PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan suatu kelompok sangat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain
faktor dalam kelompok itu sendiri yang lebih lazim disebut sebagai dinamika
kelompok yang dapat dipantau dan dikembangkan melalui pertemuan dan
sarasehan antara anggota kelompok tersebut. Untuk lebih memantapkan
kegiatan ekonomi produktif yang dilakukan oleh para anggota kelompok maka
perlu peningkatan pengetahuan dan keterampilan an-nafi anggota kelompok
dalam berbagai aspek dan yang paling mendasar di samping peningkatan
pengelolaan usahanya antara lain adalah pengelolaan administrasi dan keuangan
kelompok.
B. TUJUAN
Umum
Memberikan keseragaman petunjuk pelaksanaan kepada para pengelola dan
pelaksana dalam membina kelompok serta keterampilan bagi pengurus dalam
mengelola kelompok.
Khusus
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengelola dalam :
Berorganisasi
Menumbuhkan dinamika kelompok
Menggali dan memanfaatkan sumber daya dan potensi setempat guna
memajukan kelompok.
Melihat kelompoknya secara utuh dan benar, termasuk kelemahan dan
potensinya.
Menyeragamkan dalam cara melakukan kegiatan administrasi kelompok
termasuk administrasi keuangan.
Merangsang kelompok agar dapat meningkatkan usaha dan membangun
ekonomi keluarga.
Meningkatkan dan memantapkan kesertaan ber-KB para anggota
kelompok dan, dan mandiri dalam ber-KB.
C. RUANG LINGKUP
1. Organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bekerja sama
untuk mencapai suatu tujuan.
2. Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)
adalah sekumpulan keluarga yang saling berinteraksi dan terdiri dari
berbagai tahapan keluarga sejahtera, mulai dari Keluarga Pra Sejahtera
sampai dengan Keluarga Sejahtera III Plus baik yang sudah menjadi
akseptor KB, PUS yang belum berKB, serta anggota masyarakat yang
berminat dalam rangka mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera,
aktif melakukan berbagai kegiatan usaha bersama dalam bidang usaha
ekonomi produktif (UEP).
3. Pengurus Kelompok terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara, bila
diperlukan dapat dibantu dengan dibentuk seksi-seksi.
4. Anggota Kelompok UPPKS adalah anggota dari Keluarga Pra Sejahtera
dan Keluarga Sejahtera I, keluarga dengan tahapan kesejahteraan yang
lebih tinggi dan anggota masyarakat yang memiliki minat dalam
mengembangkan usaha kelompok dapat pula menjadi anggota. Anggota
Kelompok UPPKS mayoritas adalah ibu-ibu dan akseptor KB.
5. Keluarga Pra Sejahtera (KPS) adalah keluarga-keluarga yang belum dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan akan
ibadah, pangan, sandang, apan, kesehatan dan pendidikan.
6. Keluarga Sejahtera I adalah keluarga-keluarga yang telah dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat
memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya, seperti kebutuhan akan
pendidikan, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan
tempat tinggal dan transportasi.
7. Administrasi adalah suatu rangkaian kegiatan surat menyurat,
pencatatan berbagai kegiatan Kelompok UPPKS berdasarkan
buku/formulir yang baku, dan pengarsipannya.
8. Pembukuan adalah suatu rangkaian kegiatan mencatat secara tertib dan
teratur semua hasil usaha atau transaksi yang telah dilakukan baik yang
menyangkut uang maupun barang guna menunjang kelancaran usaha
kelompok UPPKS.
9. Perangkuman dan pelaporan adalah kegiatan merangkum hasil usaha
kelompok, permasalahan yang dihadapi kelompok, dan hal lain-lain yang
berkaitan dengan kegiatan usaha yang kemudian dilaporkan sebagai
bahan bahasan dalam pertemuan rutin kelompok dalam rangka
pengembangan usaha.
10. Usaha adalah kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
dengan melakukan pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling
menguntungkan atau memberikan manfaat.
11. Pengelolaan Usaha adalah suatu proses kegiatan usaha yang terencana
dalam upaya untuk mengarahkan para pengelola bekerja dengan penuh
tanggung jawab dan disiplin, agar dapat memberikan kontribusi secara
optimal bagi pengembangan usaha dalam jangka panjang.
12. Produktivitas adalah ukuran besarnya hasil yang dicapai dari suatu
upaya/usaha yanh dilakukan.
13. Wirausaha adalah kegiatan yang memberikan nilai tambah dari barang
atau jasa melalui proses kreativitas yang melahirkan inovasi, dan atau
transformasi, sehingga barang atau jasa tersebut nyata manfaatnya, dan
dibutuhkan oleh masyarakat.
E. LANDASAN HUKUM
A. PENGELOLAAN KELOMPOK
Pengelolaan Kelompok dimaksudkan sebagai cara kelompok itu diurus atau
dikelola pengelolaan ini harus dilakukan secara terbuka, artinya pengurus
kelompok selalu bersedia memberikan infoemasi atau keterangan yang
diminta oleh anggota dan dilakukan di dalam pertemuan anggota.
Selain itu, pengelolaan dan pemanfaatn sumber daya serta dana menganut
prinsip dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota. Dari anggota artinya
segala sumber daya/potensi yang berupa tenaga manusia maupun
kekayaan/dana dan alam berasal dari anggota kelompok.
Dengan demikian, apa yang diuraiakan di atas dapat dikatakan erat hubungannya dalam
keberhasilan membangun usaha baik bagi anggota/keluarga maupun kelompok, dalam
hal ini lebih difokuskan Kelompok UPPKS.
Membangun suatu usaha merupakan upaya yang harus dilakukan oleh siapapun yang
ingin meningkatkan kehidupan, apalagi bagi Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga
Sejahtera I harus dilakukan dengan dilandasi pengetahuan dan keterampilan tentang
bidang usaha yang akan dijalankan,mulai dari pemahaman pengetahuan tentang cara
berorganisasi, administrasi Kelompok dan Pengelolaan Usaha.
Disini BKKBN melalui kegiatan kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Usaha Keluarga
(UPPKS) membantu Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I yang menjadi anggota
kelompok untuk mendapatkan bantuan modal kerja dan pendamping usaha dengan
bermitra serta pembinaan secara terus menerus hingga kelompok tersebut mandiri.
Oleh karena itu, agar pengelolaan usaha ekonomi produktif dari anggota kelompok UPPKS
dapat berjalan dengan baik, maka pengurus beserta anggota kelompok perlu memahami
cara berorganisasi dalam kelompok dan cara mengelola usaha kelompok, sebagaimana
tertulis dalam buku “Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Kelompok UPPKS.
BAB III
A. PERSIAPAN
1. Pengelolaan Kelompok
B. PELAKSANAAN
Pada Tahap I
Kelompok UPPKS minimal membuat dan mengerjakan Buku Kas Harian dan Buku
Inventaris.
Pada Tahap II
Kelompok UPPKS membuat Buku Kas Harian, Buku Inventaris, Buku Penjualan dan Buku
Pembelian.
CARA PENGISIAN
Pada sampul setiap buku kelompok dicantumkan nama dan alamat lengkap Kelompok
UPPKS, misalnya :
Buku Kegiatan
Buku kegiatan Kelompok dibuat berupa table dengan judul table sebagai berikut :
Buku tamu
Buku tamu dibuat berupa table dengan judul table sebagai berikut :
Buku Ekspedisi digunakan sebagai catatan dan tanda bukti pengiriman surat/barang,
dibuat berupa table dengan judul table sebagai berikut :
Buku Kas Harian dibuat bulanan. Lembar pertama diberi judul bulan/tahun buku,
kemudian dibuat table dengan judul table sebagai berikut :
Buku Simpanan dan Sumbangan Kelompok terdiri dari : Daftar Simpanan Pokok, Daftar
Simpanan Wajib, Daftar Simpanan Sukarela, dan Daftar Sumbangan.
Daftar Simpanan Wajib, dibuat berupa tabel dengan judul tabel sebagai berikut :
Catatan : Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib selama masih menjadi anggota tidak bisa
diambil.
Daftar Simpanan Sukarela, dibuat berupa tabel dengan judul tabel sebagai berikut :
Buku Pinjaman dan Angsuran Kelompok dibuat berupa tabel dengan judul tabel sebagai
berikut :
Status keuangan setiap anggota yang melakukan transaksi dengan kelompok dicatat pada
masing-masing kolom yang telah disediakan. Bila kolom pertama untuk satu anggota
habis terpakai, maka dipindahkan/dilanjutkan pada kolom lain dengan mencantumkan
kembali nama serta nomor anggotanya.
Bukti Kas
Bukti Kas merupakan tanda bukti penerimaan atau pengeluaran uang sebelum dibukukan
ke Buku Kas Harian atau buku-buku lainnya. Bukti Kas Masuk dan keluar sebaiknya
dibedakan warnanya, atau diberi tanda yang jelas, berupa formulir yang mencantumkan
nama/alamat kelompok, dan juraian yang menyebutkan nomor urut bukti kas, uraian kas,
uraian uang masuk/keluar, dan besarnya uang.
Buku Kas Masuk, untuk membukukan semua uang masuk, dibuat berupa tabel dengan
judul tabel sebagai berikut :
Pencatatan pada Buku Kas Keluar/Masuk harus dilakukan dengan disiplin tepat waktu dan
dikerjakan oleh bendahara. Sebelum dilaporkan dalam pertemuan rutin, setiap akhir
bulan buku harus diperiksa dan ditandatangani oleh Ketua Kelompok sebagai tanda telah
diketahui dan disetujui anggotanya.
Lembar ini disahkan oleh Ketua Kelompok dengan mencantumkan tanggal pengesahan,
tanda tangan dan nama jelas.
Lembar Simpanan Wajib dan Sukarela dibuat berupa tabel dengan judul tabel sebagai
berikut :
Tanggal : Tanggal penerimaan/pengeluaran simpanan
Simpanan Wajib : Jumlah simpanan wajib yang dibayarkan oleh anggota
(+)berarti penyetoran
(-)berarti penarikan oleh anggota
Misal:(+)Rp.5.000,-
Simpanan Sukarela : Besarnya uang yang disimpan/diambil oleh anggota yang
bersangkutan
Jumlah : Jumlah simpanan wajib dan sukarela (+/-) sesudah
penyetoran/pengambilan
Tanda Tangan : Tanda tangan bendahara dan anggota yang bersangkutan
sebagai pengesahan penerimaan/pengambilan simpanan.
Keterangan : Kolom yang dapat diisi dengan catatan sekaitan dengan
penyetoran/pengambilan simpanan anggota.
Dipindahkan : Petunjuk untuk dipindahkan ke halaman berikut bila
telah penuh, dengan dijumlah lebih dahulu.
Lembar Sumbangan dibuat berupa tabel dengan judul tabel sebgai berikut :
Lembar Pinjaman dan Angsuran, dibuat berupa tabel dengan judul tabel sebagai berikut :
Buku Kas Harian Usaha Perorangan/Kelompok, pembuatan dan cara pengisiannya sama
seperti dalam Buku Kas Harian Kegiatan Simpan Pinjam
Buku Inventaris, dibuat berupa tabel dengan judul tabel sebagai berikut :
Buku Pembelian, dibuat berupa tabel dengan judul tabel sebagai berikut :
Buku Penjualan, dibuat berupa tabel dengan judul tabel sebagai berikut :
3. Kemampuan Berwirausaha
- Bank
- BUMN
- Swasta
- Sumber-sumber lain
Sisa hasil usaha
b) Anggota Kelompok yang bisa mendapatkan pinjaman harus :
Memiliki dan masih aktif melakukan kegiatan suatu usaha.
Mampu mengembalikan pinjaman
c. PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK
Tujuan utama pemasaran bukan hanya untuk menjual barang atau jasa, tetapi
juga untuk mendapatkan laba. Pemasaran bertitik tolak dari adanya kebutuhan
dan kemampuan calon pembeli atau konsumen.
Pemasaran merupakan unsur yang sangat penting dari suatu usaha kelompok dan
menentukan kelangsungan kegiatan usaha ekonomi produktif.
Pemasaran mempunyai unsur yang saling berkaitan dan berpengaruh satu sama
lain :
Barang yang akan dipasarkan hendaknya sesuai dengan keinginan dan selera
pembeli, dengan melihat peluang pasar yang ada dalam jangka panjang.
Peluang pasar tersebut sangat menentukan jenis produk dari usaha yang akan
dibentuk, karenanya harus dipelajari apa yang dibutuhkan oleh masyarakat
setempat dan kemungkinannya bila dipasarkan ke daerah lain.
2) Penetapan harga
Dalam rangka menarik calon pembeli terhadap produk yang dijual khususnya
untuk produk atau usaha baru perlu dilakukan promosi. Pada tahap awal
dapat dilakukan misalnya dengan cara konsinyasi dan mengikuti berbagai
pemeran atau bazar, kunjungan ke rumah. Upaya ini harus didukung dengan
produk yang baik dengan merek,label dan kemasan yang menarik. Kemasan
harus juga berfungsi untuk mempertahankan mutu produk.
4) Kesinambungan pasokan
BAB IV
PEMBINAAN
Pembinaan diberikan kepada seluruh pemgurus dan anggota kelompok UPPKS untuk
meningkatkan kemampuan anggota sesuai dengan usahanya, dan mendorong minat
usaha bagi kemajuan usaha kelompoknya.
A. MATERI PEMBINAAN
1. Pembinaan organisasi
Pengurus kelompok UPPKS memberikan dorongan kepada anggota kelompok agar
mereka :
Mempunyai “rasa memiliki” terhadap kelompoknya
Mengikuti kegiatan kelompok secara aktif
Mematuhi kesepakatan yang berlaku dalam kelompok
2. Pembinaan pemodalan
Anggota diberi bimbingan agar :
Menggunakan modal pinjaman untuk kegiatan usaha
Mematuhi aturan pinjam meminjam
Rajin berhemat dan menabung untuk memupuk modal dan
mengembangkan usaha
5. Pembinaan pemasaran
Anggota kelompok dibimbing agar rajin mencari, memanfaatkan dan bila
memungkinkan menciptakan peluang pasar.
B. CARA PEMBINAAN
C. PEMBINA KELOMPOK
A. PEMANTAUAN
Kegiatan pemantauan ini dapat dilakukan oleh pengelola dan atau pengurus
kelompok secara berjenjang, para mitra kerja BKKBN, petugas KB di lapangan
maupun para pemangku kepentingan. Pelaksanaan pemantauan dapat dilaksanakan
secara sendiri-sendiri atauu secara terpadu. Pemantauan menuntut komunikasi atau
hubungan yang cepat dan tepat, yang merupakan prasyarat dalam pelaksanaan
tugas-tugas pemantauan.
B. EVALUASI
Dari hasil pemantauan maupun evaluasi akan diperoleh informasi dan pengalaman
yang merupakan pelajaran untuk menentukan indicator-indikator keberhasilan
berikutnya.
Pencatatan atau perekaman hasil pemantauan dan evaluasi baik berupa tulisan,
dokumentasi, gambar, produk hasil kegiatan ataupun bentuk lainnya akan
merupakan bahan yang sangat berguna dalam penyusunan laporan (reporting).
BAB VI
PENUTUP