgar yang berat, kata
yang satu tidak berhubungan dengan kata yang lain.
Gangguan proses pikir
• Sirkumstansialitas: Proses pikir yang memutar-
mutar dengan keterangan yang tidak perlu dahulu
sebelum sampai ke inti pembicaraan
• Tangensialitas: Proses pikir yang memutar-mutar
dengan banyak keterangan namun tidak pernah
ada kesimpulan atau benang merah dari apa yang
dibicarakan pasien
• Irrelevan: Tidak sesuai dengan topik pembicaraan
• Neologisme: Penggunaan istilah atau jargon baru
yang hanya diketahui artinya oleh pasien
SOAL NO 17
• Seorang pasien perempuan bernama Synchron
Explorer berusia 33 tahun dibawa suaminya untuk
berkonsultasi. Pasien sering sekali di rumah merasa
gelisah dan ketakutan. Sejak 2 bulan yang lalu, pasien
sering mendengar suara-suara bisik yang berasal dari
tetangga rumah sebelah, meski rumah sebelah itu
tidak ada penghuninya. Sudah dilakukan pengecekan
bersama istrinya ke rumah sebelah itu kalau di sana
tidak ada orang, tapi istrinya masih merasa ada yang
menghantuinya dan seperti mengguna-guna pasien.
Sampai karena stress istrinya kemarin sempat marah-
marah dan membanting vas yang ada di meja ruang
tamu. Pada kasus di atas, maka neurotransmitter
apakah yang mengalami gangguan ?
A.GABA yang tinggi
B.Noradrenalin yang tinggi
C.Dopamin yang tinggi
D.Adrenalin yang tinggi
E.Polamin yang tinggi

• Jawaban: C. Dopamin yang tinggi


• Pada kasus terdapat halusinasi auditorik
(mendengar suara padahal tidak ada penghuni dari
tetangga sebelah) dan waham kejar/persekutorik
seperti ada yang menghantui pasien sejak 2 bulan,
menunjukkan kemungkinan diagnosis skizofrenia.
Neurotransmitter yang paling berperan pada
patofisiologi skizofrenia adalah dopamine yang
berlebih.
NEUROTRANSMITER DALAM GANGGUAN
PSIKOTIK

Dari semua neurotransmitter yang terlibat, dopamin memiliki


peranan paling penting dalam menyebabkan gejala psikotik.
SOAL NO 18
• Seorang wanita bernama Bri Synchron berusia 29
tahun datang ke IGD dengan keluhan berdebar-
debar sejak satu jam. Rasa berdebar-debar disertai
berat pada dada, tertekan, nyeri dada kiri, sesak
nafas dan takut mati. Pasien tidak tahu
penyebabnya, keluhan muncul tiba-tiba. Pada
pemeriksaan rontgen dan EKG didapatkan
gambaran dibawah ini.
Kemungkinan diagnonis pasien ini adalah…
A.AMI
B.Pneumothorax
C.Perikarditis
D.Agoraphobia
E.Serangan panic

• Jawaban: E. Serangan panic


• Pasien pada soal mengalami keluhan ansietas (rasa
berdebar-debar, nyeri dada, sesak nafas hingga takut mati)
yang timbul secara tiba-tiba tanpa adanya pencetus. Kondisi
tersebut merupakan suatu serangan panik. Jika serangan
panik terjadi berulang  gangguan panik.
• Pada EKG gambarannya adalah sinus takikardia, sering
terjadi pada orang dengan serangan panik. Tidak ada
gambaran ST elevasi atau depresi pada EKG sehingga AMI
disingkirkan. Pada rontgen thorax tidak didapatkan
gambaran pleural line sehingga pneumothorax disingkirkan.
Pada perikarditis akan ditemukan ST elevasi di semua lead
dan itu bukan gambaran yang ditemukan di EKG sehingga
tidak dipilih. Agoraphobia adalah ketakutan di tempat ramai,
sementara pada kasus ini tidak ada pencetusnya.
18. Gangguan Panik

• Ini adalah gambaran sinus takikardia, gambaran


gelombang p dengan kompleks QRS lengkap,
namun HR > 100x/menit
18. Gangguan panik

• Pada gambaran rontgen tidak ditemukan adanya infiltrat ataupun


konsolidasi, sudut kostofrenikus lancip dan CTR ratio < 60% serta
tidak ada pelebaran mediastinum. Ini gambaran rontgen normal.
18. Gangguan Panik (DSM 5)
A. Gangguan panik = Serangan panik berulang. Serangan panik
adalah rasa takut atau tidak nyaman yang timbul mendadak
(pasien bisa dalam kondisi tenang maupun sudah gelisah) dalam
hitungan menit, diikuti dengan minimal 4 dari gejala berikut:
1.Palpitasi, dada berdebar, atau seimbang, atau pingsan
takikardia 9.Menggigil atau panas
2.Berkeringat. 10.Parestesia (baal atau
3.Gemetar. kesemutan)
4.Sensasi sesak nafas atau tercekik 11.Derealisasi atau depersonalisasi
5.Sensasi tersedak 12.Ketakutan menjadi gila
6.Nyeri atau tidak nyaman pada 13.Takut akan mati
dada
7.Mual atau rasa tidak nyaman
pada perut

8.Merasa pusing, melayang, tidak


Gangguan Panik (DSM 5)
B. Serangan diikuti oleh kondisi berikut selama 1 bulan atau
lebih:
1. Rasa khawatir persisten akan serangan panik berulang dan
konsekuensinya (menjadi tidak sadar, serangan jantung, dsb)
2. Perubahan perilaku yang berhubungan dengan serangan panik
(perilaku untuk menghindari serangan panik, misalnya menghindari
situasi yang tidak familiar)

C. Gejala tidak disebabkan oleh efek obat-obatan atau kondisi


medis lain.

D. Gangguan tidak terjelaskan oleh gangguan mental lain.


(misalnya: serangan tidak hanya timbul pada situasi sosial
seperti pada fobia sosial, serangan tidak hanya timbul
sebagai respons terhadap objek yang ditakutkan seperti
pada fobia spesifik, dsb)
Gangguan Panik
• DSM-IV mengklasifikasikan gangguan panik
menjadi:
• Gangguan panik dengan agorafobia
• Gangguan panik tanpa agorafobia
• Kriteria diagnosis gangguan panik dengan ataupun
tanpa agoraphobia sama dengan gangguan panik
pada umumnya, hanya terdapat kriteria tambahan
ada/tidaknya agoraphobia.
• Secara epidemiologis, sebagian besar gangguan
panik disertai dengan agorafobia.
Tatalaksana Gangguan Panik
• Terapi Kognitif-Perilaku • Farmakoterapi
• Kombinasi dari terapi kognitif • SSRIs
dan perilaku • Farmakoterapi lini pertama pada
• Terapi kognitifmengubah gangguan panik
atau menghilangkan pola • Antidepresan trisiklik
pikiran yang berkontribusi • Benzodiazepines potensi tinggi
terhadap timbulnya gejala • Contoh: Clonazepam
• Terapi perilaku merubah • Dapat menyebabkan depresi dan
perilaku pasien dihubungkan dengan efek samping
• Umumnya membutuhkan selama penggunaan dan setelah
penghentian penggunaan
waktu 8-12 minggu, dapat lebih
lama • Luaran dan kemampuan fungsional
pasien lebih buruk disbanding
antidepresan
• monoamine oxidase inhibitors
• Terapi di IGD (MAOIs)
• Benzodiazepine oral • Terapi kombinasi
• Benzodiazepin IV seperti
Lorazepam • Terapi psikodinamik
• Beta blockers dapat digunakan • Bertujuan untuk menghilangkan
untuk mengurangi gejala stress yang menyebabkan serangan
ansietas panik
http://www.aafp.org/afp/2005/0215/p733.html
Ansietas
Diagnosis Characteristic
Gangguan panik Serangan ansietas yang intens & akut disertai dengan perasaan akan
datangnya kejadian menakutkan.
Tanda utama: serangan panik yang tidak diduga tanpa adanya
provokasi dari stimulus apapun & ada keadaan yang relatif bebas dari
gejala di antara serangan panik.
Tanda fisis:Takikardia, palpitasi, dispnea, dan berkeringat.
Serangan umumnya berlangsung 20-30 menit, jarang melebihi 1 jam.
Tatalaksana: terapi kognitif perilaku + antidepresan.
Gangguan fobik Rasa takut yang kuat dan persisten terhadap suatu objek atau situasi,
antara lain: hewan, bencana, ketinggian, penyakit, cedera, dan
kematian.
Gangguan Gejala emosional (ansietas/afek depresif ) atau perilaku dalam waktu
penyesuaian <3 bulan dari awitan stresor. Tidak berhubungan dengan duka cita
akibat kematian orang lain.
Gangguan cemas Ansietas berlebih terus menerus berlangsung setiap hari sampai bbrp
menyeluruh minggu disertai Kecemasan (khawatir akan nasib buruk), ketegangan
motorik (gemetar, sulit berdiam diri, dan sakit kepala), hiperaktivitas
otonomik (sesak napas, berkeringat, palpitasi, & gangguan
gastrointestinal), kewaspadaan mental (iritabilita).
SOAL NO 19
• Seorang laki-laki bernama Hyper Synchron, 49 tahun
dibawa ke IGD karena kecelakaan mobil. Pada pemeriksaan,
pasien tampak tidak sadar, menutup mata, tidak
menjawab saat dipanggil. Tekanan darah 110/80, frekuensi
nadi 78x/menit, frekuensi nafas 16x/menit, suhu afebris.
Pemeriksaan jantung, paru, tidak ditemukan hipersonor
maupun pekak. Saat palpebra superior dibuka terdapat
tahanan. GCS E1M5V1. Refleks siku dan lutut dalam batas
normal. Terdapat perdarahan minimal dari hidung kanan.
Sekretaris pasien mengatakan kalau dia yakin bahwa pasien
mengalami gegar otak. Namun saat CT Scan tidak
ditemukan fraktur ataupun perdarahan kepala.
Rontgen dada dalam batas normal. Pasien diketahui
adalah tersangka korupsi yang sedang dipanggil KPK.
Diagnosis yang mungkin adalah...
A.Konversi
B.Hipokondriasis
C.Somatisasi
D.Stress Akut
E.Malingering

• Jawaban: E. Malingering
• Pasien pada kasus tampak berpura-pura pingsan, karena saat palpebra superior
dibuka terdapat tahanan dan pemeriksaan tanda vital stabil serta tidak ada
kelainan saat CT Scan. Pura-pura sakit dapat merupakan suatu malingering atau
factitious disorder, namun hanya terdapat pilihan malingering, sehingga dipilih
opsi E. pada malingering, pasien berpura-pura sakit karena memiliki motif
tertentu. Dalam soal ini, kemungkinan karena pasien tidak ingin dipanggil KPK.
• Tidak dipilih opsi A karena pada gangguan konversi pasien memang sungguh-
sungguh merasakan gangguan neurologis meskipun tidak ada kelainan
neurologis yang mendasari.
• Tidak dipilih opsi B karena pada hipokondriasis pasien sudah meyakini
menderita suatu penyakit tertentu, sementara pada kasus ini yang mengatakan
kalau pasien sakit adalah sekretaris pasien
• Tidak dipilih opsi C karena pada somatisasi pasien akan memiliki banyak keluhan
(nyeri, gastrointestinal, reproduksi, neurologi) yang tidak ditemukan kelainannya
pada pemeriksaan.
• Tidak dipilih opsi D karena pada stress akut pasien biasanya akan menghindari
hal-hal yang berhubungan dengan kejadian traumatis yang sebelumnya dialami
pasien seperti kecelakaan.
19. Malingering
• Definisi: dengan sengaja berpura-pura memiliki
gejala fisik atau psikologi, atas dasar motif insentif
eksternal.

• Insentif eksternal tersebut seperti menghindari


kewajiban militer, kewajiban kerja, mendapatkan
kompensasi finansial, menghindari hukuman
pidana, atau mendapatkan obat-obatan.
Malingering
• Perlu dicurigai jika didapatkan salah satu kondisi
berikut:
• Terdapat konteks medikolegal (misalnya, pasien
disarankan oleh pengacara untuk melakukan
pemeriksaan, atau ketika sedang berlangsung proses
hukum)
• Terdapat perbedaan antara gejala subjektif yang
dikeluhkan dengan penemuan objektif pada
pemeriksaan.
• Kurang kooperatif baik terkait proses diagnostik maupun
tatalaksana.
• Terdapat gangguan kepribadian antisosial.
Diagnosis Banding
Kelainan Karakteristik
Psikosomatis Pada gangguan psikosomatis, ada keluhan dan ditemukan
keabnormalan pada pemeriksaan. Namun penyebabnya adalah
masalah psikis.
Gangguan Konversi Adanya satu atau beberapa gejala neurologis (misalnya buta, lumpuh
anestesi, amnesia, dll) yang tidak dapat dijelaskan dengan penjelasan
medis maupun neurologis yang ada.

Malingering Berpura-pura sakit atau melebih-lebihkan kondisi fisik yang sudah


ada sebelumnya dengan tujuan untuk mendapatkan kompensasi
tertentu (misalnya untuk mendapatkan cuti kerja).
Factitious disorder/ Berpura-pura sakit atau membuat dirinya sakit. Namun hal ini
Munchhausen dilakukan semata-mata untuk mendapatkan perhatian/ simpati dari
syndrome orang lain saja.
TO 3
SOAL NO 20
• Seorang laki-laki bernama Yusaku Fujiki, usia 29
tahun ditangkap oleh polisi atas tuduhan 4 kasus
pembunuhan 4 orang wanita. Pasien dibawa polisi
ke dokter karena diduga mengalami kelainan jiwa.
Pasien suka menyiksa korban terutama
perempuan sebelum membunuhnya. Lalu pasien
menikmati berhubungan seksual dengan mayat
perempuan tersebut. Apakah kelainan yang
dimiliki oleh pasien ini?
A.Gynophobia
B.Gynophagia
C.Necrophilia
D.Necrophagia
E.Sadism

• Jawaban: C. Necrophilia
• Necrophilia karena pada kasus ditemukan laki-laki
yang menyukai berhubungan seksual dengan mayat
perempuan. Bukan gynophobia karena pada pasien
tidak ditemukan ketakutan terhadap perempuan.
Necrophagia adalah tindakan memakan mayat,
sementara gynophagia bila mayatnya adalah mayat
perempuan. Kasus ini bukan sadism karena tidak
dikatakan didapatkan kenikmatan seksual dengan
menyiksa lawan jenis, pasien dalam kasus ini hanya
suka menyiksa namun tidak dikatakan menikmati
gairah seksual dengan melakukan hal tersebut.
Kaplan & Sadock synopsis of psychiatry.

20. SEXUAL DISORDER (PARAFILIA)


Diagnosis Karakteristik
Fetishism Sexually arousing fantasies, sexual urges, or behaviors involving the
use of nonliving objects (e.g., female undergarments).
Frotteurism Sexually arousing fantasies, sexual urges, or behaviors involving
touching and rubbing against a nonconsenting person.
Masochism Sexually arousing fantasies, sexual urges, or behaviors involving the
act (real, not simulated) of being humiliated, beaten, bound, or
otherwise made to suffer.
Sadism Sexually arousing fantasies, sexual urges, or behaviors involving acts
(real, not simulated) in which the psychological or physical suffering
(including humiliation) of the victim is sexually exciting to the person.
Voyeurism Sexually arousing fantasies, sexual urges, or behaviors involving the
act of observing an unsuspecting person who is naked, in the process
of disrobing, or engaging in sexual activity.
Necrophilia Necrophilia is an obsession with obtaining sexual gratification from
cadavers.
Diagnosis Karakteristik
Pedophilia Sexually arousing fantasies, sexual urges, or behaviors involving
sexual attraction to prepubescent children (generally 13 years or
younger) and the pedophilia must at least 16 years or older and at
least 5 years older than the child
Eksibisionis Seseorang yang selalu ingin memperlihatkan kemaluannya/genital
kepada orang lain (biasanya orang asing) untuk mendapatkan
kepuasan seksual
Fetishism and Transvestic Fetishism

• Fetishism
• Mendapatkan kepuasaan seksual dari benda-benda mati (i.e.,
inanimate and/or tactile)
• Numerous targets of fetishistic arousal, fantasy, urges, and
desires
• Transvestic Fetishism
• Mendapatkan rangsangan seksual dengan memakai pakaian
dari lawan jenis
• Laki-laki yang mengalami gangguan ini biasa menunjukkan
perilaku yang lebih maskulin sebagai kompensasi
• Sebagian besar tidak didapatkan perilaku kompensasi
• Many are married and the behavior is known to spouse
Eating Disorder
• Gangguan makan tidak ada dalam klasifikasi gangguan psikiatri
• Melainkan merupakan suatu perilaku yang biasanya dilakukan
turun temurun oleh adat tertentu atau bila seseorang memiliki
kelainan waham tertentu, beberapa istilahnya:
• Necrophagia:
• Tindakan memakan daging mayat, dapat berupa daging segar atau yang
sudah membusuk, bila hanya daging perempuan yang dimakan dinamakan
gynophagia, laki-laki saja: androphagia
• Coprophagia:
• tindakan memakan feses
• Geophagia:
• tindakan memakan tanah atau mineral
• Hyalophagia:
• tindakan memakan gelas/beling
• Antrophophagia:
• istilah lain untuk kanibalisme
SOAL NO 21
• Pasien, laki-laki 19 tahun, bernama Yusei Fudo
datang dibawa oleh teman-temannya ke unit gawat
darurat RS dengan keluhan sebelumnya berteriak-
teriak, keluhan disertai bicara tidak jelas, jalan
sempoyongan, mual muntah, wajah merah.
Sebelum keluhan timbul pasien meminum 3 botol
Vodka sehabis kalah duel motor. Saat sudah tiba di
RS pasien datang dalam keadaan tidak sadar.
Pemeriksaan fisik ditemukan TD 80/50, HR
54x/menit, RR 28x/menit dan suhu 35.7oC dan
bola mata nystagmus. Diagnosis yang paling tepat
pada pasien ini adalah…
A.Gangguan konversi
B.Gangguan panik
C.Gangguan kepribadian histrionik
D.Malingering
E.Intoksikasi alcohol

• Jawaban: E. Intoksikasi alcohol


• Pasien dibawa dengan kondisi agitasi dan riwayat
konsumsi alcohol. Pada pemeriksaan didapatkan pasien
tidak sadar dengan hipotensi, bradikardia, dan
hipotermia. Kemungkinan besar gejala yang terjadi
adalah akibat dari intoksikasi alcohol, yang sebelumnya
dikonsumsi pasien. Alcohol dalam dosis besar dapat
menyebabkan gejala koma, terkadang disertai
penurunan fungsi sistem saraf pusat menyebabkan
hipotensi, bradikardia dan hipotermia. Pilihan lainnya
tidak dispesifikasikan di soal dan berdasarkan hierarki
pemilihan diagnosis selalu dimulai dari F0, karena
intoksikasi masuk F1 jadi diagnosis intoksikasi dipilih
lebih dahulu.
21. OBAT PSIKOAKTIF
• Secara umum, sering dibagi menjadi 3 golongan
utama berdasarkan gejalanya, yaitu:
• Golongan depresan
• Golongan stimulan
• Golongan halusinogen
Stimulants
• Zat yang mengaktivkan dan meningkatkan aktivitas CNS
psychostimulants
• Memiliki berbagai efek fisiologis
• Perubahan denyut jantung, dilatasi pupil, peningkatan TD, banyak
berkeringat, mual dan muntah.
• Menginduksi kewaspadaan, agitasi, dan mempengaruhi penilaian
• Penyalahgunaan kronik akan menyebabkan perubahan
kepribadian dan perilaku seperti lebih impulsif, agresif,
iritabilitas, dan mudah curiga
• Contoh:
• Amphetamines, cocaine, caffeine, nicotine, and synthetic appetite
suppressants.
• Effects:
• feelings of physical and mental well being, exhilaration, euphoria,
elevation of mood
• increased alertness, energy and motor activity
• postponement of hunger and fatigue
Hallucinogens (psyche delics)
• Zat yang merubah dan mempengaruhi persepsi, pikiran, perasaan, dan
orientasi waktu dan tempat.
• Menginduksi delusi, halusinasi, dan paranoia.
• Adverse effects sering terjadi
• Halusinasi yang menakutkan dan tidak menyenangkan (“bad trips”)
• Post-hallucinogen perception disorder or flashbacks
• Delusional disorder persepsi bahwa halusinasi yang dialami nyata, setelah gejala
mereda
• mood disorder (anxiety, depression, or mania).
• Effects:
• Perubahan mood, perasaan, dan pikiran“mind expansion”
• Meningkatkan kepekaan sensorismore vivid sense of sight, smell, taste and
hearing
• dissociation of body and mind
• Contoh:
• Mescaline (the hallucinogenic substance of the peyote cactus)
• Ketamine
• LSD
• psilocybin (the hallucinogenic substance of the psilocybe mushroom)
• phencyclidine (PCP)
• marijuana and hashish
Depressant
• Zat yang mensupresi, menghambat dan menurunkan aktivitas
CNS.
• Yang termasuk dalam golongan ini adalah sedatives/hypnotics,
opioids, and neuroleptics.
• Medical uses sedation, sleep induction, hypnosis, and
general anaesthesia.
• Contoh:
• Alcohol dalam dosis rendah, anaesthetics, sleeping pills, and opioid
drugs such as heroin, morphine, and methadone.
• Hipnotik (obat tidur), sedatif (penenang) benzodiazepin
• Effects:
• Relief of tension, mental stress and anxiety
• Warmth, contentment, relaxed detachment from emotional as well
as physical distress
• Positive feelings of calmness, relaxation and well being in anxious
individual
• Relief from pain
Alcohol Intoxication (DSM)
A. Recent ingestion of alcohol.
B. Clinically significant maladaptive behavioral or psychological
changes (e.g., inappropriate sexual or aggressive behavior,
mood lability, impaired judgment, impaired social or occupational
functioning) that developed during, or shortly after, alcohol
ingestion.
C. One (or more) of the following signs, developing during, or
shortly after, alcohol use:
D. (1) slurred speech
(2) incoordination
(3) unsteady gait
(4) nystagmus
(5) impairment in attention or memory
(6) stupor or coma
E. The symptoms are not due to a general medical condition and are
not better accounted for by another mental disorder.
SOAL NO 22
• Seorang laki-laki bernama Yuya Sakaki, 20 tahun,
datang diantar dengan keluhan gangguan minat,
sering sakit perut, susah BAB dan sulit tidur.
Keluhan muncul setelah ditinggal pacarnya ke
negara lain karena orang tua pacarnya tidak
merestui hubungan mereka. Pasien jadi tidak
minat, tidak nafsu makan, mudah lelah, sulit tidur,
merasa tidak berguna dan ingin mati saja. Terapi
yang dapat diberikan adalah…
A.Diazepam
B.Fluoxetin
C.Risperidone
D.Amitriptilin
E.Dulcolax

• Jawaban: B. Fluoxetin
• Pada kasus ini pasien tampak mengalami gangguan
penyesuaian karena terdapat keluhan gangguan minat,
sulit tidur, tidak nafsu makan, mudah Lelah, merasa
tidak berguna setelah ditinggal oleh pacarnya. Lebih
tepatnya, gangguan penyesuaian dengan afek depresi.
Pasien dengan gangguan penyesuaian juga dapat
hingga memiliki keinginan bunuh diri. Terapi pada
gangguan penyesuaian adalah dengan antidepresan
golongan SSRI, DOC nya adalah Fluoxetin. Golongan
SSRI memiliki efek sedasi, otonomik, kardiologik sangat
minimal sehingga juga dianjurkan untuk dewasa dan
lanjut usia. Namun, selain pemberian SSRI, pasien
dengan gangguan penyesuaian juga perlu tambahan
intervensi terapi perilaku, karena pada soal tidak ada
jadi jawabannya cukup fluoxetin.
22. GANGGUAN PENYESUAIAN (F43)
(DSM-IV)
Klasifikasi (DSM-IV)
• Adjustment disorder with depressed mood
• Adjustment disorder with anxiety
• Adjustment disorder with mixed anxiety and
depressed mood
• Adjustment disorder with disturbance of conduct
• Adjustment disorder with mixed disturbance of
emotions and conduct
• Adjustment disorder, Unspecified
Tatalaksana Gangguan
Penyesuaian
• Tatalaksana utama: PSIKOTERAPI
• Terapi keluarga
• Terapi relaksasi
• Cognitive behavior therapy

• Terapi medikamentosa dengan antidepresan.


• DOC: Antidepresan SSRI (Fluoxetine)
SOAL NO 23
• Tn. Atem, 27 tahun, datang dibawa bawahannya
dengan keluhan hilang ingatan. Sebelumnya pria
tersebut adalah anak pemimpin perusahaan
Egyptian Pharaoh Express. Tapi menghilang selama
3 bulan menghilang dan saat ditemukan pasien
malah menjadi seorang pemain game kartu di kota
berbeda dengan identitas baru bernama Yugi Muto.
Pasien mengatakan sama sekali tidak ingat kalau
dia seorang anak pemimpin perusahaan. Riwayat
trauma kepala, penggunaan obat-obatan terlarang
disangkal. Diagnosisnya adalah…
A.Gangguan fugue disosiatif
B.Gangguan amnesia disosiatif
C.Kepribadian ganda
D.Derealisasi
E.Depersonalisasi

• Jawaban: A. Gangguan fugue disosiatif


• Pasien pindah tempat tinggal dan hidup dengan identitas yang
berbeda, hal tersebut menunjukkan gangguan fugue disosiatif.
Gangguan fugue disosiatif didasarkan pada amnesia disosiatif
(lupa identitas), namun ditandai khas dengan adanya riwayat
bepergian ke suatu tempat yang tidak biasa dan umumnya pasien
tidak ingat tentang perjalanan tersebut.
• Amnesia disosiatif  lupa akan suatu hal yang spesifik atau
bahkan lupa identitasnya
• Kepribadian ganda  pasien tampak memiliki sifat/identitas yang
berbeda-beda
• Depersonalisasi  merasa dirinya bukan dirinya yang sebenarnya
• Derealisasi  merasa adanya perubahan lingkungan sekitarnya
menjadi lingkungan yang tidak ia kenal
23. Gangguan Disosiatif
PPDGJ III
• Kehilangan sebagian atau seluruh dari integrasi normal (di
bawah kendali kesadaran) dari hal-hal berikut:
• Ingatan masa lalu
• Awareness of identity and immediate sensations
• Kontrol gerakan tubuh

• Klasifikasi:
• Amnesia disosiatif
• Fugue disosiatif
• Stupor disosiatif
• Gangguan trans dan kesurupan
• Gangguan motorik disosiatif
• Konvulsi disosiatif
• Anestesia dan kehilangan sensorik disosiatif
• Gangguan disosiatif campuran
• Gangguan disosiatif lainnya: sindrom Ganser, kepribadian ganda, YDT
Amnesia disosiatif
• Hilangnya daya ingat biasanya tentang hal penting yang baru
terjadi, tanpa gangguan mental organik
• Membedakan dengan malingering amnesia buatan
biasanya tentang problem yang jelas (keuangan, proses
hukum, dll)

Fugue disosiatif
• Terdapat ciri-ciri amnesia disosiatif
• Melakukan perjalanan tertentu lebih dari yang umum
dilakukan sehari-hari

Stupor disosiatif
• Sangat berkurang/hilangnya gerakan-gerakan volunter dan
respon normal terhadap rangsangan luar
• Tidak ada gangguan fisik ataupun gangguan jiwa lain
Gangguan trans dan kesurupan
• Kehilangan sementara aspek penghayatan akan identitas diri dan kesadaran
terhadap lingkungan
• Individu berperilaku seakan-akan dikuasai oleh kepribadian lain, kekuatan gaib,
atau kekuatan lain
• Gangguan trans involunter dan bukan merupakan aktivitas biasa

Gangguan motorik disosiatif


• Ketidak mampuan untuk menggerakan seluruh atau sebagian dari anggota gerak

Konvulsi disosiatif
• Gerakan-gerakan seperti kejang, tanpa kehilangan kesadaran, sangat jarang disertai
lidah tergigit, luka serius karena terjatuh, dll. Tanpa kelainan organik.

Anestesia dan kehilangan sensorik disosiatif


• Anestesi batas tegas
• Kehilangan sensorik yang tidak mungkin disebabkan oleh kerusakan neurologis
• Penglihatangangguan visus atau tunnel vision. Tuli atau anosmia sangat jarang
Diagnosis Karakteristik
Depersonalisasi Merasa terlepas dari tubuh, pikiran, atau jiwanya. (merasa
dirinya bukan dirinya sendiri)
Derealisasi Merasa terlepas/tidak familiar dengan lingkungan sekitar
Amnesia disosiatif Ketidakmampuan mengingat informasi yang bersifat
autobiografi (tentang dirinya sendiri) yang tidak konsisten
Fugue disosiatif Jenis dari amnesia disosiatif disertai bepergian ke suatu
tempat. Jarang ditemukan pada amnesia disosiatif, tapi
sering ditemukan pada gangguan identitas disosiatif
Gangguan identitas (1) Adanya dua atau lebih kepribadian yang berbeda yang
disosiatif/kepribadian timbul secara bergantian
ganda (2) Episode amnesia yang berulang
Trans disosiatif Kehilangan sementara aspek penghayatan akan identitas
diri dan kesadaran terhdap lingkungannya; dalam
beberapa kejadian, individu tersebut berprilaku seakan-
akan dikuasai oleh kepribadian lain, kekuatan gaib,
malaikat atau “kekuatan lain”
SOAL NO 24
• Seorang laki-laki bernama Jaden Yuki usia 22 tahun
datang ke praktek dokter dengan keluhan gangguan
tidur. Pasien sering terbangun pada malam hari dan
sulit tidur. Biasanya tidur hanya 1-2 jam terus pasien
tidak bisa tidur lagi. Tapi kalau siang hari pasien sering
merasa mengantuk dan pernah pasien tertidur di
perpustakaan hingga 8 jam dan dihukum karena
membolos kelas. Keluhan sudah terjadi selama 1 bulan
terakhir ini. Pasien merupakan mahasiswa duel
academy dan sering belajar hingga bergadang demi
ujian. Tidak ada riwayat trauma kepala dan pengguna
NAPZA. Apa diagnosis yang mungkin pada pasien?
A.Gangguan jadwal tidur-jaga
B.Hipersomnia non organik
C.Narcolepsy
D.Hipersomnia organik
E.Late Insomnia

• Jawaban: A. Gangguan jadwal tidur-jaga


• Pada pasien didapatkan gangguan tidur dengan malam
hari tidak merasa mengantuk namun justru mengantuk
pada siang hari tidak seperti orang kebanyakan di
lingkungan akademi pasien. Keluhan ini dinamakan
gangguan jadwal tidur jaga.
• Tidak dipilih hipersomnia non organik karena pada
pasien meski didapatkan rasa kantuk pada siang hari
yang berlebihan, pasien juga memiliki waktu tidur
malam yang kurang sehingga tidak memenuhi kriteria
hipersomnia. Tidak dipilih juga yang organik karena
tidak ada riwayat penggunaan obat atau trauma kepala.
Tidak dipilih narcolepsy karena pada narcolepsy orang
dapat tertidur tanpa rasa mengantuk lebih dahulu.
24. GANGGUAN TIDUR
• Gangguan tidur non organik mencakup :
• Disomnia:
• kondisi psikogenik primer dengan ciri gangguan pada
jumlah, kualitas atau waktu tidur  insomnia,
hipersomnia, gangguan jadwal tidur
• Parasomnia:
• peristiwa episodik abnormal selama tidur.
• Pada masa kanak ada hubungan dengan
perkembagan anak, pada orang dewasa berupa 
somnabulisme, night terror, nightmare
F51.1 Hipersomnia non organik
Pedoman diagnostik:
• Rasa kantuk pada siang hari yang berlebihan atau adanya
serangan tidur (yang bukan disebabkan oleh jumlah itdur
yang kurang) dan atau transisi yang memanjang dari saat
mulai bangun tidur sampai sadar sepenuhnya (sleep
drunkenness)
• Gangguan tidur terjadi setiap hari lebih dari 1 bulan atau
berulang dengan kurun waktu yang lebih pendek,
menyebabkan penderitaan dan mempengaruhi pekerjaan
• Tidak ada gejala tambahan narcolepsy atau sleep paralysis
atau kondisi neurologis lainnya.
F51.2 Gangguan tidur-jaga non
organik
Pedoman diagnostik:
• Pola tidur jaga dari individu tidak seirama dengan pola
normal bagi masyarakat setempat
• Insomnia saat waktu orang tidur dan hipersomnia
pada waktu kebanyakan orang jaga, setidaknya satu
bulan atau berulang dalam kurun waktu yang lebih
pendek
• Ketidakpuasan dalam kuantitas dan kualitas tidur
menyebabkan penderitaan dan mempengaruhi fungsi
sosial pekerjaan.
F51.3 Somnambulisme
(Sleepwalking)
• Somnambulisme adalah gangguan tidur sambil berjalan, yang
merupakan gangguan perilaku yang terjadi dalam tahap mimpi
dari tidur.

Penyebab
a) Kurang tidur (sleep deprivation)
b) Jadwal tidur yang tidak teratur/kacau (chaotic sleep
schedules)
c) Demam (fever)
d) Stres atau tekanan (stress)
e) Kekurangan (deficiency) magnesium
f) Intoksikasi obat atau zat kimia
F51.4 Teror tidur (night terrors)
• Night terror adalah suatu kondisi terbangun dari sepertiga awal tidur malam,
biasanya diikuti dengan teriakan dan tampakan gejala cemas yang berlebihan,
berlangsung selama 1 – 10 menit.
• Gejala
Dalam episode yang khas, ypenderita akan terduduk di tempat tidur dengan
kecemasan yang sangat dan tampakan agitasi serta gerakan motorik
perseverativ (seperti menarik selimut), ekspresi ketakutan, pupil dilatasi,
keringat yang berlebihan, merinding, nafas dan detak jantung ang cepat.
• Kriteria DSM-IV untuk Night Terror :
• Episode berulang dari bangun secara tiba-tiba dari tidur, biasanya berlangsung pada
sepertiga awal tidur dan dimulai dengan teriakan yang panik.
• Ketakutan yang sangat dan tanda-tanda sistem autonomik yang meningkat seperti
takikardi, bernafas dengan cepat, dan keringat dalam setiap episode.
• Tidak responsif secara relatif terhadap dukungan orang sekitar untuk menenangkan disaat
episode.
• Tidak dijumpainya mimpi yang dapat diingat dan timbulnya amnesia terhadap episode.
• Episode-episode serangan dapat menyebabkan distress tang tampak secara klinis dan
ketidak seimbangan dalam lingkungan, pekerjaan dan dalam aspek lain.
• Gangguan tidak disebabkan oleh efek psikologis suatu zat secara langsung (seperti
penyalahgunaan zat atau untuk medikasi) ataupun dalam suatu kondisi medis umum.
F51.5 Mimpi buruk (nightmare)
• Gangguan ini terdiri dari terjaga dari tidur yang
berulang dengan ingatan terperinci yang hidup akan
mimpi menakutkan.
• Gambaran klinis berikut adalah esensial untuk
diagnosis secara pasti terhadap mimpi buruk, yaitu:
• Terbangun dari tidur malam atau tidur siang berkaitan dengan
mimpi yang menakutkan yang dapat diingat kembali secara
terperinci dan jelas (vivid),
• Setelah terbangun dari mimpi yang menakutkan, individu
segera sadar dan mampu mengenali lingkungannya.
• Pengalaman mimpi itu dan akibat dari tidur yang terganggu,
menyebabkan penderitaan yang cukup berat bagi individu.
• Psikoterapi dan pengobatan perilaku merupakan
metode pengobatan paling efektif.
SOAL NO 25
• Sepasang suami istri membawa anaknya ke rumah sakit
yang bernama Yuma Tsukumo, usia 20 tahun karena
berkepribadian aneh. Pasien jarang keluar rumah dan
hanya memiliki beberapa teman dekat disekitar rumahnya.
Pasien juga dikatakan sebagai orang yang tidak punya
ekspresi karena jarang menunjukkan ekspresi senang
ataupun sedih. Pasien juga merasa tidak suka bergaul
karena merasa orang tidak mengerti dirinya. Pasien
percaya kalau dia bisa bertelepati membaca pikiran orang
karena punya kekuatan super bernama zexal. Pasien juga
berpenampilan aneh seperti poni rambut dicat pink dan
dibuat jabrik dengan jaket warna pink maroon, kutang biru
laut dan celana putih dengan memakai kacamata satu mata
berlensa hijau seperti orang inggris jaman dahulu.
Kepribadian pada pasien ini adalah…
A.Antisosial
B.Skizoid
C.Paranoid
D.Skizofrenik
E.Skizotipal

• Jawaban: E. Skizotipal
• Pada pasien didapatkan ekspresi yang terbatas,
penampilan eksentrik dan kepercayaan akan hal yang
bersifat magis seperti telepati. Hal ini sesuai dengan
kriteria kepribadian skizotipal. Tidak dipilih skizoid
karena yang menonjol hanyalah kepribadian pasien
yang tidak menyukai kehadiran orang lain, sementara
pada pasien tidak demikian karena pasien masih
memiliki teman dekat.
• Skizofrenik bukan termasuk gangguan kepribadian dan
dari gejala pasien, tidak memenuhi kriteria skizofrenia
seperti halusinasi, sementara kepribadian antisosial
adalah tidak mau mengikuti aturan (seperti
membangkang terhadap orang tua dan menggunakan
zat terlarang).
25. GANGGUAN KEPRIBADIAN
Ciri Khas Masing-masing Gangguan Kepribadian

Gangguan Kepribadian Cluster A (ditandai dengan perilaku/ tindakan yang eksentrik):


• Paranoid: mudah curiga, sering berpikiran buruk
• Skizotipal: penampilan dan kepercayaan aneh/ magis
• Skizoid: introvert, suka menyendiri, afek terbatas

Gangguan Kepribadian Cluster B (orang yang cenderung emosional):


• Antisosial: suka melanggar peraturan, mudah marah
• Borderline/ ambang: moodnya tidak stabil, perilaku impulsive
• Histrionik: ‘drama-queen’
• Narsistik: hanya peduli diri sendiri, kurang empati

Gangguan Kepribadian Cluster C (orang yang cenderung mudah cemas):


• Avoidant/ cemas menghindar: hipersensitif terhadap pandangan negatif orang lain
• Dependen: tidak bisa mengambil keputusan sendiri, harus dirawat orang lain
• Anankastik: kaku, perfeksionis, sangat taat aturan
SOAL NO 26
• Seorang mahasiswi bernama Anzu Mazaki, 17
tahun, pergi ke dokter, yang merupakan seorang
laki-laki untuk konsultasi tentang penggunaan KB.
Dokter menyarankan penggunaan KB spiral namun
pasien menolak karena tidak mau ada benda asing
di rahimnya. Akhirnya dokter menyarankan KB
suntik karena hanya itu yang tersedia di kliniknya,
ketika ditawarkan memakai suntik gadis itu juga
tidak mau karena takut bila melihat benda-benda
tajam seperti jarum atau pisau. Ketakutan yang
dimiliki pasien adalah…
A.Iatrofobia
B.Androfobia
C.Aichmofobia
D.Astrafobia
E.Latrofobia

• Jawaban: C. Aichnofobia
• Pada pasien ini terdapat fobia spesifik berupa
ketakutan pada benda tajam seperti jarum suntik
atau benda tajam, maka diagnosisnya adalah
aichmofobia. Iatrofobia adalah ketakutan untuk
pergi berobat seperti ke dokter dan Latrofobia
adalah ketakutan terhadap tenaga medis seperti
dokter atau perawat. Androfobia adalah ketakutan
terhadap laki-laki dan astrafobia adalah ketakutan
terhadap badai petir.
26. Pedoman Diagnosis Fobia
Spesifik
• Ketakutan yang jelas, persisten, berlebihan dan tidak beralasan
ketika terdapat objek/situasi yang ditakutkan atau mengantisipasi
objek/situasi tersebut.
• Paparan terhadap stimulus akan mencetuskan respon ansietas
segera—dapat berupa serangan panik.
• Individu menyadari bahwa ketakutannya berlebihan dan tidak
beralasan.
• Situasi yang menakutkan akan dihindari atau dihadapi dengan
merasa sangat cemas/stress.
• Tindakan menghindar, cemas, dan distress dalam situasi tersebut
secara signifikan mengganggu rutinitas individu,
pekerjaan/Pendidikan, aktivitas social atau hubungan, atau
terdapat distress karena memiliki fobia tersebut.
• Pada individu berusia < 18 tahun, gejala berlangsung selama
minimal 6 bulan.

DSM-IV-TR
Beberapa Jenis Fobia Spesifik yang
Sering Ditemui
FOBIA FOBIA TERHADAP:
Arachnofobia Laba-laba

Aviatofobia Terbang

Klaustrofobia Ruang tertutup

Akrofobia Ketinggian

Astrafobia/ brontofobia Badai-Petir

Nekrofobia Kematian

Aichmofobia Jarum suntik atau benda tajam lainnya

Androfobia Laki-laki
Ginofobia Perempuan
Latrofobia Tenaga Medis (dokter/perawat)
Iatrofobia Takut untuk pergi berobat
Tatalaksana Fobia Spesifik
• Medikamentosa
• Tidak terlalu berperan
• Obat yang digunakan: short actiing benzodiazepine pada kondisi
yang sudah dapat diduga akan terjadi fobia. Contoh: pada pasien
fobia ketinggian, dapat diberikan diazepam sesaat sebelum akan
naik pesawat.

• Cognitive Behavior Therapy


• Terapi kognitif: pasien fobia dibantu mengendalikan pikiran
negatifnya mengenai hal yang menjadi fobianya dan dibantu
melihat situasi sesuai dengan realita.
• Terapi perilaku: dengan terapi desensitisasi

 Terapi desensitisasi merupakan terapi paling spesifik dan


efektif untuk fobia spesifik.
Terapi Desensitisasi
• Desentisasi yaitu suatu cara untuk mengurangi rasa
takut atau cemas pasien dengan jalan memberikan
rangsangan yang membuatnya takut atau cemas
sedikit demi sedikit rangsangan tersebut diberikan
terus, sampai pasien tidak takut atau cemas lagi.

• Menggunakan prinsip counterconditioning, yaitu


respons yang tidak diinginkan digantikan dengan
tingkah laku yang diinginkan sebagai hasil latihan
yang berulang-ulang.
SOAL NO 27
• Anak Insector Haga usia 4 tahun dibawa oleh
orangtuanya ke poliklinik dengan keluhan bila bicara
tidak memandang lawan bicaranya dan tidak mau
berinteraksi dengan teman-teman playgroupnya.
Perbendaharaan kata anak juga mulai menjadi sangat
terbatas dan sering menggunakan satu dua kata secara
repetitif. Pasien dulu sudah dapat bermain lego dan
menyusun puzzle, tapi sekarang pasien hanya bisa
bermain berguling-guling di lantai. Kejadian ini sudah
berlangsung selama 1 tahun terakhir dan semakin
lama semakin parah. Padahal sejak 2 tahun awal
kelahiran perkembangan anak normal, Bahasa dan
perbendaharaan kata cukup baik dan anak dulu juga
suka bermain dengan orang lain. Diagnosis pasien ini
adalah…
A.Autisme
B.Mutisme selektif
C.Sindrom Rett
D.Childhood Disintegrative Disorder
E.Gangguan pemusatan pikiran dan hiperaktif

• Jawaban: D. Childhood Disintegrative Disorder


• Anak pada kasus tampak mengalami gangguan interaksi social (tidak memandang lawan bicara
saat bicara), Bahasa (perbendaharaan kata terbatas), dan perilaku repetitive (hanya dapat
berguling-guling), namun dulunya dalam 2 tahun terakhir perkembangan anak normal, dengan
perilaku awalnya normal dan perbendaharaan kata yang cukup baik namun menurun setelah
waktu tersebut. Gejala seperti ini dinamakan chilhood disintegrative disorder. Childhood
disintegrative disorder didiagnosis bila terdapat gejala pertumbuhan normal dalam 2 tahun
pertama, namun terjadi penurunan fungsi yang dulunya didapat sebelum usia 10 tahun seperti
Bahasa, kemampuan motoric, bermain, bersosialisasi dan kemampuan untuk menggunakan
toilet (toilet training)
• Gejala ini mirip seperti sindrom Rett, namun sindrom rett terjadi pada anak perempuan
berupa penurunan perkembangan motorik dan bahasa di atas usia 6 bulan, tidak sampai 2
tahun. Pada autism juga akan ditemukan gangguan interaksi, perbendaharaan kata dan
perilaku yang repetitive, namun sudah ada sejak masa perkembangan anak, tidak ada
pertumbuhan normal dalam usia 2 tahun pertama.
• Pada sindrom asperger gejala seperti autisme, namun masih ada perbendaharaan kata yang
cukup pada anak. Mutisme selektif apabila anak tidak mau berbicara dengan satu orang
tertentu. Pada ADHD atau gangguan hiperaktif dan pemusatan pikiran akan tampak anak yang
tidak bisa diam dan fokus pada satu hal, akan menimbulkan gangguan terutama di sekolah.
27. PERVASIVE DEVELOPMENTAL
DISORDER (PDD)

mild severe

Asperger’s PDD Not Autistic Rett’s disorder Childhood


disorder Otherwise disorder disintegrative
Classified disorder
(PDD-NOS)

Autism spectrum disorder (ASD)


Childhood Disintegrative Disorder
(DSM-IV)
Autism Spectrum Disorder (ASD)
Asperger, PDD-NOS, Autism
PDD-NOS Autism Asperger
Impaired social interaction Impaired social interaction Impaired social interaction

OR AND AND

Impaired communication Impaired communication Normal communication/


language development
OR AND
AND
Restricted repetitive and Restricted repetitive and
stereotyped patterns or stereotyped patterns or Restricted repetitive and
behaviors behaviors stereotyped patterns or
behaviors
Autisme – Gangguan Komunikasi
• Keterlambatan perkembangan bicara tanpa usaha
komunikasi non verbal
• Yang bisa bicara  sulit memulai atau
mempertahankan percakapan dengan orang lain
• Bahasa stereotipik, pengulangan, aneh
• Tidak memahami pembicaraan orang lain
• Kurang variasi dan spontanitas dalam permainan
role play
Autisme – Gangguan Interaksi
Sosial
• Hendaya perilaku nonverbal:
• Tidak respon saat dipanggil
• Tidak ada kontak mata
• Eksprsi wajah dan postur tubuh kaku
• Asyik sendiri
• Tidak ada keinginan berbagi kesenangan dengan
orang lain
• Tidak ingin mengadakan hubungan emosional dan
sosial timbal balik
• Tidak dapat merasakan yang dirasakan orang lain
Autisme – Gangguan Perilaku
• Acuh tak acuh terhadap lingkungan
• Preokupasi dengan 1 pola perilaku atau minat
stereotipik (misal tertarik dengan benda bergerak,
kelekatan pada benda tertentu)
• Manerisme motorik stereotipik repetitif (jalan
mondar-mandir, berlarian, berlompatan, dll)
• Perilaku agresif atau menyakiti diri sendiri
• Melamun atau bengong
Autisme – Gangguan Emosi
• Tertawa, menangis, marah tanpa sebab
• Emosi tak terkendali: temper tantrum
• Rasa takut yang tidak wajar
Autisme – Gangguan Sensoris
• Menjilat atau mencium benda, tidak mau
mengunyah
• Menutup telinga bila menengar suara tertentu
• Tidak suka memakai baju dengan tekstur kasar
• Sensitif terhadap sentuhan tertentu
• Tahan terhadap rasa sakit
• Melirik-lirik
• Keseimbangan terganggu
Tatalaksana Autisme
• Multidisipliner: psikiater, dokter anak, dokter
rehabilitas medik, psikolog, pedagog, terapis
okupasi, terapis wicara

• Tujuan terapi:
• Mengurangi, mengubah perilaku yang tidak dikehendaki
• Meningkatkan kemampuan belajar, berkomunikasi,
kemampuan membantu diri
Tatalaksana Non farmakologi

• Terapi perilaku
Psikofarmaka • Membantu mempelajari
perilaku yang diharapkan
dan membuang perilaku
• Untuk gejala iritabilitas yang bermasalah
• Risperidon 0.01 • Terapi okupasi
mg/kgBB 2x sehari, • Melatih koordinasi dan
tappering up sesuai kekuatan motorik halus
kebutuhan • Terapi wicara
• Melatih bahasa reseptif dan
• Aripiprazole 2,5-10 mg ekspresi
dosis tunggal • Memperbaiki artikulasi
• Berdialog dan
berkomunikasi verbal
Rett Syndrome (DSM-IV)
SOAL NO 28
• Seorang wanita bernama Alexis Rhodes 25 tahun
dan sudah menikah datang berobat ke dokter
karena selama menikah pasien tidak pernah
berhubungan seksual dengan suami pasien. Pasien
memiliki respon seksual yang normal dimana
pasien dapat mencapai orgasme dengan aktivitas
seksual berupa pelukan dan ciuman namun ketika
aktivitas seksual berupa penetrasi penis ke vagina
pasien merasa ketakutan dan menolak. Apa yang
terjadi pada pasien tersebut?
A.Dispareuni
B.Vaginismus
C.Gangguan Aversi Seksual
D.Hiposeksual
E.Gangguan Bangkitan Seksual

• Jawaban: C. Gangguan Aversi Seksual


• Pasien mengalami gangguan pada saat akan melakukan aktivitas
seksual berupa penetrasi penis ke dalam vagina, meskipun pasien
mau melakukan aktivitas seksual yang lain dan memiliki respon
seksual yang normal berupa lubrikasi dan orgasme. Kemungkinan
besar pasien mengalami gangguan aversi seksual.
• Dispareunia  nyeri pada saat melakukan aktivitas seksual
(penetrasi)
• Vaginismus  nyeri pada saat melakukan aktivitas seksual,
disertai dengan adanya kontraksi dari otot-otot vagina sehingga
tidak memungkinkan adanya penetrasi
• Hiposeksual/gangguan hasrat hipoaktif  tidak adanya hasrat
untuk melakukan aktivitas seksual
• Gangguan bangkitan/rangsang seksual  gangguan dalam
mencapai atau mempertahankan kondisi terangsang hingga
selesainya aktivitas seksual.
28. Sexual Dysfunction
• Sexual desire disorders
• Hypoactive Sexual Desire Disorder (HSDD);
• Persistently or recurrently deficient (or absent) sexual
fantasies and desire for sexual activity
• Sexual Aversion Disorder (SAD)
• Persistent or recurrent extreme aversion to, and avoidance of,
all (or almost all) genital sexual contact with a sexual partner.
• Sexual arousal disorders
• Female Sexual Arousal Disorder (FSAD)
• Persistent or recurrent inability to attain, or to maintain until
completion of the sexual activity, an adequate lubrication-
swelling response of sexual excitement.
• Male Erectile Disorder
• Persistent or recurrent inability to attain, or to maintain until
completion of the sexual activity, an adequate erection.
Sexual Dysfunction
• Orgasmic disorders
• Female Orgasmic Disorder (Inhibited Female Orgasm)
• Male Orgasmic Disorder (Inhibited Male Orgasm): sometimes called
inhibited orgasm or retarded ejaculation, a man achieves ejaculation during
coitus with great difficulty
• Premature Ejaculation
• Sexual pain disorders
• Dyspareunia: recurrent or persistent genital pain associated with sexual
intercourse.
• Vaginismus: involuntary muscle constriction of the outer third of the vagina
that interferes with penile insertion and intercourse.
• Sexual dysfunction due to general medical condition
• Substance-Induced Sexual Dysfunction
• With impaired desire/With impaired arousal/With impaired orgasm/With
sexual pain/With onset during intoxication
Disfungsi Seksual
SOAL NO 29
• Seorang dokter hendak menyampaikan kabar
buruk kepada pasien yg bernama Chazz Princeton,
56 tahun tentang penyakitnya. Dari gejala pada
pasien didapatkan pasien memiliki gejala
lymphoma, dan dari hasil biopsi didapatkan hasil
yang buruk, yaitu tipe mantle cell lymphoma yang
sulit disembuhkan. Awalnya pasien shock, dan
pulang namun setelah beberapa lama pasien
diketahui jadi sering berdoa akhir-akhir ini, minta
waktu lebih lama untuk hidup sampai cucu
pertamanya lahir. Menurut stages of grieving,
tahap pada pasien ini termasuk?
A.Menerima dengan sabar
B.Agresif
C.Depresi
D.Penolakan
E.Bargaining

• Jawaban: E. Bargaining
• Respon pasien adalah menawar waktu terutama
dengan yang mahakuasa akan waktu hidupnya,
sehingga masuk ke bargaining. Stages of grieving
dimulai dari denial/penolakan akan penyakitnya,
anger atau pelampiasan kemarahan akan
penyakitnya, bargaining atau menawar waktu
hidup, depresi hingga akhirnya menerima dengan
sabar atau acceptance.
1) Denial ( pengingkaran )
29. Stages of Grieving • Dimulai ketika orang disadarkan bahwa ia akan
meninggal dan dia tidak dapat menerima
informasi ini sebagai kebenaran dan bahkan
• Dr.Elisabeth Kublerr-Ross mungkin mengingkarinya
telah mengidentifikasi lima 2) Anger ( Marah )
tahap berduka yang dapat • Terjadi ketika pasien tidak dapat lagi
mengingkari kenyataan bahwa ia akan
terjadi pada pasien meninggal
menjelang ajal 3) Bergaining ( tawar-menawar )
• Merupakan tahapan proses berduka dimana
pasien mencoba menawar waktu untuk hidup
4) Depetion ( depresi )
Stage 5: • Tahap dimana pasien datang dengan kesadaran
Stage 4: Acceptance penuh bahwa ia akan segera mati. Ia sangat
Depression sedih karna memikirkan bahwa ia tidak akan
Stage 3:
Bargaining lama lagi bersama keluarga dan teman-teman.
Stage 2: 5) Acceptance ( penerimaan)
Anger
• Merupakan tahap selama pasien memahami
Stage dan menerima kenyataan bahwa ia akan
1:
Shock • meninggal. Ia akan berusaha keras untuk
and menyelesaikan tugas-tugasnya yang belum
Denial terselesaikan
SOAL NO 30
• Seorang wanita bernama Kotori Mizuki usia 26 tahun
dibawa ke poliklinik tempat anda bertugas karena sejak
2 hari terakhir tidak mau makan. Pasien sejak 1 bulan
terakhir memang dikatakan tidak waras karena selalu
ketakutan karena merasa dihantui oleh alien dari
planet Barian. Alien-alien tersebut selalu menghantui
pikirannya dan mengeluarkan suara-suara yang
mengatakan dirinya tidak berguna atau tidak pantas
hidup. Sejak 2 minggu terakhir ini juga pasien terus
menerus murung dan sedih, tidak mau bergaul,
mengunci dirinya di rumah dan hingga puncaknya
kemarin tidak mau makan. Diagnosis apakah yang
paling tepat untuk pasien tersebut?
A.Skizofrenia paranoid
B.Gangguan afektif bipolar tipe 2
C.Gangguan siklotimik
D.Gangguan skizoafektif
E.Gangguan afektif bipolar tipe 1
• Jawaban: D. Gangguan skizoafektif
• Pada pasien tampak gejala skizofrenia berupa waham dan halusinasi
berupa alien yang mengeluarkan suara-suara sejak 1 bulan terakhir.
Gejala ini diikuti dengan gejala depresif (pasien murung, sedih, tidak
mau bergaul, mengunci diri di rumah dan tidak mau makan) sejak 2
minggu terakhir. Dari gejala pasien tersebut, telah didapatkan adanya
gejala skizofrenia yang muncul terlebih dahulu tanpa adanya gangguan
mood, kemudian diikuti dengan adanya gejala gangguan mood (depresi)
yang dominan, sehingga diagnosis yang tepat adalah gangguan
skizoafektif.
• Tidak dipilih skizofrenia paranoid karena biasanya tidak ditemukan afek
depresif melainkan afek datar yang menyertai waham persekutorik atau
halusinasi. Tidak dipilih gangguan siklotimia karena pada gangguan
tersebut gejala yang timbul adalah gejala menyerupai hipomanik dan
gejala menyerupai depresi yang timbul berulang selama minimal 2
tahun. Pada gangguan bipolar akan terjadi perubahan afek dari mania
ke depresi yang silih berganti, dimana tipe 1 mania akan lebih menonjol
dan tipe 2 depresifnya lebih menonojol.
30. F25.0 Skizoafektif (DSM V)
• Diagnostik gangguan skizoafektif hanya dibuat
apabila gejala definitif skizofrenia dan adanya
gangguan afektif yang sama-sama menonjol pada
saat yang bersaman.
• Afek harus meningkat secara menonjol atau ada
peningkatan afek yang tak begitu menonjol
dikombinasi dengan iritabilitas atau kegelisahan
yang memuncak
• Dalam episode yang sama harus ada sedikitnya satu
atau lebih baik lagi dua gejala skizofrenia yang khas
Skizofrenia vs Skizoafektif vs
Gangguan Mood dengan Gejala Psikotik
Skizofrenia Skizoafektif Gangguan mood disertai
gejala psikotik

Gejala Kronik, sejak awal Kronik, sejak awal Hanya ada setelah episode
psikotik onset sakit onset sakit gangguan mood terjadi

Gangguan Tidak ada, atau ada Ada terus menerus Ada, memenuhi kriteria
mood tetapi tidak selama sakit diagnosis gangguan mood
menonjol berlangsung. Gejala (manik/ depresi)
mayor gangguan mood
belum tentu ada

Lama Kronik Kronik Episodik


penyakit
DD: Siklotimia
Kriteria diagnosis (DSM 5)
• Gejala hipomanik berulang selama minimal 2 tahun
yang tidak memenuhi kriteria diagnosis hipomanik dan
gejala depresi yang tidak memenuhi kriteria episode
depresi mayor.
• Selama periode 2 tahun, gejala hipomanik dan depresif
timbul selama sedikitnya 1 tahun
• Tidak memenuhi kriteria diagnosis depresi mayor,
manik, atau hipomanik
• Bukan merupakan bagian dari skizoafektif, skizofrenia,
gangguan waham, atau kelianan lainnya.
SOAL NO 31
• Seorang laki-laki bernama Reiji Akaba usia 22 tahun,
dikonsulkan dari bagian ICU, pasca tak sadar setelah
minum baygon 2 gelas. Pada pemeriksaan didapatkan
mood-afek sedih, merasa tak ada gunanya hidup,
merasa tak yakin akan masa depannya. Pasien
mengatakan jengkel karena merasa tidak berguna.
Pasien adalah seorang bandar di sebuah kasino dan
sangat ahli dalam permainan blackjack. Namun entah
kenapa akhir-akhir ini pasien selalu kalah dan akhirnya
merasa gagal, pasien merasakan ada kekuatan yang
mengendalikannya, bahkan setiap langkah atau apa
yang dipikirkannya selalu ada yang mengatur, namun
pasien tidak bisa menjelaskan siapa yang mengatur
tersebut. Manakah diagnosa yang paling tepat untuk
pasien tersebut?
A.Tentamen suicide
B.Episode depresi berat tanpa gejala psikotik
C.Episode depresi berat dengan gejala psikotik
D.Skizofrenia
E.Gangguan waham menetap

• Jawaban: C. Episode depresi berat dengan gejala


psikotik
• Pada pasien terdapat afek sedih, merasa tak ada
gunanya hidup, tidak yakin akan masa depan dan ada
tindakan percobaan bunuh diri. Kondisi tersebut
mengarah pada diagnosis depresi berat. Pada pasien
juga terdapat gejala psikotik yaitu merasa ada kekuatan
yang mengendalikannya. Sehingga diagnosis yang
paling tepat pada pasien ini adalah Episode depresi
berat dengan gejala psikotik. Tidak dipilih tentamen
suicide karena tentamen suicide hanya menunjukkan
tindakan percobaan bunuh diri, yang dapat ditemukan
pada berbagai gangguan psikiatri. Selain itu, tentamen
suicide bukan merupakan diagnosis tersendiri dalam
psikiatri.
31. DEPRESI
• Gejala utama: • Gejala lainnya:
1. afek depresif, 1. konsentrasi menurun,
2. harga diri & kepercayaan diri
2. hilang minat & berkurang,
kegembiraan, 3. rasa bersalah & tidak berguna
3. mudah lelah & yang tidak beralasan,
menurunnya 4. merasa masa depan suram &
aktivitas. pesimistis,
5. gagasan atau perbuatan
membahayakan diri atau bunuh
diri,
6. tidur terganggu,
7. perubahan nafsu makan (naik
atau turun).
Terjadi selama minimal 2 minggu.
PPDGJ
Depresi
• Episode depresif ringan: 2 gejala utama + 2 gejala lain > 2
minggu

• Episode depresif sedang: 2 gejala utama + 3 gejala lain, >2


minggu.

• Episode depresif berat: 3 gejala utama + 4 gejala lain > 2


minggu. Jika gejala amat berat & awitannya cepat, diagnosis
boleh ditegakkan meski kurang dari 2 minggu.

• Episode depresif berat dengan gejala psikotik: episode


depresif berat + waham, halusinasi, atau stupor depresif.

PPDGJ
DSM-IV Criteria
Terapi Depresi
• Sasarannya adalah perubahan biologis/efek berupa
mood pasien.
• Karena mood pasien dipengaruhi kadar serotonin
dan nor-epinefrin di otak, maka tujuan pengobatan
depresi adalah modulasi serotonin dan
norepinefrin otak dengan agen-agen yang sesuai.
• Dapat berupa terapi farmakologis dan non
farmakologis.
Terapi Non Farmakologis
• PSIKOTERAPI
• interpersonal therapy: berfokus pada konteks sosial
depresi dan hub pasien dengan orang lain
• cognitive - behavioral therapy „: berfokus pada
mengoreksi pikiran negatif, perasaan bersalah yang tidak
rasional dan rasa pesimis pasien

• ELECTROCONVULSIVE THERAPY (ECT): aman dan


efektif, namun masih kontroversial „
• diindikasikan pada : ™
depresi yang berat ™diperlukan
respons yang cepat, ™™respon terhadap obat jelek
Terapi Farmakologis
Dosis Obat Antidepresan
SOAL NO 32
• Seorang laki-laki, 20 tahun bernama Seto Kaiba,
mengeluhkan merasa sedih sejak 2 tahun yang
lalu. Sedih timbul tanpa penyebab yang jelas.
Pasien adalah pewaris sebuah corporation game
dan themepark besar berinisial KC. Tapi tetap saja
hal itu tidak membuat pasien puas. Keluhan
sebenarnya tidak mengganggu aktivitas sehari
hari, namun pasien memutuskan berobat karena
ingin merasa bahagia. Pasien tidak dapat lagi
menikmati kegiatan main kartu Magic dan Wizard
yang sebelumnya ia senangi. Apakah diagnosis
pada pasien?
A.Distimia
B.Depresi ringan
C.Depresi sedang
D.Depresi berat
E.Gangguan campuran cemas depresi
• Jawaban: A. Distimia
• Pasien merasa sedih tanpa sebab, dan tidak dapat
menikmati kegiatan yang sebelumnya ia senangi.
Dipilih distimia bukan depresi karena pada distimia
tidak terdapat gejala full blown depression/major
depressive episode selama minimal 2 tahun gejala
32. Persistent Depressive Disorder (Dysthimia)
Kriteria diagnostik (DSM 5)
• Afek depresi sepanjang hari selama minimal 2 tahun.
• Adanya 2 atau lebih gejala berikut pada periode afek depresi:
• Nafsu makan berkurang atau makan berlebih
• Insomnia atau hipersomnia
• Tidak berenergi atau kelelahan
• Percaya diri rendah
• Gangguan konsentrasi atau pengambilan keputusan
• Merasa putus asa
• Selama 2 tahun individu tidak pernah bebas dari gejala
• Dapat memenuhi kriteria gangguan depresi mayor selama 2 tahun
• Tidak pernah ada episode manik atau hipomanik, tidak memenuhi kriteria
gangguan siklotimia
• Bukan merupakan gangguan skizoafektif, skizofrenia, atau gangguan waham
• Bukan efek fisiologis dari obat-obatan atau kondisi medis lainnya
• Gejala menimbulkan gangguan pada aspek sosial, pekerjaan, atau aspek
fungsional lainnya
Penatalaksanaan
• Kombinasi psikoterapi + farmakoterapi lebih baik
dibanding psikoterapi saja atau farmakoterapi saja.
• Psikoterapi:
• Cognitive behavior therapy
• Membantu pasien mengenali proses kognitif yang menyebabkan
pasien mengalami afek depresi dan pengaruhnya pada perilaku
• Membantu pasien mengubah pola pikir dan perilaku yang destruktif
• Interpersonal psychotherapy
• Menitikberatkan pada masalah personal yang dihadapi pasien
• Membantu pasien menyelesaikan masalah personal sehingga tidak
lagi menimbulkan depresi
• Farmakoterapi
• Antidepresan (SSRI)
• Pasien yang gejalanya sudah berkurang dengan penggunaan
farmakoterapi perlu melanjutkan konsumsi obat selama 6 bulan
sebelum menghentikan pengobatan.
Siklotimia
Kriteria diagnosis (DSM 5)
• Gejala hipomanik berulang selama minimal 2 tahun
yang tidak memenuhi kriteria diagnosis hipomanik dan
gejala depresi yang tidak memenuhi kriteria episode
depresi mayor.
• Selama periode 2 tahun, gejala hipomanik dan depresif
timbul selama sedikitnya 1 tahun
• Tidak memenuhi kriteria diagnosis depresi mayor,
manik, atau hipomanik
• Bukan merupakan bagian dari skizoafektif, skizofrenia,
gangguan waham, atau kelianan lainnya.
Depresi vs Distimia (DSM 5)
Depresi Distimia
(Major Depressive Disorder)
Jumlah gejala 5 dari 9 gejala selama min. 2 mgg: 2 dari 6 gejala:
1. Afek depresi* 1. Nafsu makan ↓/↑
2. Kehilangan minat/kesenangan* 2. Insomnia atau hipersomnia
3. Perubahan BB/pola makan 3. Tidak berenergi
4. Insomnia atau hipersomnia 4. Percaya diri rendah
5. Agitasi psikomotor atau 5. Gangguan konsentrasi atau
retardasi pengambilan keputusan
6. Fatigue/merasa tidak berenergi 6. Merasa putus asa
7. Merasa tidak berguna/bersalah
8. Gangguan konsentrasi
9. Ide/percobaan bunuh diri
*wajib ada

Durasi dan Lebih singkat, intensitas lebih Lebih lama (min. 2 th utk
intensitas tinggi diagnosis), intensitas lebih
rendah
SOAL NO 33
• Seorang laki-laki, bernama Ryoken Kogami berusia
40 tahun, pemilik sebuah perusahaan digital
online swasta, datang ke dokter dengan keluhan
sulit memulai tidur. Biasanya pasien harus
memejamkan mata 1-2 jam dulu tiap malam baru
bisa tertidur, bahkan terkadang sampai minum 2
tablet CTM supaya bisa tertidur, sehingga pagi
harinya saat bangun tidur, pasien merasa lelah dan
lesu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tensi
120/70 mmHg, dan tidak ditemukan kelainan fisik.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?
A.Early insomnia
B.Middle insomnia
C.Gangguan Psikosomatis
D.Terminal insomnia
E.Gangguan somatoform

• Jawaban: A. Early Insomnia


• Pasien mengeluh sulit memulai tidur tanpa gejala lain
dan tanpa kelainan fisik pada pemeriksaan. Diagnosis
yang tepat pada pasien adalah insomnia early. Middle
bila sulit mempertahankan tidur sehingga sering
terbangun dan late adalah terbangun dan tidak dapat
tidur kembali meski jam tidur dirasa kurang. Pada
gangguan psikosomatis terdapat gangguan fisik yang
diakibatkan stressor psikologis seperti misalnya IBS.
Sementara pada gangguan somatoform adalah
spektrum diagnosis psikiatri mengenai keluhan pada
tubuh pasien, termasuk di dalamnya gangguan
somatisasi dan hipokondriasis.
33. INSOMNIA
Menurut DSM IV
• Sulit memulai atau mempertahankan tidur
• Tidur non-restoratif yang berlangsung setidaknya satu bulan
• Menyebabkan gangguan fungsi yang signifikan pada individu

INSOMNIA AKUT INSOMNIA KRONIK


• Terjadi pada 1 malam dalam • Terjadi pada 3 malam dalam
beberapa minggu seminggu, terjadi selama
• Etiologi: minimal 1 bulan
- Stres psikologis (pekerjaan, • Etiologi:
kehidupan cinta) - Gangguan cemas
- Jet lag - Depresi
- Stres kronik
- Nyeri kronik
Klasifikasi Insomnia
• Early insomnia (initial insomnia/ sleep onset insomnia), yaitu
kesulitan untuk memulai tidur yang ditandai dengan
perpanjangan masa laten tidur (waktu dari berbaring hingga
tertidur). Gangguan ini sering berkaitan dengan gangguan cemas.

• Middle insomnia (sleep maintenance insomnia), merupakan


kesulitan untuk mempertahankan tidur. Gangguan ini ditandai
dengan seringnya terbangun di malam hari dan suliit memulai
tidur lagi, dan sering berkaitan dengan penyakit organik, nyeri,
dan gangguan depresi.

• Terminal insomnia (late insomnia/ early morning wakening


insomnia) ditandai dengan bangun lebih pagi dari yang
diperlukan secara terus menerus. Gangguan ini berkaitan dengan
depresi.
Prinsip tatalaksana non farmakologis
• Terapi pilihan utama: Cognitive Behavioural Therapy (CBT)
• Tatalaksana non-farmakologis:
1. Sleep hygiene (mengurangi kafein dan alkohol di malam
hari, mengurangi menonton TV atau meliha handphone
sebelum tidur)
2. Terapi kognitif: memperbaiki pola pikir dan kecemasan
3. Terapi relaksasi
4. Terapi kontrol stimulus: menggunakan tempat tidur
hanya untuk tidur dan aktivitas seksual, tidak berbaring
sebelum mengantuk
5. Terapi restriksi tidur: membatasi waktu berbaring di
tempat tidur mulai dari 5 jam per hari
• Sulit memulai tidur
• Memanjangnya masa laten tidur EARLY INSOMNIA
(waktu dari berbaring hingga tidur) - Sleep onset-
• Sering berkaitan dengan gangguan
cemas
DOC: short acting
benzodiazepine
Estazolam/Triazolam
• Bangun lebih pagi
• Sulit mempertahankan tidur


Sering terbangun di malam hari
Sulit memulai tidur lagi
INSOMNIA dari biasanya
• Terus menerus
• Berkaitan dengan
• Korelasi: penyakit organik, nyeri,
depresi
dan depresi

MIDDLE INSOMNIA LATE INSOMNIA


- Sleep mainenance - - Terminal -
DOC: Long acting Alternative:
DOC: Long acting
Non Benzodiazepine:
benzodiazepine Zolpidem, eszopiclone, benzodiazepine
Flurazepam Atau antidepressant: doxepin Flurazepam
Insomnia
Terapi
• Berdasarkan
rekomendasi
FDA di Amerika
berikut adalah
obat yang dapat
dipakai untuk
Insomnia
Terapi Benzodiazepine atau Non
Benzodiazepine rekomendasi FDA

Buscemi N, Vandermeer B, Friesen C, et al. The efficacy and safety of drug treatments for chronic
insomnia in adults: a meta-analysis of RTCs. J Gen Intern Med. 2007;22:1335-1350

Anda mungkin juga menyukai