Laporan Homecare Elsa
Laporan Homecare Elsa
Disusun Oleh:
Elsa Yeki Manosa
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................2
1.3 Manfaat..............................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................4
2.1 Pengertian Home Pharmacy Care.....................................................4
2.2 Tujuan dan Manfaat..........................................................................4
2.3 Prinsip-Prinsip Pelayanan Kefarmasian di Rumah...........................5
2.4 Pelayanan yang Dapat Diberikan Apoteker......................................6
2.5 Prosedur Tetap Pelayanan Kefarmasian di Rumah...........................7
BAB III PELAKSANAAN.............................................................................8
3.1 Waktu dan Tempat............................................................................8
3.2 Objek Home Pharmacy Care............................................................8
3.3 Metode Pengkajian............................................................................8
BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................9
4.1 Informasi Pasien................................................................................9
4.2 Riwayat Penyakit Keluarga...............................................................9
4.3 Riwayat Alergi..................................................................................9
4.4 Life Style Pasien................................................................................10
4.5 Data Laboratorium Pasien.................................................................10
4.6 Pengobatan Saat Ini...........................................................................12
4.7 Uraian Mengenai Obat-Obat yang Diterima Pasien..........................12
4.8 Drug Related Problem (DRP)..........................................................18
4.9 Dokumentasi Pelayanan Kefarmasian Dirumah...............................19
ii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................19
5.1 Kesimpulan........................................................................................19
5.2 Saran..................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................24
LAMPIRAN....................................................................................................25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Salah satu pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
tersebut adalah melalui pelayanan kefarmasian di rumah yaitu pelayanan kepada
pasien yang dilakukan di rumah khususnya untuk kelompok pasien lanjut usia,
pasien yang menggunakan obat dalam jangka waktu lama seperti penggunaan
obat-obat kardiovaskuler, diabetes, TB, asma dan obat-obat untuk penyakit kronis
lainnya. Pelayanan kefarmasian di rumah oleh apoteker diharapkan dapat
memberikan pendidikan dan pemahaman tentang pengobatan dan memastikan
bahwa pasien yang telah berada di rumah dapat menggunakan obat dengan benar.
Kurangnya pengetahuan tentang penggunaan obat yang tepat akan
mempengaruhi perilaku kesehatan dalam menggunakan obat tersebut. Oleh karena
itu, sangat penting memberikan pengetahuan tentang penggunaan obat kepada
pasien meliputi ketepatan dalam penggunaan golongan, dosis, frekuensi
pemakaian, waktu pemakaian dan terapi kombinasi obat. Dengan adanya
pemahaman tentang penggunaan obat melalui home pharmacy care yang
ditetapkan oleh farmasis, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan pasien
sehingga dapat mengubah perilaku kesehatan penderita menjadi patuh dalam
menggunakan obat.
1.2 Tujuan
1. Tercapainya keberhasilan terapi obat pasien hipertensi dan
hiperlipidemia
2. Terlaksanakannya pendampingan pasien oleh mahasiswa sebagai calon
apoteker untuk mendukung efektifitas, keamanan dan kesinambungan
pengobatan.
3. Terwujudnya komitmen, keterlibatan dan kemandirian pasien dan
keluarga dalam penggunaan obat yang tepat.
4. Terwujudnya kerjasama profesi kesehatan, pasien dan keluarga.
2
1.3 Manfaat
Manfaat home pharmacy care bagi pasien
1. Terjaminnya keamanan, efektifitas dan keterjangkauan biaya
pengobatan.
2. Meningkatkan pemahaman dalam pengelolaan dan penggunaan obat
dan/atau alat kesehatan.
3. Terhindarnya reaksi obat yang tidak diinginkan.
4. Terselesaikannya masalah penggunaan obat dan/atau alat kesehatan
dalam situasi tertentu.
Manfaat home pharmacy care bagi calon Apoteker
1. Pengembangan kompetensi calon apoteker dalam pelayanan
kefarmasian di rumah.
2. Pengakuan profesi farmasi oleh masyarakat kesehatan, masyarakat
umum dan pemerintah.
3. Terwujudnya kerjasama antar profesi kesehatan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
2.2.2 Manfaat
A. Bagi Pasien
1. Terjaminnya keamanan, efektifitas dan keterjangkauan biaya
pengobatan.
2. Meningkatkan pemahaman dalam pengelolaan dan penggunaan
obat dan/atau alat kesehatan.
3. Terhindarnya reaksi obat yang tidak diinginkan.
4. Terselesaikannya masalah penggunaan obat dan/atau alat
kesehatan dalam situasi tertentu
B. Bagi Apoteker
1. Pengembangan kompetensi apoteker dalam pelayanan kefarmasian
di rumah.
2. Pengakuan profesi farmasi oleh masyarakat kesehatan, masyarakat
umum dan pemerintah.
3. Terwujudnya kerjasama antar profesi kesehatan (Dirjen Binfar,
2008).
5
8. Membuat catatan penggunaan obat pasien (Patient Medication Record)
secara sistematis dan kontiniu, akurat dan komprehensif.
9. Melakukan monitoring penggunaan obat pasien secara terus menerus.
10. Bertanggung jawab kepada pasien dan keluarganya terhadap pelayanan
yang bermutu melalui pendidikan, konseling dan koordinasi dengan
tenaga kesehatan lain.
11. Memelihara hubungan diantara anggota tim kesehatan untuk menjamin
agar kegiatan yang dilakukan anggota tim saling mendukung dan tidak
tumpang tindih 12. Berpartisipasi dalam aktivitas penelitian untuk
mengembangkan pengetahuan pelayanan kefarmasian di rumah (Dirjen
Binfar, 2008).
6
Jenis pelayanan kefarmasian di rumah yang dapat dilakukan oleh apoteker,
meliputi:
1. Penilaian/pencarian (assessment) masalah yang berhubungan dengan
pengobatan.
2. Identifikasi kepatuhan pasien.
3. Pendampingan pengelolaan obat dan/ atau alat kesehatan di rumah,
misalnya cara pemakaian obat asma, penyimpanan insulin.
4. Konsultasi masalah obat atau kesehatan secara umum.
5. Monitoring pelaksanaan, efektifitas dan keamanan penggunaan obat
berdasarkan catatan pengobatan pasien.
6. Dokumentasi pelaksanaan pelayanan kefarmasian di rumah (Permenkes,
2016).
7
7. Melakukan pelayanan sesuai dengan jadwal dan rencana yang telah
disepakati. Mengkoordinasikan pelayanan kefarmasian kepada dokter (bila
rujukan).
8. Mendokumentasikan semua tindakan profesi tersebut pada Catatan
Penggunaan Obat Pasien (Dirjen Binfar, 2008).
BAB III
PELAKSANAAN
8
BAB IV
PEMBAHASAN
9
4.4 Life Style Pasien
Life Style Keterangan
Kebiasaan makan (makanan Tidak ada alergi makanan apapun,
berlemak, fast food, minuman suka mengkonsumsi makanan
bersoda, dll) berlemak seperti daging-dagingan
dan makanan.
Kebiasaan Merokok Tidak merokok
Pola Kebersihan Pasien Bersih
Olahraga Bergerak hanya naik-turun tangga
dan bersih-bersih rumah
10
LDL Kolesterol 101 <100 mg/dL Normal (Batas
atas)
Ratio LDL/HDL 3,9 <3 : resiko mg/dL Moderat
rendah
3-5:moderat
>5:resiko
tinggi
Fungsi Ginjal
Asam Urat 6,4 3,5-7,2 mg/dL Normal
Gula Darah
Glukosa Darah 103 <100 mg/dL Normal (Batas
Puasa atas)
Glukosa darah 2 171 <140 mg/dL Tinggi
JPP
Tekanan Darah 150/90 140/80 mmHg Tinggi
11
R/ Cholvastin No. XV
S 1 dd 1
R/ Santesar No. XV
S 1 dd
R/ Celebrex 200 mg No. XV
S 1 dd 1
R/ Osteokom No. XXX
S 1 dd 1
R/ CDR No. XXX
S 1 dd 1
12
bersama dengan amiodaron,
colchicine, ranozaline, danazol,
diltiazem, dan verapamil
meningkatkan efek antikoagulan
dari warfarin
Efek samping otot nyeri, melembut atau
melemas tanpa sebab, demam,
lelah, urin berwarna gelap, mual
ringan, sakit perut atau gangguan
pencernaan, sembelit, insomnia
Kontraindikasi Penggunaan bersama dengan
inhibitor CYP3A4 yang kuat
seperti bocoprevir, klaritomisin,
eritromisin, inhibitor protease
HIV, itrakonazol, ketokonazol,
nefazodone, telapevor,
telitrhromisin, voriconazol),
hipersensitivitas lovastatin,
penyakit hati, hamil dan ibu
menyusui, immune-mediated
necrotizing myopathy
Perhatian penyalahgunaan alkohol, diabetes
yang tak terkontrol, hipotiroid,
penyakit hati, kelainan elektrolit,
penyakit ginjal parah, kelainan
metabolism dan endokrin, infeksi
parah, hiperkolesteromia
2. Santesar Komposisi Losartan Pottasium 50 mg
Indikasi Anti hipertensi berfungsi
menurunkan tekanan darah
termasuk golongan Angiotensin II
Receptor Blocker (ARB)
Dosis Dosis initial 50 mg sekali sehari,
13
dosis dapat ditingkatkan maksimal
100 mg/hari, sekali sehari atau
dibagi menjadi dua jadwal
konsumsi
Interaksi Obat mengurangi kadar obat dalam
darah jika digunakan bersama
fluconazole dan rifampisin
meningkatkan kadar obat lithium
dan risiko keracunan
meningkatkan risiko gagal ginjal,
jika digunakan bersama obat
antiinflamasi nonsteroid
meningkatkan risiko hipotensi,
hiperkalemia, dan gangguan
fungsi ginjal, jika digunakan
bersama aliskiren pada penderita
diabetes
Efek samping hipoglikemia, anemia, infeksi
salura kemih, nyeri dada, diare,
tubuh terasa lemah, batuk,
hipotensi, pusing, sakit maag,
mual
Kontraindikasi hipersensitifitas losartan
potassium
pengguna aliskiran pada pasien
diabetes
Perhatian pasien penderita angioderma ,
gagal jantung bawaan, pasien
diabetes menggunakan aliskiren,
ketidakseimbangan elektrolit,
penyakit ginjal, penyakit hati
3. Celebrex Komposisi Celecoxib 200 mg
Indikasi anti nyeri pada persedian termasuk
14
200 golongan antiinflamasi nonsteroid
(OAINS) selective COX-2
inhibitor
Dosis 200 mg per hari, yang dapat dibagi
ke dalam 1-2 jadwal konsumsi,
dosis bisa dinaikkan hingga 200
mg, 2 kali sehari jika diperlukan
Interaksi Obat menggunakan celecoxib bersama
dengan obat lain dapat
meningkatkan kadar lithium dalam
darah, dapat menurunkan efek
antihipertensi dan diuretic, dan
meingkatkan efek obat warfarin
Efek Samping sakit kepala, pusing, tekanan darah
tinggi, sakit maag, mual, muntah,
diare, demam, ruam kulit, edema
perifer
Kontraindikasi pasien penyakit asma, urtikaria,
alergi NSAID, hipersensitivitas
celecoxib, dan hipersensitivitas
sulfonamide
Perhatian hati hati penggunaan pada
penderita anemia, gagal jantung,
edema, serangan jantung,
hipertensi, penyakit ginjal, tukak
lambung, operasi jantung,
penyakit hati
4. Osteokom Komposisi glucosamine hydrochloride
500mg, chondroitin sulphate 400
mg, methyl sulfonylmethanane
200 mg, selenium 15 mcg, zinc 5
mg, manganese 50 mcg,
magnesium glycerophosphate 10
15
mg, vitamin C 50 mg
Indikasi suplemen tulang ini mengatasi rasa
nyeri akibat rematik osteoarthritis,
memacu pembentukan rawan
sendi dan prosukdi cairan sendi
serta menghambat enzim
proteolitik yang merusak rawan
sendi.
Dosis satu kaplet satu kali sehari
Interaksi Obat tidak digunakan bersama dengan
obat kumarin dan heparin
Efek Samping mual, muntah, diare, dyspepsia,
detak jantung lebih cepat, sakit
kepala, mengantuk
Kontraindikasi hipersensitivitas terhadap
glukosamin, kondroitin,
metilsulfonolmetan, dan
komponen lain yang terdapat di
suplemen ini
Perhatian hati-hati penggunaan suplemen ini
pada pasien yang memiliki kondisi
seperti penyakit hati kronis,
penyakit ginjal kronis, diabetes
mellitus
penggunaan suplemen ini
menyebabkan kantuk sebaiknya
tidak mengoperasikan mesin
setelah mengkonsumsi suplemen
ini
5. CDR Komposisi Vitamin C 1000mg, Vitamin D
300 IU, Vitamin B6 15 mg,
Kalsium yang sudah dibentuk
menjadi kalsium karbonat 635 mg
16
Indikasi suplemen ini menjaga kesehatan
tulang dan gigi
Dosis satu tablet satu hari
Interaksi Obat mengurangi efek obat bifosfonat,
antibiotik tetrasiklin, quinolone
serta levotiroksin
Efek Samping -
Kontraindikasi -
Perhatian hati-hati penggunaan pada pasien
penyakit ginjal kronik
17
efek losartan dalam
menurunkan tekanan
darah
Efek samping - - - - - efek samping masing-
merugikan masing obat tercantum
ditabel atas*
Catt: 1=Cholvastin, 2=Santesar, 3=Celebrex, 4=Osteokom, 5=CDR
18
diminum setiap hari
Keluhan efek hanya mengantuk setelah
samping yang minum suplemen tulang,
dirasakan selain itu tidak merasakan
efek samping lainnya
Sejarah sebelum hipertensi karena faktor umur
terkena penyakit dan keturunan
hiperlipidemia karena pola
makan tidak baik semasa
muda, makan makanan yang
berlemak seperti daging dan
makanan asin
nyeri sendi terjadi karena
pernah jatuh dari pohon dan
kecelakaan hingga 2 kali
sehingga berfek sering sakit
pinggang dan persendian
Konsultasi setiap bulan ke dokter dan
penyakit ke mendapatkan resep kemudian
dokter resep ditebus di Apotek Kimia
Farma 10
Cek setiap tahun medical check up
Laboratorium (terakhir akhir tahun 2018)
terakhir
Penyimpanan penyimpanan obat di kamar
obat diletakan dalam etiket biru
19
dengan sayuran
Olahraga tidak pernah olahraga, hanya
naik turun tangga dan beres-
beres rumah
Mengukur Hasil tekanan darah 150/90
tekanan darah
20
3. Penggunaan celecoxib sebaiknya jika terasa
nyeri saja karena celecoxib sendiri memiliki
interaksi obat dengan losartan, dimana
celecoxib mengurangi efek losartan dalam
penurunan tekanan darah. Jika ingin
mengkonsumsi kedua obat tersebut
dikonsumsi dengan jarak waktu yg cukup
lama seperti celecoxib dikonsumsi setelah
makan pagi sedangkan losartan dikonsumsi
siang atau malam hari setelah makan.
4. Untuk suplemen tulang seperti osteokom dan
CDR sebaiknya digunakan secara bergantian,
karena di dalam osteokom dan CDR sama-
sama memiliki vitamin C. Dari kandungan
suplemen lebih kompleks dari osteokom
sehingga konsumsi osteokom sesuai resep dan
CDR sekali dalam dua hari.
5. Jika terdapat efek samping yang merugikan
karena mengkonsumsi obat, pasien dapat
berkonsultasi ke dokter dan dokter akan
memberi alternatif obat lain yang akan
digunakan.
6. Menyarankan cek gula darah kembali untuk
memastikan tidak diperlukan obat diabetes
oral karena pada hasil lab sebelumnya gula
darah sewaktu tinggi
7. Pasien disarankan mengurangi makanan-
makanan yang tidak sehat dan memulai pola
makan sehat seperti mengurangi makanan
berminyak, berlemak, manis-manis, dan
makanan asin. Perbanyak makan sayur-
21
sayuran dan buah-buahan.
8. Pasien disarankan untuk melakukan olahraga
rutin seperti perenggangan badan di pagi ahri
ketika bangun tidur dan akan tidur, berjalan-
jalan sekitar kompleks, dan senam jantung
sehat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
22
1.1 Kesimpulan
Pelayanan kefarmasian di rumah (Home Pharmacy Care) yang dilakukan
terhadap salah satu pasien dengan penyakit hipertensi dan hiperlipidemia yang
menerima obat dari Apotek Kimia Farma No. 10 Bandung dapat disimpulkan
bahwa pasien memiliki kepatuhan yang kurang baik terhadap konsumsi obat yang
diberikan yang didukung dengan data hasil pengukuran tekanan darah pasien
tersebut yaitu 150/90 mmHg.
1.2 Saran
Pasien disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan yang berlemak dan
digoreng dan menjaga pola makan serta diiringi oleh olahraga rutin untuk tetap
menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah agar tetap normal. Pasien juga
disarankan tetap mengkonsumsi obat-obatan yang diterima secara rutin sesuai
pemakaiannya untuk menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah tetap normal.
DAFTAR PUSTAKA
23
Republik Indonesia, 2016, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
Jakarta.
24
25