Disusun Oleh :
Pembimbing :
I. Identitas Pasien
Nama : Tn. J
Usia : 55 tahun
Jenis Kelamin : Pria
Pekerjaan : Karyawan
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : Jalan Pintu Air RT 03/ RW 08
Tanggal masuk RS : 12 Januari 2020 (15.00)
Tanggal periksa : 13 Januari 2020
3. Saraf kranial
N. I (kanan/kiri) : +/+
N. II (kanan/kiri):
Asies visus : tidak dilakukan
Lihat warna : kesan baik
Kampus visus : tidak dilakukan
Funduskopi :
Warna papil: tidak dilakukan
Pembuluh darah: tidak dilakukan
Batas papil: tidak dilakukan
N.III-IV-VI (kanan/kiri):
Kedudukan bola mata : di tengah
Ptosis : -/-
Eks/enoftalmus : -/-
Diplopia : -/-
Gerak bola mata : dalam batas normal
Pupil:
Bentuk/besar : bulat 3 mm /3 mm
Isokor : isokor
Refleks cahaya:
Langsung : +/+
Tidak langsung : +/+
Refleks akomodasi : dalam batas normal
N. V (kanan/kiri)
Motorik :
Membuka mulut : +/+
Menggerakan rahang : normal/normal
Menggigit / mengunyah : normal / normal
Sensorik [raba, suhu, nyeri]
Oftalmikus : +/+
Maksilaris : +/+
Mandibularis : +/+
Refleks kornea : +/+
Refleks maseter : tidak meningkat
N.VII (kanan/kiri)
Raut wajah : simetris
Angkat alis : +/+
Tutup mata rapat-rapat : +/+
Kembungkan pipi : +/+
Memperlihatkan gigi : +/-
Mencucurkan bibir : +/+
Rasa kecap 2/3 depan : tidak dilakukan
N. VIII (kanan/kiri)
N. Vestibularis
Nystagmus : -/-
Vertigo :-
Tes Romberg : tidak dapat dinilai
N. Koklearis:
Tinitus : -/-
Gesekan jari : +/+
Tes Schwabach : tidak dilakukan
Tes Rinne : tidak dilakukan
Tes Weber : tidak dilakukan
N. IX-X (kanan/kiri)
Suara (afoni/disfoni/normal) : normal
Menelan : normal
Batuk : normal
Arkus faring
Istirahat : simetris
Fonasi : simetris
N. XI (kanan/kiri)
Menoleh (M. Sternokleidomastoideus) : +/+
Angkat bahu (M. Trapezius) : +/+
N. XII (kanan/kiri)
Disartria :+
Posisi lidah :
Di dalam mulut : di tengah
Saat menjulur : ke kiri
Gerak lidah
Ke kanan :+
Ke kiri :+
Fasikulasi :-
Atrofi :-
4. Motorik
A. Kekuatan (kanan/kiri)
Lengan Atas
Antefleksi : 5/3
Retrofleksi : 5/3
Abduksi : 5/3
Adduksi : 5/3
Lengan bawah
Fleksi : 5/3
Ekstensi : 5/3
Tangan
Fleksi : 5/3
Ekstensi : 5/3
Jari-jari
Fleksi : 5/3
Ekstensi : 5/3
Abduksi : 5/3
Adduksi : 5/3
Tungkai atas
Antefleksi : 5/4
Retrofleksi : 5/4
Abduksi : 5/4
Aduksi : 5/4
Tungkai bawah
Fleksi : 5/4
Ekstensi : 5/4
Kaki
Plantar fleksi : 5/4
Dorsofleksi : 5/4
Jari-jari
Fleksi : 5/4
Ekstensi : 5/4
Berjalan : tidak dapat dinilai
Refleks fisiologis
Biseps : ++/++
Triseps : ++/++
Lutut : ++/++
Tumit : ++/++
Kulit dinding perut
Atas : ++/++
Tengah : ++/++
Bawah : ++/++
Otot dinding perut : ++/++
Refleks patologis
Hoffman Tromner : -/-
Babinski : -/-
Chaddock : -/-
Oppenheim : -/-
Gordon : -/-
Schaeffer : -/-
B. Klonus
Lutut : - /-
Tumit : -/-
C. Tonus
Lengan
Istirahat : normotonus/normotonus
Gerakan pasif : spastisitas (-), rigiditas (-)
Tungkai
Istirahat : hipotonus/hipotonus
Gerakan pasif : spastisitas (-), rigiditas (-)
D. Trofik : normotrofik
E. Koordinasi dan fungsi serebelar
Statis : dalam batas normal
Duduk : sulit dinilai
Berdiri : tidak dapat dinilai
Intention tremor :-
Disdiadokokinesia :-
Rebound phenomena :-
Dinamis
Telunjuk-hidung : tidak terdapat kelainan
Tumit-lutut : tidak dapat dinilai
5. Sensibilitas (kanan/kiri)
Permukaan [raba, suhu, nyeri]:
Lengan : normal
Tungkai : normal
Tubuh : normal
Dalam:
Rasa gerak : normal
Rasa getar : normal
Diskriminasi 2 titik : normal
Sikap dan arah : normal
Sistem otonom
Miksi :+
Defekasi :+
Sekresi keringat :+
6. Fungsi luhur
Afasia motorik :-
Afasia sensorik :-
Daya ingat, menghitung : baik
Apraksia :-
7. Tanda-tanda regresi
Refleks glabela :-
Refleks mencucur (snout) :-
Refleks genggam :-
Ringkasan
Pasien datang ke IGD Rumah Sakit Islam Sari Asih Ar-Rahmah dengan keluhan nyeri
kepala 2 hari SMRS. Pasien juga mengeluhkan disartria sejak 2 hari SMRS, muncul
tiba-tiba saat pasien bangun tidur, bersifat kontinyu dan tidak dipengaruhi faktor
apapun. Pasien juga mengeluhkan adanya lemas pada tubuh bagian kiri sejak 2 hari
SMRS, bersifat kontinyu dan muncul mendadak. Riwayat hipertensi, namun pasien
lupa sejak kapan dan pengobatannya. Riwayat diabetes mellitus tipe 2, namun tidak
diketahui sejak kapan dan telah mendapat pengobatan rutin namun pasien lupa onset
dan obat.
Pemeriksaan fisik :
Keadaan / kesan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran / GCS : Compos Mentis / E4M6V5
Kooperatif : Kooperatif
Tipe badan : piknis
Kelainan kongenital :-
Tekanan darah kanan : 140/90 mmHg
Tekanan darah kiri : 140/90 mmHg
Nadi : 83 kali/menit
Suhu aksila : 36,8 oC
Pernafasan : 18 x/menit
Pemeriksaan neurologis :
- menunjukkan gigi tidak simetris
- disartria, posisi lidah ke kiri saat menjulur
- hemiparese sinistra
Diagnosis sementara
Klinis : disartria, hemiparese sinistra
Topis : kapsula interna dekstra
Etiologi : vaskular
Patologi : iskemik
Working diagnosis : Laki-laki, usia 55 tahun dengan Stroke iskemik
Diagnosis tambahan
Diabetes Melitus tipe 2
Hipertensi
Diagnosis banding
Stroke hemoragik
Saran Pemeriksaan
Pemeriksaan darah rutin, ureum, kreatinin, SGOT, SGPT, profil lipid
Pemeriksaan GDS
EKG
Rontgen thorax
CT Scan kepala non kontras
V. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan labratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
KIMIA KLINIK
PreDM: 100-125
DM: >=126
PreDM: 140-199
DM: >=200
Low >=60
Diagnosis
Laki-laki usia 55 tahun dengan Stroke Iskemik a/r lobus temporoparietalis kanan parasagitas dan
thalamus kanan, hipertensi, DM tipe 2
VI. Tatalaksana:
Rawat dalam bangsal
Elevasi kepala 30’
NGT
IVFD NaCl 1000cc/24 jam
Diet rendah garam
Konsul TS Penyakit Dalam
Aspilet 320 mg (loading), lanjutkan 1x80 mg
Ranitidin 2x50 mg iv
Atorvastatin 1x40 mg
Citicolin 2x500 mg iv
Ondansetron 3x8 mg
Cek asam urat, GDNPP, Profil lipid
VII. Prognosis:
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
ANALISIS KASUS
ANALISIS MASALAH
No. Keterangan Teori Kasus
1 Anamnesis pasien dengan stroke akut Pasien mengalami nyeri
sering tidak mencari bantuan kepala, namun datang
medis karena jarang kesakitan, setelah nyeri kepala
serta anosognosia bertambah berat
2 Anamnesis hampir 85% pasien stroke Nyeri kepala, hemiparesis,
iskemik menderita: kesulitan bicara
hemiparesis; perubahan
penglihatan, gaya berjalan
kemampuan untuk berbicara
atau memahami; sakit kepala
(bisa acephalgic migraine)
3 Anamnesis dan PF Gangguan sensorik sering Gangguan motorik
menonjol, dan defisit sensorik,
serta defisit motorik
4 PF Pemeriksaan klinis harus fokus Jantung, vaskular perifer
pada sistem vaskular perifer dan servikal dalam batas
dan servikal (auskultasi karotis normal. Tidak ada
untuk bruit, tekanan darah, dan perbedaan tekanan darah
perbandingan tekanan antara kanan dan kiri
lengan), jantung, ekstremitas
dan retina
5 PF dan PP Pemeriksaan neurologis Dari hasil anamnesis dan
lengkap dilakukan untuk PF kemungkinan di
melokalisasi lokasi stroke. kapsula interna dekstra
Sebuah studi pencitraan otak namun CT scan
hampir selalu diindikasikan mengatakan di lobus
dan diperlukan untuk pasien temporoparietalis kanan
yang dipertimbangkan untuk parasagital dan thalamus
trombolisis kanan
6 PP Pencitraan CT otak adalah Dilakukan CT scan kepala
modalitas pencitraan standar non kontras
untuk mendeteksi ada tidaknya
perdarahan intrakranial