1
1
Disusun Oleh:
TRIASIH HARDIYANTI
1504026111
JAKARTA
2016
Apoteker sebagai Penanggung Jawab Pengawasan Mutu
(Quality Control) yang Profesional
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan Apoteker. Apoteker memiliki peranan yang sangat
penting dalam pekerjaan kefarmasian yang dilakukan berdasarkan pada nilai
ilmiah, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan, dan perlindungan serta
keselamatan pasien atau masyarakat yang berkaitan dengan sediaan farmasi yang
memenuhi standar dan persyaratan keamanan, mutu, dan kemanfaatan.
Pengawasan mutu (Quality Control) merupakan bagian yang penting dari Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) untuk memberikan kepastian bahwa produk
secara konsisten mempunyai mutu yang sesuai dengan tujuan pemakaiannya.
Pengawasan mutu hendaklah mencakup semua kegiatan analitik yang dilakukan di
laboratorium, termasuk pengambilan sampel, pemeriksaan dan pengujian bahan
awal, produk antara, produk ruahan dan produk jadi. Kegiatan ini juga mencakup
uji stabilitas, program pemantauan lingkungan, pengujian yang dilakukan dalam
rangka validasi, penanganan sampel pertinggal, menyusun dan memperbaharui
spesifikasi bahan, produk serta metode pengujiannya.
Bagian pengawasan mutu dalam suatu pabrik obat bertanggung jawab untuk
memastikan bahan awal untuk produksi obat memenuhi spesifikasi yang
ditetapkan untuk identitas, kekuatan, kemurnian, kualitas, dan keamanannya,.
tahapan produksi obat telah dilaksanakan sesuai prosedur yang ditetapkan dan
telah divalidasi sebelumnya antara lain melalui evaluasi, dokumentasi, produksi
terlebih dahulu, semua pengawasan selama proses dan pemeriksaan laboratorium
terhadap suatu batch obat telah dilaksanakan dan batch tersebut memenuhi
spesifikasi yang ditetapkan sebelum didistribusikan, suatu batch obat memenuhi
persyaratan mutunya selama waktu peredaran yang ditetapkan.
Dokumentasi dan prosedur pelulusan yang diterapkan bagian pengawasan mutu
hendaklah menjamin bahwa pengujian yang diperlukan telah dilakukan sebelum
bahan digunakan dalam produksi dan produk disetujui sebelum didistribusikan.
Personil pengawasan mutu hendaklah memiliki akses ke area produksi untuk
melakukan pengambilan sampel dan penyelidikan bila diperlukan.
Apoteker memiliki kontribusi yang sangat besar bagi industri farmasi khususnya
pada bagian Quality Control (QC). Ketiadaan apoteker pada bagian QC bisa
mengakibatkan industri farmasi tidak dapat berjalan dengan baik sehingga peran
apoteker pun sangat dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27845/3/Chapter%20II.pdf.
Diakses pada hari Rabu tanggal 13 Januari 2016 pukul 15.59.