Anda di halaman 1dari 14

Resume Asuhan Keperawatan Jiwa Pasca Bencana

Nama : Izma Nur Sholehatun Daf’ah


Prodi/ Kelas : Pendidikan Ners/ Kelas A

A. Pengkajian

Pengkajian untuk klien dengan PTSD meliputi empat aspek yang akan
bereaksi terhadap stress akibat pengalaman traumatis, yaitu :
a.  Pengkajian Perilaku (Behavioral Assessment)
Yang dikaji adalah:
1.    Dalam keadaan yang bagaimana klien mengalami perilaku agresif yang
berlebihan.
2.    Dalam keadan yang seperti apa klien mengalami kembali trauma yang
dirasakan.
3.    Bagaimana cara klien untuk menghindari situasi atau aktifitas yang akan
mengingatkan klien terhadap trauma.
4. Seberapa sering klien terlibat aktivitas sosial.
5.    Apakah klien mengalami kesulitan dalam masalah pekerjaan semenjak
kejadian traumatis.
b.   Pengkajian Afektif (Affective Assessment)
1. Berapa lama waktu dalam satu hari klien merasakan ketegangan dan
perasaan ingin cepat marah.
2. Apakah klien pernah mengalami perasaan panik.
3. Apakah klien pernah mengalami perasaan bersalah yang berkaitan dengan
trauma.
4. Tipe aktivitas yang disukai untuk dilakukan.
5. Apa saja sumber - sumber kesenangan dalam hidup klien.
6. Bagaima hubungan yang secara emosional terasa akrab dengan orang lain
c.    Pengkajian Intelektual (Intellectual Assessment)
1. Kesulitan dalam hal konsentrasi.
2. Kesulitan dalam hal memori.
3. Berapa frekuensi dalam satu hari tentang pikiran yang berulang yang
berkaitan dengan trauma.
4. Apakah klien bisa mengontrol pikiran-pikiran berulang tersebut
5. Mimpi buruk yang dialami klien.
6. Apa yang disukai klien terhadap dirinya dan apa yang tidak disukai klien
terhadap dirinya.
d.   Pengkajian Sosiokultural (Sociocultural Assessment)
1. Bagaimana cara keluarga dan teman klien menyampaikan tentang
perilaku klien yang menjauh dari mereka.
2. Pola komunikasi antara klien dengan keluarga dan teman.
3. Apa yang terjadi jika klien kehilangan kontrol terhadap rasa marahnya.
4. Bagaimana klien mengontrol kekerasan terhadap sistem keluarganya.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas b/d Krisis situasiona
2. Koping Defensif b/d Kurangnya system dukungan
3. Ketakutan b/d berasal dari dlaam (neurotransmitter)
4. Duka cita b/d kematian orang terdekat
5. Resiko sindrom pasca trauma b/d bencana
6. Sindrom stress akibat perpindahan b/d pindah dari satu lingkungan ke
lingkungan lain

C. Intervensi keperawatan
1. Ansietas (00146)
Domain 9 : Koping/toleransi stress
Kelas 2 : Respons koping
Definisi : Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran
yang samar disertai respons autonom (sumber sering kali tidak
spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan takut yang
disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan
isyarat kewaspadaan yang memperingatkan individu akan adanya
bahaya dan memampukan individu untuk bertindak menghadapi
ancaman.
Batasan karakteristik
Perilaku
 Penurunan produktivitas
 Gerakan yang irelevan
 Gelisah
 Melihat sepinyas
 Insomnia
 Kontak mata yang buruk
 Mengekspresikan kekhawatiran karena perubahan dalam peristiwa hidup
 Agitasi
 Mengintai
 Tampak waspada
Afektif  Peningkatan keringat
 Gelisah
 Kesedihan yang mendalam  Peningkatan ketegangan
 Distress  Suara bergetar
 Ketakutan Simpatik
 Perasaan yang tidak adekuat  Anorexio
 Berfokus pada diri sendiri  Diare
 Gugup  Mulut kering
 Senang berlebihan  Wajah merah
 Menyesal  Jantung berdebar-debar
 Bingung  Pupil melebar
 Khawatir  Lemah
Fisiologis Parasimpatik
 Wajah tegang  Nyeri abdomen
 Tremor tangan  Penurunan denyut nadi
 Vertigo  Konfusi
 Letih  Lupa
 Mual  Melamun
 Gangguan tidur  Gangguan perhatian
Kognitif  Cenderung menyalahkan orang
 Menyadari gejala kognitif lain
 Bloking pikiran
Faktor yang berhubungan adalah :
 Perubahan dalam:
 Status ekonomi
 Lingkungan
 Status kesehatan
 Pola interaksi
 Fungsi peran
 Status peran
 Pemajanan toksin
 Terkait keluarga
 Herediter
 Infeksi
 Penularan penyakit interpersonal
 Krisis maturasi
 Krisis situasional
 Stress
 Penyalahgunaan zat
 Ancaman kematian
 Ancaman pada:
 Satatus ekonomi
 Lingkungan
 Status kesehatan
 Pola interaksi
 Fungsi peran
 Status peran
 Konsep diri
 Konflik yang tidak disadari mengenai tujuan penting
 Kebutuhanyangtidakdipenuhi.

NOC: Anxiety Self – Control (1402)


Setelah dilakukan tindakan Keperawatan selama 3 x 24 jam nyeri dapat teratasi
dengan indikator:
 (140201) monitor intensitas dari ansietas
 (140206) gunakan strategi koping efektif
 (140207) menggunakan teknik relaksasi untuk menurunkan ansietas
NIC: Anxiety Reduction (5820)
 Gunakan pendekatan yang menenangkan
 Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
 Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
 Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
 Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis
 Libatkan keluarga untuk mendampingi klien
 Instruksikan pada pasien untuk menggunakan tehnik relaksasi
 Dengarkan dengan penuh perhatian
 Identifikasi tingkat kecemasan
 Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
 Kelola pemberian obat anti cemas

2. Ketakutan (00148)
Domain 9 : Koping/ toleransi stress
kelas 2 : Respons koping
Definisi : Respons terhadap persepsi ancaman yang secara sadar
dikenali sebagai sebuah bahaya.
Batasan karakteristik:
 Melaporkan isyarat/ peringatan
 Melaporkan kegelisahan
 Melaporkan rasa takut
 Melaporkan penurunan kepercayaan diri
 Melaporkan ansietas
 Melapokan kegembiraan
 Melaporkan peningkatan ketegangan
 Melaporkan kepanikan
 Melaporkan terror
Faktor yang berhubungan adalah :
 Berasal dari luar (mis: kebisingan tiba-tiba, ketinggian, nyeri, penurunan
dukungan fisik)
 Berasal dari dalam (neurotransmiter)
 Kendala bahasa
 Stimulus fobik
 Gangguan sensorik
 Berpisah dari system pendukung dalam situasi yang berpotensi
menimbulkan stress
 Tidak familier dengan pengalaman lingkungan.

NOC : Anxiety control, Fear control


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama......takut klien teratasi dengan
kriteria hasil :
 Memiliki informasi untuk mengurangi takut
 Menggunakan tehnik relaksasi
 Mempertahankan hubungan sosial dan fungsi peran
 Mengontrol respon takut
NIC: Coping Enhancement
 Jelaskan pada pasien tentang proses penyakit
 Jelaskan semua tes dan pengobatan pada pasien dan keluarga
 Sediakan reninforcement positif ketika pasien melakukan perilaku untuk
mengurangi takut
 Sediakan perawatan yang berkesinambungan
 Kurangi stimulasi lingkungan yang dapat menyebabkan misinterprestasi
 Dorong mengungkapkan secara verbal perasaan, persepsi dan rasa takutnya
 Perkenalkan dengan orang yang mengalami penyakit yang sama
 Dorong klien untuk mempraktekan tehnik relaksasi

3. Koping Defensif (00071)


Domain 9 : Koping/ Toleransi Stres
Kelas 2 : Respons Koping
Definisi : Proyeksi evaluasi- diri positif yang salah dan berulang
yang didasarkan pada pola perlindungan-diri untuk bertahan terhadap
ancaman yang dirasakan terhadap ancaman yang dirasakan terhadap harga
diri yang positif
Batasan Karakteristik:
 Penyangkalan masalah yang jelas terjadi
 Penyangkalan kelemahan yang jelas terjadi
 Kesulitan membina hubungan
 Kesulitan memelihara hubungan
 Kesulitan dalam persepsi pengujian realita
 Waham kebesaran
 Tertawa menghina
 Hipersensitif terhadap kritik
 Hipersensitif terhadap ejekan/ penghinaan
 Tidak komplet menjalani terapi
 Tidak adekuat menjalani pengobatan
 Kurang partisipasi dalam terapi
 Sedikit partisipasi dalam menjalani pengobatan
 Proyeksi menyalahkan diri
 Proyeksi tanggung jawab
 Rasionalisasi kegagalan
 Distorsi realitas
 Menghina orang lain
 Sikap superior terhadap orang lain.

Faktor yang berhubungan adalah :


 Konflik antara persepsi diri dan sistem nilai
 Kurangnya system dukungan
 Takut gagal
 Takut akan penghinaan
 Takut akan karma
 Kurangnya penyesuaian
 Tingkat kepercayaan yang rendah pada orang lain
 Tingkat kepercayaan diri rendah
 Ragu/ tidak percaya
 Harapan diri yang tidak realistic
NOC:
Kriteria hasil:
 Mengungkapkan kemampuan untuk menaggulangi dan meminta bantuan jika
perlu
 Menunjukkan kemampuan untuk memecahkan masalah dan ikut serta
bermasyarakat
 Mempertahankan bebas dari perilaku yang destruktif pada diri sendiri
maupun orang lain
 Mengkomunikasikan kebutuhan dan berunding dengan orang lain untuk
memenuhi kebutuhan
 Mendiskusikan bagaimana tekanan kehidupan yang ada melebihi strategi
penanggulangan yang normal
 Menemukan kecepatan penyakit dan kecelakaan tidak melebihi tingkat
perkembangan dan usia
NIC: Nursing Therapeutic Intervention (Intervensi Terapeutik Perawat)
 Amati penyebab tidak efektifnya penaggulanagn seperti konsep diri yang
buruk, kesedihan, kurangnya ketrampilan dalam memecahkan masalah,
kurangnya dukungan, atau perubahan yang ada dalam hidup.
 Amati kekuatan seperti kemampuan untuk menceritakan kenyataan dan
mengenali sumber tekanan
 Monitor risiko membahayakan diri atau orang lain dan tangani secara tepat
 Bantu pasien menentukan tujuan yang realistis dan mengenali ketrampilan
dan pengetahuan pribadi
 Gunakan komunikasi empatik, dan dorong pasien/keluarga untuk
mengungkapkan ketakutan, mengekspresikan emosi, dan menetapkan tujuan
 Anjurkan pasien untuk membuat pilihan dan ikut serta dalam perencanaan
perawatan dan aktivitas yang terjadwal
 Berikan aktivitas fisik dan mental yang tidak melebihi kemampuan pasien
(misal bacaan, televisi, radio, ukiran, tamasya, bioskop, makan keluar,
perkumpulan sosial, latihan, olahraga, permainan)
 Jika memiliki kemampuan fisik, anjurkan latihan aerobik yang sedang
 Gunakan sentuhan dengan izin. Berikan pasien pijatan punggung berupa
usapan perlahan dan berirama dengan tangan. Gunakan 60 kali usapan dalam
semenit selama 3 menit pada luasan 2 inchi pada kedua sisi mulai dari daerah
atas ke bawah
 Berikan informasi perihal perawatan sebelum perawatan diberikan

4. Duka Cita (00136)


Domain 9 : Koping/Toleransi Stres
Kelas 2 : Respons Koping
Definisi : Proses kompleks normal yang meliputi respons dan
perilaku emosional, fisik, spiritual, sosial, dan intelektual yakni individu,
keluarga, dan komunitas memasukan kehilangan yang actual, adaptif, atau
dipersepsikan ke dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Batasan Karakteristik:
 Perubahn tingkat aktivitas
 Perubahan pola mimpi
 Perubahan fungsi imun
 Gangguan fungsi neuroendokrin
 Marah
 Menyalahkan
 Berpisah/ menarik diri
 Putus asa
 Disorganisasi/kacau
 Gagngguan pola tidur
 Mengalami kelegaan
 Memelihara hubungan dengan almarhum/ah
 Membuat makna kehilangan
 Kepedihan
 Perilaku panic
 Pertumbuhan personal
 Distress psikologis
 Menderita
Faktor yang Berhubungan adalah :
 Mengantisipasi kehilangan hal yang bermakna
 Mengantisipasi kehilangan orang terdekat
 Kematian orang terdekat
 Kehilangan objek penting
NOC: Resolusi dukacita (1304)
 Mampu mengespresikan kepercayaaan dengan kematian
 Menggambarkan tentang kehilangan
 Partisipasi dalam perencanaan
NIC: Fasilitasi Pendampingan dukacita (5290)
 Kaji persepsi klien dan makna kehilangannya. Izinkan penyangkalan
yang adaptif.
 Dorong atau bantu klien untuk mendapatkan dan menerima dukungan.
 Dorong klien untuk mengkaji pola koping pada situasi kehilangan masa
lalu saat ini.
 Dorong klien untuk meninjau kekuatan dan kemampuan personal.
 Dorong klien untuk merawat dirinya sendiri.
 Tawarkan makanan kepada klien tanpa memaksanya untuk makan.
 Gunakan komunikasi yang efektif.
 Tawarkan kehadiran dan berikan pertanyaan terbuka
 Gunakan refleksi
 Berikan informasi
 Nyatakan keraguan
 Gunakan teknik menfokuskan
 Berupaya menerjemahkan dalam bentuk perasaan atau menyatakan hal
yang tersirat
 Bina hubungan dan pertahankan keterampilan interpersonal
 Kehadiran yang penuh perhatian
 Menghormati proses berduka klien yang unik
 Menghormati keyakinan personal klien

5. Risiko Sindrom Pasca Trauma (00145)


Domain 9 :Koping/Toleransi Stress
Kelas 1 :Respon Pascatrauma
Definisi :Berisiko Mengalami respon maladaftif yang terus menerus
terhadap peristiwa traumatitis dan memilukan
Faktor resiko:
 Penurunan kekuatan ego staf unit gawat darurat, petugas
 Pindah rumah. kesehatan jiwa, tenaga reparasi).

 Durasi peristiwa.  Persepsi peristiwa.

 Rasa tanggung jawab yang  Parah sebagai orang yang


berlebihan. selamat dalam peristiwa.

 Dukungan sosial yang tidak  Lingkungan yang tidak


adekuat. mendukung

 Pekerjaan (Mis.,Polisi pemadam


kebakaran, petugas penyelamat,
NOC: Spiritual Health (2001)
 Quality Of Faith (200101)
 Quality Of Hope (200102)
 Makna dan Tujuan Hidup (200103)
NIC : Dukungan Rohani (5420)
 Menggunakan komunikasi untuk membangun kepercayaan dan terapi
empatik peduli
 Mengobati individu dengan martabat dan menghormati
 Mendorong melalui meninjau kehidupan melalui kenang-kenangan
 Memberikan privasi dan tenang kali untuk activitas rohani
 Mendorong partisipasi dalam kelompok pendukung
 Mengajari metode relaksasi , meditasi , citra dan memberinya petunjuk
 Berdoa dengan sendiri
 Selalu terbuka untuk individu ekspresi perhatian
 Mengungkapkan perasaan empati secara pribadi
 Tersedia untuk mendengarkan individu perasaan

6. Sindrom Stress Akibat Perpindahan (00114)


Domain 9 : Koping / Toleransi stress
Kelas : Respon pascatrauma.
Definisi : Gangguan fisiologis dan atau psikososial setelah pindah
dari satu lingkungan ke lingkungan lain.
Batasan karakteristik
 Perasaan asing  Peningkatan verbalisasi
 Merasa sendirian kebutuhan
 Marah  Ketidakpercayaan diri
 Ansietas (mis., perpisahan)  Kesepian
 Harga diri rendah kronik  Kehilangan identitas
 Khawatir terhadap perpindahan  Kehilangan harga diri
 Perasaan ketergantungan  Kehilangan penghargaan
 Depresi terhadap diri

 Takut  Pesimisme

 Frustasi  Gangguan tidur

 Perburukan penyakit  Mengatkan tidak bersedia pindah

 Peningkatan gejala fisik  Menarik diri


 Khawatir.
Faktor yang berhubungan adalah :
 Penerunan status kesehatan
 Gangguan kesehatan psikososial
 Isolasi
 Kurang sistem dukungan yang adekuat
 Kurangnya konseling pra keberangkatan
 Kendala bahasa
 Tersesat
 Pindah dari satu lingkungan ke lingkungan lain.
 Koping pasif
 Menyatakan perasaaan tidak berdaya
NOC: Stress level (1212)

 Depresi (121221)
 Kegelisahan (121222)

NIC: Pengurangan Kecemasan Stres (Stress Anxiety Reduction) (5820)

 Menggunakan pendekatan meyakinkan membuat pasien tenang


 Tetap bersama pasien untuk keamanan dan mengurangi rasa takut
 berusaha untuk memahami pasien dari situasi stres
 Memberikan informasi berdasarkan fakta
 Mendengarkan dengan perhatian
 Memberi dukungan untuk mekanisme koping pasien
 Membantu pasien mengenali situasi yang memicu kecemasan
 Mengidentifikasi pasien ketika mengalami perubahan tingkat kecemasan
 Mendorong verbalisasi perasaan persepsi dan ketakutan
 Mendorong keluarga untuk tetap berada di dekat pasien

Anda mungkin juga menyukai