Latar Belakang
Film dalam arti sempit adalah penyajian gambar lewat layar lebar, tetapi
dalam pengertian yang lebih luas bisa juga termasuk yang disiarkan d TV. 1 Film juga
menjadi salah satu media massa yang berbentuk audio visual dan sifatnya sangat
kompleks. Film berfungsi sebagai alat informasi yang dapat menjadi alat penghibur
dan termasuk sebuah karya estetika, alat propaganda, juga alat politik. Ia juga dapat
menjadi sarana rekreasi dan edukasi, karena media menjadi pemenuh kebutuhan
hidup seseorang,2 di sisi lain dapat pula berperan sebagai penyebarluas nilai-nilai
budaya baru.3
Dalam pembuatan film tidak mudah dan tidak sesingkat yang kita tonton,
membutuhkan waktu dan proses yang sangat panjang diperlukan proses pencarian
ide atau gagasan yang dapat berasal dari mana saja, seperti novel, cerpen, puisi,
dongeng, bahkan dari buku catatan ataupun diary. The Freedom Writers merupakan
film yang diangkat dari buku catatan/diary. Sebenarnya film tersebut berasal dari
buku The Freedom Writers Diary yang didokumentasikan oleh seorang guru
bernama Erin Gruwell. Kisah nyata pada film ini dialami oleh sejumlah remaja
California yang hidup dalam ancaman kerusuhan rasial setelah terjadi kerusuhan di
Los Angeles 1992.
Film ini mengisahkan tentang perjuangan seorang pendidik bahasa Inggris
bernama Erin Gruwell, yang terkurung dalam masalah sentimental ras murid murid-
muridnya. Di ruang 203 tempat ia mengajar terdapat beragam gang ras yang selalu
mengelompok, ras Hispanic, ras Kamboja seorang kulit putih dan kulit hitam yang
mana mereka saling berselisih paham dan tidak sedikitpun tertarik dengan pelajaran.
Keadaan ini membuat ia semakin prihatin, Gruwell mencari cara metode
pembelajaran apa yang akan diterapkan. Pada suatu hari, menceritakan tentang
Holocaust tragedi pemusnahan ras Yahudi pada saat Hitler berkuasa, dan ia terkejut
murid-muridnya belum pernah mendengan Holocaust.
Gruwell kemudian membelikan mereka buku The Diary of a Young Girl
karangan Anne Frank, yang mengisahkan tentang korban Holocaust, Zlata‟s Diary:
A Child‟s Life in Sarajevo untuk menjadikan bahan bacaan, ternyata metode ini
membuat murid-muridnya semakin tertarik akan bidang akademisi. Untuk membeli
lebih banyak buku Gruwell bekerja paruh waktu, karena pihak sekolah tidak mau
meminjamkan buku-buku yang terdapat di perpustakaan. Namun hal itu menjadi
masalah dalam kehidupannya, ia diceraikan sang suami karena suaminya keberatan
1
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008),
hal. 136
2
Andi Alimuddin Unde, Televisi & Masyarakat Pluralistik, (Jakarta: Prenada Media Group,
2014), hal. 65
3
Akhlis Suryapati, Hari Film Nasional tinjauan dan Restropeksi, (Jakarta: Panitia hari Film
Nasional ke-60 Direktorat perfilman , 2010), hal. 26.
1
semenjak ia mengajar ia tidak punya waktu untuk sang suami dan suaminyapun tidak
bisa mengerti akan situasinya saat itu.4
Semula ayahnya tidak mendukun, namun karena kesungguhan dan keseriusan
ayahnya bersedia membantu dan mendukungnya. Mereka melakukan perjalanan
mengunjungi Museum of Tolerance di Los Angeles untuk memberi gambaran
tentang bagaimana peristiwa rasial yang paling mengerikan pernah terjdi, yakni
peristiwa Holocaust. Dia juga memberikan setiap siswa jurnal agar mereka memiliki
tempat untuk menuangkan perasaan mereka, ketakutan mereka, dan pengalaman
mereka. Serta mendatangkan beberapa korban Holocaust untuk menceritakan
pengalaman mereka kepada murid-muridnya.
Pada akhirnya para siswa ingin mendatangkan Miep Gries, wanita yang
menyembunyikan keluarga Anne Frang dari Eropa kesekolah mereka, untuk
mewujudkan itu, mereka mengadakan penggalangan dana, pada akhirnya mereka
berhasil mengundang wanita tua itu datang dan bercerita dihadapan mereka. Pada
akhir semester Gruwell menugaskan mereka untuk mengetik jurnal harian yang
masing-masing mereka buat, terkumpul menjadi satu dan diberi judul Freedom
Writers Diary.
Film ini dikemas begitu menarik, alur cerita yang maju, mundur, serta
pengisahan konflik-konflik membuat andrenalin para penonton semakin
dipermainkan, membuat film ini semakin bagus dan berkualitas. Namun sebuah film
bagus dan berkualitas bukan hanya dilihat dari alur ceritanya saja tetapi harus
mempunyai pesan moral yang ingin disampaikan kepada penonton. 5 Film ini layak
untuk ditonton, selain karena sinematografisnya bagus, penonton akan mendapat
pelajaran berharga dari film tersebut.
Kita dapat mengambil hikmah, serta pelajaran berharga dari film tersebut,
yang dapat di realisasikan dalam kehidupan nyata. Khususnya bagi para pendidik dan
instisusi pendidikan agar lebih memperhatikan karakter dan fenomena yang sedang
dialami peserta didiknya, dan tidak melakukan diskriminasi sehingga tercipta
hubungan yang sehat dan posistif untuk mencetak generasi-generasi unggul di masa
mendatang.
4
“Sinopsis-the-freedom-writers-diary” , artikel ini diakses pada Selasa 11 Juli 2017 pukul
17. 30 dari http://orthevie.wordpress.com//2010/02/14/.
5
Elvinaro Ardianto dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi, (Bandung:
Simbiosa Rekatam Media, 2007), hal. 14-23
2
II. Pembahasan
1. Teori
a. Pengertian Institusi
6
Lembaga; pranata: telah disusun –adat istiadat, kebiasaan, dan aturan-aturan, sesuatu yang
dilembagakan oleh undang-undang, adat atau kebiasaan atau kegiatan perkumpulan dan organisasi.
Lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
7
Gill Branston dan Roy Stafford, The Media Student‟s Book, Third Edition, (Routledge
Taylor and Francis Group London & New York, 2003), hal. 182.
8
Gill Branston dan Roy Stafford, The Media Student‟s Book, Third Edition, hal. 183.
9
Gill Branston dan Roy Stafford, The Media Student‟s Book, Third Edition, hal. 183.
3
Pada hakekatnya, memahami institusi media sama halnya dengan
memmahami „genre‟. Karena dua konsep ini berkaitan erat. Institusi adalah satu
konsep yang berubah-ubah, tidak tetap atau dinamis. Dalam contoh pertama diatas
dikemukakan, setiap orang adalah bagian dari sejumlah institusi yang berbeda, yaitu:
sebagai seorang anggota keluarga, seorang pelajar, dan seorang pasien. Dengan cara
yang sama, setiap orang yang bekerja dalam media atau pada teks media tertentu,
butuh berhubungan kepada lebih dari satu institusi, lebih dari seperangkat hubungan
dan proses.10
Secara khusus dalam konteks media, menurut Branston dan Stafford analisis
institusi media tidak hanya mengenai bentuk kerja atau aktivitas sebuah institusi
yang memfokuskan perhatian pada individu dalam hubungannya dengan aturan dan
norma, tapi juga menganalisis tentang teks sebuah media itu sendiri. Misalnya
fotografi, di satu sisi merupakan teks sebuah media, namun di sisi lain ia merupakan
sebuah institusi.11
Hal menarik dari aktivitas media, walaupun sebuah foto bisa eksis sebagai
teks media itu sendiri, sebagian besar kita menemukan foto sebagai koleksi di album
atau pameran atau sebagai gambar fotografi yang digunakan pada teks media
pesanan seperti majalah, Koran, poster, website.
Jadi untuk menganalisis fotografi tidak cukup hanya dengan melihat proses
produksi sebuah foto, tapi juga harus memaknai secara konotatif terhadap makna
sebuah foto. Karenanya, dalam konteks institusi media, analisis dilakukan secara
menyeluruh. Dari struktur kerja media, sampai struktur teks media menyangkut apa
yang dikonstruksinya. Sebagai contoh yang dipaparkan oleh Branston dan Stafford
yaitu; ”Sebuah foto yang bergambarkan seorang seorang wanita muda yang sedang
berlutut dengan sehelai bunga. Dia fokus di latar depan, tidak melihat kamera tapi ke
kiri. Sedikit di luar fokus, di latar belakang, orang lain duduk di bangku - beberapa
mungkin melihat wanita muda itu”. Ini adalah deskripsi pada tingkat denotatif.12
Dengan menganalisisnya dengan hati-hati pada tingkat konotatif, kita bisa
menafsirkan gambar tersebut. Misalkan, pakaian wanita muda (terutama topi) dan
make up menunjukkan tahun 1950an. Tempat bunga formal, jalan lebar dan bangku
menyarankan taman umum. Dedaunan di pohon dan tampilan tulip menunjukkan
akhir musim semi atau awal musim panas (selanjutnya didukung oleh bayangan
dalam yang dilemparkan oleh wanita di bawah sinar matahari yang kuat). Postur
wanita tersebut menunjukkan sebuah 'pose' karena terlihat tidak nyaman (walaupun
ini mungkin karena pakaiannya) dan menempel pada kamera. Dia berlutut di atas
10
Gill Branston dan Roy Stafford, The Media Student‟s Book, Third Edition, hal184.
11
Gill Branston danRoy Stafford, The Media Student‟s Book, Third Edition , hal. 184.
12
Gill Branston danRoy Stafford, The Media Student‟s Book, Third Edition, hal. 184.
4
rerumputan, di sisi yang salah dari sebuah kawat di taman yang sangat formal,
menunjukkan bahwa sebuah peraturan telah rusak dan bahwa perilakunya agak
'nakal'.13
Model institusi yang ideal untuk organisasi ialah memiliki paling sedikit dua
sifat yaitu; pertama strong (kuat), artinya budaya organisasi yang dikembangkan
harus mampu mengikat dan mempengaruhi behaviour (perilaku) para pelaku
organisasi. Kedua budaya organisasi yang dibangun harus mampu mendorong para
pelaku organisasi untuk memiliki tujuan (goals), sasaran (objective), persepsi,
perasaan dan kepercayaan.16
13
Gill Branston danRoy Stafford, The Media Student‟s Book, Third Edition , hal.185.
14
Gill Branston danRoy Stafford, The Media Student‟s Book, Third Edition, hal. 55.
15
Gill Branston danRoy Stafford, The Media Student‟s Book, Third Edition, hal. 190-191.
16
Robbins S, Perilaku Organisasi, Kontroversi, Aplikasi, jilid II, edisi Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Prehallindo, 1996), hal. 169.
5
d. Media institutions and society
Masyarakat umumnya selalu mempunyai sarana untuk mengekspresikan
gagasan dan emosi melalui bentuk seperti bercerita, menari, musik, dan seni. Media
modern telah memperluas kapasitas tersebut, dalam hal realisme, reproduksi dan
distribusi ke khalayak massal. Namun timbul kekhawatiran karena potensi tersebut
dampaknya begitu besar, dengan pertimbang isu-isu berikut tentang peran media dan
sifat teks media berikut:17
• Kebenaran klaim untuk mewakili kenyataan
• Kerusakan-kerusakan pada individu yang disebabkan oleh teks media yang
menyinggung
• Potensi kerusakan pada masyarakat yang ditimbulkan oleh cerita-cerita yang
merayakan korupsi dan kebejatan moral
• Potensi hilangnya identitas nasional, regional dan budaya melalui ketundukan
pada budaya yang dominan.
Menurut Gill Branston dan Roy Stafford ada beberapa masalah dalam
beberapa kasus yang menjadi pertanyaan tentang ekonomi dan aktivitas media yang
juga memberikan dampak kurang baik kepada masyarakat pada umumnya yaitu
berkaitan dengan: pertama kebenaran dan keberpihakan, kedua etika dan praktek
kerja.18
Seperti halnya keberpihakan jurnalis kepada satu partai ketika pemilu tahun
1997, yang mengejutkan masyarakat sebagai pembaca untuk mendukung penuh
kepada partai tertentu.19 Tentang berita dunia (news of the world) yang melibatkan
isu-isu kepentingan nasional dan kemanan nasional seperti perang saudara di Bosnia,
posisi wartawan menjadi semakin sulit untuk melaporkan siapa orang jahat yang
sebenarnya.20 Kemudian tentang serangan terhadap pusat perdagangan dunia dan
pentagon pada tanggal 11 september 2001 dan seruan berikutnya oleh presiden Bush
untuk melawan terorisme memberikan tantangan bagi praktik jurnalisme.21 Sangat
menggoda untuk mengatakan bahwa kejadian ini merupakan titik balik yang
signifikan, namun mungkin terlalu dini untuk menilai.
17
Gill Branston danRoy Stafford, The Media Student‟s Book, Third Edition, hal. 192.
18
Gill Branston danRoy Stafford, The Media Student‟s Book, Third Edition, hal. 192.
19
Gill Branston danRoy Stafford, The Media Student‟s Book, Third Edition, hal. 194.
20
Gill Branston danRoy Stafford, The Media Student‟s Book, Third Edition , hal. 195.
21
Gill Branston danRoy Stafford, The Media Student‟s Book, Third Edition, hal. 197.
6
2. Konsep
a. Majlis
Majelis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti dewan yang
mengemban tugas tertentu mengenai kenegaraan dan sebagainya secara terbatas.
Juga bisa diartikan lembaga (organisasi).22 Asal kata majlis dalam bahasa arab dari
( )جلسyang artinya duduk, sedangkan ( )مجلسmajalis bermakna "sebuah tempat
berduduk" adalah sejenis jawatankuasa yang biasanya bertujuan untuk mentadbir
atau mengetuai sesuatu pertubuhan. Majlis biasanya berkhidmat bagi pelbagai jenis
fungsi.23
Dalam istilah lain kita mengenal kata muassasat / ma‟had / diwan yang
bermakna lembaga institusi atau dewan. Mengenai majlis ini Allah telah berfirman
dalam al-Qur‟an yang artinya:
Artinya bahwa majlis, yaitu duduk bersama. Asal mulanya duduk bersama
mengelilingi Nabi karena hendak mendengar ajaran-ajaran dan hikmat yang akan
beliau keluarkan. Tentu ada yang datang terlebih dahulu, sehingga tempat duduk
bersama itu kelihatan telah sempit. Karena di waktu itu orang duduk bersama di atas
tanah, belum memakai kursi sebagai sekarang. Niscaya karena sempitnya itu, orang
yang datang kemudian tidak lagi mendapat tempat. Lalu dianjurkanlah oleh Rasul
agar yang telah duduk terlebih dahulu melapangkan tempat bagi yang datang
kemudian.25
Sebab pada hakikatnya tempat itu belumlah sesempit apa yang kita sangka.
Masih ada tempat lowong, masih ada ternpat untuk yang datang kemudian. Sebab itu
hendaklah yang telah duduk lebih dahulu melapangkan tempat bagi mereka yang
baru datang itu. Karena yang sempit itu bukan tempat, melainkan hati. Thabi'at
mementingkan diri pada manusia sebagai kesan pertama, enggan memberikan tempat
kepada yang baru datang itu.
22
http://kbbi.web.id/majelis, diakses pada 12 Juli 2017 pukul 20.30
23
https://ms.wikipedia.org/wiki/Majlis, diakses pada 12 Juli 2017 pukul 20.41
24
QS. Al-Mujadalah: 11
25
http://kongaji.tripod.com/myfile/Al-Mujaadalah-ayat-11-13.htm, diakses pada 12 Juli 2017
pukul 21.50.
7
b. Qoonun Muassasah
Qoonun secara bahasa artinya hukum/undang-undang.26 Sedangkan Qoonun
menurut syari‟at Islam adalah peraturan yang diciptakan oleh Allah supaya manusia
berpegang teguh kepadaNya di dalam perhubungan dengan Tuhan dengan
saudaranya sesama Muslim dengan saudaranya sesama manusia, beserta
hubungannya dengan alam seluruhnya dan hubungannya dengan kehidupan.27
Sumber Syariat Islam hanyalah al-Quran dan Sunah. Lahirnya syariat
merupakan hasil ijtihad para mujtahid dan legalisasi khalifah terhadap hukum syara‟
yang diperintahkan untuk dilaksanakan oleh rakyat. Sementara itu, sumber undang-
undang selain Islam adalah adat istiadat, yurisprudensi, atau yang lainnya.
Bagi seorang muslim, Allah adalah ahkamul hakimin alias sebaik-baik
pemberi ketetapan hukum. Allah ta‟ala berfirman (yang artinya), “Bukankah Allah
adalah sebaik-baik pemberi ketetapan hukum?” (QS. At-Tiin: 8).
Oleh sebab itu ciri orang yang beriman adalah yang patuh kepada ketetapan
Allah dan Rasul-Nya. Allah ta‟ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah pantas bagi
seorang lelaki yang beriman, demikian pula perempuan yang beriman, apabila Allah
dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu perkara lantas masih ada bagi mereka pilihan
yang lain dalam urusan mereka. Barangsiapa yang durhaka kepada Allah dan Rasul-
Nya sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang amat nyata.” (QS. Al-Ahzab:
36)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan ayat di atas, “Ayat ini bersifat
umum mencakup segala permasalahan. Yaitu apabila Allah dan Rasul-Nya telah
memutuskan hukum atas suatu perkara, maka tidak boleh bagi seorang pun untuk
menyelisihinya dan tidak ada lagi alternatif lain bagi siapapun dalam hal ini, tidak
ada lagi pendapat atau ucapan -yang benar- selain itu.”28
Tunduk kepada hukum Allah, ridha dengan syari‟at-Nya, dan kembali kepada
al-Kitab dan as-Sunnah ketika terjadi perselisihan merupakan konsekuensi keimanan
dan penghambaan kepada Allah subhanahu wa ta‟ala.29
26
https://firanda.com/index.php/artikel/aqidah/323-al-qonun-al-kully-undang-undang-universal-
mendahulukan-akal-daripada-dalil, diakses pada diakses pada 12 Juli 2017 pukul 21.57.
27
Mahmud Syaltut, Islam Aqidah dan Syari‟ah, (Jakarta: Pustaka Amani, 1986), hal. 120.
28
Imam Ibnu Katsir, Tasir Imam Ibnu Katsir, (Solo: Insan Kamil, 2012), hal. 6.
29
https://buletin.muslim.or.id/manhaj/kewajiban-berhukum-dengan-hukum-allah, diakses pada
12 Juli 2017 pukul 22.36, lihat at-Tauhid li ash-Shaff ats-Tsalits al-„Ali, hal. 37.
8
c. Wasilatul Ummah.
Al-Wasilah ( )اَ ْل َو ِس ْيلَةsecara bahasa (etimologi) berarti segala hal yang dapat
menyampaikan serta dapat mendekatkan kepada sesuatu. Bentuk jamaknya adalah
wasaa-il () َو َسائِل. Sedangkan kata "ummah" (umat) memiliki makna yang cukup
beragam, bukan hanya dinisbatkan kepada makhluk yang bernama manusia tapi
antara lain berarti jama‟ah atau kelompok manusia yang kepada mereka diturunkan
seorang Rasul. Dalam hadits kata ummah, sebagaimana disebut Ibnu Atsir, sebagai
seseorang yang komitmen dengan agamanya kuat walaupun sendirian, generasi
manusia atau kelompok binatang, dan jama‟ah 30
Al-Fairuz Abadi mengatakan tentang makna “ ” َو َّس َل إِلَى للاِ تَوْ ِس ْيلا: “Yaitu ia
mengamalkan suatu amalan yang dengannya ia dapat mendekatkan diri kepada
Allah, sebagai perantara.”
Selain itu wasilah juga mempunyai makna yang lainnya, yaitu kedudukan di
sisi raja, derajat dan kedekatan.31 Wasilah secara syar‟i (terminologi) yaitu yang
diperintahkan di dalam Al-Qur-an adalah segala hal yang dapat mendekatkan
seseorang kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu berupa amal ketaatan yang
disyari‟atkan.32
Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya: ”Hai orang-orang yang
beriman bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-
Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.”33
Ibnu „Abbas Radhiyallahu anhu berkata: “Makna wasilah dalam ayat tersebut
adalah peribadahan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah (al-Qurbah).”
Demikian pula yang diriwayatkan dari Mujahid, Abu Wa‟il, al-Hasan, „Abdullah bin
Katsir, as-Suddi, Ibnu Zaid dan yang lainnya. Qatadah berkata tentang makna ayat
tersebut:“Mendekatlah kepada Allah dengan mentaati-Nya dan mengerjakan
amalan yang diridhai-Nya.”34
30
http://www.angelfire.com/id/sidikfound/ummah.html, diakses pada 12 Juli 2017 pukul 23.16.
31
Syaikh al-Albani, Tawassul Anwaa‟uhu wa Ahkaamuhu, (cet. Ad-Daarus Salafiyah, 1405 H),
hal. 10.
32
https://almanhaj.or.id/2461-hukum-wasilah-tawassul.html, diakses pada 12 Juli 2017 pukul
23.07.
33
QS. Maa-idah: 35
34
Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsiir Ibni Jarir ath-Thabari, (Jakarta,
Pustaka Azzam), hal. 567, lihat juga Tafsiir Ibni Katsiir (II/60), cet. Daarus Salaam.
9
3. Studi kasus
a. Identita Film
Richard LaGravenese, seorang anak yang terlahir dari Ras kulit putih. Ia lahir
di Brooklyn pada 30 Oktober 1959. Ia memulai karirnya di dunia entertainment
sebagai penulis skenario, ia menulis skenario film The king Fisher yang disutradarai
oleh Terry Gilliam. Film ini berhasil mendapatkan lima nominasi Academy Award,
termasuk best scenario. Richard juga meraih nominasi Emmy film dokumenter
terbaik, dalam National Board of Review Award.35 Serta masih banyak lagi karya-
karya lainnya.
Kemudian pada tahun 2007, Richard menulis skenario film Freedom Writers,
yang diangkat dan diadaptasi dari kisah nyata dari buku Freedom Writers Diary, ia
sendiri yang bertindak sebagai sutradara dan berhasil memberikan nuansa film drama
kriminal yang menarik dan menurut penulis pesan yang disampaikan sangat
inspiratif.
c. Profil Pemain
Tokoh utama dalam film Freedem Writers adalah Erin Gruwell yang
diperankan oleh Hilary Swank, wanita kelahiran 30 Juli 1974. Swank pernah berhasil
menyisihkan ribuan aktris dalam audisi untuk film The Next Karate Kid (1994), Serta
masih banyak yang lainnya.36
Sebagai pemeran utama, Hilary Swank memiliki karakter penyabar, gigih,
pantang menyerah dan kuat melawan berbagai rintangan. Swank cukup piawai
35
http://www.playscripts.com/author.php3?authorid=917, artikel di akses pada Selasa, 11 Juli
2017, pukul 17.50.
36
http://selebriti.kapanlagi.com/hollywood/h/hilary_swank/, artikel ini di akses pada Selasa, 11
Juli 2017, pukul 17.50.
10
memerankan tokoh Erin Gruwell, yakni seorang guru bahasa Inggris yang mengajar
di ruang 203, yang mana ruang tersebut dihuni oleh murid-murid kriminal. 37
April Lee Hernandez lahir di New York pada 31 Januari 1980. Ia berperan
sebagai Eva. Karakter Eva disini seorang anak yang dididik keras, dan penuh rasa
benci serta dendam, keras kepala dan pemberani. Dimana ia merupakan salah satu
murid dari Erin Gruwell yang berasal dari gang kulit hitam.38
5. Scott Glenn
Scott Glenn, lahir di Pennsylvania 26 Januari 1941, dalam film ini ia berperan
sebagai Steve Gruwell yakni ayah dari Erin Gruwell. Aktor ini pada mulanya sama
sekali tidak mendukung keinginan anaknya untuk mengajar di sekolah Long Beach.
Namun setelah sang anak becerai Erin mengajak ayaknya bertemu mereka, pada
akhirnya iapun luluh dan berbalik mendukung Erin Gruwell.41
37
https://insanajisubekti.wordpress.com/2011/11/02/analisis-film-freedom-writers/, artikel ini
diakses pada Selasa, 11 Juli 2017, pukul 17.50.
38
http://freedomtentwo.weebly.com/characters-in-freedom-writers.html, artikel ini di akses
pada Selasa, 11 Juli 2017, pukul 17.48.
39
http://en.wikipedia.org/wiki/patrick_Dempsey, artikel ini di akses pada Selasa, 11 Juli 2017,
pukul 17.03.
40
http://en.wikipedia.org/wiki/Imelda_Staunton, artikel ini di akses pada Selasa, 11 Juli 2017,
pukul 17.25.
41
http://www.imdb.com/name/nm0001277/, artikel ini di akses pada Selasa, 11 Juli 2017,
pukul 17.19.
11
d. Sinopsis Film Freedom Writers
Freedom Writers merupakan film yang didasarkan atas kisah nyata kehidupan
seorang guru di Woodrow Wilson High School Long Beach, California. Erin
Gruwell berprofesi sebagai guru bahasa Inggris ketika isu rasisme di Amerika begitu
mencuat. Dengan penuh harapan, Erin mengajar bahasa Inggris di kelas 203, di mana
terdapat beragam gank ras yang selalu mengelompok. Pada awal kedatangan Erin,
para murid sama sekali tidak tertarik dengan kehadirannya. Mereka menganggap
bahwa Erin tidak mengerti apapun tentang kehidupan mereka yang keras.
Banyak tantangan yang harus dihadapi Erin, baik dari pihak sekolah yang
rasis, hingga pihak suami dan ayahnya. Diskriminasi yang dilakukan oleh pihak
sekolah, seperti pemisahan kelas, serta perbedaan fasilitas yang begitu terlihat antara
ras kulit putih dan ras di luar itu membuat Erin miris. Agar diterima oleh anak-anak
didiknya, Erin mencari cara untuk melakukan pendekatan dan metode pengajaran
yang tepat.
Erin menemukan cara untuk “menjangkau” kehidupan mereka dengan
memberikan mereka buku, dan meminta mereka mengisinya dengan jurnal harian.
Bahkan, Erin memberikan buku baru tentang kehidupan gank yang lekat dengan
keseharian mereka. Buku-buku itu di antaranya The Diary of Young Girl karangan
Anne Frank. Zlata‟s Diary: A Child‟s Life in Sarajevo,42 yang isi buku-buku tersebut
cerita pengalaman orang-orang yang terlibat konflik antar ras.
Dalam film ini juga kita bisa melihat bagaiman usaha Erin mengajak anak
muridnya mengunjungi museum tolerance, kemudian Erin dan anak didiknya
berinisiatif mendatangkan Miep Gies seorang wanita penolong Anne Frank, anak
Yahudi yang hidup pada zaman Hitler, Serta kegigihan Erin memperjuangkan
keadilan disekolah yang mendapat tantangan dari pihak-pihak sekolah.
Akhirnya, Anak-anak tersebut yang semula benci satu sama lain karena
perbedaan ras, akhirnya menjadi berteman dan mendobrak sekat-sekat ras di antara
mereka.43 Siswa-siswi ini mendapat pengakuan yang luar biasa dari media dan
pemerintah. Dan mereka menjadi orang pertama dari keluarganya masing-masing
yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Suatu hal yang tidak mungkin akan menjadi
mungkin, ini semua berkat ketekunan dan tekad Gruwell‟s.44
42
http://hannanoeryanti.wordpress.com/2008/10/11/presentasi-konflik-di-labos, artikel ini di
akses pada Selasa, 11 Juli 2017, pukul 17.14.
43
http://azzkee.multiply.com/journal/item/144, artikel di akses pada Selasa, 11 Juli 2017, pukul
17.03.
44
http://orthevie.wordpress.com/2010/02/14/sinopsis-the-freedom-writers-diary/,artikel di
akses pada Selasa, 11 Juli 2017, pukul 17.11.
12
4. Analisis dalam film Freedom Writers
a. Apa saja peran-peran institusi pendidikan pada film Freedom Writers?
45
Udin Saefudin Sa‟ud, Inovasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008), hal. 21-22.
13
orang Latin dan Cindy Nigor yang orang Kamboja. Pada saat kerusuhan itu juga Erin
melihat bahwa salah satu muridnya ada yang membawa pistol. Erin mengobservasi
lagi bagaimana perkelahian antar ras itu terjadi.
Hari-hari berikutnya, Erin menampilkan sesuatu yang berbeda yaitu
melakukan berbagai permainan agar sausana pembelajaran lebih menyenangkan,
melihat video tentang kekerasan melakukan kunjungan studi ke museum, dan
mendatangkan Mrs. Miep Giep sebagai pembicara untuk menjelaskan kekerasan
yang terjadi pada kekuasaan Hitler yang dituliskan dalam buku berjudul “The Diary
of Anne Frank”.
Erin mampu melakukan proses inovasi dengan baik. Siswa-siswa yang
awalnya tidak mau menerima Erin dan tidak mau belajar dan sulit untuk diatur
karena selalu berkelompok dengan rasnya pada akhirnya siswanya menerima Erin
dan mulai tertarik dengan kegiatan belajar mengajar.
Inovasi di bidang pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan
tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang pendidikan.46 Terkait
dengan fim Freedom Writers, contoh beberapa inovasi pendidikan yang dilakukan
oleh Erin Gruwell pada kelas 203 di Woodrow Wilson High School, Long Beach,
California, Amerika Serikat.
46
Udin Saefudin Sa‟ud, Inovasi Pendidikan, hal. 8.
14
b. Gagasan apa saja yang mempengaruhi pembentukan institusi dalam film
Freedom Writers?
Dalam institusi perfilman untuk membuat film Freedom Writers ada beberapa
gagasan yang perlu kita perhatikan dalam pembentukannya, yaitu:
Peraih Academy Award 2 kali, Hilary Swank memerankan Erin Gruwell de-
ngan sangat pas. Ada pula Imelda Staunton, pameran Dolores Umbridge di Harry
Potter and The Order of The Pheonix, yang menjadi kepala departemen sekolah yang
menyebalkan dan selalu iri dengan keberhasilan Erin. Selain itu ada Patrick Demsey,
47
http://www.playscripts.com/author.php3?authorid=917, artikel di akses pada Selasa, 11 Juli
2017, pukul 17.50.
15
pemeran dr McDreamy dalam Grey‟s Anatomy, yang bermain sebagai suami Erin
yang tidak mendukung usaha istrinya.
Selain tiga nama di atas tidak ada lagi nama bintang besar yang berperan
dalam film ini. Pemeran murid-murid di kelas Erin Gruwell, sebagian besar
merupakan wajah baru di dunia perfilman yang belum begitu dikenal baik
masyarakat Amerika Serikat sendiri maupun masyarakat Indonesia. Namun, mereka
berhasil membawakan peran masing-masing dengan sangat baik dan meyakinkan.
4. Intensitas kerja, yaitu sebuah upaya institusi mengembangkan praktek kerja yang
menjadi acuan bagi pencapaian tujuan;
Fakta menarik dari film ini salah satunya ada pada adegan saat murid-murid
Erin bertemu dengan orang-orang korban Holocaust. Yang berperan menjadi korban
Holocaust adalah benar-benar korban Holocaust sendiri. Sutradara Richard
Lagravenese tak perlu susah payah mengarahkan aktor dan aktris pemeran murid-
murid Erin untuk terlihat tercengang saat mendengar cerita para korban Holocaust
itu. Hal ini karena saat pengambilan adegan itu, para aktor dan aktrisnya benar-
benar tercengang mendengar cerita para korban Holocaust tersebut.
5. Memiliki nilai-nilai yang harus dijalankan oleh setiap orang yang terlibat pada
institusi itu baik secara internal maupun dalam hubungan ke luar (eksternal);
6. Status, yaitu keberadaan media di mata audiens, di mana mereka juga terlibat
dalam kesadaran terhadap status suatu media.48
48
Gill Branston danRoy Stafford, The Media Student‟s Book, Third Edition, hal. 190-191.
16
c. Seperti apa dampak positif dan negatif keberadaan institusi media kepada
masyarakat dalam film Freedom Writers?
1) Dampak positif yang dapat diambil dari film Freedom Writers
Film Freedom Writers sebagai salah satu wadah media informasi yang dapat
menginformasikan nilai-nilai budaya demi terciptanya toleransi antar suku, ras dan
bangsa, dengan pesan moral yang tergambar pada setiap adegannya. Film ini juga
sangat cocok dijadikan sumber rujukan untuk menambah wawasan tentang dunia
pendidikan, baik untuk para pendidik maupun peserta didiknya. Ada banyak hal yang
dapat kita pelajari dari film ini, terutama bagaiman tokoh Erin Gruwell sebagai
seorang guru bahasa Inggris yang harus berjuang keras dalam memberikan
pembelajaran kepada siswanya, dimana mereka yang terbiasa dengan kekerasan dan
selalu hidup berkelompok dengan masing-masing rasnya.
17
papan tulis, hingga buku-buku. Para siswa kulit hitam hanya diberikan buku-buku
teks bahan ajar yang bekas dan usang.
Pemisahan kelas yang dilakukan oleh sekolah memang bukan tanpa alasan.
Kebanyakan orang kulit hitam, Hispanic, Kamboja, serta ras di luar kulit putih tidak
mendapatkan nilai akademis yang tinggi. Sayangnya, karena stereotipe itulah mereka
tidak bisa mengasah kemampuan mereka dan tetap menjadi kaum yang
termarjinalkan. Hal ini tentu saja bertentangan dengan Civil Right Act yang
dikeluarkan pada 1964.
Dalam film tersebut ada seorang kulit putih yang secara akademis kurang,
karena itu, ia bergabung bersama orang-orang dari ras lain. Sayangnya, posisi anak
kulit putih itu, sungguh dilematis. Di satu sisi, ia harus bergabung karena ia tidak
begitu pandai, namun di sisi lain, ia adalah orang yang berada di zona kenyamanan
sebagai orang kulit putih yang tidak pernah dihantui perang dan kekerasan. Hal yang
sama juga dirasakan oleh seorang anak kulit hitam yang berada di kelas orang kulit
putih karena ia baik secara akademis. Sayangnya, kehadiran mereka yang minoritas
membuat mereka terpojokkan, sampai-sampai anak kulit hitam yang cerdas meminta
pindah ke kelas Erin.
Isu general yang ditampilkan dalam Freedom Writers adalah isu ras. Kita bisa
melihatnya di awal film ketika seorang kerabat Eva (murid Erin keturunan Hispanic
dan kulit hitam) ditembak oleh seseorang dari ras lain, dan penangkapan ayahnya
oleh polisi kulit putih. Kondisi Los Angeles Amerika Serikat di tahun 1990-an masih
kental dengan nuansa rasisme, di mana masing-masing ras saling berlomba untuk
mendapatkan pengakuan. Dengan kondisi keluarga yang kacau balau, masing-masing
anak melakukan pelarian dengan bergabung bersama gank yang senasib dan tentu
saja beranggotakan satu ras yang sama. Keadaan ini terbawa kedalam dunia
pendidikan.
Bergabungnya mereka bersama gank adalah suatu kompensasi untuk
mendapatkan sebuah “kenyamanan”. Dalam film tersebut, diperlihatkan bagaimana
gank tersebut menyambut anggota baru dengan cara dipukuli beramai-ramai. Itu
artinya, kehidupan ras selain kulit putih di Amerika, khususnya lapisan bawah,
terbilang keras. Dengan dilakukannya “inisiasi” dalam gank, mereka “belajar” untuk
menghadapi kehidupan yang keras.
18
III. Refleksi
19
Dalam ethnicity and racism (1990), Paul Spoonley merumuskan rasisme ke
dalamwilayah yang lebih sempit dengan memproblematisir konsep ras. Ia
meyakini bahwa ras merupakan konsepsi kolonialiasme yang tumbuh berbarengan
dengan semangat ekspansi wilayah bangsa Eropa. Spoonley melacak kemunculan
rasisme secara historis ketika bangsa Eropa berhadapan dengan keragaman manusia
yang mereka temui di tanah jajahan. Keragaman itu lebih cenderung dimaknai
sebagai keberadaan sejarah.
Demikian Spoonley menunjukkan bahwa rasisme pada akhirnya muncul
akibat kemalasan bangsa Eropa untuk mengenal orang lain yang berbeda darinya.
Kemalasan ini terwujud dalam upaya bangsa Eropa, yang berkulit putih,
mengklasifikasi keragaman manusia yang ditemuinya berdasarkan karakteristik fisik.
Di Indonesia barangkali pemisahan konseptual antara pribumi dengan priyayi dapat
dianggap berangkat dari kolonialisme dan berujung pada rasisme.
Film ini tidak menjual mimpi From Zero to Hero, tapi lebih menampilkan
bagaimana satu orang yang peduli pada pendidikan anak-anak yang sudah dianggap
sebagai sampah masyarakat mampu merubah mereka menjadi orang yang lebih
berguna. Mengingatkan kita pada film berjudul „Dead Poet Society‟ yang juga
bertema sama dan pernah dibuat pada akhir tahun 80-an dengan Robin William
sebagai bintang utama. Buku-buku yang digunakan Erin Gruwell untuk mendidik
murid-muridnya di film ini semuanya adalah buku yang benar-benar ada. Termasuk
buku ‟Diary of Anne Frank‟ yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan
sudah dijual di pasaran.
Untuk khalayak pecinta film harus lebih teliti melihat kualitas film yang
ditonton. Serta harus cermat dalam memaknai pesan yang disampaikan sebuah film,
karena sejatinya banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik dari pesan yang
disampaikan film yang ditonton.
Akhirnya penulis menilai bahwa jenis film inspiratif ini layak untuk
diproduksi kembali dan dipertontonkan kepada khalayak masyarakat Indonesia
khusunya. Dikarnakan banyaknya edukasi-edukasi yang dapat membawa pencerahan
bagi dunia pendidikan untuk membangun generasi unggul demi kemajuan bangsa
dan negara. Juga memberikan informasi baru tentang nilai-nilai budaya yang ada di
manca negara untuk kita terima agar tidak terjadi perpecahan antar umat manusia.
20
DAFTAR PUSTAKA
al-Qur‟an al-Karim
al-Albani, Syaikh, Tawassul Anwaa‟uhu wa Ahkaamuhu, cet. Ad-Daarus Salafiyah,
1405 H
Ardianto, Elvinaro dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi, Bandung:
Simbiosa Rekatam Media, 2007
Ath-Thabari, Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir, Tafsiir Ibni Jarir ath-Thabari,
Jakarta, Pustaka Azzam
Branston, Gill dan Roy Stafford, The Media Student‟s Book, Third Edition,
Routledge Taylor and Francis Group London & New York, 2003
Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2008
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Katsir, Imam Ibnu, Tasir Imam Ibnu Katsir, Solo: Insan Kamil, 2012
Robbins S, Perilaku Organisasi, Kontroversi, Aplikasi, jilid II, edisi Bahasa
Indonesia, Jakarta: Prehallindo, 1996
Sa‟ud, Udin Saefudin, Inovasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2008
Sinopsis-the-freedom-writers-diary , artikel ini diakses pada Selasa 11 Juli 2017
pukul 17. 30 dari http://orthevie.wordpress.com//2010/02/14/.
Suryapati, Akhlis, Hari Film Nasional tinjauan dan Restropeksi, Jakarta: Panitia hari
Film Nasional ke-60 Direktorat perfilman , 2010
Syaltut, Mahmud, Islam Aqidah dan Syari‟ah, Jakarta: Pustaka Amani, 1986
Unde, Andi Alimuddin, Televisi & Masyarakat Pluralistik, Jakarta: Prenada Media
Group, 2014
Situs Website
21
http://www.angelfire.com/id/sidikfound/ummah.html, diakses pada 12 Juli 2017
pukul 23.16.
http://www.imdb.com/name/nm0001277/, artikel ini di akses pada Selasa, 11 Juli
2017, pukul 17.19.
http://www.playscripts.com/author.php3?authorid=917, artikel di akses pada Selasa,
11 Juli 2017, pukul 17.50.
http://www.playscripts.com/author.php3?authorid=917, artikel di akses pada Selasa,
11 Juli 2017, pukul 17.50.
https://almanhaj.or.id/2461-hukum-wasilah-tawassul.html, diakses pada 12 Juli 2017
pukul 23.07.
https://buletin.muslim.or.id/manhaj/kewajiban-berhukum-dengan-hukum-allah,
diakses pada 12 Juli 2017 pukul 22.36
https://firanda.com/index.php/artikel/aqidah/323-al-qonun-al-kully-undang-undang-
universal-mendahulukan-akal-daripada-dalil, diakses pada diakses pada 12
Juli 2017 pukul 21.57.
https://insanajisubekti.wordpress.com/2011/11/02/analisis-film-freedom-writers/,
artikel ini diakses pada Selasa, 11 Juli 2017, pukul 17.50.
https://ms.wikipedia.org/wiki/Majlis, diakses pada 12 Juli 2017 pukul 20.41
22