Anda di halaman 1dari 11

Kemampuan Arsitek

Manusia Dan Alam


Dosen : Latiphah Hasanah, M.Pd

Disusun oleh :

 Siti Hajar
 Ulfi Novitasari
 Vani

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM( STAI) BANI SALEH

PGMI SEMESTER 1

2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji dan syukur saya panjatkankehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalahyang berjudul “KEMAMPUAN ARSITEK MANUSIA DAN ALAM”.

Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah media
pembelajaran. Saya berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan
khususnya dalam media pembelajaran. Serta pembaca dapat mengetahui
tentang bagaimana dan apa sebenarnya media berbasis visual.

Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karena itu


saya sangat mengharapkan kritikan dengan saran dari para pembaca untuk
melengkapi kekurangan dan kesalahan dari makalah ini. Semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan yang luas kepada pembaca dan dapat membantu
pembaca memahami lebih dalam tentang KEMAMPUAN ARSITEK MANUSIA
DAN ALAM.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................

A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan masalah................................................................................
C. Tujuan penulisan..................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah satu-satunya koleksi di alam yang memiliki kapasitas
untuk menyandang predikat khalifah Tuhan dimuka bumi. Manusia memiliki
perbedaan baik secara biologis maupun spiritual. Manusia secara biologis
dibedakan atas dasar kepercayaan manusia atau agama yang dianutnya. Hidup
manusia sendiri menyelesaikan kompleks, begitu pula hubungan yang terjadi
pada manusia melampaui luas, hubungan tersebut dapat terjadi antara
manusia dengan manusia, manusia dengan alam, manusia dengan makhluk
yang ada di alam dan manusia dengan sang pencipta.

Alam semesta adalah fana. alam semesta adalah ruang tempat di


dalamnya terdapat makhluk kehidupan abiotik dan biotik, semua segala
macam peristiwa alam yang dapat dilakukan juga yang belum dapat dilakukan
oleh manusia.

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan
A. Mengetahui kemampuan manusia
B. Mengetahui kemampuan alam
C. Mengetahui awal penemuan besi, timah, tembaga, emas
BAB II
PEMBAHASAN

1. Relasi Ganda

Manusia dengan alam mempunyai relasi ganda (double relation).


Alam dianggap arsitek terhadap lingkungan, demikian juga manusia.
Namun, terdapat perbedaan antara relasi alam dengan manusia
dalam membangun lingkungan. Manusia tidak sehebat dan
seberkuasa alam. Karena terdapat perbedaan dalam metode
pendekatan manusia dengan alam ketika mendesain lingkungan.
manusia menggunakan metode pendekatan penyelidikan yang terus-
menerus selalu bertanya dan meminta jawaban (probing) yang
sifatnya selektif. sementara alam tidak memerlukan pertanyaan
maupun jawaban.

Probing disini berarti menyelidiki pertanyaan meminta penjelasan,


penelitian dan pengkajian. ini berarti mengadakan analisis yang
selektif terhadap keperluan dan bagian-bagian yang relevan. Setelah
analisis ini manusiamengadakan sintesa. Metode yang dilakukan
manusia dalam memberikan sentuhan arsitektural terhadap
lingkungan bukan sekedar membentuk, tetapi juga menyatukan
bagian demi bagian (synthesis). Kemampuan seperti inilah yang
mengacu pada perwujudan hal yang baru dan disebut kreativitas.
Kombinasi kemampuan intelektual (analisis dan sintesis) dan
imajinasi membuat penanjakan kemampuan manusia.

Pada dasarnya kemampuan arsitektural manusia dengan alam


semesta adalah sama jika dikaitkan dengan keberadaan lingkungan.
Namun kemampuan arsitektural alam semesta jauh lebih powerfull
(berpengaruh) dibandingkan kemampuan manusia. Manusia mampu
mengadakan analisis dan sintesis, yaitu upaya untuk
menghubungkan semua bagian untuk menjadi kesatuan yang
bermakna nyata. Sedangkan alam berjalan dengan hukumnya
sendiri. Salah satu hukum alam adalah equilibrium (keseimbangan).

Tugas ilmuwan sebenarnya adalah mencari dan menemukan


berbagai hukum keseimbangan ini untuk kemudian berusaha
menggali makna dibalik hukum keseimbangan tersebut untuk
mencapai kesejahteraan manusia.

Semua penemuan manusia berdampak pada illmu dan kehidupan


manusia. Manusia dan alam bukan hanya membentuk lingkungan,
tetapi juga menghubungkan berbagai gejala alam yang saling
berkaitan, salah satu hukum yang lahir dari proses hukum ini adalah
hukum sebab akibat.

Dalam menyusun berbagai hukum dapat ditemukan dua


pendekatan ilmiah, yaitu:
1) Manusia mendekati apa yang merupakan objek ilmiah
berdasarkan pengamatan dan penelitian yang disebut empiris
(pendekatan induktif).
2) Manusia semakin mengerti apa yang merupakan susunan objek
yang sedang dipelajari sedalam-dalamnya sehingga didapat
pengertian dari dalam ilmu itu (pendekatan deduktif).

Dalam metode ilmiah (dalam bingkai filsafat ilmu) pendekatan deduktif


dan induktif sangat membantu dalam mencari kebenaran ilmiah yang tunduk
pada intersubjektivitas. Artinya, ketika Aristoteles (384-322) memunculkan
scientific inquiry sebagai mainstream baru dalam metode ilmiah yang
didasarkan pada observasi sebagai prinsip umum, tidaklah dimaksudkan untuk
menyangkal secara menyeluruh apa yang dikemukakan oleh plato. Namun
melengkapi pendekatan uang sudah dirintis oleh plato, khususnya oleh
khasanah filsafat ilmu, maka penjelasan ilmiah merupakan transisi dari
pengetahuan tentang fakta tertentu menjadi pengetahuan tentang
“kemengapaan” dari fakta itu.
2. STRUKTUR YANG TERSEMBUNYI
Penemuan beberapa hal yang bersifat kimiawi, khusunya tentang
penyesewaan dan sebagainya, pada akhinya banyak menguak rahasia
alam yang tadinya tak terlihat menjadi terlihat. Kiasan cerita penemuan
tersebut struktur yang tersembunyi dalam alam (the Hidden Structur).
Berbagai penemuan tersebut pada akhirnya dapat membuka atau
merubah cekrawala (paradigma) yang tidak dipahami sebelumnya.

Dalam bidang psikologi, seorang ahli psikologi Wilhelm Wundt,


mengatakan bahwa dalam bidang kimiawi bisa terjadi penjumlahan
unsur-unsur yang jika disenyawakan (secara kimiawi), dapat melahirkan
unsur baru, sehuingga terjadi suatu keseluruhan (penyewaan) yabg
lebihdari sekedar penjumlahan dari unsur-unsur yang ada (yang
disenyawakan). Fenomena dalam bidang kimiawi ini kemudia diikuti
oleh temuan Lavoisier, dan menjadi dasar dari teori atom sehingga
diketahui bahwa atom bukan suatu abtraksi melainkan dekomposisi
atom.

Salah satu penemuan yandapat menguak tabir yang sebelumnya


tidak diketahui adalah ditemukannya api. Api ternyata dapat menguak
apa sajayang selama ini tidak tampak menjadi tampak (tervisualisasikan
secara fisik). Teknologi api ternyata dapat mengangkat derajat
kehidupan manusia. Pda zaman peking man, api ditemukan didaerah
Burma Selatan (500.000 SM). Api digunakan manusia untuk tujuan
memanaskan, mengusir binatang buas, membuka hutan, dan
melicinkan kayu. Dalam kehidupan sehari-hari api digunakan untuk
memasak, mengeringkan, dan mengeraskan kayu, memanaskan dan
membelah batu.

pada zaman Neolitik (dieropa) manusia sudah membuat api. Manusia


dapat menggunakan api untuk melebur logam menjadi pisau, parang,
kristal, perak dan emas. Api jida dapat digunakan untuk melebur
tembaga yang dilakukan di Cina pada masa dinasti sang (1500 SM).

Api dalam perkembangan kebudayaan dikenal sebagai sub dasar


kebudayaan. Dengan api manusia dapat menciptakan korek, listrik,
sehingga membentuk kebudayaan moder seperti api dipakai untuk
memasak nasi, membersihkan tanah, api juga dapat membuat tembaga
yaitu kira-kira (3000 SM). Besi dapat diciptakan pada (1000 SM) lebih
lanjut dalam sejarah teknologi modern dan ilmu pengetahuan, a;pi
dapat menghasilkan energi.

Contoh lain dari penemuan api yang dapat menguak rahasia alam
adalah timah. Timah dapat ditemukan secara bebas di alam. Timah pada
awalnya ditemukan pada tahun 8000 SM sebagai pengganti batu pada
zaman Neolitik. Orang-orang mesir menggunakan tembaga pada tahun
4000 SM untuk merubah logam dari batu bara menjadi api, dan
kemudian menjadi perunggu pada tahun (3500 SM). Orang-orang Roma
membawa tembaga ini dari Cyprus yang dikenal dengan cyprium (logam
Cyprus), yang sekarang dikenal sebagai cuprum copper.

Api juga menguak temuan-temuan lain seperti besi. Besi berasal


dari meteor yang ditemukan sebelum 300 SM. Sedangkan logam berasal
dari batu bara yang ditemukan pada tahun 200 SM. Dari penemuan ini
orang mulai memperoduksi timah dari Anatolia dan Persia.

Besi ditemukan oleh Mossbauer yang mengatakan bahwa kira-kra 1/3


elemen yang ada didunia ini mengandung besi. Besi yang asli berwarna
perak. Secara normal besi dapat membentuk hidrat oksida. Struktur
besi dapat mencapai 776C. Untuk merubah besi menjadi kristal
dibutuhkan panas sebesar 906C yang disebut struktur kubik. Terdapat
ratusan mineral yang mengandung besi. Batu-batuan 5%mengandung
besi. Besi dapat menjadi air raksa, karbon dioksida, trioksida tetrasida,
dan atom.

Selain penemuan besi, api juga menguak penemuan emas. Emas


ditemukaan oleh bangsa Mesir dan Mesopotamia (4000 SM) di jazirah
Bolgaria, dekat Laut HItam dan berdekatan dengan kota Varna di
Bolgaria. Pada tahun 3000 SM gelang-gelang emas mulai dipakai
sebagai alat pembayaran (dalam transaksi jual beli) yang berlangsung
sampai zaman Isa. Mulai saat itu bansa Mesir mulai menjadi pusat
produksi emas. Emas juga ditemukan di India, Gaul dandi Semenanjung
Siberia. pada saat itu emas umunya digunakan sebagai alat dekorasi
misalnnya untuk senjata-senjata, untuk perhiasan, untuk lambang-
lambang kekaisaran dan lambang-lambang pemujaan.

Pada abad pertengahan ketika uang mulai dibuat dala bentuk koin
dari perak dan emas, sirkulasi koin tersebut terjadi secara stimultan.
Sirkulasi ini dikembangkan secara lebih lanjut oleh pemerintah sebagai
alat tukar standardengan berdasarkan pada hukum Gresham. Standar
emas yang ditemukan di California dan Australia pada tahun 1840 dan
standar nilai emas (1850) didasarkan pada rasio perak. Standar ini
dikembangkan oleh orang Jerman pada tahun 1871-1873, bagi orang
Eropa seperti perancis, Italia dan Swiss yaitu pada tahun 1873-874 dan
bagi orang Skandanavia seperti Denmark dan Norwegia serta juga
Belanda, yaiutu pada tahun 1875-1876, dan berlanjut pada dekade
jayanya abad perak yang dipakai secara dominan di Asia yautu Cina.
Pada abad ke-20 standar nilai emas digunakan secarainternasional.

Paracelsus mengibaratkan bahwa berbagai temuan manusia


merupakan langkah dari kegelapan rahasia alam (melalui personal
discovery) menjadi sistem tang terbuka dan baru. Personal scientific
discovery adalah apa yang dikatakan Paracelsus sebagai penemuan
yang bersumber dari diri pribadi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Secara garis besar ada dua hal penting dari rangkaian cerita ini.
Pertama adalah mengenai “persenyawaan” dari dua unsur atau lebih
(dalam bidang ilmu kimia). Jika sejumlah unsur disenyawakan maka
hasil akhir dari persenyawaan itu berubah awalnya dari jumlah unsur-
unsur menjadi keseluruhan yang bermakna. Kedua adalah mengenai
“temuan baru” sebagai akibat proses “sintesa” dari nberbagai unsur
“lama” (yang mudah diketahui atau dikenal sebelumnya), maka ketika
itulah terjadi penciptaan unsur baru (Schopferische synthese). Proses
inil;ah setelah semua menjadi jelas dan pasti, yang dikumpulkan dari
data yang pada mulanya tidak terlihat ada hubunganya disebut
philosophy of science yang mempertlihatkan cara dan ciri terwujudnya
konsep baru. Herschel dan Whewel cenderung menyebut pendekatan
ini sebagai history of science. Apapun sebutannya, fenomena ini
menjadi pasti (pertinent) dari data yang tadinya tidak ada hubungannya
satu sama lain (impertinent).
DAFTAR PUSTAKA
Bronowski,J.1986.the Ascenr of man. USA: Longman.
Cohen. J.B. 1995. Revolution in Science. Cambridge, Massachusetts:
Harvard University Press.
Encyclopedia. Britannica 2003.
Kaiser, Thomas E, 2003. Microsoft Encarta Reference Library.
Kompas. 2005. 25 Januari. Tsunami, Tsunami, Ngeri kami. Jakarta: PT
Kompas Media Nusantara.
Semiawan,C, Puterawan,M, Setiawan, T.2002 (cetakan ke 5).
Dimensi kreatif dalam filsafat ilmu. Bandung: PT. Rosda karya.

Anda mungkin juga menyukai