MODUL II
Jurusan kimia
Fakultas matematika dan ipa
Universitas negeri gorontalo
2019
PERCOBAAN II
A. Judul
Konsep dasar analisis kualitatif dan kuantitatif
B. Tujuan
Mahasiswa dapat menganalisis secara kuantitatif dan kualitatif suatu sampel
C. Dasar Teori
Pada dasarnya konsep analisis kimia dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu, analisis
Kualitatif yaitu analisis kimia yang berhubungan dengan identifikasi suatu zat atau bahan
yang tidak diketahui, sedangkan analisis Kuantitatif yaitu analisis kimia yang menyangkut
penentuan jumlah zat tertentu yang ada dalam suatu sampel (contoh).
Ada dua aspek paling dalam analisis kualitatif, yaitu pemisahan dan identifikasi.
Kedua aspek ini dilandasi oleh kelarutan, keasaman pembentukan senyawa kompleks,
oksidasi reduksi, sifat penguapan dan ekstraksi. Sifat-sifat ini sebagai sifat periodik
menunjukkan kecenderungan dalam kelarutan klorida, sulfida, hidroksida karbonat sulfat
dan garam-garam lainnya dari logam(Lukum A.2005:2)
Kimia analitik sering digambarkan sebagai ilmu yang berfokus pada penggolongan
komposisi zat atau susunan zat baik secara kualitatif atau kuantitatif. Kimia analitik bukan
cabang yang terpisah dari kimia tetapi penerapan dari pengetahuan tentang kimia. Sebagai
contoh banyak mata pelajaran pengantar kimia termasuk analisis secara kualitatif untuk
mengidentifikasi ion-ion anorganik dan kuantitatif yang mencakup titrasi (Harvey.2000:35).
Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, reaksi kering dan reaksi basah.
Reaksi kering dapat diterapkan untuk za-zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam larutan.
Kebanyakan reaksi kering yang diuraikan dapat digunakan untuk analisis semimikro dengan
hanya modifikasi kecil. Uji kering nampaknya kehilangan kepopulerannya dalam
lingkungan-lingkungan tertentu; namun seringkali uji ini benar-benar memberikan
informasi yang bermanfaat dalam waktu yang singkat dan pengetahuan bagaiman itu
dilakukan patut diketahui semua mahasiswa analisis kualitatif. Teknik-teknik yang berbeda
digunakan untuk reaksi basah dalam analisis makro, semimikro dan mikro.
Dalam analisis kualitatif pengamatan visual merupakan hal yang paling penting.warna
adalah hal yang paling penting,karena beberapa ion aanorganik dapat diketahui dari yang
warnanya yang spesifik.walau demikian kita tidak hanya dapat menarik kesimpulan secara
tepat.amatan visual berkaitan dengan warna sampel padatan juga penting.warna-warna
endapan yang dihasilkan dari reaksi dalam larutan kadang-kdang juga menunjukan identitas
dari endapan yang terbentuk (vogel.1990)
Tujuan utama analisis kuantitatif adalah untuk mengetahui kuantitas dari setiap
komponen yang menyusun analit. Analisis kuantitif menghasilkan data numerik yang
memiliki satuan tertentu. Data hasil analisis kuantitatif umumnya dinyatakan dalam satuan
volume, satuan berat maupun satuan konsentrasi dengan menggunakan metode analisis
tertentu. Metode analisis ini melibatkan proses kimia berupa gravimetri dan volumetri
sedangkan proses fisika proses fisika menggunakan prinsip interaksi materi dan energi pada
proses pengukurannya. Metode ini umumnya menggunakan peralatan moderen seperti
polarimeter, spektrofotometer, sehingga sering dikenal sebagai analisis instrumen(lukum
A.2005:2)
Pemisahan anion dan kation dalam suatu larutan dapat dilakukan dengan reaksi
pengendapan yaitu dengan prinsip analisa kualitatif. analisa tersebut kation mula-mula
dipisahkan berdasarkan perbedaan kelarutan senyawa.pemisahan dan pengkajian lebih
lanjut dilakukan dalam tiap golongan.ada tidak kation adan anion dalam suatu larutan maka
kita dapat menggunakan suatu analisa, yaitu analisa kuantitatif.analisa kuantutatif mengacu
pada seperangkat prosedur labolatorium yang dapat digunakan untuk memindahakan dan
menguji adanya ion dalam larutan.analisa ini dikatakn kuantitatif karena adanya penentun
jenis ion yang ada dalam campuran.analisa tak harus menyatakan senyawa yang
menghasilkan ion atau banyak ion(kuantitatif).dibandingkan dengan seperangkat prosedur
labolatorium lainnya,analisa kuantitatif menggambarkan keseluruhan konsep
pertimbangan.dua kation yang larut membentuk endapan serupa dengan kelarutan yang
cukup berlainan dapat dipisahkan dengan pengendapan selektif,yang dilakukan dengan
pemilihan seksam dari konsentrasi anion yang diperlukan, yang sering kali dapat
dikendalikan dengan memanfaatkan pengaru ion sekutu. tetapan keseluruhan untuk
menambah sederet ligan disebut tetapan kestabilan (Nugraha.1998:67-70).
Beberapa penggolongan lain dari analisa kuantitatif dapat berdasar pada besarnya
contoh yang tersedia untuk analisa. Pembagian-pembagian ini tidak jelas nyata, tetapi
beralih secara tidak kentara dari satu ke yang lain dan berlangsung sebagai berikut. Jika
suatu contoh dengan berat lebih dari 0,1 gram tersedia, maka analisa dikatakan sebagai
makro; analisa semi makro dilakukan terhadap contoh dari mungkin 10 sampai 100 mg;
analisa mikro meliputi contoh dengan berat dari 1 sampai 10mg ; dan analisa ultra makro
menyangkut contoh setingkat 1 mikrogram (1μ = 10-8g). (Underwood198:.3-4)
1. Analisis anion dan kation
Dilihat dari segi muatannya, kation adalah ion yang bermuatan positif,ada juga
pengertian lain yaitu atom yang bermutan positif jika kekurangan elektron.Anion adalah
ion yang bermuatan negatif, dan bisa juga di artikan atom yang bermuatan negatif jika
kelebihan electron (Khusnul.2013).
2. Analisis Kation
Prosedur yang biasa digunakan untuk menguji suatu zat yang tidak diketahui, pertama
kali adalah membuat sampel (contoh) yang dianalisis dalam bentuk cairan (larutan).
Selanjutnya terhadap larutan yang dihasilkan dilakukan uji ion-ion yang mungkin
ada.Analisis campuran kation-kation memerlukan pemisahan kation secara sistematik
dalam golongan dan selanjutnya diikuti pemisahan masing-masing golongan kevdalam
sub golongan dan komponen-komponennya. Pemisahan dalam golongan didasarkan
perbedaan sifat kimianya dengan cara menambahkan pereaksi yang akan mengendapkan
klorida dari ion-ion timbal (Pb2+),perak (Ag+) dan raksa (Hg2+). Setelah ion-ion ini
diendapkan dan dipisahkan, ion-ion lain yang ada dalam larutan tersebut dapat
diendapkan dan penambahan H2S dalam suasana asam setelah endapan dipisahkan
perlakuan selanjutnya dengan pereaksi tertentu memungkinkan terpisah golongan
ini(Sandi.2013).
Pengujian antara reaksi asam sulfat encer dan pekat merupakan salah satu cara
untuk mengetahui anion apa saja yang terdapat dalam larutan sampel. Hal tersebut di
sebabkan asam sulfat yang merupakan asam kuat mampu mendesak anion lemah keluar
dari senyawanya. Sebagai contoh, larutan yang mengandung garam karbonat akan keluar
dan terurai menjadi air dan gas karbondioksida dengan bantuan asam sulfat yang
mendesak asam karbonat.
Analisis kualitatif digunakan untuk mengidentifikasi ion atau unsur apa saja yang
ada dan terkandung dalam suatu bahan atau sampel. Cara identifikasi dilakukan dengan
memperhatikan terbentuknya endapan, perubahan warna, atau dari bau yang dihasilkan
(Stevensal, 2013).
D. Alat dan Bahan
1. Alat
5. 1
Tabung Untuk mereaksikan
reaksi larutan
6. 1
Rak tabung Sebagai tempat
reaksi meletakkan tabung
reaksi
2. Bahan
No Nama Bahan Kategori Sifat Fisik Sifat Kimia
1. Aquades Umum - Pelarut universal
- Tidak berbau, tidak
berasa, dan - Bersifat polar
tidakberwarna
- TD 100oC
- TB :0oC
2. NH4OH Khusus - Mudah larut dalam air
- Berbentuk cair
- Uap dapat memberi
- Berbau tidak sedap
rasa perih pada mata
- Tidak berwarna
- Bersifat racun
- TL : -78oC
- Dapat melepaskan gas
- TD : - 33oC
3. HCl Khusus - Bersifat racun
- Cairan tak berwarna
sampai dengan kuning - Larut dalam air
- Berbau tajam
- TD : -1010oC
4. CH3COOH Khusus - Densitas 1,049 gr/mol
- Cairan higrokopis tak
berwarna - Titik didih 1100oC
Sampel A
Cu2+
2. Sampel B (identifikasi ion SO42-) Anion
Sampel B
Sampel B1 Sampel B1
+BaCl +HCl
SO42-
3. Sampel C (identifikasi ion Hg2+) Kation Golongan II
Sampel C
Hg2+
4. Sampel D (identifikasi ion Ni2+) Kation Golongan III
Sampel D
Ni2+
5. Sampel E (identifikasi ion Mg2+) Kation Golongan V
Sampel E
Mg2+
6. Sampel F (identifikasi ion Sr2+) Kation Golongan II
Sampel F
Memasukkan 1 pipet
tetes dalam tabung reaksi
Larut
Sr2+
F. Hasil Pengamatan
K4[Fe(CN)6
SAMPEL NH4OH NH3 NaOH KSCN H2SO4 K2CrO4 BaCl2 KI HCl LOGAM
]
+
+
+ + Biru + +
A Biru - - - Cu2+
Biru Biru tua + Hitam Putih
kompleks
Hitam
+
- + Tidak SO42-
B - - - - - - -
Putih Putih mengend
ap
+ + + + Hg+
C - - - - - -
Hitam Merah Hijau Putih
+ + Ni2+
D - - - - - - - -
Hijau Hijau
E - - - - - - - - - - -
+ Tidak ada + +
F - - - - - - Sr+
Putih endapan Putih kuning
G. Pembahasan
Analisis kuantitatif dapat diklasifikasikan dengan dasar metode analisis atau
diklasifikasikan berdasarkan skala analisisnya Analisis kualitatif kation diklarifikasikan
suatu zat fokus kajiannya adalah unsur apa yang terdapat pada suatu sampel contoh. Pada
percobaan ini kami menggunakan empat sampel yaitu sampel A, B, C,dan D.
1. Sampel A (Cu2+)
Pada sampel yang pertama, yaitu sampel A, untuk mengidentifikasi sampel ini
dibutuhkan beberapa tabung reaksi. Tabung reaksi diisi dengan sampel dengan volume sebanyak
1 pipet. Sampel ditambahkan [Fe(CN)6]4- membentuk endapan berwarna merah bata. reaksi yang
terjadi adalah:
kemudian ditambahkan dengan larutan amonia (NH3) dan membentuk endapan berwarna biru.
Dengan reaksi sebagai berikut
Pada tabung reaksi yang berbeda dituangkan sampel dengan volume satu pipet. Sampel
ditambahkan dengan KSCN menghasilkan endapan berwarna hitam, dengan reaksi sebagai
berikut:
Cu 2+ + 2SCN- → Cu(SCN)2↓
Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada sampel A yaitu (Cu2+), dengan menganalisa
dan melihat endapan yang dihasilkan, maka sampel A termasuk kedalam Kation golongan II.
2. Sampel B (SO42-)
Pada sampel yang pertama, yaitu sampel A, untuk mengidentifikasi sampel ini
dibutuhkan beberapa tabung reaksi. Tabung reaksi diisi dengan sampel dengan
volume sebanyak 1 pipet. Sampel A ditambahkan dengan Ba2+ membentuk warna
putih. Reaksi yang terjadi adalah :
SO42-+Ba2+→ BaSO4↓
Dengan demikian, setelah melakukan beberapa percobaan pada sampel A, hasilnya
adalah sampel A mengandung atau termasuk logan anion.
3. Samp C (Hg2+)
Pada sampel yang ketiga, yaitu sampel C. untuk mengidentifikasi sampel C dilakukan
beberapa langkah-langkah pertama yaitu menuangkan sampel C yang tidak diketahui
kedalam tabung reaksi sebanyak satu pipet, kemudian menambahkan dengan
HCl,dengan reaksi :
HCl + Hg2+ → H+ + HgCl↓
menghasilkan endapan putih. Kemudian ditambahkan dengan NH3 menghasilkan
endapan hitam . namun ketika ditambahkan dengan NaOH tidak menghasilkan
endapan hitam. Selajutnya ketika ditambahkan dengan KI larutan menghasilkan
endapan hijau, setelah itu sampel C di reaksikan lagi dengan K2CrO4 menghasilkan
endapan merah. Kemudian ditambahkan dengan KCN menghasilkan endapan hitam.
Dan yang terakhir Na2CO3 menghasilkan endapan putih kekuningan.
Jadi pada percobaan yang telah dilakukan, telah di identifikasi bahwa sampel C
tersebut merupakan kation pada golongan I.
4. Sampel D (Ni2+)
Pada sampel yang keempat, yaitu sampel D. untuk mengidentifikasi sampel D
dilakukan beberapa langkah-langkah pertama yaitu menuangkan sampel D yang tidak
diketahui kedalam tabung reaksi sebanyak satu pipet, kemudian menambahkan
dengan NaOH menghasilkan endapan putih. Dengan reaksi :
NaOH + Ni2+→ Na+ + NiOH↓
Kemudian ditambahkan dengan NH3 menghasilkan endapan hijau. Setelah itu
ditambahkan KNO2 tidak terbentuk endapan.
Dari percobaan yang telah dilakukan, telah diidentifikasi bahwa sampel D tersebut
merupakan kation golongan II.
5. Sampel E (Mg2+)
P ada sampel yang kedua, yaitu sampel E. untuk mengidentifikasi sampel E
dilakukan beberapa langkah-langkah pertama yaitu menuangkan sampel E yang tidak
diketahui kedalam tabung reaksi sebanyak satu pipet, kemudian menambahkan
dengan sedikit NaOH terbentuk endapan putih MgOH, dengan reaksi :
NaOH+Mg2+→ MgOH↓+ Na+
Kemudian ditambahkan NH4OH terbentuk endapan putih. Kemudian ditambahkan
NH3 menghasilkan endapan berwarna putih. Ditambahkan larutan ammonium
karbonat terbentuk endapan putih .
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat diidentifikasi bahwa sampel E tersebut
termasuk kedalam kation golongan V.
6. Sampel F (Sr2+)
Pada sampel yang kedua, yaitu sampel F. untuk mengidentifikasi sampel F dilakukan
beberapa langkah-langkah pertama yaitu menuangkan sampel F yang tidak diketahui
kedalam tabung reaksi sebanyak satu pipet, kemudian menambahkan dengan sedikit
H2SO4 terbentuk endapan putih SrSO4, dengan reaksi :
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya
konsep analisis kimia dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu, analisis Kualitatif yaitu
analisis kimia yang berhubungan dengan identifikasi suatu zat atau bahan yang tidak
diketahui, sedangkan analisis Kuantitatif yaitu analisis kimia yang menyangkut
penentuan jumlah zat tertentu yang ada dalam suatu sampel (contoh). Dengan analisis
kualitatif kita dapat menerka dengan pasti apa saja yang terkandung dalam sampel.
http://stevensal.blogspot.com/2012/12/tahap-tahap-analisis-kualitatif-
kation.html
Vogel, & G. Svehla.1985. Buku teks analisis anorganik kualitatif makro dan
semimikro (terjemahan setiono). Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka