Anda di halaman 1dari 17

Konstruksi Diagram Pourbaix

Kuliah 4
Elektrokimia
Gambar 4.4 Diagram Pourbaix untuk Besi
Diagram pourbaix

• Adalah diagram yang menggambarkan


kestabilan logam pada kondisi tertentu
• Diagram ini untuk memprediksi proses2:
– Elektroplating
– Korosi
– Hidrometalurgi
– Electrorefining
– electrowinning
• Pada diagram ini :
– Ion logam stabil pada pH rendah
– Senyawa oksida/hidroksida stabil pada pH
tinggi

• Garis absis adalah pH


• Garis Ordinat adalah Potensial reduksi
• Ada beberapa Kelemahan diagram pourbaix,
antara lain:
• Hanya memprediksi reaksi yang dapat terjadi,
tetapi tidak memberi tahu kita apakah reaksi itu
akan terjadi;
• Hanya memberikan informasi termodinamik,
tidak ada tentang kinetika reaksi;
• Hanya bisa untuk memplot logam murni dan
larutan sederhana, tidak dapat untuk paduan.
Tetapi dalam penggunaannya dapat dimodifikasi
sehingga dapat pula digunakan untuk
memprediksi keadaan paduan. Caranya ialah
dengan menggabungkan 2 atau lebih diagram
Untuk konstruksi
• Gunakan persamaan NERNST

• Kondisi standard ;
– ∆Go = - nFE (reaksi katodik)
– ∆ Go = nFE (reaksi anodik)
• Kondisi tidak standard :
– Untuk a ≠ 1

– ∆G = ∆Go + RT ln K
– ∆G = nFE
– nFE = ∆Go + RT ln K
– nFE = nFEo + RT ln K
– E = Eo + RT/nF ln K  Nernst
Reaksi - reaksi
1. Reaksi Kimia
2. reaksi Elektrokimia
3. Reaksi yang meliputi Potensial dan pH

• Reaksi redoks Umum

aA + n H+ + ne == bB + c H2O
I. Reaksi kimia
1. dipengaruhi pH
Fe++ + 2 OH- == Fe(OH)

2. tidak dipengaruhi pH
NaCl == Na+ + Cl-
II. Reaksi elektrokimia

1. Reduksi ion Hidrogen


2H+ + 2e  H2

2. Reduksi ion logam


Fe2+ + 2e == Fe ion - padatan
Fe3+ + 2e == Fe2+ ion - ion
III.Reaksi meliputi pH dan potensial

Fe3+ + H2O + e == Fe(OH)+3 + H+


Reaksi redoks umum

aA + nH+ + ne == bB + c H2O

RT a a a a H n

E  E o

a B b a H O c
ln
nF 2
Batas Kestabilan Air
H2O == H+ + OH-
Reduksi Air : 2H+ + 2e  H2 ~ EoH2= 0 V
RT a a a a H n

E  E o

a B b a H O c
ln
nF 2

E = 0 + RT/nF ln [aH+]2
E = 0 + 0.059/2 log[aH+]2 pH = - log a
H+
E = - 0.059 pH
Oksidasi Air
2 H2O  O2 + 4H+ + 4e
Reaksi reduksi :
O2 + 4H+ + 4e  H2O ~ Eo = 1.23 V

E = Eo + RT/nF ln [pO2][aH+]4 / [aH2O] pO2=1


= 1.23 V – 0.059 pH aH2O=1
O2+4H+ + 4e ==H2O

H+ + e ==H2

0 10
Pada keadaan standard

1.µo element = 0
µo Al murni = 0
µo larutan murni =0
µo gas murni = 0

2. µo H+ = 0
3. µo H2O , .µo Zn2+ , lihat appendix buku shreir
4. µ solvent = µo solvent
aktivitas

• Larutan : ax = γx . Cx
• gas : a x = γ x . Px

• Padatan : a = 1 contoh aCu = 1


• Solvent ; a = 1 contoh aH2O = 1
• Larutan emcer : γx  1
• Pada tekanan : γx  1 jadi az ~ pz

Anda mungkin juga menyukai