Evaluasi Kurikulum 1
Evaluasi Kurikulum 1
MAKALAH
Disusun Oleh :
Assalamualaikum wr.wb
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Dengan demikian penyusun mengucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan............................................................................ 1
A. Latar belakang Masalah............................................................... 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................ 1
Bab II Pembahasan............................................................................ 2
A. Pengertian Evaluasi dan Kurikulum..........................................
B. Prinsip-prinsip Evaluasi Kurikulum...........................................
C. Tujuan Evaluasi Kurikulum......................................................
D. Fungsi Evaluasi Kurikulum......................................................
E. Kriteria Evaluasi Kurikulum ...................................................
F. Ruang lingkup Evaluasi Kurikulum.........................................
G. Jenis Evaluasi Kurikulum...........................................................
H. Pendekatan Evaluasi Kurikulum..............................................
I. Model Evaluasi Kurikulum......................................................
J. Standar Pelaksanaan Evaluasi Kurikulum...............................
Bab III Penutup................................................................................
Kesimpulan.........................................................................................
Daftar Pustaka..................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pengembangan kurikulum, evaluasi merupakan salah satu
komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk
mengetahui keefektifan kurikulum. Evaluasi menjadi bagian integral dari
kurikulum. Evaluasi menjadi bagian dari sistem manajemen, yaitu
perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Kurikulum
juga dirancang dari tahap perencanaan, organisasi kemudian pelaksanaan dan
akhirnya monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka kita tidak akan bisa
mengetahui bagaimana kondisi kurikulum tersebut dalam rancangan,
pelaksanaan serta hasilnya. Tapi, dengan adanya evaluasi, kita dapat
menjadikan hasil yang diperoleh sebagai balikan (feed-back) dalam
memperbaiki dan menyempurnakan kurikulum. Hasil-hasil kurikulum dapat
digunakan oleh para pemegang kebijaksanaan pendidikan dan para
pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijaksanaan
pengembangan sistem pendidikan dan pengembangan model kurikulum yang
digunakan. Tulisan ini akan membahas mengenai pengertian evaluasi
kurikulum, pentingnya evaluasi kurikulum dan masalah yang dihadapi dalam
melaksanakan evaluasi kurikulum
Selama ini model kurikulum yang berlaku adalah model kurikulum yang
bersifat akademik. Kurikulum yang demikian kurang mampu meningkatkan
kemampuan peserta didik secara optimal. Hal ini terbukti dari rendahnya
kualitas pendidikan kita dibandingkan dengan negara lain. Selain itu,
implementasi kurikulum akademik tidak mampu memberikan nilai etika,
moral, dan nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan. Maka dengan adanya
evaluasi diharapkan dapat memperbaiki aspek-aspek tersebut sehingga model
kurikulum yang diterapkan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.
Evaluasi pembelajaran dilakukan di proses belajar mengajar secara
sistematis yang di perlukan untuk memperbaikin komponen – komponen
yang ada di dalamnya yang mencangkup pembelajaran, siswa, tenaga
pendidik / guru, dan kurikulum atau mata pelajaran.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka kami
akan mengkaji mengenai pengertian evaluasi kurikulum, peranan evaluasi
kurikulum dan model-model evaluasi kurikulum.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian evaluasi dan kurikulum ?
2. Apa yang dimaksud dengan prinsip evaluasi kurikulum ?
3. Apa yang dimaksud ruang lingkup evaluasi kurikulum
4. Apa perbedaan pendekatan dan model evaluasi kurikulum
C. Tujuan
1. Dapat menyimpulkan konsep kurikulum dari berbagai ahli
2. Memahami prinsip dan ruang lingkup evaluasi kurikulum
3. Memahami beragam model dan pendekatan evaluasi kurikulum
BAB II
PEMBAHASAN
1) Measurement
Evaluasi pada dasarnya adalah pengukuran perilaku siswa untuk
mengungkapkan perbedaan individual maupun kelompok. Hasil evaluasi
digunakan terutama untuk seleksi siswa, bimbingan pendidikan, dan
perbandingan eveftivitas antara dua atau lebih program/metode pendidikan.
Objek evaluasi dititikberatkan pada hasil belajar terutama dalam aspek
kognitif dan khususnya yang dapat diukur dengan alat evaluasi yang objektif
dan dapat dibakukan. Jenis data yang dikumpulkan dalam evaluasi adalah
data objektif khususnya skor hasil tes. Dalam kegiatan evaluasi, cenderung
ditempuh pendekatan/cara-cara berikut:
1) Menempatkan “kedudukan” setiap siswa dalam kelompoknya melalui
pengembangan norma kelompok dalam evaluasi hasil belajar.
2) Membandingkan hasil belajar antara dua atau lebih kelompok yang
menggunakan program/metode pengajaran yang berbeda-beda
melalui analisis secara kuantitatif.
3) Teknik evaluasi yang digunakan terutama tes yang disusun dalam
bentuk objektif, yang terus dikembangkan untuk menghasilkan alat
evaluasi yang reliable dan valid.
6) Model CIPP
Model ini menitikberatkan pada pandangan bahwa keberhasilan
program pendidikan dipengaruhi oleh berbagai factor, di antaranya:
karakteristik peserta didik dan lingkungan, tujuan program, dan peralatan
yang digunakan, serta prosedur, dan mekanisme pelaksanaan program itu
sendiri. Evaluasi kurikulum pada model ini dimaksudkan untuk
membandingkan performance atau kinerja dari berbagai dimensi program
dengan sejumlah kriteria tertentu untuk menghasilkan judgment atau
pertimbangan-pertimbangan mengenai kekuatan dan kelemahan dari
kurikulum tersebut.
Dalam buku Educational Evaluation and Decision Making, dari
Stufflebema (1972), CIPP merupakan model evaluasi dengan fokus pada
content, input, process, serta product. Keempat aspek tersebut menjadi bagian
penting dalam kegiatan evaluasi kurikulum yang dianggap mencakup
keseluruhan dimensi kurikulum.
2) Illumination
Evaluasi pada dasarnya merupakan studi mengenai pelaksanaan
program, pengaruh faktor lingkungan, kebaikan-kebaikan dan kelemahan
program, serta pengaruh program terhadap perkembangan hasil belajar.
Evaluasi lebih didasarkan pada judgment (pertimbangan) yang hasilnya
diperlukan untukpenyempurnaan program. Objek evaluasi mencakup latar
belakang dan perkembangan program, proses pelaksanaan, hasil belajar, dan
kesulitan–kesulitan yang dialami. Jenis data yang dikumpulkan padda
umumnya data subjektif (judgment data) dalam kegiatan evaluasi, cenderung
ditempuh pendekatan/cara-cara berikut:
1. Menggunakan prosedur yang disebut Progressive focussing dengan
langkah-langkah pokok: orientasi, pengamatan yang lebih terarah,
dan analisis sebab akibat.
2. Bersifat kualitatif-terbuka, dan fleksibel-efektif.
3. Teknik evaluasi mencakup: observasi, wawancara, angket, analisis
dokumen dan bila perlu mencakup pula tes.
4) Model Responsive
Model ini merupakan pengembangan lebih lanjut model countenance
Stake, meskipun beberapa hal terdapat perbedaan yang prinsipil. Pertama,
model countenance mempunyai fokus yang lebih luas dibanding model
responsive. Model countenance memberikan perhatian terhadap kurikulum
sebagai suatu rencana, dalam model responsive, fokus yang demikian sudah
ditinggalkan. Perbedaan kedua ialah dalam pendekatan pengembangan
kriteria. Model countenance berdasarkan pengembangan kriteria fidelity,
model responsive mengembangkan kriterianya berdasarkan pendekatan
proses. Model responsive tidak berbicara tentang pemakaian instrumen
standar, tetapi memberikan perhatian yang besar interaksi antara evaluator
dengan pelaksana kurikulum. Tanpa interaksi tidak satupun “isu” yang dapat
diungkapkan.
b. Feasibility Standards
Standar ini menghendaki pekerjaan evaluasi yang dilakukan itu
realistik, prudent, diplomatik dan frugar. Hal itu dapa terlaksana dengan
pemenuhan tiga aspek berikut ini:
1. Pratical procedures
Prosedur evaluasi yang dilakukan harus praktis yang memperhitungkan
hambatan-hambatan yang akan dihadapi serta menemukan cara untuk
mengatasinya.
2. Political viability
Memperhitungkan permasalahan kepentingan politis dan kekuatan
sosial-budaya yang ada di masyarakat. Artinya hasil evaluasi jangan sampai
menguntungkan salah satu pihak dibidang tersebut, evaluasi harus bisa
memberikan alternatif keuntungan bagi keduanya. Sehingga tidak ada hal
yang membuat mereka tersinggung dan tetap berpartisipasi dalam
pengembangan kurikulum.
3. Cost effectiveness
Dana untuk kegiatan harus diperhitungkan dengan baik, dana harus bisa
membantu pengumpulan informasi secara efisien.
c. Propriety Standards
Standar ini memberikan keyakinan bahwa evaluasi yang dilakukan
memperhatikan hukum, etika, dan kenyamanan dari orang yang terlibat
dalam pelaksanaan evaluasi maupun orang yang terlibat dalam
pelaksanaan evaluasi maupun orang yang terkena dampak dari proses
evaluasi tersebut.
d. Accuracy Standards
Pelaksanaan evaluasi harus mengungkapkan dan melaporkan
informasi yang diperoleh secara teknis dapat dipertanggungjawabkan
ketika evaluator menentukan nilai dan arti suatu kurikulum yang
dievaluasi.
Semua standar yang telah disebutkan diatas perlu dijaga dan
dilaksanakan oleh setiap evaluator dalam melaksnakan pekerjaan evaluasi,
karena standar tersebut sangat berguna dalam proses penilaian terhadap
pekerjaan evaluator itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pengembangan kurikulum, evaluasi merupakan salah satu
komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui
keefektifan kurikulum. Evaluasi kurikulum adalah suatu tindakan pengendalian,
penjaminan dan penetapan mutu kurikulum, berdasarkan pertimbangan dan
kriteria tertentu, sebagai bentuk akuntabilitas pengembang kurikulum dalam
rangka menentukan keefektifan kurikulum.
Adanya perbedaan penekanan dalam kurikulum mengakibatkan perbedaan
dalam pola rancangan dan dalam pengembangannya. Perbedaan-perbedaan
dalam rancangan tersebut mempengaruhi langkah-langkah implementasi
selanjutnya.
Adapun peranan evaluasi kurikulum khususnya dalam penentuan
kebijaksanaan pendidikan itu berkenaan dengan tiga hal, yaitu: evaluasi sebagai
moral judgment, evaluasi dan penentuan keputusan, serta evaluasi dan konpansus
nilai.
Ujian memberikan dasar evaluasi dan penilaian terhadap perkembangan
belajar. Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang
penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa.
Menurut Zainal Arifin, terdapat sepuluh model evaluasi kurikulum, yaitu:
model Tyler, model yang berorientasi pada tujuan, model pengukuran
(R.Thorndike dan R.L.Ebel), model Kesesuaian (Ralph W.Tyler, John B.Carrol,
Lee J.Cronbach), model Evaluasi Sitem Pendidikan (Educational System
Evaluation Model), Model Alkin, model Brinkerhoff, model Illuminatif, Model
Responsif, dan model Studi Kasus.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Zaini, Muhammad. 2009. Pengembangan Kurikulum. Yogyakarta: TERAS.
http://www.slideshare.net/AhmadWahyudinRocknRoll/evaluasi-kurikulum-9593798,
diakses pada 11 November 2014 pukul 02.00
http://arahpembelajaranbiologi.blogspot.com/2010/09/peranan-evaluasi-kurikulum-
dalam-ujian.html, diakses pada 11 November 2014 pukul 02.00