A. Latar Belakang
Ikan merupakan anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup atau
habitatnya berada di air, baik air tawar, air payau, maupun air laut dan bernafas dengan
insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah
spesies lebih dari 27.000 di seluruh dunia. Kelompok ikan terdiri dari 3 kelas yaitu Agnata,
Chondrichthyes dan Osteichtyes. Tiap-tiap kelas tersebut memiliki ciri-ciri morfologi yang
dapat membedakan antara satu kelas dengan kelas lainnya ( De Backer dan Hariyanti,
2007).
Homeostasis adalah proses dan mekanisme otomatis yang dilakukan makhluk hidup
untuk mempertahankan kondisi konstan agar tubuhnya dapat berfungsi dengan normal,
meskipun terjadi perubahan pada lingkungan dalam atau diluar tubuh.
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu spesies dari kelas Osteichtyes
(Dwijayanti, 2011). Ikan nila merupakan ikan konsumsi yang umum hidup di perairan
tawar, terkadang ikan nila juga ditemukan hidup di peraian yang agak asin (payau). Ikan
nila dikenal sebagai ikan yang bersifat euryhsline (dapat hidup pada kisaran salinitas yang
lebar (Harrysu, 2012). Nila bisa tumbuh dan berkembang biak di perairan dengan salinitas
0-29‰ (promil). Ikan ini masih bisa tumbuh tetapi tidak bisa bereproduksi di perairan
dengan salinitas 29-35‰ (Khairuman dan Khairul, 2003).
Berkaitan dengan hail diatas, perlu diadakan praktikum fisiologi hewan / manusia
dengan topik pengaruhsuhu terhadap membuka dan menutupnya operkulum pada ikan nila.
B. Tujuan
Mendeteksi pengaruh suhu terhadap homeostatis ikan nila melalui pengamatan
membuka dan menutupnya operkulum.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA