PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
makanan dan minuman sebagai pemenuh kebutuhan fisik. Setiap makanan dan
minuman yang kita konsumsi nantinya akan masuk ke dalam sistem-sistem yang
ada dalam tubuh kita dalam bentuk ion-ion. Ion-ion tersebut nantinya kita kenal
analisis kimia. Ion-ion dapat diidentifikasi dengan menggunakan satu atau lebih
reaksi kimia yang karakteristik atau spesifik. Identifikasi kation didasarkan pada
Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-
reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Reagensia kualitatif yaitu
dalam suatu sampel yang yang tidak diketahui akan diperiksa kation yang
terkandung di dalamnya.
pemeriksaan pendahuluan, seperti uji nyala, warna ion dalam larutan ataupun
melalui reaksi kimia dan lain sebagainya. Bila beberapa ion ada dalam suatu larutan,
1. Maksud percobaan
2. Tujuan percobaan
C. Prinsip Percobaan
menggunakan reagen perak nitrat, tembaga sulfat, besi II sulfat, raksa klorida,
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Kation merupakan ion yang bermuatan positif. Kation dapat berasal dari
unsur dengan elektron yang telah tereksitasi, seperti Ca2+, Na+ , Ni2+; maupun
Golongan I : Golongan ini berisi kation yang tidak larut dalam HCl, yaitu
Golongan II : Golongan ini berisi kation yang larut dalam asam klorida,
namun tidak larut dalam bentuk sulfidanya dengan suasana asam.Kation yang
termasuk dalam golongan ini yaitu Hg2+, Cu2+, Bi3+, Cd2+, As3+, As5+, Sb3+, Sb5+,
Golongan III : Berisi kation yang larut dalam asam klorida dan senyawa
sulfida dalam suasana asam, namun tidak larut dalam amonium sulfida dalam
suasana netral maupun basa. Kation yang termasuk dalam golongan ini yaitu Fe2+,
Golongan IV: Berisi kation yang larut dengan reagen pada golongan I, II,
dan III, namun tidak larut dalam (NH4)2CO3 dengan keberadaan NH4Cl dalam
suasana netral atau sedikit asam. Kation yang termasuk dalam golongan ini yaitu
kapasitas adsorpsi dan afinitas kation oleh adsorban. Distribusi kation logam di
antara fasa cair dan fasa padat merupakan ukuran posisi keseimbangan dalam
proses adsorpsi, dimana sistem adsorpsi tersebut dapat dinyatakan dengan satu set
analisis konvensional (analisis kimia) yang berdasarkan reaksi kimia dan analisis
relative besar, tepat, teliti, praktis, tidak perlu dilakukan standarisasi. Sebaliknya
analisis modern dapat dilakukan secara lebih cepat, langkah sederhana, sensitifitas
tinggi, berdasar sifat fisika, jangkauan terbatas, konsentrasi mikro, runut, ketepatan
2010: 1):
Hasil analisis kualitatif klasik berdasarkan sifat kimia & fisika zat cara
(Padmaningrum, 2010: 3)
adsorpsi dan afinitas kation oleh adsorben. Distribusi kation logam diantara fasa
cair dan fasa padat merupakan ukuran posisi keseimbangan dalam proses adsorpsi,
dimana sistem adsorpsi tersebut dapat dinyatakan dengan satu set sifat
lempung sebagai adsorban karena mineral ini mudah ditemui dan sebagai produk
menunjukkan aksi sebagai pemerangkap alami kation dan anion melalui proses
yang mengikat berbagai kation atau anion penukar seperti Ca2+, Mg2+, H+, K+, Na+,
NH4+, SO42-, Cl-, PO43- atau NO3- di permukaannya (Bahri, 2010: 7).
menunjukan bahwa aktivitas enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri yang
diisolasi dari limbah rumput laut juga dapat ditingkatkan dengan penambahan 10
Namun, timbel klorida sedikit larut dalam air, dan karena itu timbel tak pernah
mengendap dengan sempurna bila ditambahkan asam klorida encer kepada suatu
cuplikan; ion timbel yang tersisa itu, diendapkan secara kuantitatif dengan hidrogen
sulfida dalam suasan asam bersama – sama kation golongan kedua(Munifah, 2013:
221-228).
tertentu ke dalam limbah cair kemudian diamati terjadinya reaksi kimia yang
dinyatakan oleh terbentuknya gas, endapan atau perubahan warna. Kadar CN-, dan
sedangkan kadar Pb2+, Cr total, Cu2+, Fe2+, dan Zn2+ ditentukan dengan AAS
dan S telah dilakuan dengan teknik BLM. Polieugenol bergugus aktif N dan S
polimer ini diasamkan untuk menjadi asam poli (eugenoksi asetat). Setelah
ester menjadi poli (metil tiazol etil eugenoksi asetat) (PMTEEA). Poliester hasil
sintesis diaplikasikan sebagai carrier untuk memisahkan ion logam Cu2+ , Cd2+ ,
dan Cr3+ dengan variasi rasa umpan pH = 5 dan Ph = 7 dalam membrane kloroform
Rumus struktur :
Rumus struktur :
Rumus struktur :
tidak berbau
Rumus struktur :
Rumus struktur :
udara
Rumus struktur :
pecahan hablur
Rumus struktur :
kurang 5,5
Rumus struktur :
bagianetanol 95% P
Rumus struktur :
METODE KERJA
1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu, botol coklat,
botol semprot, erlenmeyer, gelas ukur, gelas kimia, labu tentu ukur, pipet tetes,
2. Bahan
perak nitrat, tembaga sulfat, besi II sulfat, raksa klorida, kalium kromat, kalium
B. Cara kerja
1. CuSO4
2. HgCl2
3. KMNO4
4. FeSO4
5. NaOH
6. K2CrO4
7. AgNO3
8. Na2HPO4
A. Hasil Pengamatan
1. Pereaksi NaOH
Sampel Kelarutan Warna
NaOH+Air Larut Jernih
B. Pembahasan
Kation merupakan ion yang bermuatan positif. Kation dapat berasal dari
unsur dengan elektron yang telah tereksitasi, seperti Ca2+, Na+ , Ni2+; maupun
senyawa bermuatan positif, seperti NH4+ . Untuk memudahkan penentuan, kation
dikelompokkan menjadi lima golongan-golongan ini tidak ada hubungannya
dengan golongan pada tabel periodik yaitu (Utami, 2015: 3)
Pada percobaan ini praktikan melakukan praktikum secara mandiri,
sampel yang diberikan asisten belum diketahui termasuk ion apakah sampel
tersebut, sampel yang diambil yaitu No.16. Hasil yang didapatkan yaitu berasal dari
golongan kation golongan IIIB dengan sampel Zn2+ dan menghasilkan endapan
putih gelatin larut dengan Zn2++NaOH berlebih.
Adapun hasil yang benar adalah sampel yang seharusnya dihasilkan adalah
Hg2+ + NH3 HgO.Hg(NH)2NO3
Adapun alasan perlakuan NaOH yaitu agar menghasilkan putih gelatin
larut, dan pada Hg2+ + NH3 dilakukan agar menghasilkan endapan putih.
Adapun faktor kesalahan yaitu kurang tepatnya pereaksi yang diberikan
praktikan pada sampel sehingga hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan tabel
tabulasi.
Adapun hubungan identifikasi kation dengan farmasi adalah untuk
mengetahui kandungan-kandungan zat kimia yang terdapat dalam sediaan obat-
obatan seperti dalam tujuan percobaan ini.
Adapun pada literatur yang didapatkan (Dirjen.POM.1979:1139) pada
sampel Hg2+ + NH3 menghasilkan endapan putih. Hal ini sudah sesuai dengan
percobaan dan literatur.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun hasil yang dapat disimpulkan yaitu kation yang digunakan pada
percobaan ini yaitu golongan III B dengan sampel Hg2+ + NH3 yang akan
menghasilkan endapan putih. Klasifikasi kation yang paling umum digunakan dan
didasarkan pada perbedaan kelarutan dari klorida, sulfidan dan karbonat kation
tersebut
B. Saran
1. Laboratorium
Diharapkan alat dan bahan dapat diperbaharui dan dilengkapi agar proses
2. Asisten
dan juga agar Asisten tetap semangat dalam membimbing praktikan di laboratorium
KEPUSTAKAAN
Dini, I.R., I. Munifah. Produksi dan Karaterisasi Enzim Selulase Ekstrak Kasar
dari Bakteri yang Diisolasi dari Limbah Rumput Laut. Jurnal Teknologi
dan Industri Pertanian. 2014.