2611 5161 1 SM PDF
2611 5161 1 SM PDF
Novi Marliani
PPs Magister Pendidikan Biologi Universitas Syiah Kuala
Email : Novimarliani02@gmail.com
ABSTRAK
PENDAHULUAN
kan adalah organisme yang dapat keras, terbungkus oleh kulit yang bersisik,
berenang sehingga mampu berpindah- berbentuk seperti torpedo, berenang dengan
pindah secara aktif dan termasuk sirip, bernapas dengan insang (Maskoeri,1984:
golongan nekton (Odum, 1991: 120). Pisces 49). Diantara semua kelas Verterata, ikan
adalah sebutan umum yang dipakai untuk ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes) adalah
atau sebutan nama superkelas, dan nama ini yang paling banyak jumlahnya, berukuran
diambil dari kata latin (Jasin, 1988: 235). Ikan antara 1 cm dan lebih dari 6 cm, ikan bertulang
bernafas dengan menggunakan insang, bergerak keras sangat melimpah di laut dan di hampir
dengan menggunakan sirip dan hidup di dalam setiap habitat air tawar. (Campbell, 2003: 256).
air (Soeseno, 1981:12). Provinsi Aceh terletak di ujung Barat
Secara umum tubuh ikan terdiri atas tiga Indonesia, secara geografis dikelilingi oleh laut
bagian utama yaitu caput (kepala), truncus terutama perairan Selat Malaka dan Samudera
(badan), dan caudal (ekor). Organ-organ luar Hindia.Wilayah pesisirnyamemiliki panjang
yang mudah terlihat meliputi mulut, lubang garis pantai 1.660 km dengan luas wilayah
hidung satu pasang, sepasang mata dan perairan laut seluas 295.370 km².Wilayah
operculum (Brotowidjoyo, 1986:190). Secara pesisir Provinsi Aceh terdiri dari laut, dengan
klasifikasi ikan digolongkan ke dalam luas wilayah perairan territorial dan perairan
superkelas Pisces. Superkelas Pisces dibedakan kepulauan 56.563 km² dan Zona Ekonomi
menjadi 3 kelas yaitu kelas Agnata, ikan dari Eksklusif (ZEE) 238.807km² (BPS, 2012: 1).
kelas ini belum mempunyai rahang. Kelas Kondisi ini sangat strategis untuk usaha
Chondrichthyes yaitu ikan yang bertulang perikanan, khususnya penangkapan ikan di laut
rawan. Dan kelas Ostheichthes yaitu semua ikan dan budidaya tambak. Salah satu Kabupaten di
yang memiliki tulang keras (Jasin,1988:1). Provinsi Aceh yang juga memiliki potensi yang
Pada umumnya yang dimaksud ikan sangat besar di sektor kelautan dan
adalah ikan-ikan yang masuk kelas perikanannya, adalah Kabupaten Pidie Jaya.
Osctheichthyes,tubuhnya berskeleton tulang
58
Spesies Ikan Bertulang Keras (Ostheichethes) Hasil Tangkapan Nelayan ..... 59
Metode penelitian yang digunakan adalah label dan kamera foto. Parameter yang diamati
metode survey secara langsung dengan teknik dalam penelitian ini adalah jenis ikan hasil
sensus spesies hewan laut yang ditangkap oleh tangkapan nelayan yang didaratkan di TPI
masyarakat. Alat yang digunakan yaitu alat tulis Keude Pante Raja.
menulis, kantong plastik, karet pengikat, kertas
60 Novi Marliani
spesies yaitu Chirocentrus dorab (Golok- eksternal(berupa faktor lingkungan yang secara
golok). Ordo Tetraodontiformes terdiri atas 2 langsung atau tidak langsung berperan dalam
famili yaitu Diodontidae dan Tetraodontidae. migrasi ikan seperti musim, bimbingan ikan
Famili mempunyai 1 spesies Diodon histrik yang lebih dewasa, bau perairan, suhu, salinitas,
(Buntal landak). Dan famili Tetraodontidae arus, intesitas cahaya) maupun internal (faktor
yang terdiri atas satu spesies Tetraodon patoca yang terdapat dalam tubuh ikan seperti
(Bukum). kematangan godat, insting, aktifitas renang).
Ordo Beloniformes terdiri dari 1 famili Menurut Nontji (2002:12) salah satu
yaitu Hemiramphidae dan 1 spesies faktor eksternal yang mempengaruhi migrasi
Hemiramphus brasiliensis (Julung-julung). ikan adalah arus pasang surut. Arus akan
Ordo Pleuronnectiformes memiliki 1 famili mempengaruhi migrasi ikan melalui transport
Psettodidae dan satu spesies Psettodes erumei ( pasif telur ikan, dan ikan dewasa yang baru
Ikan sebelah).Ordo Auliformes terdiri atas 1 selesai memijah juga akan memamfaatkan arus
famili Harpaodontidae dan 1 spesies Saurida pasang surut untuk kembali ke daerah makanan.
tumbil (belaso). Dan yang terakhir adalah ordo
Gonorinchiformes terdiri atas 1 famili KESIMPULAN
Channidae dan 1 spesies yaitu Chanos-chanos Berdasarkan hasil penelitian yang telah
(Bandeng ). dilakukan tentang spesies ikan bertulang keras
Spesies ikan bertulang keras (Osthaichethes) hasil tangkapan nelayan di
(Ostheichethes) yang di daratkan TPI Keudeu kawasan Pante Raja Kabupaten Pidie Jaya,
Pante Raja juga bisa ditemuka dibeberapa TPI diperoleh 40 spesies Osthaichethes yang terdiri
lain di Kabupaten Pidie Jaya. Ditemukannya dari 7 ordo dan 12 famili. Tujuh ordo dari
spesies ikan yang sama pada tempat yang spesies ikan bertulang keras (Ostheichethes )
berbeda disebabkan oleh beberapa faktor, salah tersebut adalah ordo Perciformes,ordo
satunya adalah migrasi ikan. Ikan mengadakan Clupeiformes, ordo Tetraodon tiformes, ordo
migrasi dengan tujuan untuk pemijahan, Beloniformes, ordo Auliformes, ordo
mencari makanan dan mencari daerah yang Gonorynchiformesdan ordo Pleuronectiformes.
cocok untuk ke-langsungan hidupnya. Ordo Perciformes mendominasi ordo-ordo yang
Menurut Effendie (1997:1) Migrasi ikan lainnya yaitu sebanyak 57,1%.
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor
DAFTAR PUSTAKA
Brotowidjoyo, M. D. 1986. Zoologi Dasar. Nontji, A. 2002. Laut Nusantar Jakarta:
Jakarta: Erlangga. Djambatan.
Campbell, dkk. 2003. Biologi Edisi kelima Jilid Odum, F.P. 1991. Fundamental of Ecology,
2. Jakarta: Erlangga. Third Edition. Philadelpia: W.B.
Effendie. 2002. Metode Biologi Perikanan. Saunders Company.
Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara. Soeseno,S.1981. Dasar-dasar Perikanan
Jasin, M. 1988. Sistematika Hewa Vertebrata. Umum. Jakarta: Yasagun.
Surabaya: Sinar Wijaya.
Maskoeri. 1984. Zoologi Vertebrata. Surabaya;
Wijaya utama.
Marliani,N. 2013. Spesies Hewan Laut Hasil
Tangkapan Masyarakat Masyarakat di
Kawasan Meureudu dan Pante Raja
Kabupaten Pidie Jaya. Skripsi. Banda
Aceh: Universitas Syiah Kuala.