Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN KEGIATAN

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA ANAK SEKOLAH


BAHAYA MIE INSTAN UNTUK KESEHATAN
DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BUKIT TUNGGAL

Pembimbing : 1. Dewi Apriliyanti, Ners., M.Kep


2. Elin Ria Resty, S.Kep

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1

1. Alya Alvega (2017.C.09a.0873)


2. Antoni Fandefitson (2017.C.09a.0875)
3. Aprianto Untung (2017.C.09a.0876)
4. Aprilia Wahyunita (2017.C.09a.0877)
5. Armelia Widiarti (2017.C.09a.0878)
6. Ayu Anjelia Eka Putri (2017.C.09a.0879)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2018/2019
2

LAPORAN KEGIATAN

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA ANAK SEKOLAH TENTANG


BAHAYA MIE INSTAN UNTUK KESEHATAN
DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BUKIT TUNGGAL

Disusun dalam Rangka Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi


Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan II
Program Studi S1 Keperawatan

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1

1. Alya Alvega (2017.C.09a.0873)


2. Antoni Fandefitson (2017.C.09a.0875)
3. Aprianto Untung (2017.C.09a.0876)
4. Aprilia Wahyunita (2017.C.09a.0877)
5. Armelia Widiarti (2017.C.09a.0878)
6. Ayu Anjelia Eka Putri (2017.C.09a.0879)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2018
LEMBAR PENGESAHAN

2
3

Laporan pendidikan kesehatan ini disusun oleh kami yang bertanda tangan di
bawah ini:
Nama : 1. Alya Alvega 2017.C.09a.0873
2. Antoni Fandefitson 2017.C.09a.0875
3. Aprianto Untung 2017.C.09a.0876
4. Aprilia Wahyunita 2017.C.09a.0877
5. Armelia Widiarti 2017.C.09a.0878
6. Ayu Anjelia Eka Putri 2017.C.09a.0879

Program Studi : S1 Keperawatan


Tingkat : II B
Judul : Tentang Bahaya Mie Instan untuk Kesehatan di Sekolah Dasar
Negeri 1 Bukit Tunggal Palangka Raya.
Telah melaksanakan laporan Pendidikan Kesehatan sebagai persyaratan untuk
menyelesaikan tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan
II pada Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka
Harap Palangka Raya.

PEMBIMBING PRAKTIK PENYULUHAN

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Dewi Apriliyanti, Ners., M.Kep Elin Ria Resty, S.Kep

Mengetahui
Ketua Program Studi Ners,

Meilitha Carolina, Ners., M.Kep


KATA PENGANTAR
i

3
4

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
Rahmat dan karunia-Nya lah kami selaku penulis laporan kegiatan yang berjudul
“Bahaya Mie Instan untuk Kesehatan” yang mana laporan kegiatan ini sebagai
salah satu tugas untuk memenuhi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan dan
Pendidikan Kesehatan II untuk anak usia dini.
Saat penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk
itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang kepada :
1. Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes
Selaku Ketua STIKes Eka Harap Palangka Raya.
2. Neneng Surwati, S.Pd
Selaku Kepala Sekolah SDN 1 Bukit Tunggal.
3. Meilitha Carolina, Ners., M.Kep
Selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan.
4. Dewi Apriliyanti, Ners., M.Kep
Selaku Pembimbing 1 yang telah banyak memberi saran dan bimbingannya
dalam menyelesaikan laporan ini.
5. Elin Ria Resty, S.Kep
Selaku Pembimbing 2 yang telah banyak memberi saran dan bimbingannya
dalam menyelesaikan laporan ini.
6. Yelstria Ulina Tarigan, S.Kep., Ns.
Selaku PJMK mata kuliah Promosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan II.

Serta guru-guru Sekolah Dasar Negeri 1 Bukit Tunggal yang telah memberi
kesempatan kami untuk memberikan penyuluhan di Sekolah Dasar Negeri 1 Bukit
Tunggal.
Serta teman-teman atas kerjasamanya.
Semua siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri 1 Bukit Tunggal atas kerjasamanya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka dengan ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak.
ii

4
5

Akhir kata, semoga penyuluhan ini dapat berguna bagi pengembangan


Ilmu Keperawatan dan semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan
berkat dan karunia-Nya kepada kita semua.Amin.

Palangka Raya, 10 Oktober 2018

Penulis                      
  

iii

5
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penulisan 3
1.3.1 Tujuan Instruksional Umum 3
1.3.2 Tujuan Instruksional Khusus 4
1.4 Manfaat Penulisan 4
1.4.1 Bagi Penyuluhan 4
1.4.2 Bagi Murid 4
1.4.3 Bagi Pihak Sekolah 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Mie Instan 5
2.2 Kandungan Mie Instan dan Bumbu Mie Instan 6
2.2.1 Kandungan Mie Instan 6
2.2.1.1 Pengental (Natrium Polifosfat) 6
2.2.1.2 Pewarna (Tartrazin Cl 19140) 7
2.2.1.3 Pengatur Keasaman 7
2.2.2 Kandungan Bumbu Mie Instan 7
2.2.2.1 MSG (Monosodium Glutamat) 8
2.2.2.2 Bahan Penambah Rasa 8
2.2.2.3 Minyak Sayur 8
2.2.2.4 Solid Ingredient 9
2.2.2.5 Kecap dan Sambal 9
2.2.2.6 Pengawet (Natrium Benzoat) 9
2.2.2.7 Tinggi Natrium 10
2.2.2.8 Mengandungan Karbohidrat yang Tinggi 10

iv
2.3 Dampak Mengonsumsi Mie Instan Bagi Kesehatan Tubuh 10
2.3.1 Dampak Positif Mengkonsumsi Mie Instan 10
2.3.2 Dampak Negatif Mengkonsumsi Mie Instan 11
2.3.2.1 Menghambat Penyerapan Nutrisi 11
2.3.2.2 Menyebabkan Kanker 12
2.3.2.3 Menyebabkan Keguguran 12
2.3.2.4 Mengacaukan Metabolisme Tubuh 12
2.3.2.5 Bahaya Propylene Glycol 12
2.3.2.6 Bahaya Bagi Pencernaan 13
2.3.2.7 Kegemukan 13
2.3.2.8 Kandungan MSG 13
2.3.2.9 Kandungan Sodium 14
2.4 Cara Mengantisipasi Dampak Buruk Mie Instan15
2.4.1 Memberi Jangka Waktu 15
2.4.2 Mengurangi Pemakaian Bumbu Terlampir 15
2.4.3 Tidak Memakai Kecap dan Sambal Bawaan Mie Instan 15
2.4.4 Jangan Mencampur Bumbu Ketika Masak 16
2.4.5 Tidak Menggunakan Kuah Rebusan Pertama 16
2.4.6 Tiriskan dan Bilas 16
2.5 Hal yang Harus Diperhatikan dari Makan Mie Instan 17
2.6 Cara Memasak Mie Instan yang Baik 18
BAB 3 METODE DAN MEDIA PENYULUHAN
3.1 Metode 20
3.2 Media 20
BAB 4 LAPORAN HASIL KEGIATAN
4.1 Tahap Persiapan 17
4.2 Tahap Pelaksanaan 17
4.3 Tahap Evaluasi 18
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan 20
5.2 Saran 20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mie instan adalah mie yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur
dengan bumbu dan minyak, bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan
menambahkan air panas dan bumbu-bumbu yang sudah ada dalam paketnya.
Mie instan diciptakan oleh Momofuku Ando pada 1958, yang kemudian
mendirikan perusahaan Nissin dan memproduksi produk mie instan pertama
di dunia Chicken Ramen (ramen adalah sejenis mie Jepang) rasa ayam. Mie
menjadi populer di kalangan masyarakat karena harganya murah dan cara
pengolahan sekaligus penyajiannya sederhana. Kegemaran masyarakat
mengkonsumsi mie semakin lama semakin meningkat, mie instan juga sangat
terkenal karena rasanya yang enak walaupun dengan harga yang tidak mahal.
Makanan ini dikonsumsi semua kalangan, dari kalangan bawah sampai
kalangan atas, terutama anak-anak. Anak-anak merupakan salah satu
konsumen mie instan yang cukup banyak. Banyak orangtua dari anak-anak
tersebut sibuk bekerja dan akhirnya pengasuh anak yang memberi makan
sang anak. Karena tidak mau repot maka anak diberikan mie instan. Dengan
2
rasanya yang enak, anak-anak mudah ketagihan dan akhirnya mengkonsumsi
mie instan secara berlebihan.
Angka kejadian apendisitis (Usus Buntu) cukup tinggi di dunia,
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan insiden apendisitis di
dunia mencapai 7% dari keseluruhan jumlah penduduk didunia. Apendisitis
dapat ditemukan pada semua umur, hanya pada anak kurang dari setahun
jarang terjadi, insidens tertinggi pada kelompok umur 20-30 tahun, setelah
itu menurun, insidens pada pria dengan perbandingan 1,4 lebih banyak dari
pada wanita. Di Amerika Serikat saja terdapat 70.000 kasus kejadian
apendisitis setiap tahunnya. Kejadian apendisitis di Amerika Serikat memiliki
insiden 1-2 kasus per 10.000 anak per tahunnya antara kelahiran sampai anak
tersebut berumur 4 tahun. Kejadian Apendisitis meningkat menjadi 25 kasus
per 10.000 anak per tahunnya antara umur 10 dan umur 17 tahun di Amerika

1
Serikat. Apabila dirata-ratakan, maka didapatkan kejadian apendisitis 1,1
kasus per 1000 orang per tahun nya di Amerika Serikat. Menurut Sandy
Craig, MD, radang usus buntu sangatlah jarang terjadi pada kelompok
neonatus. Menurut Munarso dan Haryanto (2012), konsumsi mie instan
meningkat sekitar 25% per tahun, pada awal tahun 2000-an, angka ini
diperkirakan terus meningkat sekitar 15% per tahun. Survey di 15 provinsi
diIndonesia tahun 2014 menunjukan jumlah apendisitis yang dirawat di
rumah sakit sebanyak 4.351 kasus.Jumlah ini meningkat drastis dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 3.236 orang. Awal tahun 2014,
tercatat 1.889 orang diJakarta yang dirawat dirumah sakit akibat apendisitis
(Depkes RI, 2013). Kementrian Kesehatan menganggap bahwa apendisitis
merupakan  dampak besar pada kesehatan masyarakat (Depkes RI, 2013).
Dinas kesehatan jawa tengan  menyebutkan pada tahun 2014 jumlah kasus
apendisitis terjadi sebanyak  1.355 penderita, dan 190 penderita diantaranya
menyebabkan kematian.
Dalam jurnal Pola Makan Mie Instan: Studi Antropologi Gizi Pada
Mahasiswa Antropologi Fisip Unair oleh Nurcahyo Tri Arianto, pada saat ini
terdapat 4 (empat) merk mie instan yang dinilai merupakan merk mie instan
yang mengalami pertumbuhan penjualan tertinggi dari 2 (dua) produsen mie
instan terbesar di Indonesia yaitu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. dan PT.
Sayap Mas Utama (Wings) yaitu Indomie, Mie Sedaap, Supermi dan Sarimi
Pada kenyataannya muncul banyak kontroversial terkait dengan produksi mie
instan di Indonesia. Pada tahun 2010, diberitakan bahwa Taiwan mencekal
beberapa merk mie instan produksi Indonesia karena mengandung 2 (dua) zat
berbahaya yang dilarang di negara tersebut, yaitu Hydroxymethyl benzoate
pada minyak dan bahan pengawet benzoic acid pada bumbunya. Beberapa
merk tersebut dicekal karena dianggap melebihi kadar yang ditentukan yaitu
250mg/kg. (Metro News, 12 Oktober 2010). Hal ini juga dinilai memicu
kecemasan masyarakat dalam mengkonsumsi mie instan yang dinilai cukup
beresiko menyebabkan beberapa penyakit. Pada salah satu penelitian mie
instan yang diterbitkan oleh Universitas Sumatera Utara dijelaskan bahwa
konsumsi mie instan yang berlebihan memiliki resiko terjangkit beberapa
3

gangguan kesehatan seperti pengkikisan dinding lambung, kenaikan kadar


gula darah, obesitas, sering pusing, ketagihan, gangguan ginjal, jantung
hingga paling parah yaitu kematian.
Seharusnya masyarakat dapat melakukan proses pemilihan produk
konsumsi yang memiliki kebaikan bagi tubuhnya. Dengan adanya isu-isu
serta larangan terkait konsumsi mie instan yang berlebihan yang mengatakan
bahwa konsumsi mie instan yang berlebihan dapat beresiko bagi kesehatan
manusia, mie instan tetap dikonsumsi oleh masyarakat. Oleh karena itu kami
mengambil judul “Bahaya Mie Instan untuk Kesehatan” mengingat mie
instan merupakan suatu produk konsumsi yang berisiko memberikan
gangguan kesehatan yang cukup penting untuk diperhatikan. Gangguan yang
ditimbulkan tidak secara langsung muncul namun bersifat mengendap. Dalam
artian bahwa efek dari konsumsi mie instan dapat saja muncul dikemudian
hari. Melalui penyuluhan ini kami berharap bahwa konsumen terutama
murid-murid Sekolah Dasar Negeri 1 Bukit Tunggal dapat lebih berhati-hati
dalam melakukan konsumsi dan mengkonsumsi suatu produk secara tidak
berlebihan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian mie instan ?
2. Sebutkan kandungan mie instan dan bumbu mie instan ?
3. Apakah dampak mengkonsumsi mie instan bagi kesehatan tubuh ?
4. Bagaimana cara mengantisipasi dampak buruk mie instan ?
5. Apakah hal yang harus diperhatikan dari makan mie instan ?
6. Bagaimana cara memasak mie instan yang baik ?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini peserta didik mampu mengerti
tentang Bahaya Mie Instan dan agar siswa-siswi lebih mengetahui
apabila dikonsumsi terus-menerus dapat mengacaukan metabolisme
tubuh.
4

1.3.2 Tujuan Instruksional Khusus


Adapun tujuan khusus penyuluhan sebagai berikut :
1. Untuk dapat mengetahui apa itu pengertian mie instan.
2. Untuk dapat mengetahui kandungan mie instan dan bumbu mie
instan.
3. Untuk dapat mengetahui dampak mengkonsumsi mie instan bagi
kesehatan tubuh.
4. Untuk dapat mengetahui bagaimana cara mengantisipasi dampak
buruk mie instan.
5. Untuk dapat mengetahui hal yang harus diperhatikan dari makan
mie instan.
6. Untuk dapat mengetahui cara memasak mie instan yang baik.

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1 Bagi Penyuluhan
Dengan melaksanakan penyuluhan ini, penyuluh dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman dalam menganalisa pemecahan masalah
yang berhubungan dengan penyuluh kesehatan pada murid guna
meningkatkan pengetahuan murid tentang Bahaya Mie Instan untuk
Kesehatan.
1.4.2 Bagi Murid
Menambah pengetahuan murid Sekolah Dasar Negeri 1 Bukit
Tunggal, tentang Bahaya Mie Instan untuk Kesehatan.
1.4.3 Bagai Pihak Sekolah
Hasil penyuluhan ini bisa menjadi tambahan informasi dan
pengetahuan bagi guru-guru dan pihak Sekolah Dasar Negeri 1 Bukit
Tunggal, tentang Bahaya mengkonsumsi Mie Instan terus-menerus.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mie Instan

2.1 Gambar Mie Instan


Mie instan adalah mie yang direbus dan dicampurkan minyak serta
dikonsumsi dengan menambahkan air panas dan bumbu-bumbu yang sudah
ada dalam kemasannya.
Mie instan merupakan makanan yang sangat populer di Indonesia,
digemari berbagai kalangan dan dijadikan sebagai pengganti nasi. Hal ini
disebabkan mie instan memiliki rasa yang enak, proses penyajian yang mudah
dan cepat, jumlah kalori cukup tinggi, harga relatif murah dan dapat
diproduksi dalam berbagai bentuk yang menarik serta daya simpan yang baik.
Karena memiliki daya simpan yang baik, mie instan sering dipertanyakan
apakah menggunakan bahan kimia sebagai pengawet dalam proses
pembuatannya.
Di samping itu ada yang menyebutkan bahwa mie instan mengandung
lilin sebagai campuran pembuatan mie instan yang berfungsi agar mie instan
tidak lengket saat dimasak. Kandungan lilin pada makanan dapat
menimbulkan penyakit kanker dalam tubuh. Mie instan juga tidak memenuhi
kebutuhan gizi seimbang bagi tubuh . Walaupun di dalam mie instan terdapat
kandungan karbohidrat dalam jumlah besar tetapi kandungan vitamin, mineral
maupun protein yang ada didalamnya sangat sedikit. Hal itu berbeda jika
makan mie instan dengan campuran bahan lain yang mengandung vitamin
seperti penampahan jenis sayuran seperti wortel, sawi, tomat dll.

5
6

Mie instan mengandung zat-zat adiktif. Zat adiktif ini merupakan bahan
baku atau campuran bahan kimia yang secara alami bukan merupakan bagian
dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan. Fungsi zat
adiktif tersebut antara lain untuk mengawetkan makanan, mencegah
pertumbuhan mikroba perusak pangan, mencegah terjadinya reaksi kimia
yang dapat menurunkan mutu pangan, dan membentuk makanan menjadi
lebih baik, renyah, serta lebih enak di mulut.

2.2 Kandungan Mie Instan dan Bumbu Mie Instan

2.2 Dibohongi Mie Instan


2.2.1 Kandungan Mie Instan
Mie dibuat dari campuran tepung, minyak sayur, garam, dan
beberapa bahan adiktif seperti natrium polifosfat ( berfungsi sebagai
pengemulsi atau penstabil), natrium karbonat  dan kalium karbonat
yang berfungsi sebagai pengatur asam, dan mie juga ditambahkan zat
pewarna kuning (tartrazine). Adapun bahan adiktif yang terkandung
dalam mie instan yaitu:
2.2.1.1 Pengental (Natrium Polifosfat)
Pengental adalah bahan tambahan yang digunakan untuk
menstabilkan, memekatkan atau mengentalkan makanan yang
dicampurkan dengan air, sehingga membentuk kekentalan tertentu. Zat
aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem
dispersi yang homogen pada makanan. Dalam mie instan, pengental
yang digunakan adalah natrium polifosfat. Polifosfat memiliki ADI
7

(Acceptable Daily Intake): 7 mg/kg berat badan dan sudah dilarang


penggunaannya di Australia.
2.2.1.2 Pewarna (Tartrazin Cl 19140)
Pewarna adalah bahan yang dapat memberikan atau memperbaiki
warna pada makanan. Dengan menggunakan pewarna, makanan bisa
tampak lebih menarik dan menjadi lebih bervariasi.
Tartrazin CI 19140 menghasilkan warna kuning lemon sehingga
memberikan warna kuning yang lebih menarik. Tartrazin
juga digunakan pada produk bukan makanan seperti sabun, kosmetik,
shampoo, moisturizer, pewarna alis, produk perawatan rambut
dan sebagainya. Tartrazin memiliki ADI : 7,5 mg/kg berat badan.
Pada penggunaannya, dilaporkan muncul reaksi hipersensitifitas
(alergi) pada penderita asma, tumor pada anak-anak dan intolerasi pada
aspirin. Hal itu bisa terjadi karena tertelan tartrazin ataupun kontak
langsung kulit dengan tartrazin. Insidensi kejadian intoleransi
terhadap tartrazin ini relatif sedikit, sehingga disimpulkan
penggunaannya pada dosis minimal masih dianggap cukup aman.
Namun, setiap bahan makanan yang mengandung tartrazin harus
disebutkan pada label kemasan.
2.2.1.3 Pengatur Keasaman
Pengatur keasaman berfungsi untuk pengatur kondisi derajat
keasaman (pH) air dalam proses pembuatan mie agar tepung terigu
lebih efektif dalam menyerap air. Semakin banyak air yang diserap, mie
yang dihasilkan jadi lebih empuk dan tidak mudah patah. Yang sering
digunakan adalah natrium karbonat dan kalium karbonat yang juga
merupakan anti kempal di dalam bumbu. Kalium karbonat dan natrium
karbonat sejauh ini tidak menimbulkan efek samping.
2.2.2 Kandungan Bumbu Mie Instan
Selain zat-zat diatas yang terkandung di dalam mie, ada juga zat
aditif yang terkandung di dalam bumbu mie yaitu:
8

2.2.2.1 MSG (Monosodium Glutamat)


MSG berfungsi sebagai penguat rasa. Namun jika digunakan
secara berlebihan, MSG mempunyai efek negatif terhadap tubuh.
Mengkonsumsi MSG sebanyak 12 gram/hari dapat menimbulkan
gangguan lambung, gangguan tidur dan mual-mual. Bahkan beberapa
orang ada yang mengalami reaksi alergi berupa gatal, mual dan panas
bukan hanya itu saja MSG juga dapat memicu hipertensi, asma, kanker
serta diabetes, kelumpuhan serta penurunan kecerdasan.
Dampak lain dari MSG adalah dapat menyebabkan penyakit
Fibromyalgia. Penyakit Fibromyalgia adalah kumpulan rasa nyeri pada
hampir seluruh tubuh. Tempat nyeri yang dirasakan banyak sekali dan
bisa sampai 18 titik nyeri.
Tahun 1969 Olney di St. Louis mengadakan penelitian pada tikus
putih muda yang diberikan MSG  sebanyak 0,5-4 mg/gram berat
tubuhnya. Hasilnya tikus-tikus malang ini menderita kerusakan jaringan
otak. Namun penelitian selanjutnya menunjukkan pemberian MSG
yang dicampur dalam makanan tidak menunjukkan gejala kerusakan
otak.
Asam glutamat dapat meningkatkan transmisi signal dalam otak
dan menurunkan gamma-asam aminobutirat. Oleh karena itu,
mengkonsumsi MSG berlebihan pada beberapa individu dapat merusak
kesetimbangan antara peningkatan dan penurunan transmisi signal
dalam otak (Kurniasih, 2006).
2.2.2.2 Bahan Penambah Rasa
Bahan penambah rasa atau flavor selalu digunakan dalam
pembuatan mie instan. Bahan inilah yang akan memberi rasa mie,
apakah ayam bawang, ayam panggang, kari ayam, soto ayam, bakso,
barbeque, dan sebagainya.
2.2.2.3 Minyak Sayur
Minyak sayur menjadi bermasalah bila sumbernya berasal dari
hewan atau dicampur dengan lemak hewan. Apabila minyak sayur itu
9
terbuat dari lemak hewan yang haram maka akan menyebabkan dosa
bagi umat muslim.
2.2.2.4 Solid Ingredient
Solid ingredient adalah bahan-bahan pelengkap yang dapat berupa
sosis, suwiran ayam, bawang goreng, cabe kering, dan sebagainya. Titik
kritisnya tentu pada sumber hewan yang digunakan. Sama halnya
dengan minyak sayur kehalalan hewan yang digunakan juga sangat
perlu diperhatikan.
2.2.2.5 Kecap dan Sambal
Kecap dan sambal pun harus kita cermati. Kecap dapat
menggunakan flavor, MSG, kaldu tulang untuk menambah
kelezatannya. Dalam hal ini yang harus anda perhatikan dan dicamkan
ialah “Peringatan bagi kita semua bahwa mie instan tidak boleh
dimasak bersamaan dengan bumbunya karena MSG yang terkandung
didalamnya bila dimasak diatas suhu 120°C akan berpotensi menjadi
karsinogen pembawa kanker.
2.2.2.6 Pengawet (Natrium Benzoat)
Bahan pengawet digunakan untuk mencegah atau menghambat
fermentasi, pengasaman, atau penguraian lain terhadap makanan yang
disebabkan oleh mikro organisme. Terutama kecap dan saus merupakan
produk yang kadar airnya cukup tinggi sehingga diperlukan pengawet
untuk menekan pertumbuhan mikroba agar umur simpanannya lebih
panjang. Pengawet yang digunakan adalah natrium benzoat(Dzalfa,
2007).
Natrium benzoat berwarna putih, granula tanpa bau atau hampir
bau, bubuk kristal atau serpihan. Lebih larut dalam air dibandingkan
asam benzoat dan juga dapat larut dalam alkohol. Benzoat efektif pada
pH 2,5-4,0. Dalam bahan pangan, garam benzoat terurai menjadi bentuk
efektif yaitu bentuk asam benzoat yang tak terdisosiasi. Memiliki fungsi
sebagai anti mikroba yang optimum pada pH 2,5-4,0 serta menghambat
pertumbuhan jamur.
Berdasarkan keterangan dari International
Programme on
10
Chemical Safety pada pemakaian hingga 647-825 mg/kg tidak ada
keluhan kesehatan. Aturan pemakaian 0,05%-0,10% (500-1000 ppm).
Natrium benzoat memiliki ADI 5 mg/kg berat badan. Tingkat
peracunan natrium benzoat pada hewan percobaan tikus adalah LD50
(50% hewan percobaan mati) lewat mulut sebesar 1940 mg/g berat
badan. Tanda-tanda bahwa tikus mengalami keracunan adalah diare,
lemah otot, tremor dan aktivitas yang berlebihan. Sedangkan pada
kucing diberikan sebesar 450 mg/g berat badan akan memberikan efek
kematian yang sama. Kematian tersebut disebabkan karena terjadi
degeneratif pada liver, jantung dan paru-paru.
2.2.2.7 Tinggi Natrium
Natrium merupakan kandungan mie instan yang cukup tinggi
jumlahnya. Bila kita mengkonsumsi natrium secara berlebih maka
dapat menyebabkan hipertensi, penyakit jantung, stroke dan kerusakan
ginjal.
2.2.2.8 Mengandung Karbohidrat yang Tinggi
Tingginya kandungan karbohidrat dan tidak memiliki kandungan
lain seperti vitamin, mineral, atau serat dalam mie instan membuatnya
dianggap sebagai junk food dan tidak bisa menggantikan makanan
bernutrisi.

2.3 Dampak Mengkonsumsi Mie Instan Bagi Kesehatan Tubuh

2.3 Gambar Mie bahaya untuk tubuh


2.3.1 Dampak Positif Mengkonsumsi Mie Instan
11
Kebanyakan produk-produk mie instan telah melalui proses
fortifikasi, yakni proses penambahan mikronutrien ke dalam produk.
Mikronutrien ini seperti misalnya zat besi, asam folat, niasin, vitamin
dan mineral seperti kalsium.
Baru-baru ini telah diperkenalkan jenis mie instan baru yang justru
dapat membantu orang-orang yang mengalami kegemukan atau ingin
berdiet, menurunkan berat badannya. Mie instan tersebut adalah mie
yang menggunakan pectin sebagai salah satu bahan dasarnya.
Pectin adalah polisakarida linear yang terutama terdiri dari asam
galacturonic dan turunannya. Saat zat ini berada di dalam lambung dan
terisi cairan, ia akan mengembang dan mengisi penuh perut, dan
konsistensinya membuat lama berada dalam saluran pencernaan,
sehingga memperlambat timbulnya rasa lapar.
Menurut penelitian, serat pectin dapat mengurangi absorbsi pada
saluran pencernaan sehingga menurunkan level kolesterol darah,
meningkatkan peristaltik usus, mengurangi konstipasi dan mengurangi
resiko kanker saluran cerna.
Hasil dari penelitian Instant Noodles with pectin for Weight
Reduction menyebutkan bahwa efikasi penurunan berat badan dan
pembentukan postur tubuh pada penggunaan mie instan dengan pectin
lebih baik daripada mie instan dengan formula standar (tanpa pectin).
2.3.2 Dampak Negatif Mengkonsumsi Mie Instan

2.3.2 Gambar Mie Instan bahaya untuk tubuh


2.3.2.1 Menghambat Penyerapan Nutrisi
12
Mie instant akan menghambat dan membatasi penyerapan nutrisi
makanan. Terutama mereka yang di usia di bawah 5 tahun, disarankan
sama sekali tidak diberi konsumsi mie. Mie ini berbahaya apabila
sampai mencegah penyerapan nutrisi. Anak bisa kurang gizi, kerdil dan
bahkan perkembangannya lambat.
2.3.2.2 Menyebabkan Kanker

2.3.2.2 Gambar Mie mengundang kanker


Beberapa mie instant dikemas dalam styrofoam, di mana styrofoam
adalah agen penyebab kanker. Utamanya mie instant yang hanya
disajikan dengan direndam air panas, saat terkena panas, zat kimia di
dalam styrofoam ini akan ikut bereaksi. Bayangkan saja bagaimana bila
ia ikut larut dan masuk ke dalam tubuh.
2.3.2.3 Menyebabkan Keguguran
Beberapa kasus keguguran mirisnya disebabkan karena mereka
terlalu sering mengonsumsi mie instant. Ternyata mie instant
memberikan pengaruh buruk pada janin, sehingga akhirnya
keguguranpun terjadi.
2.3.2.4 Mengacaukan Metabolisme Tubuh
Apabila dikonsumsi terus menerus dan dalam jangka waktu yang
panjang, maka mie instan dapat mengacaukan metabolisme tubuh.
Akumulasi zat kimia berbahaya seperti pengawet dan pewarna akan
menjadi racun di dalam tubuh.
2.3.2.5 Bahaya Propylene Glycol
Mie instant mengandung propylene glycol, sejenis bahan anti beku
yang akan mencegah mie menjadi kering. Apabila tubuh menyerap zat
tersebut maka, ia akan ditumpuk di area hati, ginjal serta liver.
13

13
Menyebabkan kerusakan pada tubuh, terutama tiga area tersebut
kemudian melemahkan immune tubuh.
2.3.2.6 Bahaya Bagi Pencernaan
Apabila dikonsumsi lebih dari sekali dalam sehari, maka mie
instant berpotensi membahayakan pencernaan. Problem pertama yang
muncul adalah rasa begah, susah buang air besar dan ketidaknyamanan.
2.3.2.7 Kegemukan
Mengonsumsi mie instant secara rutin juga menyebabkan
kegemukan. Jumlah lemak dan sodium yang tinggi di dalam mie instan
menyebabkan tidak dapat diserap tubuh dan akan tinggal menumpuk
menjadi lemak. Tak heran apabila ia dapat menyebabkan berat badan
Anda bertambah dalam waktu singkat.
2.3.2.8 Kandungan MSG
Dan Anda perlu khawatir karena kandungan monosodium
glutamate dalam mie instan ini cukup tinggi. Mereka yang tidak tahan
dan alergi terhadap MSG biasanya akan merasa selalu haus, dada
terbakar, sakit kepala, wajah memerah dan nafas sesak. Efek Bahaya
dari penggunaan MSG yaitu:
1) Chinese Restaurant Syndrome
Tahun 1968 dr. Ho Man Kwok menemukan penyakit pada
pasiennya yang gejalanya cukup unik. Leher dan dada panas, sesak
napas, disertai pusing-pusing. Pasien itu mengalami kondisi ini
sehabis menyantap masakan cina di restoran. Masakan cina memang
dituding paling banyak menggunakan MSG. Karena itulah gejala
serupa yang dialami seseorang sehabis menyantap banyak MSG
disebut Chinese Restaurant Syndrome.
Bagaimana sampai MSG bisa menimbulkan gejala di atas, masih
dugaan sampai saat ini. Tetapi diperkirakan penyebabnya adalah
terjadinya defisiensi vitamin B6 karena pembentukan alanin dari
glutamat mengalami hambatan ketika diserap. Konon menyantap 2-
12 gram MSG sekali makan sudah bisa menimbulkan gejala ini.
Akibatnya memang tidak fatal betul karena dalam 2 jam Chinese
Restaurant Syndrome sudah hilang. 14

2) Kerusakan Sel Jaringan Otak


Hasil penelitan Olney di St. Louis. Tahun 1969 ia mengadakan
penelitian pada tikus putih muda. Tikus-tikus ini diberikan MSG
sebanyak 0,5-4 mg/gram berat tubuhnya. Hasilnya tikus-tikus
malang ini menderita kerusakan jaringan otak. Namun penelitian
selanjutnya menunjukkan pemberian MSG yang dicampur dalam
makanan tidak menunjukkan gejala kerusakan otak.
Asam glutamat meningkatkan transmisi signal dalam otak,
gamma-asam aminobutrat menurunkannya. Oleh karenanya,
mengkonsumsi MSG berlebihan pada beberapa individu dapat
merusak kesetimbangan antara peningkatan dan penurunan transmisi
signal dalam otak.
3) Alergi
MSG tidak mempunyai potensi untuk mengancam kesehatan
masyarakat umum, tetapi juga bahwa reaksi hypersensitif atau alergi
akibat mengkonsumsi MSG memang dapat terjadi pada sebagian
kecil sekali dari konsumen. Beberapa peneliti bahkan cenderung
berpendapat nampaknya glutamat bukan merupakan senyawa
penyebab yang efektif, tetapi besar kemungkinannya gejala tersebut
ditimbulkan oleh senyawa hasil metabolisme seperti misalnya
GABA (Gama Amino Butyric Acid), serotinin atau bahkan oleh
histamin.
2.3.2.9 Kandungan Sodium
Mie instant juga kaya akan kandungan sodium yang dapat
menyebabkan darah tinggi, penyakit jantung, stroke dan kerusakan pada
ginjal. Terutama jika sering dikonsumsi, potensi terserang penyakit
tersebut sangat tinggi.
15

2.4 Cara Mengantisipasi Dampak Buruk Mie Instan

2.4 Anak sedang makan mie instan


Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi bahaya
mie instan :
2.4.1 Memberi Jangka Waktu
Jika Anda memang tidak bisa lepas dari konsumsi mie instan,
sebaiknya jangan setiap hari memakannya. Setelah makan mie instan,
beri jangka waktu sekitar 3 hari bila ingin memakannya lagi.
Hal ini bertujuan untuk memberi waktu bagi tubuh agar bisa
mencerna lilin (pelapis mie) sampai benar-benar habis dan tidak
menumpuk di tubuh. Penumpukkan lilin sangat berbahaya bagi tubuh.
Lebih baik menjaga kesehatan daripada nikmat sesaat. Kita masih
bisa mengkonsumsi mie dengan intensitas yang tidak sering. Seperti
dengan mengkonsumsi mie instan dengan jarak tiga hari sekali juga
termasuk langkah awal yang bagus menuju hidup sehat. Ingat bahaya
makan mie instan selalu mengawasi kita.
2.4.2 Mengurangi Pemakaian Bumbu Terlampir
Biasanya ada bumbu serbuk kering, bubuk lada dan minyak sayur
untuk dicampur bersama dengan mie instant yang sudah masak. Namun
untuk lebih aman gunakan saja 50% sampai dengan 75% bumbu-bumbu
yang diberikan. Rasanya pun juga masih enak dan lama-lama bisa
terbiasa dengan rasa yang tidak terlalu kuat.
2.4.3 Tidak Memakai Kecap dan Sambal Bawaan Mie Instan
Kasus mie instan lokal kita di luar negeri memperlihatkan adanya
zat pengawet dalam kecap dan mungkin juga di dalam saus sambal
yang disisipkan dalam bungkus kemasan mi instan. Kurangnya
16
keterbukaan isi kandungan mie instan oleh perusahaan produsen
membuat kita khawatir. Dengan demikian siapkan selalu kecap dan saus
sambal sendiri daripada menggunakan kecap dan sambel bawaan mie
instan.
2.4.4 Jangan Mencampur Bumbu Ketika Masak
Memasak mie instan memang menyenangkan. Apalagi ketika mie
instan sudah matang. Namun perlu sedikit diketahui bahwa ketika
memasak mie instan jangan mencampurkan bumbu yang ada pada
instan dalam kondisi memasak.
Pada bumbu mie instan juga terdapat kandungan berbahaya yang
akan semakin aktif ketika dimasak dalam suhu yang tinggi. Untuk
mengurangi bahayanya biasanya dalam mencampurkan bumbu tersebut
dicampurkan ketika mie instan sudah diangkat dari kompor. Hal ini
dilakukan untuk mengurangi bahaya dari bumbu mie instan. Namun
kebanyakan orang tidak mengetahuinya.
2.4.5 Tidak Menggunakan Kuah Rebusan Pertama
Banyak orang yang percaya bahwa air rebusan pertama mi instant
mengandung berbagai bahan pengawet yang bisa membahayakan
kesehatan tubuh bagi yang memakannya. Yang lumayan aman adalah
dengan mengonsumsi mie goreng instan karena tidak perlu
menggunakan air rebusannya. Jika makan mie rebus sebaiknya air
pertama yang dipakai merebus dibuang lalu isi air kembali untuk
merebus ulang hingga matang.
2.4.6 Tiriskan dan Bilas
Saat memasak mie instan, Anda tentu merebus mie terlebih dahulu
dengan air mendidih. Setelah mie instan yang anda masak tersebut telah
matang jangan langsung mengkonsumsinya. Bahaya makan mie instan
yang ada kandungan lilinnya selalu mengancam anda. Jadi tiriskan dulu
mie yang telah matang tersebut. Untuk mie instan goreng, setelah mie
masak, tiriskan lalu bilas lagi dengan air bersih yang tentunya sudah
matang.
17
Untuk mie instan kuah, setelah mie matang, jangan langsung
dibubuhi bumbu mie instan. Tiriskan dahulu mie-nya, lalu buang air
sisa perebusan mie. Untuk kuah, Anda bisa memakai air panas yang
baru.
Perlakuan ini untuk meminimalisir masuknya zat lilin ke dalam
tubuh. Saat mie direbus, lilin bisa lepas dari mie dan menyatu dengan
air rebusan. Itulah sebabnya, sebaiknya jangan mengkonsumsi air
rebusan mie.
Selain itu, ada sebagian orang yang lebih suka memakan mie instan
dengan kondisi yang masih kriuk-kriuk. Ini juga perlu berhati-hati
karena bahaya makan mie instan lebih besar dibanding yang makan
matang. Disarankan untuk memasaknya dalam bentung matang dan
bukan setengah matang.
Kinerja organ pencernaan akan lebih berat jika kita mengkonsumsi
mie instan dalam kondisi setengah matang. Bahkan bagi sebagian orang
yang memang kondisi organ pencernaannya kurang baik akan terasa
mules dan sering buang air besar jika memakan mie instan dalam
kondisi setengah matang.

2.5 Hal yang Harus Diperhatikan dari Makan Mie Instan

2.5 gambar 4 tips sehat makan Mie Instan


1) Jangan makan mie instan setiap hari, Luangkan waktu bagi tubuh untuk
18
mencerna lilin dari mie itu sekitar 3 hari, jadi anda makan mie instan 1 kali
dalam 3 hari.
2) Jangan menghabiskan mie instan bersama kuahnya, mengapa ? karena zat-
zat dari mie instan tersebut pasti larut semuanya kedalam kuahnya, jadi
jangan di habiskan kuahnya, meskipun itu enak, Jika mau, minum saja air
putih, karena air putih sangat penting.

2.6 Cara Memasak Mie Instan yang Baik

2.6 gambar Mie Instan yang sudah di masak


Untuk makanan seperti mie instan, asalkan tidak melebihkan kadar
maksimum yang ditentukan Badan POM, yakni 250 mg/kg dan tidak sering
mengkonsumsinya maka masih terbilang aman. Berikut ini cara memasak mie
instan yang sehat :
1) Rebus air dalam panci sampai mendidih
2) Masukin mie setelah air mendidih
3) Buang air rebusan mie yang pertama
4) Masukan lagi ke dalam air dingin dan direbus lagi untuk yang kedua
5) Angkat dan mie siap untuk di hidangkan.

Berikut ini tips agar kita tetap sehat meski mengkonsumsi mie instan :
1) Sesaat setelah merebus mie instan, sebaiknya rebusan mie pertama
dibuang dan segera diganti dengan air panas, ini karena zat zat pengawet
yang ada di mie instant tersebut dapat berkurang, bersama air rebusan yang
telah dibuang tadi.
19
2) Jangan memasukkan bumbu mie instant ketika mie masih di rebus, karena
kandungan karsinogen yang terdapat di dalam bumbu mie instan dapat
menyebabkan kanker. Akan lebih baik bila bumbu mie instan anda
masukkan sesudah mie di rebus, atau sesaat ketika akan di hidangkan.
3) Jika ingin mengurangi bumbu dalam mie instan, kita bisa membuat sendiri
bumbu mie instan yaitu merica, garam, minyak sayur, bawang putih dan
kemiri.
4) Sebisa mungkin tidak mengkonsumsi mie instan secara rutin. Usahakan
diberi jarak 3 hari jika ingin mengkonsumsi mie instan kembali.
5) Sebaiknya saat memasak mie instan, anda tambahkan sayuran segar ke
dalamya, seperti sawi, brokoli, wortel dan sejenis sayuran lainnya.
Penambahan sayur ini agar kandungan gizi pada mie tetap terjaga.
BAB 3
METODE DAN MEDIA PENYULUHAN

3.1 Metode
Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan
Pengabdian Pada Masyarakat STIKes Eka Harap Palangka Raya meliputi :
1) Ceramah
2) Diskusi
3) Demonstrasi

3.2 Media
Adapun media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan
Pengabdian Pada Masyarakat STIKes Eka Harap Palangka Raya meliputi :
1) Leaflet
2) Banner
3) LCD
4) Speaker
5) Microphone
6) Spanduk
BAB 4
LAPORAN HASIL KEGIATAN
20

4.1 Tahap Persiapan


Adapun tugas yang dilakukan oleh Mahasiswa(i) dalam tahap
persiapan kegiatan pengabdian kepada masyarakat STIKes Eka Harap
Palangka Raya meliputi:
1) Melakukan persiapan bahan yang akan digunakan dalam penyuluhan
sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
2) Menyiapkan surat permohonan untuk dilakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan di Sekolah Dasar Negeri 1 Bukit Tunggal dalam rangka
kegiatan pengabdian masyarakat STIKes Eka Harap.
3) Melakukan persiapan media yang akan digunakan dalam penyuluhan
empat hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4) Melakukan persiapan konsumsi untuk anak-anak di Sekolah Dasar Negeri
1 Bukit Tunggal dan guru-guru serta dosen pembimbing kelompok 1
(satu).
5) Melakukan role play sehari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.

4.2 Tahap Pelaksanaan


Adapun tugas yang dilakukan oleh tim dosen dalam tahap pelaksanaan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat STIKes Eka Harap Palangka Raya
meliputi:
1) Penyuluhan dilakukan pada pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 08.30
WIB di Kelas V A (Lima A) Sekolah Dasar Negeri 1 Bukit Tunggal.
2) Peserta yang hadir sejumlah 31 murid di kelas V A (Lima A) Sekolah
Dasar Negeri 1 Bukit Tunggal.
3) Penataan tempat sesuai dengan rencana yang dilakukan di Kelas V A
(Lima A) Sekolah Dasar Negeri 1 Bukit Tunggal.
4) Peran mahasiswa sesuai dengan uraian tugas yang sudah ditetapkan pada
kegiatan penyuluhan.
22
5) Fasilitator melakukan demonstrasi tentang bahaya mie instan.
6) Penggunaan bahasa sudah komunikatif dan dapat dimengerti oleh murid
Sekolah Dasar Negeri 1 Bukit Tunggal.
21
7) Sesi tanya jawab
Pertanyaan 1 :Apakah boleh memakan mie instan setiap hari ?
Jawaban :Tidak boleh, karena bisa menyebabkan kegemukan,
kanker, usus buntu.
Pertanyaan 2 :Apakah boleh makan mie dengan telur ?
Jawaban :Iya boleh, karena telur memiliki kandungan protein dan
telur tidak mengandung karborhidrat sehingga tidak 2 kali
lipat kita memakan makanan yang mengandung
karbohidratnya.

4.3 Tahap Evaluasi


1) Evaluasi Struktur
1. Penataan tempat dan alat sudah sesuai dengan perencanaan.
2. Surat menyurat kegiatan seusai dengan perencanaan.
3. Peran dan fungsi sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan dalam
perencanaan.
2) Evaluasi Proses
1. Penyuluhan dilakukan pada pukul 07.30 WIB. Hal ini tidak sesuai
dengan yang direncanakan dikarenakan murid-murid melakukan
kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah.
2. Selama penyuluhan peserta mengikuti kegeiatan dengan baik dan tidak
ada yang meninggalkan tempat.
3. Peserta dapat mencontohkan kembali bagaimana cara mempraktekkan
demontrasi mie instan yang telah dilakukan oleh fasilitator.
4. Peserta berperan aktif selama kegiatan penyuluhan berlangsung.
3) Evaluasi Hasil
Semua murid-murid kelas V A (Lima A) di Sekolah Dasar Negeri 1
Bukit Tunggal dapat memahami dari apa yang telah disampaikan oleh
penyuluh dan mampu mengerti tentang Bahaya Mie Instan untuk
Kesehatan.
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Mie instan adalah mie yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur
dengan bumbu dan minyak, bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan
menambahkan air panas dan bumbu-bumbu yang sudah ada dalam paketnya.
Mie instan diciptakan oleh Momofuku Ando pada 1958, yang kemudian
mendirikan perusahaan Nissin dan memproduksi produk mie instan pertama
di dunia Chicken Ramen (ramen adalah sejenis mie Jepang) rasa ayam.Mie
menjadi populer dikalangan masyarakat karena harganya murah dan cara
pengolahan sekaligus penyajiannya sederhana. Kegemaran masyarakat
mengkonsumsi mie semakin lama semakin meningkat, mie instan juga sangat
terkenal karena rasanya yang enak walaupun dengan harga yang tidak mahal.
Makanan ini dikonsumsi semua kalangan, dari kalangan bawah sampai
kalangan atas, terutama anak-anak.

5.2 Saran
Mie Instan berdampak buruk pada kesehatan contohnya adalah mie yang
menggunakan pepsin sebagai salah satu bahan dasarnya. Selain itu kita dapat
mencegah bahaya mie instan dengan cara tidak mengkonsumsi secara
berlebihan, mengetahui cara dan proses memasak mie instan dengan benar.
Lebih baik banyak konsumsi makanan yang bergizi untuk kesehatan tubuh,
seperti buah-buahan dan sayuran.

23
DAFTAR PUSTAKA

Dzalfa, Farida. 2007. Bahan Kimia Alami dan Buatan. Bandung : CV AMRICO
Kurniasih. 2006. Waspadai Bahan Kimia di Rumah Kita. Jakarta: Visindo Media
Persada

Tim Redaksi. 2009. Tabloid Nova. Jakarta: PT Gramedia

Anonym, 2011.Monosodium Glutamat. (online)(http:www.wikipedia.com/diakses


pada tanggal 12 oktober 2018 pukul 16.12)

Downloads\Documents\DITA SYAEFUL ARIFIN BAB I.pdf. (Diakses pada


tanggal 11 Oktober 2018 pukul 15.35)

http://copastugaskampus.blogspot.com/2016/02/bahaya-mie-instan-bagi-
kesehatan.html. (Di akses pada tanggal 12 Oktober 2018 pukul 16.04 WIB)

http://eprints.undip.ac.id/38405/1/452_DEWI_KRISTINA_RATNASARI_G2C00
5268.pdf. (Diakses pada tanggal 11 Oktober 2018 pukul 15.51)

https://media.neliti.com/media/publications/92705-ID-gambaran-kebiasaan-
konsumsi-mie-instan-p.pdf. (Diakses pada tanggal 11 Oktober 2018 pukul 15.43)

https://rajebgroups.blogspot.com/2017/07/karya-tulis-ilmiah-zat-dan-bahaya-mie-
instan.html. (Di akses pada tanggal 12 Oktober 2018 pukul 15.54 WIB)
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Topik : Bahaya Mie Instan untuk Kesehatan


B. Sasaran
1. Program : SD Negeri 1 Bukit Tunggal Palangka Raya
2. Penyuluhan : SD Negeri 1 Bukit Tunggal Palangka Raya
C. Tujuan
Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan ini peserta didik mampu mengerti
tentang Bahaya Mie Instan dan agar siswa-siswi lebih mengetahui apabila
dikonsumsi terus-menerus dapat mengacaukan metabolisme tubuh.
Tujuan Khusus :
Adapun tujuan khusus penyuluhan sebagai berikut
1. Untuk dapat mengetahui apa itu pengertian bahaya mie instan.
2. Untuk dapat mengetahui kandungan mie instan dan bumbu mie instan.
3. Untuk dapat mengetahui dampak mengonsumsi mie instan bagi
kesehatan tubuh.
4. Untuk dapat mengetahui bagaimana cara mengantisipasi dampak buruk
mie instan.
5. Untuk dapat mengetahui hal yang harus diperhatikan dari makan mie
instan.
6. Untuk dapat mengetahui cara memasak mie instan yang baik.

D. Materi : Bahaya Mie Instan untuk Kesehatan


E. Metode : Ceramah, diskusi dan demonstarsi
F. Media : Banner, leaflet, LCD, speaker, dan spanduk
G. Waktu Pelaksanaan
1. Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Oktober 2018
2. Pukul : 07.00 WIB s/d Selesai
3. Alokasi Waktu : 45 Menit

No Waktu Kegiatan Metode


1 5 Menit Pembukaan : Ceramah
 Membuka Kegiatan Dengan
Mengucap Salam
 Memperkenalkan Diri
 Menjelaskan Tujuan
Penyuluhan
2 25 Menit Pelaksanaan : Ceramah
 Pengertian Mie Instan
 Kandungan Mie Instan dan
Bumbu Mie Instan
 Dampak Mengkonsumsi Mie
Instan Bagi Kesehatan Tubuh
 Cara Mengantisipasi Dampak
Buruk Mie Instan
 Hal yang Harus Diperhatikan
dari Makan Mie Instan
 Cara Memasak Mie Instan
yang Baik
3 5 Menit Diskusi Tanya Jawab
4 10 Menit Penutup : Ceramah
 Mengucapkan Terima Kasih
dan Salam Penutup
 Foto Bersama
 Pemberian Kenang-Kenangan
 Pembagian Bingkisan

H. Tugas Pengorganisasian
Moderator : Armelia Widiarti
1. Membuka acara penyuluhan
2. Memperkenalkan dosen pembimbing dan anggota kelompok
3. Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan
4. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
5. Mengatur jalannya diskusi
Leader : Aprilia Wahyunita
1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan
3. Mengucapkan salam penutup
Fasilitator : Semua Anggota
Uraian Tugas :
1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegaiatan
2. Memfasilitasi pelaksananan kegiatan dari awal sampai dengan akhir
3. Membuat dan megedarkan absen peserta penyuluhan
4. Melakukan dokumentasi kegiatan penyuluhan dalam kegiatan
pendidikan kesehatan
5. Membagikan konsumsi

I. TEMPAT
Setting Tempat
1. Setting Tempat :

Keterangan:

: Moderator dan Leader

: Peserta

: Fasilitator

J. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
1. Murid hadir di tempat penyuluhan
2. Penyelenggaraan di Sekolah Dasar Negeri 1 Bukit Tunggal
3. Pengorganisasian penyelenggaraan di lakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
1. Murid-murid antusiasi terhadap materi penyuluhan tentang Bahaya
Mie Instan untuk Kesehatan
2. Murid-murid tidak meninggalkan tempat penyuluhan
3. Murid-murid menjawab pertanyaan secara benar tentang materi
penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
1. Murid-murid sudah mengerti dan memahami tentang Bahaya Mie
Instan untuk Kesehatan
2. Murid-murid hadir dalam penyuluhan

MEDIA PENYULUHAN

1) LCD
2) Banner
3) Spanduk

3. DOKUMENTASI SELAMA KEGIATAN

Gambar 1 : SDN -1 BUKIT TUNGGAL yang kelompok 1 pilih sebagai


tempat melakukan promosi kesehatan
Gambar 2 : Proses Saat menyiapkan konsumsi

Gambar 3 : Moderator membuka acara penyuluhan


Gambar 4 : Kata Sambutan dari pihak SDN 1 Bukit Tunggal yang
diwakilkan Ibu Tata, S.Pd

Gambar 5 : Penjelasan materi oleh penyaji


Gambar 6 : Anak-Anak mendengarkan dan memperhatikan penjelasan
dari penyaji materi

Gambar 7: Anak-Anak Sedang memperhatikan dan mempraktekan saat


Fasilator melakukan Demonstrasi tentang Bahaya Mie Instan
Gambar 8 : Salah satu anak maju kedepan untuk bertanya tentang
Bahaya Mie Instan

Gambar 9 : Penyerahan hadiah pertama yang diwakilkan Ibu Elin Ria


Resty, S.Kep kepada anak yang berani maju kedepan untuk
bertanya
Gambar 10 : Penyerahan hadiah kedua yang diwakilkan Ibu Dewi
Apriliyanti, Ners., M.Kep kepada anak yang berani maju
kedepan untuk bertanya

Gambar 11 : Foto bersama dengan anak-anak yang telah mendapatkan


hadiah
Gambar 12 : Penyerahan kenang-kenangan untuk SDN 1 Bukit Tunggal

Gambar 13 : Foto bersama dengan anak-anak, guru-guru SDN 1 Bukit


Tunggal
Gambar 14 : Pembagian bingkisan anak-anak di SDN 1 Bukit Tunggal

Anda mungkin juga menyukai