DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
LAPORAN KEGIATAN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
2
3
Laporan pendidikan kesehatan ini disusun oleh kami yang bertanda tangan di
bawah ini:
Nama : 1. Alya Alvega 2017.C.09a.0873
2. Antoni Fandefitson 2017.C.09a.0875
3. Aprianto Untung 2017.C.09a.0876
4. Aprilia Wahyunita 2017.C.09a.0877
5. Armelia Widiarti 2017.C.09a.0878
6. Ayu Anjelia Eka Putri 2017.C.09a.0879
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui
Ketua Program Studi Ners,
3
4
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
Rahmat dan karunia-Nya lah kami selaku penulis laporan kegiatan yang berjudul
“Bahaya Mie Instan untuk Kesehatan” yang mana laporan kegiatan ini sebagai
salah satu tugas untuk memenuhi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan dan
Pendidikan Kesehatan II untuk anak usia dini.
Saat penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk
itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang kepada :
1. Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes
Selaku Ketua STIKes Eka Harap Palangka Raya.
2. Neneng Surwati, S.Pd
Selaku Kepala Sekolah SDN 1 Bukit Tunggal.
3. Meilitha Carolina, Ners., M.Kep
Selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan.
4. Dewi Apriliyanti, Ners., M.Kep
Selaku Pembimbing 1 yang telah banyak memberi saran dan bimbingannya
dalam menyelesaikan laporan ini.
5. Elin Ria Resty, S.Kep
Selaku Pembimbing 2 yang telah banyak memberi saran dan bimbingannya
dalam menyelesaikan laporan ini.
6. Yelstria Ulina Tarigan, S.Kep., Ns.
Selaku PJMK mata kuliah Promosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan II.
Serta guru-guru Sekolah Dasar Negeri 1 Bukit Tunggal yang telah memberi
kesempatan kami untuk memberikan penyuluhan di Sekolah Dasar Negeri 1 Bukit
Tunggal.
Serta teman-teman atas kerjasamanya.
Semua siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri 1 Bukit Tunggal atas kerjasamanya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka dengan ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak.
ii
4
5
Penulis
iii
5
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penulisan 3
1.3.1 Tujuan Instruksional Umum 3
1.3.2 Tujuan Instruksional Khusus 4
1.4 Manfaat Penulisan 4
1.4.1 Bagi Penyuluhan 4
1.4.2 Bagi Murid 4
1.4.3 Bagi Pihak Sekolah 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Mie Instan 5
2.2 Kandungan Mie Instan dan Bumbu Mie Instan 6
2.2.1 Kandungan Mie Instan 6
2.2.1.1 Pengental (Natrium Polifosfat) 6
2.2.1.2 Pewarna (Tartrazin Cl 19140) 7
2.2.1.3 Pengatur Keasaman 7
2.2.2 Kandungan Bumbu Mie Instan 7
2.2.2.1 MSG (Monosodium Glutamat) 8
2.2.2.2 Bahan Penambah Rasa 8
2.2.2.3 Minyak Sayur 8
2.2.2.4 Solid Ingredient 9
2.2.2.5 Kecap dan Sambal 9
2.2.2.6 Pengawet (Natrium Benzoat) 9
2.2.2.7 Tinggi Natrium 10
2.2.2.8 Mengandungan Karbohidrat yang Tinggi 10
iv
2.3 Dampak Mengonsumsi Mie Instan Bagi Kesehatan Tubuh 10
2.3.1 Dampak Positif Mengkonsumsi Mie Instan 10
2.3.2 Dampak Negatif Mengkonsumsi Mie Instan 11
2.3.2.1 Menghambat Penyerapan Nutrisi 11
2.3.2.2 Menyebabkan Kanker 12
2.3.2.3 Menyebabkan Keguguran 12
2.3.2.4 Mengacaukan Metabolisme Tubuh 12
2.3.2.5 Bahaya Propylene Glycol 12
2.3.2.6 Bahaya Bagi Pencernaan 13
2.3.2.7 Kegemukan 13
2.3.2.8 Kandungan MSG 13
2.3.2.9 Kandungan Sodium 14
2.4 Cara Mengantisipasi Dampak Buruk Mie Instan15
2.4.1 Memberi Jangka Waktu 15
2.4.2 Mengurangi Pemakaian Bumbu Terlampir 15
2.4.3 Tidak Memakai Kecap dan Sambal Bawaan Mie Instan 15
2.4.4 Jangan Mencampur Bumbu Ketika Masak 16
2.4.5 Tidak Menggunakan Kuah Rebusan Pertama 16
2.4.6 Tiriskan dan Bilas 16
2.5 Hal yang Harus Diperhatikan dari Makan Mie Instan 17
2.6 Cara Memasak Mie Instan yang Baik 18
BAB 3 METODE DAN MEDIA PENYULUHAN
3.1 Metode 20
3.2 Media 20
BAB 4 LAPORAN HASIL KEGIATAN
4.1 Tahap Persiapan 17
4.2 Tahap Pelaksanaan 17
4.3 Tahap Evaluasi 18
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan 20
5.2 Saran 20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Serikat. Apabila dirata-ratakan, maka didapatkan kejadian apendisitis 1,1
kasus per 1000 orang per tahun nya di Amerika Serikat. Menurut Sandy
Craig, MD, radang usus buntu sangatlah jarang terjadi pada kelompok
neonatus. Menurut Munarso dan Haryanto (2012), konsumsi mie instan
meningkat sekitar 25% per tahun, pada awal tahun 2000-an, angka ini
diperkirakan terus meningkat sekitar 15% per tahun. Survey di 15 provinsi
diIndonesia tahun 2014 menunjukan jumlah apendisitis yang dirawat di
rumah sakit sebanyak 4.351 kasus.Jumlah ini meningkat drastis dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 3.236 orang. Awal tahun 2014,
tercatat 1.889 orang diJakarta yang dirawat dirumah sakit akibat apendisitis
(Depkes RI, 2013). Kementrian Kesehatan menganggap bahwa apendisitis
merupakan dampak besar pada kesehatan masyarakat (Depkes RI, 2013).
Dinas kesehatan jawa tengan menyebutkan pada tahun 2014 jumlah kasus
apendisitis terjadi sebanyak 1.355 penderita, dan 190 penderita diantaranya
menyebabkan kematian.
Dalam jurnal Pola Makan Mie Instan: Studi Antropologi Gizi Pada
Mahasiswa Antropologi Fisip Unair oleh Nurcahyo Tri Arianto, pada saat ini
terdapat 4 (empat) merk mie instan yang dinilai merupakan merk mie instan
yang mengalami pertumbuhan penjualan tertinggi dari 2 (dua) produsen mie
instan terbesar di Indonesia yaitu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. dan PT.
Sayap Mas Utama (Wings) yaitu Indomie, Mie Sedaap, Supermi dan Sarimi
Pada kenyataannya muncul banyak kontroversial terkait dengan produksi mie
instan di Indonesia. Pada tahun 2010, diberitakan bahwa Taiwan mencekal
beberapa merk mie instan produksi Indonesia karena mengandung 2 (dua) zat
berbahaya yang dilarang di negara tersebut, yaitu Hydroxymethyl benzoate
pada minyak dan bahan pengawet benzoic acid pada bumbunya. Beberapa
merk tersebut dicekal karena dianggap melebihi kadar yang ditentukan yaitu
250mg/kg. (Metro News, 12 Oktober 2010). Hal ini juga dinilai memicu
kecemasan masyarakat dalam mengkonsumsi mie instan yang dinilai cukup
beresiko menyebabkan beberapa penyakit. Pada salah satu penelitian mie
instan yang diterbitkan oleh Universitas Sumatera Utara dijelaskan bahwa
konsumsi mie instan yang berlebihan memiliki resiko terjangkit beberapa
3
5
6
Mie instan mengandung zat-zat adiktif. Zat adiktif ini merupakan bahan
baku atau campuran bahan kimia yang secara alami bukan merupakan bagian
dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan. Fungsi zat
adiktif tersebut antara lain untuk mengawetkan makanan, mencegah
pertumbuhan mikroba perusak pangan, mencegah terjadinya reaksi kimia
yang dapat menurunkan mutu pangan, dan membentuk makanan menjadi
lebih baik, renyah, serta lebih enak di mulut.
13
Menyebabkan kerusakan pada tubuh, terutama tiga area tersebut
kemudian melemahkan immune tubuh.
2.3.2.6 Bahaya Bagi Pencernaan
Apabila dikonsumsi lebih dari sekali dalam sehari, maka mie
instant berpotensi membahayakan pencernaan. Problem pertama yang
muncul adalah rasa begah, susah buang air besar dan ketidaknyamanan.
2.3.2.7 Kegemukan
Mengonsumsi mie instant secara rutin juga menyebabkan
kegemukan. Jumlah lemak dan sodium yang tinggi di dalam mie instan
menyebabkan tidak dapat diserap tubuh dan akan tinggal menumpuk
menjadi lemak. Tak heran apabila ia dapat menyebabkan berat badan
Anda bertambah dalam waktu singkat.
2.3.2.8 Kandungan MSG
Dan Anda perlu khawatir karena kandungan monosodium
glutamate dalam mie instan ini cukup tinggi. Mereka yang tidak tahan
dan alergi terhadap MSG biasanya akan merasa selalu haus, dada
terbakar, sakit kepala, wajah memerah dan nafas sesak. Efek Bahaya
dari penggunaan MSG yaitu:
1) Chinese Restaurant Syndrome
Tahun 1968 dr. Ho Man Kwok menemukan penyakit pada
pasiennya yang gejalanya cukup unik. Leher dan dada panas, sesak
napas, disertai pusing-pusing. Pasien itu mengalami kondisi ini
sehabis menyantap masakan cina di restoran. Masakan cina memang
dituding paling banyak menggunakan MSG. Karena itulah gejala
serupa yang dialami seseorang sehabis menyantap banyak MSG
disebut Chinese Restaurant Syndrome.
Bagaimana sampai MSG bisa menimbulkan gejala di atas, masih
dugaan sampai saat ini. Tetapi diperkirakan penyebabnya adalah
terjadinya defisiensi vitamin B6 karena pembentukan alanin dari
glutamat mengalami hambatan ketika diserap. Konon menyantap 2-
12 gram MSG sekali makan sudah bisa menimbulkan gejala ini.
Akibatnya memang tidak fatal betul karena dalam 2 jam Chinese
Restaurant Syndrome sudah hilang. 14
Berikut ini tips agar kita tetap sehat meski mengkonsumsi mie instan :
1) Sesaat setelah merebus mie instan, sebaiknya rebusan mie pertama
dibuang dan segera diganti dengan air panas, ini karena zat zat pengawet
yang ada di mie instant tersebut dapat berkurang, bersama air rebusan yang
telah dibuang tadi.
19
2) Jangan memasukkan bumbu mie instant ketika mie masih di rebus, karena
kandungan karsinogen yang terdapat di dalam bumbu mie instan dapat
menyebabkan kanker. Akan lebih baik bila bumbu mie instan anda
masukkan sesudah mie di rebus, atau sesaat ketika akan di hidangkan.
3) Jika ingin mengurangi bumbu dalam mie instan, kita bisa membuat sendiri
bumbu mie instan yaitu merica, garam, minyak sayur, bawang putih dan
kemiri.
4) Sebisa mungkin tidak mengkonsumsi mie instan secara rutin. Usahakan
diberi jarak 3 hari jika ingin mengkonsumsi mie instan kembali.
5) Sebaiknya saat memasak mie instan, anda tambahkan sayuran segar ke
dalamya, seperti sawi, brokoli, wortel dan sejenis sayuran lainnya.
Penambahan sayur ini agar kandungan gizi pada mie tetap terjaga.
BAB 3
METODE DAN MEDIA PENYULUHAN
3.1 Metode
Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan
Pengabdian Pada Masyarakat STIKes Eka Harap Palangka Raya meliputi :
1) Ceramah
2) Diskusi
3) Demonstrasi
3.2 Media
Adapun media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan
Pengabdian Pada Masyarakat STIKes Eka Harap Palangka Raya meliputi :
1) Leaflet
2) Banner
3) LCD
4) Speaker
5) Microphone
6) Spanduk
BAB 4
LAPORAN HASIL KEGIATAN
20
5.1 Kesimpulan
Mie instan adalah mie yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur
dengan bumbu dan minyak, bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan
menambahkan air panas dan bumbu-bumbu yang sudah ada dalam paketnya.
Mie instan diciptakan oleh Momofuku Ando pada 1958, yang kemudian
mendirikan perusahaan Nissin dan memproduksi produk mie instan pertama
di dunia Chicken Ramen (ramen adalah sejenis mie Jepang) rasa ayam.Mie
menjadi populer dikalangan masyarakat karena harganya murah dan cara
pengolahan sekaligus penyajiannya sederhana. Kegemaran masyarakat
mengkonsumsi mie semakin lama semakin meningkat, mie instan juga sangat
terkenal karena rasanya yang enak walaupun dengan harga yang tidak mahal.
Makanan ini dikonsumsi semua kalangan, dari kalangan bawah sampai
kalangan atas, terutama anak-anak.
5.2 Saran
Mie Instan berdampak buruk pada kesehatan contohnya adalah mie yang
menggunakan pepsin sebagai salah satu bahan dasarnya. Selain itu kita dapat
mencegah bahaya mie instan dengan cara tidak mengkonsumsi secara
berlebihan, mengetahui cara dan proses memasak mie instan dengan benar.
Lebih baik banyak konsumsi makanan yang bergizi untuk kesehatan tubuh,
seperti buah-buahan dan sayuran.
23
DAFTAR PUSTAKA
Dzalfa, Farida. 2007. Bahan Kimia Alami dan Buatan. Bandung : CV AMRICO
Kurniasih. 2006. Waspadai Bahan Kimia di Rumah Kita. Jakarta: Visindo Media
Persada
http://copastugaskampus.blogspot.com/2016/02/bahaya-mie-instan-bagi-
kesehatan.html. (Di akses pada tanggal 12 Oktober 2018 pukul 16.04 WIB)
http://eprints.undip.ac.id/38405/1/452_DEWI_KRISTINA_RATNASARI_G2C00
5268.pdf. (Diakses pada tanggal 11 Oktober 2018 pukul 15.51)
https://media.neliti.com/media/publications/92705-ID-gambaran-kebiasaan-
konsumsi-mie-instan-p.pdf. (Diakses pada tanggal 11 Oktober 2018 pukul 15.43)
https://rajebgroups.blogspot.com/2017/07/karya-tulis-ilmiah-zat-dan-bahaya-mie-
instan.html. (Di akses pada tanggal 12 Oktober 2018 pukul 15.54 WIB)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
H. Tugas Pengorganisasian
Moderator : Armelia Widiarti
1. Membuka acara penyuluhan
2. Memperkenalkan dosen pembimbing dan anggota kelompok
3. Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan
4. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
5. Mengatur jalannya diskusi
Leader : Aprilia Wahyunita
1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan
3. Mengucapkan salam penutup
Fasilitator : Semua Anggota
Uraian Tugas :
1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegaiatan
2. Memfasilitasi pelaksananan kegiatan dari awal sampai dengan akhir
3. Membuat dan megedarkan absen peserta penyuluhan
4. Melakukan dokumentasi kegiatan penyuluhan dalam kegiatan
pendidikan kesehatan
5. Membagikan konsumsi
I. TEMPAT
Setting Tempat
1. Setting Tempat :
Keterangan:
: Peserta
: Fasilitator
J. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
1. Murid hadir di tempat penyuluhan
2. Penyelenggaraan di Sekolah Dasar Negeri 1 Bukit Tunggal
3. Pengorganisasian penyelenggaraan di lakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
1. Murid-murid antusiasi terhadap materi penyuluhan tentang Bahaya
Mie Instan untuk Kesehatan
2. Murid-murid tidak meninggalkan tempat penyuluhan
3. Murid-murid menjawab pertanyaan secara benar tentang materi
penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
1. Murid-murid sudah mengerti dan memahami tentang Bahaya Mie
Instan untuk Kesehatan
2. Murid-murid hadir dalam penyuluhan
MEDIA PENYULUHAN
1) LCD
2) Banner
3) Spanduk