(Fiks) LAPORAN TETAP KIMAN KE-6
(Fiks) LAPORAN TETAP KIMAN KE-6
KELOMPOK 4
ANGGOTA :
DOSEN PEMBIMBING :
TAWAS adalah senyawa kimia berupa garam sulfat yang memiliki banyak
sekali ragamnya salah satunya yang paling populer adalah Aluminum Sulfat yang
banyak digunakan oleh PDAM untuk memproses air sungai menjadi ari bersih
(oleh karena itu disebut juga dengan nama populer Alum). Tawas merupakan
garam sulfat rangkap terhidrat dengan formula M+M3+ (SO4)2.12H2O. M+
merupakan kation univalen, umumnya Na+, Fe+, Cr+, Ti3+ atau Co3+, tawas
biasa dikenal dalam kehidupan sehari-hari adalah amonium sulfat dodekahidrat.
berikut beberapa contoh tawas, cara membuat dan kegunaannya:
massa 46 gr
n H2SO4 = = = 0.469 mol
Mr 98 gr / mol
massa 4 gr
n K2Cr2O7 = = = 0,013 mol
Mr 294 gr / mol
Reaksi Pembentukan
4H2SO4(aq) + K2Cr2O7(s) + 20H2O(l) 2KCr(SO4)2 .12H2O + 3/2O2(g)
M 0,469 0,013 - - -
B 0,013 0,013 0,013 0,013 0,013
S 0,456 - 0,013 0,013 0,013
= 6,487 gr – 0 gr
X 100 %
6,487 gr
= 100 %
VIII. Persamaan Reaksi
IX. Pembahasan
Tawas potassium Kromium , KCr(SO4)2 . 12H2O dibuat dari asam sulfat 5
M sebanyak 25 ml yang ditambahkan dengan 4 gram K2Cr2O7. Jika potassium
dikromat telah ditambahkan pada asam sulfat 5 M maka dilakukan pemanasan.
Pemanasan ini bertujuan agar semua dikromat larut dalam asam sulfat 5 M.
setelah dipanaskan kemudian didinginkan, dilajutkan dengan penambahan etanol
dan ditutup dengan kaca arloji lalu dibiarkan sampai keesokan harinya.
Penambahan etanol ini bertujuan untuk membantu pembentukan Kristal tawas.
Dari hasil percobaan, setelah ditambahkan etanol maka larutan menjadi hijau
pekat. Penambahan etanol ini harus dilakukan sedikit demi sedikit dan hati-hati
hal ini dikarenakan larutan tersebut akan menghasilkan panas yang di tandai
adanya gas yang keluar ketika di tambahkan dengan etanol.
Keesokan harinya dilakukan penyaringan, setelah terbentuk Kristal
kemudian hasil penyaringan dikeringkan dan tawas ditimbang. Pada percobaan
kali ini, kami tidak terjadinya atau terbentuknya Kristal tawas meskipun larutan
telah dibiarkan pada beberapa hari tetap tidak terdapat Kristal, mengakibatkan
persen kesalahan sebanyak 100% karena tidak ada tawas yang terbentuk. Hasil
kesalahan 100% ini disebabkan oleh kesalahan dalam praktikum, seperti pada
saat penimbangan, konsentrasi larutan yang salah, dan penggunaan alat-alat yang
sudah terkonaminasi oleh zat-zat lainnya, serta penutupan larutan yang tidak
rapat juga salah satu penyebab tidak terbentukya kristal pada saat proses
pembuatan, penutup yang tidak rapat bisa mengakibatkan adanya oksigen masuk.
Pada percobaan ini masih terdapat kekurangan yaitu hasil yang didapat
tidak sama dengan literature yang ada dikarenakan terjadinya kesalahan seperti
pembuatan larutan dan cara mereaksikan larutan tersebut.
X. Kesimpulan
1. .Tawas merupakan suatu garam sulfat rangkap terhidrat dengan formula M+ M3+
(SO4)2 . 12H2O.
2. Tawas kromium dapat diperoleh dengan cara mereduksi ion dikroma dari kalium
dikromat menjadi ion kromium dalam suasana basa.
3. Penambahan etanol dilakukan secara berhati-hati karena larutan tersebut akan
menghasilkan panas.
4. Fungsi dari pemanasan ialah untuk melarutkan padatan kalium dikromat.
5. Persentase erroe yang didapatkan dari pembentukan tawas adalah 100 %
DAFTAR PUSTAKA
Sriwijaya.
Vogel. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro Edisi V.