Anda di halaman 1dari 36

utilitas 2 gedung harris hotel

I. Deskripsi obyek
1.1 Nama obyek
Dari hasil perundingan dari kelompok kami dalam proses pemilihan obyek untuk
dijadikan bahan tugas besar dalam proses pembelajaran “utilitas 2”, kami sepakat untuk
memilih obyek proyek hotel yang bernama POP & HARRIS hotel. Pop & Harris hotel
adalah salah satu dari beberapa cabang hotel Pop dan Harris yang ada di Bali hanya
saja disini di jadikan satu projeck dalam satu site.

1.2 Lokasi obyek


lokasi POP & HARRIS hotel yaitu di Cokroaminoto selatan Denpasar tepatnya di
depan bangunan Pertamina dan dealer Yamaha Agung Center.

1.3 Tahun di bangun


Hotel ini di bangun sejak awal bulan Januhari tahun 2012 dan sampai sekarang masih
berjalan.

1.4 Pemilik Proyek


Pemilik hotel ini adalah Luki Tanu berasal dari kota Bandung.

1.5 Luas Lahan


- 5.818,300 m2
1.6 Luas bangunan
a. Gedung Harris
- 1,484 m2
b. Gedung convention center
- 1,626 m2
c. Gedung Pop
- 851 m2
1.7 Banyak lantai
a. Gedung Harris
- 5 lantai
b. Gedung convention center
- 3 Lantai
c. Gedung Pop
- 5 Lantai
1.8 Fungsi bangunan
a. Gedung Harris
- Hotel untuk Gedung penginapan
b. Gedung convention center
- Gedung pertemuan atau rapat
c. Gedung Pop
- Hotel untuk Gedung penginapan
1.9 Obyek yang akan di bahas
- Gedung Harris Dan convetion
1.10 Team perencanan dan pelaksana proyek
Proyek Pop dan Harris ini di rancang oleh konsultan struktur, arsitektur dan konsultan
M/E. Untuk desain arsitekturnya di rancang oleh konsultan yang bernama Bruno Caron
Architectes dan proyek arsiteknya di kerjakan oleh konsultan PT. ANGGARA
ARCHITEAM, Strukturnya di desain oleh konsultan EKAMITRA TALENTAMA Pt dan
utilitasnya di desain oleh konsultan PT. MITRA INTI PRANATA.
Hotel ini di bangun sejak awal Januari tahun2012 dan sampai saat ini masih dalam
tahap pengerjaan atau tahap pelaksanaan. Proyek tersebut dikerjakan oleh kontraktor
dan konsultan pengawas diantaranya :
A. PT. Nusa Raya Cipta Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor struktur
dan arsitektur
B. PT. Promaco Cipta Bersma adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengawasan
C. PT. Alkon Nusa adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor utilitas
Lakosi site memiliki kontur yang agak miring ke belakang kira-kira mencapai 2% dari
titik tertinggi site dan tata guna lahannya berupa tanah kosong, menurut Projeck
Menagernya lahan ini juga bekas bangunan hotel. Proyek tersebut di bangun tiga
bangunan utama yaitu gedung Harris, gedung Convention, dan yang terakhir gedung Pop
hotel.
2.1 Sistem utilitas gedung tinggi
Utilitas pada gedung adalah tahap perencanaan yang mendasar yang
mempengaruhi tahapan-tahapan dalam perencanaan struktural dan arsitektural baik
dalam perancangan maupun dalam proses pelaksanaan. Menurut Vitruvius dalam
bukunya Ten Books on Architecture (Book I Chapter III), Arsitektur dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu ‘the art of building’, ‘the making of timepieces’, dan ‘the construction of
machinery’:

venustas
keindahan

firmitas kekuatan

Utilitas
kenyamanan

Ketiga pernyataan yang dikemukakan oleh Vitruvius dalam bukunya Ten Books on
Architecture (Book I Chapter III), maka utilitas tidak lepas dari tahap perencanaan
maupun perancangan arsitektur, karena utilitas menjadi satu kesatuan dalam
perencanaannya.
Pada pembahasan ini, akan menguraikan tentang sistem utilitas pada gedung
tinggi yaitu pada gedung harris hotel yang meliputi sebagai berikut :
1. Sistem drainase bangunan dan lingkungan
2. Sistem pengelolaan lumbah dan sampah
3. Sistem pemadam kebakaran
4. Sistem keamanan banguanan
5. Akustika bangunan
6. Sistem transportasi vertikal
7. Perawatan dan pemeliharaan banguanan

2.2 Sistem drainase di dalam dan di luar gedung harris hotel


1. Sistem drainase di dalam gedung harris hotel
Sistem drainase di dalam gedung Harris meliputi semua cairan yang di buang baik yang
mengandung cairan padat maupun cairan tidak padat yang berasal dari kegiatan
penunjang sehari-hari yang di alirkan menuju kesistem pembuangan seperti STP
(sewage treatmen plan) dan bioseptik yang telah direncankan pada hotel harris.
Jenis –jenis buangan yang di lakukan di dalam hotel adalah

a. Jenis buangan air kotor (black water)

Jenis buangan air kotor yang sering di lakukan terdapat pada daerah urinoir, kloset baik
dari kloset unit kamar maupun kloset umum seperti toilet lobby, toilet ruang fitnes dan
tidak menutup kemungkinan dari sitem alat plumbing lainnya.

b. Jenis buangan air bekas (grey water)

Jenis buangan ini berasal dari sistem peralatan plambing seperti shower, wastafel pada
area toilet unit kamar dan toilet umum selain itu peraltan lainnya seperti bak cuci peralatan
dan bak cuci tangan pada area kitchen
sistem penyaluran buangan dilakukan dengan dua cara yaitu dengan pemisahan sumber
buangan antara sumber buangan aik kotor dengan air bekas dan di alirkan kesistem
pembuangan akhir yaitu meuju STP (sewage treatment plan)
2. Sistem drainase di luar gedung Harris
Sistem drainase di luar gedung berkaitan dengan sistem penyaluran air hujan. Pada
gedung harris, air hujan dari dak atap maupun atap limasan di salurkan melalui pipa
vertikal meuju ke gutter (selokan gedung) dan di alirkan ke sumur resapan, apabila sumur
resapan tidak cukup menampung volume air hujan yang tinggi, Selebihnya secara
otomatis akan disalurkan ke sungai di belakang hotel harris dan kesistem pembuangan
drainase kota.
Jenis – jenis peralatan sistem drainase di luar gedung yang terdapat di harris hotel :
 Roofdrain

Roofdain

Gambar 2.6: Foto peralatan buangan air hujanpada erea dak atap Harris
Sumber : Observasi lapangan
 Pipa dan Talang air hujan

Gambar 2.7: Foto peralatan buangan air hujanpada erea atap limasan Harris
Sumber : Observasi lapangan
 Gutter air hujan

untuk pada area open space seperti parkir, air hujan disalurkan melalui sistem
perkerasan yaitu dengan menggunakan grassblok. Dan pada area jalan kendaraan
terdapat gutter yang di gunakan untuk menampung air hujan yang selanjutnya di salurkan
menuju ke saluran air hujan,
Gambar 2.8:Foto gutter ara jalan kendaraan.
Sumber : Observasi lapangan
 Bak kontrol

Bak kontrol di gunakan untuk pemeriksaan


apa bila ada kendala pada pipa air hujan yang tertanam di bawah tanah. Baka konrtol di
pasang pada area parkir bus di pasang setiap jarak 3 meter karena parkir teresebut
memiliki kapasitas yang luas.
Gambar 2.10: Gambar denah
sumur resapan

Sumber : Gambar
forcontructionharris
Gambar 2.9:Foto bak kontrol ara jalan kendaraan.

Sumber : Observasi lapangan


 Sumur resapan

Sumur resapan yang di terapkan pada gedung hotel harris berbeda pada sumur
resapan pada perumahan pada umumnya, sumur resapan pada gedung harris hotel
memiliki ukuran yang lebih besar. Bahan yang digunakan unruk membuat resapan adalah
dengan menggunakan buis beton dengan memiliki diameter 1,2 m dan dipasang pada
kedalaman mencapai 8 meter dari permkaan tanah. Terdapat 2 titik sumur resapan yang
dipakai pada gedung tersebut
Gambar 2.11: Potongan sumur resapan

Sumber : Gambar forcontructionharris


2.3 Sistem pengolahan limbah dan sampah gedung harris hotel
Buangan banyak di hasilkan oleh aktifitas atau kegiatan sehari-hari didalam gedung
harris baik dari segi aktifitas penyewa hotel maupun staf yang bekerja pada hotel tesebut.
Dari berbagai buangan itu maka dapat di bedakan atas buangan cair (liquid wate) dan
buatan padat (solid waste). Yang termasuk dalam pembuangan cair adalah
 Black water yang di hasilkan oleh libah pada WC,baik dari WC umum maupun WC unit
kamar
 Grey water yang di asilkan pada proses mencuci perabotan area kitchen dan restaurant,
mandi, cuci muka dan tangan,cuci sayuran pada area kitchen dan pembersihan pada
hotel tersebut.
Sedangkan yang termasuk limbah padat (solid waste ) adalah limbah yang dihasilkan
berupa sampah baik dari sampah organic maupun sampah anorganik pada hotel Harris.
1. Sistem pengolahan limbah yang besifat cair (Black Water)
Dalam sistem penanganan limbah yang bersifat cair (Black Water) proyek harris
menyediakan sistem pembuangan yaitu Sistem STP (Sewage Treatmen Plan) dan
bioseptick
 Sistem STP (sewage treatmen plan)
STP pada gedung hotel harris dipasang atau di letakkan di lantai basement. Dengan
tujuan untuk mempermudah dalam pengontrolannya. Selain itu untuk menghemat lahan
yang terdapat dalam site. Kapasitas STP yang di sediakan untuk penampungan air
limbah adalah 130 m2
STP menampung sistem buangan seperti kotoran manusia (black water) pada WC
umum Lobby dan WC pada unit kamar pada hotel harris selain penampungan black water
juga di gunakan untuk menampung pembuangan air bekas (grey water) seperti pada
kitchen, wastafel pada WC dan air bekas air mandi dan tidak menutup kemungkinan
buangan dari alat plambing lainnya dalam sistem pengalirannya.
Sistem pembuangan air kotor dan air bekas di pisah melalui peralatan plambing untuk
dialirkan menuju STP. Dari STP limbah tersebut di proses dan di olah untuk di
pergunakan kemabali seperti untuk menyiram taman jadi limbah tersebut tidak di alirkan
kesistem pembuangan roil kota sehingga sangat efesien dan tidak mencemari lingkungan
sekitar.
STP yang diterapkan pada hotel harris memiliki bagian-bagian seperti berikut :
Gambar 2.12: Denah rencana STP

Sumber : Gambar forcontructionharris


Gambar 2.12: Gambar Potongan rencana STP
Sumber : Gambar forcontructionharris
o Greasetrap
di gunakan untuk menampung awal semua sistem buangan dari pelalatan plumbing.

Gambar 2.13: Foto pelaksanaan Greasetrap


Sumber : Observasi lapangan
o Septiktank.
Septiktank di gunakan untuk menampung limbah dari grasstrap melalui peralatan
plumbing
Gambar 2.15: Foto bak ekualisasi pada STP

Sumber : Observasi lapangan


Gambar 2.14: Gambar rencana septiktank pada STP

Sumber : Gambar forcontructionharris


o Bak ekualisasi
Bak ekualisasi di gunakan untuk melalukan proses penguraian pada limbah yang di
alirkan melalui septiktank dengan cara di hancurkan menggunakan alat submersible jet
aerator 5 hp/3 ph/380 v

o Bak Aerasi
Pada aerasi merupakan penampungan limbah yang sudah di hancurkan yang masih
berupa lumpur dan pada bak aerasi lumpur tersebut diolah dan diproses untuk menjadi
cairan yang berupa air yang masih mengandung bakteri.

Gambar 2.16: Foto bak aerasi pada STP

Sumber : Observasi lapangan


o Clarifier
Pada tahap selanjutnya Clarifier di gunakan untuk menyaring cairan yang di proses
sebelumnya pada bak Aerasi untuk di jadikan air yang jernih. Hasil penyarinagn pada
Clarifier yang nantinya akan di pompa dengan pompa transfer dan di perkgunankan untuk
kebutuhan penunjang seperti menyiram taman.

Gambar 2.17: FotoClarifierpada STP


Sumber : Observasi lapangan

 Bioseptick
Bioseptick di pergunakan untuk penampungan limbah dari sumber buangan yaitu pada
toilet ruang fitnees. Sistem kerja pada boiseptick ini ialah limbah di cairkan melalui proses
biologis dan selanjutnya diendapkan untuk di alirkan melalui pipa drainase menuju
kesistem saluran air hujan.

Gambar 2.18: Fotopemasanganbioseptickpada area taman

Sumber : Observasi lapangan

Anda mungkin juga menyukai