DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Penyusun
Kelompok 4
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam artikel yang kami buat ini akan kami uraikan mengenai beberapa
kearifan yang ada di budaya lokal orang batak, terutama batak yang ada di
masyrakat batak toba, karena masyrakat batak asli adalah batak yang berasal dari
daerah danau toba di pulau samosir.
Yang pertama kami akan menjelaskan tentang kearifan batak toba. Suku
batak toba menyusun system kekerabatan tidak hanya berdasarkan
hubungan darah saja, namun juga berdasar pada kasih kaming terhadap
sesame makhluk hidup dan lingkungan yang mereka tempatin dari dulu
sampai sekarang adat ini masi di budidayakan agar sampai sekarang untuk
terus menyambung tali silahturami sesama masyrakat. Makna dari
kekerabatan ini untuk memperkuat persatuan di dalam lingkungan suku
batak agar bisa saling bantu membantu untuk membangun diri agar lebih
maju dalam hal per ekonomian maupun tradisi dan untuk mengharumkan
nama kampung mereka. Kearifan batak toba ini sudah sangat lama di
budidayakan oleh para leluhur mereka sampai saat ini orang batak sangat
solid dalam pertemanan dimana pun dia berada pasti mereka saling bantu
membantu
Yang kedua kami akan menjelaskan tentang tradisi di dalam suku batak
yang kearifan nya masi tersosialisasi sampai saat ini contoh nya yaitu :
Budaya hagabon artinya ungkapan yang berarti banyak keturunan dan panjang
umur. Ungkapan tradisional batak ini di kenal dan di ucapkan pada pengantin
dengan harapan mereka banyak di karunia anak ritual ini di lakukan sebelum
seorang pasangan mengucapkan janji di depan penghulu atau pendeta ritual ini di
lakukan dengan memtong satu hewan kerbau atau babi. Tapi kaming nya tradisi
ini sudah mulai hilang tidak sebanyak zaman dulu pada saat zaman purba atau
zaman nenek moyang mereka.
Selain itu ada lagi tradisi untuk menegakan hukum adat di kampung atau
daerah toba itu nama nya adalah Patik Dohot Ukum sampai sekarang masi di
sosialisasikan oleh orang batak dalam menegakan kebenaran yang berlaku dalam
adat batak itu sendiri, terutama hokum yang mengatur hak asasi manusia di daerah
sana masi menggunakan patik dohot ukum dan patik dohot ukum selalu di tanam
kan oleh keturunan keturunan masyrakat batak oleh karena itu banyak masyrakat
batak yang menjadi pengacara sukses.
Selain tradisi budaya hagabon ada juga tradisi Sari matua yaitu seseorang
yang meninggal dunia apakah suami atau istri yang sudah bercucu baik dari anak
laki-laki atau pun perempuan, tetapi masih ada di antara anak anak- anak nya yang
belum kawin. Dari defenisi berikut, seseorng tidak bias di alihkan status nya dari
sari martua k saur martua (orang yang sudah meninggal). Dalam contoh praktek
nya, ketika hasahuton “marpangidon (bermohon) kepada dongan sahuta, tulang,
hula dan semua yang hadir pada acara ria raja atau pangarapotan, agar yang
meninggal sari matua itu di tolopi atau di setujui menjadi saur matua. Jadi kepada
anak masyrakat di suku batak yang belum menikah tetapi dari segi usia sudah
sepantas nya menikah apa lagi anak di suku batak yang sudah bekerja mereka lah
yang membelanjai orang tua kami yang tengah berbaring dirumah duka atau yang
sudah meninggal untuk acara adat pelepasan dari sari matua mnjadi saur martua
dan anak suku batak yang membiyai itu semua berharp dengan acara adat ini
mereka secepat nya menemukan jodoh yang dalam bahasa batak nya asa najonok.
Tapi pengertia sari martua di zamansekarang sudah di plesetkan di zaman dulu
pengertia adat sari martua adaah orang tua yang meninggal sebelum selesai tugas
nya menikahi anak anak mereka. Makna dari saur martua sendiri di kalangan suku
batak toba agar anak yang belum menikah tetap sudah di tinggal dunia oleh kedu
orang tua nya segera menikan untuk mempunya keturunan dari orang tua mereka
tersebut agar bias menurunkan nama marga di belakang nama mereka.
Yang ketiga kami akan membahas tentang tarian tor tor yang termasuk
kearifan seni suku batak :
Sejarah tarian tortor adalah tarian yang jenis nya termasuk tarian purba yang
berasal dari mandailing, berasal di pulau sumtra utara yang meliputi tapanuli
utara, Humbang hasundutan, toba samosir, dan pulau samosir.Tarian ini juga
termasuk kearifan yang ada di masyrakat batak toba karena peninggalan dari para
leluhur di jaman dulu dan mempunyai makna yang sangat kental dalam kehidupan
masyrakat.Kata “tor-tor” berasal dari suara entekan kaki penari di atas papan
rumah adat batak dan penari bergerak dengan iringan gondang yang berirama
mengentak.Tarian tortor adalah tarian seremonial yang di sajikan dengan musik
gondang.Secara fisik tarian tortor termasuk tarian yang unik karena menggerakan
tangan keatas kebawah namun dari gerakan-gerakan nya tarian tortor menunjukan
tarian tortor tersebut adalah media komunikasi di zaman dulu untuk
menyampaikan pesan pesan kepada masyrakat dalam upacara upacara adat di
daerah batak toba, dimana melalui gerakan yang disajikan terjadi interaksi antara
partisipasi setiap pengikut upacara.
Tarian tortor juga di iramai dengan music gondang ibarat sebuah pasangan
yang tak dapat di pisahkan alat music gondang berasal dari kabupaten mandailing
Natal sejak ratusan tahun silam, sebelum agama masuk ke mandailing. Pada
zaman dulu music gondang hanya di pertunjukan kepada kalangan istana, setelah
kemerdekaan baru lah music gondang di padukan dengan tarian tortor dan di
pertunjukan ke masyrakat, musik gondang Sembilan dimainkan oleh Sembilan
orang. Alat musik yang di mainkan terdiri atas Sembilan gondang, seruling, tiga
eneng eneng dua gong sepasang sakaming, dan sebuah mong-mongan.Tujuan
tarian tor-tor itu sendiri untuk upacara kematian, panen di lading, dan
penyembuhan. Makna tarian ini adalah untuk membantu masyrakat dalam
membantu dengan hal yang sedikit magic karena tarian asli tor tor yang di toba
sana menurut ahli sejarah ada acara ritusl yang berhubngsn dengan roh. Dan
sekarang tarian tor tor sudah terkenal di asia dan menjadi tarian tradisional suku
batak di tanah karo pulau Sumatra Utara.
Selain Ridho, acara tersebut juga dihadiri Sultan Skala Brak Edward Syah
Pernong, Forkopimda Provinsi Lampung, dan Bupati Pesawaran Dendi
Ramadhona. Kemudian, Wakil Bupati Tanggamus Samsul Hadi, dan Bupati
Lampung Timur Chusnunia Chalim.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA