KAK B3 Domestik Rev
KAK B3 Domestik Rev
I. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,
terdapat 3 jenis sampah yaitu sampah rumah tangga, sampah sejenis sampah rumah
tangga dan sampah spesifik. Pengertian dari masing-masing jenis sampah tersebut
adalah:
a. Sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam
rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik;
b. Sampah sejenis rumah tangga berasal dari kawasan komersial, kawasan industri,
kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya;
c. Sampah spesifik meliputi: (i) sampah yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun; (ii) sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun; (iii)
sampah yang timbul akibat bencana; (iv) puing bongkaran bangunan; (v) sampah yang
secara teknologi belum dapat diolah; dan/atau (vi) sampah yang timbul secara tidak
periodik.
Setiap orang wajib untuk mengelola sampah rumah tangga dan sejenis rumah tangga
melalui pengurangan dan penanganan sampah yang berwawasan lingkungan. Namun
untuk sampah spesifik pengelolaannya menjadi tanggung jawab pemerintah.
Aktivitas sehari-hari dilakukan oleh manusia seperti mandi, mencuci dan berbagai aktifitas
lainnya juga menghasilkan sampah spesifik, khususnya sampah yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun (B3) dan limbah B3. Asal sampah tersebut antara lain dari :
a. Dapur : Pembersih saluran air, soda kostik, semir, gas elpiji, minyak tanah, asam cuka,
kaporit/desinfektan, spiritus/alkohol dan cairan pencuci piring;
b. Kamar mandi/tempat cuci baju : cairan setelah mencukur rambut, obat kumur,
shampoo, sabun mandi, pembersih kamar mandi/toilet, desinfektan, dan deterjen;
c. Kamar tidur : Parfum, kosmetik, kamper, obat-obatan, hairspray, pengharum ruangan,
dan pembasmi nyamuk;
d. Ruang Keluarga : Korek api, alkohol, baterai, cairan pembersih lantai;
e. Garasi/Taman : Pestisida dan insektisida, pupuk, cat dan solven/pengencer, perekat,
minyak pelumas mesin/mobil, dan aki bekas;
f. Umum : limbah elektronik seperti baterai, gawai bekas, peralatan rumah tangga.
Selain dari rumah tangga, timbulan sampah yang mengandung B3 yang potensial adalah
dari bengkel dan kantor skala kecil. Kedua jenis usaha ini seringkali tidak mengajukan izin
usaha sehingga tidak terpantau kegiatan pengelolaan sampah dan limbahnya. Lokasi
kegiatan yang bertempat pada lingkungan permukiman juga memudahkan mereka untuk
membuang sampah spesifik yang dihasilkannya sehingga bercampur dengan sampah
rumah tangga yang akhirnya dibuang ke TPA.
1
dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan;
mudah terbakar yaitu bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber
nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus
terbakar hebat dalam waktu lama;
reaktif yaitu dapat menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima
oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi;
beracun yaitu mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan, dan
dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui
pernapasan, kulit atau mulut;
korosif yaitu dapat menyebabkan iritasi pada kulit atau menyebabkan karat pada baja
dengan pH sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih
besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.
Saat ini masih banyak ditemui sampah yang mengandung B3 bercampur dengan
sampah rumah tangga dan sejenis rumah tangga yang ditumpuk dengan maksud
untuk diangkut oleh armada kebersihan dari Pemerintah menuju TPA. Melihat
fenomena tersebut Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang merasa perlu untuk
membuat kajian tentang kondisi sampah domestik yang mengandung B3 atau limbah
B3 serta potensi timbulannya untuk menghasilkan panduan dan tata cara pengelolaan
sampah yang mengandung B3 atau limbah B3 domestik di Kota Tangerang.
Hasil inventarisasi yang dilakukan dalam kajian ini akan menjadi acuan dalam kegiatan
selanjutnya untuk menentukan kapasitas Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3
Skala Kota.
2
B. Sasaran
Sasaran yang akan dicapai dari kegiatan ini adalah :
1. Inventarisasi timbulan sampah spesifik yang mengandung B3 dan limbah B3 dari
kegiatan rumah tangga, kantor serta bengkel skala kecil yang berada di lingkungan
permukiman mencakup jenis serta perkiraan volume berdasarkan sebaran lokasi
kegiatan;
2. Panduan pengelolaan sampah spesifik yang mengandung B3 dan limbah B3 untuk
diterapkan di Kota Tangerang berdasarkan kondisi eksisting yang mengacu pada
peraturan yang ada dengan mempertimbangkan best practice pada Kabupaten
atau Kota lain.
V. METODOLOGI
Kajian ini terdiri atas tiga tahap utama, meliputi:
a. Tahap Pendahuluan
Tahap ini bertujuan untuk merancang kegiatan agar menghasilkan kajian yang valid
dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Pada tahap ini, beberapa kegiatan
harus dilakukan, meliputi sekurang-kurangnya:
1. Studi literatur, peraturan dan pengumpulan data sekunder terkait topik kajian.
2. Merancang desain kajian, termasuk desain survei. Desain survei harus memenuhi
beberapa kriteria di bawah ini:
Desain survei sekurang-kurangnya mencakup jumlah sampel sumber sampah,
lokasi dan waktu pengambilan sampel sumber sampah;
Lokasi dan waktu pengambilan sampel sumber sampah harus dapat membuat
sampel mewakili sumber sampah Kota Tangerang;
Lokasi pengambilan sampel harus meliputi perumahan dan non perumahan.
Lokasi pengambilan sampel harus mencakup kategori dan kriteria yang
mengacu pada SNI 19-3964-1994;
Sampel dipilih dengan teknik penarikan sampel probabilitas, yaitu stratified
random sampling;
Jumlah sampel ditentukan sesuai SNI 19-3964-1994;
Waktu pengambilan sampel pada semua lokasi dilakukan selama 8 hari
berturut secara bersamaan dengan pengaturan waktu yang harus dapat
merepresentasikan produksi sampah selama satu bulan.
3
3. Membuat kerangka sampel dan menetapkan sampel sumber sampah terpilih dari
kerangka sampel tersebut.
4. Menyusun laporan pendahuluan.
Semua laporan disusun dalam bentuk buku dilengkapi softcover berukuran kertas A4.
Semua laporan mengikuti kaidah penulisan laporan ilmiah yang dilengkapi daftar isi,
daftar gambar, daftar tabel, daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang diperlukan.
4
VII. SUMBER DAN BESARNYA PENDANAAN
Kegiatan ini dilakukan secara kontraktual, dengan biaya sebesar Rp. 264.934.500,- (Dua
Ratus Enam Puluh Empat Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Empat Ribu Lima Ratus Rupiah),
pada OPD Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Tangerang Tahun Anggaran 2020,
tidak termasuk biaya penyelenggaraan FGD. FGD diselenggarakan dengan anggaran
tersendiri dari OPD Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Tangerang.
5
a. Tenaga ahli atau personil yang diperlukan terdiri dari :
1) Ahli Muda Lingkungan (Team Leader) (S1 Teknik Lingkungan/Kesehatan
Lingkungan/Kimia, pengalaman minimal 6 tahun). Tenaga Ahli ini bertanggung jawab
untuk keseluruhan tahap pekerjaan.
Tugas:
a. Mengkoordinasikan semua tenaga ahli dan tenaga pendukung sehingga
menghasilkan pekerjaan yang sempurna;
b. Melakukan studi literatur dan analisis peraturan terkait topik kajian;
c. Melakukan analisa komprehensif terhadap dampak sampah spesifik yang
mengandung B3 dan limbah B3 bagi kesehatan dan lingkungan;
d. Menguraikan best practice pengelolaan sampah spesifik yang mengandung B3 dan
limbah B3 skala Kota;
e. Merumuskan panduan pengelolaan sampah spesifik yang mengandung B3 dan
limbah B3 dalam bentuk SOP.
6
b. Melakukan pengambilan dan pengukuran sampel di lokasi sesuai arahan team
leader.
Surveyor diperlukan sebanyak 10 orang untuk dapat mencakup seluruh lokasi
pengambilan sampling sesuai SNI 19-3964-1994 yang terdiri dari 2 kelompok yaitu
perumahan dan non perumahan, tidak termasuk jalan.
X. LOKASI PEKERJAAN
Pekerjaaan Penyusunan Kajian Pengelolaan Limbah B3 Domestik mencakup 13 Kecamatan
di Kota Tangerang.
Menyetujui,
PPK Bidang Tata Lingkungan