Anda di halaman 1dari 2

Manfaat ISO 26000

a. mengembangkan suatu konsensus terhadap pengertian tanggung jawab sosial dan isunya;
b. menyediakan pedoman tentang penterjemahan prinsip-prinsip menjadi kegiatan-kegiatan yang efektif;
dan
c. memilah praktik-praktik terbaik yang sudah berkembang dan disebarluaskan untuk kebaikan komunitas
atau masyarakat internasional

Azas ISO 26000


a. perilaku yang transparan dan etis,
b. Konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
c. Memperhatikan kepentingan dari para stakeholder;
d. Sesuai hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma internasional;
e. Terintegrasi di seluruh aktivitas organisasi, dalam pengertian ini meliputi baik kegiatan, produk
maupun jasa.

Prinsip-prinsip dasar tanggung jawab sosial menurut ISO 26000


a. Kepatuhan kepada hukum;
b. Menghormati instrumen/badan-badan internasional;
c. Menghormati stakeholders dan kepentingannya;
d. Akuntabilitas;
e. Transparansi;
f. Perilaku yang beretika;
g. Melakukan tindakan pencegahan;
h. Menghormati dasar-dasar hak asasi manusia

1. Akuntabilitas: organisasi harus bertanggung jawab atas dampak terhadap masyarakat dan lingkungan.
Artinya, berfungsinya seluruh komponen penggerak jalannya kegiatan perusahaan, sesuai tugas dan
kewenangannya masing-masing. Kewajiban-kewajiban dari individu-individu atau penguasa yang
dipercayakan untuk mengelola sumber-sember daya publik bdan yang bersangkutan dengannya untuk
dapat menjawab hal-hal yang menyangkut pertanggung jawabannya.
2. Transparansi: organisasi harus transparan, artinya harus ada keterbukaan perusahaan dalam
pengambilan keputusan dan kegiatan-kegiatan lain yang berdampak pada masyarakat  dan lingkungan.
Keterbukaan yang ada dapat mengurangi kesimpangsiuaran peredaran informasi, baik di dalam maupun
di luar perusahaan sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dari pihak-pihak yang bersangkutan.
3. Perilaku Etis: organisasi harus bersikap etis setiap saat. Artinya, kegiatan-kegiatan yang dilakukan
perusahaan harus sesuai dengan etika, aturan, dan pedoman bagi penmimpin seluruh karyawan untuk
melkasanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang lihur, jujur, transparan, dan sikap yang
profesional.
4. Menghormati kepentingan pemangku kepentingan: organisasi harus menghormati, mempertimbangkan
dan menanggapi kepentingan pemangku kepentingan.
5. Menghormati aturan hukum: organisasi harus menerima bahwa penghormatan terhadap aturan hukum
adalah wajib.
6. Menghormati norma-norma perilaku internasional: organisasi harus menghormati norma-norma
perilaku internasional, sementara berpegang pada prinsip penghormatan terhadap aturan hukum.
7. Menghormati hak asasi manusia: organisasi harus menghormati hak asasi manusia dan mengakui
pentingnya dan berlakunya universalitas.

Identifikasi Pemangku Kepentingan (Stakeholder) Menurut ISO 26000


a. Kepada siapa perusahaan memiliki kewajiban hukum?
b. Siapa yang terpengaruh secara negatif maupun positif oleh keputusan dan aktivitas perusahaan?
c. Siapa yang menyuarakan pernyataan mengenai keputusan dan aktivitas perusahaan?
d. Siapa yang biasanya terlibat dalam penyelesaian isu-isu penting?
e. Siapa yang bisa membantu perusahaan dalam mengelola dampak tertentu?
f. Siapa yang bisa mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menjalankan CSR-nya?
g. Siapa yang akan dirugikan kalau tidak dilibatkan?
h. Siapa yang terpengaruh sepanjang value chain?

Apabila hendak menganut pemahaman yang digunakan oleh para ahli yang menggodok ISO 26000
Guidance Standard on Social responsibility yang secara konsisten mengembangkan tanggung jawab sosial
maka masalah SR akan mencakup 7 isu pokok yaitu:
1. Pengembangan Masyarakat
2. Konsumen
3. Praktek Kegiatan Institusi yang Sehat
4. Lingkungan
5. Ketenagakerjaan
6. Hak asasi manusia
7. Organizational Governance (governance organisasi)

Anda mungkin juga menyukai