Anda di halaman 1dari 4

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN: 978-602-18962-5-9

SPESIES IKAN BERTULANG KERAS (Ostheichethes) HASIL TANGKAPAN NELAYAN


DI KAWASAN PANTE RAJA KABUPATEN PIDIE JAYA

Novi Marliani
PPs Magister Pendidikan Biologi Universitas Syiah Kuala
Email : Novimarliani02@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian tentang“Spesies Ikan Bertulang Keras (Ostheichethes) Hasil Tangkapan Nelayan di


Kawasan Pante Raja Kabupaten Pidie Jaya” telah dilakukan pada tanggal 20 s.d 25 juni 2013.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui spesies ikan bertulang keras yang terdapat di
kawasan Pante Raja Kabupaten Pidie Jaya. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan
teknik sensus spesies ikan bertulang keras (Ostheichethes) yang ditangkap oleh nelayan di kawasan
Pante Raja Kabupaten Pidie Jaya. Hasil penelitian diperoleh 40 spesies ikan bertulang keras
(Ostheichethes) terdiri dari 7 ordo dan 12 famili. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah Ordo
Perciformes mendominasi ordo-ordo yang lain yaitu sebanyak 57,1%.

Kata Kunci: Ostheichethes, Pante Raja

PENDAHULUAN
kan adalah organisme yang dapat keras, terbungkus oleh kulit yang bersisik,
berenang sehingga mampu berpindah- berbentuk seperti torpedo, berenang dengan
pindah secara aktif dan termasuk sirip, bernapas dengan insang (Maskoeri,1984:
golongan nekton (Odum, 1991: 120). Pisces 49). Diantara semua kelas Verterata, ikan
adalah sebutan umum yang dipakai untuk ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes) adalah
atau sebutan nama superkelas, dan nama ini yang paling banyak jumlahnya, berukuran
diambil dari kata latin (Jasin, 1988: 235). Ikan antara 1 cm dan lebih dari 6 cm, ikan bertulang
bernafas dengan menggunakan insang, bergerak keras sangat melimpah di laut dan di hampir
dengan menggunakan sirip dan hidup di dalam setiap habitat air tawar. (Campbell, 2003: 256).
air (Soeseno, 1981:12). Provinsi Aceh terletak di ujung Barat
Secara umum tubuh ikan terdiri atas tiga Indonesia, secara geografis dikelilingi oleh laut
bagian utama yaitu caput (kepala), truncus terutama perairan Selat Malaka dan Samudera
(badan), dan caudal (ekor). Organ-organ luar Hindia.Wilayah pesisirnyamemiliki panjang
yang mudah terlihat meliputi mulut, lubang garis pantai 1.660 km dengan luas wilayah
hidung satu pasang, sepasang mata dan perairan laut seluas 295.370 km².Wilayah
operculum (Brotowidjoyo, 1986:190). Secara pesisir Provinsi Aceh terdiri dari laut, dengan
klasifikasi ikan digolongkan ke dalam luas wilayah perairan territorial dan perairan
superkelas Pisces. Superkelas Pisces dibedakan kepulauan 56.563 km² dan Zona Ekonomi
menjadi 3 kelas yaitu kelas Agnata, ikan dari Eksklusif (ZEE) 238.807km² (BPS, 2012: 1).
kelas ini belum mempunyai rahang. Kelas Kondisi ini sangat strategis untuk usaha
Chondrichthyes yaitu ikan yang bertulang perikanan, khususnya penangkapan ikan di laut
rawan. Dan kelas Ostheichthes yaitu semua ikan dan budidaya tambak. Salah satu Kabupaten di
yang memiliki tulang keras (Jasin,1988:1). Provinsi Aceh yang juga memiliki potensi yang
Pada umumnya yang dimaksud ikan sangat besar di sektor kelautan dan
adalah ikan-ikan yang masuk kelas perikanannya, adalah Kabupaten Pidie Jaya.
Osctheichthyes,tubuhnya berskeleton tulang

58
Spesies Ikan Bertulang Keras (Ostheichethes) Hasil Tangkapan Nelayan ..... 59

Kabupaten Pidie Jaya ibukotanya bertulang keras (Ostheichethes) hasil tangkapan


Meureudu, memiliki batas sebelah Utara dengan nelayan yang terdapat di Kawasan Pante Raja
Selat Malaka, Selatan dan Barat dengan Kabupaten Pidie Jaya, sehingga dapat memberi
Kabupaten Pidie, dan sebelah Timur dengan informasi tentang spesies ikan bertulang keras
Kabupaten Bireuen. Luas wilayah 1.162,84 km² (Ostheichethes) hasil tangkapan nelayan di
yang terdiri dari luas wilayah darat 952 km² dan kawasan Pante Raja Kabupaten Pidie Jaya.
wilayah laut 210,84 km². Secara topografi
Kabupaten Pidie Jaya berada pada ketinggian
0,80 m sampai dengan 125 m di atas permukaan METODE PENELITIAN
laut, dengan tingkat kemiringan lahan antara 0 Penelitian ini dilaksanakan di TPI Keude
sampai 40% (BPS, 2012:1 dalam Marliani). Pante Raja Kecamatan Pante Raja Kabupaten
Para nelayan di Kabupaten Pidie Jaya Pidie Jaya. Kegiatan penelitian dilakukan pada
menangkap ikan dari pesisir Selat Malaka dan tanggal 20 s.d 25 Juni 2013.
mendarat-kannya pada tempat pelelangan ikan Sumber data penelitian diperoleh dari
(TPI). Salah satu TPI di Kabupaten Pidie jaya buku taksonomi, sumber internet, maupun
adalah TPI Keude Pante Raja yang terletak di bertanya dari warga sekitar. Pendekatan yang
Gampong Keude Pante Raja Kecamatan Pante digunakan dalam penelitian ini bersifat
Raja Kabupaten Pidie Jaya. Tujuan penelitian kualitatif, dan jenis penelitian
ini adalah untuk mengetahui spesies ikan yang dilakukan bersifat deskriptif.

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah label dan kamera foto. Parameter yang diamati
metode survey secara langsung dengan teknik dalam penelitian ini adalah jenis ikan hasil
sensus spesies hewan laut yang ditangkap oleh tangkapan nelayan yang didaratkan di TPI
masyarakat. Alat yang digunakan yaitu alat tulis Keude Pante Raja.
menulis, kantong plastik, karet pengikat, kertas
60 Novi Marliani

HASIL DAN PEMBAHASAN (Ostheichethes) yang terdiri dari 7 ordo dan 21


Hasil penelitian menunjukkan bahwa famili (Gambar 1).
terdapat 40 spesies ikan bertulang keras

Gambar 1. Presentase Spesies Osthechethes Berdasarkan Ordo

Berdasarkan Gambar 3.1 dapat diketahui Scomberiodes comersonoanus (Talang-talang).


bahwa spesies Ostheichethes hasil tangkapan Famili Mungliidae terdiri dari 3 spesies yaitu
nelayan dikawasan Pante Raja terdiri dari 57,1% Valamugil seheli (belanak), Nemipterus sp (
ordo Perciformes. 14,3 % ordo Clupeiformes. Belanak), dan Upeneus vittatus ( Biji nangka).
9,5% ordo Tetraodontiformes. 4,8% ordo Famili Serranidae mempunyai 2 spesies yaitu
Beloniformes. 4,8 % ordo Auliformes. 4,8% Holanthias burbonius (Nona manis), dan
ordo Gonorynchiformes, dan 4,8% ordo Epinephelus fuscogutathus (Kerapu macan).
Pleuronectiformes. Famili Terponidae mempunyai 1 spesies Jerbua
Ordo Perciformes terdiri dari 12 famili terapon (Kerong-kerong). Famili Leognathidae
yaitu Carangidae, Lutjanidae, Scombridae, mempunyai 2 spesies yaitu Leognathus
Mungliidae, Serranidae, Terponidae, spendeus (Peperek) dan Secutor indicus (
Leognathidae, Gerreidae, Istiophoridae, Peperek). Famili Gerreidae mempunyai 1
Coryphaenidae, Richiuridae, dan Stromateidae. spesies Gerres oyea (Kapas-kapas). Family
Famili Carangidae terdiri dari 7 spesies yaitu Istiophoridae mempunyai 1 spesies Istiophorus
Alepes apercna (Rambai), Alectis indicus platypterus (Layaran). Famili Coryphaenidae
(Kwee rumbeh), Caranx tille (Kwee), mempunyai 1 spesies Coryphaena hippurus
Carangoides gynosthetus (Kwee), Caranx (Lemadang). Famili Richiuridae mempunyai 1
sexfasciatus (Kwee), Carangoides spesies yaitu Tricciurus lepturus (Layur). Dan
caeruleopinnatus (Rambai), dan Elegantis famili Stromateidae mempunyai spesies 1 yaitu
bipinnatus (Salam). Famili Lutjanidae terdiri Pampus argenthus ( Bawal Putih).
atas 4 spesies yaitu Lutjanus synagris (Jenaha), Ordo Clupeiformes terdiri dari 3 famili
Lutjanus campacanus (Kakap merah) , Lutjanus yaitu famili Clupeidae, famili Engraulidae dan
russeli ( Tanda-tanda), dan Lutjanus begalensis famili Chiroccentridae. Famili Clupeidae yang
(Kunyit). Famili Scombridae terdiri atas 5 terdiri 3 spesies yaitu Stolephorus sp (Teri),
spesies yaitu Katsuwonus pelagis ( Cakalang ), Sardenella lemuru (Lemuru), Sardenella
Scomberomerus commerson (Tengigiri), gibbosa (Tembang). Famili Engraulidae terdiri
Restrelliger kanugarta (Banyar), Selaroides dari satu spesies Thyssa dussumeiri (Sarden).
leptolepis ( Selar ekor kuning), dan Dan family Chiroccentridae terdiri dari satu
Spesies Ikan Bertulang Keras (Ostheichethes) Hasil Tangkapan Nelayan ..... 61

spesies yaitu Chirocentrus dorab (Golok- eksternal(berupa faktor lingkungan yang secara
golok). Ordo Tetraodontiformes terdiri atas 2 langsung atau tidak langsung berperan dalam
famili yaitu Diodontidae dan Tetraodontidae. migrasi ikan seperti musim, bimbingan ikan
Famili mempunyai 1 spesies Diodon histrik yang lebih dewasa, bau perairan, suhu, salinitas,
(Buntal landak). Dan famili Tetraodontidae arus, intesitas cahaya) maupun internal (faktor
yang terdiri atas satu spesies Tetraodon patoca yang terdapat dalam tubuh ikan seperti
(Bukum). kematangan godat, insting, aktifitas renang).
Ordo Beloniformes terdiri dari 1 famili Menurut Nontji (2002:12) salah satu
yaitu Hemiramphidae dan 1 spesies faktor eksternal yang mempengaruhi migrasi
Hemiramphus brasiliensis (Julung-julung). ikan adalah arus pasang surut. Arus akan
Ordo Pleuronnectiformes memiliki 1 famili mempengaruhi migrasi ikan melalui transport
Psettodidae dan satu spesies Psettodes erumei ( pasif telur ikan, dan ikan dewasa yang baru
Ikan sebelah).Ordo Auliformes terdiri atas 1 selesai memijah juga akan memamfaatkan arus
famili Harpaodontidae dan 1 spesies Saurida pasang surut untuk kembali ke daerah makanan.
tumbil (belaso). Dan yang terakhir adalah ordo
Gonorinchiformes terdiri atas 1 famili KESIMPULAN
Channidae dan 1 spesies yaitu Chanos-chanos Berdasarkan hasil penelitian yang telah
(Bandeng ). dilakukan tentang spesies ikan bertulang keras
Spesies ikan bertulang keras (Osthaichethes) hasil tangkapan nelayan di
(Ostheichethes) yang di daratkan TPI Keudeu kawasan Pante Raja Kabupaten Pidie Jaya,
Pante Raja juga bisa ditemuka dibeberapa TPI diperoleh 40 spesies Osthaichethes yang terdiri
lain di Kabupaten Pidie Jaya. Ditemukannya dari 7 ordo dan 12 famili. Tujuh ordo dari
spesies ikan yang sama pada tempat yang spesies ikan bertulang keras (Ostheichethes )
berbeda disebabkan oleh beberapa faktor, salah tersebut adalah ordo Perciformes,ordo
satunya adalah migrasi ikan. Ikan mengadakan Clupeiformes, ordo Tetraodon tiformes, ordo
migrasi dengan tujuan untuk pemijahan, Beloniformes, ordo Auliformes, ordo
mencari makanan dan mencari daerah yang Gonorynchiformesdan ordo Pleuronectiformes.
cocok untuk ke-langsungan hidupnya. Ordo Perciformes mendominasi ordo-ordo yang
Menurut Effendie (1997:1) Migrasi ikan lainnya yaitu sebanyak 57,1%.
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor

DAFTAR PUSTAKA
Brotowidjoyo, M. D. 1986. Zoologi Dasar. Nontji, A. 2002. Laut Nusantar Jakarta:
Jakarta: Erlangga. Djambatan.
Campbell, dkk. 2003. Biologi Edisi kelima Jilid Odum, F.P. 1991. Fundamental of Ecology,
2. Jakarta: Erlangga. Third Edition. Philadelpia: W.B.
Effendie. 2002. Metode Biologi Perikanan. Saunders Company.
Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara. Soeseno,S.1981. Dasar-dasar Perikanan
Jasin, M. 1988. Sistematika Hewa Vertebrata. Umum. Jakarta: Yasagun.
Surabaya: Sinar Wijaya.
Maskoeri. 1984. Zoologi Vertebrata. Surabaya;
Wijaya utama.
Marliani,N. 2013. Spesies Hewan Laut Hasil
Tangkapan Masyarakat Masyarakat di
Kawasan Meureudu dan Pante Raja
Kabupaten Pidie Jaya. Skripsi. Banda
Aceh: Universitas Syiah Kuala.

Anda mungkin juga menyukai