Laporan Akhir Praktikum Agroklimatologi
Laporan Akhir Praktikum Agroklimatologi
LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI
DISUSUN OLEH
NAMA : ABDUL MUHLIS
NIM : C1G016001
KELOMPOK : I (SATU)
GELOMBANG : I (SATU)
HALAMAN PENGESAHAN
Menyutujui,
Asisten Praktikum
NIM : C1M014072
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat
dan Hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada Penyusun sehingga dapat
menyelesaikan “Laporan Tetap Agroklimatologi” ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa pula shalawat dan salam kita berikan kepada junjungan alam
Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah
yang penuh kesesatan dan kegelapan menuju zaman yang lebih baik dan lebih
maju ini.
Dalam penyusunan laporan ini, penyusun telah mendapat banyak bantuan,
masukan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan
ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang tidak
dapat penyusun sebutkan satu persatu yang telah turut membantu dan mendukung
sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu yang tepat.
Penyusun sangat menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
jauh dari sempurna karena banyak kekurangan dan kesalahan-kesalahan, maka
dari itu penyusun sangat mengharapakan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari pembaca supaya penulis dapat memperbaiki laporan ini.
Penyusun,
iv
DAFTAR ISI
SAMPUL .................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................ii
KATA PENGANTAR ..........................................................................................iii
DAFTAR ISI .........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN .....................................................................................1
1.1. Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2. Tujuan Praktikum ......................................................................................5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................7
2.1. Radiasi Mathari .........................................................................................7
2.2. Suhu Udara dan Suhu Tanah .....................................................................8
2.3. Kelembapan Nisbi .....................................................................................9
2.4. Evaporasi .................................................................................................10
2.5. Curah Hujan ............................................................................................11
2.6. Angin .......................................................................................................12
BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM ........................................................15
3.1. Waktu dan Tempat ..................................................................................15
3.2. Alat dan Bahan ........................................................................................15
3.3. Prosdur Kerja ..........................................................................................15
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................16
4.1. Radiasi Matahari .....................................................................................16
4.2. Suhu Udara dan Suhu Tanah ...................................................................17
4.3. Kelembapan Nisbi ...................................................................................20
4.4. Evaporasi .................................................................................................22
4.5. Curah Hujan ............................................................................................24
4.6. Angin .......................................................................................................26
BAB V. PENUTUP ..............................................................................................28
5.1. Kesimpulan .............................................................................................28
v
DAFTAR TABEL
BAB I. PENDAHULUAN
atmosfer. Biasanya pengukuran suhu atau temperatur udara dan atau derajat panas
disebut termometer. Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang
merupakan kombinasi emisi panjang glombang dan aliran panas dalam tanah.
Suhu tanah juga disebut intensitas panas dalam tanah dengan satuan derajat
Celcius, derajat Fahrenhit, derajat Kelvin, dll. Untuk mengetahui seberapa besar
panas yang diserap oleh tanah, maka digunakan alat yang dinamakan termometer
tanah selubung logam dan alat termometer tanah selubung lainnya. Suhu udara
dan suhu tanah sangat dipengaruhi oleh besarnya intensitas radiasi yang sampai ke
permukaan bumi. Semakin tinggi intensitas radiasi matahari yang sampai ke
permukaan bumi, maka semakin tinggi pula suhu udara dan suhu tanah.
Dalam pertanian kelembaban dan suhu sangat berperan penting dalam
mempengaruhi pertumbuhan dan perkecambahan tanaman, sejak dalam fase
perkecambahan atau pertumbuhan tunas hingga fase produktif, ketika tanah dalam
keadaan lembab. Maka suhu tanah akan menjadi faktor lingkungan yang dominan,
yang menentukan laju perkecambahan, pertumbuhan bibit, dan perkecambahan
akar. Kelembaban nisbi merupakan nilai nisbi antara uap air aktual dan daya
kandung maksimum uap air di udara pada temperatur (suhu) dan tekanan tertentu
yang dinyatakan dalam persen (%). Kelembaban merupakan salah satu faktor
lingkungan abiotik yang berpengaruh terhadap aktivitas organisme di alam. Dan
juga kelembaban adalah salah satu faktor ekeologis yang mempengaruhi aktivitas
organisme seperti: penyebaran keragaman harian, keragaman vertikal dan
keragaman horizontal. Kadar uap air di udara disebut lengas (kelembaban
kebasahan udara). Uap air adalah air dalam bentuk dan keadaan gas, supaya air
dapat menguap maka diperlukan satu jumlah panas tertentu, jumlah yang lepas
disebut panas pengembunan. Jadi, pada pengupan memerlukan (mengikat) radiasi
(pemanasan) yaitu dan atau penguapan dipanaskan, sedangkan pada penguapan
dilepaskan panas.
Dalam pertanian bila evaporasi dan transpirasi (evapotranspirasi) yang
terjadi besar sama dengan 1 mm per hari, ini berarti air yang hilang dalam satu
hektar luas lahan sebesar 10 𝑚3 air per hari. Adapun dalam kaitannya dengan
pertanian dengan pertanian faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi
3
dalam bidang pertanian. Hujan merupakan satu bentuk presipitasi yang berwujud
cairan. Presipitasi sendiri yang berwujud cairan. Presipitasi sendiri dapat
berwujud padat (misalnya salju dan hujan es) atau aerosol (seperti embun dan
kabut). Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah ke bumi dari awan. Tidak
semua air hujan sampai ke permukaan bumi karena sebagian menguap ketika
jatuh melalui udara kering. Hujan jenis ini dinamakan atau disebut hujan jenis
virga.
Dalam bidang pertanian angin sangat berperan terhadap pertumbuhan
tanaman. Karena angin bergerak biasanya membawa uap air dalam
pergerakannya. Sedangkan diketahui bahwa air sangat berguna bagi pertumbuhan
dan perkembangan tanaman dan perairan pada tanah. Sehingga tanah menjadi
lembab. Akan tetapi angin juga dapat memberi pengaruh buruk terhadap
pertanian. Misalnya pada angin yang kering yang tidak mengandung uap air
didalamnya, maka dapat menyebabkan tanaman menjadi rusak karena angin
tersebut biasanya mengandung panas. Angin merupakan udara yang bergerak
secara horizontal dari suatu daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah.
Udara yang bergerak secara vertikal biasanya tidak disebut angin melainkan
gerakan udara sedangkan udara bergerak berputar disebut turbulensi. Penyebab
utama perbedaan tekanan udara adalah perbedaan pemanas dan pendingin atau
suhu pada tempat-tempat di permukaan bumi. Massa udara yang bergerak ini
disebut angin.,Massa udara dipermukaan bumi hampir selalu bergerak akibat
adanya perbedaan tekanan antara dua tempat atau lebih. Angin juga merupakan
udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya
perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan
udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Apabila dipanaskan, udara memuai.
Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini
terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di
sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut
menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan
naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini
dinamanakan konveksi. Angin berfungsi sebagai: pemindahan panas, pemindahan
5
uap air, awan dan pemindahan bahan-bahan atau partikel yang ada di udara seperti
debu, spora, tepung sari dll. Angin mempunyai energi, yang berkecepatan tinggi
disebut badai dapat menimbulkan kerusakan bangunan, tumbangnya pohon-
pohon, erosi, mengganggu pelayaran dan penebangan pohon, erosi, mengganggu
pelayaran dan penebangan.
Dilihat dari uraian diatas. Oleh karena itu perlu dilakukannya praktikum
ini, untuk mengetahui alat apa yang digunakan dalam mengukur faktor cuaca dan
iklim dan atau unsur cuaca dan iklim, fungsi, dan prinsip kerja dari alat tersebut,
serta keterkaitannya dalam bidang pertanian. Maka dari itu setelah kita
mengetahui tentang keterkaitannya dengan bidang pertanian yaitu sangat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Jadi, mengukur faktor
cuaca dan iklim dan atau unsur cuaca dan iklim itu sangat penting. Karena kita
dapat mengetahui jenis tanaman yang cocok untuk ditanam dan waktu penanaman
yang tepat. Sehingga dapat meningkatkan ekonomi yang baik, jika kita tinjau dari
hasil produksi pertanian yang meningkat dan melimpah.
menurut waktu, perbedaan radiasi terjadi dalam sehari (dari pagi hingga sore hari)
maupun cara musiman (dari hari ke hari ) (Handoko, 2003).
Temperatur (suhu) adalah salah satu sifat tanah yang sangat penting secara
langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan juga kelembaban, aerasi,
struktur, aktifitas mikroba, dan enzimatik, dekomposisi serasah atau sisa tanaman
dan ketersediaan hara-hara tanaman. Temperatur tanah merupakan salah satu
faktor tumbuh tanaman yang penting sebagaimana halnya air, udara dan unsur
hara. Proses kehidupan kebijian, akar tanaman dan mikroba tanah secara langsung
dipengaruhi oleh temperatur tanah (Hanafiah, 2005).
Suhu di permukaan bumi ini menurun dengan bertambahnya ketinggian
dan sebaran suhu di permukaan bumi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain: (1) jumlah radiasi yang diterima perhari, permusim dan pertahun. (2)
pengaruh daratan dan lautan. (3) pengaruh lintang; (4) pengaruh elevasi, dan (5)
pengaruh angin (Purnawanto, 2012).
dkk. 2006).
Kelembaban adalah banyaknya uap air yang ada di udara meskipun
uap airnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari atmosfer, rata-rata kurang
lebih dari 2% masa keseluruhan. Total massa uap persatuan volume udara disebut
kelembaban absolut (absolut humidity) umumnya dinyatakan dalam satuan
kg/𝑚3 (Hanum, 2009).
Kelembaban nisbi merupakan perbandingan antara kelembaban aktual
dengan kapasitas udara untuk menampung uap air. Bila kelembaban aktual
dinyatakan dengan tekanan aktual (ea), maka kapasitas udara untuk menampung
uap air tersebut merupakan tekanan uap jenuh (es). Sehingga kelembaban nisbi
(RH) dapat dituliskan dengan persen (%) (Handoko, 2003).
Kelembaban udara dalam ruang tertutup dapat diatur sesuai dengan
kenginan. Pengaturan kelembaban udara ini didasarkan atas prinsip kesetaraan
potensi air antara udara dengan bahan padat tertentu. Jika suatu ruang tertutup
dimasukkan larutan, maka air dari larutan-larutan air tersebut akan menguap
sampai terjadi keseimbangan antara potensi air dengan potensi air larutan. Potensi
air udara berhubungan dengan kelembaban relatif udara tersebut (Lakitan, 2002).
2.4. Evaporasi
Penguapan adalah proses perubahan air dari bentuk cair menjadi bentuk
gas (uap). Ada dua macam penguapan, yaitu evaporasi (penguapan air secara
langsung dari lautan, danau, sungai, dll) dan transpirasi (penguapan air dari
tumbuh-tumbuhan dll, mahluk hidup). Gabungan antara evaporasi dan transpirasi
disebut evapotranspirasi (Wuryanto, dkk. 2000).
Siklus hidrologi air tergantung pada proses evaporasi dan presipitasi. Air
yang terdapat dipermukaan bumi berubah menjadi uap air di lapisan atmosfer
melalui proses evaporasi air sungai, danau dan laut, serta proses transpirasi yaitu
penguapan air oleh tanaman. Laju transpirasi pada permukaan daun akan menyita
jumlah air yang terdapat dalam tubuh tanaman (Kensaku, 2005).
Uap air bergerak ke atas hingga membentuk awan yang dapat berpindah
karena tiupan angin. Ruang udara yang mendapat akumulasi uap air secara
11
kontinyu akan menjadi jenuh, oleh karena pengaruh udara dingin pada lapisan
atmosfer. Uap air tersebut mengalami sublimasi sehingga butiran-butiran uap air
membesar dan akhirnya jatuh sebagai hujan (Sukartono, dkk. 2006).
Air hujan merupakan proses penguapan baik transpirasi maupun evaporasi
akibat pemanasan oleh sinar matahari. Dalam keadaan ideal (tanpa pencemaran
udara), pada saat evaporasi maupun transpirasi berlangsung, air yang menguap
sudah tercemar. Selin itu, air hujan yang turun tidak lagi bersifat netral maupun
bersifat asam (Sutanto, 2005).
Transpirasi merupakan proses penguapan air dari sel-sel jaringan
tumbuhan. Sel hidup tumbuhan berhubungan langsung dengan atmosfer melalui
stomata dan inti sel sehingga transpirasi terjadi melalui kutikula pada daun
tumbuhan. Faktor-faktor yang mempengaruhi transpirasi yakni besar kecilnya
daun, tebal tipisnya daun, adanya lapisan lilin dan bulu pada permukaan daun
(Purwanto, 2006).
hujan, gerimis, salju dan batu es hujan (hail). Hujan adalah bentuk endapan yang
sering dijumpai dan di Indonesia yang dimaksud dengan endapan adalah curah
hujan. Curah hujan dan suhu sangat penting bagi kehidupan di permukaan bumi ,
jumlah curah hujan dicatat dalam inci atau milimeter. ( Rodjali, 2007).
Hujan sering disebut juga dengan istilah ”presipitasi” karena merupakan
salah satu bentuk presipitasi dapat didefinisikan sebagai massa air baik dalam
bentuk cair atau padat yang merupakan hasil akhir proses pendinginan awan
(kondensasi) di atmosfer yang jatuh ke permukaan bumi. Jadi presipitasi selalu
didahului oleh proses kondensasi atau pembekuan uap air (Sukartono, dkk. 2006).
Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam
waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain gauge.
Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Curah hujan yang jatuh
di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah bentuk
medan/topografi, arah lereng medan, arah angin yang sejajar dengan garis pantai
dan jarak perjalanan angina diatas medan datar. Hujan merupakan peristiwa
sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke
permukaan bumi (Handoko, 2003).
2.6. Angin
Angin adalah pergerakan udara pada arah horizontal atau hampir
horizontal, sedangkan pergerakan udara arah vertikal dinamakan aliran udara.
Angin selalu bertiup dari tempat bertekanan rendah dengan mengikuti hokum
buys-balot yaitu dibelahan bumi utara arah angin membelok kekanan disebelah
selatan arah angin membelok kekiri. Penyimpanan ini disebabkan oleh perputaran
bumi pada porosnya (rotasi). Kekuatan penyimpanan disebut kekuatan cariolis.
Udara yang bergerak dekat permukaan tanah mempunyai arah yang tidak teratur
dan tidak tetap yang dinamai turbulensi, disebabakan oleh gesekan antara udara
dan permukaan tanah yang menghasilkan gerakan kecil-kecil atau gerakan tidak
kencang (Bayong, 2005).
Angin yang tidak menguntungkan bagi pertanian adalah angin fohn,
karena dapat melayukan tanaman. Angin fohn terjadi karena udara yang
13
mengandung uap air membentur pengunungan atau gunung yang tinggi, sehingga
naik. Makin ke atas, suhu makin dingin dan terjadilah kondensasi yang
selanjutnya terbentuk titik-titik air. Titik-titik air itu kemudian jatuh sebagai hujan
sebelum mencapai puncak pada lereng pertama. Angin terus bergerak menuju
puncak, kemudian jatuh pada lereng berikutnya sampai kelembah. Karena sudah
menjatuhkan hujan maka angin yang menuruni lereng ini bersifat kering. Akibat
cepatnya gerakan menuruni lereng, angin menjadi pasang sehingga angin fohn
memiliki sifat menurun, kering, dan panas (Wahyuningsih, 2004).
Massa udara yang bergerak disebut angin. Angin dapat bergerak secara
horizontal maupun secara vertikal dengan kecepatan yang bervariasi dan
berfluktuasi secara dinamis. Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah
perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain. Angin
selalu bertiup dari tempat dengan tekanan udara tinggi ke yang tekanan udara
lebih rendah. Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan
bergerak secara langsung dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan
rendah. Akan tetapi, perputaran bumi pada sumbunya, akan menimbulkan gaya
yang akan mempengaruhi arah pergerakan angin. Pengaruh perputaran bumi
terhadap arah angin disebut pengaruh Coriolis (Lakitan, 2002).
Hubungan antara tekanan udara dan ketinggian tempat ini dimanfaatkan
dalam merancang alat pengukuran ketinggian tempat yang disebut Altimeter.
Tekanan udara umumnya menurun sebesar 11 mb untuk setiap bertambahnnya
ketinggian tempat sebesar 100 meter. Tekanan udara dipengaruhi oleh suhu, suhu
udara didaerah tropis menunjukkan fluktasi musiman yang sangat kecil. Oleh
sebab itu dapat dipahami jika tekanan udara dikawasan tropis relatif konstan
(Takeda, 2005).
Dalam klimatologi angin diamati dalam kecepatan dan arahnya. Kecepatan
angin adalah jarak tempuh massa udara yang bergerak tersebut dalam waktu
tertentu; jadi satuannya adalah jarak per waktu seperti m per detik, km per
jam.sedang arah angin merupakan arah datangnya angin. Angin mempunyai arah
dan kecepatan. Perubahan arah dan kecepatan angin merupakan efek dari
14
Kertas Pias
a. Celah masuknya
cahaya
b. Skala yang dapat
dibaca
Pada praktikum kali ini telah dibahas beberapa jenis alat untuk unsur iklim
seperti: lama penyinaran matahari. Adapun alat-alat tersebut yaitu kertas pias tipe
jordan, pengukuran lamanya penyinaran matahari tipe jordan/sun shine recorder
type jordan.
Alat tipe jordan berfungsi mengukur lamanya penyinaran surya. Prinsip
alat ini adalah pias. Cara pemasangan alat tipe jordan ini yaitu alat dipasang
17
Termometer
a. Tutup termometer
selubung logam
b. Termometer
c. Celah udara
d. Ujung thermometer
selubung logam
*Analisis Data
Tabel suhu tanah
Tn = t maks + t min
2
= 34 + 25
2
= 29,5 °C
19
Pada praktikum kali ini telah dibahas beberapa jenis alat untuk mengukur
suhu tanah dan suhu udara. Suhu tanah dapat diukur dengan termometer tanah
selubung logam sedangkan udara/suhu udara dapat diukur dengan termometer
udara/termometer ruangan. Adapun fungsi termometer selubung logam yaitu
untuk mengukur tinggi rendahnya suhu tanah sedangkan fungsi dari termometer
udara adalah untuk mengukur suhu ruangan.
Kelebihan dari alat untuk mengukur suhu tanah adalah ringan, praktis, dan
skala suhunya tepat. Untuk kekurangannya yaitu: mudah rusak, mudah bengkok
dan pembacaan agak sulit dilakukan karena letaknya yang terlalu rendah.
Sedangkan kelebihan dari alat untuk mengukur suhu udara ialah: mudah dibaca,
ringan, simple ataupun praktis. Untuk kekurangannya yaitu: mudah rusak dan
skalanya terlihat kecil.
Dalam praktikum ini kita menghitung suhu tanah disuatu lahan, misalnya
dari pukul 07:00-16:00 dan disuruh menghitung hasil suhu maksimal 340 C dan
suhu minimal 250 C sehingga ketemulah hasil rata-rata suhu tanah tersebut 29,50 C.
Sedangkan untuk suhu udara , mengukur suhu udaranya yaitu dari pukul 07:00-
18:00 kemudian didapatkan hasil pengukuran pada pukul 07:00 (270 C), 13:00
(340 C), 18:00 (320 C) dan hasil rata-ratanya yaitu 300 C.
20
Dalam bidang pertanian suhu tanah dan suhu udara sangat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman yaitu dalam hal penyerapan, transportasi hara, air. Dan
tingginya suhu udara yang terjadi karena radiasi matahari. Oleh karena itu, kita
perlu mengukur suhu tanah dan suhu udara, agar petani tahu tanaman tanaman apa
yang cocok ditanam pada suhu rendah ataupun tinggi.
Termohygrapy Mini
*Analisi data
Dik = 1 m³ udara 20°
jumlah uap air (ed) = 50 gr
jumlah uap air maksimum (ea) = 50 gr
Dit = berapa RH
RH = ed x 100%
ea
= 50 x 100%
50
21
= 100
20
= 50
Kelembaban nisbi merupakan nilai nisbi antara uap air aktual dan daya
kandung maksimum uap air di udara pada suatu dan tekanan tertentu yang
dinyatakan dalam persen dan kadarnya selalu berubah-ubah tergantung pada suhu
udara setempat.
Pada praktikum ini digunakan alat untuk mengukur kelembaban nisbi
yaitu termometer thermohygraph mini, alat ini digunakan untuk mengukur udara
dan sebagai pengindra higrograf digunakan rambut manusia yang telah
dibersihkan dari debu, minyak, dan lemak. Prinsip kerja dari alat ini adalah
pemuain dan penyusutan dari rambut tersebut yaang berkorelasi baik dengan
kelembaban nisbi udara. Adapun bagian-bagian dari termohygraph ini diantaranya
adalah “penutup” berfungsi sebagai pelindung alat, “pena” digunakan sebagai
petunjuk pencatatan suhu dan kelembaban pada kertas grafik, “kertas grafik”
berfungsi sebagai tempat hasil penggoresan nilai suhu dan kelembaban sehingga
biasanya beberapa gambar grafik dapat terlihat, “lempeng dan logam” berfungsi
sebagai penopang dan pengatur letak pena, “silinder kertas” berfungsi sebagai
tempat diletakkan atau menempelnya hasil pencatatan suhu dan kelembaban pada
kertas grafik, dan “rambut” berfungsi sebagai pengindra dan penentu arah grafik.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari alat thermohygraph mini ini
adalah; yaitu untuk kekurangannya ialah kurang baik digunakan di darat dengan
kelembaban nisbi kurang dari 25% dan memiliki tingkat ketentuan yang kurang
baik, dan kelebihan dari alat ini ialah dapat merekam nisbi udara secara terus-
menerus serta penggunaan alat ini sangat sulit dipengaruhi oleh perubahan iklim
yang dapat menggangu dalam penggunaannya.
Berdasarkan analisis data praktikum maka maka diperoleh hasil
kelembaban nisbi (RH) dalm 1𝑚3 udara bersuhu 200 C dan dengan tekanan uap air
sebesar 25 gr kemudian didapatkan kelembaban nisbi 50%. Nilai tersebut
22
menunjukan bahwa jumlah kandungan uap air yang dimiliki setengah dari jumlah
uap air yang dikandung pada kelembaban udara tersebut.
Kaitannya dengan pertanian/manfaat dalam bidang pertanian adalah untuk
meningkatkan produktivitas dan perkembangan tumbuhan yang dibudidaya, jika
kita tinjau dari penanam (petani) yang mengetahui bahwa tanaman apa yang
sesuai ditanami dalam kelembaban nisbi/dalam kelembaban udara. Sehingga itu
yang menyebabkan meningkatnya produktivitas tanaman.
4.4. Evaporasi
Tabel 4. Gambar Alat Pengukur Laju Evaporasi
Pan Evaporimeter
a. Ujung paku
b. Tabung perendam
c. Kerangka kayu
*Analisis Data
Vo 100 ml
Vl 90 ml
Ƹ 10 ml
Ƹ = V0 – V1
= 100 ml – 90 ml
= 10 ml
23
Evaporasi adalah proses perubahan dari bentuk cairan menjadi uap air ke
atmosfer, baik yang terjadi pada permukaan daratan, perairan maupun vegetasi.
Evaporasi terjadi ketika air dipanaskan oleh sinar matahari. Permukaan molekul-
molekul air memiliki cukup energi, untuk melepaskan ikatan molekul air.
Pada praktikum ini digunakan sebuah alat untuk mengetahui besaran
evaporasi yang terjadi yaitu menggunakan alat Pan Evaporimeter. Alat ini
digunakan untuk mengetahui nilai penguapan dari suatu genangan air bersih di
atmosfir terbuka. Prinsip yang digunakan pada alat ini adalah memperhatikan
keseimbangan permukaan air terhadap ujung paku dalam tabung perendaman dan
cara perhitungannya selalu dikaitkan dengan data hujan yang terjadi dengan
menambahkan atau mengurangi beberapa volume air agar selalu seimbang dengan
ujung paku petunjuk, dan kerangka kayu yang berfungsi sebagai mengetahui
adanya kebocoran pada tabung perendam memperlancar tiupan angin pada bagian
bawah alat serta memperkecil pengaruh perubahan suhu tanah. Lamanya
penguapan biasanya terjadi beberapa hari atau bahkan berbulan-bulan, tergantung
dari uap air atau gas itu berubah ke bentuk cair, ini disebut kondensasi.
Alat Pan Evaporimeter ini memiliki kekurangan dan kelebihan dalam
penggunaannya. Kekurangan dari alat ini adalah apabila terjadi hujan yang lebat
maka air yang ada di tabung akan menguap sehingga besaran penguapan tidak
bisa diukur, alat ini masih banyak dipengaruhi oleh faktor alam seperti vegetasi,
debu, binatang, dan lain-lainnya. Penggunaanya kurang praktis dan nilai
kebenaran serta ketelian masih tergolong rendah dan kurang tepat. Kelebihan alat
ini adalam mudah dalam pengamatan terhadap penambahan dan pengurangan
volume air, serta nilai datanya yang mudah dianalisir dan mudah kebaca.
Berdasarkan hasil perhitungan analisis data pada praktikum ini diperoleh
jumlah evaporasi yang terjadi pada suatu wadah dengan ketinggian awal air 100
mm, dan keesokan harinya menjadi 90 mm, besaran evaporasinya yaitu
menghasilkan 10 mm. Besaran nilai evaporasi ini menunjukan bahwa terjadinya
kehilangan air sebesar 10 mm yang diartikan sebagai kehilangan air sebesar 100
𝑚3 per hektarnya. Sehingga pada praktikum ini diperoleh nilai evaporasi ini atau
kehilangan airnya sebagai 10 mm.
24
Ombrometer
Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh ke permukaan bumi atau pada
suatu daerah tertentu dan dalam waktu tertentu. Curah hujan dapat diukur dengan
alat alat pengukur curah hujan otomatis atau manual. Alat di atas termasuk dalam
tipe alat otomatis, karena ada sebuah kabel pada alat tersebut yang berguna untuk
menyambungkan alat pada komputer.
Alat ombrometer ini memiliki prinsip kerja yaitu, ketika adanya atau
terjadinya hujan alat tersebut ditaruh di lapangan atau ditempat terbuka dengan
jarak pada gedung-gedung di sekitarnya yaitu 3x tinggi gedung/bangunan dan atau
4x tinggi gedung/bangunan hujan yang turun tersebut akan ditampung oleh alat
25
4.6. Angin
Tabel 6. Gambar Alat Pengukur Angin
Anemometer
Angin adalah udara yang bergerak secara horizontal dari suatu daerah
bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Tekanan udara dipengaruhi oleh
suhu, suhu yang rendah dapat meningkatkan tekanan udara. Sehingga dapat juga
dapat diambil penjelasan bahwa angin bergerak dari suhu yang rendah ke suhu
yang tinggi.
Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin yaitu anemometer.
Anemometer memiliki dua bagian seperti tertera di hasil pengamatan, dua bagian
ini yaitu: Wind Cup dan Wind Vane dua bagian ini mempunyai fungsi yang
berbeda yaitu wind cup berfungsi untuk mengukur kecepatan angin, sedangkan
wind vane berfungsi untuk mengukur arah angin.
Prinsip kerja kedua bagian anemometer tersebutpun berbeda-beda. Wind
cup yang memiliki bagian seperti mangkuk yang berguna menampung angin,
sehingga alat tersebut bergerak dan berputar. Putaran tersebut yang akan dihitung
secara manual atau dihitung oleh speedometer. Sedangkan wind vane yang
memiliki fungsi untuk menentukan arah angin, setelah alat ini terkena oleh
27
hembusan angin maka otomatis bagian yang panjang seperti sekop tersebut
mengarah ke tempat yang dituju angin.
Alat anemometer merupakan inovasi yang sangat bagus untuk mengukur
kecepatan angin. Akan tetapi, alat tersebut mempunyai kelebihan maupun
kekurangan. Alat ini memiliki kelebihan bahwa dapat menerima arah angin dari
manapun, alat ini pula dapat dipasang pada ketinggian 0,5 : 2 : 10 meter pada
tempat yang terbuka dan tempat diketahui kecepatan angin harian. Sedangkan
kekurangan alat ini yaitu dipasang dengan ketinggian 10 meter dan memiliki
ujung-ujung yang runcing sehingga membutuhkan alat penangkal petir bila
pasang di rawan petir.
Angin sangat berperan dalam bidang pertanian, karena angin bergerak
biasanya membawa uap air dalam pergerakannya. Sedangkan diketahui bahwa air
sangat berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan perairan pada
tanah. Sehingga tanah menjadi lembab. Akan tetapi angin juga dapat memberi
pengaruh buruk terhadap pertanian. Misalnya pada angin yang kering yang tidak
mengandung uap air didalamnya, sehingga dapat menyebabkan tanaman menjadi
rusak karena angin tersebut biasanya mengandung panas.
28
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum Agroklimatologi yang telah dilakukan, maka
kesimpulaan dari praktikum ini yaitu :
1. Alat untuk mengukur lama penyinaran adalah sun shine type jordan yang
dilengkapi dengan kertas pias yang berfungsi untuk mengetahui intensitas
matahari yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhannya dan dapat
mengetahui kapan waktu penanaman yang tepat.
2. Alat untuk mengukur suhu udara dan suhu tanah adalah thermometer
udara dan thermometer selubung logam yang berfungsi untuk mengetahui
suhu pada suatu tempat dan suhu tanah yang berguna untuk mempercepat
pertumbuhan tumbuhan.
3. Alat untuk mengukur kelembaban nisbi adala termohygraph mini yang
berfungsi utuk mengetahui kelembaban sehingga dapat mengetahui jenis
tanaman yang cocok untuk ditanam.
4. Alat untuk mengukur evaporasi adalah pan evaporimeter yang berfungsi
untuk mengetahui seberapa besar air yang diperlukan oleh tanaman.
5. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan adalah dengan ombrometer
yang berfungsi untuk mengetahui tanaman yang cocok di tanam pada
intensitas curah hujan tertentu dan waktu penanaman yang tepat.
6. Alat untuk mengukur arah dan kecepatan angin adalah wind vane, wind
cup (dua bagian anemometer) yang berfungsi untuk memicu terbawanya
serbuk sari secara maksimal sehingga hasil panen mencapai maksimal.
5.2. Saran
Dari praktikum yang telah dilakukan saran praktikan yaitu sangat
diperlukan untuk mengukur faktor cuaca dan iklim agar para petani dapat
mengetahui jenis tanaman yang cocok untuk ditanam dan waktu penanaman yang
tepat sehingga produksi meningkat.
29
DAFTAR PUSTAKA
Holton. 2006. Klimatologi Pengruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Jakarta:
Bina Aksara.
Kartasapoetra. 2004. Klimatologi. Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman
Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Kensaku. 2005. Hidrologi Pertanian. Bogor: PT Pratya Utama.
LAMPIRAN
Menyutujui,
Praktikan, Asistien Praktikum