2
• Dibandingkan dengan sirup:
– kurang manis dan kurang kental
– lebih mudah dalam pembuatan
– Lebih stabil.
• Pemanis yang digunakan antara lain : gula atau sirup
gula, sorbitol,gliserin dan sakarin.
2
P e n i m b a n ga n
Pencampuran (mixing)
Cek IPC :
Penyaringan - Organoleptis
(filtrasi)
- Kadar Zat Aktif
- pH
Cek IPC : - BJ
Pengisian dan Penutupan botol
- Penampilan - Viskositas
(filling & cropping)
- Kebocoran
- Volume Cek IPC :
Labelling - Penampilan
- Kelengkapan
- Penandaan
Pengemasan sekunder Cek IPC :
- Penampilan
- Kelengkapan
- Penandaan
Gudang
Obat Jadi
•
Pencampuran bahan-bahan mudah menguap (pada suhu kamar,
maks. 30 oC)
4
Eliksir biasanya dibuat dengan larutan sederhana dengan
pengadukkan dan atau dengan pencampuran dua atau lebih bahan
bahan cair. Komponen yang larut dalam alkohol dan dalam air
umumnya dilarutkan terpisah dalam alkohol dan air secara berturut
turut. Kemudian larutan air ditambahkan kelarutan alkohol dan
sebaliknya. Bila dua larutan selesai dicampur , campuran dibuat sesuai
dengan pelarut atau pembawa tertentu.
Sering campuran akhir akan tidak jernih, tetapi keruh, terutama
karena pemisahan beberapa minyak pemberi rasa dengan menurunnya
sedikit konsentrasi alkohol. Bila ini terjadi eliksir terpaksa disaring,
dengan dibiarkan dahulu selama beberapa jam.
Selama proses penyaringan kertas saring harus dibasahi dengan
larutan alkohol yang mempunya kadar alkohol yang sama.
Adanya gliserin, sirup, sorbitol, propilenglikol dalam eliksir
umumnya memberi andil pada efek pelarut membantu kelarutan zat
dan meningkatkan kestabilan sediaan.
KONSTANTA DIELEKTRIK / Dielectric Constant
jumlah gram zat dalam 100 gram bahan atau hasil akhir
konsentrasi
t=waktu.
* * Solute d ala m keadaan berlebih di masukkan kedala m
solvent
* * Priode w aktu [ t ] larutan diambil [ pengocokkan ] dan
ten tu k an k a d ar ny a.
* * M u l a m ula k ur vany a n aik d an akhirnya tetap [ sejajar d g n
absis ]
FAK TO R Y A N G MEMP E NG ARU H I K E LA RU T AN
ZAT PADAT
1. S u h u
T erjadi absorbsi panas [ proses endothermic ] = panas
positif dari larutan.
Disini a k a n terjadi ,, ken a ik an s u h u “ m e n y e b a b k a n
ke n aik a n kelarutan. T etapi bila terjadi p e mb e b a s a n
panas [ p roses exothermic ] de n ga n p an as negative
da ri l a ru ta n ,, k e n a i k a n s u h u “ … k e l a r u t an b e r k u r a n g .
KNO3 Na2SO4 10 H 2 O
0,6
Kelarutan
k g / k g air 0,5 N a Cl
C a acetat
0,4
0,3
4. pH.
Zat asam akan larut dalam suasana alkalis dan akan mengendap bila
Suasana asam. Dan begitu pula sebaliknya. [ basa ]
5. Pengadukan
R/ Zat aktif
Zat pembantu … [ Untuk keperluan zat aktif, misalnya ;
Zat pembasah, zat peningkatan kelarutan
pensuspensi, pengemulsi, pensolubilisi ]
Pemanis [ saporis ]
Pengharum [ odoris ]
Pewarna [ coloris ]
Pengawet [ preservative ]
pH
Antioksidan
Pelarut
Catatan ; W ar n a , bau dan rasa ,, memilihnya haruslah saling terkait “.
FDA mengelompokan ;
1. Golongan FD & C ; Indogotine, Amaranth, Ponceou 3 R
2. D & C external ; obat kosmetik pemakaian luar ]
Methylen blue, Metanyl yellow.
3. D & C internal ; Fluorescin, Alizarin.
#> Umumnya minyak menguap / atsiri berbau khas
yang bersal dari tumbuh tumbuhan, mudah me-
nguap pada suhu kamar tanpa mengalami peng-
uraian.
Minyak ; lavender, rosae, jasmine dll.
Bentuk kristal spt vanillin , cumarin.
** Pengawet antimikroba :
D i g u n a k an d a l a m preparat cair d a n preparat
setengah padat u ntuk men ceg ah p ertu mbuh an
mikroorgan isme.
Benzalkonium khlorida, benzyl alkohol, fenol,
fenil etilalkohol, fenil merkuri nitrat, timerosal.
P e n a m b a h an p en g aw et k ed al a m suatu preparat farmasi u n t uk tujuan ;
m e n a m b a h k ep er man en an d al am pemakiannya.
P en amb ah an seperti itu hanya sesuai jika p en a mb ah an tsb tidak toksis d an
berbahaya d al am ju ml ah yan g diberikan d an tdk m en g g an g g u kemanjuran
terapi ak a n tes atau uji preparat tsb.
Adalah suatu pendekatan lain yang dapat dipakai untuk meramalkan kepolaran ,
suatu pelarut.
H + H Cl H
0 - C +
-
Cl H
! _
- C – Cl
!
+ ikatan akan tertarik kearah Chlor
Contoh : dalam susunan berkala atom
Sp2 akan elektronegatif dari Sp3
0 0 + 0 0 -
N N
Suatu pelarut polar akan lebih mudah melarutkan zat polar. Sebaliknya
zat yang non polar akan mudah melarutkan zat non polar pula.
Contoh ; Carbon tetrachloride [ non polar ] akan mudah larut dalam benzene
[ non polar ]
Pelarut polar mempunyai nilai Konstanta dielektriknya besar [ 50 keatas ] Contoh
air, Kd = 80. Semipolar [ 20 – 50 ], Non polar = [ 1 - 20 ] Contoh ;
Chloroform , Kd = 5.
Eliksir : Eliksir bukan obat
Eliksir obat
Eliksir bukan obat dapat digunakan oleh ahli farmasi dalam pembuatan resep yang
dibuat segar, yang meliputi ;
1. Penambah zat zat obat untuk pembawa yang membawa rasa enak.
2. Pengencer eliksir obat yang ada.
Eliksir obat :
Seperti dinyatakan sebelumnya eliksir obat digunakan untuk
pengobatan .
Umumnya eliksir resmi yang beredar diperdagangan
Mengandung zat obat tunggal, tapi untuk hal hal terapi tertentu
Perhitungan Konstanta Dielektrik
R / Chloroform 5%
Etanol 95 %
Komposisinya ; R / Etanol 70 %
Air 30 %
Persamaan sekarang ;
Y=2%
Propilenglikol dalam formula diatas menjadi 15% + 2 % = 17 %